A. ORGANISASI PERUSAHAAN
A.1 L ATAR B ELAKANG
PT.
Reka
Desindo
Mandiri
(RDM)
pada
awalnya
didirikan
untuk
Sipil
penunjang
kegiatan-kegiatan
pertanian,
perkebunan,
mempertahankan
kelestarian
lingkungan,
RDM
telah
memungkinkan
A.2 A DMINISTRASI
DAN
P ERSONALIA
Akte Perusahaan
Pendirian
Perubaha
n
Terakhir
Alamat
Kantor :
Bank Bukopin Kantor Cabang Saharjo, No. Rek. 1001 078 425
NPWP
IUJK
TDR
TDP
No. 09.03.1.82.6942
Kandep Perdagangan, Departemen Perdagangan
INKINDO
No. 7134/P/1127.DKI
Bidang Layanan
Usaha
: Tata Lingkungan
No. Registrasi: 1-3171-5-08-1-09-601013
: Jasa Enjiniring Terpadu
No. Registrasi: 3-3171-3-08-1-09-601013
2. Direktur Utama
3. Direktur
a. Manager Teknik
b. Manager Administrasi
: Sunaryo Pangestu, SE
c. Manager Keuangan
11.
12.
13.
Administrasi Kontrak
14.
16.
ab.
ae.
19.
Manajemen Perencanaan
A.4 P ERALATAN
A.4.1
P ERALATAN K ANTOR
Peralatan PT Reka Desindo Mandiri
ITEM
Computers
BRAND / TYPE
Server Dual-Core Intel Xeon Processor 3065
2.33GHz
NO. OF UNITS
1 Unit
ITEM
BRAND / TYPE
NO. OF UNITS
4 Unit
3 Unit
5 Unit
4 Unit
Fujitsu notebook
3 Unit
Asus notebook
4 Unit
BenQ notebook
1 Unit
Canon IX 5000
2 Unit
Canon IX 4000
1 Unit
HP LaserJet 1020
2 Unit
HP LaserJet 1300
2 Unit
HP LaserJet 1200
2 Unit
Roland
1 Unit
CutJet A0
1 Unit
Wacom A3
1 Unit
Wacom A0
1 Unit
Scanner
HP Scanjet 4C
1 Unit
Electronic
Typewriter
Canon F-300
1 Unit
Brother CE-600
1 Unit
Photocopy
Machine
Canon NP-125
1 Unit
Toshiba N- 250
1 Unit
Planimeter
Mitutoyo
3 Units
Printers
Plotter
Digitizer
A.4.2
O PERASIONAL
ITEM
Kendaraan/Car
DAN
K ENDARAAN P ROYEK
BRAND / TYPE
NO. OF UNITS
1 Unit
2 Unit
A.4.3
I NVESTIGASI T ANAH
ITEM
Boring Machines
BRAND / TYPE
NO. OF UNITS
TOHO
2 Units
YBM S-2
2 Units
TOHO
2 Units
Sounders
Local 2.5 T
5 Units
Pocket Penetrometer
Local - 10 T
1 Unit
DynamicCone Penetrometer
Soil Test
5 Units
Soil Test
5 Units
Theodolithe
Sokkisha
4 Units
Sokkisha
2 Units
Autometer
Topcon
1 Unit
Sokkisha
I Unit
T0
T2
NO
.
Fasilitasi Pengembangan
Kapasitas Kerjasama
Lintas Wilayah Lembaga
Pengelola KSN Perkotaan
(Jabodetabekpunjur,
Mebidangro, Sarbagita,
Mamminasata, Cekungan
Bandung,
Gerbangkertasusila)
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
Penyusunan Rancangan
Perpres RTR KSN Taman
Nasional Komodo (Th ke
II)
Bimbingan Teknis
Penyelesaian RDTR di
Wilayah I
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
ORANG
BULAN
MITR
NILAI KONTRAK
KERJA
7 bulan
6
72
Rp.
1,071,724,500
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
9 bulan
64
Rp.
1,046,144,000
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
7 bulan
113
Rp.
1,265,833,80
NO
.
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
MITR
ORANG
BULAN
NILAI KONTRAK
KERJA
0
4
54
Penyusunan Rancangan
Perpres RTR KSN Taman
Nasional Komodo
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
7 bulan
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
7 bulan
Konsultan Manajemen
Regional Pendampingan
Teknis Perencanaan Tata
Ruang Kabupaten Di
Provinsi Nusa Tenggara
Timur
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
7 bulan
214
Rp.
3,568,400,000
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
6 bulan
56
Rp. 911,174,000
Evaluasi Program
Keterpaduan Infrastruktur
Ke-PU-an yang Berbasis
Penataan Ruang
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
6 bulan
70
Rp. 885,280,000
Rp.
930,391,000
56
Rp.
711,826,500
NO
.
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
Konsultan Manajemen
Pusat (KMP) Pelaksanaan
Program Bidang Cipta
Karya Tahun 2011
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
6 bulan
10
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
11
Penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang
Kawasan Khusus Madura
12
13
14
ORANG
BULAN
MITR
NILAI KONTRAK
KERJA
Rp.
1,839,563,000
7 bulan
Rp.
1,426,568,000
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
5 bulan
Rp.
1,186,020,000
Rencana Rinci
Penanganan Lingkungan
Perumahan dan
Permukiman Kumuh
Berbasis Kawasan di
Kabupaten Lebak (RR1104)
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
6 bulan
Rp. 585,255,000
Penyiapan Raperpres
Kawasan Cagar Budaya
Candi Borobudur dan
Candi Prambanan
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
7 bulan
28
Rp.
1.192.400.000
Tata
LIngkungan/
8 Bulan
56
Rp. 974.182.000
47
NO
.
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
MITR
ORANG
BULAN
NILAI KONTRAK
KERJA
Budidaya
Jasa
Perencanaan
urban
15
Rencana Rinci
Penanganan Lingkungan
Perumahan dan
Permukiman Kumuh
Berbasis Kawasan di kota
Batam
Tata LIngkungan
6 Bulan
32
Rp. 515.509.500
16
Peningkatan Penataan
Kawasan
JABODETABEKPUNJUR
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
20
Bulan
15
Rp.
3.594.250.000
17
Kajian Pengembangan
Wilayah Sebagai Implikasi
Pembangunan Jembatan
Selat Sunda
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
8 Bulan
56
Rp. 891.770.000
18
Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang
Kawasan Danau Toba,
Provinsi Sumatera Utara
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
7 Bulan
51
Rp. 739.431.000
19
Bantuan Teknis
Pelaksanaan Penataan
Ruang Kab. Lembata,
Provinsi NTT
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
12
Bulan
61
Rp.
1.010.196.000
NO
.
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
MITR
ORANG
BULAN
NILAI KONTRAK
KERJA
20
Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang
Kawasan Perbatasan
Tata
LIngkungan/
Jasa
Perencanaan
urban
4 Bulan
40
Rp. 680.634.000
21
Penyiapan Peta
RAPERPRES Kawasan
Perbatasan Skala
1:100.000 (Prop.
NTT/Timor Leste,
Maluku/Timor Leste,
Australia)
Tata
LIngkungan/
Jasa
Pengembangan
kota & wilayah,
tata lingkungan
lainnya
7 Bulan
76
Rp. 877.613.500
22
Penyusunan Konsep
Penilaian Asset dalam
rangka penyelenggaraan
KPS Fasilitasi Peninjauan
Kembali RTRW Provinsi
Bangka Belitung
Tata
LIngkungan/
Jasa
Pengembangan
kota & wilayah
7 Bulan
45
Rp. 544.900.000
23
Penyusunan Rencana
Rinci Tata Ruang di
Rembang, Jawa Tengah
Tata
LIngkungan/
Jasa
Pengembangan
kota & wilayah
4 Bulan
30
Rp. 348.519.600
24
Bantuan Teknis
Pengembangan Kawasan
Khusus (Wilayah Timur)
Paket PKK-4
Tata Lingkungan
Pengembangan
kota & wilayah
6 Bulan
32
Rp. 640.454.000
25
Bantuan Teknis
Pengembangan KASIBA
Tata
Lingkungan
6 Bulan
29
Rp. 496.261.920
NO
.
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
MITR
ORANG
BULAN
NILAI KONTRAK
KERJA
/Pengembangan
kota & wilayah
26
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah,
Tek Lingkungan
4 Bulan
27
Rp. 253.489.000
27
Satker Pengembangan
Kawasan Permukiman Propinsi
Sumatera Utara
Perencanaan Peremajaan
Kawasan Kota Medan
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah,
Tek Lingkungan
5 Bulan
27
Rp. 418.385.000
28
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah,
Tek Lingkungan
6 Bulan
35
Rp. 345.033.000
29
Perencanaan dan
Pemrograman Pembangunan
Infrastruktur (Paket IV)
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah,
Tek Lingkungan
11
Bulan
127
Rp.
4.600.805.000
30
Perencanaan
Pembangunan Kawasan
Permukiman Kembali
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah,
Tek Lingkungan
5 Bulan
213
Rp.
6.439.000.000
31
Penyusunan Rencana
Rinci Penataan Kawasan
Khusus Kota Nunukan
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
7 Bulan
21
Rp. 359.667.000
NO
.
