Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Disusun Oleh:
Aviciena Bin Iskandar
1010015036
PEMBIMBING:
dr. Khairul M Nuryanto, M. Kes
Veronika Hinum SKM, MM
dr. Kasiman
menunjukkan bahwa sepertiga (35,65 %) Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK
maupun anemia, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat
pertumbuhan janin sehingga menimbulkan resiko pada bayi berupa BBLR (Depkes
RI, 2003).
Berdasarkan uraian diatas maka pada kesempatan ini akan dibahas mengenai
Kehamilan Risiko Tinggi akibat usia < 20 tahun disertai dengan KEK dan Anemia.
BAB 2
LAPORAN KASUS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 27 Juni 2016
pukul 10.00 WITA di Poli Sayang Ibu Puskesmas Palaran Kota Samarinda.
ANAMNESIS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. N
Usia
: 17 tahun
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: SMK
Suku
: Kutai
Agama
: Islam
Identitas Suami
Nama
: Tn. A
Usia
: 19 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SMA
Suku
Agama
: Islam
Bugis
Keluhan Utama
Hamil dengan usia muda
Pasien datang untuk kontrol kehamilan rutin. Pasien sendiri baru berusia
17 tahun dan baru memeriksakan kehamilannya saat usia 5 bulan karena baru
menyadari kalau dia hamil. Kehamilan kali ini sendiri merupakan kehamilan yang
tidak diinginkan karena pasien hamil di luar nikah. Saat ini tidak ada keluhan
yang dirasakan mengenai kehamilannya. Namun, pasien mengatakan bahwa
tubuhnya kurus dan agak sulit dalam mengonsumsi makanan dikarenakan
memang sudah terbiasa pola makannya seperti itu sejak sebelum hamil. Saat
dilakukan pemeriksaan, pada pemeriksaan fisik ditemukan bahwa lingkar lengan
atas pasien hanya 21,5 cm dengan berat badan 50 kg, dan pada pemeriksaaan
laboratorium ditemukan kadar hemoglobin yang rendah yaitu 9,4.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi dan asma
sebelum hamil.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi dan asma pada anggota keluarga
lainnya disangkal.
Riwayat Menstruasi
Menarche
: usia 11 tahun
Siklus haid
: 28 hari / teratur.
Lama haid
: 7 hari.
Jumlah darah haid
: 2-3 kali ganti pembalut.
Hari pertama haid terakhir : 15-11-2015
Taksiran persalinan: 22-8-2016
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah pertama kali usia 17 tahun dengan suami sekarang lama
pernikahan <1 tahun.
Riwayat Obstetrik
No.
1.
Tahun
partus
Tempat
Partus
Umur
kehamilan
Jenis
Persalinan
2016
Penolong
Persalinan
Penyulit
Jenis
Kelamin/
Berat
Badan
Keadaan
anak
Sekarang
Hamil Ini
Antenatal Care (ANC)
Pasien rutin memeriksakan kehamilannya saat ini di Puskesmas Palaran sejak
awal kehamilan.
Kontrasepsi
Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi jenis apapun sebelumnya
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital
Tekanan darah
Frekuensi nadi
Frekuensi nafas
Suhu
: 110/70 mmHg
: 84 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36,6 C
Status Generalisata
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
: normocephal
: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-).
: tidak ditemukan kelainan
: tidak ditemukan kelainan
7
Tenggorokan
Leher
Thoraks
Jantung
Paru-paru
Abdomen
Auskultasi
Ekstremitas:
Superior
Inferior
Inspeksi
perut
cembung,
linea
nigra
Vaginal Toucher :
Tidak dilakukan
DJJ :
132 x/menit
TBJ :
(25-13) x 155 gram = 1860 gram
Pemeriksaan Penunjang
27/6/2016
Hb
HbsAg
112
Proteinuri
Hasil Pemeriksaan
9,4 gr/dl
(-)
NR
(-)
Nilai Normal
12.0 14.0 gr/dl
(-)
NR
(-)
PENATALAKSANAAN
8
Non Farmakologi
Edukasi mengenai penyakit yang diderita dan risiko yang dapat timbul
Edukasi untuk menjaga pola makan dan makan-makanan yang bergizi serta
tinggi zat besi
Edukasi untuk terus rutin mengkonsumsi tablet penambah darah setiap hari dan
segera datang untuk kontrol jika sudah habis
Farmakologi
PROGNOSA
Prognosis Ad Vitam
: Dubia ad Bonam
Prognosis Ad Functionam : Bonam
Prognosis Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
BAB 3
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Lengkap
I. KEPALA KELUARGA
Tn. A
19 Tahun
Laki-laki
Kawin
Islam
Bugis
SMA
Pelajar
Jl. Jalan Adi Sucipto RT 01
Kelurahan Rawa Makmur
Kecamatan Palaran
II. PASANGAN
Ny.N
17 Tahun
Perempuan
Kawin
Islam
Kutai
SMK
Ibu Rumah Tangga
Jl. Trikora Gg.
