Anda di halaman 1dari 14

Profil Perusahaan

Kantor PT. Hutama Karya (Persero)


PT. Hutama Karya berawal dari perusahaan swasta Belanda Hollandsche Beton
Maatschappij (HBM) yang berdiri pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Keberadaan HBM
sebagai perusahaan swasta Belanda masih berlanjut setelah kemerdekaan Republik Indonesia
(RI) tetapi kemudian dinasionalisasikan pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
RI No. 27 tahun 1957 Undang-undang No.26 tahun 1959 tentang Nasionalisasi Perusahaan
Belanda dan asing menjadi Perusahaan Negara dan berganti nama menjadi PN Hutama Karya.
Hal ini diumumkan dalam Berita Negara No. PP 61/1961. Dengan pesatnya pelaksanaan
program pembangunan di Indonesia, maka semakin majulah industri konstruksi. Sejalan dengan
itu, berdasarkan Berita Negara No. 14 tahun 1971, PN. Hutama Karya berubah bentuk menjadi
PT. Hutama Karya.

Pada tahun 1973, sejalan dengan terpenuhinya persyaratan sebagai

perusahaan Persero, maka pendirian PT. Hutama Karya dikukuhkan dengan Akta Pendirian
Perusahaan di hadapan Notaris Kartini Muljadi SH. Penandatanganan oleh pejabat yang ditunjuk
di hadapan Notaris ini dilakukan pada tanggal 15 Maret 1973. Selanjutnya, setiap tanggal 15
Maret diperingati sebagai hari ulang tahun PT. Hutama Karya (Persero) .
PT Hutama Karya (HK) memang sudah lama dikenal sebagai pengembang utama dalam
menjalankan proyek-proyek konstruksi berskala besar. Bahkan, perusahaan jasa konstruksi pelat
merah ini, mampu membukukan pelbagai hasil pembangunan, yang tidak saja penting artinya
bagi eksistensi dan perkembangan perseroan itu sendiri, tapi juga mampu bersaing menjadi salah

satu penggerak utama pembangunan, memperluas kesempatan lapangan kerja dan berusaha
mewujudkan perekonomian nasional yang tangguh dan mandiri.

Logo PT. Hutama Karya


PT Hutama Karya melakukan pencermatan terhadap dinamika skema bisnis dan kondisikondisi yang mempengaruhi perkembangan bisnis konstruksi secara berkesinambungan sehingga
HK senantiasa melakukan aktualisasi terhadap competitive advantage yang dimilikinya. Dengan
competitive advantage yang dimilikinya itu, HK nampaknya siap mewujudkan obsesi atau
ekspekstasi pelanggan dengan cara-cara inovatif dan profesional. Competitive advantage merupakan akumulasi dari upaya-upaya peningkatan potensi yang ada, baik tangible maupun
intangible termasuk keberagaman portofolio produk yang didedikasikan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan pertumbuhan perusahaan, tutur S. Subagyono, Direktur Utama PT
Hutama Karya.
Dalam fase pengembangan mengelola portofolio dibisnis konstruksinya itu, HK berhasil
menjadi icon bagi proyek-proyek jalan dan jembatan, khususnya proyek-proyek bangunan atau
gedung, dan highrisk atau hightech building dan pengembangan property dan realty, baik di
dalam maupun di luar negeri. Pembangunan maupun renovasi pusat-pusat tempat peribadatan
dan pendidikan juga dilakukan perusahaan ini.

Visi dan Misi PT Hutama Karya (persero), tbk


VISI
Menjadi Perusahaan Industri Konstruksi Yang Handal dan Terkemuka.
MISI
Meningkatkan nilai perusahaan di bidang industri konstruksi secara profesional dalam memenuhi
harapan Pemangku Kepentingan (Stakeholder).
MOTO
"Inovasi Untuk Solusi"
"INSAN HUTAMA senantiasa mencari alternatif cara baru dalam pengelolaan aktivitas dan
pernyelesaian permasalahan
BUDAYA PERUSAHAAN
1. Orientasi Pada Pelanggan
a. Insan Hutama senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan
b. Keberpihakan pada kepuasan pelanggan
c. Pelanggan internal maupun pelanggan eksternal
2. Integritas
Insan Hutama memiliki moral dan etika usaha yang baik
3. Profesional
Insan Hutama bekerja sesuai tanggung jawab profesinya secara baik dan benar berdasarkan
sistem manajemen dan GCG
VALUE STATEMENTS
"Kami bekerja secara profesional, berintegritas, dan senantiasa berinovasi untuk dapat
dihandalkan dalam menghasilkan nilai tambah yang tumbuh berkesinambungan kepada para
pemangku kepentingan.