LINGKUP
LAYANAN
PERIODE
MITR
ORANG
BULAN
NILAI KONTRAK
KERJA
32
Bantuan Teknis
Perencanaan Peremajaan
Kota (Urban Renewal)
Pada Kawasan
Metropolitan Medan dan
DED Kawasan Terpilih
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
3 Bulan
25
Rp. 298.386.000
33
Penyusunan Rencana
Induk Pembangunan
Perumahan
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
3 Bulan
25
Rp. 552.457.840
34
Bantuan Teknis
Penyusunan Rencana Tata
Ruang Kawasan Lombok
Barat , Kawasan Bali
Utara , dan Kawasan
Danau Tondano
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
4 Bulan
13
Rp.
1.359.710.000
35
Penyusunan Revisi
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Depok
Tahun 2000-2010
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
6 Bulan
10
Rp. 519.337.500
36
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
6 Bulan
72
Rp.
3.183.865.000
37
Penjabaran RT/RW
Propinsi ( Bantek ) Pada
Kabupaten / Kota Wilayah
Tengah
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
6 Bulan
152
Rp.
1.857.000.000
NO
.
38
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
( BAPEDA )
LINGKUP
LAYANAN
Tata
Lingkungan
/Pengembangan
kota & wilayah
PERIODE
5 Bulan
ORANG
BULAN
78
MITR
NILAI KONTRAK
KERJA
Rp.
1.700.000.000
fungsi
Kalimantan
sebagai
paru-paru
dunia,
energi
batu
nasional
bara,
dengan
termasuk
pengembangan
pengembangan
hilirisasi
energi
baru
Kalimantan
sebagai
salah
satu
lumbung
pangan
nasional.
Berdasarkan potensi dan keunggulan Wilayah Pulau Kalimantan, maka
tema besar Pembangunan Wilayah Kalimantan:
1. Mempertahankan
fungsi
Kalimantan
sebagai
paru-paru
dunia,
dan
penanggulangan
bencana
alam
banjir
dan
kebakaran hutan.
2. Lumbung
energi
komoditas
batu
nasional
bara,
dengan
termasuk
pengembangan
pengembangan
hilirisasi
energi
baru
Kalimantan
sebagai
salah
satu
lumbung
pangan
nasional.
Tujuan pengembangan Wilayah Pulau Kalimantan tahun 2015-2019 adalah
mendorong percepatan dan perluasan pembangunan Wilayah Pulau
Kalimantan dengan menekankan keunggulan dan potensi daerah, melalui:
1. Pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, serta pengembangan
industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, bauksit, bijih besi,
gas alam cair, pasir zirkon dan pasir kuarsa,
2. Penyediaan infrastruktur wilayah,
3. Peningkatan SDM dan ilmu dan teknologi secara terus menerus.
Adapun sasaran pengembangan Wilayah Pulau Kalimantan pada tahun
2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Dalam rangka percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi
Wilayah
Pulau
pertumbuhan
Kalimantan,
ekonomi
akan
dengan
dikembangkan
memanfaatkan
pusat-pusat
potensi
dan
kemiskinan
dan
meningkatkan
keberdayaan
keterkaitan
desa-kota,
dengan
memperkuat
Pusat
Kegiatan
Strategis
Nasional
(PKSN)sebagai
pusat
(e)
(g)
Kalimantan
Tengah
dan
Kalimantan
Timur)
(k)
(l)
di wilayah
Kalimantan
(dengan proyek
awal Provinsi
Kalimantan Timur.
8. Sasaran penanggulangan bencana adalah mengurangi indeks risiko
bencana pada 18 kabupaten/kota sasaran (Kota Pontianak, Kota
Singkawang, Kota Palangka Raya, Kota Samarinda, Kota Balikpapan,
Kota Tarakan, Kabupaten Bengkayang, Sambas, Sintang, Kapuas
Hulu, Ketapang, Landak, Kotabaru, Barito Kuala, Tanah Laut, Kapuas,
Kutai Kertanegara, Nunukan) yang memiliki indeks risiko bencana
tinggi, baik yang memiliki berfungsi sebagai PKN, PKSN, PKW, KEK,
Kawasan Industri maupun pusat pertumbuhan lainnya.
Sehubungan dengan sasaran tersebut, diharapkan pada akhir tahun
2019, pembangunan Wilayah Pulau Kalimantan semakin meningkat.
Hal ini dicerminkan dengan makin meningkatnya kontribusi PDRB
Wilayah Pulau Kalimantan terhadap PDB Nasional, yaitu dari sekitar 8.7
persen (2013) menjadi 9.6 persen (2019). Dengan demikian, kondisi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
10
9
8
7
6
5
2015
2016
2017
2018
2019
1
0
T ANGGAPAN M AKSUD
DAN
T UJUAN P EKERJAAN
D.1.3
pengembangan/pembangunan
dimiliki
daerah
Inventarisasi
infrastruktur
isu-isu
yang
strategis
D.1.4
DAN
P ELAKSANAAN
P EKERJAAN
Ruang Lingkup Pekerjaan ini adalah:
1. Inventarisasi dokumen-dokumen perencanaan yang terkait dengan
penyelenggaraan infrastruktur PUPR antara lain RTRWN, RPJMN, RTR
Pulau Jawa - Bali, dokumen perencanaan sektor (misalnya Rencana
Induk Jaringan Jalan, Rencana Induk SPAM, RPIJM).
2. Evaluasi kebijakan dan strategi nasional lintas sektor terkait
pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur PUPR di Pulau
Jawa - Bali.
3. Melakukan survei pengumpulan data dan informasi primer dan
sekunder untuk mengenali kondisi eksisting, isu strategis, potensi
dan tantangan, serta dokumen-dokumen perencanaan daerah.
4. Evaluasi
dan analisis
terhadap kondisi
eksisting
pelaksanaan
FGD/workshop
untuk
menampung
masukan,
kegiatan lainnya dan survei; serta quality control atas setiap output
dan sub output yang dihasilkan konsultan;
2. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan, Laporan
Antara dan Laporan Draft Laporan Akhir di lingkungan Pusat
Perencanaan Infrastruktur PUPR, masing-masing sebanyak 1 (satu)
kali di Jakarta;
3. Pelaksanaan Rapat Koordinasi sebanyak 8 (delapan) kali di Jakarta;
4. Pelaksanaan Survei wilayah studi sebanyak 10 (sepuluh) kali;
5. Pelaksanaan Workshop Awal dan Akhir masing-masing sebanyak 1
(satu) kali di Jakarta.
Tahapan kegiatan yang ditulis pada KAK, akan disempurnakan oleh
konsultan dalam sub bab metode pelaksanaan pekerjaan. Pada intinya
apa yang dituangkan di dalam KAK, tidak akan menyulitkan konsultan dan
konsultan telah sepaham dengan hal-hal tersebut.
D.1.5
D.1.6
bulan
kalender.
Tentunya
sebagai
perusahaan
yang
menyelesaikan
kegiatan
sesuai
dengan
batas
waktu
yang
YANG
D ILIBATKAN
Mengacu pada KAK terdapat 16 (enam belas) tenaga ahli yang terlibat
(termasuk ketua tim), yang teralokasikan dalam kegiatan ini. Banyaknya
tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaan ini memang sangat diperlukan
untuk penyusunan sebuah Rencana Induk. Apalagi Rencana Induk
Pengembangan Infrastruktur PUPR di Pulau Jawa - Bali.
Waktu yang sangat singkat yaitu 6 (enam) bulan, tentunya akan
melibatkan banyak tenaga khususnya dalam kegiatan survey lapangan.
Keseluruhan tenaga tersebut di bantu oleh asisten (S1) sebanyak 10
orang dengan kualifikasi Sarjana Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota,
Sarjana Ahli Teknik Sipil, Sarjana Ahli Teknik Jalan dan Transportasi,
Sarjana Ahli Teknik Sumber Daya Air, Sarjana Ahli Sanitasi, Sarjana Ahli Air
Minum, Sarjana Ahli Permukiman, Sarjana Ahli GIS, Sarjana Ahli Ekonomi,
dan Sarjana Ahli Statistik dengan pengalaman selama 0 (nol) tahun/fresh
graduate. Dengan dukungan profesional staff dari berbagai disiplin ilmu
yang sangat relevan dan dipimpin oleh seorang ketua tim dengan
pengalaman yang cukup baik dan bantuan supporting staff, konsultan
cukup merasa optimis tujuan pekerjaan ini tercapai dengan baik.
Berkaitan dengan keterlibatan tenaga ahli, konsultan akan berusaha
menyusun rencana kerja yang efektif dan efisien sehingga kegiatan ini
dapat mencapai tujuannya dengan jumlah orang bulan yang ada.
Untuk itu diharapkan PPK bersama konsultan dapat bekerja sama dalam
pengadaan/inventarisasi data-data tersebut selain itu dapat juga terjalin
kerjasama yang baik dengan tim supervisi sebagai mitra kerja bukan
sebagai atasan dan bawahan sehingga diharapkan terjadi tim yang sinergi
dan solid untuk mencapai tujuan dan sasaran dari pekerjaan ini. Konsultan
menyarankan dan mengharapkan pula dukungan dari PPK dalam hal
penyediaan ruangan untuk diskusi dan pembahasan mengenai hasil yang
telah
dilakukan
oleh
konsultan
maupun
dalam
kerangka
untuk
membangun kesepahaman.
