perusahaan Persero, maka pendirian PT. Hutama Karya dikukuhkan dengan Akta Pendirian
Perusahaan di hadapan Notaris Kartini Muljadi SH. Penandatanganan oleh pejabat yang ditunjuk
di hadapan Notaris ini dilakukan pada tanggal 15 Maret 1973. Selanjutnya, setiap tanggal 15
Maret diperingati sebagai hari ulang tahun PT. Hutama Karya (Persero) .
PT Hutama Karya (HK) memang sudah lama dikenal sebagai pengembang utama dalam
menjalankan proyek-proyek konstruksi berskala besar. Bahkan, perusahaan jasa konstruksi pelat
merah ini, mampu membukukan pelbagai hasil pembangunan, yang tidak saja penting artinya
bagi eksistensi dan perkembangan perseroan itu sendiri, tapi juga mampu bersaing menjadi salah
satu penggerak utama pembangunan, memperluas kesempatan lapangan kerja dan berusaha
mewujudkan perekonomian nasional yang tangguh dan mandiri.
Nama
Jabatan
Komisaris
Komisaris Utama
Max Tamaela
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Direktur Utama
R. Soetanto
Direktur
Bambang Pramusinto
Direktur
10
Sugeng Rochadi
Direktur
11
Anis Anjayani
Direktur
12
Putut Ariwibowo
Direktur
Komisaris
Struktur Organisasi
Pedoman Perilaku
Pencapaian Skor GCG Tahun 2011
PT. Hutama Karya, menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance GCG) dengan standar tinggi yang merupakan komitmen dari seluruh anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan. Prinsip-prinsip GCG perusahaan yang baik yaitu
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, Responsibility, Independensi, Fairness,
kemandirian dan kewajaran telah tertanam dalam nilai-nilai perusahaan dan menjadi budaya
perusahaan.Tujuan dari upaya peningkatan penerapan GCG di PT. Hutama Karya adalah, untuk
memaksimalkan nilai perseroan dengan terlaksananya pengelolaan perseroan secara profesional
dan mandiri, berlandaskan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Tujuan ini juga termasuk memperkuat daya saing dan
memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak, memastikan terlaksananya tanggung jawab sosial
perseroan terhadap stakeholders.
INFRASTRUKTUR GCG
PT. Hutama Karya telah memiliki kelengkapan berbagai kebijakan yang mengatur pelaksanaan
GCG yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan mengacu pada berbagai
ketentuan yang berlaku di Indonesia. Perangkat GCG yang berlaku di PT. Hutama Karya adalah
sebagai berikut :
Panduan Tata Kelola (Code of Corporate Governance) Merupakan panduan bagi manajemen dan
seluruh jajaran PT. Hutama Karya dalam implementasi prinsip-prinsip GCG pada pelaksanaan
kegiatan sehari-hari sehingga diharapkan hal ini akan dapat berdampak pada meningkatnya nilai
perusahaan di mata pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan.
Panduan Perilaku (Code of Conduct) Merupakan pedoman bagi setiap individu di Perseroan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Panduan Perilaku tersebut berisi, antara
lain, visi dan misi, komitmen dan praktik usaha Perseroan. Didalamnya juga dijabarkan nilainilai utama Perseroan, pedoman kerja organisasi, hubungan industrial, usaha dan pemerintah.
Code of Conduct yang telah ditandatangani oleh seluruh pegawai.
Panduan bagi Komisaris dan Direksi (Board Manual) Board Manual yang mengatur hubungan
kerja antara Direksi dengan Dekom. Merupakan acuan bagi komisaris dan direksi dalam
melaksanakan fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan. Manual tersebut terdiri dari
prinsip-prinsip dan tujuan utama dari GCG, organisasi perusahaan, akuntansi finansial, kontrol
internal dan kebijakan perusahaan.
STRUKTUR GCG :
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau
Komisaris. RUPS berhak memperoleh seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan dan
meminta pertanggung jawaban Dewan Komisaris dan Direksi yang berkaitan dengan
pengelolaan Perseroan.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris adalah organ utama perusahaan dengan tugas dan tanggungjawab secara
mengawasi pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu
demi kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan agar Direksi
dalam kondisi apapun memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya. Dalam melaksanakan
tugasnya, Dewan Komisaris PT. Hutama karya (Persero) selalu berpegang teguh kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan, panduan Bagi Dewan
Komisaris dan Direksi (Board manual) dan Etika Dewan Komisaris yang telah disepakati.
Prinsip-prinsip yang dikembangakan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya adalah:
1.
Dewan Komisaris akan melakukan pengawasan baik diminta atau tidak diminta oleh
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tidak akan berubah menjadi pelaksanaan
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris dilaksanakan baik untuk keputusan yang
sudah diambil (ex post facto) maupun terhadap putusan yang akan diambil (preventive basis)
4.
namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama Dewan Komisaris secara kolektif
(sebagai Board) atau dilakukan bukan hanya dengan sekedar menerima informasi dari
Direksi/RUPS, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengambil tindakan-tindakan yang
bersifat kolektif.
