Anda di halaman 1dari 3

PT PLN (PERSERO}

EDANAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

No. : 004-E l012lDlRl2OO4

Tentang

PENERTIBAN PENCATATAN PENGG U NAAN/PEMAKAIAN


TENAGA LISTRIK ( KWH )PELANGGAN YANG TIDAK NORMAL

Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat pclanggan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor. O2.P/451/M,PE/1991
tenlang llubungan Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pernegang lzin Usaha
Ketena.cralistrikan dan untuk meningkatkan tertib administrasi pcndapatan perusahaan, maka
diperlukan pedoman yang berlaku umum bagi semua Unit yang mcngalur mengenai penertiban
pencatatan penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kwh) pelanggan yang tidak normal dengan
Edaran Direksi sebaoai berikut :

PENCATATAN PENGGUNAAN/PEMAKAIAN TENACA LISTNIK (KWI]) BAGI PELANGGAN


RUMAH TANGGA YANG BARU MENYALA (PENCATATAN KWH METER UNTUK
REKENING PERTAMA)

Bagi Pelanggan Rumah Tangga yang baru saja disambung tenaga listriknya {meternya
tiaru dipasang) maka pencatatan kwh meternya untuk pembuatafr rekening listrik yang
pertama langsung ditetapkan menggunakan kwh limit.

2. Besarnya kwh limit sebagaimana yang dimaksud angka 1 di atas, aclalah daya kontrak
pelanggan yang bersangkutan dikalikan dengan jam nyala sebesar 250 iam/bulan
selama 3 bulan Dertama.

3. Pada bulan keempat berikutnya pencatatan kwh meter cliciasarkan atas hasil
pencatatan dari kWh meter yang dipasang pada pelanggan baru tersebut.

II. PENCATATAN PENGGUNAAN/PEMAKAIAN TENAGA LISTNIK {KWh) UNTUK PELANGGAN


YANG KWh METERNYA MENGALAMI KERUSAKAN

1. Bagi Pelanggan yang karena sesuatu hal Kwh meternya mengalami kerusakan (macet,
putaran lambat/tidak normal) sehingga tidak dapat diketahuj penggunaan/pemakaian
tenaga listrik dari pelanggan tersebut,maka pencatatan penglgrrnaan/pemakaian tenaga
listrik dari pelanggan tersebut disesuaikan dengan penrakaian kwh rata-rata minimal 3
bulan sebelumnya dari pelanggan yang bersangkutan.

2. Apabila penggunaan/pemakaian kWh rata-rata minimal 3 bulan sebelumnya cJari


pelangan yang kWh meternya rusak sebagaimana dimaksud angka 1 di atas tidak
diketahui, n]aka pencatatan penggunaan/pemakaian tenaga listrik pelanggan yang
bersangkutan menggunakan pemakaian kWh rata,rata kelompok golongan tarit dari
pelanggan yang bersangkutan. yang diperoleh dari laporan ikhtisar penjualan tenaga
listrik (TUL lll 09) bulan sebelumnva.
III. PENCATATAN PENGGUNAAN/PEMAKAIAN TENAGA LISTNIK (KWh) BAGI PELANGGAN
YANG ALAMATNYA TIDAK/BELUM DIKETEMUKAN

L Bagi pelanggan yang tidak atau belum diketemukan alamalnya karena perubahan nama
jalan No. RW, No. RT atau nama Kerurahannya oreh pemerintah Daerah
dan/atau
alamatnya memang sulit dicari, maka pencatatan penggunaan / pemakaian tenaga
listrik {kWh} pelanggan yang bersangkutan ditetapkan berdasarkan pemakaian kWh
rata-rata pelanggan yang bersangkutan minimal 3 bulan sebelurnnya.

2. Apabila penggunaan/pemakaian tenaga listrik (pemakaian kWh) rata,rata pelanggan


yanq tidak/belum diketahui aramatnya, untuk periorJe 3 burarr seberumnya
sebagaimina
rJinraksud angka 1 diatas tidak tercatat / tidak ada. maka pcncatatan pengounaan/
pemakaian tenaga Iistrik peranggan yang bersangkutan dianrbir/ditetapkan
sebesar
penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kwh) rata_rata kelompok golongan
pelanggan yang bersangkutan yang tercatat didalam laporan ikhtisar penjualan
tarif dari
tenaga
listrik (TUL lll-09) bulan sebelunrnya.

3. Setelah alamat pelanggan sudah diketemukan clan petugas pcncatat moter sudah
ctapat mencatal pemakaian kWh pelanggan yang bersangkutan dengan
benar. maka
untuk penggunaan/pema kaian tenaga listrik (kWh) pelanggan yanq
bersangkutan
dilakukan koreksi dan diperhitungkan dengan penggunaan/p-emakaian tenaga ristrik
(kWh) bulan berikutnya.

IV. PENCATATAN PENGGIJNAAN/PEMAKAIAN TENAGA LISTf]IK (KWI I)


BAGI PELANGGAN
YANG BANGUNNNNYA TEBKUNCI RAPAT.FAPAT ATAU PELANGGAN
/ YANG MEWAKILI
PELANGGAN MELARANG PETUGAS PEMBACA METER (CATER)
IIALAMAN/BANGUNAN PELANGGAN DAN ATAU PETUGAS PENCATAT
MASUK KE
METER
MENGALAMI KESULITAN UNTUK MENCATAT KWH METER

1. Apabila petugas pencatat kwh meter (cater) tidak dapat mencatat


kwh meter karena
bangunan pelanggan terkunci dan / atau pelanggan yang mewakili pelanggan
merarang petugas pencstat kwh meter masuk ke halaman/bagunan p"tani6an
(termasuk letak kwh meter yang sulit diiangkau untuk pencatatan
kwh meter). maka
pencatatan pelanggan/pemakaian tenaga listrik (kWh) pelanggan yang
bersangkutan
ditetapkan berdasarkan pemakaian kWh rata_rata pelanggan yang
bersangkutan
minimal 3 bulan sebelumnya.

2. Apabila penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kwh) rata rata pelanggan


sebagaimana
dimaksud angka 1 di atas untuk periode 3 buran seberumnya
tr(Iak tercatat/tidak ada,
maka pencatatan penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kWh) pel36ggun
bersangkutan ditetapkan sebesar penggunaan/pemakaian tenaga ,unn
listrik (kwh) rata rata
kelompok golongan tarif dari pelanggan yang bersangkutan yang
tercatat didalam
laporan ikhtisar penjualan tenaga listrik (TUL lll-O9) bulan sebelumnva.

V. PENCATATAN PENGGI.JNAAN/PEMAKN IAN TENAGA LIS


I RIK (KWI PELANGGAN I) BAGI
YAN. rIDAK NoRMAL ('EMAKATAN KWr'r NyA bo yo LEBt RENDAT-,
DARr
KWH RATA _ RATA ATAU PEMAKAIANNYA O KWH) 'EMAKATAN

I Apabila didaram daftar pemakaian kwh (DpK) terdapat data pcmakaian kwh ridak
normat yang masuk dalam kalagori Data pelanggan yang perlu
Diperhatikan t OLpOf,
yaitu khusus pelanggan-pelanggan sebagai berikut :

a. Yang penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kwh) nya 50 o/o


dibawah pemakaian
kwh rata-rata, maka pada pelanggan tersebut harus dilakukan koreksi pada
pemakaian kwhnya yang selaniutnya akan. digunakan
untuk membuat pertritungan
rekening listrik pelanggan yang bersangkutan.

b. Yang penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kwh) nya 50 % diatas pemakaian


kwh rata-rata, maka pada pelanggan tersebut l.rarus djlakLtkan
pemakaian kwhnya yang selanjutnya toret<sl paOa
akan digunakan untuk membuat perf,itungan
rekening listrik pelanggan yang bersangkutan.
c. Yang penggunaan/pemakaian tenaga listrik (kwh) nya 0 kwh, maka harus langsung
dilakukan koreksi pada pemakaisn kWhnya yang selanjutnya akan digunakan untuk
membual perhitungan rekening listrik pelanggan yang bersangkutan.

Koreksi pemakaian kWh bagi pelanggan-pelanggan sebagaimana dimaksud huruf a s.d


c angka 1di atas, adalah dengan menggunakan data pemakaian kwh rata-rata
kelompok golongan tarif pelanggan yang bersangkutan yang tercatat didalam laporan
ikhtisar penjualan tenaga listrik (TUL lll-09 ) bulan sebelumnya.

3. Apabila pemakaian kWh bagi pelanggan- pelanggan sebagaimana dirlaksud huruf a s.d
c angka 1 di atas, sudah dapat dicatat dengan baik/tidak salah, maka dilakukan koreksi
yang sebenarnya dan apabila terdapat kelebihan atau kekurangan pencatatan kWh
meter, akan diperhitungkan dengan pemakaian kwh untuk rekening listrik berikutnya.

4. Dengan diterbitkannya Edaran ini, maka tidak ada lagi. pelanggan,pelanggan yang
masuk dalan katagori DLPD dengan pemakaian kWh FO 0/6 dibawah pemakaian kwh
rata-rata dan/atau pemakaiannya O kWh.

VI, PENGUMUMAN/PEMBERITAHUAN KEPADA PELANGGAN

1. Semua ketentuan sebagaimana tercantum dalam angka .l s.d. V Edaran ini, waiib
diberitahukan kepada seluruh pelanggan.

?. Pemberitahuan kepada pelanggan sebagaimana angka 1 di atas, dilaksanakan melalui :


a. Surat langsung kepada pelanggan.
b. secara kolektif melalui pengumuman di media cetak atau media elektronik seDerti
contoh pengumuman terlampir (lampiranl ) atau
c. Ditempel di loket-loket pembayaran/payment point.
Biaya untuk pemberitahuan kepada pelanggan agar menggunakan sub program
komunikasi dengan pelanggan dalam anggaran customer value.

VII, PENUTUP

Dengan berlakunya Edaran ini, maka ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan


Edaran ini dinyatakan tidak berlaku tagi.

Edaran ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tg1,27 Februari, ZOO4

*/ornrir*A3

Anda mungkin juga menyukai