Anda di halaman 1dari 17

1

KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbilalamin, Puji syukur penyusun panjatkan kepada
Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan
salah satu tugas yang diemban kami, yaitu penyusunan laporan kegiatan KKL
(Kuliah Kerja Lapangan).
Telah kita ketahui bersama, bahwa kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa yang mengambil
program studi pendidikan, termasuk di dalamnya adalah Pendidikan Dasar.
Ucapan terimakasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membimbing dan membantu kami selama proses observasi dan penyusunan
laporan ini. mulai dari pihak birokrasi Universitas Negeri Malang, segenap
panitia, dosen pendamping dan sahabat kami yang selalu memberikan motivasi
dan semangat pada kami.
Kami mengutip sebuah pepatah, bahwa Tiada Gading yang Tak Retak,
begitupun dengan karya laporan kami, tentunya masih terdapat banyak
kekurangan dan kekeliruan, oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
masukan yang positif dan membangun guna memperbaiki, mengembangkan dan
menyempurnakan laporan kami.

Malang, 2 November 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan dibahas tentang (1) Latar Belakang, (2) Pembatasan Masalah,
(3) Rumusan Masalah (4) Tujuan
1. Latar Belakang
Dalam pembukaan UUD 1945, telah dipaparkan bahwa salah satu tujuan
dari tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan umum.Untuk mewujudkan
tujuan nasional tersebut, maka bangsa Indonesia perlu meningkatkan pebangunan
menyeluruh di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor Pendidikan.
Pemerintah Indonesia mulai beberapa tahun lalu sudah melakukan upaya
untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia. Terbukti dengan besarnya
anggarkan untuk sektor pendidikan sebesar 20% dari total APBN. Disamping
alokasi anggaran yang besar, secara khusus Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan juga terus menggenjot kualitas Pendidikan di Indonesia dengan
terobosan-terobosan baru yang tentunya selaras dengan tujuan bangsa Indonesia
tersebut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Sekolah sebagai salah satu bagian dalam pendidikan bertugas untuk
memberikan muatan pengetahuan dan moral pada anggota masyarakat tanpa
membedakan golongan apapun.Saat ini, pendidikan di Indonesia mewajibkan

seorang siswa untuk mengenyam bangku pendidikan minimal 9 tahun pendidikan


dasar yaitu Sekolah Dasar / sederajat dan SMP / sederajat.Hal ini tentunya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan secara umum dan meningkatkan kecerdasan
generasi penerus bangsa secara khusus.
Untuk mencetak generasi penerus yang unggul dan berkarakter, tidak
hanya dengan meningkatkan pengetahuan peserta didik saja dalam proses belajar
mengajar, namun juga harus meningkatkan aspek lainnya, mulai dari administrasi
sekolah, kepegawaian, pembinaan dan pengembangan keterampilan peserta didik
dan kelengkapan sarana prasarana untuk menunjang proses pembelajaran.
Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang mampu menyediakan kondisi
lingkungan yang kondusif bagi anak dalam proses pembelajaarannya. Kondusif
dalam artian bukan hanya aman dari segi keamanan tetapi juga sekolah yang
ramah lingkungan dan senantiasa peduli dan terlibat serta upaya melestarikan
lingkungan yang ada di sekitar sekolah, sehingga di harapkan siswa memiliki
kepedulian dan ikut menjaga lingkungan supaya senantiasa asri, teduh, rindang
dan sejuk sehingga semua elemen sekolah merasa betah beraktivitas dalam
lingkungan sekolah.
2. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang ada, serta keterbatasan
kemampuan yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti membatasi
masalah

