Anda di halaman 1dari 25

Kasus

Seorang perempuan berusia 22 tahun dirujuk ke Unit Gawat


Darurat dengan keluhan perdarahan dan robekan luka
perineum luas. Pasien pasca persalinan pervaginam 2 jam
yang lalu ditolog oleh bidan. Bayi lahir laki laki BB 4490
gram, tidak langsung menangis. Riwayat partus lama, pasien
terus mengedan, tidak kooperatif, plasenta lengkap, kontraksi
uterus baik, terdapat perdarahan luka compang camping.
Pada kehamilan (G1P0A0) pasien memeriksa kehamilan
sebanyak 1 (satu) kali di puskesmas Rawa Bebek saat umur
kehamilan 24 minggu. Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 5
agustus 2015.

Terminologi
Hamil adalah fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan


nidasi atau implantasi
Robekan perineum ( ruptur perineum) adalah
robekan yanng terjadi pada saat bayi lahir
baik secara spontan maupun dengan
menggunakan alat atau tindakan

Mind map
Riwayat
kehamilan

, 22 tahun
Persalinan

Tidak
kooperatif

partus
lama

Janin
besar

Faktor resiko

Robekan
perineum
Perdarahan pasca
persalianan
Tatalaksana

Pemeriksaan
ANC tidak
optimal

Terus
mengedan

Interpretasi masalah
Masalah

Interpretasi

Perdarahan pasca persalinan dini

Atonia uteri, retensio plasenta,


robekan jalan lahir

BB bayi 4490 gram

Trauma lahir, asfikisa, robekan


jalan lahir

Partus lama

his tidak efisien, malposisi, janin


besar

Robekan perineum

Perineum kaku, janin besar ,


kepala janin terlalu cepat
melewati dasar panggul

ANC adalah pelayanan


kesehatan yang diberikan
kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga
keselamatan ibu dan
janin

Jadwal Pemeriksaan ANC


Memperhatikan batasan dan tujuan pelayanan ANC, maka jadwal
pemeriksaan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
atau tidak menstruasi.
b. Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan 7
bulan, setiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 9 bulan dan
setiap 1 minggu sekali sejak usia kehamilan 9 bulan sampai
melahirkan.
c. khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu yang dirasakan
oleh ibu hamil .

Tujuan ANC

Pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain :


a. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b . Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental,
sosial, ibu dan bayi.
c. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk
riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan dan
kebidanan.

d. Mempersiapkan persalinan
cukupbulan,melahirkan dengan selamat baik ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan
normal dan pemberian ASI eksklusif

Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold I Tujuan :

Menentukan tinggi fundus uteri


usia kehamilan
Menentukan
bagian
janin
yang
terletak di fundus.
usia kehamilan 24 minggu fundus
dapat teraba tepat di pusat
Cara pemeriksaan :
Pemeriksa menghadap ke kepala
pasien.
gunakan ujung jari kedua tangan
untuk meraba fundus.

Pemeriksaan leopold II

Tujuan : menentukan letak punggung


janin
Cara pemeriksaan :
menghadap ke kepala pasien,
letakkan kedua tangan pada kedua
sisi perut ibu, palpasi kedua bagian
sisi perut ibu.

Pemeriksaan leopold
Tujuan :

Pemeriksaan leopold III


menentukan bagian janin apa (kepala
atau bokong) yang terdapat di bagian
bawah perut ibu
apakah bagian janin tersebut sudah
menyentuh pintu atas panggul
Cara pemeriksaan :
Pemeriksa hanya menggunakan satu
tangan.
bagian yang teraba itu masih dapat
digerakkan atau tidak

Pemeriksaan leopold IV
Tujuan :
konfirmasi ulang bagian janin apa yang
terdapat di bagian bawah perut ibu
mengetahui masuk bagian bawah janin
telah memasuki pintu atas panggul ibu.
Cara pemeriksaan :
pemeriksa
menghadap
kaki
pasien
dengan kedua tangan
ditentukan bagian janin yangterletak di
bagian bawah perut ibu

Definisi
Ruptur perinium adalah
robekan perineum yang terjadi
pada saat bayi lahir , baik
secara
spontan , maupun dengan
mengunakan alat / tindakan

FAKTOR RESIKO
Kepala janin terlalu cepat lahir
Persalinan tidak dioimpin sebagaimana

mestinya
Perineum kaku / banyak jaringan parut
Persalinan distosia bahu
Partus pervaginaan dengan tindakan

DERAJAT
Derajat 1

Robekan hanya mengenai epitel vagina dan kulit

Derajat 2

Robekan sampe otot perineum tapi tidak sfingter ani

Derajat 3

Robekan sampai sfingter ani


a) < 50 % ketebalan sfingter ani eksterna
b)> 50 % ketebalan sfingter ani eksterna
c) Hingga sfingter ani interna

Derajat 4

Robekan hingga epitel anus

Robekan mukosa rectum tanpa robekan sfingter ani sangat jarang dan

tidak termasukdalam klasifikasi diatas

Indikasi & Kontraindikasi Reparasi


Ruptur Perineum
Indikasi
Adanya ruptur perineum
Sehabis dilakukannya episiotomi

Kontraindikasi
Tidak ada

Teknik Reparasi Laserasi Perineum


Prosedur
Aproksimasi jaringan vagina otot dan kulit

perineum
Apeks diidentifikasi
Gunakan retractor vagina bila laserasi jauh
dan dalam
Jahitan jangkar 1cm dari apeks vagina
Mukosa vagina dan fascia retrovagina dijahit
selujur dengan polyglactin 3-0
Jahitan interlocking hemostatis

Tujuan reparasi
Menyatukan kembali jaringan( rekonstruksi

anatomis)
Mencegah perdarahan masif (Memastikan
haemostasis)

Reparasi Perineum
Instrumen
Retractor weislanders
Forceps gigi (fine & strong)
Needle holder (small & large)
Forceps allis (4)
Forceps arteri (6)
Gunting Mcindoe
Gunting pemotong jahitan
Spekulum sims
Retractor dinding samping dalam vagina
Forceps pemegang kasa
Tampon
Kapas besar
datermy

Benang
jahit
Anal epithelium Ethicon

Vicryl 3-0. 26 mm
round bodies needle
W9120
Internal Anal Sfingter Ethicon PDS 3-0. 26 mm
round bodies
needle W9124T
External Anal Sfingter Ethicon PDS 3-0. 26 mm
round bodies
needle W9124T
Perineal muscles Ethicon Vicryl rapide 2-0. 35
mm tappercut
needle W9124
Perineal Skin Ethicon Vicryl rapide 2-0. 35 mm
tappercut needle
W9124

Perawatan Post Operatif


Kontrol nyeri pada hari-hari setelah persalinan

diberikan acetaminophen dan ibuprofen


Menjaga hygiene perineum penyembuhan
dan bebas dari nyeri lebih cepat (membasuh
dengan air hangat menggunakan botol
semprot)
Menghindari trauma pada perineum, yaitu
dengan menghindari terjadinya konstipasi dan
diare, terutama pada robekan tingkat III dan
IV

Komplikasi Penjahitan
Overlapping
Nekrosis
Infeksi
Dead space
Hematom

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai