Anda di halaman 1dari 2

Stroke Akibat Degup Jantung Tak Teratur

Rentan Sebabkan Kematian


Puti Aini Yasmin - detikHealth
Minggu, 31/07/2016 16:02 WIB

Foto: thinkstock
Jakarta, Fibrilasi atrium (FA) atau kondisi degup jantung yang tak teratur bisa menyebabkan
stroke. Jangan dianggap sepele karena FA yang mengakibatkan stroke bisa meningkatkan
kematian sebesar 20 persen dan kecacatan pada pasien 60 persen.
Dr dr Sunanto, SpJP, dalam seminar kesehatan di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang,
menuturkan FA adalah gangguan irama listrik pada jantung yang tidak teratur. Umumnya terjadi
karena usia lanjut dan darah tinggi.
FA terjadi pada jantung serambi kiri yang menyebabkan gerakan yang tidak teratur atau hanya
bergetar. Akibatnya darah pada jantung tidak bersirkulasi dengan baik dan menjadi beku.
"Pembekuan darah ini suatu saat akan lepas dan menuju ke otak yang biasanya melalui
pembuluh darah besar. Darah yang beku dapat menghambat darah ke otak yang menyebabkan
stroke," sambung dr Sunanto.
Baca juga: Meski Hanya Selintas, Degup Jantung Tak Berirama Berisiko Stroke

dr Sunanto menyarankan waktu terbaik saat ingin memeriksa FA pada tubuh adalah saat jantung
berdebar-debar. Karena salah satu gejala FA adalah jantung yang berdebar-debar secara tiba-tiba.
"Untuk mendeteksi FA dapat dilakukan melalui pemeriksaan dengan mesin elektrokardiografi
(EKG) yang memiliki keakuratan hingga 80 persen atau dengan cara sederhana yaitu meraba
denyut nadi apakah detak nadi teratur atau tidak," jelasnya dr Sunanto.
Selain dengan EKG dan meraba denyut nadi, ada cara lain seperti treadmill test yaitu pasien
melakukan treadmill agar terlihat denyut jantung, dan holter monitor yaitu alat yang ditempel
pada tubuh selama 24 jam hingga terdeteksi FA.
"Namun cara ini tidak efektif karena bisa saja FA tidak terdeteksi karena FA bisa hilang dan
muncul kapan saja," tutup dr Sunanto.
Baca juga: Hal-hal Ini Bisa Jadi Pemicu Degup Jantung yang Tak Beraturan

Anda mungkin juga menyukai