Tampubolon RT 16
Kelurahan Handil Bakti
Kecamatan Palaran
ANGGOTA KELUARGA
No
Anggota
Keluarga
Usia
Tn. AJ
2
3
4
5
Serumah
Pekerjaan
Hub.
Klrg
Status
Nikah
Ya
46 thn
Buruh
Ayah
Menikah
Ny. B
44 thn
Ibu
Menikah
Ny. K
Ny. N
(pasien)
An. SR
75 thn
17 thn
Ibu Rumah
Tangga
Ibu Rumah
Tangga
Pelajar
Nenek
Anak
Menikah
Menikah
Anak
Belum
Menikah
9 thn
Tdk
Kdg
10
GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Bercerai
EKONOMI KELUARGA
Luas Tanah
Luas Bangunan
Pembagian Ruangan
Keterangan
20m x 10m
14m x 6m
Rumah pasien merupakan rumah kayu 1 tingkat, yan
terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur,
ruang TV dan 1 kamar mandi.
Rp. 100.000,00
11
Pendidikan
Kesehatan
Listrik
Air bersih
Lain-lain
Rp. 40.000,00
Rp. 60.000,00
Rp. 1.500.000,00
b. Penghasilan keluarga/bulan
No PERILAKU KESEHATAN
1 Pelayanan Promotif/Preventif
Tidak ada
2 Pemeliharaan Kesehatan Anggota Puskesmas / dokter
Keluarga Lain
3 Pelayanan Pengobatan
4 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
No POLA MAKAN KELUARGA
1
Puskesmas / dokter
Kartu Indonesia Sehat
Makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam). Menu sehari-hari : nasi, tahu
tempe, telur, ikan dan sayur.
Pasien
Makan tidak menentu, sering hanya makan saat merasakan lapar. Maka
biasanya dalam porsi yang kecil. Tidak menyukai ikan sebagai lauk. Sanga
Aktivitas Fisik
a. Ayah
Bekerja sebagai buruh, setiap harinya bekerja mulai pukul 7.00 18.00
Sepulang bekerja ayah beristirahat bersama istri dan keluarga.
hari bangun jam 9.00 kemudian mandi dan menonton tv hingga sore har
Pada sore hari pasien biasanya membantu mencuci piring dan memasak
Malam hari jam istirahat pasien tidak menentu, namun pasien merasakan jam
tidur cukup.
2
Aktivitas
Pasien sehari-hari gemar menonton televisi dari pagi setelah bangun tidu
Mental
12
No LINGKUNGAN
1 Sosial
Fisik/Biologis
Perumahan dan Fasilitas
cukup
Luas Tanah
20m x 10m
Luas Bangunan
14m x 6m
Jenis Dinding
Kayu
Jenis Lantai
Kayu
Sarana MCK
Pembuangan Sampah
Lingkungan kerja
a. Suami
Buruh
b. Ibu
Di rumah
c. Pasien
Di rumah
13
Kriteria
Adaptasi
Pernyataan
Hampir
Kadang
Hampir
Selalu
Kadang
tidak
(2)
(1)
pernah (0)
keluarga sudah
menjalankan sesuai
Kemitraan
dengan seharusnya
Saya puas dengan
keluarga saya karena dapat
membantu memberikan
solusi terhadap
permasalahan yang
Pertumbuhan
dihadapi
Saya puas dengan
kebebasan yang diberikan
keluarga saya untuk
mengembangkan
kemampuan yang saya
Kasih Sayang
miliki
Saya puas dengan
kehangatan dan kasih
keluarga saya
Saya puas dengan waktu
yang disediakan keluarga
untuk menjalin
kebersamaan
Jumlah
Keterangan
Total skor 8-10
Total skor 5
Kesimpulan
Nilai skor keluarga ini adalah 9, artinya keluarga ini menunjukan
fungsi
keluarga sehat.
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA
No.
Indikator Pertanyaan
Keterangan
Jawaban
Ya
Tidak
A. Perilaku Sehat
1
2
3
4
5
B.
1
Tidak Merokok
Ada yang memiliki kebiasaan
merokok?
Persalinan
Dimana ibu melakukan
persalinan?
Imunisasi
Apakah bayi ibu sudah di
imunisasi lengkap?
Balita Ditimbang
Apakah balita ibu sering
ditimbang? Dimana?
Sarapan Pagi
Apakah seluruh anggota keluarga
mempunyai kebiasaan sarapan
pagi?
Dana Sehat / ASKES
Apakah anda ikut menjadi peserta
ASKES?
Cuci Tangan
Apakah anggota keluarga
mempunyai kebiasaan mencuci
tangan menggunakan sabun
sebelum dan sesudah buang air
besar?
Sikat Gigi
Apakah anggota keluarga
memiliki kebiasaan gosok gigi
menggunakan odol?
Aktifitas Fisik / Olahraga
Apakah anggota keluarga
melakukan aktifitas fisik atau
olah raga teratur?
LingkunganSehat
Jamban
Apakah dirumah tersedia jamban
15
4
5
Bebas Sampah
Apakah dirumah tersedia tempat
sampah? Dan dilingkungan
disekitar rumah tidak ada sampah
berserakan?
SPAL
Apakah ada/tersedia SPAL
disekitar rumah?
Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara
didalam rumah?
Kepadatan
Apakah ada kesesuaian luas
rumah dengan jumlah anggota
keluarga?
Lantai
Apakah lantai bukan dari tanah?
angsa
Rumah mendapakan sumber air dari
air sumur bor yang dipompa
menggunakan mesin dengan kualias
air yang tidak terlalu baik (keruh),
kadang dapat ditemui jenik pada
empat penampungan air
Rumah terlihat cukup bersih, tidak
tampak sampah berserakan. Sampah
biasanya langsung dibakar. Kandang
hewan peliharaan (ayam) pun cukup
baik kebersihannya
Tersedia septic tank
Ukuran ventilasi lebih kurang 1/100
luas lantai untuk tiap ruangan dan
rumah cenderung gelap
Rumah cukup luas dengan 5 orang
penghuni
Seluruh lantai rumah adalah kayu
C. Indikator Tambahan
1
ASI Eksklusif
Apakah ada bayi usia 0-6 bulan
hanya mendapatkan ASI saja
sejak lahir sampai 6 bulan?
Konsumsi Buah &Sayur
Apakah dalam 1 minggu terakhir
anggota keluarga mengkonsumsi
buah dan sayur?
Jumlah
Ya
13
Klasifikasi
SEHAT I
16
Biologi
Psiko-sosio-
ekonomi
Perilaku
Kesehatan
Gaya Hidup
STATUS LINGKUNGAN :
1. Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal kurang sehat.
18
Masalah yang
Dihadapi
Kehamilan
Risiko Tinggi
Rencana
Sasaran
Pembinaan Pembinaan
Edukasi & Pasien
dan
konseling
Contoh Pembinaan
keluarga
sesuai
yang
dianjurkan
oleh
te
menyambut
kehadiran
ang
keluarga baru
2.
KEK
Edukasi &
Pasien
konseling
keluarga
dan
yang
minggunya
harus
dicapai
ibu
rutin
Edukasi tentang pentingnya pola m
porsi
makan,
serta
pembe
19
dapat
terjangkau
sesuai
dengan
ekonominya
Menganjurkan ibu untuk banyak beristi
dan
tidak
beraktivitas
yang
te
melelahkan
3.
Anemia
Edukasi &
Pasien
Ringan
konseling
keluarga
dan
kehamilan
Memberikan
konseling
tentang
pil
karena
dapat
menggan
Diagnosis Keluarga :
Sebuah keluarga Tn. AJ terdiri dari 5 orang anggota keluarga yang tinggal
serumah, dengan satu orang anggota keluarga merupakan pasien rawat jalan
Puskesmas Palaran yang didiagnosis sebagai G1P0A0 usia kehamilan 32-33
minggu + Kehamilan Risiko Tinggi + KEK + Anemia Ringan. Keluarga ini
mempunyai kesadaran PHBS yang kurang baik namun fungsi keluarga yang sehat.
20
Masalah
kesehatan
Kehamilan
risiko tinggi
Penatalaksanaan
preeklampsia/eklampsia,
perdarahan
2.
KEK
21
3.
