Anda di halaman 1dari 13

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

3. TATA USAHA PELANGGAN

PENDAHULUAN

Maksud Tata Usaha Pelanggan (TUL) menurut keputusan Direksi No:021.K/0599/DIR/


1995 tanggal 25 Mei 1995 adalah:

Sistim Pelayanan Pelanggan yang meliputi kegiatan pelayanan kepada pelanggan / calon
pelanggan dan masyarakat lainnya yang membutuhkan tenaga listrik serta hal-hal yang
berhubungan dengan penjualan tenaga listrik.

Sebagaimana kita ketahui dalam sistem Tata Usaha Pelanggan ada 6 (enam) kegiatan
proses/fungsi yang satu sama lain cara bekerjanya saling berhubungan dan tidak boleh
dipisah-pisahkan.

Keenam kegiatan proses/fungsi tersebut adalah :

- Fungsi Pelayanan Pelanggan.

- Fungsi Pembacaan Meter.

- Fungsi Pembuatan Rekening.

- Fungsi Pembukuan Pelanggan.

- Fungsi Pelayanan Penagihan.

- Fungsi Pengawasan Kredit.

3.1. PENGERTIAN FUNGSI PELAYANAN PELANGGAN / F1 ( FPL ).

Fungsi Pelayanan Pelanggan (FPL) adalah fungsi yang melaksanakan pelayanan


pemberian informasi tentang tata cara perhitungan besarnya biaya,persyaratan &
informasi lainnya yang berhubungan dengan penyam-bungan tenaga listrik kepada
calon pelanggan, pelanggan & masyarakat umum lainnya serta pelayanan
pemberian penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, persiapan,
pelaksanaan & pengendalian.

TUGAS DAN KEWAJIBAN F1 (FPL) :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 20


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

a) Memberikan Informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan


Penyambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan, pelanggan dan
masyarakat umum.

b) Melayani permintaan PB, PD, penyambungan sementara, perubahan tarip,


ganti nama pelanggan, balik nama pelanggan dan perubahan lainnya serta
pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan pemberian penyambungan
tenaga listrik.

c) Merekam, membuat dan mengarsipkan berkas setiap permintaan tersebut


huruf B, diatas secara tertib dan teratur pada media perekaman yang
disediakan.

d) Meneruskan berkas-berkas tersebut pada huruf C kepada fungsi yang terkait.

e) Memberikan pelayanan pembayaran BP, UJL, Tagihan Susulan (TS) biaya


penyam-bungan sementara, biaya perubahan dan biaya lainnya yang
ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

f) Menyiapkan /mencetak kuitansi penerimaan pembayaran sebagaimana


dimaksud huruf E diatas dan menyiapkan /mencetak Perintah Kerja yang
berhubungan dengan pelaksa-naan pemasangan / per-baikan /perubahan
/pembongkaran sambungan tenaga listrik.

g) Menyiapkan dan mencetak Perubahan Data Pelanggan (PDL).

h) Memantau dan menyelesaikan pelayanan permintaan tersebut huruf A sampai


G diatas.

i) Memelihara arsip data induk langganan.

j) Melakukan koordinasi dengan Fungsi lainnya yang terkait.

k) Membuat laporan sesuai dalam bidangnya.

FORMULIR YANG DIGUNAKAN F1 (FPL):

a) TUL I – 01 Permintaan penyambungan baru/Perubahan daya/Perubahan


Gol Tarip.
b) TUL I – 02 Agenda Permintaan PB / PD / Perubahan Gol Tarip.
c) TUL I – 03 Jawaban Persetujuan
d) TUL I – 04 Jawaban Penangguhan.
e) TUL I – 05 Pernyataan Jaminan Instalasi Pelanggan.
f) TUL I – 06 Kuitansi
g) TUL I – 07 Buku Pemantauan Permintaan PB / PD / Perubahan Gol Tarip.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 21


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

h) TUL I – 08 Kartu Pengenal Pelanggan.