5.
Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas Dewan
Komisaris secara bertanggung jawab.
DIREKSI
Berdasarkan Anggaran
Dasar
Perseroan,
Direksi
bertanggungjawab
atas
tercapainya
kepentingan, maksud dan tujuan perseroan dengan tugas memimpin, mengurus dan
mengendalikan perseroan atas dasar itikad baik dan tanggungjawab. Keanggotaan dan komposisi
Direksi ditetapkan Pemegang Saham dengan kualifikasi personil yang memiliki integritas,
keahlian, kompetensi dan reputasi yang memadai.Direksi membentuk struktur organisasi yang
bertanggungjawab dalam mengelola perusahaan. Direksi dibantu oleh Kepala Satuan Pengawas
Intern
(KSPI),
Sekretaris
Perusahaan,
dan
struktural
yang
dibentuk
berdasarkan
kebutuhan.Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SPI, auditor eksternal
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Secara umum Direksi bertugas secara kolektif dalam melaksanakan tugas dilakukan pembagian
tugas diantara Anggota Direksi. Direksi sebagai Organ Perusahaan (seluruh anggota Direksi
secara kolektif) mempunyai wewenang pengurusan atas tugas yang secara khusus dipercayakan
kepada seorang Anggota Direksi dan karenanya wajib melaksanakannya.Direksi Bertanggung
Jawab dalam memenuhi Key Performance Indicator (KPI) yang jelas, lengkap, dan berimbang,
baik dari aspek keuangan maupun nonkeuangan untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan
Perseroan sesuai dengan Statement Corporate Intent (SCI), Melaksanakan RJPP dan RKAP
dengan penuh tanggung jawab, Membangun dan menanfaatkan teknologi informasi,
menindaklanjuti temuan-temuan audit baik internal maupun eksternal dan melaporkannya ke
Dewan Komisaris, melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris dan
menyelenggarakan Rapat Umum
KOMITE AUDIT
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu tugas Dewan Komisaris dalam
menilai kecukupan sistem pengendalian internal, kecukupan pelaporan dan pengungkapan
laporan keuangan serta tugas-tugas lain seperti yang tercantum dalam Piagam Komite Audit.
Komite Audit diketuai seorang Anggota Dewan Komisaris, yang juga merangkap sebagai
Anggota Komite Audit. Keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu)
orang Dewan Komisaris dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya yang berasal
dari luar Perusahaan.
WEWENANG KOMITE AUDIT
Untuk melakukan tugas-tugasnya Komite Audit berhak untuk mendapatkan akses secara
penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana dan asset serta sumberdaya
perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
Melakukan pengujian secara uji petik atau mengadakan inspeksi ke lokasi apabila
diperlukan.
Atas persetujuan Dewan Komisaris dapat mencari masukan dari para profesional diluar
Komite Audit memiliki tugas membuat Program Kerja Tahunan Komite Audit yang
disahkan oleh Dewan Komisaris Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal
Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas peran dan pelaksanaan tugas
Auditor Eksternal.
serta pelaksanaanya.
Memberikan saran dan masukan atas permasalahan yang diajukan oleh Dewan
Komisaris.
Membuat program kerja tahunan yang disetujui oleh Dewan Komisaris PT. Hutama
Karya (Persero). Mengadakan evaluasi atas kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang
disusun oleh Manajemen.
penyelenggaraan manajemen risiko termasuk proses awal, proses inti dan proses penunjang.
Mengevaluasi langkah langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi
ketentuan-ketentuan dari Pemegang Saham dan peraturan perundangan lain yang berlaku dalam
rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam aspek Manajemen Risiko.
Melakukan evaluasi terhadap permohonan atau usulan Direksi yang berkaitan dengan
transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi, serta melaporkan hasil
evaluasi tersebut kepada Dewan Komisaris.
akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana dan aset serta
sumberdaya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
Melakukan pengujian secara uji petik atau mengadakan inspeksi ke lokasi apabila
diperlukan.
Atas persetujuan Dewan Komisaris dapat mencari masukan dari para profesional diluar
Prestasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
( Tugu Pancoran )
(Menara Bakrie )
( Jembatan Musi )
Dan masih banyak lagi pengalaman Hutama Karya dalam bidang Konstruksi :
Apartement City Resort, Apartement The H Tpwer (MMC), Apartement The Groove,
Pasaraya Grande, dan Mabes Polri, Jakarta, Gedung DPRD dan Masjid Al Azhom, Tangerang,
Kantor Gubernur Gorontolo, Gedung Pemerintahan dan Masjid Raya Batam, Hotel Legian
Nirwana Bali, Velodrom Tenggarong, Kalimantan Timur, Renovasi Kampus IPB, Bogor, Jembatan Semanggi, Palembang, Jembatan Kertanegara II dan Jembatan Martadipura, Kalimantan Timur, Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat, Jalan Tol JORR W1 dan Cawang-Tanjung Priok, Jakarta,
Bendungan Pelaparado, NTB, Pembangunan PT McDermott Heavy Skidway, Batam serta
Dermaga Armada Barat, Jakarta.