D.2.2
Selain 16 (enam belas) tenaga ahli yang dibutuhkan, pekerjaan ini juga
melibatkan tenaga pendukung untuk kelancaran pekerjaan. Tenaga
pendukung adalah pegawai di kantor konsultan yang penganggarannya
akan dibebankan pada anggaran pengeluaran konsultan.
D.2.3
DAN
M ETODE
D ASAR H UKUM
dilakukan
melalui
pelaksanaan
program
beserta
Pemerintah
Penyelenggaraan
Nomor
Penataan
15
Ruang,
Tahun
pada
Pasal
2010
97
tentang
ayat
(1)
fisik
pembangunan
dan
nonfisik,
sektoral
termasuk
dan
wilayah.
di
dalamnya
Sesuai
program
dengan
asas
P ENDEKATAN T EKNIS
pelaksanaan
survey
dan
analisis
disusun
dengan
(hasil)
yang
dapat
dipertanggunjawabkan
secara
Daerah yang maju, mandiri dan berdaya saing menjadi kekuatan utama
dalam
membangun
kemajuan
dan
kemandirian
bangsa;
serta
prioritas
kelima:
Meningkatkan
kualitas
hidup
manusia
ekonomi
dengan
menggerakan
sektor-sektor
strategis
ekonomi domestik; serta prioritas kesembilan: Memperteguh Ke-Bhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Misi dan agenda prioritas
tersebut menjadi dasar dalam merumuskan arah kebijakan nasional
pengembangan wilayah yang menjadi bagian integral dari agenda
pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Tekad
dan
semangat
mengurangi
kesenjangan
antardaerah
dan
Wilayah
Tenggara, Wilayah
kesenjangan
pembangunan
antarwilayah
dengan
energi
dan
mineral
kelautan;
pengembangan
komoditas
prospektif
(nilai
tambah
tinggi
dan
peningkatan
pembangunan
ekonomi
di
semua
pusat
antara
pusat
pertumbuhan
wilayah
dan
daerah
jalan
dan
perhubungan,
baik
perhubungan
laut
maupun
secara
internasional
(locally
integrated,
fungsi
dan
peran
perhubungan
laut
sebagai
dunia
menurunkan
mengurangi
dwelling
usaha,
biaya
ekonomi
time
termasuk
transaksi
biaya
(waktu
BUMN,
logistik
tinggi;
tunggu
(c)
kapal
berupaya
untuk
(a)
(transaction
cost);
(b)
menurunkan
di
rata-rata
pelabuhan);
(d)
labor)
merupakan
modal
utama
untuk
merintis
deregulasi
(debottlenecking)
terhadap
beberapa
Pemerintah
secara
berkelanjutan
perlu
berupaya
untuk
Untuk
menciptakan
iklim
investasi
yang
kondusif
bagi
Untuk
menghindari
timbulnya
kesenjangan
baru
antara
Pada
saat
yang
bersamaan
diperlukan
percepatan
yang
bertujuan
untuk
mewujudkan
kemandirian
terhadap
bencana.
Oleh
karena
itu,
diperlukan
penguatan
kerangka
pembangunan
wilayah
tersebut
diharapkan
Pemban
gu-nan
Kawasan
Perkotaa
n
Pengem
ba-ngan
Kawasan
Perbatas
an
RTRW
RTRW
Nasional
& RTRW
Pulau
Pengem
Pengem
ba-ngan
Kawasan
Strategis
Mengurangi
Kesenjangan
Antar
Wilayah
Wilayah
Tata
Kelola
Pemerint
Pemerint
a-han &
Otonomi
Daerah
Pengem
ba-ngan
Kawasan
Pedesaa
n
Pengem
ba-ngan
Kawasan
Tertingga
l
Penangg
Penangg
u-langan
Risiko
Bencana
Gambar 6:
E.2.4
Kebijakan
dan
strategi
pengembangan
wilayah
dalam
rangka
Kebijakan
percepatan
Pengembangan
pengembangan
Kawasan
pusat-pusat
Strategis
pertumbuhan
adalah
ekonomi
dan
Papua)
dengan
memaksimalkan
keuntungan
peningkatan
efisiensi
dalam
penyediaan
infrastruktur.
yang akan
Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan untuk
mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya
unggulan sebagai penggerak utama pengembangan wilayah. Pusat-Pusat pertumbuhan tersebut
dapat berupa KEK, KI, KPBPB dsb.
potensi
ekonomi
dan
budaya
lokal.
Untuk
itu,
strategi
desa
dan
kualitas
penanggulangan kemiskinan
melalui
hidup
manusia
serta
pemenuhan kebutuhan
transmigrasi,
sesuai
dengan
kondisi
geografisnya,
Penanggulangan
ekonomi
kemiskinan
masyarakat
dan
Desa
pengembangan
usaha
termasuk
permukiman
manusia,
peningkatan
transmigrasi,
Pembangunan
keberdayaan,
sumber
dan
daya
pembentukan
modal
sosial
budaya
Pengawalan
implementasi
UU
Desa
secara
sistematis,
Pengembangan
kapasitas
dan
pendampingan
aparatur
Pengelolaan
sumber
daya
alam
dan
lingkungan
hidup
Pengembangan
ekonomi
kawasan
perdesaan
termasuk
antara
menghubungkan
perkotaan
keterkaitan
dan
fungsional
perdesaan
antara
dengan
pasar
dan
melalui
pengembangan
klaster
khususnya
Peningkatan
Kapasitas
Tata
Kelola,
Kelembagaan,
dan
Pengembangan
Potensi
Ekonomi
Wilayah
Peningkata
n
Kemampu
an SDM
dan IPTEK
(Science
dan
Techno
Park)
INDUSTRIALISA
SI/
HILIRISASI
Regulasi
dan
Kebijakan
(menghap
us
kebijakan
yang
mengham
bat
investasi
Percepatan
Pembangu
Pembangu
nan
Konektivita
s dan
SISLOGNA
S
Peningkata
n Iklim
Investasi
dan
Iklim
dan Iklim
Usaha
(PTSP,
Insentif
Insentif
Fiskal dan
Non Fiskal
2Daerah
Tertinggal adalah meliputi kabupaten yang masih dalam kategori tertinggal berdasarkan
kriteria ekonomi; SDM; infrastruktur; kapasitas keuangan daerah; aksesibilitas; dan karakteristik
daerah.
Kawasan Perbatasan Negara adalah wilayah kabupaten/kota yang secara geografis dan
demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan atau laut lepas.Kawasan perbatasan
Negara meliputi kawasan perbatasan darat dan kawasan perbatasan laut termasuk pulau-pulau
kecil terluar.
Mengembangkan
perekonomian
masyarakat
di
daerah
Meningkatkan aksesibilitas
transportasi,
telekomunikasi,
serta
air
bersih,
mendukung
energi/listrik,
upaya
pemenuhan
kebutuhan dasar,
insentif
kepada
pihak
swasta
dalam
melalui
penguatan
kapasitas
kelembagaan
Mendukung
pengembangan
kawasan
perdesaan
dan
Orang
Asli
Papua,
(v)
penguatan
kapasitas
Pusat
Kegiatan
Strategis
Nasional4
(PKSN)
Kawasan
pengembangan
kawasan
kawasan
perbatasan
perbatasan
sebagai
adalah
halaman
depan
pembangunan
kawasan
perbatasan
terdiri:
(i)
dengan
hal
tersebut,
strategi
pengembangan
Pengembangan
pusat
pertumbuhan
ekonomi
kawasan
dan
mengelola
potensi
lokal,
untuk
Peningkatan
kerjasama
perdagangan
(Border
Trade
dimasa
dikelola/diminimalisasi
yang
akan
akan
dapat
datang
bila
mengakibatkan
tidak
terjadinya
pengurangan
risiko
bencana
dalam
kerangka
kapasitas
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana,
5. Pengembangan Tata Ruang Wilayah Nasional
Untuk mendukung pelaksanaan percepatan pembangunan wilayah,
diperlukan
landasan
utama
pembangunan,
yaitu:
penataan,
Kualitas
dan
Jangkauan
Pelayanan
Jaringan
Dampak
Negatif
Kegiatan
Manusia
Terhadap
dan
Peningkatan
Fungsi
dan
Daya
Dukung
Lingkungan Hidup,
Lhokseum
awe KEK SEI
Tarakan
MANGKEI
1 Kabupaten
Simalungun,
Sumut
Padang Pariaman
KEK TANJUNG
API-API
Kab. Banyuasin,
Sumatera Selatan
KEK TANJUNG
LESUNG
Kab. Pandeglang,
Banten
KEK MBTK
Kabupaten Kutai
Timur, Kaltim
Jawa
Barat
KEK BITUNG
KEK MOROTAI
Kota Bitung,8
Sulawesi
Kab. Pulau
Utara
KEK PALU 6
Morotai, Maluku
Raja
Kota Palu,
Utara Sorong
Sulawesi
Ampat
5
Papua
Tengah
Barat
Teluk
Bituni,
Garombin
Papua
g, Kab.
Batu
Barat
Baru.
Licin
Taka
Sulsel
Bonerate,
Merauke
Selayar Keterangan
7
Sulawesi
KEK MANDALIKA
Selatan Lokasi KEK yang telah ditetapkan s.
Kab. Lombok Tengah, NTB
Indikasi
Lokasi KEK 2014-2019
2014
E.2.5
fungsi
Kalimantan
sebagai
paru-paru
dunia,
dan
penanggulangan
bencana
alam
banjir
dan
kebakaran hutan.
2. Lumbung
komoditas
energi
batu
nasional
bara,
dengan
termasuk
pengembangan
pengembangan
hilirisasi
energi
baru
Kalimantan
sebagai
salah
satu
lumbung
pangan
nasional.
Arah kebijakan dan strategi wilayah Kalimantan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Pengembangan Kawasan Strategis
Kebijakan pengembangan kawasan strategis bidang ekonomi di
Wilayah Pulau Kalimantan difokuskan untuk pusat produksi dan
pengolahan hasil perkebunan, tambang, dan lumbung energi
nasional yang berdaya saing. Percepatan pembangunan kawasan
strategis dilakukan melalui strategi sebagai berikut:
a. Pengembangan Potensi Ekonomi Wilayah di Pulau Kalimantan
b. Peningkatan
konektivitas
antara
pusat-pusat
pertumbuhan
Menyiapkan
sarana
prasarana
pengembangan
kawasan
pelabuhan
Samarinda,
Pelabuhan
Internasional
c. Pe
ng
ua
ta
n
Nasional
pembentukan
(SPN)
Kawasan
Berbasis
perkotaan
Kewilayahan
metropolitan
melalui
baru;
perkotaan.
Percepatan
pembangunan
kawasan
Kebijakan
untuk
Meningkatkan
Kapasitas
Tata
Kelola
Pembangunan Perkotaan
b. Pengembangan Kawasan Pedesaan
Sesuai
amanat
pengembangan
UU
desa
No.
dan
Tahun
kawasan
2014,
arah
perdesaan
kebijakan
di
Wilayah
dan
kualitas
hidup
manusia
serta
penanggulangan
kawasan
perdesaan
di
Wilayah
Kalimantan
Penanggulangan
ekonomi
kemiskinan
masyarakat
dan
Desa
pengembangan
usaha
termasuk
permukiman
manusia,
peningkatan
transmigrasi
Pembangunan
keberdayaan,
sumber
dan
daya
pembentukan
modal
sosial
budaya
Pengembangan
kapasitas
dan
pendampingan
aparatur
Pengelolaan
sumber
daya
alam
dan
lingkungan
hidup
keterkaitan
desa-kota
di
Wilayah
Kalimantan
Kaltim).
transmigrasi,
kawasan
kawasan
pariwisata.
agropolitan
Percepatan
dan
kawasan
minapolitan,
pembangunan
serta
keterkaitan
Pe
nin
gk
ata
n
Bidang Pendidikan
Bidang Kesehatan
Bidang Energi
Pem
bina
an
Pulau
Kalimantan
difokuskan
untuk
dan
berdaulat
perbatasan
darat
dengan
dan
negara
laut.
Fokus
Malaysia
di
Pengembangan
Kawasan Perbatasan
di Wilayah Pulau Kalimantan diarahkan pengembangan
Pusat Kegiatan
Strategis Nasional (PKSN) di Wilayah Pulau Kalimantan,
yaitu PKSN Jagoi Babang, PKSN Nanga Badau, PKSN PalohAruk, PKSN Entikong, PKSN Jasa, PKSN Long Pahangai,
PKSN Long Nawan, PKSN Simanggaris, PKSN Long Midang,
PKSN Nunukan, PKSN Tanlumbis dan PKSN Tarakan; serta
mempercepat
Prioritas
pembangunan
(Lokpri)
di
tahun
Kecamatan
2015-2019.
Lokasi
Strategi
kawasan
perbatasan
yang
berdaulat.
Penguatan
pengelolaan
pemeliharaan,
dan
pengamanan
fasilitasi
penegasan,
kawasan
perbatasan
Kalimantan
No.
1.
2.
3.
4.
Kabupaten
Sambas
Bengkayang
Sanggau
Sintang
5. Kapuas Hulu
Embaloh
Putussibau
6. Mahakam Ulu
7. Malinau
Putussibau
Selatan
Long Apari; Long Pahangai
Kayan Hulu; Pujungan; Kayan
Hilir;
8. Nunukan
Utara;
Hulu;
Bahau
Hulu;
Kayan
Selatan
Sebatik Barat; Krayan Selatan;
Krayan;
Lumbis;
Sebuku;
Sebatik;
Lumbis
Ogong;
Simanggaris;
Tulin
Onsoi;
bencana
dan
meningkatkan
ketangguhan
pemerintah,
Pengurangan
Risiko
Bencana
Pembangunan Berkelanjutan
b. Penurunan Kerentanan Terhadap Bencana
dalam
Kerangka
c. Peningkatan
kapasitas
penyelenggaraan
penanggulangan
Bencana
Tabel. 1:
KALIMANTAN BARAT
Provinsi
Perhubungan Darat
PengembanganSistem
Transit dan Semi BRT
Kota Pontianak
Udara
Pengembangan
Bandara Supadio
Pembangunan
Bandara Singkawang
Pengembangan
Bandara Perintis di
Provinsi Kalbar
(Sintang)
Perhubungan
Laut
Pengembangan
Pelabuhan Teluk
Melano (Teluk
Batang)
Pengembangan
Pelabuhan
Pontianak,Pantai
Kijing*
Pengembangan
Pelabuhan Padang
Tikar
Jalan
Pembangunan Jalan
Siduk - Sei Keli Nangatayap
Pembangunan Jalan
Ketapang - Siduk Sukadana - Teluk
Batang
Pembangunan Jalan
Tebas-SentebangTn.Hitam-JerujuLiku - Merbau Temajok
Pembangunan Jalan
Tn.Hitam Sp.Bantanan Galing - Aruk
Pembangunan
Jembatan Tayan
Pembangunan Jalan
Nanga Pinoh - Batas
Kalteng
Pembangunan
Jembatan Kapuas II
Pembangunan Jalan
Lingkar Luar
Pontianak
Pembangunan Jalan
ASDP
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan
Kemboja*
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan
Sintete*
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan
Sekadau
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Teluk
Malike
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Sungai
Durian*
KALIMANTAN TENGAH
Provinsi
Perhubungan Darat
Perhubungan
Perhubungan
Udara
Laut
Pembangunan Jalur
KA : Kudangan Nanga
Bulik Kumai
Pengembangan
Bandara Tjilik Riwut
Pembangunan Jalur KA
Puruk Cahu Kuala
Kurun Rabambang
Tumbang
Samba Sampit- Kuala
Pembuang Teluk
Segintung
Pembangunan Jalur KA
Tumbang Samba
Rantau Pulut -Nanga
Pembangunan
Bandara Muara
Teweh
Pengembangan
Pelabuhan Laut
Batanjung, Teluk
Segintung dan
Pelabuhan
Kumai
Pengembangan
Pangkalan Bun
Pengembangan
Pelabuhan
Tongkang
Bangkuang
Jalan
Perbatasan Ruas
Temajuk - Gunung
Kukud - Simpang
Tanjung
Pembangunan Jalan
Perbatasan Ruas
Teberau Bts.Kec.Siding - Bts.
Kab.
Sanggau - Bts Kec
Sekayam - Bts. Kab.
Sintang
Pembangunan Jalan
Perbatasan Ruas
Putussibau - Nanga
Era - Bts Kaltim
Pembangunan Jalan
RASAU - SEPULAU
Pembangunan Jalan
PalangkarayaBukittliti-Bkt.BatuBuntok-Ampah
ASDP
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Baok
Pembangunan Jalan
Sampit-SamudaUjung Pandaran
Pembangunan Jalan
Tumbang SambaTbg Senawang-Bts
Kalbar
Perhubungan
Provinsi
Perhubungan Darat
Udara
KALIMANTAN SELATAN
Pembangunan Jalur KA
Kuala Kurun
Rambambang
palangkaraya
Pulang Pisau
Batanjung (Kuala
Kapuas)
Pembangunan Jalur KA
Puruk Cahu
Bangkuang / Mangkatip
- Batanjung
Pembangunan Jalur KA
BanjarmasinPalangkaraya
Pembangunan KA
Tanjung-ParinginRantau- MartapuraBandara
Syamsoedin Noor Banjarmasin
Pembangunan jalur
kereta api :
Banjarmasin Pelaihari
Batu Licin
Sengayam Tanah
Grogot
Pembangunan Jalur KA
Perhubungan
Laut
Pengembangan
Pelabuhan
Bagendang*
Jalan
ASDP
Pembangunan
Jembatan Tumbang
Samba
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Sungai
RPM
Pengembangan
Bandara Gusti
Syamsir Alam
Pembangunan
Pelabuhan Tanjung
Perawan di
Kab.Pulang Pisau
Pembangunan
Pelabuhan Pulau
Damar di
Kabupaten
Katingan
Relokasi Pelabuhan
Pangkalan Bun ke
Sebuai di
Kabupaten
Kotawaringin
Barat
Pengembangan
Pelabuhan Laut
Batulicin
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Sungai
Kasongan Baru*
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Sungai
Petanak*
Pengembangan
Bandara Syamsudian
Noor Banjarmasin
Pembangunan
Pelabuhan Seibuku
(sebuku)
Pembangunan Jalan
akses menuju
Pelabuhan Pelaihari
di Kabupaten
Tanah Laut
Pengembangan
Pembangunan Jalan
Pembangunan Jalan
akses Kawasan
Industri Batulicin ke
Pelabuhan
Batulicin
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan P.
