Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hukum di Indonesia memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan
masyarakat salah satunya bidang kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu contoh hak
asasi manusia dan suatu komponen kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan
impian bangsa Indonesia sesuai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan merupakan aspek terpenting
dalam kehidupan manusia. Orang yang sehat dapat melakukan banyak hal dalam hidup.
Praktik kedokteran merupakan pusat penyelenggaraan segala kegiatan di bidang
kesehatan dan harus dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang beretika, memiliki keahlian
dan wibawa yang tinggi secara terus-menerus harus ditingkatkan mutunya dengan
menyelaraskan praktik kedokteran dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, dan
instruksi, supervisi, dan pemantauan.
Profesi kedokteran yakni profesi yang perlu penguasaan pengetahuan dan
keterampilan klinis, yang dipraktikkan sesuai dengan pedoman kode etik yang berlaku.
Seorang dokter harus memiliki keterampilan atau pemikiran yang sistematis. Kemampuan ini
berkaitan dengan penguraian suatu masalah secara teratur dan logis, sehingga dokter dapat
mengetahui penyebab dari masalah tersebut. Sikap profesional seorang dokter adalah sikap
yang benar, hormat, dan kemampuan menyelesaikan pekerjaannya dengan benar. sesuai
standar yang ada. Seorang dokter yang profesional harus mendahulukan kepentingan
pasien, bahkan lebih tinggi dari kepentingan pribadinya sendiri. Perilaku profesional
merupakan bagian dari kemampuan yang harus dikuasai dokter. Penguasaan kompetensi
yang meliputi sikap, pengetahuan, keterampilan secara seimbang akan memungkinkan
dokter menjadi kompeten dan mampu bekerja dengan sebaik-baiknya.
Sangat diperlukannya dokter atau dokter gigi memahami lebih lanjut tentang UU
Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran agar tidak
menimbulkan tuntutan dikemudian hari.
Beranjak dari uraian masalah yang telah diuraikan di atas, penulis ingin mengangkat
masalah ini dalam sebuah makalah yang berjudul “KAJIAN NORMATIF DAN TELAAH
TINDAK PIDANA DALAM UU PRAKTIK KEDOKTERAN”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan diatas, maka rumusan
masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa saja unsur tindak pidana dan ancaman pidana yang mengatur tindak
pidana dalam UU Praktik Kedokteran ?
2. Bagaimana gambaran kasus yang sudah diputuskan oleh pengadilan tentang
salah satu tindak pidana yang diatur dalam UU Praktik Kedokteran ?
3. Bagaimana langkah-langkah pencegahan agar dokter/dokter gigi dan
masyarakat tidak melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU
Praktik Kedokteran ?
4. Apakah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
aturan tindak pidana dalam UU Praktik Kedokteran ?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan penelitian penulis adalah :
1. Apa saja unsur tindak pidana dan ancaman pidana yang mengatur tindak
pidana dalam UU Praktik Kedokteran ?
2. Bagaimana gambaran kasus yang sudah diputuskan oleh pengadilan tentang
salah satu tindak pidana yang diatur dalam UU Praktik Kedokteran ?
3. Bagaimana langkah-langkah pencegahan agar dokter/dokter gigi dan
masyarakat tidak melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU
Praktik Kedokteran ?
4. Apakah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
aturan tindak pidana dalam UU Praktik Kedokteran ?

D. Kajian Pustaka
Penulisan makalah selalu diikuti oleh kajian pustaka pendukung. Berbagai kutipan
dari penulis terkait topik dikutip untuk memberi gambaran kepada pembaca.
1. Joni Afriko, tahun 2016 dalam buku berjudul Hukum Kesehatan (Teori dan
Aplikasinya) Dilengkapi Undang-Undang Kesehatan dan Keperawatan, menjelaskan tentang
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang salah satu faktonya yaitu tenaga
kesehatan oleh karena itu perlunya perlindungan hukum bagi mereka.
2. Oemar Seno Adji, tahun 1991 dalam bukunya Etika Profesional dan Hukum
Pertanggungjawaban Pidana Dokter Profesi Dokter, menjelaskan tentang hukum disiplin
tenaga kesehatan yang berupa hukum administrasi dapat berkolerasi dengan hukum
pidana.
3. Prof. Hermien Hadiati Koeswadji, SH., tahun 1998 dalam Buku Hukum
Kedokteran (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Mana Dokter Sebagai Salah Satu
Pihak), membahas tentang latar belakang hukum kedokteran, perkembangan hukum
kedokteran di Indonesia.
4. Fitri Wahyuni, tahun 2017 pada buku Dasar-dasar Hukum Pidana di
Indonesia, menjelaskan tindakan pidana beserta unsur-unsur tindak pidana yang dibagi
menjadi 2 (dua) aliran.
5. Agus Rusianto, tahun 2016 dalam bukunya Tindak Pidana &
Pertanggungjawaban Pidana, disebutkan unsur-unsur tindak pidana seorang dokter atau
dokter gigi.
6. Eryati Darwin dan Hardisman, tahun 2014 pada buku yang berjudul Etika
Profesi Kesehatan, menerangkan bahwa dokter atau dokter gigi harus berniat menlong
pasien dengan menjunjung tinggi kode etik kedokteran.
7. Filosophia Putri Kemala Dewi, tahun 2014 dalam jurnal berjudul Perlindungan
Hukum Terhadap Dokter Dalam Melakukan Tindakan Medis Yang Menyebabkan Pasien
Meninggal Dunia menyebutkan bahwa alat bukti yang dapat melindungi seorang dokter atau
dokter gigi yaitu : dengan berpedoman standar profesi dan sesuai SPO, mengisi RM dan
Informed Consent.
8. Hendrojono Soewono, tahun 2006 dibuku yang berjudul Perlindungan Hak-
Hak Pasien Dalam Transaksi Teraupetik menunjukan pendapat Leenen yaitu syarat-syarat
suatu tindakan dalam profesi kedokteran (medik) tidak bertentangan dengan hukum.
9. Wila Chandrawila Supriadi, tahun 2001 dalam bukunya Hukum Kedokteran
mengemukakan pendapat Prof. Mr. W.B. Van der Mijn dalam melakukan profesinya seorang
dokter harus sesuai standar atau ukuran.
10. Prof. M. Jusuf Hanafiah, SpOG dan Dr. Amri Amir, SpF, tahun 1999 dalam
buku yang berjudul Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan mennjelaskan tentang
kewajiban seorang dokter atau dokter gigi.
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik
Kedokteran berisi tentang aturan, pelanggaran dan sanksi seorang dokter atau dokter gigi
yang terbukti bersalah.
12. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Registrasi Dokter atau Dokter Gigi dijelaskan cara memperoleh STR Dokter / Dokter Gigi
dan memperpanjang STR.
13. Konsil Kedokteran Indonesia, tahun 2016 dalam Pedoman Praktik Dokter dan
Dokter Gigi di Indonesia dijelaskan kelayakan (fitness) seorang dokter.
14. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin
Profesional Dokter dan Dokter Gigi dijelaskan 28 butir tindakan pelanggaran seorang dokter
atau dokter gigi.
15. Putusan Nomor 4/PUU -V/2007 Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
dijelaskan perbedaan antara pelanggaran administrasi dan kejahatan administrasi

Anda mungkin juga menyukai