D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
INEZ MIRIAM NURUL HIKMAH
KELAS:
VI (ENAM)
Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil
di
dalam tata
(walaupun lebih padat) daripada satelit Yupiter, Ganymede dan satelit Saturnus,
Titan.
Kala Revolusi
Kala Revolusi Merkurius adalah 88 hari, dan rotasi Merkurius adalah 59 hari.Planet
yang paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Lapisan atmosfer planet
Merkurius sangat tipis sehingga suhu di permukaannya mencapai 430 derajat Celsius
pada siang hari. Permukaan planet Merkurius berlubang-lubang. Planet Merkurius
memiliki ukuran lebih kecil daripada bumi, dan dapat terlihat di langit saat matahari
akan terbit dan akan terbenam. Planet ini tidak memiliki satelit.
Ciri ciri
Diamater 4.879 km
Jarak rata-rata dari Matahari 57,9 juta km
Kala rotasi 58,65 hari
Kala revolusi 88 hari
Suhu rata-rata 167 derajat celcius
Jumlah satelit 0
Cincin tidak ada
Diameter planet
Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih
besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada
satelit Yupiter, Ganymede dan satelit Saturnus, Titan.
Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius. Planet ini
mengorbit Matahari selama 224,7 hariBumi.[
alami dan
dinamai
11]
Romawi.
hal
lain
planet
ini
sangat
berbeda
dari
Bumi.
Planet
ini
memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian yang terdiri dari
96% karbon dioksida. Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar
daripada Bumi. Dengan rata-rata suhu permukaan sebesar 735 K (462 C; 863 F),
Venus merupakan planet terpanas di Tata Surya. Planet ini tidak memiliki siklus
karbon yang memerangkap karbon dalam batuan dan kenampakan permukaan, dan
juga tidak memiliki kehidupan organik yang dapat menyerap karbon dalam bentuk
biomassa. Venus diselimuti oleh lapisan buram yang terdiri dari awan asam
sulfat yang sangat reflektif, sehingga permukaannya tidak dapat dilihat dari luar
angkasa. Venus mungkin pernah memiliki samudra, [13][14] namun samudra tersebut
menguap karena peningkatan suhu yang disebabkan oleh efek rumah kaca
berketerusan.[15] Sebagian
besar
air
mungkin
telah terfotodisosiasi,
dan angin
Kala revolusi
Venus > kala revolusi : 224,7 hari/putaran
Ciri-ciri
Berdiamaterr 12.104 km
Jarak rata-rata dan matahari 108,2 juta km
Kala rotasi 243 hari
Kala revolusi 224,7 hari
Suhu rata-rata 464 derajat celcius
Jumlah satelit 0
Cincin tidak ada
Matahari terbit dari barat, karena arah rotasi dari timur ke
barat. Peristiwa ini kebalikan dari Bumi
Planet paling panas yang ditutupi oleh awan tebal karbon
dioksida. Jika terdapat radiasi dari matahari maka radiasi
tersebut sulit untuk keluar. Seperti efek rumah kaca
Diameter
Berdiamaterr 12.104 km
Bumi
merupakan
terbesar kelima dari delapan planet dalamTata Surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar
dari
empat planet
kebumian Tata
Surya.
Bumi
terkadang
disebut
pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih
terhadap pembentukanhidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat
di lapisan es Antarktika dan es laut di paket es kutub.Interior Bumi masih tetap aktif,
dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang
menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama
Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar
pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahariatau
satu tahun
sideris.[catatan
7]
Perputaran
Bumi
pada
dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi
dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari).[27] Bulan adalah satusatunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun
yang
lalu.
Interaksi
gravitasi
antara
Bulan
dengan
Bumi
merangsang
Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat,
yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan,
dan aksi militer.
Bumi
tergolong planet
kebumian yang
umumnya
terdiri
dari
bebatuan,
bukannya raksasa gas seperti Yupiter. Bumi adalah planet terbesar dari empat planet
kebumian lainnya menurut ukuran dan massa. Dari keempat planet tersebut, Bumi
merupakan planet dengan kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan tertinggi, medan
magnet terkuat, dan rotasi tercepat,[33] dan diperkirakan juga merupakan satusatunya planet dengan tektonik lempeng yang aktif.[34]
Kala revolusi
1.
Ciri ciri
Diamater 12.756,3 km
Diameter
Diamater 12.756,3 km
Mars
keempat
dari Matahari.