Anemia
Ringan
dan
tidak
Kesehatan
Individu
Kehamilan
Edukasi
Risiko Tinggi
mengenai
keadaan
KEK
Keluarga
Edukasi
kehamilan
yang
Komunitas
mengenai
risiko
tinggi
Edukasi
mengenai
kehamilan
risiko
tinggi
dan
Anemia
dialami
Ringan
risiko
yang
persalinan
terdapat
pada
mempersiapkan
pentingnya
dan
pendonor darah
rutin
ibu,
bahayanya
ibu,
Edukasi
Edukasi
persiapan
dan
mengenai
bahayanya
Edukasi
Edukasi
mengenai
ANC
mengenai
22
terhadap
tanda-tanda
kehamilan
persalinan
Edukasi ibu
gawat janin
dan
Edukasi agar
pentingnya kondisi
melakukan
memberikan
ANC sesuai
dukungan dan
yang
dianjurkan oleh
dalam menyambut
tenaga
kehadiran anggota
kesehatan
keluarga baru
agar rutin
sampai
Edukasi
pentingnya perilaku
dan
pentingnya perilaku
persalinan dan
menjaga
dan
kehamilannya
pentingnya kondisi
tempat
Edukasi
sehat
serta
mengenai
menjelang
sehat
serta
tinggal
mengenai
perilaku hidup
bersih
dan
sehat
serta
pentingnya
menjaga
pola
makan
yang
bergizi
Edukasi
mengenai
gerakangerakan
yang
dapat
dilakukan dan
aman bagi ibu
23
hamil
untuk
membantu
menjaga
kesehatan janin
dan
memudahkan
persalinan
Edukasi
mengenai
makanan
dengan asupan
zat besi tinggi
serta
rutin
konsumsi
tablet zat besi
\Mandala of Health
LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMI
PERILAKU KESEHATAN
Kurangnya pengetahuan pasien mengenai
kesehatan reproduksi dan hubungannya
dengan kehamilan risiko tinggi.
Kurangnya kesadaran pasien untuk menjaga
pola makan yang bergizi
PASIEN
G1P0A0 usia kehamilan 32-33
GAYA HIDUP
minggu
+ Kehamilan Risiko
KELUARGA
-Pemenuhan kebutuhan
prioritas
Tinggi + primer
KEK +
Anemia
Anggota
keluarga
utama
Ringan
berjumlah 5 orang
-Pola makan pasien yang buruk dengan
yang terdiri dari
asupan gizi yang kurang
ayah, ibu, nenek,-Kehamilan dengan usia pasien
-Gemar mengkonsumsi
dibawahteh
20 tahun
pasien dan adik
-LiLa < 23,5 cm
-Hb < 10 g/dL
BIOLOGI
Masalah
Upaya
Skor
Penyelesaian
pasien
Kurangnya pengetahuan
mengenai
edukasi
mengenai
risiko
yang
hubungannya
dengan
Kurangnya
kesadaran
pasien untuk
menjaga
pendonor darah
Memberikan edukasi tentang pentingnya pola
Pemenuhan kebutuhan
Gemar mengkonsumsi
kehamilan
Memberikan edukasi & konseling tentang target berat
badan yang harus dicapai tiap minggunya oleh ibu dan
cara mencapainya dengan memberikan alternatif menu,
porsi makan setiap hari bagi ibu yang bisa dikonsumsi
teh
21
tidak
Faktor Psiko-SosioEkonomi
Kehamilan pasien saat
ini merupakan kehamilan
yang tidak diinginkan
Latar
belakang
pendidikan pasien yang
rendah (tidak sampai
tamat SMK)
Pendapatan keluarga paspasan
Tidak ada alokasi dana
khusus untuk kesehatan,
namun pasien memiliki
jaminan kesehatan (KIS)
Pendapatan hanya
berasal dari ayah pasien
sebagai buruh, sedangkan
suami
pasien
masih
pelajar dan saat ini tidak
tinggal serumah dengan
pasien
Keterangan :
22
Skor 1
partisipasi
Skor 2
sumber
belum dimanfaatkan;
penyelesaian
masalah
Studi kasus dilakukan pada pasien Ny. N usia 17 tahun dengan Kehamilan
Risiko Tinggi + KEK + Anemia Ringan. Ini merupakan kehamilan yang pertama
dari pernikahan yang pertama bagi pasien. Merupakan kehamilan yang tidak
diinginkan, karena hamil di luar nikah. Pasien merupakan anak pertama dari dua
bersaudara, pendidikan terakhir SMK, dan tinggal serumah dengan ayah, ibu,
nenek, dan seorang adiknya. Suaminya masih merupakan seorang pelajar SMA,
dan belum memiliki penghasilan, serta tidak tinggal serumah dengan pasien.
Pasien mengatakan baru menyadari kehamilannya saat usia kehamilan 5 bulan,
dan sejak saat itu rutin melakukan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Palaran.
Dari ANC inilah ditemukan pula bahwa pasien mengalami KEK ditandai dengan
lingkar lengan atas 21,5 cm (<23,5 cm) dan Anemia ringan ditandai dengan kadar
Hb 9,4 g/dL (<10 g/dL).
