Anda di halaman 1dari 22

Mata Pelajaran 3

EVALUASI
PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN SISTEM
AMR DAN
PENDUKUNGNYA
3. EVALUASI PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN SISTEM AMR DAN
PENDUKUNGNYA

TUJUAN PELAJARAN : Setelah menyelesaikan pelajaran ini peserta mampu


menganalisa ketidaksesuaian pada pengoperasian
dan pemeliharaan Sistem AMR dan pendukungnya
sesuai dengan SPLN yang berlaku.

DURASI : 4

PENYUSUN : 1. Eko Supriyanto (Distribusi Jawa Timur)


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................iv

EVALUASI PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM AMR DAN


PENDUKUNGNYA ....................................................................................................................1

1. SOP PENGOPERASIAN PELANGGAN AMR ...............................................................1

1.1. SOP Pengoperasian Pelanggan AMR TR ( 53 kVA s.d 197 kVA) ............................ 1

1.2. SOP Pengoperasian Pelanggan AMR TM ............................................................... 4

2. SOP PEMELIHARAAN AMR ...........................................................................................7

2.1. Pemeliharaan Hardware dan Software AMR di Control Center ................................ 7

2.2. Pemeliharaan meter AMR dan Komunikasinya dengan control center..................... 7

3. EVALUASI KONDISI YANG TIDAK SESUAI SOP .......................................................10

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh Temuan Akibat Mengabaikan SOP ............................................................ 10

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. SOP Pemasangan & Pengoperasian Pelanggan AMR TR ........................................... 3

Tabel 2. SOP Pemasangan & Pengoperasian Pelanggan AMR TM .......................................... 6

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iv


EVALUASI PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM AMR
DAN PENDUKUNGNYA

1. SOP PENGOPERASIAN PELANGGAN AMR

Dalam setiap pengoperasian pelanggan AMR harus memperhatikan urutan langkah atau flow
chart atau SOP yang telah ditetapkan. Dan setiap kelainan yang terjadi di lapangan di awali
dari ketidaktaatan pada SOP, artinya ada langkah atau urutan yang dilewati entah itu disengaja
maupun tidak sengaja.

Adapun SOP pengoperasian pelanggan AMR sebagai berikut :

1.1. SOP Pengoperasian Pelanggan AMR TR ( 53 kVA s.d 197 kVA)

Langkah – langkah SOP tersebut adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan APP yang akan dipasang sesuai dengan daya dan tarif dengan
memperhatikan :

a. Kotak APP, sesuai SPLN ….

b. CT Terpasang ( klas, rasio dan burden ), sesuai SPLN…

c. Pembatas / MCCB ( fixed ), Sesuai SPLN….

d. Meter ( klas, tegangan, arus ), sesuai SPLN…

e. Modem beserta perangkatnya ( antena, power suply dan SIM Card )

f. Penampang dan jenis kabel wiring yang digunakan.

2) Melakukan perakitan terhadap komponen-komponen 1.a s/d 1.d dengan memperhatikan :

a. Kabel yang digunakan minimal NYAF 2.5 mm2

b. Ujung kabel di-lapisi timah atau dipasang sepatu kabel berbentuk bulat atau “O” ke
terminal CT dan bentuk pin ke terminal meter dan dicramping dengan benar.

c. Warna kabel harus dibedakan per-phase-nya dan juga groundnya.

d. ( R = merah; S = kuning; T = hitam; Netral = biru ; Ground = kuning strip hijau )

3) Melakukan pengujian APP dan perlengkapannya yang telah dirakit dengan cara :

a. Membuat simulasi dengan memberi tegangan dan beban pada APP tersebut.

b. Melakukan uji error pengukuran dengan menggunakan alat uji akurasi pada APP
tersebut dan memastikan bahwa wiringnya benar dan meternya berfungsi dengan
baik sesuai dengan kelasnya.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


4) Sebelum dipasang ke pelanggan , dilakukan penyegelan terhadap peralatan yang perlu
dilakukan penyegelan terutama pada terminal meter dan pintu penutup CT.

