Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI UMKM

“Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jasa”

Dosen Pengampu : Ahmad Samlawi, M.Si

Anggota Kelompok :

Agus Nugroho (16804241013)

Diah Nuraini (16804241021)

Lathifah Nur Aini Khoirun Nisa (16804244023)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA

TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat,dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Laporan
Arus Kas pada Perusahaan Jasa” dengan baik. Kami membuat makalah ini dalam
rangka membahas mengenai hal-hal yang perlu diketahui tentang Aqidah Islam
dalam Sistm Ekonomi.
Selama proses pembuatan makalah ini, kami sangat berterima kasih atas
bantuan dari orang-orang di sekitar kami. Kami berterima kasih kepada Bapak
Ahmad Samlawi,M.Si selaku dosen mata kuliah Akuntansi UMKM. Kami juga
berterima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang telah memberi dukungan,
dan juga membantu memberi ide kepada kami. Tak lupa, kami juga berterima
kasih kepada orang-orang hebat yang telah menulis data ataupun artikel, di mana
tulisan Anda sekalian kami jadikan referensi bagi karya makalah kami ini.
Makalah ini kami buat secara sistematis agar pembaca dapat mengetahui sekilas
tentang Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jasa. Oleh sebab itu, kami berharap
agar pembaca dapat memperoleh informasi yang berguna Kami sangat berharap
agar pembaca memperoleh banyak manfaat dari makalah ini.

Yogyakarta, 24 April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Makalah 2

BAB 2 3
A. Pengertian Laporan Arus Kas 3
B Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas pada Perusahan Jasa 5
C. Metode dan Contoh Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jasa 6
D. Penyusunan Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jas .............................10

BAB 3 12
A. Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi sebuah


global village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini populer dengan nama
globalisasi. Di sinilah masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks
akuntansi maka munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan
praktik-praktik akuntansi yang berlaku secara internasional. Harmonisasi standar akuntansi
keuangan dalam wujud International Financial Reporting Standard (IFRS) berlaku secara
internasional, dan dalam proses penyusunannya faktor politik dan kondisi ekonomi
menjadi tidak relevan. Dalam hal ini, sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat
diterima oleh semua negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara
internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih
tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi internasional ini bukanlah
pekerjaan mudah.

Keadaan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi di Indonesia. Melihat keadaan


dan kebutuhan negara Indonesia dan dengan tujuan untuk mendorong semakin terciptanya
transparansi yang bisa dimengerti dan memiliki standar yang sama dengan negara-negara
lain, maka IAI melakukan harmonisasi dengan standar keuangan internasional, dimana
nantinya semua negara akan berpedoman pada standar ini untuk semakin mendorong
transparansi laporan keuangan dan bisa dimengerti oleh semua pihak, dalam hal ini
khususnya mengenai informasi keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh Komite Ikatan
Akuntansi Indonesia dengan penelitian yang bertahun-tahun yang telah dilakukan
mengambil langkah yang matang untuk memasukkan laporan arus kas sebagai laporan
utama pengganti laporan sumber dan penggunaan dana. Karena laporan ini dianggap lebih
memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai laporan. Sampai saat ini
IAI telah banyak melakukan harmonisasi dengan standar internasional, harmonisasi ini
dimulai sejak tahun 1994 dan proses revisi terhadap standar keuangan telah dilakukan

1
sebanyak enam kali, yaitu tahun1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1
Oktober 2004 dan 1 September 2007. Proses revisi terhadap standar keuangan ini juga
terjadi pada PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian laporan arus kas?


2. Apa tujuan dan manfaat dari laporan arus kas pada perusahaan jasa?
3. Bagaimana metode dan contoh laporan arus kas pada perusahaan jasa?
4. Bagaimana penyusunan laporan arus kas pada perusahaan jasa?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian laporan arus kas.


2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari laporan arus kas perusahaan jasa.
3. Untuk mengetahui bagaimana metode dan contoh laporan arus kas pada perusahaan
jasa.
4. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan arus kas pada perusahaan jasa.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluaruang (kas) perusahaan. Informasi ini
penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus
kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis
yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas
(pengeluarankas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas :operasi,investasi, danpembelanjaan.
Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap
kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha. Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan
keuangan yang menyajikan informasi arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan
kas. Kas meliputi uang tunai atau saldo kas dan rek eninggiro, sedangkan setara kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah dapat
dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas. Arus kas adalah kasaktual yang keluar masuk dari
dan ke dalam suatu perusahaan (Weston danrigham, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash
inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya
penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin
misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas
keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran
bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama
perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka
informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas
(statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan
kreditur dalam menganalisa arus kas. Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah

3
kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai
pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas.
Ketiga aktivitas tersebut bila dijelaskan adalah sebagai berikut :
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi
laba/rugi bersih perusahaan karena berhubungan dengan pendapatan perusahaan. Arus kas
dari aktivitas operasi meliputi:
a. Penerimaan kas hasil dari penjualan jasa atau
b. Penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain,
c. Pembayaran sejumlah kas kepada pemasok jasa,
d. Pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan
premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
f. Pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan,
g. Penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari kontrak yang diadakan dan
dilaksanakan untuk tujuan transaksi usaha.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan berupa informasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumbe rdaya yang bertujuan menghasilkan
pendapatan dan arus kas di masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
a. Sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain serta pelunasannya (terkecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
b. Penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap (tanah, bangunan, peralatan) aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
c. Pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian seperti aktiva tetap, aktiva jangka
panjang, termasuk di dalamnya adalah biaya pengembangan aktiva yang dibangun
sendiri oleh perusahaan.
d. Perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.
e. Pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts, terkecuali pelaksanaan kontrak

4
tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran
tersebut digolongkan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Perlunya dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas
pendanaan adalah untuk memprediks iklaim (aduan) terhadap arus kas masa depan oleh
para penyetor (pemasok) modal perusahaan. Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas
pendanaan diantaranya:
a. Pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa
guna usaha.
b. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
c. Penerimaan kas yang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
d. Pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus saham perusahaan kepada
parapemegang saham.
e. Pelunasan pinjaman.
f. pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna usaha (lessee).