Sebuku*
Provinsi
Perhubungan
Perhubungan
Udara
Pembangunan Jalur KA
BanjarmasinPalangkaraya
Laut
Pelabuhan
Pelaihari/Swaranga
n
Pengembangan
Pelabuhan Trisakti
Banjarmasin
PengembanganSistem
Transit dan Semi BRT
Kota Banjarmasin
Pengembangan
Pelabuhan
Marabatuan
Perhubungan Darat
Tanjung-Balikpapan
Jalan
Benua Anyar Margasari-Ma.
Muning-Kandangan
Pembangunan Jalan
Kandangan Hampang- Batu
Licin
Pembangunan Jalan
Kawasan Industri
Batulicin Ruas
BatulicinLumpangi,
Batulicin-Mentewe,
Batulicin-Pagatan,
Batulicin-S.Kupang,
dan Simp. KodecoMentewe
Pembangunan Jalan
Pelabuhan Trisakti
Banjarmasin
(Trisakti - Pasir
Mas - Jembatan
Barito)
Pembangunan Jalan
Akses Pelabuhan
Trisakti dan
Pelabuhan Pelaihari
Peningkatan Jalan
Ambungan - Tajau
Pecah
Pembangunan Jalan
Lingkar (Sei Ulin
dan Batu Licin)
Pembangunan
Jembatan
ASDP
KALIMANTAN TIMUR
Provinsi
Perhubungan Darat
Perhubungan
Perhubungan
Udara
Laut
Jalan
Pembangunan jalur KA
antara Balikpapan Samarinda
Pembangunan
Bandara Tana Paser
Pengembangan
Terminal Peti Kemas
Palaran
Pembangunan jalur KA
antara Muara Wahau Muara Bengalon
(swasta)
Pengembangan
Bandara Bontang
Pembangunan
Pelabuhan
Internasional
Maloy/Sangkulirang
*
Pembangunan jalur KA
antara Murung Raya
Kutai Barat Paser
Penajam Paser Utara
Balikpapan (swasta)
Pembangunan Jalur KA
Tanjung-Balikpapan
Pengembangan
Bandara Samarinda
Baru
PengembanganSistem
Transit dan Semi BRT
Kota Samarinda*
PengembanganSistem
Transit dan Semi BRT
Kota Balikpapan
Pembangunan
Bandara Perintis Long
Apari
Pelabuhan
Kuala
Penghubung Pulau
Laut
Pembangunan Jalan
Akses Jembatan
Pulau Balang
Pembangunan Jalan
SangkulirangTaliyasan-GunturTanjung Redep
Pembangunan Jalan
Tol Samarinda Balikpapan
Samboja
Pengembangan
Bandara Datah Dawai
Pengembangan
Pelabuhan
Internasional
Balikpapan
(Terminal Peti
Kemas Kariangau)
Pembangunan
Fasilitas Pelabuhan
Penajam Paser
Pengembangan
Pelabuhan Tanah
Grogot
Pengembangan
Pelabuhan
Samarinda
Pembangunan
infrastruktur
pelabuhan sebagai
Pembangunan Jalan
Akses Maloy
Pembangunan
Jembatan Loa Kulu
Pembangunan
Jembatan Pulau
Balang
Pembangunan
Jembatan Tullur Aji
Jejangkat
Pembangunan Jalan
Singkuang
Bandara Kalimarau
ASDP
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Sungai
Batu Dinding Kab.
Kutai Barat
Perhubungan
KALIMANTAN UTARA
Provinsi
Perhubungan Darat
Udara
Perhubungan
Laut
pendukung
Integrated
Mining
Development MEC
Coal Project
Pengembangan
Bandara Tanjung
Harapan, Bulungan
Pengembangan
Pelabuhan Nunukan
Pengembangan
Bandara JuwataTarakan
Pembangunan
Bandara Maratua
Pengembangan
Pelabuhan Tarakan
Pembangunan
Pelabuhan Bongkar
Muat Barang di
Pesawan Tg. Selor
Jalan
Pembangunan
Jembatan Kelay
(Kab. Berau)
Pembangunan Jalan
Perbatasan Bts
Kalbar - Tiong
Ohang - Long
Pahangai
Pembangunan Jalan
Lingkar Samarinda
Pembangunan Jalan
Perbatasan Bts
Kalbar - Tiong
Ohang - Long
Pahangai-Batas
Kaltara
Pembangunan Jalan
Perbatasan Long
Nawang - Long
Bujungan - Long
Kemuat - Langap
Malinau
Pembangunan Jalan
Mesalong-Sasipu-Tou Lumbis
Pembangunan Jalan
Perbatasan Malinau
Punan - Long
Bawan Long
Midang
ASDP
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan
Nunukan
Pengembangan
Dermaga
Penyeberangan Sebatik
Pengembangan
Pelabuhan
Penyeberangan/Ferry
Tarakan
Perhubungan
Provinsi
Perhubungan Darat
Perhubungan
Udara
Peningkatan Bandara
Perintis Binuang Kec.
Krayan Selatan
Laut
Pengembangan
Pelabuhan Tunon
Taka
Pembangunan
Bandar Udara Sebatik
Pengembangan
Pelabuhan
Malundung
Pengembangan
Pelabuhan Sebatik
Jalan
ASDP
Pembangunan Jalan
Long Nawang
Metulang Long
boh Bts Kaltim
Pembangunan Jalan
Penghubung Kab.
Bulungan Tarakan
Pembangunan
Jembatan
Pendukung
Pengembangan
Kota Baru Tarakan
Peningkatan Pelabuhan
Ferry Ancam
Pembangunan
Pelabuhan
Internasional di
Tanah Kuning
Pembangunan
Pelabuhan Bebatu
(Kabupaten Tanah
Tidung)
Tabel. 2:
KALIMANTAN BARAT
Provinsi
Ketenagalistrikan
PLTU Kalbar-1 200 MW
PLTG/MG Mobile PP
Kalbar 100 MW
Telekomunikasi &
Informatika
Pembangunan Serat
Optik antar seluruh
kabupaten/kota
Pengembangan
transmisi penyiaran
TVRI
Pembangunan Outer
Ring Canal Kota
Metropolitan Pontianak
Kota
Pontianak
Pendidikan
Peningkatan
pelayanan
pendidikan daerah
perbatasan dan
pulau (dalam
bentuk sekolah
berasrama).
Pembangunan
Politeknik di
Kabupaten
Bengkayang,
Kapuas Hulu dan
Kesehatan
Peningkatan Kesehatan
Ibu dan Anak
(difokuskan untuk 10
kabupaten
tertinggal dan daerah
perbatasan)
Pemenuhan tenaga
medis
Sanggau.
PLTG/MG Pontianak
Peaker-1 100 MW
Pengembangan
jaringan transmisi dan
distribusi
Pembanguan PLTS
Komunal dan PLTMH
Perkuatan Tebing
Sungai Kapuas Sei
Nipah Kuning Kota
Pontianak Kota
Pontianak
Pembangunan
Sarana/Prasarana
Pengendali Banjir Kota
Sintang Kab
Sintang
Pembangunan
Sarana/Prasarana
Pengendali Banjir Kab.
Kapuas Hulu Kab
Kapuas Hulu
Pembangunan
Bendungan Segedong
Kab Pontianak
Pembangunan
Bendungan Kapuas
Penanggulangan gizi
buruk
KALIMANTAN TENGAH
Provinsi
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi &
Informatika
PLTMG Bangkanai
(FTP2) 140 MW
Pembangunan Serat
Optik antar seluruh
kabupaten/kota
Pengembangan
transmisi penyiaran
TVRI
Pendidikan
Kesehatan
Program PAUD : a.
BOP PAUD; b.
Rintisan PAUD; dan
c. Gugus PAUD
Pelayanan Kesehatan
Dasar : Diperlukan
akreditasi dan
peningkatan
fasilitas pelayanan
kesehatan dasar
Pelayanan Kesehatan
Perorangan : a.
Membangun sistem
penanggulangan
kegawat daruratan
terpadu; b. Peningkatan
pemenuhan layanan
spesialistik; dan c.
Peningkatan kepastian
tenaga kesehatan
strategis untuk
mendukung target
MDGs
Program Pendidikan
Dasar a.
Peningkatan mutu
SD; b. Peningkatan
mutu
PK-PLK; c.