5) APP dipasang ke pelanggan dengan mengikuti ketentuan TUL ( Tata Usaha Langgan )
yang berlaku dan juga rule SAP yang ada.

6) Spesifikasi APP ( terutama MCCB , Meter dan CT ) yang dipasang di pelanggan harus
sesuai dengan tarif dan daya kontrak pelanggan tersebut. Pada saat pemasangan harus
diperhatikan arah input dan output tegangan.

7) Pada saat pengoperasian yang harus diperhatikan adalah :

a. Memastikan bahwa tegangan pada tiap phasenya harus sudah bisa terbaca oleh
meter baik besaran maupun urutan phase harus benar ( Lihat display meter )

b. Memastikan kebenaran urutan phase di sisi output pembatas.

8) Mengkoneksikan meter pelanggan tersebut dengan sistem AMR di Area.

9) Melakukan pembebanan untuk mengetahui kebenaran wiringnya APP tersebut .


Kebenaran wiring dilihat dengan cara :

a. Melihat phasor di meter tersebut ( dibaca melalui aplikasi portable atau melalui
koneksi dgn sistem AMR ) dan ,

b. Melakukan uji error pengukuran dengan menggunakan alat uji akurasi pada APP
tersebut baik melalui perbandingan daya sekunder (kW) pada display meter dan daya
aktif primer (kW) maupun perbandingan antara energy aktif (kWh) primer dan energy
sekunder (kWh) melalui kedipan impuls.

Apabila APP tersebut belum bisa dibebani dari pelanggan, bisa digunakan beban 3
phase lain yang disediakan oleh PLN sebagai dummy load misalnya motor listrik 3
phase.

10) Melakukan penyegelan terhadap APP tersebut ditempat-tempat yang memerlukan


penyegelan sesuai dengan fungsi segel. Setelah itu di gembok.

11) Dengan melampirkan bukti hasil komisioning / pengujian tersebut dibuat BA Pemasangan
APP yang disaksikan dan ditandatangi oleh pihak pelanggan dan petugas PLN.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


SOP PEMASANGAN & PENGOPERASIAN PELANGGAN AMR TR
Tabel 1. SOP Pemasangan & Pengoperasian Pelanggan AMR TR

UNIT/ AREA
NO. KEGIATAN TRANEL Pelanggan Keterangan
PP JAR KON RAYON
HARMETRAN AMR

Kotak APP , CT, Pembatas,


1 1 1
meter dan modem
1 Persiapan APP yang akan digunakan
Meter, CT dan Pembatas
(disesuaikan dengan tarif dan daya ) dilakukan pengujian
individual

2 Perakitan APP 2

3 Pengujian APP setelah dirakit :


3
a. Kebenaran wirirng
b.Error meter
c. Koneksi dengan AMR

4 Penyegelan APP ( meter & CT ) 4

5 Konstruksi sebagai
5 Pemasangan APP
pengawas

6 Pemeriksaan wiring setelah dipasang 6

7 Pengoperasian 7 7 Dengan beban real atau


7 7
dummy load

8 Koneksikan dengan AMR 8

9 Pembebanan 9 9 9

Diagram phasor dicetak


10
10 Chek Diagram Phasor dijadikan satu dgn BA TUL
I-10

11 Penimbangan 11

Penulisan Berita Acara TUL I-10 & BA 12


12 12 12
Penimbangan

13 Penyegelan APP ( Keseluruhan ) 13

Keterangan :
1 = garis proses
2 = garis koordinasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


1.2. SOP Pengoperasian Pelanggan AMR TM

Langkah – langkah SOP tersebut adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan APP yang akan dipasang sesuai dengan daya dan tarif dengan
memperhatikan :

a. Kotak APP --

b. CT , PT yang akan dipasang ( klas, rasio dan burden )

c. Over Current Relay ( OCR )

d. Terminal blok ( setara rudolf )

e. Meter ( klas, tegangan, arus )

f. Modem beserta perangkatnya ( antena, power suply dan SIM Card )

g. Penampang dan jenis kabel wiring yang digunakan

Untuk CT dan PT harus dilakukan pengujian individual untuk mengetahui kebenaran dan
kesesuaian klas, rasio dan burden.