Namanya
diambil
dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah"
karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh
keberadaanbesi(III)
oksida di
permukaan
planet
Mars.[6] Mars
adalah planet
bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung
berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip
dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya,
dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara
terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]
Lingkungan
Mars
lebih
bersahabat
bagi
kehidupan
dibandingkan
keadaan
Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu
udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan
komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus
menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet
merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di
sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit
selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya
25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah Cydonia Mensae.
Kenampakan ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak
sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah
bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini,
telah terbukti bahwa kenampakan tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Kala revolusi
1.
Ciri ciri
Diameter 6.794 km
Jarak rata-rata dari Matahari 227,9 juta km
Kala rotasi 9 jam 56 menit
Kala revolusi 11 tahun 10 bulan 3 hari
Rata-rata suhu -65 derajat celcius
Jumlah satelit 2
Cincin tidak ada
Diameter
Diameter 6.794 km
Yupiter
Yupiter adalah
planet
terdekat
kelima
dari Matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet ini juga merupakan
planet
terbesar
di Tata
Surya.[10] Yupiter
merupakan raksasa
gas dengan massa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa
semua planet lain di Tata Surya. Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya
(yaitu Saturnus,Uranus, dan Neptunus) kadang-kadang disebut planet Jovian atau
planet luar. Yupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno, [11] dan
dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan religius banyak peradaban. Bangsa
Romawimenamai planet ini dari dewa Yupiter dalam mitologi Romawi.[12] Saat diamati
dari Bumi, magnitudo tampak Yupiter dapat mencapai 2,94, yang cukup terang
untuk menghasilkan bayangan,[13] dan juga menjadikannya objek tercerah ketiga
dilangit malam setelah Bulan dan Venus, walaupun Mars dapat menyaingi kecerahan
Yupiter pada saat tertentu.
Yupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Seperempat massa Yupiter
merupakan helium, walaupun jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Yupiter.
Planet ini mungkin memiliki inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat,
[14]
namun tidak memiliki permukaan yang padat layaknya raksasa gas lainnya.
Akibat rotasinya yang cepat, planet ini berbentuk bulat pepat (terdapat tonjolan di
sekitar khatulistiwa Yupiter). Atmosfer luar terbagi menjadi beberapa lapisan di
lintang yang berbeda, dan interaksi antara batas-batas lapisan tersebut menghasilkan
badai. Salah satu dampaknya adalah Bintik Merah Besar, yaitu badai besar yang
telah diketahui keberadaannya semenjak abad ke-17 dengan menggunakan teleskop.
Di sekeliling Yupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer yang kuat. Selain itu
terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk empat satelit besar yang
disebut satelit-satelit Galileo yang pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada
tahun 1610. Satelit terbesar Yupiter, yaitu Ganymede, memiliki diameter yang lebih
besar daripada planet Merkurius.
Yupiter telah dijelajahi beberapa kali oleh wahana robotik, seperti misi terbang
lintas Pioneer, Voyager, dan Galileo. Wahana terakhir yang mengunjungi Yupiter
adalah wahana New Horizons pada akhir Februari 2007 saat sedang menujuPluto.
Wahana tersebut menggunakan bantuan gravitasi dari Yupiter untuk membantu
meningkatkan kecepatannya. Ke depannya, beberapa satelit yang mengelilingi Yupiter
mungkin akan dijelajahi, seperti satelit Europa yang mungkin memiliki samudra cair
di bawah lapisan esnya.
Yupiter sebagian besar terdiri dari materi gas dan cair. Planet ini merupakan planet
terbesar di antara empat raksasa gasdan terbesar di Tata Surya dengan diameter
sebesar 142,984 km (88,846 mil) di khatulistiwanya. Kepadatan Yupiter, yaitu
1,326 g/cm3, merupakan yang terbesar kedua di antara raksasa gas, namun lebih
rendah dari empat planet kebumianlainnya.
