Anda di halaman 1dari 5

2019/04/21 05:31:02 WIB

Round-Up

Nestapa Pemilu Serentak, Banyak Anggota


KPPS Meninggal Kelelahan
Tim detikcom - detikNews

Share 0 Tweet Share 0 35 komentar


Halaman 1 dari 2

Suasana di TPS (Foto: Pradita Utama-detikcom)


Jakarta - Pemilu serentak 2019 menyisakan nestapa. Sejumlah anggota Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga anggota Polri yang bertugas untuk
menyukseskan penyelenggaraan Pemilu meninggal dunia.

Di Jawa Barat misalnya, setidaknya hingga Jumat (19/4) siang ada 10 petugas KPPS yang
meninggal saat maupun setelah menjalankan tugas. Sebagian besar mereka meninggal karena
serangan jantung atau kelelahan.

"Sejauh ini ada sekitar 10 orang (meninggal). Ini laporan dari petugas KPPS dari lima kota-
kabupaten," ucap Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok di kantor KPU Jabar, Kota Bandung,
Jawa Barat.

Baca juga: Cerita Pilu Pengawas Pemilu: Meninggal hingga Keguguran Usai Tugas

"Hampir semuanya ada serangan jantung karena faktor kelelahan. Ada juga meninggal setelah
menerima laporan surat suara kurang ini mungkin stres (jadi beban pikiran). Kami terima laporan
ini mungkin jadi bahan evaluasi," sambung Rifqi.

Jumlah itu bertambah karena pada sore harinya Ketua KPPS di TPS 1 Cipandak, Kertajadi,
Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Somantri (51) dikabarkan meninggal dunia.
Somantri sempat disebut merasakan sakit dada pada tengah malam usai penghitungan suara,
Rabu (17/4).

Masih di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bogor, ada 2 ketua KPPS Pemilu 2019 yang
meninggal diduga akibat kelelahan. Selain itu, empat ketua KPPS lainnya pingsan.

Baca juga: 9 Petugas TPS di Jatim Meninggal, Penyebabnya Kelelahan Hingga Kecelakan

Selain itu, di Jawa Timur, hingga Sabtu (20/4) sore, ada 9 petugas yang meninggal dunia saat
bertugas. Mereka adalah 5 petugas KPPS, 2 petugas PPS, 1 petugas linmas, dan 1 petugas
pembantu KPU. Mereka meninggal karena faktor kelelahan dan mengidap penyakit sebelumnya.

Kemudian, di Jawa Tengah, hingga Sabtu (20/4) sore, ada 8 KPPS dan petugas TPS yang
meninggal usai kerja keras dalam masa pemilu. Komisioner KPU Jateng, Paulus Widiyantoro 8
orang meninggal tersebut berada di Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, dan
Rembang.
Selain itu ada 7 petugas TPS yang kelelahan dan harus dirawat di rumah sakit. Ada 3 orang
orang mengalami keguguran, yaitu di Klaten atas nama Wiwid Wijayanti yang merupakan
Anggota PPK Jatinom dan sedang hamil 6 bulan kemudian di Kebumen ada 2 anggota KPPS
yang keguguran, yaitu Umi Rojanah dan Siti Mungawanah.

Ketua KPPS di Pekanbaru, Edirson, disebut mengalami stroke karena diduga kelelahan saat
bekerja pada hari pemungutan suara. Kisah pilu juga harus dialami Sri Utami (30), anggota
KPPS dari TPS 1 Desa Lalonggotomi, Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sri,
yang tengah mengandung, keguguran setelah bertugas sebagai KPPS semalam suntuk.
Selain petugas KPPS, anggota Polri juga ada yang meninggal dunia saat menjalankan tugas
mengawal Pemilu. Hingga Jumat (19/4) sore, tercata ada 10 anggota Polri yang meninggal saat
tugas mengamankan Pemilu, termasuk Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri, Brigjen
Syaiful Zachri.

Baca juga: 10 Anggota Polri Meninggal Saat Pengamanan Pemilu 2019

KPU pun telah menyampaikan keprihatinan karena petugas KPPS ada yang meninggal dunia dan
sakit saat menjalankan tugas. KPU memastikan akan memberikan santunan kepada mereka.

"Menurut kami mereka (petugas KPPS) pahlawan demokrasi yang kemudian nanti akan berikan
penghargaan kepada mereka semua. Ya bisa nanti orang sakit kita beri santunan, orang
meninggal juga kita santuni," kata Komisioner KPU Ilham Saputra, di Gedung KPU, Jalan Imam
Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi agar kejadian ini tak
terulang lagi. Dia menyebut beban kerja yang berat menjadi pemicu kelelahan hingga
menyebabkan sejumlah petugas meninggal saat pelaksanaan Pemilu.

"Ya nanti kita evaluasi," kata Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol,
Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).

"Memang pekerjaannya berat, memang pekerjaannya banyak, maka ya orang sangat mungkin
kelelahan dalam menjalankan tugas," sambungnya.

Arief mengatakan, sejak awal menyusun anggaran, KPU sebenarnya mengupayakan agar petugas
KPPS bisa mendapatkan asuransi. Namun menurutnya karena sejumlah hal, keinginan tersebut
belum bisa terwujud. Meski demikian, pihaknya telah mengusulkan agar mereka yang meninggal
saat bertugas mendapat santunan.

Anda mungkin juga menyukai