pada

bidang

adiwiyata

yang

ada

pada

Pandanwangi 1 kecamatan Blimbing Kota Malang


batasan

data

yang

sudah

disiapkan

menggunakan

SDN

dengan
daftar

pertanyaan dan lembar observasi yang sudah dipersiapkan


sebelumnya.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka dapat
ditentukan beberapa masalah yang dihadapi, antara lain adalah:
1. Bagaimana manajemen adiwiyata yang diterapkan di SD Negeri
Pandanwangi 1?
2. Langkah apa saja yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
adiwiyata di SD Negeri Pandanwangi 1?
3. Bagaimana pengelolaan adiwiyata SD Negeri Pandanwangi 1 untuk
menunjang proses pembelajaran?
4. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai penulis setelah melakukan kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan dan penyusunan laporan antara lain adalah:
a. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa terhadap
pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar.
b. Melatih komunikasi penulis dengan adanya wawancara terhadap
narasumber di SD Negeri Pandanwangi 1.
c. Memberikan bekal ilmu bagi mahasiswa untuk menunjang dan
mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi dunia pendidikan
d. Memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pengelolaan
sekolah berbasis adiwiyata.
BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas unsur-unsur pokok yang terdapat pada Program
Adiwiyata antara lain: (1) Pengertian, (2) Tujuan, (3) Komponen dari program
Adiwiyata
1. Pengertian Adiwiyata
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata ADI dan WIYATA. Adi
memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki
makna: tempat seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam
berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai
pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia
menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju cita-cita pembangunan
berkelanjutan.
Adiwiyata merupakan satu program yang dicanangkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Lingkungan dan Kelautan untuk
memberikan pembinaan dan penghargaan kepada sekolah yang berbasis ranah
lingkungan. Saat ini SDN Pandanwangi 1 merupakan salah satu sekolah yang
memiliki gelar sekolah Adiwiyata mandiri karena selain telah mampu memenuhi
prinsip dan komponen-komponen yang terdapat di dalam persyaratannya, SDN
Pandanwangi 1 juga telah memiliki sekolah binaan (imbas) sebanyak 10 sekolah
imbas.
2. Tujuan Program Adiwiyata
Program Adiwiyata ini bertujuan untuk mewujudkan terciptanya
pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan

hidup dan diharapkan sekolah sebagai tempat kegiatan pembelajaran dan


penyadaran warga sekolah , sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut
dapat menjadi warga masyarakat ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam
upaya-upaya kegiatan penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang
berkelanjutan sertamenghindari adanya dampak lingkungan yang negatif.
3. Keuntungan Adiwiyata
a. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah
dan penggunaan berbagai sumber daya.
b. Meningkatkan penghematan sumber daya dan energi.
c. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif
bagi semua warga sekolah.
d. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
e. Meningkatkan upaya pencegahan dampak negatif lingkungan dimasa
yang akan datang.
f. Menjadi tepat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
g. Mendapatkan penghargaan program Adiwiyata.
4. Komponen dalam Adiwiyata
Program Adiwiyata memiliki prinsip dasar yaitu (1) partisipatif :
Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab, (2)
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus
menerus secara komprehensif. Program dan kegiatan yang dikembangkan harus
berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara
lain:Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian
Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Dalam kegiatannya Program Adiwiyata memiliki empat komponen yang
harus dipenuhi oleh sekolah yang mengikuti kegiatan ini, antara lain:

a. Kebijakan Berwawasan Lingkungan


Sekolah Adwiyatauntuk mewujudkan prinsip sekolah yang Peduli dan
berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang
mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua
warga sekolah. SD Pandanwangi1 dapat mewujudkan dengan adanya visi misi

yang berbasis lingkungan. Visi dan misi disusun oleh Kepala sekolah sebagai
penanggung jawab, guru, komite sekolah sebagai wakil dari orang tua peserta
didik dan masyarakat. Kebijakan ini dapat diketahui dari sosialisasi yang diadakan
oleh pihak sekolah dalam agenda rapat orang tua peserta didik (saat penerimaan
raport siswa) dan pada papan visi misi yang terpampang jelas di lingkungan
sekolah. Visi dan misi dari SDN Pandanwangi yang berbasis lingkungan antara
lain sebagai berikut:
1) Visi
Terciptanya insan berkualitas, berwawasan IMTAQ dan IPTEK yang
berkarakter dan berbudaya Lingkungan
2) Misi
Adapun misi SDN Pandanwangi 1 yang berbasis lingkungan antara lain:
a) membentuk kepribadian yang utuh, mandiri, dan berkarakter.
b) mengembangkan perilaku warga sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan.
c) Mampu menjadi pioneer sekolah Adiwiyata bagi sekolah Imbas dan
masyarakat sekelilingnya
d) Menjalin kerjasama dengan pihak luar (Orang tua peserta didik, Instansi/
Swasta/ Masyarakat Umum dll) didalam pengimplementasian Pendidikan
Lingkungan Hidup.Meningkatkan sarana dan prasarana yang ramah
lingkungan untuk menciptakan lingkungan sehat dan nyaman dalam
kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas.

