BERBASIS AKRUAL
AKUNTANSI PERSEDIAAN
DEFINISI
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk
barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah
dan
barang-barang
yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
KLASIFIKASI
Suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai persediaan bila
memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah. Termasuk dalam kelompok ini adalah barang pakai
habis seperti alat tulis kantor, barang tak pakai habis seperti komponen
peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses
produksi. Persediaan dalam kelompok ini meliputi bahan yang digunakan
dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian,
dan lain-lain.
Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat. Contoh persediaan yang termasuk dalam
kelompok ini adalah alat-alat pertanian setengah jadi.
Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dalam rangka kegiatan pemerintahan. Contohnya adalah hewan/tanaman.
PENGAKUAN PERSEDIAAN
Persediaan diakui saat (1) potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
dan (2) telah diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Setiap pembelian persediaan akan dicatat sebagai
aset, yakni Persediaan. Berdasarkan bukti belanja
persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal akun
Persediaan di debit dan akun Kas atau akun
Hutang di kredit. Selain itu, fungsi akuntansi akan
mencatat realisasi belanja dengan mendebit akun
Belanja (nama persediaan) dan mengkredit akun
Perubahan SAL.
Tanggal
Nomor Bukti
01/02/2015
1/BB/2015
Kode Rekening
Uraian
Perubahan SAL
Kredit
1.250.000
Debit
1.250.000
1.250.000
1.250.000
Tanggal
1 Pebruari 2015
Uraian
Perubahan SAL
Kredit
1.250.000
15 PebruariTanda
2015Terima Pengeluaran Barang
5.1.2.01.01 Belanja Persediaan Alat Tulis Kantor
3.1.2.05.01
Debit
1.250.000
1.250.000
1.250.000
Tanggal
Nomor Bukti
01/02/2015
1/BB/2015
Kode Rekening
Uraian
Perubahan SAL
Kredit
1.250.000
Debit
1.250.000
1.250.000
1.250.000
Transaksi
METODE PERPETUAL
METODE PERIODIK
Uraian
Debet Kredit
Uraian
Debet Kredit
Persediaan
xxx
Persediaan
xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran
1 Pembelian
xxx
xxx
Belanja Persediaan
xxx
(Jurnal LRA)
2 Pemakaian
Akhir Periode/Jurnal
3
Penyesuaian
xxx
Perubahan SAL
xxx
(Jurnal LRA)
xxx
Persediaan
Tidak ada jurnal
xxx
Perubahan SAL
Beban Persediaan
xxx
xxx
xxx
Persediaan
xxx
xxx
ILUSTRASI
Pada tanggal 1 Desember 2015, Dinas Kesehatan Kota
Jaya membeli obat-obatan senilai Rp30.000.000,00.
Pada tanggal 18 Desember 2015, terjadi pemakaian
obat-obatan senilai Rp10.000.000,00. Pada tanggal 31
Desember 2015, dilakukan stock opname obat-obatan
dan diketahui bahwa obat-obatan yang tersisa di
gudang adalah senilai Rp 20.000.000,00 yang
dimilikinya. Buatlah jurnal dengan menggunakan
metode perpetual dan metode periodik untuk
mencatat persediaan obat-obatan tersebut.
Metode Perpetual
Tanggal
01-Des-15
Uraian
18-Des-15
1.1.7.02.04
31-Des-15
30.000.000
30.000.000
Perubahan SAL
Kredit
30.000.000
Debit
30.000.000
10.000.000
10.000.000
Metode Periodik
Tanggal
01-Des-15
1/BB/2015
18-Des-15
31-Des-15
Uraian
Debit
30.000.000
30.000.000
Kredit
30.000.000
30.000.000
10.000.000
10.000.000
Selisih Persediaan
Sering kali terjadi selisih persediaan antara catatan persediaan
menurut bendahara barang/pengurus barang dengan hasil stock
opname.
Selisih persediaan dapat disebabkan karena persediaan hilang,
usang, kadaluarsa, atau rusak.
Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah
yang normal, maka selisih persediaan ini diperlakukan sebagai
beban.
Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah
yang abnormal, maka selisih persediaan ini diperlakukan sebagai
kerugian daerah.
Penetapan besaran selisih persediaan sebagai normal atau
abnormal ditentukan oleh Pemda dalam kebijakan akuntansinya.
Selisih pengakuan atas selisih persediaan hanya terdapat dalam
metode perpetual.
Tanggal
31-Des-15
Uraian
Beban Persediaan
Debit
Kredit
1.000.000
Persediaan
1.000.000
BA Pemeriksaan
Kerugian daerah
Persediaan
(jika selisih persediaan signifikan)
1.000.000
1.000.000
PENGUKURAN
Nilai persediaan meliputi seluruh biaya yang harus
dikeluarkan sampai barang tersebut dapat
digunakan.