i) TUL I – 09 Perintah Kerja Pemasangan / Penyambungan / Pembongkaran
SL / Penyambungan Sementara
j) TUL I – 10 Berita Acara Pemasangan / Penyambungan / Pembongkaran SL.
k) TUL I – 11 Perubahan Data Pelanggan.
l) TUL I – 12A Kartu Pelanggan Tarip Tunggal tanpa kVARH Meter.
m) TUL I – 12B Kartu Pelanggan Tarip Ganda dan Tunggal dengan kVARH
Meter.
n) TUL I – 13 Amplop Arsip Pelanggan.
o) TUL I – 14 Pengaduan Pelanggan
p) TUL I – 15 Daftar Pengaduan Pelanggan.
q) TUL I – 17 Buku Agenda Permintaan Perubahan Nama Pelanggan.
r) TUL I – 18 Pemeriksaan Peruntukan Tenaga Listrik.
s) TUL I – 19 Penetapan Tagihan Susulan.
t) TUL I – 20 Daftar Pembayaran Tagihan Susulan/Penyambungan
Sementara.
u) TUL I – 21 Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian untuk Restitusi.

KEGIATAN DI F1 (FPL):

a) Memberikan Informasi Penyambungan tenaga listrik kepada calon


pelanggan, pelanggan dan masyarakat umum lainnya.

Jenis pelayanan informasi :

 Informasi tentang,
 Pelayanan penyambungan baru.
 Pelayanan perubahan daya.
 Pelayanan penyambungan sementara.
 Pelayanan perubahan/penyesuaian golongan tarip atas atau bukan
permintaan pelanggan.
 Pelayanan ganti nama dan balik nama pelanggan.
 Pelayanan pembetulan alamat pelanggan.
 Pelayanan pengaduan pelanggan.
 Pelayanan pembayaran tagihan susulan dan tagihan ganti rugi
instalasi milik PLN yang hilang/rusak.
 Pelayanan pembayaran rekening listrik dan tagihan lainnya.

 Informasi tentang cara perhitungan dan besarnya yang harus dibayar,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 22


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

 Harga jual tenaga listrik.


 Biaya penyambungan dan uang jaminan pelanggan.
 Perhitungan rekening listrik.
 Biaya-biaya lainnya.

 Informasi tentang ketentuan,


 Persyaratan penyambungan tenaga listrik, peraturan instalasi
pelanggan.
 Hak dan kewajiban pelanggan.
 Hak dan kewajiban PT PLN (Persero).

 Informasi lainnya yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik,


antara lain :
 Daftar Instalatir.
 Brosur-brosur.
 Pengumuman yang berhubungan dengan penyambungan tenaga
listrik.

b) Pelayanan permintaan Penyambungan Baru.


c) Pelayanan permintaan Perubahan Daya.
d) Pelayanan permintaan berhenti sebagai pelanggan.
e) Pelayanan permintaan perubahan nama pelanggan.
f) Pelayanan permintaan perubahan Golongan tarip.
g) Pelayanan permintaan Penyambungan Sementara.
h) Pelayanan Pembayaran Tagihan Susulan.
Pelaksanaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) diatur dengan
ketentuan tersendiri, sedangkan pembayaran tagihan susulan dilakukan oleh
fungsi pelayanan pelanggan.

 Pembayaran tagihan susulan.


Fungsi Pelayanan Pelanggan menerima dokumen sehubungan dengan
proses P2TL dari Fungsi yang berwenang.

 Penetapan besarnya tagihan susulan.


Menghitung besarnya Tagihan Susulan berdasarkan atas Dokumen
P2TL yang diterima, dan kemudian ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 23


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

 Pembayaran tagihan susulan.


Untuk penerimaan pembayaran biaya tersebut dilakukan kegiatan
mencetak kuitansi (TUL II-06) dan merekam pembayaran dan tanggal
bayar.

 Pelaksanaan/ tindak lanjut P2TL.


