Anda di halaman 1dari 10

TUGAS NCP

STUDY KASUS HEPATOBLASMATOMA


Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah NCP

DISUSUN OLEH :
NENO LUSIANA
NIM. P07131215087

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI DIV ALIH JENJANG
2016

Kasus
An. N berusia 9 tahun terdiagnosa Hepatoblasmatoma. Pasien masuk rumah sakit dengan
keluhan nyeri pada perut, nyeri ditusuk-tusuk, nyeri perut pada bagian kanan atas, kiri atas
dan kanan bawah. RPS yaitu Hepatoblasmatoma. Tidak ada riwayat penyalit sama pada
keluarga. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat-obatan.
Data antropometri pasien BB 28 kg, TB 130 cm. Data biokimia pasien Hb 9,6 g/dl, Ht 29,7%,
Leukosit 12800/mm3, Trombosit 480000/ mm3, Eritrosit mm3, MCH 26,3 picogram, MCV 81,7
femtoliter, MCHC 32,1 g/dl, PPT 1 kali, PTT 1,2 kali, GDS 86 mg/dl, Ureum 36 mg/dl,
Kreatinin 0,94 mg/dl, Na 131 mmol/l, K 3,9 mmold/l, Cl 102 mmol/dl, Ca 2,12 mmol/dl,
Protein total 5,9 g/dl, Bilirubin total 0.81 mg/dl, Bilirubin direk 0,21 mmol/dl, SGOT 85 U/L,
dan SGPT 141 U/L.
Pemeriksaan klinik/fisik KU CM, sedang, TD 110/90 mmHg, t 36.8 C, N 89 x/menit, RR 29
x/menit. Hasil anamnesa diet pasien yaitu kebiasaan makan pasien 3 x/hari, pasien
mengkonsumsi nasi 1 ctg 3x/hari, telur ayam 1 btr 2x/hari, tempe/tahu 1 ptg/hari, ikan 1-2
x/mgg, sayur sop hampir setiap hari, bayam, kangkung 2-3 x/mgg, suka mengkonsumsi
gorengan, air putih 4-5 gls/hari (500 ml), teh manis 1 gls/bln. Pengolahan lauk lebih sering
digoreng, konsumsi buah pisang/pepaya 2-3 bh/mgg.
Hasil recall E 528,6 kkal, P 21,55 g, L 31,7 g, KH 37,55 g.
A. Identitas Pasien
Nama
Umur
Diagnosa medis

N
9 tahun
Hepatoblastoma (Kanker Hati)

B. Proses Asuhan Gizi Terstandar


1. Anamnesa Gizi
a. Riwayat Gizi (Dietary History) Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan pasien 3 x/hari, pasien mengkonsumsi nasi 1 ctg 3x/hari, telur ayam
1 btr 2x/hari, tempe/tahu 1 ptg/hari, ikan 1-2 x/mgg, sayur sop hampir setiap hari,
bayam, kangkung 2-3 x/mgg, suka mengkonsumsi gorengan, air putih 4-5 gls/hari (500
ml), teh manis 1 gls/bln. Pengolahan lauk lebih sering digoreng, konsumsi buah
pisang/pepaya 2-3 bh/mgg.
b. Riwayat Gizi (Dietary History) Recall
Adapun hasil recall 24 jam pasien sebagai berikut:
Implementasi

Energi (Kkal)

Protein (g)

Lemak (g)

KH(g)

Asupan
KGA
% Asupan

528,6
2371,6
22,28%

21,55
56
38,48%

31,7
52,7
60,15%

37,55
418,32
8,97%

Kesimpulan:
Dari hasil anamnesa riwayat makan diketahui pola makan pasien masih sangat kurang
ditunjukkan dengan asupan zat gizi energi, protein, lemak, karbohidrat defisiensi berat
yaitu < 70% (sumber : Depkes 1999). Kebiasaan makan yang kurang baik adalah
senang mengkonsumsi makanan tinggi lemak (gorengan) dan olahan makanan kurang
bervariasi yaitu sering makan makanan yang digoreng.
Analisa kuantitatif untuk riwayat gizi diketahui prosentase

asupan

makan

dibandingakan dengan KGA (koreksi BB) untuk energi, protein, lemak dan karbohidrat
mengalami defisiensi tingkat berat (<70%) (WNPG, 2008).
c. Data Biokimia
Pemeriksaan
urin/darah
Hb
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
PPT
PTT
GDS
Ureum
Kreatinin
Natrium
Kalium
Chlorida
Calsium
Protein total
Bilirubin total
Bilirubin direk
SGOT
SGPT