Tentang SDM PT Hutama Karya (persero)tbk


SUSUNAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
No.

Nama

Jabatan

Arlen Tobana Pakpahan

M.I. Zulkarnain Duki

Komisaris

Achmad Hermanto Dardak

Komisaris Utama

Max Tamaela

Komisaris

Achmad Budhi Patria

Komisaris

Eddy Yusbar Badaruddin

Komisaris

I Gusti Ngurah Putra

Direktur Utama

R. Soetanto

Direktur

Bambang Pramusinto

Direktur

10

Sugeng Rochadi

Direktur

11

Anis Anjayani

Direktur

12

Putut Ariwibowo

Direktur

Komisaris

Struktur Organisasi

Pedoman Perilaku
Pencapaian Skor GCG Tahun 2011
PT. Hutama Karya, menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance GCG) dengan standar tinggi yang merupakan komitmen dari seluruh anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan. Prinsip-prinsip GCG perusahaan yang baik yaitu
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, Responsibility, Independensi, Fairness,
kemandirian dan kewajaran telah tertanam dalam nilai-nilai perusahaan dan menjadi budaya
perusahaan.Tujuan dari upaya peningkatan penerapan GCG di PT. Hutama Karya adalah, untuk
memaksimalkan nilai perseroan dengan terlaksananya pengelolaan perseroan secara profesional
dan mandiri, berlandaskan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Tujuan ini juga termasuk memperkuat daya saing dan
memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak, memastikan terlaksananya tanggung jawab sosial
perseroan terhadap stakeholders.
INFRASTRUKTUR GCG
PT. Hutama Karya telah memiliki kelengkapan berbagai kebijakan yang mengatur pelaksanaan
GCG yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan mengacu pada berbagai
ketentuan yang berlaku di Indonesia. Perangkat GCG yang berlaku di PT. Hutama Karya adalah
sebagai berikut :
Panduan Tata Kelola (Code of Corporate Governance) Merupakan panduan bagi manajemen dan
seluruh jajaran PT. Hutama Karya dalam implementasi prinsip-prinsip GCG pada pelaksanaan
kegiatan sehari-hari sehingga diharapkan hal ini akan dapat berdampak pada meningkatnya nilai
perusahaan di mata pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan.
Panduan Perilaku (Code of Conduct) Merupakan pedoman bagi setiap individu di Perseroan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Panduan Perilaku tersebut berisi, antara
lain, visi dan misi, komitmen dan praktik usaha Perseroan. Didalamnya juga dijabarkan nilainilai utama Perseroan, pedoman kerja organisasi, hubungan industrial, usaha dan pemerintah.
Code of Conduct yang telah ditandatangani oleh seluruh pegawai.

Panduan bagi Komisaris dan Direksi (Board Manual) Board Manual yang mengatur hubungan
kerja antara Direksi dengan Dekom. Merupakan acuan bagi komisaris dan direksi dalam
melaksanakan fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan. Manual tersebut terdiri dari
prinsip-prinsip dan tujuan utama dari GCG, organisasi perusahaan, akuntansi finansial, kontrol
internal dan kebijakan perusahaan.
STRUKTUR GCG :
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau
Komisaris. RUPS berhak memperoleh seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan dan
meminta pertanggung jawaban Dewan Komisaris dan Direksi yang berkaitan dengan
pengelolaan Perseroan.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris adalah organ utama perusahaan dengan tugas dan tanggungjawab secara
mengawasi pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu
demi kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan agar Direksi
dalam kondisi apapun memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya. Dalam melaksanakan
tugasnya, Dewan Komisaris PT. Hutama karya (Persero) selalu berpegang teguh kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan, panduan Bagi Dewan
Komisaris dan Direksi (Board manual) dan Etika Dewan Komisaris yang telah disepakati.
Prinsip-prinsip yang dikembangakan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya adalah:
1.

Dewan Komisaris akan melakukan pengawasan baik diminta atau tidak diminta oleh

Direksi dan/atau Pemegang Saham.


2.

Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tidak akan berubah menjadi pelaksanaan

tugas-tugas eksekutif, karena pelaksanaan tugas-tugas eksekutif Perusahaan merupakan


kewenangan Direksi.
3.

Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris dilaksanakan baik untuk keputusan yang

sudah diambil (ex post facto) maupun terhadap putusan yang akan diambil (preventive basis)

4.

Fungsi pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris

namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama Dewan Komisaris secara kolektif
(sebagai Board) atau dilakukan bukan hanya dengan sekedar menerima informasi dari
Direksi/RUPS, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengambil tindakan-tindakan yang
bersifat kolektif.
5.

Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris

berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas Dewan
Komisaris secara bertanggung jawab.
DIREKSI
Berdasarkan Anggaran

Dasar

Perseroan,

Direksi

bertanggungjawab

atas

tercapainya

kepentingan, maksud dan tujuan perseroan dengan tugas memimpin, mengurus dan
mengendalikan perseroan atas dasar itikad baik dan tanggungjawab. Keanggotaan dan komposisi
Direksi ditetapkan Pemegang Saham dengan kualifikasi personil yang memiliki integritas,
keahlian, kompetensi dan reputasi yang memadai.Direksi membentuk struktur organisasi yang
bertanggungjawab dalam mengelola perusahaan. Direksi dibantu oleh Kepala Satuan Pengawas
Intern

(KSPI),

Sekretaris

Perusahaan,

dan

struktural

yang

dibentuk

berdasarkan

kebutuhan.Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SPI, auditor eksternal
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Secara umum Direksi bertugas secara kolektif dalam melaksanakan tugas dilakukan pembagian
tugas diantara Anggota Direksi. Direksi sebagai Organ Perusahaan (seluruh anggota Direksi
secara kolektif) mempunyai wewenang pengurusan atas tugas yang secara khusus dipercayakan
kepada seorang Anggota Direksi dan karenanya wajib melaksanakannya.Direksi Bertanggung
Jawab dalam memenuhi Key Performance Indicator (KPI) yang jelas, lengkap, dan berimbang,
baik dari aspek keuangan maupun nonkeuangan untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan
Perseroan sesuai dengan Statement Corporate Intent (SCI), Melaksanakan RJPP dan RKAP
dengan penuh tanggung jawab, Membangun dan menanfaatkan teknologi informasi,
menindaklanjuti temuan-temuan audit baik internal maupun eksternal dan melaporkannya ke

Dewan Komisaris, melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris dan
menyelenggarakan Rapat Umum
KOMITE AUDIT
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu tugas Dewan Komisaris dalam
menilai kecukupan sistem pengendalian internal, kecukupan pelaporan dan pengungkapan
laporan keuangan serta tugas-tugas lain seperti yang tercantum dalam Piagam Komite Audit.
Komite Audit diketuai seorang Anggota Dewan Komisaris, yang juga merangkap sebagai
Anggota Komite Audit. Keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu)
orang Dewan Komisaris dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya yang berasal
dari luar Perusahaan.
WEWENANG KOMITE AUDIT

Untuk melakukan tugas-tugasnya Komite Audit berhak untuk mendapatkan akses secara

penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana dan asset serta sumberdaya
perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

Komunikasi secara langsung dengan pihak terkait termasuk informasi, kegiatan

operasional, keuangan dan manajemen Perusahaan.

Melakukan pengujian secara uji petik atau mengadakan inspeksi ke lokasi apabila

diperlukan.

Melakukan koordinasi dengan Komite Manajemen Risiko.

Atas persetujuan Dewan Komisaris dapat mencari masukan dari para profesional diluar

perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas atas beban perusahaan.


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT

Komite Audit memiliki tugas membuat Program Kerja Tahunan Komite Audit yang

disahkan oleh Dewan Komisaris Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal

Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas peran dan pelaksanaan tugas

Auditor Eksternal.

Mengevaluasi tindak lanjut atas temuan Auditor Eksternal.

Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem pengendalian internal Perusahaan.

Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen

serta pelaksanaanya.

Memberikan saran dan masukan atas permasalahan yang diajukan oleh Dewan

Komisaris.

Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.


KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Komite Manajemen Resiko membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kebijakan penilaian
resiko dan pengelolaan resiko serta dalam mengkaji kecukupan, kelengkapan dan efektivitas
penerapan proses-proses manajemen resiko yang dilakukan Perseroan, dan memberikan
rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang dirasakan perlu, kepada Dewan Komisaris.
Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris dan bersifat
mandiri baik dalam pelaksanaan tugas serta dalam pelaporannya.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE RISIKO

Membuat program kerja tahunan yang disetujui oleh Dewan Komisaris PT. Hutama

Karya (Persero). Mengadakan evaluasi atas kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang
disusun oleh Manajemen.

Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan

penyelenggaraan manajemen risiko termasuk proses awal, proses inti dan proses penunjang.

Mengevaluasi langkah langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi

ketentuan-ketentuan dari Pemegang Saham dan peraturan perundangan lain yang berlaku dalam
rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam aspek Manajemen Risiko.

Melakukan evaluasi terhadap permohonan atau usulan Direksi yang berkaitan dengan

transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi, serta melaporkan hasil
evaluasi tersebut kepada Dewan Komisaris.

Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

WEWENANG KOMITE RISIKO

Untuk melakukan tugas-tugasnya Komite Manajemen Risiko berhak untuk mendapatkan

akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana dan aset serta
sumberdaya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

Komunikasi secara langsung dengan pihak terkait termasuk informasi, kegiatan

operasional, keuangan dan manajemen Perusahaan.

Melakukan pengujian secara uji petik atau mengadakan inspeksi ke lokasi apabila

diperlukan.

Melakukan koordinasi dengan Komite Audit.

Atas persetujuan Dewan Komisaris dapat mencari masukan dari para profesional diluar

perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas atas beban perusahaan.


Rapat Komite Manajemen Risiko dilaksanakan sekurang kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan
dan hasilnya harus dilaporkan secara tertulis kepada Dewan Komisaris PT. Hutama Karya
(Persero). Di luar rapat berkala tersebut, Komite Manajemen Risiko dapat melakukan rapat
sesuai kebutuhan dengan agenda yang disepakati bersama oleh anggota Komite Manajemen
Risiko.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan PT. Hutama Karya memiliki misi membantu Direksi dalam
menyelenggarakan kegiatan korporat dan menjaga hubungan baik antara perseroan dengan
regulator dan lembaga-lembaga lain, baik kalangan investor, masyarakat luas dan stakeholders
lainnya. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga melaksanakan tugas-tugas lain yang dipercayakan
Direksi sehubungan dengan peran sebagai pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan
bisnis Perseroan.
Dengan kedudukannya seperti itu, Perusahaan menyadari pentingnya peranan Sekretaris
Perusahaan dalam memperlancar hubungan antara organ perseroan, hubungan antara perseroan
dengan stakeholders serta dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembinaan hubungan baik dengan stakeholder, khususnya pemegang saham, akan sangat
mendukung kelancaran bisnis dan pengembangan usaha perseroan.

SATUAN PENGAWAS INTERN


Satuan Pengawas Intern (SPI) sebagai salah satu unsur di dalam organisasi PT. Hutama Karya
guna membantu manajemen sesuai fungsinya melalui current audit di dalam pengendalian dan
pengawasan efektivitas kinerja perusahaan, sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran
perusahaan di tahun 2011 dapat dicapai sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan, sehingga di
tahun 2011 kita dapat meningkatkan kinerja perusahaan kita dari tahun-tahun sebelumnya.
Unit SPI dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur
Utama dan membawahi Departemen Pengawasan Keuangan serta Departemen Pengawasan
Operasional. Kepala Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab atas akuntabilitas
pelaksanaan tugas dan wewenang SPI, sehubungan dengan bantuan konsultasi internal bagi unit
kerja lain, khususnya konsultasi mengenai pengawasan dan pengendalian; dan koordinasi dengan
Komite Audit untuk mengevaluasi kinerja Perseroan dan menangani permasalahan hasil audit
yang dilaksanakan oleh pengawas fungsional internal maupun eksternal

Prestasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

IFAWPCA AWARDS 2014


Anugerah Seabad Indonesia 2045
Penghargaan IHCS 2012
BUMN Marketing Day 2012 Award
Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2013
Penghargaan Persatuan Insinyur Indonesia 2013
Anugerah Cinta Karya Bangsa 2013
Penghargaan Webstie BUMN Terbaik 2013
Pembangunan Kilat Jalan Tol Diatas Laut 2013
Pelaksanaan program BUMN peduli 2014
BUMN Marketing Award 2013
Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi 2012
Anugerah Cinta Karya Bangsa 2012

Pengalaman hutama karya


Beberapa proyek arsitektural HK di dalam negeri sudah tersebar kemana-mana,
diantaranya

( Tugu Pancoran )

(Gedung MPR dan DPR )

(Menara Bakrie )

( Jembatan Musi )
Dan masih banyak lagi pengalaman Hutama Karya dalam bidang Konstruksi :
Apartement City Resort, Apartement The H Tpwer (MMC), Apartement The Groove,
Pasaraya Grande, dan Mabes Polri, Jakarta, Gedung DPRD dan Masjid Al Azhom, Tangerang,
Kantor Gubernur Gorontolo, Gedung Pemerintahan dan Masjid Raya Batam, Hotel Legian
Nirwana Bali, Velodrom Tenggarong, Kalimantan Timur, Renovasi Kampus IPB, Bogor, Jembatan Semanggi, Palembang, Jembatan Kertanegara II dan Jembatan Martadipura, Kalimantan Timur, Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat, Jalan Tol JORR W1 dan Cawang-Tanjung Priok, Jakarta,
Bendungan Pelaparado, NTB, Pembangunan PT McDermott Heavy Skidway, Batam serta
Dermaga Armada Barat, Jakarta.

( Peta Lokasi Atlanta Residence )

Anda mungkin juga menyukai