Jakarta, Untuk mengecek kadar gula darah, aturan waktu yang bisa digunakan yakni 2 jam setelah makan. Hanya saja, kadang karena berbagai penyebab cek darah dilakukan dalam jeda waktu dua jam lebih. Terkait hal ini, Ketua Divisi Metabolik Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Em Yunir SpPD-KEMD mengatakan, dalam waktu 120 menit, proses penyerapan makanan sudah menurun dan hampir selesai. Setelah makan besar, dalam waktu 100 menit sudah mulai terjadi pengosongan lambung. Setelah dua sampai tiga jam, baru kadar gula darah kembali lagi ke kadar yang di luar pengaruh makanan. Untuk itu disarankan periksa gula darah setelah 2 jam. Nah, bagaimana jika jeda waktunya lebih dari 2 jam? "Kalau lebih dar setengah jam nggak usah diulang, tapi kita tahu ini darahnya diambil 2,5 jam setelah makan. Batasannya sampai 3 jam lah masih bisa dievaluasi," kata dr Yunir di sela-sela Workshop Sosialisasi Panduan PGDM untuk Mencapai Target Pengendalian Diabetes di Indonesia di JW Marriott Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2016). Baca juga: Ingat, Agar Gula Darah Terkontrol Tak Cukup Hanya Patuh Minum Obat Jika pengecekan kadar gula darah dilakukan lebih dari 3 jam setelah makan, maka hasilnya menunjukkan kadar gula darah yang bukan dipengaruhi makanan. Pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan dikatakan dr Yunir bertujuan untuk melihat efek obat terhadap makanan yang diberikan. Jadi, ketika obat yang diberi ke pasien sudah memadai, sudah ada efek dua jam setelah makan kadar gula daranya turun. Meski sebetulnya, untuk melihat efek obat terhadap makanan yang diberi bisa pula dilihat dari pemeriksaan kadar gula darah puasa. "Saat data masuk, dokter tahu bahwa pasien ini kurang obat jenis ini, kemudian ditambah obatnya atau disesuaikan," ujar dr Yunir.