Untuk OCR harus di-setting sesuai daya pelanggan dan dilakukan pengujian individual
untuk mengetahui kesesuaian antara unjuk kerja relay dengan kurva TDL

2) Melakukan perakitan terhadap komponen 1a, 1d dan 1e, dengan memperhatikan :

a. Kabel untuk CT : NYAF 4 x 6 mm2 dan PT : NYAF 4 x 4 mm2

b. Ujung kabel di-lapisi timah atau dipasang sepatu kabel berbentuk bulat atau “O” ke
terminal CT dan bentuk pin ke terminal meter dan dicramping dengan benar.

c. Warna kabel agar dibedakan per-phase-nya dan juga groundnya.

d. ( R = merah; S = kuning; T = hitam; Ground = biru)

3) Melakukan pemasangan dan wiring APP , dengan memperhatikan :

a. Kebenaran wiring antara CT, PT, OCR/GFR dan meter.

Apabila digunakan CT single sekunder, wiring antara OCR/GFR dan meter dilakukan
secara seri.

b. Kebenaran wiring antara OCR/GFR dan Circuit Breaker

c. Wiring antara PT , CT ke meter disambung langsung ke meter tanpa melalaui terminal


blok

4) Melakukan pengujian APP , dilakukan dengan cara :

a. Pengujian CT dalam rangkaian terintegrasi dengan meter, OCR/GFR dan CB

b. Pengujian PT dalam rangkaian terintegrasi dengan meter.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


c. Pengujian pembatas (OCR/GFR) dalam rangkaian terintegrasi dengan CT dan CB

5) Pada saat pengoperasian yang harus diperhatikan adalah :

a. Urutan phase tegangan ( lihat display meter )

b. Memastikan kebenaran urutan phase di sisi output CB.

c. Pada blok terminal pastikan polaritas CT masing-masing fasa sudah terpisah (tidak
ada jumperan).

6) Meng-conect-kan APP pelanggan tersebut dengan sistem AMR di Area.

7) Melakukan pembebanan terhadap APP tersebut untuk mengetahui kebenaran wiringnya.


Kebenaran wiring dilihat dengan cara :

a. Melihat phasor di meter tersebut ( dibaca melalui aplikasi portable atau melalui
connect dgn sistem AMR ) dan ,

b. Melakukan uji error pengukuran dengan menggunakan alat uji akurasi pada APP
tersebut baik melalui perbandingan daya sekunder (kW) pada display meter dan daya
aktif (kw) primer maupun perbandingan antara energy aktf ( kWh ) primer dan energy
aktif (kWh) sekunder melalui kedipan impuls.

8) Melakukan penyegelan terhadap APP tersebut ditempat-tempat yang memerlukan


penyegelan sesuai dengan fungsi segel. Setelah itu di gembok.

9) Membuat BA Pemasangan APP yang disaksikan dan ditandatangi oleh pihak pelanggan
dan petugas PLN. Hasil pengujian /komisioning dilampirkan setelah ada pengujian dengan
beban pelanggan untuk menyesuaikan kondisi real pembebanan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


SOP PEMASANGAN & PENGOPERASIAN PELANGGAN AMR TM
Tabel 2. SOP Pemasangan & Pengoperasian Pelanggan AMR TM