B. Tujuan dan Manfaat dari Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jasa
Laporan arus kas mempunyai tujuan utama yaitu menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi, dimana laporan arus kas
disajikan sesuai Prinsip Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2 tentang Laporan Arus Kas
dengan tambahan aktivitas pendanaan.
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas bermanfaat bagi para investor, kreditor, dan lainnya adalah untuk menilai
:
1. Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan
Laporan keuangan arus kas lebih baik dibandingkan data akrual. Para pihak pemakai
dapat membuat prediksi mengenai jumlah, waktu dan ketidakpastian mengenai arus
kas di masa depan dengan memeriksa hubungan antar pos pada laporan arus kas.
2. Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajiban. Dengan
melihat laporan arus kas maka perusahaan dapat memastikan jumlah/nominal kas
perusahaan untuk membayar sejumlah kewajiban seperti membayar gaji karyawan,

5
melunasi hutang atau membayar deviden. Para investor dan pemakai informasi
keuangan lainnya tertarik pada laporan arus kas karena menggambarkan arus kas
dalam kegiatan bisnis.
3. Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang
dihasilkan(digunakan ) oleh aktivitas operasi.
Keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dapat dilihat dari laba bersih
yang didapatkan. Sehingga informasi atas laba bersih juga sangat di butuhkan oleh
para pihak-pihak pemakai laporan keuangan.
4. Transaksi transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut.
Jumlah aset dan kewajiban sewaktu waktu dapat berubah dikarenakan faktor-faktor
tertentu. Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan, pemakai informasi
akan dapat mengetahui penyebab perubahan kedua akun tersebut.

C. Metode dan Contoh Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jasa


1. Metode Lansung
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung
dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada
penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari
kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas
masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran
kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan
dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan
beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta
laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus
kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

6
PT. SURAYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :


Kas yang diterima dari pelanggan 951.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membayar biaya operasi 759.800,-
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000,-
Kas untuk membayar pajak 29.000,-
802.800,-
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 148.200,-

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :


Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi (82.000,-)

Aliran kas dari kegiatan keuangan :


Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000,-
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,-
(148.000),

Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000,-


Kenaikan kas 78.200,-
Saldo kas pada awal tahun 26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun 104.200,-

7
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci
menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan
pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan
keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya
penerimaan dan pengeluara kas.

Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional
tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi
sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.

2. Metode Tidak Lansung

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan. Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini
merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan
suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan.
2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan
kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum
dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.
3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

8
PT. SURYA MANDIRI, Tbk

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009

(Dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :

Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500,-

Ditambah :

Biaya depresiasi 18.000,-

Penurunan persediaan kantor 8.000,-

Kenaikan hutang jangka pendek 16.800,-

Kenaikan hutang biaya 1.200,-

44.000,-

Dikurangi :

Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000,-

Kenaikan piutang usaha 9.000,-

Penurunan hutang pajak 1.500,-

Laba penjualan aktiva tetap 30.000,-

41.500,-

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000,-

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :

Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-

9
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000,-)

Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (82.000,-)

Aliran kas dari kegiatan keuangan :

Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000,-

Dikurangi :

Kas untuk membayar dividen 23.000,-

Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000,

148.000,-

Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000,-

Kenaikan kas 23.000,-

Saldo kas pada awal tahun 26.000,-

Saldo kas pada akhir tahun 49.000,-

D. Penyusunan Laporan Arus Kas pada Perusahaan Jasa

Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas meliputi empat
langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.
Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali, disusul oleh
kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing-masing arus masuk dan arus keluar dari
kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu dilaporkan dalam
jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus masuk dan arus keluar. Jadi,
arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan terpisah dari arus kas masuk atas

10
penjualan properti. Demikian juga, arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang
dilaporkan terpisah dari arus kas keluar atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan
bersih kas selama suatu periode harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang
dilaporkan dalam neraca komparatif.

11
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas


(pengeluarankas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas :operasi,investasi, danpembelanjaan.
Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap
kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha. Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan
keuangan yang menyajikan informasi arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan
kas. Kas meliputi uang tunai atau saldo kas dan rek eninggiro, sedangkan setara kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah dapat
dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas. Arus kas adalah kasaktual yang keluar masuk dari
dan ke dalam suatu perusahaan (Weston danrigham, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash
inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya
penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin
misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas
keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran
bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama
perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka
informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas
(statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan
kreditur dalam menganalisa arus kas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sandy.Makruf,Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Lengkap


BesertaPenjelasannya,diambil pada 24 April 2018 pukul 15.08 dari
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/contoh-laporan-keuangan-
perusahaan-jasa-beserta/#4-laporan-arus-kas-statement-of-cash-flows

Sandy.Makruf, Tujuan Laporan Arus Kas, Definisi, Manfaat dan Contoh, diambil pada 24
April 2018 pukul 15.08 http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/tujuan-
laporan-arus-kas-definisi-manfaat-dan-contoh/

Isra Mardian 13 Desember 2011, Makalah Laporan Arus Kas, diambil pada 24 April 2018
pukul 15.08 dari https://isramardianchabib.wordpress.com/2011/12/13/makalah-
laporan-arus-kas/

13

Anda mungkin juga menyukai