Tagihan susulan yangtelah diselesaikan pembayarannya, maka bila

 Sambungan tenaga listrik diputus, SLP/SMP tidak diambil, maka FPL


akan membuat / menyiapkan :
- Perintah kerja penyambungan ( TUL I-09)
- Berita acara penyambungan ( TUL I-10).

 Sambungan tenaga listrik diputus, SLP/SMP diambil, maka FPL akan


membuat / menyiapkan :
- Perintah kerja penyambungan ( TUL I-09)
- Berita acara penyambungan ( TUL I-10).
- PDL ( TUL I-11).

i) Pelayanan Permintaan Pemutusan sementara dengan


penyambungan kembali tenaga listrik.
j) Pelayanan Pembongkaran tenaga listrik tanpa penyambungan
kembali.
k) Pelayanan Pengaduan pelanggan.
 Pengaduan perbaikan/penggeseran instalasi PLN.
 Pengaduan rekening listrik.
 Pengaduan lain-lain, antara lain,

Teknis seperti :
- Listrik padam.
- APP hilang / rusak.
- Gangguan teknik lainnya.

Administratif seperti :
- Koreksi nama pelanggan,
- Koreksi alamat pelanggan,
- Koreksi tempat pembayaran,
- Salah bayar rekening listrik.
l) Pelayanan permintaan pembayaran kembali ( Restitusi)
m) Pelayanan permintaan angsuran.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 24


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

n) Pelayanan permintaan Reduksi berdasarkan Edaran Direksi No


012.E/471 /DIR/1994.
o) Historis data pelanggan.
p) Pengawasan peremajaan data pelanggan.
q) Pelayanan pembayaran dimuka Rekening Listrik.
r) Pencatatan data Pelanggan.
s) Pemberian Nomor Pelanggan.

PERMASALAHAN DI F1 (FPL):

a) Masalah Intern PLN

 Pelaksanaan Penyambungan baru tidak sesuai dengan Prosedur yang


ada, sehingga dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

- Alamat didalam TUL I – 01 tidak sesuai dengan persil yang akan


disam-bung listriknya.
- APP tidak bisa dipasang, karena bangunan / instalasi belum siap,
sedangkan TUL I – 05 telah dilampirkan oleh Instalatir.
- Pengisian TUL I – 10 tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya,
sehingga terdapat pelanggan yang kotak APPnya tidak tersegel,
disamping alamat yang tidak sesuai.
- Pengisian PDL / TUL I – 11 tidak benar, sehingga dapat
mengganggu kegiatan F2 dan F3.
- Dan lain-lainnya.

 Tidak cermatnya petugas dalam pengisian TUL I – 11 atau salah entry


data sehingga data di rekening tidak benar.
 Kurangnya pegawai atau banyaknya volume pekerjaan.
 Kurangnya pengawasan terhadap Instalatir, sehingga Instalatir kurang
peduli dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
 Kurangnya penyuluhan terhadap masyarakat, sehingga calon pelanggan
lebih suka berurusan dengan Calo.

b) Masalah Ekstern PLN.

 Calon pelanggan /pelanggan lebih suka berurusan dengan perantara


/calo, sehingga dapat mengakibatkan biaya yang tinggi.
 Terdapat Instalatir yang tidak peduli dengan ketentuan-ketentuan PLN.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 25


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

3.2. PENGERTIAN FUNGSI PEMBACAAN METER / F2 (FPM)

Fungsi Pembacaan Meter (FPM) adalah fungsi yang melakukan perencanaan,


persiapan, pelaksanaan & pengendalian pada kegiatan pembacaan pencatatan
dan perekaman anngka kedudukan meter untuk alat pengukur meter kWH, meter
kVARH, meter kVA Maksimal, pada setiap pelanggan meter, serta pembacaan dan
pencatatan penunjukan saklar waktu.