Peningkatan mutu
SMP; dan d. P2TK
Dikdas (tunjangan
guru
kualifikasi, daerah
khusus/terpencil,
tunjangan profesi,
Provinsi
Ketenagalistrikan
Pengembangan
jaringan transmisi dan
distribusi
Persiapan Jaringan
Kabel Listrik bawah
Laut KalimantanTengah
ke Jawa
tengah
Telekomunikasi &
Informatika
Pendidikan
dan tunjangan
fungsional non-PNS)
Program Pendidikan
Menengah dan Luar
Biasa : a. Layanan
Peningkatan
mutu Pendidikan
SMA; b. Layanan
Peningkatan mutu
SMK; dan c. P2TK
Dikmen (tunjangan
kualifikasi guru,
daerah
khusus/terpencil,
tunjangan
profesi, dan
tunjangan
fungsional non-PNS)
Program Pendidikan
Non-formal dan
Informal :
Peningkatan mutu
Layanan
kursus dan
keterampilan
Kesehatan
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
Prasarana :
Peningkatan/pengemba
ngan rumah sakit jiwa
kalawa atei
Program Jaminan
Kesehatan dan
Kefarmasian : a.
Jaminan kesehatan,
diperlukan untuk
pembayaran premi
(Jamkesda Kalteng
Barigas) agar
masyarakat miskin yang
belum menerima (JKNPBI) dapat masuk dalam
kartu Kalteng Barigas;
b. Peningkatan
ketersediaan obat
publik dan
perbekalan kesehatan;
dan c. Peningkatan
produksi dan distribusi
Provinsi
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi &
Informatika
Pendidikan
KALIMANTAN SELATAN
Pengembangan Energi
Baru dan Terbarukan
PLTGU/MGU Kalsel
Peaker 1 200 MW
Pembangunan Serat
Optik antar seluruh
kabupaten/kota
Lanjutan Pembangunan
Jaringan Irigasi D.I
Batang Alai
Pembangunan
sekolah baru SD,
SMP, SMA/SMK
PLTG/MG Mobile PP
Kalselteng (Seberang
Barito) 100 MW
Pengembangan
transmisi penyiaran
TVRI
Pembangunan
Pengendali Erosi dan
Proteksi S. Barito di
Marabahan,
Kab Batola
Pembangunan
Pengendali Erosi dan
Proteksi S. Martapura,
Kota
Banjarmasin
Pembangunan
Pembangunan
ruang kelas baru
SD, SMP, SMA/SMK.
PLTG/MG Mobile PP
Kalselteng (Trisakti dan
Kayutangi) 100 MW
PLTU Kalsel (FTP2)
Kesehatan
kefarmasian
Penanggulangan
Masalah Kesehatan : a.
Penanganan krisis
kesehatan; b.
Penanganan rabies; c.
Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM); d.
Sistem
Surveillance terpadu; e.
Universal Child
Immunization (UCI); f.
Eliminasi
Malaria; g.
Pemberantasan Tb paru;
h. Penemuan kasus
HIV/AIDS; dan i.
Penanggulangan
filariasis
Pembangunan
Puskesmas yang
terakreditasi (1
kecamatan = 1
puskesmas)
Peningkatan sarana
prasarana kesehatan
Rehabilitasi ruang
kelas SD, SMP,
SMA/SMK.
Peningkatan
Penyehatan lingkungan
Provinsi
Ketenagalistrikan
2x100 MW
Pengembangan
jaringan transmisi dan
distribusi
Pembangunan PLTS
Komunal
Program Listrik Gratis
Telekomunikasi &
Informatika
Pendidikan
Kesehatan
kualifikasi
pendidikan guru
(S1)
Pendidikan
keaksaraan dan
pendidikan paket A,
paket B, dan paket
C
BOK
Provinsi
Ketenagalistrikan
KALIMANTAN TIMUR
Telekomunikasi &
Informatika
Pembangunan Tower
Telekomunikasi di
daerah pedalaman
dan
perbatasan
Pendidikan
Pembangunan Waduk
Teritip Kab. Balikpapan
Pengembangan
Politeknik Negeri
Samarinda
(penguatan
Program Studi
Nautika)
Pembangunan Serat
Optik antar seluruh
kabupaten/kota
Pembangunan
Bendung Tepian Buah
(1.500 Ha) Kab. Berau
Pengembangan
Institut Teknologi
Kalimantan serta
Institut Seni dan
Budaya (ISBI)
Pengembangan
transmisi penyiaran
TVRI
Pembangunan
Bendung Sidomukti
Kab. Kukar
Penyediaan layanan
pendidikan di
daerah perbatasan
(Kab. Mahakam
Ulu)
Pengembangan
jaringan transmisi dan
distribusi
Pembangunan
Bendung Sukabumi
Kab. Kukar
Pembangunan
asrama untuk SMA
unggulan, terutama
untuk daerah
perbatasan (Kab.
Mahakam Ulu)
Pembangunan
Kesehatan
Peningkatan fasilitas
pelayanan kesehatan
dasar : 1. Pembangunan
puskesmas baru: Long
Apari, Long Bagun dan
Long Pahangai (Kab.
Mahakam Ulu, Kaltim);
2. Rehabilitasi
puskesmas; 3. Alat
Kesehatan; dan
4. Pusling perairan (Kab.
Berau, Kutai Barat dan
Mahakam Ulu)
Pengembangan
puskesmas 24 jam
menjadi RS Pratama
(Diusulkan
untuk Kab. Kutai
Kartanegara dan Kota
Samarinda (lokasi
perbatasan))
Pemenuhan peralatan
kesehatan RS Pratama
(Lokasi di 5 kabupaten:
Kab. Paser, Kab. Kutai
Barat, Kab. Kutai Timur,
Kab. Mahakam Ulu, Kab.
Berau)
Provinsi
Ketenagalistrikan
limbah sawit (Energi
Baru Terbarukan)
PLTS Komunal
Telekomunikasi &
Informatika
Pendidikan
Kesehatan
Provinsi
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi &
Informatika
Pendidikan
Kesehatan
Pembangunan untuk RS
Pratama di Kab. Tana
Tidung (Tana lia,
bebatu),
Kab. Nunukan (sebayu
dan krayan), Kab.
Malinau (long ampung,
RS
Langap).
Penyediaan alkes,
jaringan, untuk RS
Pratama di Pratama di
Kab. Tana
Tidung (Tana lia,
bebatu), Kab. Nunukan
KALIMANTAN UTARA
Pembangunan Tower
Telekomunikasi di
daerah pedalaman
dan
perbatasan
Pembangunan DR.
Sepunggur Kab.
Bulungan
Pembangunan
sekolahbaru TK, SD,
SMP, SMA, SMK
PLTMG Nunukan 2 10
MW
Pembangunan Serat
Optik antar seluruh
kabupaten/kota
Pembangunan DR.
Salim batu Kab.
Bulungan
Pengembangan
sarana dan
prasarana
pendidikan
Provinsi
Ketenagalistrikan
Pengembangan
jaringan transmisi dan
distribusi
PLTA Besahan (Kayan
3) dan PLTA Long
Sempanjang Total
kapasitas
1000 MW
Telekomunikasi &
Informatika
Pengembangan
transmisi penyiaran
TVRI
Pembangunan DR.
Teras Baru Kab.
Bulungan
Pembangunan
Pengendalian Banjir
Tanjung Belimbing
(Kanal, Retarding
Basin dan Drainase)
Kota Malinau Kab.
Malinau
Pembangunan/Peningk
atan Jaringan Irigasi
D.R. Tanjung Buka
Pembangunan/Peningk
atan Jaringan Irigasi
D.R. Sepunggur
Pembangunan/Peningk
atan Jaringan Irigasi
D.R. Salim Batu
Pembangunan/Peningk
atan Jaringan Irigasi
D.R. Teras Baru
Pembangunan/Peningk
atan Jaringan Irigasi
D.R. Selang Ketok
Pembangunan/Peningk
atan Jaringan Irigasi
D.T. Tanah Kuning
Pendidikan
Pembangunan
asrama sekolah
Kesehatan
(sebayu dan krayan),
Kab.
Malinau (long ampung),
RSUD Tarakan besera
pembangunan gedung
radioterapi,
Pembangunan RS type
D di Kota Tana Tidung
(pengembangan dari
Puskesmas menjadi RS)
Pengadaan tenaga
kesehatan di Kab.