Hasil
Pemeriksaan
9,6 g/dl
12.800 mm3
29.7%
468.000 mm3
3,64 / mm3
26,3 picogram
81,7 femtoliter
32,1 g/gl
1 Kali
1,2 kali
86 mg/dl
36 mg/dl
0,94 mg/dl
131 mmol/dl
3,9 mmol/dl
102 mmol/dl
2,12 mmol/dl
5,9 g/dl
0,81 mg/dl
0,21 mg/dl
85 U/L
141 U/L

Satuan/Nilai normal

Keterangan

12-16 g/dls
4400-13.500 mm3
33-38 %
150.000-450.000 mm3
3,6-5,8 juta/UI
26-34 pg
80-100 fl
32-36 g/dl

Rendah
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

70-150 mg/dl
20-40 mg/dl
0,5-1,5 mg/dl
135-145 mmol/dl
3,6-5,8 mmol/dl
98-110 mmol/dl
9-22,5 mmol/dl
6,2-8 g/dl
0,2-0,8 mg/dl
0,1-0,3 mg/dl
37 U/L
42 U/L

Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Tinggi

Kesimpulan:
Hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien mengalami anemi yang ditandai
dengan nilai Hb rendah, hamtoktrit rendah. Kondisi anemia berkaitan dengan
gangguan metabolisme besi. Nilai SGOT dan SGPT tingi menunjukkan adanya
gangguan pada organ hepar. Hal tersebut ditandai dengan diagnosa medis yang
diderita oleh pasien yaitu hepatoblastoma.

d. Data Antropometri
BB

TB

28 Kg

130 cm

Kesimpulan:
Status gizi pasien berdasarkan IMT/U adalah 28/(1,3)2= 16,5 (normal).
e. Data Fisiki Klinis
Keadaan Umum:
a. Compos Mentis (sadar), sedang
b. Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada perut, nyeri ditusuk-tusuk,
nyeri perut pada bagian kanan atas, kiri atas dan kanan bawah.
Vital Sign:
TD 110/90 mmHg (normal), t 36,8C (normal), N 89 x/menit (normal), RR 29 x/menit
(normal).
Kesimpulan:
Dari keadaan umum menunjukkan pasien mengalami gejala hepatoblastoma yaitu
nyeri pada perut, nyeri ditusuk-tusuk, nyeri perut pada bagian kanan atas, kiri atas dan
kanan bawah. Dari data vital sign diketahui tidak ada yang bermasalah.

f. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga

Hepatoblasmatoma
Tidak ada
Tidak ada

Kesimpulan:
Pasien berumur 9 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada
perut, nyeri ditusuk-tusuk, nyeri perut pada bagian kanan atas, kiri atas dan kanan
bawah.

Diagnosa

medis

yang

diderita

pasien

adalah

Hepatoblasmatoma.

Hepatoblasmatoma adalah kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel


keganasan (kanker) di dalam hati yang bereplikasi secara tidak terkendali sehingga
membentuk tumor.
2. Diagnosa Gizi
Domain Intake
NI.2.1 intake makanan tidak adekuat

(kurang) yang berkaitan dengan kondisi

Hepatoblasmatoma yang diderita oleh pasien ditandai asupan zat gizi (recall 24 jam)

yang kurang (defisit berat) dari kebutuhan yaitu energi 22,28% ,protein 38,48%,lemak
60,15% dan karbohidrat 8,97%.
NI.5.1 Peningkatan zat gizi protein berkaitan dengan anemia ditandai oleh kadar Hb 9,6
g/dl.
Domain Behaviour
NB.1.7 Pemilihan makanan yang kurang tepat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
ibu dan keluarga tentang makanan yang dianjurkan dan seimbang ditandai dengan
senang mengkonsumsi makanan tinggi lemak (gorengan) dan olahan makanan kurang
bervariasi yaitu hanya digoreng saja.
3. Nutrition Intervension
a. Jenis Diit
: Diit Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) Tinggi Fe 2371,6 Kkal
b. Bentuk

: Makanan Lunak

c. Route

: Oral

d. Jumlah

e. Frekuensi

: 3 kali makan utama 2 kali selingan

f. Tujuan diit

1) Memberikan makanan tinggi energi dan protein sesaui kemapuan pasien untuk
mencapai keadaan gizi optimal.
2) Mengupayakan peningkatkan kadar Hb melalui pemberian makanan yang adekuat.
g. Syarat Diit

1) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) Tinggi Fe


2) Kebutuhan Energi diberikan tinggi.
3) Kebutuhan protein diberikan tinggi yaitu 2 gram/Kg BBA untuk memperbaiki
jaringan-jaringan. Memilih makanan yang bernilai bioligis tinggi seperti daging,susu
dan telur.
4) Kebutuhan lemak diberikan cukup yaitu 20% dari kebutuhan energi. Diutamakan
lemak tidak jenuh ganda dan mengandung omega-3.
5) Kebutuhan karbohidrat diberikan cukup yaitu dari sisa perhitungan kebutuhan
energi.
6) Makanan mudah dicerna, rendah sisa dan tidak mengandung bumbu yang tajam.
7) Asupan serat dianjurkan 25 gr/hr dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat didalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan
serat sehari.
8) Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/ hari.
9) Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan
vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
h. Perhitungan Kebutuhan

Perhitungan kebutuhan energi Haris Benedict


Kebutuhan Kalori

1) Perhitungan Energi
MB
: 50 x 28
= 1400 kkal
Pertumbuhan
: 12% x 1400 = 168 kkal +
= 1568 kkal
Aktivitas
: 25% x 1568 = 392 kkal +
= 1960 kkal
SDA
: 10% x 1960 = 196 kkal +
= 2156 kkal
Feses
: 10% x 2156 = 215,6 kkal +
Total Energi
:
2371,6 kkal
2) Protein
= 2 g x 28 Kg
= 56 gram x 4 kkal
= 224 kkal
3) Lemak
= 20% x 2371,6 kkal
= 474,3 kkal / 9 gram
= 52,7 gram
4) Karbohidrat = Energi (Protein- Lemak)
= 2371,6 (224 + 474,3) kkal
= 1673,3 kkal / 4 gram
= 418,32 gram
5) Besi
= 28/27 x 10 gram
= 10,37 gram
i. Rekomendasi
Domain Pemberian Makanan atau Zat Gizi (ND)
ND.1.2.1 pemberian makanan dengan tekstur menyesuaikan dengan keadaan
pasien yaitu makanan tekstur lunak
Domain Edukasi (E)
E.1 Pemberian edukasi kepada pasien atau keluarga pasien terkait dengan diet
yang akan dijalani oleh pasien
E.1.1 Menyampaikan tujuan edukasi gizi kepada pasien
Domain Konseling (C)
C.1.1 Konseling Gizi terkait motivasi dan peningkatan kesadaran pasien
terhadap anjuran diet.
Domain Koordinasi Asuhan Gizi (RC)
(RC-1.4)Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (perawat dan dokter) terkait
terapi diit yang dijalani oleh pasien sehingga tidak berlawanan dengan diit yang
dianjurkan bagi pasien.

4. Monitoring dan Evaluasi


Anamnesis

Yang diukur

Antropometri (AD-1.1.2) Pemantauan BB


(AD-1.1.5) Pemantauan IMT

Waktu
Pengukuran
Setiap hari

Evaluasi/ target
BB normal dan
status gizi normal

Biokimia

(BD-1.10.1) Pemantauan

Sesuai

Membandingkan

Hemoglobin

keputusan

hasil lab dengan

(BD-1.4.2) Pemantauan

dokter

standar sehingga

kadar SGOT

diharapkan Normal

(BD-1.4.3) Pemantauan
Asupan Gizi

kadar SGPT
(FH-1.1.1.1) Asupan energi

Setiap hari

Membandingkan

(FH-1.5.1) Asupan lemak

asupan energi

(FH-1.5.2) Asupan protein

dengan kebutuhan.

(FH-1.5.3) Asupan

Target mencapai

karbohidrat

80% dari
kebutuahan gizi.

5. Rencana Konseling Gizi


a. Sasaran

: Pasien dan anggota keluarga

b. Topik

: Hepatoblastoma dan Anemia

c. Waktu

: Saat di bangsal (30 menit)

d. Tempat

: Bangsal

e. Media

: Leaflet diet TETP dan URT

f. Metode

: Konsultai gizi (Konseling) dan tanya jawab

g. Tujuan

1)

Agar pasien dan anggota keluarga mengetahui makanan yang


dianjurkan dan makanan yang tidak dianjurkan sehingga dapat menunjang

2)

keberhasilan diet yang diberikan.


Memberikan dan membangun motivasi pasien menjalankan

diet yang dianjurkan dengan benar.