UNIT/ AREA
NO. KEGIATAN TRANEL Pelanggan Keterangan
PP JAR KON RAYON
HARMETRAN AMR
Kotak APP , CT, PT, OCR,
1 1 1 meter , terminal blok &
Persiapan APP yang akan digunakan modem
1
Meter, CT ,PT dan OCR
(disesuaikan dengan tarif dan daya ) dilakukan pengujian
individual
- ukuran kabel wiring CT :
NYAF 4 x 6 mm
2 Perakitan dan Wiring APP 2 2
- ukuran kabel wiring PT :
NYAF 4 x 4 mm
Pengujian CT dalam
rangkaian APP
Pengujian PT dalam
3 Pengujian APP 3 rangkaian APP
Pengujian pembatas
dalam rangkaian CT - CB -
OCR

4 Pengoperasian 4 4 4 4

5 Koneksikan dengan AMR 5

6 Pembebanan 6 6 6 Dengan beban real

Diagram phasor dicetak


7 Chek Diagram Phasor 7 7 dijadikan satu dgn BA TUL
I-10

8 Penimbangan 8

Penulisan Berita Acara TUL I-10 & BA 9


9 9 9
Penimbangan

10 Penyegelan APP ( Keseluruhan ) 10

Keterangan :
1 = garis proses
2 = garis koordinasi
3 Perakitan dan wiring dilakukan setelah
kubikel terpasang.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


2. SOP PEMELIHARAAN AMR

Pemeliharaan AMR dibagi menjadi :

 Pemeliharaan Hardware dan Software AMR di Control Center periodik 1 (satu) bulan
sekali

 Pemeliharaan Meter AMR dan Komunikasinya dengan control center 1(satu) tahun
sekali kecuali untuk perbaikan akibat kegagalan komunikasi maupun meter.

Rincian pekerjaannya meliputi :

2.1. Pemeliharaan Hardware dan Software AMR di Control Center

Pemeliharaan Hardware dan Software AMR di Control Center meliputi :

1) Pemeriksaan Umum, yaitu :

 kondisi lingkungan (ruangan dimana control center berada),

 system Grounding

 system pengawatan.

2) Pemeriksaan Unjuk Kerja Hardware AMR, yaitu :

 memeriksa kapasitas hardisk,

 memastikan seluruh hardware AMR berfungsi dengan baik.

3) Pemeriksaan Unjuk Kerja Software AMR, yaitu :

 memastikan semua software AMR telah update sesuai dengan kebutuhan ( Aplikasi
baca meter, manajemen data base, transfer stand, DLPD, TSS )

 memastikan seluruh aplikasi berfungsi dengan baik.

2.2. Pemeliharaan meter AMR dan Komunikasinya dengan control center

Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin terutama data – data kegagalan baca yang didapat dari
hasil pembacaan AMR baik itu data harian maupun saat billing.

Adapun yang dilakukan pemeliharaan sebagai berikut :

1) Kegiatan Pemeriksaan ,

a. Meter , meliputi :

 Pemeriksaan Segel

 Port Komunikasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


 LCD Display :

- No. Seri meter

- Jam & tanggal meter

- Daya

- Power Factor

- Stand kWH WBP

- Satnd kWh LWBP(1 & 2 )

- Stand kWh Total

- Stand kVArh

- kVA max

- Tegangan dan Arus per phase

 Bateray

 Pembacaan AMR dari CC yang dibandingkan dengan hasil pengukuran di


lapangan

b. Modem, meliputi:

 SIM Card

 Modem Unit

 Power supply unit

 Sekering

 Kabel data

 Antena

 Signal Strenght

c. Kotak APP, meliputi:

 Suhu dalam APP

 Kondisi fisik APP

 Gembok/ kunci APP

 Segel pintu APP

 dan Pembersihan fisik

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


Apabila saat mendatangi APP terdapat hal-hal yang mencurigakan , maka dilaporkan
petugas P2TL untuk dilakukan tindakan pemeriksaan.

2) Menganalisa semua permasalahan yang timbul setelah mendapatkan data-data dari hasil
pemeriksaan terhadap meter, modem dan alat-alat penunjang lainnya.

