Gangguan Otak
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 14/09/2016 17:38 WIB
Ketika sinapsis ini melemah, sel-sel saraf otak melepaskan senyawa bernama cannabinoids. Hal
ini rupanya mengakibatkan berkurangnya proyeksi sel saraf yang tidak dibutuhkan tadi.
Sederhananya, ada mekanisme di mana otak melepaskan senyawa yang menekan atau
mengganggu koneksi antarsel saraf, tetapi tujuannya untuk membersihkan proyeksi sel saraf
yang tidak dibutuhkan, agar didapat koneksi yang lebih baik antarsel saraf.
Menariknya, efek yang sama juga dirasakan oleh otak bila seseorang menghisap cannabinoids
dari luar, yaitu menghisap atau mengonsumsi ganja maupun marijuana. Demikian seperti
dilaporkan Science Daily.
Kondisi ini juga telah dibuktikan peneliti dengan menggunakan tikus percobaan. Dari situ
terlihat bahwa tikus yang menghisap atau mengonsumsi ganja juga merasakan efek yang sama
pada otaknya, yaitu terganggunya proyeksi antarsel saraf.
Setidaknya peneliti berharap temuan ini dapat menjadi pegangan dalam mengembangkan terapi
baru untuk penyakit seperti kerusakan otak lainnya dan juga demensia. "Yang pasti memberikan
bukti ilmiah akan adanya efek negatif dari konsumsi ganja terhadap perkembangan otak sehingga
mampu mengurangi jumlah penyalahgunaan ganja," tandas ketua tim peneliti, Dr Fumitaka
Kimura.