Tiga alternatif untuk mengukur nilai persediaan,
yaitu:
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri.
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
PENILAIAN
Dalam satu periode, pemerintah daerah melakukan
beberapa kali pembelian persediaan dengan tingkat
harga yang berbeda-beda antara pembelian yang
satu dengan yang lain.
Perbedaan tingkat harga tersebut menjadi
permasalahan tersendiri dalam melakukan penilaian
persediaan.
Harga mana yang akan dipakai untuk menilai beban
persediaan yang telah dipakai/dijual/ diserahkan dan
harga mana yang akan dipakai untuk menilai
persediaan yang tersisa di akhir periode?
ILUSTRASI
Berikut adalah data pembelian dan penggunaan
obat-obatan pada Dinas Kesehatan Kota Jaya:
Tanggal
Pembelian
Penggunaan
Jumlah
15 Maret 2015
100 dus
20 April 2015
300 dus
17 Juni 2015
8 Agustus 2015
13 September 2015
150 dus
300 dus @ Rp 200.000
150 dus
450 dus
100 dus
350 dus
Jumlah Unit
Total Harga
8 Agustus 2015
300 dus
Rp 200.000
Rp 60.000.000
20 April 2015
50 dus
Rp 150.000
Rp 7.500.000
Persediaan Akhir
350 dus
Rp 67.500.000
Pembelian
Penggunaan
Jumlah
10.000.000
Rp 10.000.000,00
Rp 30.000.000,00
17 Juni 15
Rp 22.500.000,00
Rp 17.500.000,00
8 Agt 15
Rp 60.000.000,00
13 Sep 15
Rp 15.000.000,00
Jumlah Unit
Total Harga
15 Maret 2015
100 dus
Rp 100.000,00
Rp 10.000.000
20 April 2015
200 dus
Rp 150.000,00
Rp 30.000.000
8 Agustus 2015
300 dus
Rp 200.000,00
Rp 60.000.000
Total
600 dus
Rp 100.000.000
Pembelian
13 Sep 15
Jumlah
Rp10.000.000,00
Rp 10.000.000
Rp30.000.000
Rp 40.000.000
17 Jun 15
8 Agt 15
Penggunaan
Rp20.000.000
Rp20.000.000
Rp60.000.000
Rp 80.000.000
(100 dus @ Rp 177.777,78)
Rp17.777.777,78
Rp62.222.222,22
Pembelian
Penggunaan
Jumlah
Rp10.000.000,00
Rp 10.000.000,00
Rp30.000.000,00
17 Jun 15
150 dus
(Rp40.000.000,00 Rp22.500.000,00)
Rp22.500.000,00
Rp 17.500.000,00
8 Agt 15
Rp60.000.000,00
13 Sep 15
100 dus
(Rp86.250.000,00 Rp70.000.000,00)
Rp70.000.000,00
Rp16.250.000
Transaksi
Pembelian Persediaan
1.a
dengan Uang UP/GU/TU
Pembelian Persediaan
dengan Uang LS (Utang)
1.b Pelunasan
Utang/Penerbitan SP2D
LS Barang
2 Pemakaian Persediaan
3
Penyesuaian di Akhir
Tahun
Persediaan
xxx
xxx
xxx
Utang Belanja
Utang Belanja
xxx
xxx
RK PPKD
Belanja Persediaan
Kredit
xxx
Perubahan SAL
xxx
xxx
xxx
xxx
Kredit
RK SKPD
xxx
Perubahan SAL
xxx
xxx
No.
1.b Pelunasan
Utang/Penerbitan SP2D
LS Barang
2 Pemakaian Persediaan
3
Transaksi
Penyesuaian di Akhir
Tahun
Utang Belanja
xxx
RK PPKD
Belanja Persediaan
Perubahan SAL
Persediaan
Beban Persediaan
Tidak ada jurnal
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Kredit
xxx
xxx
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang dipandang perlu untuk diungkapkan dalam
laporan keuangan sehubungan dengan persediaan meliputi:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan;
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan
masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang
masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
3. Kondisi persediaan. Persediaan dengan kondisi rusak atau
usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Peruntukan
Kondisi
1. Kertas
Pelayanan
Baik
2. Bibit
Tanaman
Diserahkan
kepada masyarakat
Baik
Volume
Harga/unit
Nilai
2 rim
Rp50.000,00
Rp100.000,00
80 unit
Rp10.000,00
Rp800.000,00
Di CaLK Pemda
PERSEDIAAN
Persediaan sejumlah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) terdiri dari:
No
SKPD
Jumlah
1.
Dinas Pendidikan
Rp. 4.000.000,00
2.
Dinas Kesehatan
Rp. 2.000.000,00
3.
..
Rp.