3) Tindak lanjut setelah adanya hasil analisa atas permasalahan yang terjadi.

a. Meter :

 Kerusakan pada segel akan dilaporkan dan ditindak lanjuti sesuai dengan
prosedur baku yang sudah ada.

 Permasalahan pada port komunikasi : meter diganti.

 Permasalahan pada LCD Display : meter diganti.

 Bateray habis atau lemah : diganti.

b. Modem dan alat penunjang lainnya :

 Permasalahan pada SIM Card : diperbaiki atau diganti.

 Permasalahan pada Modem unit : diperbaiki atau diganti.

 Power Supply : diperbaiki atau diganti.

 Sekering putus : diganti.

 Permasalahan pada kabel data : diperbaiki atau diganti.

 Permasalahan pada antenna dan signal : diperbaiki atau diganti

PIC masing-maisng pada diagram di bawah

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9


3. EVALUASI KONDISI YANG TIDAK SESUAI SOP

Meskipun telah ada SOP, namun masih ada beberapa kondisi pada pengukuran yang salah
akibat pada waktu pengoperasian meter baik itu pemasangan maupun penggantian APP
mengabaikan SOP.

Grafik Arus

Batas Arus Kontrak

Dari Temuan Arus unbalan


ternyata Temuan nya ==> Faktor CT tidak sesuai
atau bisa Salah Wiring CT

Grafik Tegangan

Gambar 1. Contoh Temuan Akibat Mengabaikan SOP

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10


Pada gambar grafik arus di atas, arus phase R lebih tinggi dari phase yang lain

Phasor pelanggan tersebut normal, hanya phase R yang menggunakan beban lebih besar
daripada phase yang lain.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 11


Hasil Pemeriksaan di Pelanggan
Pengukuran TM pelanggan

Phasa R Phasa S Phasa T

Phasa R
Phasa S Phasa T

Display KWH Ampere Stick


Phasa R = 5.59 Ampere = 5,59 x 10 ( rasio CT) = 59,9 A Phasa R = 28.6 A Arus-Nya menjadi Plus = 59,9 A - 28,6 = 31,3 A
Phasa S = 3.98 Ampere = 3,98 x 10 ( rasio CT) = 39,8 A Phasa S = 29.4 A Arus-Nya menjadi Plus = 39,8 A - 29,4 = 10,4 A
Phasa T = 3.36 Ampere = 3,36 x 10 ( rasio CT) = 33,6 A Phasa T = 30,7 A Arus-Nya menjadi Plus = 33,6 A - 30,7 = 2,9 A

Hasil Penimbangan Beban Pemakaian = Plus 46 %

Pada pelanggan ini terjadi kesalahan wiring pada phase R di kubikel yang menyebabkan lebih
tagih.

Seharusnya tidak terjadi apabila pada saat pengopersian dilakukan penimbangan seperti
yang disyaratkan pada SOP.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 12


Pelanggan di bawah ini mengalami gagal baca AMR

Hasil Pemeriksaan di Pelanggan

KWH METER SUDAH DIGANTI


Data KWH di AMR -DMR tidak
sama deng di Pelanggan

KABEL AMR TIDAK


DIFUNGSIKAN

Pada pelanggan tersebut kWh terbakar, dan saat setelah dilakukan penggantian tidak
dilakukan connect dengan AMR dan mengalami gagal baca.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 13


Berikut merupakan contoh pelanggan seolah-oleh beban pemakaiannya turun menjadi
separuhnya.

