Nama
Riski Darmasetiawan
NPM
140710120030
Sesi
Dosen
1.
Membuat
lembar
kerja
baru
(new
project)
dengan
nama
file
Riski
Membuka jendela untuk melakukan proses pengolahan data dengan cara : pilih
modules --> 2D-data-analysis. Jendela tersebut merupakan jendela untuk melakukan
proses-proses pengolahan pada data untuk dilakukan analisis pada setiap data
tersebut.
Memasukkan raw data ke dalam software reflexw dengan cara : pilih File --> Import.
Jendela Data Import dengan konten fileheader, filename, dan format specification
muncul setelah memilih import. Filename dapat diubah sesuai keinginan. Setelah itu
klik Convert to Reflex.
Jendela Data Import setelah dimasukkan data memiliki beberapa informasi seperti
XEnd yaitu 416 meter.
Jendela 2D-dataanalysis yang berisi penampang data yang belum dilakukan proses
pengolahan data.
Melakukan proses pengolahan pertama yaitu koreksi statis dengan cara : pilih menu
Processing --> Static Correction/muting.
Memilih jenis koreksi statis dan mengubah kolom processing label menjadi 1, artinya
proses pengolahan pertama. Kemudian melakukan picking pada first break time
wavelet untuk setiap jarak 20 meter. Tujuan dilakukan koreksi statis jenis
Static-Correction yaitu untuk mengangkat wavelet ke posisi awal, hal ini
dikarenakan adanya jarak antara antenna alat dan medium yang akan ditembus oleh
gelombang, sehingga menghilangkan jarak tersebut secara vertikal untuk seluruh
trace.
Jendela Static-Correction dengan hasil picking pada setiap jarak dengan time tertentu,
kemudian klik Start.
Tampilan penampang data setelah dilakukan koreksi statis. Terlihat data yang
awalnya berada pada tanda x terangkat ke atas ke posisi awal atau nol.
Melakukan proses pengolahan kedua yaitu filter dengan cara : Pilih menu Processing
--> 1D-Filter. Tujuan dari proses pemfilteran yaitu untuk menghilangkan
frekuensi-frekuensi yang tidak diinginkan atau frekuensi noise pada data.
Memilih jenis filter pada filter specification. Jenis filter yang digunakan yaitu filter
substract-mean(dewow) dengan tujuan untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi
yang sangat rendah akibat dari proses induksi. Kemudian mengubah kolom
processing label menjadi 2 yang berarti merupakan proses kedua. Setelah itu
mengubah timewindow hingga pada tampilan filtered spectrum hanya terdapat satu
puncak atau peak gelombang, lalu klik start.
Jendela penampang data setelah dilakukan koreksi statis dan filter 1D.
Melakukan proses pengolahan data ketiga yaitu penguatan atau Gain dengan cara :
Pilih menu Processing --> Gain. Tujuan dilakukan penguatan atau gain yaitu karena
ingin mengembalikan amplitudo alami yang telah teratenuasi akibat dari perbedaan
konduktivitas ataupun permitivitas material bawah permukaan.
Memilih jenis gain yaitu AGC-Gain. Automatic Gain Correction atau AGC
merupakan jenis penguatan secara otomatis dengan mengalikan besarnya faktor
pengali (window length) pada satu trace. Sehingga besarnya window length
diubah-ubah tergantung besarnya penguatan yang diinginkan. Kemudian mengubah
kolom Processing Label menjadi 3, yang berarti proses pengolahan yang ketiga, lalu
klik Start.
Jendela hasil penampang data setelah dilakukan proses koreksi statis, filter 1D, dan
gain.
Melakukan proses pengolahan data tambahan, yaitu gain dengan jenis energy decay.
Tujuan dilakukan gain ini yaitu untuk membatasi nilai amplitudo agar tidak
melampaui batas amplitudo maksimum, sehingga hasil pola-pola refleksi akan
terlihat semakin jelas. Cara memberikan penguatan jenis ini yaitu dengan
mengubah-ubah scaling value, tergantung seberapa besar yang diinginkan. Kemudian
mengubah kolom Processing Label menjadi 4 karena merupakan proses yang
keempat, lalu klik Start.
Hasil akhir penampang data yang telah dilakukan proses pengolahan analisis data.
2.
Interpretasi
Dari hasil yang telah didapat setelah dilakukan proses pengolahan, dapat dilihat
bahwa terdapat pola-pola refleksi yang membentuk suatu segitiga. Segitiga tersebut
merepresentasikan bentuk dari sungai yang memiliki lembah yang curam, sehingga
kedalaman sungai terbesar terukur pada permukaan air sungai hingga titik lembah
terdalam (citra garis kuning). Sedangkan panjangnya sungai ditandai dengan citra garis
biru, kemudian dilanjutkan dengan citra garis hijau yang dapat dianalisa merupakan
daratan. Kemudian citra garis merah merepresentasikan lapisan sedimen permukaan dasar
sungai. Segitiga tersebut terbentuk dari pola-pola refleksi yang kontinu yang terjadi
akibat adanya perbedaan sifat fisis (konduktivitas dan permittivitas) antara lapisan air
dengan lapisan sedimen permukaan dasar sungai.