Anda di halaman 1dari 2

Kebanyakan Makan Makanan Berlemak

Saat Hamil, Waspada Bayi Jadi Kegemukan


Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Minggu, 17/07/2016 16:00 WIB

Foto: iStock
Jakarta, Saat hamil, kebanyakan wanita salah kaprah dan menganggap semua makanan baik
dikonsumsi. Padahal jika 'kebablasan' dan dikonsumsi berlebihan, makanan tertentu dapat
memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan berat badan bayi kelak.
Seperti disampaikan oleh para peneliti dalam jurnal American Journal of Obstetrics and
Gynecology, bahwa bayi dari wanita hamil yang makan lebih banyak karbohidrat dan makanan
berlemak sangat mungkin memiliki tubuh dengan komposisi jaringan lemak yang berlebihan.
Secara khusus, wanita yang terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh seperti daging, susu dan
telur, memiliki bayi dengan massa lemak lebih banyak.
"Kami menemukan bahwa asupan lemak jenuh dikaitkan dengan massa lemak pada bayi saat
lahir," tutur penulis utama studi tersebut, Tessa Crume dari University of Colorado Denver
Anschutz Medical Center.
Baca juga: Merokok Saat Hamil Bisa Pengaruhi Kemungkinan Punya Cucu
Dalam studi ini, Crume dan rekan-rekan penelitinya melibatkan sekitar 1.040 pasangan ibu dan
bayi. Pada setiap kehamilan, para peneliti meminta para ibu untuk mencatat segala sesuatu yang
mereka makan selama 24 jam sebelumnya. Selain itu, tim juga mendata ukuran panjang, berat
badan, lingkar kepala serta komposisi lemak tubuh bayi saat lahir.

Separuh responden dalam penelitian tersebut diketahui mengonsumsi hingga 2.025 kalori per
hari, separuh lagi mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut. Secara keseluruhan, rata-rata mereka
mengonsumsi 32 persen kalori dari lemak, 15 persen dari protein dan 48 persen dari karbohidrat.
Hasilnya, ditemukan ada perbedaan massa lemak bayi berdasarkan apa yang ibu mereka makan.
Setiap kenaikan 100 kalori per hari lemak jenuh dalam diet para ibu, dikaitkan dengan sekitar
peningkatan 11 gram massa lemak pada bayi mereka.
Demikian pula, setiap kenaikan 100 kalori dari karbohidrat dikaitkan dengan sekitar 3 gram
tambahan massa lemak bayi.
"Wanita harus paham bahwa kehamilan bukan berarti mereka harus makan porsi dobel.
Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk tahu seperti apa pola makan yang dianjurkan agar
pertumbuhan berat badan bayi tetap seimbang," imbuh Dr Emily Oken, seorang peneliti
kesehatan masyarakat di Harvard University, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu
(17/7/2016).

Anda mungkin juga menyukai