Kehamilan yang dialami pada pasien ini adalah kehamilan yang berisiko
tinggi, karena pasien mengalami kehamilan pertamanya (primigravida) pada usia
<20 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kehamilan risiko
tinggi adalah kehamilan yang terjadi pada individu yang memiliki faktor risiko
sebagai berikut : a) Faktor Ibu meliputi umur ibu yang tergolong risiko tinggi 20
tahun dan 35 tahun, paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang pernah
23
hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih , jarak kehamilan ini dengan
kehamilan sebelumnya 2 tahun dan , tinggi badan yang termasuk risiko tinggi
145 cm atau kurang, b) Riwayat Obstetrik jelek meliputi persalinan yang lalu
dengan tindakan, bekas operasi caesarea, penyakit ibu, pre-eklampsia ringan,
hamil kembar, hidramnion/ hamil kembar air, janin mati dalam kandungan, hamil
lebih bulan, kelainan letak, perdarahan antepartum, dan pre-eklamspia berat /
eklampsia.
Pada kehamilan dengan usia muda seperti ini perlu diwaspadai
kemungkinan mengalami kelainan letak janin dan kesulitan persalinan
seperti persalinan lama, perdarahan, dan risiko cacat bawaan
(Depkes 1996). Selain itu, mereka lebih rentan terhadap terjadinya preeklampsia dan eklampsia, serta melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) atau bayi kurang gizi. (Alan, 2003). Pada kasus ini sendiri yang didapati
secara faktual adalah adanya kemungkinan terjadinya BBLR, dimana Taksiran
Berat Janin (TBJ) dihitung berdasarkan rumus Johnson Toshack adalah seberat
1860 gram pada usia kehamilan 32-33 minggu.
Selain karena usia, risiko tinggi lainnya yang didapatkan pada kasus ini
adalah karena kehamilan ini merupakan kehamilan di luar nikah, sehingga
merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. Berdasarkan kepustakaan, risiko
kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul selain karena
permasalahan fisik juga karena mereka belum siap secara psikis. Akibatnya, selain
tidak ada persiapan, kehamilannya pun tidak dipelihara dengan baik. Kondisi
psikis yang tidak sehat ini dapat membuat kontraksi selama proses persalinan
tidak berjalan lancar sehingga kemungkinan operasi sesar jadi lebih besar. (Alan,
2003)
Pada kasus ini juga didapati adanya keadaan lain, yaitu
adanya Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan, yang
ditandai dengan lingkar lengan atas (LiLa) pada pasien ini hanya
sebesar 21,5 cm. Berdasarkan literatur, didapatkan lebih banyak
wanita yang berumur <20 tahun mengalami KEK dibanding
wanita umur 20-35 tahun. Ini dikarenakan, ibu dengan usia
kurang dari 20 tahun pada umumnya dianggap rawan dalam
24
25
26
Makan lebih banyak dari sebelum hamil agar penambahan berat badan
27
Kenaikan berat badan dan lingkar lengan atas dipantau tiap bulan melalui
ANC rutin, diharapkan dapat normal atau sekurang-kurangnya mendekati
normal sebelum usia kehamilan aterm.
Untuk keadaan anemia pada pasien ini dianjurkan mngkonsumsi tablet
ambah darah setiap hari, minimal 90 tablet selama masa kehamilan disertai
dengan makanan yang tinggi zat besi seperti : daging sapi, ikan sarden, beras
merah, kacang-kacangan, bayam, kangkung, dan lain-lain. Serta dianjurkan untuk
menghindari konsumsi makanan yang menghambat absorbsi zat besi seperti kopi
dan teh. Seperti halnya KEK, pemantauan kadar hemoglobin juga akan dilakukan
setiap ANC rutin dan diharapkan sudah tuntas sebelum usia kehamilan aterm.
Edukasi juga akan difokuskan pada pengawasan antenatal menyertai
langkah-langkah dan persiapan persalinan pada kehamilan risiko tinggi ini, yang
memiliki berbagai macam risiko diantaranya yang paling ditakuti adalah
perdarahan antepartum. Karena itu pasien dianjurkan untuk bersalin di Rumah
Sakit dan diedukasi untuk mengenali tanda-tanda persalinan dan gawat janin, serta
akan dimotivasi untuk mempersiapkan tabungan untuk persiapan persalinan. Hal
ini sesuai dengan teori yang menyatakan tentang peranan keluarga, adalah sebagai
berikut (Cleary-Goldman, Malone, Vidaver, & dkk, 2005):
1
2
3
4
5
28
Rumah tampak
dari depan
29
Pekarangan Belakang
Dapur
30
Kamar
Kamar mandi
31