e) Pembiasaan diri warga sekolah untuk berperilaku sehat yang berbudaya


lingkungan di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal
Strukturkurikulum yang disusun oleh SDN Pandanwangi 1 telah memuat
pelestarian fungsi lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan kerusakan
lingkungan hidup pada komponen mata pelajaran wajib, dan/ atau muatan lokal,
dan/ atau pengembangan diri. Visi dan misi ini terintegrasi penuh pada seluruh
materi yang terdapat pada kurikulum berbasis lingkungan yang dimiliki pihak
sekolah selain materi khusus tentang lingkungan yaitu Pendidikan Lingkungan
Hidup (PLH). Selain itu kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan ini juga
diwujudkan pada setiap pembiayaan kegiatan sekolah dengan persentase ideal
untuk kegiatan Adiwiyata yaitu 20% keatas untuk setiap standar.
b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Implementasi dari komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan
diwujudkan oleh SDN Pandanwangi I dengan menerapkan kurikulum dengan
berbasis lingkungan yang berintegrasi pada semua mata pelajaran. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai salah
satu sumber atau belajar. Pengembangan materi, model dan metode belajar yang
bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti
pentingnya lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan seharihari, Program yang diangkat dalam mata pelajaran adalah isu lingkungan yang
terdapat di sekitar kehidupan siswa sehari-hari misalnya, kebersihan lingkungan,
polusi udara, 5R (reuse, reduce, recycle, replace, replant).
Kegiatan pembelajaran yang berbasis lingkungan dilaksanakan oleh guru
dengan menggandeng Lembaga yang berpengalaman dibidang lingkungan sebagai

narasumber. Siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran berbasis


lingkungan, misalnya adanya kegiatan nomor absen ramah lingkungan dengan
anggota siswa kelas 3, 4, 5, dan 6. Kawan senomor ini berperan dalam kegiatan
kedisiplinan dan kebersihan lingkungan. Kegiatan pembelajaran yang berbasis
lingkungan dipublikasikan oleh pihak sekolah melalui radio sekolah, majalah
dinding (berisi hasil karya siswa atau guru yang mengangkat isu-isu lingkungan
dan alternatif solusi).
c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
Salah satu komponen dalam program Adiwiyata adalah adanya kegiatan
lingkungan yang berbasis partisipatif. Makna dari komponen ini untuk
mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, warga sekolah perlu
dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu
dalam memenuhi komponen ini sekolah diharapkan melibatkan masyarakat di
sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik
bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.
SDN Pandanwangi dalam mewujudkan komponen kegiatan lingkungan
berpartisipasi ini menggandeng seluruh warga sekolah untuk berperan aktif dalam
merawat lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dimanfaatkan secara maksimal
oleh warga sekolah dengan menciptakan inovasi nomor absen ramah lingkungan.
Kegiatan dari program ini adalah dengan melibatkan siswa dengan nomor absen
yang sama dari siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 untuk merawat sepetak lahan secara
bersama-sama. Manfaat dari adanya kegiatan tersebut adalah selain lingkungan
yang bersih dan terawat tetapi juga ampuh dalam mengurangi tingkat kekerasan
antar siswa, karena siswa dengan tingkat lebih tinggi diharapkan mampu
membantu siswa dengan tingkat di bawahnya.

10

Selain warga sekolah yang berperan aktif dalam kegiatan merawat


lingkungan, pihak sekolah juga menggandeng pihak luar baik instansi, swasta,
atau lembaga swadaya masyarakat. Orang tua juga berperan penuh dalam
mendukung kegiatan yang diselenggarakan pihak sekolah. Terbukti dengan
mereka membantu sesuai kemampuan mereka misalnya dalam bentuk dana
sponsor kegiatan reward untuk prestasi siswa, turut membantu merawat
lingkungan, sebagai nara sumber dll.
d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Penilaian pada program Adiwiyata bukan hanya tentang kebersihan
lingkungan saja tetapi merupakan program yang penilaiannya berkaitan erat
dengan seluruh aspek yang terdapat disekolah. Salah satunya bagaimana pihak
sekolah dalam mengelola seluruh sarana pendukung di sekolah menjadi ramah
dengan lingkungan. Misalkan bagaimana cara mengelola kantin sehingga ramah
dengan lingkungan. SDN Pandanwangi I mengelola kantin dengan membuat
peraturan tidak ada makan yang menggunakan bahan plastik, menggunakan bahan
yang alami sehingga dapat di daur ulang.
Lingkungan sekitar SDN Pandanwangi 1 didesain dengan memanfaatkan
prinsip reuse, reduce,recycle, replace, dan replant.Prinsip recycle dapat dilihat
pada pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah organik untuk didaur
ulang menjadi pupuk kompos. Prinsip reduce dapat kita ketahui melalui
pengelolaan kantin ramah lingkungan. Di kantin ini seluruh makanan yang dijual
merupakan makanan sehat tidak mengandung bahan kimia, selain itu bahan
pembungkusnya tidak ada yang menggunakan bahan habis sekali pakai atau
plastik. Prinsip replace dapat kita lihat pada pemanfaatan botol bekas untuk media
tanam tumbuhan dan media penyaringan air bersih. Prinsip yang kelima replant

