Kuliah 2
VENTILASI UDARA
Udara segar yang dialirkan kedalam tambang bawah tanah
akan mengalami beberapa proses seperti penekanan atau
pengembangan, pemanasan atau pendinginan, pelembaban
atau pengawalembaban
Panas dan kelembaban mempengaruhi manusia dalam
beberapa hal antara lain :
- Menurunkan efisiensi.
- Menimbulkan kecerobohan dan kecelakaan
- Menyebabkan sakit dan kematian.
7. Oksidasi
Panas yang timbul karena terjadinya proses oksidasi didalam
tambang bawah tanah, contoh : oksidasi pada batubara
(spontaneous combustion) dan timber/kayu.
Bahan Peledak
Nitroglycerin
60 % Straight Dynamite
40 % Straight Dynamite
100 % Straight Gelatin
75 % Straight Gelatin
40 % Straight Gelatin
75 % Amonia Gelatin
40 % Amonia Gelatin
Semi Gelatin
AN-I-o 94.5/5.5
AN-FO 94.3/5.7
AN-AL-Water
Btu/lb
2555
1781
1673
5219
2069
1475
1781
1439
1691
1601
1668
1979-2159
Q
(kJ/kg)
5943
4143
3891
5859
4812
3431
4142
3347
3933
3724
3880
4603-5022
Q
(kal/gram)
1420
990
930
1400
1150
820
990
800
940
890
927
1100-1200
PERENCANAAN VENTILASI
TAMBANG DALAM
Dalam rangka pembuatan rencana ventilasi tambang, sebaiknya
dipertimbangkan persyaratan-persyaratan seperti :
1. Konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa agar ventilasi untuk
pengembangan pit kedepan dapat dilakukan menerus dan
ekonomis.
2. Struktur yang diinginkan untuk sistem ventilasi induk adalah sistem
diagonal. Sedangkan pembuatan vertical shaft dapat dilakukan bila
kondisi tambang dalam memungkinkan.
3. Dalam melaksanakan pengembangan pit dan penambangan serta
dilihat dari segi konstruksi pit, penting dibuat ventilasi (bantu) pada
permuka kerja.
Dimana,
Y = 4,1 + 0,023X
Y = jumlah pancaran metan (m3/t)
X = kedalaman penambangan rata-rata (m)
Ventilasi Induk
Pembagian Ventilasi Induk terdiri dari :
1. Pembagian berdasarkan metode pembangkitan daya ventilasi,
terdiri dari : ventilasi alami dan ventilasi mekanis.
Ventilasi Alami
Setiap kenaikan atau penurunan temperatur sebesar 1oC, semua jenis
gas akan memuai atau menyusut sebesar 1/273 kali volumenya pada 0oC.
Ventilasi Mekanis
Metode yang menggunakan fan/kipas angin untuk melakukan ventilasi
adalah dengan menciptakan tekanan ventilasi (positif atau negatif)
di mulut tambang/pit (intake/outtake).
Ventilasi Sistem Hembus dan Ventilasi Sistem Hisap
Ventilasi sistem hembus adalah metode ventilasi yang membangkitkan
tekanan di mulut intake lebih tinggi (tekanan positif) dari pada tekanan
atmosfir, udara dihembus masuk kedalam tambang bawah tanah/pit.
Kebalikan dari sistem hembus, maka pada sistem hisap, fan/kipas angin
ditempatkan di mulut tambang/pit (outtake), membangkitkan tekanan
lebih rendah (tekanan negatif) dari pada tekanan atmosfir, untuk
mengisap udara keluar dari tambang bawah tanah/pit.
Teori Ventilasi
1. Tahanan Ventilasi
Koefisien Gesek Tiap Jenis Terowongan
Jenis terowongan
Tipe busur
Terowongan
telanjang
Penyangga kayu
Permuka kerja
Seluruh Pit
Vertical shaft
Besar
0,00072
Kecil
0,00030
0,00130
0,00037
0,00237
0,00087
0,00424
0,00240
0,00154
0,00020
Rata-Rata
0,00055
0,00069
0,00140
0,00081
0,00207
0,00166
0,00414
0,00264
0,00222
0,00130
2. Tahanan Belokan
Contoh Gesekan Pada Bagian Belokan Terowongan
Daya Ventilasi
Daya teoritis yang diperlukan untuk mengatasi tahanan tersebut
dinamakan daya ventilasi (atau daya penggerak udara),
yang dapat dinyatakan dengan rumus berikut.
hQ
75
N=
N = daya penggerak udara (HP)
h = tekanan ventilasi (mm air)
Q = jumlah angin ventilasi (m3/detik)
Mobile : 0857-8860-5194
facebook.com/Rizal ElFahmi
Email: fahmipembebasan@gmail.com