3)
Memberikan dan membangun motivasi keluarga pasien untuk
mendukung kelancaran diet yang dijalankan oleh pasien.
i. Konseling gizi :
1) Menjelaskan diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP).
2) Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak
dianjurkan
Bahan
makanan
Sumber
karbohidrat

Sumber

Dianjurkan

Tidak dianjurkan

Nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu, Bahan


makanan sumber natrium tinggi
seperti krakers, cake, biscuit,
Kue-kue manis, dodol, tarcis
Daging sapi, ayam, ikan segar, - Daging

dan

ikan

yang

protein
hewani

telur, susu

diawetkan seperti dendeng,


sarden, ikan asin dan corned
beef
- Jeroan, telur asin, udang
kering

Sumber
protein
nabati
Sayuran

Tempe, tahu, kacang-kacangan

-dimasak
dengan
banyak
santan dan minyak kelapa

Buahbuahan

Minuman
Lemak
Lain-lain

Semua jenis sayuran segar Sayuran yang dimasak dan


terutama sayuran berwarna diawetkan
dengan
garam
hijau tua segar
dapur seperti sayuran dalam
kaleng, sawi asin, asinan dan
acar.
Semua jenis buah-buahan - Buah-buahan
yang
segar
diawetkan dengan garam
dapur seperti buah dalam
kaleng.
- Buah-buahan
yang
diawetkan
dengan
gula
seperti manisan.
Teh , air putih, susu diet
Berbagai minuman bersoda
dan alcohol
Minyak goreng, margarin dan Santan kental
mentega tanpa garam
Gula, madu, sirup, jam, jeli, susu kental manis, es krim,
makanan siap saji (fast food),
goreng-gorengan.

C. Kesimpulan
1. Berdasarkan IMT/U, status gizi pasien Normal (16,5)
2. Dari hasil pemeriksaan biokimia diketahui bahwa pasien mengalami penurunan kadar
Hemoglobi dan hematokrit. Adanya penurunan kadar Hb dan hematokrit berkaitan
dengan anemia. Adanya peningkatan SGOT dan SGPT berkaitan dengan gangguan
organ hati yang diderita oleh pasien (hepoblasmatoma).
3. Dari data fisik/klinis keluahan utama nyeri pada perut, nyeri ditusuk-tusuk, nyeri perut
pada bagian kanan atas, kiri atas dan kanan bawah.
4. Asupan gizi pasien berdasarkan recall 24 jam tergolong defisit berat karena kurang dari
AKG pasien.
5. Preskripsi diet yang diberikan kepada pasien adalah Diet TETP Tinggi Fe 2371,6 kkal

Perencanaan Menu

Waktu

Menu

Fe

3,4

0,35

39,45

0,4

bayam

30

10,8

1,05

0,15

1,95

1,17

wortel
Kol
merah/putih

25

10,5

0,3

0,075

2,325

0,2

20

4,8

0,28

0,04

1,06

0,1

semur
ayam

ayam

50

151

9,1

12,5

0,75

Pepes Tahu

tahu

50

34

3,9

2,3

0,8

0,4

susu

susu sapi

200

122

6,4

8,6

3,4

Pisang raja

Pisang raja

100

120

1,2

0,2

31,8

0,8

nagasari
gula merah

Tepung beras

50

182

3,5

0,25

40

0,4

Pisang mas

10

12,7

0,14

0,02

3,36

0,08

Gula aren

20

73,6

19

0,6

Beras giling

100

360

6,8

0,7

78,9

0,8

Ikan segar

100

113

17

4,5

bayam
Kacang
panjang

30

10,8

1,05

0,15

1,95

1,17

20

8,8

0,54

0,06

1,56

0,14

wortel
Tempe kedele
murni

20

8,4

0,24

0,06

1,86

0,16

50

74,5

9,15

6,35

Gula aren

10

36,8

9,5

0,3

jeruk manis
Biscuit
jacob's

jeruk manis

100

45

0,9

0,2

11,2

0,4

Biscuit jacob's

30

139,5

2,25

5,4

20,835

nasi tim
bola-bola
daging

beras giling

75

270

5,1

0,525

59,175

0,6

Daging sapi

50

103,5

1,4

tahu
Jamur kuping
segar
bayam

50

34

3,9

2,3

0,8

0,4

30
40

4,5
14,4

0
0

1,14
1,4

0,18
0,2

0,27
2,6

0,51
1,56

sup sayur

tempe
bacem

Makan
Malam

HA

180

bubur
pepes ikan
bawal

Snack
Siang

Protein
LEMAK
Hewani Nabati

50

Makan
Pagi

Makan
Siang

Berat Energi

beras giling
bubur tim
sayur

Sanck
Pagi

Bahan
Makanan

tahu pepes
sayur

bening kuah Kol


kuning
merah/putih

Snack
Malam

25

0,35

0,05

1,325

0,125

Kentang

30

24,9

0,6

0,03

5,73

0,21

pepaya

pepaya

50

23

0,25

6,1

0,85

apel

Apel

100

58

0,3

0,4

14,9

10,3

Total

2236,5

69,24

46,64

371,4

15,225

Total Kebutuhan

2371,6

56

52,7

418,32

10,37

Prosentase%

94,30%

123,64

88,5%

88,78%

146,81%

Anda mungkin juga menyukai