Atmosfer atas Yupiter terdiri dari 8892% hidrogen dan 812% helium berdasarkan
persen volume atau fraksi molekul. Karena massa atom helium empat kali lebih besar
dari massa atom hidrogen, komposisi berubah bila dideskripsikan berdasarkan
proporsi massa. Maka, atmosfer Yupiter terdiri dari 75% hidrogen dan 24% helium
berdasarkan massa, dengan satu persen sisanya merupakan massa unsur-unsur
lainnya. Bagian dalam Yupiter mengandung materi yang lebih padat sehingga
persebarannya berdasarkan massa kurang lebih 1% hidrogen, 24% helium, dan 5%
unsur lain. Atmosfer Yupiter mengandung metana, uap air, amonia, dan senyawa
berbasis silikon. Terdapat pula karbon, etana, hidrogen sulfida, neon, oksigen, fosfin,
dan sulfur. Lapisan atmosfer terluar mengandung kristal amonia beku.[15][16] Melalui
pengukuran inframerah dan ultraviolet, keberadaan benzena dan hidrokarbon lain
juga ditemukan.[17]
Proporsi hidrogen dan helium di atmosfer hampir sama dengan komposisi nebula
matahari primordial secara teoretis. Kandungan neon di atmosfer atas hanya
20 bagian per juta, kurang lebih sepersepuluh dari Matahari. [18] Kandungan helium
juga terkuras hingga hanya 80% dari komposisi helium Matahari. Hal ini mungkin
disebabkan oleh presipitasi unsur tersebut di bagian dalam planet. [19] Keberlimpahan
gas lembam berat di atmosfer Yupiter kurang lebih dua hingga tiga kali kandungan di
Matahari.
Spektroskopi menunjukkan bahwa komposisi Saturnus mirip dengan Yupiter, namun
raksasa-raksasa gas lain, yaituUranus dan Neptunus, relatif memiliki lebih sedikit
hidrogen dan helium.
Kala revolusi
1.
Ciri ciri
Diameter 139.822 km
Jarak rata-rata dari Matahari 778,3 juta km
Kala rotasi 10 jam 40 menit
Kala revolusi 29, 42 tahun
Suhu rata-rata sekitar 50 derajat celcius
Jumlah satelit 16
Cincin: ada
Memantulkan
permukaannya
70%
cahaya
dari
matahari
Diameter
Diameter 139.822 km
Saturnus
yang
sampai
mengenai
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak
Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu
jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi,
Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi,
Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24
detik.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat
dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan
adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.
Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat,
cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur olehgaya
sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal
akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling
mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Cincin ini terentang dari 6.630 km - 120.700 km di atas atmosfer Saturnus.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya
cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri.
Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan
ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
Awan heksagonal kutub utara yang pertama dideteksi oleh Voyager 1 dan akhirnya
dipastikan oleh Cassini.
Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium,
0.2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit
kandungan asetilena, etana dan fosfin.[10]
Awan[sunting | sunting sumber]
Awan Saturnus, seperti halnya planet Yupiter, berotasi dengan kecepatan yang
berbeda-beda bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus
lebih redup dan awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus
dibuat oleh air es dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus
cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10F, -23C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan
50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS) dan di
atas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian
teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium, di mana tebalnya sekitar 200 dan 270
Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan
awan berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik lonjong ini adalah
badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop
Hubble mendeteksi awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun
1990 diketahui dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya
ada dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 30 tahun waktu Bumi. [13] Bintik
Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933 dan tahun1960. Jika siklus
konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada tahun 2020 bintik putih besar akan
terbentuk kembali.[14]
Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal didekat kutub utara
Saturnus sekitar bujur 78 utara. Cassini-Huygens nantinya mengkonfirmasi hal ini
tahun 2006. Tidak seperti kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan
heksagonal dan yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon
tropis terkunci di kutub selatan dengan dinding mata yang jelas. Penemuan ini
mendapat catatan karena tidak ada planet lain kecuali Bumi di tata surya yang
memiliki dinding mata.
Inti Planet[sunting | sunting sumber]
Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya
dan sangat panas, temperaturnya mencapai 15.000 K (26.540 F, 14.730 C). Inti
Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 2 1/2 kali lebih
panas daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari.[11] Inti Planet
Saturnus sama besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih besar.
Diatas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen
metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Diatas bagian tersebut terdapat daerah liquid
hidrogen dan helium.[15] Inti planet Saturnus berat, dengan massa sekitar 9 sampai 22
kali lebih dari massa inti Bumi.[16]
Medan gaya[sunting | sunting sumber]
Saturnus memiliki medan gaya alami yang lebih lemah dari Yupiter. Medan gaya
Saturnus unik karena porosnya simetrikal, tidak seperti planet lainnya. Saturnus
menghasilkan gelombang radio, namun mereka terlalu lemah untuk dideteksi dari
Bumi. Salah satu satelit Saturnus, Titan mengorbit di bagian luar medan gaya
Saturnus dan memberikan keluar plasma terhadap daerah dari partikel dari atmosfer
Titan yang yang diionisasi.[17]
Jarak antara Matahari dan Saturnus lebih dari 1,4 miliar km, sekitar 9 kali jarak
antara Bumi dan Matahari. Perlu 29,46 tahun Bumi untuk Saturnus untuk
mengorbit Matahari yang diketahui dengan nama periode orbit Saturnus. Saturnus
memiliki periode rotasi selama 10 jam 40 menit 24 detik waktu Bumi. Namun,
Saturnus tidak merotasi dalam rata-rata yang konstan. Periode rotasi Saturnus
tergantung dengan kecepatan rotasi gelombang radio yang dikeluarkan oleh Saturnus.