Ditambah Load Profile saat kejadian

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 14


Hasil Pemeriksaan di Pelanggan

Phasa T
Phasa R Phasa S

Phasa R = 0,90 A --> 0,90 x 20 = 18 A Phasa R = 29,9 A


Phasa S = 1,30 A --> 1,30 x 20 = 26 A Phasa S = 26 A
Phasa T = 0,94 A --> 0,94 x 20 = 18,8 A
VS Phasa T = 28,8 A

Arus Phasa R S T --> display


kWH Rata2= 20,6 A sedang di
Primer Rata2 = 28 A stadard Terpasang
ADA SELISIH = MINUS 7,4 A
kwh kwh

1S1 1S2 1S1 1S2

WIRING TERMINAL

Wiring Pada kWh Meter yang


ter Comon adalah S2 ( sesuai
standart JATIM ) tetapi pada
Dari Sekunder CT Dari Sekunder CT wiring kubikel yang ter Comon
1S1..1S2..1S3 2S1..2S2..2S3 S1 ( sehingga arus tidak terukur
Stadard KWH Stadard Proteksi oleh kWh Mete )
Terpasang di Proteksi Terpasang di KWH

STADARD WIRING TERPASANG WIRING


Kesimpulan :
kwh Proteksi kwh Proteksi 1.Perlunya mengetahui
secara BENAR Wiring agar
tidak Salah.
2. Cek Kebenaran dengan
WIRING KWH METER Pengukuran Beban.
1S1 2S1 1S1 2S1
3. Perlunya Pelatihan tentang
Kubikel baru.
CT-TM
CT-TM

Pengukuran Arus di Amp Stick dan Arus di Display Meter antara Lain :
Di Amp Stick Display kwh meter :
R= 28.9 A R= 0.90 A ==> 0.90 x 20 ( faktor CT 100/5A) = 18 A
S = 26.0 A S= 1.30 A ==> 1.30 x 20 ( faktor CT 100/5A) = 26 A
T = 28.8 A T= 0.46 A ==> 0.94 x 20 ( faktor CT 100/5A) = 18.8 A
Hasil Penimbangan Beban = Minus 78 %

Pada pelanggan tersebut telah terjadi kesalahan wiring dari pabrikan dimana CT yang
digunkan untuk meter merupakan CT untuk proteksi dan CT yang digunakan untuk proteksi
merupakan CT Pengukuran.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 15


Pada pelanggan berikut hampir sama dengan pelanggan di atas kejadiannya.

Hasil Pemeriksaan di Pelanggan

Phasa R Phasa S Phasa T

Phasa R = 542 ma --> 0,542 x 4 = 2,68 A Phasa R = 6 A


Phasa S = 547 ma --> 0,547 x 4 = 2,18 A VS Phasa S = 6,4 A
Phasa T = 462 ma --> 0,462 x 4 = 1,84 A Phasa T = 5,4 A

Arus Phasa R S T --> display


kWH Rata2= 2,68 A sedang di
Primer Rata2 = 6 A
ADA SELISIH = MINUS 3,32 A

Display OCR
Kubikel
phs R = 3,14 A
phs S = 3,70 A
phs T = 3,04 A

Pengukuran Arus di Amp Stick dan Arus di Display Meter antara Lain :
Di Amp Stick Display kwh meter :
R= 3.2 A R= 0.54 A ==> 0.54 x 4 ( faktor CT 20/5A) = 2.68 A
S = 2.7 A S= 0.54 A ==> 0.54 x 4 ( faktor CT 20/5A) = 2.18 A
T = 3.1 A T= 0.46 A ==> 0.46 x 4 ( faktor CT 20/5A) = 1.84 A
Hasil Penimbangan Beban = Minus 60 %
Analisa : Wiring Sekunder CT ( singgel burden ) terwiring Pararel ke KWH dan Relay OCR ==> Seharusnya terwering Seri.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 16


Pada pelanggan tersebut saat penggantian CT tidak dilakukan penimbangan. Pada diagram
phasor, pelanggan tersebut tampak normal tidak ada kelainan.

Dari evaluasi kejadian pelanggan tersebut di atas, SOP tidak dijalankan dengan benar. Bagian
per bagian pada SOP harus dilalui sampai akhir.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 17

Anda mungkin juga menyukai