TUGAS & KEWAJIBAN F2 (FPM) :

a) Merencanakan pembacaan Meter.


b) Mempersiapkan pembacaan Meter.
c) Melaksanakan pembacaan dan pencatatan angka kedudukan Meter, sesuai
jadual yang telah ditetapkan.
d) Menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan yang tidak berhasil
dilakukan pembacaan.
e) Menyampaikan segi pemberitahuan hasil pembacaan meter kepada
pelanggan yang pembacaan meternya dengan PDE.
f) Melaksanakan pembacaan meter sehubungan dengan adanya pengaduan dan
Penyambungan Baru.
g) Melakukan perhitungan pemakaian Tenaga Listrik ( kWH, kVARH, kVA
maksimal ).
h) Melakukan perekaman hasil pembacaan meter.
i) Menyerahkan/mengirim hasil pembacaan meter kepada Fungsi Pembuatan
Rekening.
j) Melakukan pemeriksaan dan perbaikan hasil pembacaan meter.
k) Melakukan pemeriksaan dan perbaikan hasil pembacaan meter.
l) Melakukan pemeriksaan dan perbaikan hasil pembacaan meter.
m) Melakukan pemeriksaan dan perbaikan hasil pembacaan meter.
n) Membuat laporan sesuai bidangnya.

FORMULIR YANG DIGUNAKAN F2 (FPM):

a) TUL II – 01 A Daftar Pembacaan Meter Tarip Tunggal tanpa kVARH.


b) TUL II – 01 B Daftar Pembacaan Meter Tarif Ganda dan Tunggal dengan
kVARH.
c) TUL II – 02 Berita Acara Pembacaan Meter.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 26


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

d) TUL II – 03 Kartu Meter Pelanggan.


e) TUL II – 04 Pemberitahuaan Pembacaan Meter.
f) TUL II – 05 Rekapitulasi Pembacaan Meter Harian.
g) TUL II – 06 A Daftar Pemakaian kWH Tarif Tunggal tanpa kVARH.
h) TUL II – 06 B Daftar Pemakaian kWH Tarif Ganda dan Tunggal dengan
kVARH.
i) TUL II – 07 Kartu Pemakaian kWH, kVARH, kVA Maksimal.
j) TUL II – 08 Daftar Koreksi Angka Kedudukan Meter bulan lalu.
k) TUL II – 09 Berita Acara Perhitungan Kembali Pemakaian kWH / kVARH /
kVA Maksimal
l) TUL II – 10 Pemeriksaan/Penelitian untuk Restetusi Rekening Listrik.

KEGIATAN DI F2 (FPM):

Siklus Pekerjaan Pembacaan Meter


 Perencanaan.
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Pengendalian kembali ke Perencanaan dan seterusnya.

a) Perencanaan
 Dibuat Rute Baca Meter (RBM) dengan memperhatikan No. Kode
Kedudukan.
 Pengaturan Jadwal Pembacaan Meter.
 Pengaturan Jadwal Rotasi Petugas Pembacaan Meter.

 Rute Baca Meter.

 Pengertian Rute Baca Meter (RBM) :


adalah urutan langkah pembacaan meter sepraktis mungkin di
lapangan dalam melakukan pembacaan meter sesuai dengan jumlah
kemampuan membaca seorang pembaca meter dalam 1 (satu) hari
kerja

 Kriteria RBM yang baik :


Urutan langkah pembacaan meter yang sepraktis mungkin di lapangan
dengan Jumlah pelanggan yang mampu dibaca seorang oleh pembaca
meter dalam sehari kerja sesuai dengan standard kapasitas baca
meter.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 27


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

 Standard kapasitas baca meter :


Jumlah pelanggan yang mampu dibaca dalam sehari kerja oleh
seorang pembaca meter.

 Penetapan jumlah pelanggan disusun dengan memperhatikan :


- Macam/klasifikasi daerah dimana RBM tsb berada
- Data historis kemampuan baca yg realistis.
- Transportasi untuk sampai pada lokasi RBM.
- Waktu yang dibutuhkan untuk pembacaan pada satu hari kerja.
- Tingkat produktifitas pembacaan.
- Hambatan lain yang mungkin terjadi.