Pesawat angkasa Cassini-Huygens menemukan bahwa emisi radio melambat dan
periode rotasi Saturnus meningkat. Tidak diketahui hal apa yang menyebabkan
gelombang radio melambat.
Cincin Saturnus
Saturnus terkenal karena cincin di planetnya, yang menjadikannya sebagai salah satu
obyek dapat dilihat yang paling menakjubkan dalam sistem tata surya.
Cincin
itu
pertama
sekali
dilihat
oleh Galileo
Galilei pada
tahun 1610 dengan teleskopnya, tetapi dia tidak dapat memastikannya. Dia kemudian
menulis kepada adipati Toscanabahwa "Saturnus tidak sendirian, tetapi terdiri dari
tiga yang hampir bersentuhan dan tidak bergerak. Cincin itu tersusun dalam garis
sejajar dengan zodiak dan yang di tengah (Saturnus) adalah tiga kali besar yang lurus
(penjuru cincin)". Dia juga mengira bahwa Saturnus memiliki "telinga." Pada
tahun 1612 sudut cincin menghadap tepat pada bumidan cincin tersebut akhirnya
hilang dan kemudian pada tahun 1613 cincin itu muncul kembali, yang membuat
Galileo bingung.
Persoalan cincin itu tidak dapat diselesaikan sehingga 1655 oleh Christian Huygens,
yang menggunakan teleskop yang lebih kuat daripada teleskop yang digunakan
Galileo.
Pada tahun 1675 Giovanni Domenico Cassini menentukan bahwa cincin Saturnus
sebenarnya terdiri dari berbagai cincin yang lebih kecil dengan ruang antara mereka,
bagian terbesar dinamakan Divisi Cassini.
Pada tahun 1859, James Clerk Maxwell menunjukan bahwa cincin tersebut tidak
padat, namun terbuat dari partikel-partikel kecil, yang mengorbit Saturnus sendirisendiri dan jika tidak, cincin itu akan tidak stabil atau terpisah. [18] James
Keeler mempelajari
cincin
itu
menggunakan spektrometer tahun 1895 yang
membuktikan bahwa teori Maxwell benar.
Bentuk fisik cincin Saturnus
Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern
berkekuatan sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur
6.630 km hingga 120.700 km atas khatulistiwa Saturnus dan terdiri daripada
bebatuan silikon dioksida, oksida besi dan partikel es dan batu. Terdapat dua teori
mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh douard Roche pada
abad ke-19, yang menyatakan bahwa cincin tersebut merupakan bekas satelit
Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat
kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah satelit tersebut pecah akibat
hantaman dari kometatau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari
satelit Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus.
Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil
melewati periode selama jutaan tahun dan dengan itu dianggap baru terbentuk.
Sementara ruang terluas di cincin, seperti Divisi Cassini dan Divisi Encke, dapat
dilihat dari Bumi, Voyagers mendapati cincin tersebut mempunyai struktur seni yang
terdiri dari ribuan bagian kecil dan cincin kecil. Struktur ini dipercayai terbentuk
akibat tarikan graviti satelit-satelit Saturnus melalui berbagai cara. Sebagian bagian
dihasilkan akibat satelit kecil yang lewat seperti Pan dan banyak lagi bagian yang
belum ditemukan, sementara sebagian cincin kecil ditahan oleh medan gravitas satelit
penggembala kecil seperti Prometheus dan Pandora. Bagian lain terbentuk akibat
resonansi antara periode orbit dari partikel di beberapa bagian dan bahwa satelit yang
lebih besar yang terletak lebih jauh, pada Mimas terdapat divisi Cassini melalui cara
ini, justru lebih berstruktur dalam cincin sebenarnya terdiri dari gelombang berputar
yang dihasilkan oleh gangguan gravitas satelit secara berkala.
Jari-jari
Voyager menemukan suatu bentuk seperti ikan pari di cincin Saturnus yang disebut
jari-jari. Jari-jari tersebut terlihat saat gelap ketika disinari sinar Matahari dan
terlihat terang ketika ada dalam sisi yang tidak diterangi sinar Matahari.