Malinau (dokter
spesialis, bidan,
perawat, ahli gizi)
Pembangunan baru RS
Provinsi tipe A di
Tanjung Selor, Kaltara
Provinsi
Ketenagalistrikan
Telekomunikasi &
Informatika
Pendidikan
Kesehatan
Persiapan
Pembangunan 5
Bendungan di Sungai
Kayan (Kab Bulungan)
dan 3 bendungan di
Sungai Mentarang (Kab
Malinau)
Pembangunan embung
di Kota Tarakan
Pembangunan Waduk
PLTA Besahan (Kayan
-K3) dan Pembangunan
Waduk PLTA Long
Sempajang (Mentarang
3) (1000 MW)
Tabel. 3: Daftar Kegiatan Strategis Jangka Menengah Nasional di Pulau Kalimantan Untuk Perumahan dan
Infrastruktur Energi(lanjutan)
Provinsi
KALIMANTAN
SELATAN
KALIMANTAN
TIMUR
Perumahan
SPAM Regional Banjarbakula
Rusunawa Kab Banjar 4TB, Kab Kotabaru 1TB, Banjarmasin 2TB, Hulu
Sungai Utara 1 TB
Penanganan Kawasan kumuh di Banjarmasin, Kab Barito Kuala,
Kotabaru, dan Kab Banjar
Pembangunan TPA Sanitary Landfil dan IPAL (Samarinda, Balikpapan,
Bontang)
Pengurangan Kawasan Kumuh (Samarinda, Balikpapan dan Bontang)
Infrastruktur Energi
Provinsi
KALIMANTAN
UTARA
Perumahan
Pembangunan rumah khusus daerah perbatasan 230 KK di Kec Krayan
Selatan dan 845 KK di Kec Lumbis Ogong
Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman untuk rumah khusus di
daerah perbatasan
Pembangunan konsep persampahan ramah lingkungan untuk Ibu Kota
Kaltara
Infrastruktur Energi
pertama
dari
metodologi
pelaksanaan
kajian
adalah
yang
berkaitan
dengan
pengembangan
infrastruktur. Pengumpulan literatur yang utama adala undangundang terkait pengembangan infrastruktur, kemudian Kebijakan
Pembangunan Nasional, dokumen MP3EI, dokumen RPJMN, dokumen
Renstra PUPR, dokumen RPI2JM, Dokumen RTRWNasional dan lain
sebagainya.
c. Kajian Awal Penyelenggaraan Infrastruktur PU
Berdasarkan
literatur
penyelenggaraan
kelembagaannya,
dan
kebijakan
infrastruktur
maka
dilakukan
PUPR,
serta
data
terkait
pembiaayaan
pengkajian
awal
dan
terhadap
keluaran
kajian
bukan
berupa
laporan-laporan
terpisah,
riil,
menyerap
tenaga
kerja,
meningkatkan
konsumsi
"mobil"
maka
infrastruktur
adalah
"roda"
yang
PUPR
dari
tahun
ke
tahun,
serta
kendala
dan
ruang
baik
RTRWNasional,
Provinsi
maupun
tahapan
ini
akan
dikaji
lebih
mendalam
kontribusi
telah
dijelaskan
ke-PU-an
dalam
mempunyai
kerangka
peran
vital
acuan
dalam
kerja,
rangka
masyarakat.
Infrastruktur
merupakan
modal
sosial
seberapa
jauh
dampak
tersebut
dalam
meningkatkan
adalah
peningkatan
pendapatan.
Kerangka
pikir
Dapat
menggambarkan
perekonomian
wilayah
secara
Bina Marga
-
Cipta Karya
-
Kondisi
infrastruktur
air
minum,
persampahan,
Perumahan
-
limbah,
Adapun
analisis
perhitungan
kebutuhan
infrastruktur
PUPR
faktor
tersebut
masing-masing
ditetapkan
skornya
lokasi
<125
dan
kemiringan
lereng
<8%
Kriteria
Klasifikasi
Keterangan
Skor
o.
1.
Lereng/Kemirin
0-8 %
8-15 %
15-25 %
25-45 %
>45 %
Datar
Landai
Agak curam
Curam
Sangat
20
40
60
80
100
curam
Tidak peka
15
tanah
Latosol
Brown Forest Soil, New
Agak peka
Kurang Peka
30
45
Calcie
Andosol,
Peka
60
Sangat Peka
75
gan
2.
Jenis Tanah
Aluvial,
Planosol,
Kelabu,
Tanah
Glei,
Hidromorf,
Lateria
air
Lateritic,
Grumosol, Renzina
Regosol,
Litosol,
Oranosol, Renzina
Kriteria
Klasifikasi
Keterangan
Skor
o.
3.
Curah Hujan
0,0-13,6 mm/hh
Sangat
10
13,6-20,7 mm/hh
20,7-27,7 mm/hh
27,7-34,8 mm/hh
>34,8 mm/hh
rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat
20
30
40
50
tinggi
hh = hari hujan
Sumber:
SK
Menteri
Pertanian
Nomer
837/KPTS/UM/11.1980
untuk
berbagai
tingkatan
skala
perencanaan.
dalam
bentuk
peta
kemampuan
lahan.
Peta
komposisi
pengelompokan
penduduk
tertentu,
menurut
pengelompokan-
misalkanberdasarkan
kelompok
Kepadatan penduduk =
Analisia
Pertumbuhan
penduduk,
merupakan
Analisa
Dimana :
Pt : Jumlah penduduk di daerah yang diselidiki pada tahun t.
yang
akan
datang.
Dimana:
Pt : Jumlah penduduk pada tahun dasar.
Pt Q : Jumlah penduduk pada tahun (t Q)
Q : Selang waktu pada tahun dasar ke tahun (t Q)
Metode Regresi Linear
Metode
ini
merupakan
penghalusan
metode
polinomial,
Dimana
Pt : Jumlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t.
X
a,b: Konstanta
Ada 3 pendekatan yang dapat dilakukan pada analisis daya
tampung lahan, yaitu:
Membandingkan
daya
tampung
ini
x 5 (jiwa)
dengan
jumlah
Untuk
daerah
yang
melampaui
daya
Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini
lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu
rencana perbaikan (short-term improvement plan).
dan
strategi
tujuan
dikumpulkan
menyebabkan
dilakukan
utama
sebagai
perencanaan,
dan
dianalisa.
perubahan
tahap
lanjut
dalam
analisa
SWOT
Hasil
analisa
dapat
pada
misi,
tujuan,
berupa
kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan
ke-4
faktor
yang
dihasilkan
pada
kombinasi
ini
adalah
yang
dapat
diidentifikasi
tidak
mungkin
analisa
ancaman
ditemukan
kebutuhan
untuk
Data-data
diantaranya
yang
dibutuhkan
adalah:
data
untuk
melakukan
perekonomian
analisis
(interaksi
ini
ekonomi,
sebelumnya.
Menyusun
matriks
hasil
analisis
dan
Dalam
Pengambilan
Keputusan
Dalam
Situasi
yang
dapat
digunakan
dalam
memecahkan
berbagai
masalah
prioritas
pengembangan
kompleks
(http://www.itelkom.ac.id/ahp/library/1998).
suatu
unit
usaha
dan
lainnya
Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang
kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen
yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarki
dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen tersebut sekaligus
menentukan keputusan mana yang diambil. Proses penyusunan
elemen secara hirarki meliputi pengelompokan elemen komponen yang
sifatnya homogen dan menyusunan komponen tersebut dalam level
hirarki yang tepat. Hirarki juga merupakan abstraksi struktur suatu
sistem yang mempelajari fungsi interaksi antara komponen dan
dampaknya pada sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling
terkait tersusun dalam suatu sasaran utama (ultimate goal) turun ke
sub-sub tujuan, ke pelaku (aktor) yang
memberi dorongan dan turun ke tujuan pelaku, kemudian kebijakankebijakan, strategi-strategi tersebut. Adapun abstraksi susunan hirarki
keputusan seperti yang diperlihatkan pada Gambar berikut ini:
Level 1 :
Fokus/sasaran/goal
Level 2 :
Faktor/criteria
Level 3 :
Alternatif/subkriteria
Goal
Kriteri
a1
Sub
kriteri
a
Sub
Kriteri
a
Kriteri
a2
Sub
kriteri
a
Sub
kriteri
a
Kriteri
a2
Sub
kriteri
a
Sub
kriteri
a
dengan
Perbandingan
pendekatan
berpasangan
sering
perbandingan
digunakan
berpasangan.
untuk
menentukan
Definisi
Kepentingan
1
Kedua
menyumbang
sama
tersebut
Pengalaman menyatakan
penting dari
elemen
more
Penjelasan
elemen
besar
pd
sifat
Intensitas
Definisi
Penjelasan
Kepentingan
5
importance)
Elemen yang
satu
jelas
lebih
penting dari
pada
2, 4, 6, 8
elemen
lain
(Essential,
satu
Strong more
elemen
importance)
Elemen yang satu sangat jelas
Pengalaman menunjukan
lebih penting
dari
Pengalaman menunjukan
pada
elemen
yg
lain
(Demonstrated
praktek
importance)
Elemen yang satu mutlak lebih
Pengalaman
penting dari
satu
importance)
Apabila ragu-ragu antara dua nilai
penting
Nilai ini diberikan bila
ruang
diperlukan kompromi
menunjukan
g. Menghitung
vector
eigen
dari
setiap
matrik
perbandingan
berpasangan.
h. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10 persen
maka penilaian data judgment harus diperbaiki.
Skala
perbandingan
berpasangan
didasarkan
pada
nilainilai
Kriteria A
Kriteria A
1,00
Kriteria B
Kriteria B
Kriteria C
Kriteria D
Kriteria E
Prioritas
1,00
Kriteria C
1,00
Kriteria D
1,00
Kriteria E
1,00
Rencana
Induk
Pengembangan
Infrastruktur
lain)
mengenai
rencana
prioritas
KEGIATAN
MATERI
KELUARAN
PENG
UM
PU
LA
Kunjungan
Instansi/
Kemente
rian
Program
(Dipa
2015)
dan
Rencana
Program 2016
Kompilasi tabel
dan
peta
program;
Karakteristik
TAHAP
AN
N
DA
TA
DA
N
BA
HA
N
PERU
MU
SA
N
1
KEGIATAN
PUPR,
Bappena
s dll.
