timbul
karena
pengenaan Tagihan Susulan dianggap sangat memberatkan aspek keuangan dari Pelanggan,
Pemakai listrik.
Dengan diajukannya keberatan, Pelanggan atau Pemakai listrik berharap mendapat keringanan
berupa penghapusan sanksi atau penurunan jumlah Tagihan Susulan.
B. PENGERTIAN KEBERATAN
Keberatan adalah upaya dari Pelanggan/Pemakai Listrik yang terkena sanksi P2TL mengajukan
alasan disertai bukti-bukti dalam waktu 14 hari kerja sejak menerima pemberitahuan pengenaan
sanksi P2TL kepada GM PT PLN Distribusi/Wilayah atau kepada Manajer PT PLN (Persero)
Area/Cabang tentang ketidaksetujannya terhadap sanksi P2TL.
C. PERTIMBANGAN
Adapun pertimbangan dibentuknya
2. Bahwa Petugas P2TL baik petugas lapangan maupun Pejabat P2TL atau petugas Administrasi
ada kemungkinan kurang hati-hati dan kurang teliti dalam melakukan pemeriksaan atas fakta
fakta yang diperiksa dilapangan, sehingga terjadi kesalahan dalam menuliskan atau dalam
menetapkan indikator pelanggaran P2TL dan atau keliru dalam menetapkan jenis kualifikasi
pelanggaran, misalnya seharusnya mempengaruhi daya tetapi dinyatakan mempengaruhi
kwh atau bukan pelanggaran tetapi ditulis pelanggaran.
3. Bahwa pengenaan sanksi berupa penerbitan Tagihan Susulan atau pemutusan Sementara
atas sambungan listrik Pelanggan dapat menimbulkan penderitaan atau kerugian yang besar
bagi pelanggan atau bagi Pemakai listrik, bisa jadi pelanggan yang terkena sanksi Tagihan
Susulan harus menutup usahanya karena ketik mampuannya untuk melunasi Tagihan Susulan
Bahwa hubungan PLN sebagai Penyedia listrik dengan masyarakat Pelanggan adalah hubungan
kemitraan yang berlangsung terus menerus, sehingga diantara kedua belah pihak perlu dipelihara
hubungan baik secara terus menerus dan PT PLN (Persero) selaku pelaku Usaha harus melayani
konsumen sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun
1989
D. YANG BERHAK MENGAJUKAN KEBERATAN
Yang berhak mengajukan keberatan atas pengenaan Tagihan Susulan adalah Pelanggan yang
tercatat sebagai pihak yang terikat Jual Beli Listrik dengan pihak PLN atau Pemakai listrik, yaitu
orang yang nyata-nyata saat ini menggunakan listrik dari PLN.
E. ALAMAT PENGAJUAN KEBERATAN
Keberatan dapat diajukan kepada GM PT PLN (Persero) Distribusi/Wilayah atu kepada Manajer
Area/Cabang Unit yang menerbitkan sanksi dengan disertai alasan keberatan dan juga buktibukti
F. PENGAJUAN KEBERATAN
Pengajuan keberatan hanya dapat dilakukan oleh Pelanggan atau Pemakai listrik dalam tenggang
waktu 14 hari terhitung sejak diterimanya surat pemberitahuan pengenaan sanksi P2TL.
Keberatan yang diajukan oleh Pelanggan atau Pemakai listrik diluar tenggang waktu 14 hari
tersebut dianggap tidak pernah diajukan. Batasan ini bertujuan untuk adanya kepastian hukum
bagi dalam pelaksanaan P2TL. Terhadap keberatan yang diajukan oleh Pelanggan atau Pemakai
listrik dilakukan evaluasi oleh sebuah Tim yang dibentuk oleh GM atau yang dibentuk oleh
Manajer .
Adapun keanggotaan Tim Evaluasi tersebut berjumlah 5 orang yang terdiri dari :
a. Teknik
b. Niaga/pelayanan pelanggan
c. Administrasi dan Kepegawaian
d. Wakil dari Pemerintah
Keanggotaan Tim Keberatan tersebut diatas
bertanggung