Diperkirakan bahwa jari-jari tersebut adalah debu yang sangat kecil sekali yang naik
keatas cincin. Debu itu merotasi dalam waktu yang sama dengan magnetosfer planet
tersebut
dan
diperkirakan
bahwa
debu
itu
memiliki
koneksi
dengan elektromagnetisme. Namun, alasan utama mengapa jari-jari itu ada masih
tidak diketahui.
Cassini menemukan jari-jari tersebut 25 tahun kemudian. Jari-jari tersebut muncul
dalam fenomena musiman, menghilang selama titik balik Matahari.
Satelit alami
Kala revolusi
Kala revolusi 29,42 tahun
Ciri ciri
Diameter 120.536 km
Jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km
Kala rotasi 10 jam 40 menit
Kala revolusi 29,42 tahun
Suhu rata-rata -140 derajat celcius
Jumlah satelit 18
Cincin ada
Mempunyai cincin yang terdiri atas batu dan bongkahan es
Diameter
Diameter 120.536 km
Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan
terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani
kuno Uranus () ayah dariKronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter).
Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak
pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan
orbitnya yang lambat.[14] Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada
tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk
pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang
ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi
yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para
astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa
es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama
terdiri
dari hidrogendan helium,
mengandung
banyak
"es"
seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.[10] Atmosfernya itu
adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah
49 K (224 C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks
dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas
diperkirakan terdiri dari metana.[10] Kontras dengan itu, interior Uranus terutama
terdiri atas es dan bebatuan.[9]
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta
banyak satelit alami. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-planet
karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya
mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat
yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka. [15] Dilihat dari Bumi, cincin
Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan satelitsatelitnya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan
2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan
Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita
awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain. [15] Akan tetapi, pengamat di
Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat
pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya.
Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam,
560 mil per jam).[16]
Uranus telah diamati pada banyak kesempatan sebelum penemuannya sebagai planet,
namun ia dianggap secara salah sebagai bintang. Pengamatan yang tercatat paling
awal adalah pada tahun 1690 saat John Flamsteed mengamati planet itu sedikitnya
enam kali, mengkatalogkannya sebagai 34 Tauri. Astronom Perancis, Pierre
Lemonnier, mengamati Uranus setidaknya dua puluh kali antara tahun 1750 dan
1769,[17] termasuk pada empat malam berturut-turut.
Sir William Herschel mengamati planet itu pada 13 Maret 1781 saat berada di taman
di rumahnya di 19 New King Street di kota Bath, Somerset (sekarang Herschel
Museum of Astronomy),[18] namun mulanya melaporkannya (pada 26 April 1781)
sebagai sebuah "komet".[19] Herschel "melakukan serangkaian pengamatan terhadap
paralaks pada bintang-bintang yang tetap", [20] menggunakan teleskop yang ia desain
sendiri.
Dia mencatat dalam jurnalnya "Pada kuartil dekat Tauri bisa merupakan bintang
Nebula atau sebuah komet".[21] Tanggal 17 Maret, dia mencatat, "Aku mencari Komet
atau Bintang Nebula itu dan menemukan bahwa ia adalah sebuah Komet, karena ia
Kala revolusi
Kala revolusi 84 tahun
Ciri ciri
Diameter 50.724 km
Jarak rata-rata dari Matahari 2.872 km
Diameter
Diameter 50.724 km
Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet
ini dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa
Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar
daripada Uranus.[10] Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar
4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode
revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah , yang
merupakan trisula dewa Neptunus.
Neptunus ditemukan pada tanggal 23 September 1846. [1] Planet ini merupakan planet
pertama yang ditemukan melalui prediksi matematika. Perubahan yang tak terduga
di orbit Uranus membuat Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal tersebut
diakibatkan oleh gangguan gravitasi dari planet yang tak dikenal. Neptunus
selanjutnya diamati oleh Johann Galledalam posisi yang diprediksikan oleh Urbain Le
Verrier. Satelit alam terbesarnya, Triton, ditemukan segera sesudahnya, sementara 12
satelit alam lainnya baru ditemukan lewat teleskop pada abad ke-20. Neptunus telah
dikunjungi oleh satu wahana angkasa, yaitu Voyager 2, yang terbang melewati planet
tersebut pada tanggal 25 Agustus 1989.[11]
Komposisi penyusun planet ini mirip dengan Uranus, dan komposisi keduanya berbeda
dari raksasa
gas Yupiter danSaturnus.
