Anda di halaman 1dari 3

PENGAWASAN PIUTANG

Pengawasan piutang ialah Kegiatan untuk mengawasi dan menindaklanjuti atas tagihan listrik
yang belum dilunasi oleh Konsumen melampaui masa.

Pengawasan Piutang meliputi Proses Administrasi Pengawasan Piutang, Pemutusan dan


Pembongkaran, Piutang Ragu Ragu, Penghapusan PRR, dan Pelunasan PRR

a) Proses Administrasi Pengawasan Piutang

Kegiatan Pengawasan piutang antara lain:

1. Melaksanakan pemutusan sementara

2. Membuat daftar pemantauan pelaksanaan pemutusan sementara.

3. Melaksanakan penyambungan kembali.

4. Membuka pemblokiran token setelah konsumen Prabayar menyelesaikan kewajibannya.

5. Melaksanakan pembongkaran rampung

6. Membuat daftar usulan piutang ragu-ragu.

7. Membuat daftar piutang ragu-ragu.

8. Membuat daftar usulan penghapusan piutang ragu-ragu.

9. Membuat daftar penghapusan piutang ragu-ragu.

b) Pemutusan dan Pembongkaran

Kegiatan pemutusan sementara yaitu Penghentian penyaluran Tenaga Listrik ke instalasi milik
Konsumen untuk sementara setelah dipastikan bahwa sampai batas akhir masa bayar pelanggan
belum melunasi tagihan listriknya.

 Ketentuan Pemutusan sementara

- Mencetak pemberitahuan/perintah pemutusan sementara (TUL VI-01).

- Melaksanakan pemutusan sementara (bersamaan dengan pemberitahuan)

- Lengkapi petugas dengan Surat Perintah Pelaksanaan Pemutusan Sementara.

- Konsumen Pascabayar : Mencatat Stand kWh Meter dan tanggal pemutusan

- Konsumen Prabayar : Pemblokiran pembelian Token


Kegiatan pemantauan pemutusan sementara adalah untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu
disambung kembali atau dibongkar rampung.

1. Menampilkan / mencetak Daftar pemantauan pemutusan sementara (TUL VI-02).

2. Apabila pelanggan melakukan pelunasan tagihan listriknya maka dilaksanakan


penyambungan kembali dan membuka pemblokiran pembelian Token Konsumen
Prabayar

3. Apabila pelanggan belum melakukan pelunasan tagihan listriknya > 60 Hari maka
dilakukan bongkar rampung

Kegiatan Pembongkaran Rampung yaitu pelaksanaan bongkar rampung apabila 60 hari setelah
pemutusan sementara pelanggan tetap tidak melunasi tagihan listriknya

 Ketentuan Pembongkaran Rampung


- Mencetak pemberitahuan/perintah bongkar rampung (TUL VI-03)
- Membuat Perintah Kerja (TUL I-09) dan Berita Acara bongkar rampung (TUL I-10)
- Melaksanaan bongkar rampung (JTL dan APP milik PLN)
- Konsumen Pascabayar : Mencatat Stand kWh Meter dan tanggal Pembongkaran
- Konsumen Prabayar : Mencatat sisa kWh
- Menandatangani BA bongkar rampung (TUL I-10) oleh petugas PLN dan pelanggan
- Melakukan proses Perubahan Data Pelanggan (PDL) mutasi “N” (TUL I-11) agar tidak
lagi terbit rekening berikutnya
- Membuat Laporan Daftar Pengembalian Material (TUG 10)
- Konsuman Pascabayar dilakukan koreksi rekening berdasarkan stand meter hasil
pembongkaran rampung

c) Piutang Ragu Ragu

Kegiatan Piutang Ragu ragu yaitu pelaksanaan Pemindahbukuan dari piutang lancar ke piutang
ragu ragu dilakukan setelah pelaksanaan bongkar rampung dan perubahan data pelanggan
(mutasi N)

Ketentuan Penghapusan Piutang Ragu-Ragu

1. Membuat Daftar Usulan Penghapusan Plutang Ragu-Ragu, yaitu daftar pelanggan yang
akan diusulkan untuk dihapus sesuai aturan yang berlaku.

2. Membuat Daftar Penghapusan Piutang Ragu-Ragu, yaitu Daftar Usulan Penghapusan


Piutang Ragu-Ragu yang telah disetujui penghapusannya oleh Dewan Komisaris PT PLN
(Persero)

3. Penghapusan PRR hanya merupakan penghapusbukuan terhadap piutang Ragu-ragu.


Pelunasan PRR

ULP/UP3 (2 layer) tetap harus memantau dan berupaya menagihkan piutang ragu-ragu.

Proses penagihan PRR dibagi menjadi 2 :

1. Penagihan PRR yang belum dihapus

2. Penagihan PRR yang sudah dihapus

Anda mungkin juga menyukai