Konsep Manajemen Eksplorasi Mineral
Konsep Manajemen Eksplorasi Mineral
PENDAHULUAN
1.1.
Pengertian Manajemen.
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli adalah
Stoner
&
Wanke
l:
manajemen
adalah
proses
merencanakan,
dan
proses penggunaan
sumberdaya
organisasi
untuk
1.2.
Proses Manajemen
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan
Kelima
macam
fungsi
manajemen
ini
sangat
penting
didalam
Perencanaan
Keinginan
Dan
Kebutuhan
Pengorganisasian
Pengarahan
Tujuan
Pengkoordinasian
Informasi
Pengawasan
Setiap
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
seseorang
atau
sebuah
memiliki
ukuran-ukuran
tertentu
untuk
menentukan
keberhasilannya
4. Terbatas waktu: mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan
tersebut harus bisa dicapai
Kemudian
pembagian
ditetapkan
kerjanya,
siapa
bagaimana
yang
akan
wewenang,
melakukan, bagaimana
tanggung
jawab
serta
penuh dengan ketidak pastian yang sering menimbulkan berbagai akibat dan
penyimpangan, sehingga hasil kerja yang telah dicapai tidak sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Untuk menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak
terlampau
jauh
dari
rencana,
maka
perlu
pengawasan/pengendalian.
2.1. Umum
diadakan
mempunyai peluang yang lebih besar dan resiko yang lebih kecil.
Dengan demikian eksplorasi merupakan suatu urutan atau rentetan
kegiatan yang bertujuan menciutkan/memperkecil daerah penyelidikan dengan
meningkatkan peluang untuk menemukan obyektif dengan dibarengi dengan
memperkecil
eksplorasi yang lebih dapat dipercayai. Paradigma yang ada dijadikan dasar
dalam menyusun apa yang disebut strategi eksplorasi yang menyangkut
bagaimana menentukan urutan dan rentetan kegiatan eksplorasi untuk
memperkecil resiko kegagalan dan meningkatkan peluang untuk keberhasilan.
disadari
bahwa
pelaksanaan
eksplorasi
itu
melibatkan
geology,
serta
pengerahan
perlengkapan
perlengkapan
dan
suatu
usaha
ekonomi,
perancangan
eksplorasi
harus
10
strategi
menurut
Griffits
(1967),
adalah
bagaimana
11
mahal sering digunakan pada tahap awal dari suatu program eksplorasi,
tetapi dalam eksplorasi batubara yang menggunakan petunjuk geologi yang
sama, survey seismik jarang dilakukan, kecuali jika hasilnya akan sangat
menguntungkan, misalnya menghindari masalah-masalah penambangan
dikemudian hari yang dapat mengakibatkan biaya operasijauh lebih mahal
lagi.
4. Memperkecil Resiko: strategi eksplorasi ditujukan untuk memperkecil resiko
untuk menderita kerugian besar. Untuk ini harus memberikan kesempatan
untuk mengambil keputusan setiap saat apakah usaha ini dilanjutkan atau
tidak atau mengambil alternatif lainnya sebelum suatu kerugian besar
terjadi.
12
Rencana (Planning)
Organisasi personil eksplorasi
Penerapan metoda yang dipilih
Studi pustaka
Interpretasi foto udara yang tersedia
Peninjauan kondisi geologi di lapangan
Peninjauan dari udara
Pemetaan geologi
13
Laporan (Reporting)
Laporan perkegiatan eksplorasi secara khusus
Periodik : tiap minggu
Final
Khusus
Laporan semua aktifitas eskplorasi
Periodik : tiap bulan
Periodik : tiap tahun
Review struktur organisasi personil
14
1. Penyelidikan umum.
15
hasil
studi
regional,
diantaranya
pemetaan
geologi,
2. Eksplorasi
terdiri dari dua tahap, yaitu:
a. Eksplorasi umum.
Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan
yang teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal
mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas, untuk
mendapatkan sumber daya tertunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat
digunakan dalam penentuan untuk dilakukukannya tahap eksplorasi
rinci atau tidak.
b. Eksplorasi rinci
Kegiatan eksplorasi dengan mendelliniasi secara rinci dalam 3 dimensi
16
model
geologi,
serta
pemilihan
metoda
eksplorasi
serta
17
1.
2.
3.
4.
5.
18
7.
Feasibility
Study;
kegiatannya
meliputi
melakukan
lebih
banyak
Dari uraian di atas SEM dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu :
a. tahapan eksplorasi; berupa kegiatan reconnaissance, initial follow up, detail
follow up
b. tahapan pengembangan; meliputi kegiatan feasibility study, konstruksi
tambang
c. tahapan penambangan; meliputi operasional tambang
19
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
Tahap 6
: Pembuktian cadangannya.
Tahap 7
20
21
22
1. Peluang geologi.
2. Peluang besarnya cadangan.
3. Kesampaian daerah.
Keputusan ini juga tergantung dari strategi eksplorasi yang dianut, yang
juga tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. Kebijaksanaan (policy) dari
perusahaan didasarkan pada dana yang tersedia, masalah jangka waktu serta
jenis kontrak dengan pemerintah dan para pemegang saham. Para pemegang
saham kecil pada umumnya menginginkan hasil yang cepat, sedangkan
perusahaan multinasional waktu ada dipihaknya. Kadang-kadang kesampaian
daerah
merupakan
faktor
penting,
tetapi
dapat
juga
peluang
untuk
baru
di
daerah
eksplorasi
ini
ingin
memantapkan
dulu
23
masing model ini diberikan nilai bobot secara kwantitatif. Selain itu berbagai
jenis model ini dapat pula mencerminkan besaran dari cadangan yang
diharapkan. Contoh: suatu prospek dari model porphyri copper akan
menghasilkan cadangan yang lebih besar dibandingkan dengan suatu
prospek model copper bearing vein.
2. Petunjuk atau kriteria geologi yang diperlihatkan oleh masing-masing model.
Kehadiran masing-masing kriteria itu diberikan angka bobot. Tentu berbagai
model cebakan mempunyai kriteria yang mempunyai bobot yang berlainan.
3. Kekuatan dari anomali geofisika dan geokimia yang diperlihatkan sasarn
yang dikemukakan. Kekuatan anomali juga dapat diberikan nilai bobot.
4.3.2. Peluang besarnya cadangan.
Peluang
volume/besarnya
cadangan
yang
24
Memerlukan:
1. Ketelitian
2. Jenis dari data: Quantitatif (hitungan) dan Qualitatif (interpretasi)
Masalah: tidak semua data dapat dicantumkan pada peta:
1. Data-data yang relevan saja.
2. Dipergunakan overlays
25
c. Prinsip intrusi
d. Prinsip struktur
e. Prinsip ketidak selarasan.
26
DAFTAR PUSTAKA.
Adjat
SUMBERDAYA
27