 Pembentukan RBM
RBM dibentuk dengan memberikan NOMOR KODE KEDUDUKAN
PELANGGAN dengan struktur terdiri atas 12 posisi alpha numerik :

X X X XX XX XXX XX

Nomor sisipan
Nomor Urut RBM
Kode Rute RBM
Area RBM
Kode Sub.Ryn/Rtg
Kode Ryn / Rtg
Kode cabang

Urutan Pelanggan Dalam DPM (TUL II – 01A) :


Harus sesuai dengan Urutan langkah pembacaan meter yang sepraktis
mungkin di lapangan dan jumlah pelanggan sesuai standard kapasitas BM
(RBM) yang ditetapkan untuk mempermudah dan memperlancar
pelaksanaan pembacaan meter.

 Pengaturan Jadwal Pembacaan Meter.


Untuk memudahkan pengawasan dan kelancaran pembacaan meter dibuat
rencana jadual pelaksanaan pembacaan angka kedudukan meter.

Pembacaan dilakukan :

 Setiap bulan sekali atau

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 28


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

 Beberapa bulan sekali (bila perlu diatur tersendiri oleh Direksi)


 Dimulai tanggal 1 setiap bulan.

 Pengaturan Jadwal Rotasi Pembaca Meter.

Rotasi Pembaca Meter adalah :

Perpindahan penugasan pembaca meter dari satu RBM ke RBM yang lain
secara periodik/insidentil.

Tujuan Rotasi Pembaca Meter adalah :

Untuk meningkatkan kualitas hasil pembacaan meter dan produktifitas


Pembaca Meter.

b) Persiapan Pembacaan Meter.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :


 Pembagian Tugas Pembaca Meter.
 Rekapitulasi pembacaan meter harian ( TUL II-05 ).

Sebelum pembaca meter melaksanakan tugasnya maka perlu dipersiapkan juga


perlengkapannya sebagai berikut :
- Pakaian seragam Pencatat Meter
- Kartu Jati Diri
- Surat Tugas
- DPM ( TUL II-01 ), RBM, PDE atau PDT
- Formulir Kartu Meter Pelanggan (TUL II-03)
- Formulir Pemberitahuan Pembaca Meter (TUL II-04)
- Formulir Berita Acara Pembacaan Meter (TUL II-02)

c) Pelaksanaan.

 Tata Cara Pembacaan dan pencatatan angka kedudukan meter

Pembaca meter membawa :


 Kartu Jati Diri
 Surat Tugas
 DPM atau PDE, RBM
 Formulir Kartu Meter Pelanggan (TUL II-03)
 Formulir Pemberitahuan Pembaca Meter (TUL II-04)
 Formulir Berita Acara Pembacaan Meter (TUL II-02).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 29


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

Sesampai di pelanggan Petugas melihat dan mencatat angka kedudukan


Meter di pelanggan sesuai dengan macam pesawat Meternya seperti ,
 kWH meter, untuk tarip tunggal.
 kWH meter, untuk tarip ganda, harus dicatat juga kondisi Time Switch
nya.
 kVARH meter, untuk pelanggan yang terpasang kVARH meter.
 kVAMAX, untuk pelanggan yang terpasang kVAMAX.

Pembacaan angka kedudukan meter dilakukan dengan melihat angka


meter di tempat Pelanggan untuk pelanggan meter tarif tunggal dicatat
dalam DPM (TUL II-01A) dan Kartu Meter Pelanggan (TUL II-03), usahakan
pembacaan meter ini disaksikan oleh pelanggan.

Khusus untuk Pelanggan besar dilengkapi dengan Berita Acara Pembacaan


Meter ( TUL II-02).

Bila ada kelainan pada waktu pelaksanaan pembacaan meter, dicatat


dalam DPM ( TUL II-01A ) sebagai laporan kepada pengawas.