Pengumpula
n
bahan/d
okumen
MATERI
Rencana
Terpadu
Pembangunan
Infrastruktur PU
tahun
20152019
RTRWN, RTR Pulau,
MP3EI,
Renstra
Kemen
PUPR,
RPI2JM,
Renstra
Menpera dll
KELUARAN
program;
Arahan
Infrastruktur
tiap provinsi
Bahan/
Tabel/
Peta analisis
Kajian
/diskusi
dengan
narasum
ber
Model IRIO
Data RKA/RKL 2015
Kemungkinan
pengembang
an
IRIO
sebagai
model
penilaian
dampak
pembanguna
n
Infrastruktur
terhadap
sektor
dan
wilayah.
FGD 1
Mendapatkan
masukan
mengenai
Konsep
Keterpaduan
Infrastruktur
PUPR
berbasis
RTRWN
dan
Sistem
Pembangunan
Nasional
(RPJMN)
Penyepakatan
Konsep
Keterpaduan
Infrastruktur
PU berbasis
RTRWN dan
RPJMN
FGD 2
Penentuan
Skala
Prioritas
Program
Pengembangan
Infrastruktur
PUPR di Pulau
Jawa - Bali
Penyepakatan
Rencana
Pembanguna
n
Jangka
Pendek,
Menengah
dan Panjang,
Jadwal
dan
Tahap
Pembanguna
nnya,
Pembiayaan
serta
Kelembagaan
yang semua
tertuang
dalam
Rencana
TAHAP
AN
KEGIATAN
MATERI
KELUARAN
Induk
Pengembang
an
Infrastruktur
PUPR di Pulau
Jawa - Bali
KUNJU
NG
AN
LA
PA
NG
AN
(ke 5
pro
vin
si
di
Pul
au
Jaw
a Bal
i)
Survey 1
Daftar pertanyaan :
Kedudukan
provinsi dalam
RTRWN,
isu
perkembangan
sektor
utama,
peran
dan
manfaat
pembangunan
infrastruktur PU,
dan
perkembangan
perekonomian
daerah.
Survey 2
Penyempurnaan
kekurangan data
yang
belum
didapatkan
sebelumnya
RAPAT
KO
OR
DI
NA
SI
Rapat
Koordina
si 1
Penyepakatan
Rencana Kerja
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 2
Pembahasan
Pelaksanaan
FGD
1
dan
Persiapan
Survey
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 3
Pembahasan
Survey
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 4
Progres Analisis
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 5
Progres Analisis
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 6
Pembahasan
Pelaksanaan
FGD 2
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 7
Penyempurnaan
Skala
Prioritas
Program
Pengembangan
Notulensi Rapat
Rapat
Koordina
si 8
Finalisasi Pekerjaan
Notulensi Rapat
Hasil
Bahan masukan
dan
bahan
kroscek hasil
analisis
dengan
model-model
analisis yang
digunakan
TAHAP
AN
FINALI
SA
SI
KEGIATAN
MATERI
KELUARAN
Seminar
Hasil
Evaluasi
Keterpaduan
Infratsruktur PU
berbasis RTRWN,
sektro strategis
dan
wilayah
strategis,
dan
Bahan
rekomendasi
arahan
Konreg
2015
Dokumen
Laporan
Akhir
Rencana
Induk
Pengembang
an
Infrastruktur
PUPR di Pulau
Kalimantan
Dokumendokumen
pendukung
lainnya
19 Grand Design Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur PUPR
di Pulau Jawa - Bali
E.4 O RGANISASI
Berdasarkan
DAN
metodologi
P ERSONIL
dan
pendekatan
penanganan
pekerjaan
pemrakarsa
yaitu
Kelompok
Kerja
(Pokja)
Badan
Pusat
I,
Badan
Pengembangan
Infrastruktur
Wilayah,
Pemberi Tugas:
Pokja I BPIW
Kementerian
PUPR
Instansi terkait di
Pusat dan
Daerah
Penerima
Tugas:
PT. REKA
DESINDO
MANDIRI
Tim Teknis
Kementerian
PUPR
Tim Pelaksana:
Penyusunan
Rencana Induk
Pengembangan
Infrastruktur
PUPR di Pulau
Kalimantan
BULAN KERJA
1
KEGIATAN
TAHAP ANALISIS AWAL
+
+
+
+
+
Rapat Koordinasi 3
Kompilasi Data Hasil Survey
Analisis Kondisi Eksisting PUPR
Analisis Kebijakan Sektor dan Lintas Sektor
Rapat Koordinasi 4
BULAN KERJA
1
KEGIATAN
BULAN KERJA
1
Pendahuluan
Antara
Akhir Sementara
Akhir dan Kelengkapannya
Bulanan Progres Pekerjaan
Keterangan:
FGD
Rapat Koordinasi
Pengumpulan Laporan Pendahuluan, Antara dan Akhir Sementara
Pengumpulan Laporan Bulanan
maka
semua
tenaga
ahli
akan
saling
berhubungan
dan
NO
LINGKUP
KEAHLIAN
POSISI
URAIAN PEKERJAAN
DIUSULKAN
ORAN
G
BULA
N
Perencana
Wilayah
dan Kota
Ahli
Planologi
(Ketua Tim)
o
2
Perencana
Wilayah
dan Kota
Ahli
Planologi
Teknik
Sipil
Ahli Jalan
dan
Transportasi
Merencanakan,
mengkoordinasikan dan
mengandalkan semua kegiatan
dan personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini, sehingga
pekerjaan ini dapat
dilaksanakan dengan baik serta
mencapai hasil yang
diharapkan;
Mengkoordinasikan kegiatan
FGD di pusat dan survey di
daerah;
Merumuskan dan menyusun
hasil diskusi dengan stakeholder
terkait dan menyusun hasilhasil yang telah disepakati;
Koordinasi dengan tim teknis
secara formal dan informal.
Mereview kebijakan-kebijakan
terkait penataan ruang baik
nasional maupun provinsi,
kabupaten/kota
Menganalisis keterpaduan
regional tentang kebutuhan
pengembangan infrastruktur
PUPR terkait dengan penataan
ruang
Menganalisis perkembangan
kawasan dan pulau-pulau
seperti Pusat Kegiatan Nasional,
Wilayah, Lokal dan lain-lain
Berkoordinasi dengan ketua tim
dan juga tim teknis dalam
segala proses pekerjaan.
JUMLA
H
NO
LINGKUP
KEAHLIAN
POSISI
URAIAN PEKERJAAN
DIUSULKAN
ORAN
G
BULA
N
Teknik
Sipil
Ahli Sipil
Teknik
Sipil
Ahli
Pengembang
an Sumber
Daya Air
o
o
Teknik
Lingkunga
n
Ahli Sanitasi
o
o
JUMLA
H
NO
LINGKUP
KEAHLIAN
POSISI
URAIAN PEKERJAAN
DIUSULKAN
ORAN
G
BULA
N
Teknik
Lingkunga
n
Ahli Air
Minum
o
o
Teknik
Arsitek
Ahli
Permukiman
o
o
Teknik
Geodesi
Ahli Geodesi
o
o
10
Ekonomi
Pembang
unan
Ahli Ekonomi
Pembanguna
n
JUMLA
H
NO
LINGKUP
KEAHLIAN
POSISI
URAIAN PEKERJAAN
DIUSULKAN
ORAN
G
BULA
N
11
Ilmu
Kehutana
n
Ahli
Kehutanan
12
Teknik
Informatik
a
Ahli
Database
13
Teknik
Geodesi
Ahli GIS
14
Teknik
Lingkunga
n
Ahli
Lingkungan
Hidup
Membantu menganalisis
wilayah dengan peta-peta
keruangan dan tematik
Membantu menyajikan tampilan
program-program yang akan
dipilih untuk pengembangan
infrastruktur
Memberikan rekomendasi
kebijakan peran perbankan dan
JUMLA
H
NO
LINGKUP
KEAHLIAN
POSISI
URAIAN PEKERJAAN
DIUSULKAN
ORAN
G
BULA
N
15
Ilmu
Statistik
Ahli Statistik
16
Ilmu
Hukum
Ahli Hukum
90
TENAGA AHLI
JUMLA
H
ORAN
G
BULA
N
KERJA
JUMLA
H
ORANG
BULAN
(MM)
90
Ahli Sipil
Ahli Sanitasi
BULAN PENUGASAN
1
PERSONIL
NO.
BIDANG KEAHLIAN
JUMLA
H
ORAN
G
BULA
N
KERJA
JUMLA
H
ORANG
BULAN
(MM)
Ahli Permukiman
Ahli Geodesi
10
11
Ahli Kehutanan
12
Ahli Database
13
Ahli GIS
14
15
Ahli Statistik
16
Ahli Hukum
BULAN PENUGASAN
1
PERSONIL
NO.
BIDANG KEAHLIAN
B
TENAGA PENDUKUNG
JUMLA
H
ORAN
G
BULA
N
KERJA
JUMLA
H
ORANG
BULAN
(MM)
69
9
10
BULAN PENUGASAN
1
PERSONIL
NO.
BIDANG KEAHLIAN
11
12
13
Sekretaris
Juru Gambar
Operator Komputer
JUMLA
H
ORAN
G
BULA
N
KERJA
JUMLA
H
ORANG
BULAN
(MM)
BULAN PENUGASAN
1