10

11

dapat kita lihat SDN Pandanwangi 1 menerapkannya dengan memanfaatkan


secara maksimal seluruh area halaman sekolah menjadi petak-petak taman yang
dikerjakan sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru.
Sanitasi SDN Pandanwangi1 di desain ramah lingkungan dan ramah anak.
Hal ini terbukti dari kamar mandi siswa dibangun sesuai dengan komposisi 1
kamar mandi untuk 20 siswa perempuan dan 1 kamar mandi untuk 40 siswa lakilaki dan pengelolaan sanitasi dari kantin ramah lingkungan dibuat menjadi dua
buah aliran utama.Pertamaaliran air bekas cuci yang mengandung bahan kimia,
dan aliran yang kedua air bekas yang tidak mengandung bahan kimia, aliran air ini
dialirkan pada taman atau di resapkan sehingga dapat digunakan kembali sebagai
air. Wastafel dibangun dekat area taman dengan tujuan aliran air pembuangannya
dapat dimanfaatkan kembali secara langsung untuk menyirami taman yang
dirawat oleh siswa secara otomatis.
Tujuan pencapaian akhir dalam program Adiwiyataadalah diharapkan
terbentuk sekolah berwawasan lingkungan. Sekolah berwawasan lingkungan
hidup adalah sekolah yang menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan
pada sekolahnya. Pengajaran yang berbasis lingkungan dan kesadaran warga
sekolah akan pentingnya lingkungan merupakan bagian terpenting dari sekolah
berwawasan lingkungan hidup.

11

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program yang
diadakan oleh UniversitasNegeri Malangdan diperuntukkan untuk semua
mahasiswa dari setiap fakultas. KKL yang dilaksanakan Mahasiswa
Pascasarjana Program PGSD kelas AA P2TK ini dilaksanakan selama satu
hari dengan langsung mengunjungi sekolah yang memiliki prestasi di kota
Malang yaitu SD Negeri Pandanwangi 1. Rangkaian kegiatanKKL diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa dalam memperoleh
wawasan dalam mewujudkan sekolah berbasis adiwiyata, yang nantinya
dapat diterapkan mahasiswa setelah kembali ke tempat tugas asing-masing.
Kunjungan ke SD Negeri Pandanwangi 1 bertujuan untuk mengetahui
bagaimana penerapan pembelajaran berbasis lingkungan, karena SDN
Pandanwangi 1 merupakan salah satu sekolah yang memiliki gelar sekolah
Adiwiyata Mandiri yang mampu menerapkan prinsip sekolah Adiwiyata secara
utuh dan memiliki komponen-komponen dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
sebagai sekolah berbasis lingkungan, SDN Pandanwangi 1 juga telah memiliki
sekolah binaan (imbas) sebanyak 10 sekolah imbas.
Upaya pelestarian lingkungan hidup sudah membudaya pada kegiatan
sehari-hari warga SD Negeri Pandanwangi , siswa terbiasa melakukan
penghematan sumber daya dan energi. Suasana sekolah lebih nyaman, kondusif ,

12

13

sehingga menjadi tepat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai


pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
Kegiatan sekolah yang berbasis program Adiwiyata memiliki empat
komponen yang harus dipenuhi oleh sekolah yaitu : (1) kebijakan berwawasan
lingkungan, (2) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, (3) kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif, (4) pengelolaan sarana pendukung ramah
lingkungan. Program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan normanorma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain: Kebersamaan,
Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
dan Sumber Daya Alam.
B. Saran
Pengetahuan yang diperoleh Mahasiswa dari Pelaksanaan program
Adiwiyata di SD negeri Pandanwangi 1, hendaknya dapat diaplikasikan pada
masing-masing wilayah asal atau tempat tugas. Dengan harapan sekolah berbasis
lingkungan akan semakin bertambah dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sehingga kegiatan KKL yang dilaksanakan, akan berdampak pada perubahan
yang lebih baik, bukan hanya kegiatan untuk memenuhi aktivitas kuliah semata.
Sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan program Adiwiyata khususnya
SD Negeri Pandanwangi 1, terus meningkatkan dan mengokohkan program yang
sudah terlaksanadengan baik. Semangat dan kebersamaan dalam melaksanakan
kegiatan Adiwiyata terus di budayakan dengan terus saling memotivasi dan
konsisten demam program-program yang sudah dilaksanakan.

13

14

DOKUMENTASI

14

15

15

16

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN


MANAJEMEN ADIWIYATA PADA SDN PANDANWANGI 1
KOTA MALANG

16

17

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kuliah Kerja Lapangan
Yang Dibina Oleh Prof. Dr. Cholis Sadijah, M.Pd., M.A

Oleh
HELISMAN

142103806857

ANTO HIDAYAT

142103806862

SARIFAH EVY NURHAYATI 142103806853


PURWADI

142103806860

IWAN PRIYONO

142103806833

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
November 2015

17

Anda mungkin juga menyukai