Jenis laporan dikelompokkan :


 Meter sulit dibaca
 Meter tidak ada
 Meter rusak
 Tarif tidak sesuai
 Kode kedudukan tidak sesuai

 Penyampaian surat pemberitahuan pembacaan meter ( TUL II-04 )


kepada pelanggan mempunyai arti :

 Sebagai pemberitahuan, bahwa pembacaan angka kedu-dukan


meter tidak dapat dilakukan karena sesuatu hal.

 Pelanggan berkewajiban membaca dan menyampaikan sendiri


angka kedudukan meternya ke PLN ( dengan TUL II-04 tersebut ).

 Apabila sampai 2 (dua) hari setelah tanggal surat Pemberitahuan


pembacaan meter, pelanggan tidak mengirim stand meternya, maka
perhitungan pemakaian kWHnya akan dihitung sama dengan
pemakaian bulan lalu atau rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.

 Penyerahan DPM ( TUL II-01 ) kepada Pengawas.


 DPM diserahkan kepada Pengawas.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 30


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

Pengawas menghitung batch total untuk keperluan perekaman stand



meter.
 Pengawas membuat Rekapitulasi Pembacaan Meter (TUL II-05).
 Mencatat meter Pelanggan Besar dan Industri.
 Pencatatan Pelanggan ini dilakukan oleh Pegawai tetap.
 Pegawai tetap yang mencatat harus memahami meter yang
dibacanya, karena perhitungan perkaliannya sangat tergantung
petunjuk manual dari pabriknya.

d) Pengendalian.

 Hasil pembacaan meter dari DPM yang diterima Pengawas diperiksa


kembali, untuk memperoleh ;
 Angka pembacaan meter yang benar.
 Produktivitas Pembaca Meter.
 Laporan Pembaca meter.

 Up Load data hasil pembacaan dengan PDE/PDT,


 Pengawas menerima PDE / PDT dari Pembaca meter.
 PDE dimasukan kedalam Cradle untuk proses Up Load data hasil
pembacaan, dari PDE ke PC FPM.

 Mencetak DPK secara harian, untuk memperoleh:


 Pemakaian kWH normal.
 Pemakaian kWH tidak normal.

 Mengoreksi DPK ( TUL II-06 ) secara harian,


 Pengawas memeriksa ulang ke Pelanggan bila Pemakaian kWH
meragukan.
 Pengawas melakukan koreksi bila kedapatan salah baca.
 Mengirim data ke fungsi terkait jika ada kelainan APP di Pelanggan.

PERMASALAHAN DI F2 (FPM):

a. Masalah Intern PLN / Out Sourcing CaTer.

 Kondisi Petugas.

 Mental petugas.
 Volume pekerjaan terlalu banyak.
 Penyusunan RBM tidak tertib sehingga pelaksanaan Rotasi Pencatat
meter sulit dilakukan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 31


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tata Usaha Pelanggan

 Upah lambat disesuaikan dengan ketentuan UMR. Dan sebagainya.

 Kondisi Teknis PLN dilapangan.


 kWH meter tidak ada atau belum dipasang.
 kWH meter yang rusak, tidak segera diganti..
 Pemasangan APP terlalu tinggi.
 Alamat sulit ditemukan, sehingga sukar membuat RBM. Dan
sebagainya.

b. Masalah Ekstern PLN.

 Kondisi lokasi / tempat / alamat pelanggan.

 Jauh dan sulit dicapai.


 Transportasi sulit atau mahal.
 Cuaca buruk / musim hujan / banjir. Dan sebagainya.

 Kondisi bangunan / rumah pelanggan.

 Pintu pagar/gerbang rumah terkunci.


 Penghuni tidak mau membuka pintu pagar/gerbang.
 Rumah kosong dan pintu pagar terkunci.
 Ada anjing galak.
 Letak meter terhalang barang-barang. Dan sebagainya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32

Anda mungkin juga menyukai