Atmosfer
Neptunus
mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen, dan kandungan
"es" yang besar seperti es air, amonia, dan metana. Astronom kadang-kadang
mengategorikan Uranus dan Neptunus sebagai "raksasa es" untuk menekankan
perbedaannya.[12] Seperti Uranus, interior Neptunus terdiri dari es dan batu. [13] Metana
di wilayah terluar planet merupakan salah satu penyebab kenampakan kebiruan
Neptunus.[14]
Sementara atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan
menunjukkan pola cuaca. Contohnya, pada saat Voyager 2 terbang melewatinya pada
tahun 1989, di belahan selatan planet terdapat Titik Gelap Besar yang mirip
dengan Titik Merah Besar di Yupiter. Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang
sangat kencang, dengan kecepatan hingga 2.100 km/jam.[15] Karena jaraknya yang
jauh dari Matahari, atmosfer luar Neptunus merupakan salah satu tempat terdingin
di Tata Surya, dengan suhu terdingin 218 C (55 K). Suhu di inti planet diperkirakan
sebesar 5.400 K (5.000 C).[16][17] Neptunus memiliki sistem cincin yang tipis. Sistem
cincin tersebut baru dilacaktemu pada tahun 1960-an dan dipastikan keberadaannya
oleh Voyager 2 pada tahun 1989.
Kala revolusi
Kala revolusi 164,8 tahun
Ciri ciri
Diameter 50.500 km
Jumlah satelit 14
Cincin ada
Atmosfer yang terdiri atas es, air, metana, amoniak, gas hidrogen, dan helium
Pluto
Pluto (nama
planet
minor: 134340
Pluto)
adalah planet
katai di sabuk
Kuiper dan objek trans-Neptunus pertama yang ditemukan. Pluto merupakan planet
katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di Tata Surya dan benda terbesar
kesembilan dan bermassa terbesar kesepuluh yang mengorbit Matahari secara
langsung. Pluto merupakan objek trans-Neptunus dengan volume terbesar dan massa
yang sedikit lebih kecil daripada Eris, planet katai di piringan tersebar. Layaknya
objek lain di sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari batu dan es [13] dan relatif kecilkurang
lebih seperenam massaBulan dan sepertiga volume Bulan. Pluto memiliki
orbit eksentris dan miring dengan jarak 30 sampai 49 satuan astronomi(4,47,3
miliar km) dari Matahari. Ini berarti ada saatnya Pluto lebih dekat ke Matahari
daripada Neptunus; resonansi orbityang stabil dengan Neptunus membuat kedua
planet ini tidak bertabrakan. Pada tahun 2014, Pluto berjarak 32,6 SA dari Matahari.
Cahaya Matahari butuh waktu 5,5 jam untuk mencapai Pluto pada jarak rata-ratanya
(39,4 SA).[14]
Pluto ditemukan tahun 1930 dan awalnya dinyatakan sebagai planet kesembilan dari
Matahari. Setelah 1992, statusplanetnya dipertanyakan setelah para astronom
menemukan sabuk Kuiper, lingkaran objek di luar Neptunus yang mencakup Pluto
dan benda-benda lainnya. Tahun 2005, Eris, yang massanya 27% lebih besar daripada
Pluto, ditemukan.Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengeluarkan definisi
resmi "planet" untuk pertama kalinya pada tahun 2006.[15]Pluto tidak sesuai dengan
definisi ini dan dipindahkan ke golongan "planet katai" yang baru saja dibuat, lebih
tepatnyaplutoid.[16] Sejumlah astronom meyakini bahwa Pluto masih dianggap sebagai
planet.[17][18][19]
Pluto sejauh ini diketahui memiliki lima satelit: Charon (terbesar; diameternya
separuh diameter Pluto), Styx, Nix, Kerberos, dan Hydra.[20] Pluto dan Charon kadang
dianggap sistem biner karena barisenter orbit mereka terletak di antara kedua objek
ini.[21] IAU belum meresmikan definisi planet katai biner, dan Charon dinyatakan
secara resmi sebagai satelit Pluto.[22]
Kala revolusi
Kala revolusi 248,4 km.
Ciri ciri
CIRI-CIRI PLANET PLUTO
-Memiliki permukaan batu yang diselimuti es
-Terdapat pada urutan ke-9 dalam tata surya
-Memiliki 3 satelit
-Termasuk dalam planet katai karena orbit sering bertabrakan dengan orbit neptunus
juga terdapat banyak benda langit yang menyerupai pluto disekelilingnya.
Diameter
2.372 km
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto