Anda di halaman 1dari 16

Tabel 1.

Faktor Koreksi ()
Temp. (C)

Unit Weight of Water

4
1,00000
16
0,99897
17
0,99880
18
0,99862
19
0,99844
20
0,99823
21
0,99802
22
0,99870
23
0,99757
24
0,99733
25
0,99708
26
0,99682
27
0,99655
28
0,99267
29
0,99598
30
0,99568
(Sumber : Dr. Ir. Hary Christiady Hardiyatmo M.Eng, DEA (2002), Mekanika Tanah I edisi 4,
hal. 151, Gajah Mada University Press, Yogyakarta)

Tabel 2. Pembagian Jenis Tanah Berdasarkan Berat Jenis


Type Tanah

Gs

Sand (Pasir)

2,65 2,67

Silty Sand (Pasir Berlanau)

2,67 2,70

Inorganic Clay (Lempung Inorganic)

2,70 2,80

Soil with mica or iron

2,75 3,00

Gambut

<2

Humus Soil

1,37

Grafel

> 2,7

(Sumber: L. D. Wesley, Mektan, Cetakan IV hal. 5, Tabel 1.1, Badan Penerbit Pekerjaan Umum)

Tabel 3. Sistem Klasifikasi Unified*


Simbol
kelompok

GC

Kerikil berlempung, campuran kerikilpasir-lempung.

Kerikil
Kerikil bersih
dengan
(hanya kerikil)
butiran halus
Pasir dengan butiran halus
Lanau dan Lempung Batas
Lanau dan Lempung Batas cair lebih dari
cair 50% atau kurang
50%

50% atau lebih lolos ayakan No.200

GM

SW

Tanah-tanah dengan kandungan organik sangat


tinggi

Nama umum
Kerikil bergradasi-baik dan campuran
kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali
tidak mengandung butiran halus.
Kerikil bergradasi-buruk dan campuran
kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali
tidak mengandung butiran halus.
Kerikil berlanau, campuran kerikil-pasirlanau.

GW

Pasir bersih
(hanya pasir)

Kerikil 50% atau lebih dari


fraksi kasar tertahan pada
ayakan No. 4
Pasir lebih dari 50% fraksi kasar lolos ayakan
No. 4

Tanah Berbutir Halus

Lebih dari 50% butiran tertahan pada ayakan No. 200Tanah Berbutir Kasar

Divisi utama

GP

SP
SM

Pasir bergradasi-baik, pasir berkerikil,


sedikit atau sama sekali tidak
mengandung butiran halus.
Pasir bergradasi-buruk dan pasir
berkerikil, sedikit taua sama sekali tidak
mengandung butiran halus.
Pasir berlanau, campuran pasir-lanau.
Pasir berlempung, campuran pasirlempung.

SC

ML

CL

OL
MH
CH

Lanau anorganik, pasir halus sekali,


serbuk batuan, pasir halus berlanau atau
berlempung
Lempung anorganik dengan plastisitas
rendah sampai dengan sedang lempung
berkerikil, lempung berpasir, lempung
berlanau, lempung kurus (lean clays).
Lanau-organik dan lempung berlanau
organik dengan plastisitas rendah.
Lanau anorganik atau pasir halus
diatomae, atau lanau diatomae, lanau
yang elastis.
Lempung anorganik dengan plastisitas
tinggi, lempung gemuk (fat clays).
Lempung anorganik dengan plastisitas
sedang sampai dengan tinggi.

OH

PT

Peat (gambut), muck, dan tanah-tanah


lain dengan kandungan organik tinggi.

*Menurut ASTM (1982)


Berdasarkan tanah yang lolos ayakan 75 mm (3 in)
(Sumber: Braja M.Das (1995), Mekanika Tanah, Jilid I. Hal 71, Erlangga, Surabaya)

Tabel 4. Hubungan Nilai PI dengan Sifat, Macam Tanah dan Kohesi


PI

Sifat

Macam Tanah

Kohesi

0
<7

Non plastis
Plastisitas rendah

Pasir
Lanau

Non kohesif
Kohesif sebagian

7 - 17

Plastisitas sedang

Lempung berlanau

Kohesif

> 17

Plastisitas tinggi

Lempung

Kohesif

(Sumber : Dr. Ir. Hary Christiady Hardiyatmo M.Eng, DEA (2002), Mekanika Tanah I edisi 4,
hal. 48, Gajah Mada University Press, Yogyakarta)

(Sumber: Braja M.Das (1995), Mekanika Tanah, Jilid I. Hal 72, Erlangga, Surabaya)

Tabel 5. Harga-harga Batas Atterberg untuk Mineral Lempung


Mineral
Batas Cair
Batas Plastis
Batas Kerut
Montmorillonite
100 - 900
50 - 100
8.5 - 15
Nontronite
37 - 72
19 - 27
Illite
60 - 120
35 - 60
15 - 17
Kaolinite
30 - 110
25 - 40
25 - 29
Halloysite terhidrasi
50-70
47 - 60
Halloysite
35 - 55
30 - 45
Attapulgite
160 - 230
100 - 120
Chrolite
44 - 47
36 - 40
Allophane
200 - 250
130 - 140
*Menurut Mitchell (1976)
(Sumber: Braja M.Das (1995), Mekanika Tanah Jilid I, ha. 47, Erlangga, Surabaya)

Tabel 6.

Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya


(Sistem AASHTO)

Tanah berbutir
Klasifikasi tanah

(35% atau kurang dari seluruh contoh tanah lolos ayakan


No.200

Klasifikasi
kelompok

A-1
A1 A1a

A2-

A2-

A-2
A2-

-7

Maks.

Maks.

Maks.

Maks.

Maks

10

35

35

35

. 35

Maks.

Min. 41

Maks.

Min.

40

Maks.

40

41

Maks.

10

Min. 11

Min.

A-3

A2

Analisa ayakan
(% lolos)
No.10

Maks.

No.40

50

No.100

Maks.
30
Maks.

Maks.
50
Maks.
25

15

Min. 51

Sifat fraksi yang lolos


Ayakan No.40
Batas cair (LL)
Indeks Plastisitas (IP)

Maks. 6

NP

Tipe material yang

Batu pecah, kerikil

paling domonan
Penilaian sebagai

dan pasir

Pasir

10
11
Kerikil dan pasir yang berlannau atau

halus
berlempung
Baik sekali sampai baik

bahan tanah dasar

Tanah lanau - lempung


Klasifikasi tanah

(Lebih dari 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan


No.200
A-7

Klasifikasi kelompok

A - 7-5*

A-4

A-5

A-6

Maks. 6

Min. 36

Min. 36

Min. 36

Batas cair (LL)

Maks. 40

Maks. 41

Maks. 40

Min. 41

Indeks Plastisitas (IP)


Tipe material yang paling

Maks. 10

Maks. 10

Min. 11

Min. 11

A - 7-5

Analisa ayakan
(% lolos)
No.10
No.40
No.100
Sifat fraksi yang lolos
Ayakan No.40

domonan

Tanah berlanau

Tanah berlempung

Penilaian sebagai bahan


tanah dasar

Biasa sampai jelek

(Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 67, Erlangga, Surabaya)

Tabel 7. Faktor Koreksi Temperatur


Temperatur
(oC)
15
16
17

- 1,10
- 0,90
- 0,70

18
19
20

- 0,50
- 0,30
0,00

21
22
23

0,20
0,40
0,70

24
25
26

1,00
1,30
1,65

27
28
29

2,00
2,50
3,05

30

3,80

Cr

Tabel 8. Faktor Koreksi Berat Jenis


Unit Weight of Soil
Correction Factor ()
2,85
0,892
2,80
0,917
2,75
0,943
2,70
0,971
2,65
1,000
2,60
1,031
2,55
1,065
2,50
1,100
(Sumber: Michael Klinski.Soil Mechanics Lab Manual, hal. 39, John Wiley and SONS, Inc.)

Tabel 9.

Values of Effective Depth Based on Hydrometer and Sedimentation Cylinder of


Specified Sizes

Hydrometer 15111
Hydrometer 15211
Actual
Effective
Actual
Effective
Actual
Effective
Hydrometer
Depth
Hydrometer
Depth
Hydrometer
Depth
Reading
L (cm)
Reading
L (cm)
Reading
L (cm)
1.000
16.3
0
16.3
31
11.1
1.001
16.0
1
16.1
32
11.1
1.002
15.8
2
16.0
33
10.9
1.003
15.6
3
15.8
34
10.7
1.004
15.2
4
15.6
35
10.6
1.005
15.0
5
15.5
36
10.4
1.006
14.7
6
15.3
37
10.2
1.007
14.4
7
15.2
38
10.1
1.008
14.2
8
15.0
39
9.9
1.009
13.9
9
14.8
40
9.7
1.010
13.7
10
14.7
41
9.6
1.011
13.4
11
14.5
42
9.4
1.012
13.1
12
14.3
43
9.2
1.013
12.9
13
14.2
44
9.1
1.014
12.6
14
14.0
45
8.9
1.015
12.3
15
13.8
46
8.8
1.016
12.1
16
13.7
47
8.6
1.017
11.8
17
13.5
48
8.4
1.018
11.5
18
13.3
49
8.3
1.019
11.3
19
13.2
50
8.1
1.020
11.0
20
13.0
51
7.9
1.021
10.7
21
12.9
52
7.8
1.022
10.5
22
12.7
53
7.6
1.023
10.2
23
12.5
54
7.4
1.024
10.0
24
12.4
55
7.3
1.025
9.7
25
12.2
56
7.1
1.026
9.4
26
12.0
57
7.0
1.027
9.2
27
11.9
58
6.8
1.028
8.9
28
11.7
59
6.6
1.029
8.6
29
11.5
60
6.5
1.030
8.4
30
11.4
1.031
8.1
1.032
7.8
1.033
7.6
1.034
7.3
1.035
7.0
1.036
6.8
1.037
6.6
1.038
6.0
(Sumber : Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin)

Tabel 10. Values of K Use in Equation for Computing Diameter of Particle in Hydrometer
Analisis
Temperature
(C)
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

2.45

2.50

2.55

0.01510
0.01511
0.01492
0.01474
0.01456
0.01438
0.01421
0.01404
0.01388
0.01372
0.01357
0.01342
0.01328
0.01312
0.01298

0.01505
0.01486
0.01467
0.01449
0.01431
0.01414
0.01397
0.01381
0.01465
0.01349
0.01334
0.01319
0.01304
0.01290
0.01276

0.01481
0.01462
0.01443
0.01425
0.01408
0.01391
0.01374
0.01358
0.01342
0.01327
0.01312
0.01297
0.01283
0.01269
0.01256

Specific Gravity of Soil Particles


2.60
2.65
2.70
0.01457
0.01439
0.01421
0.01403
0.01368
0.01369
0.01252
0.01337
0.01321
0.01306
0.01291
0.01277
0.01264
0.01249
0.01235

0.01435
0.01417
0.01399
0.01382
0.01365
0.01348
0.01332
0.01317
0.01301
0.01286
0.01272
0.01258
0.01244
0.01240
0.01217

0.01414
0.01396
0.01378
0.01361
0.01344
0.01328
0.01312
0.01297
0.01282
0.01267
0.01253
0.01239
0.01225
0.01212
0.01199

2.75

2.80

2.85

0.01394
0.01376
0.01359
0.01342
0.01325
0.01309
0.01294
0.01279
0.01264
0.01249
0.01235
0.01221
0.01208
0.01195
0.01182

0.01371
0.01356
0.01339
0.01323
0.01307
0.01291
0.01276
0.01261
0.01246
0.01232
0.01218
0.01204
0.01191
0.01178
0.01165

0.01356
0.01338
0.01321
0.01305
0.01289
0.01273
0.01258
0.01243
0.01229
0.01215
0.01201
0.01188
0.01175
0.01162
0.01149

(Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 20, Erlangga, Surabaya)

Tabel 11. Ukuran Partikel untuk Berbagai Jenis Tanah


Jenis Tanah
Ukuran Partikel
Berangkal (Boulder)
>20cm
Kerakal (cooble stone)
8 cm 20 cm
Batu Kerikil (gravel)
2 mm 8 cm
Pasir Kasar (coarse sad)
0,6 mm 2 mm
Pasir Sand (medium sand)
0,2 mm 0,6 mm
Pasir Halus (fine sand)
0,06 mm 0, 2 mm
Lanau (silt)
0,002 mm 0,06 mm
Lempung (clay)
< 0,002 mm
(Sumber: L.D. Wesley, Mekanika Tanah cetakan VI, hal. 16, Penerbit Pekerjaan Umum)

Tabel 12. Harga Koefisien Rembesan


K

Jenis Tanah

( cm/detik )

( ft/menit )

Kerikil bersih

1,0 100

2,0 200

Pasir Kasar

1,0 0,01

2,0 0,02

Pasir Halus

0,01 0,001

0,02 0,002

Lanau

0,001 0,00001

0,002 0,00002

Lempung
Kurang dari 0,000001
Kurang dari 0,000002
(Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 84, Erlangga, Surabaya)

Tabel 13. Tanah dengan Nilai K Tertentu sebagai Bahan Drainase dan Bangunan
Nilai K
Bahan
( cm/det )
K > 10-4
Drainase baik
-6
-4
10 < K < 10
Drainase baik
K < 10-6
Drainase baik
K > 10-4
Pervious/bangunan
(Sumber : Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin)

Tabel 14. Nilai T/ 20.


Temperatur
( OC )

T/ 20

Temperatur
( OC )

T/ 20

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

1,298
1,263
1,228
1,195
1,165
1,135
1,106
1,078
1,051
1,025
1,000

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

0,975
0,952
0,930
0,908
0,887
0,867
0,847
0,829
0,811
0,793

hal.

(Sumber : Dr. Ir. Hary Christiady Hardiyatmo


M.Eng, DEA (2002), Mekanika Tanah I edisi 4,
157, Gajah Mada University Press, Yogyakarta)

1,20
1,18

1,16
1,14
1,12
1,10

1,06
1,04
1,02
1,00
12

1,00

1,00

0,98

0,98

14

16

18

20

0,96
0,94

0,96
0,94
0,92

0,92

0,90
0,90

20

22

24

26

28

Rasio kekentalan air,

Rasio kekentalan air,

1,08

0,88

0,88

0,86

0,86

0,84

0,84

0,82

0,82

0,80
0,80

30

Gambar 1. Grafik Hubungan Rasio Kekentalan dengan Suhu


(Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 88, Erlangga, Surabaya)

Tabel 15. Klasifikasi Tanah Berdasarkan CBR


CBR
0-3
3-7
7 - 20
20 - 50

General
Rating
Very poor
Poor to fair
Fair
Good

Uses
Subgrade
Subgrade
Subbase
Base, sub base

Classification System
Unified
AASHTO
OH, CH, MH, OL
OH,CH, MH, OL
OL, CL, ML, SC, SM, SP
GM, GC, SW, SM, SP, GI

A5,A6, A7
A4, A5, A6, A7
A2, A4, A6, A7
A1b, A2-5, A3, A2-

6
>50
Excellent
Base, sub base
GW, GM
A1a, A2-4, A3
(Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid I, hal. 71, Erlangga, Surabaya)

Tabel 16. Harga Umum dari Sudut Geser Internal Kondisi Drained untuk Pasir dan Lanau
Type Tanah
Pasir : Butiran Bulat

(deg)

Renggang / Lepas
27 30
Menengah
30 35
Padat
35 38
Pasir : Butiran Bersudut
Renggang / Lepas
30 35
Menengah
35 40
Padat
40 - 45
Kerikil bercampur pasir
Lanau
26 35
(Sumber : Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah jilid I, Erlangga, Surabaya)

Tabel 17. Harga umum dari sudut geser internal untuk beberapa jenis tanah
Type Tanah

Kerikil kepasiran

35 - 40

Isian batu (Rock fill)

35 40

Pasir padat

35 40

Pasir lepas

35

Lempung kelanauan

25 30

Lempung plastis rendah

25

Lempung plastis tinggi

20

(Sumber: L. D. Wesley, Mektan, Cetakan VI, hal. 135, Badan Penerbit Pekerjaan Umum)

Tabel 18. Hubungan antara konsistensi tanah dengan kekuatan tanah lempung dari Test
Unconfined Compression
Konsistensi
Sangat lunak
Lunak
Menengah
Kaku
Sangat kaku
Keras

qu
(ton/ft2)
0 0,25
0,25 0,5
0,5 1,48
12
24
>4

(Sumber : Dr. Ir. Hary Christiady Hardiyatmo M.Eng, DEA (2002), Mekanika Tanah I edisi 4,
hal. 320, Gajah Mada University Press, Yogyakarta)

Tabel 19. Derajat Kejenuhan dan Kondisi Tanah


Keadaan tanah
Derajat kejenuhan (S)
Tanah kering
0
Tanah agak lembab
>0 0,25
Tanah lembab
0,26 0,50
Tanah sangat lembab
0,51 0,75
Tanah basah
0,76 0,99
Tanah jenuh air
1
(Sumber : Dr. Ir. Hary Christiady Hardiyatmo M.Eng, DEA (2002), Mekanika Tanah I edisi 4,
hal. 6, Gajah Mada University Press, Yogyakarta)

Tabel 20. Penafsiran hasil penyelidikan tanah dengan memakai alat sondir
Hasil Sondir (kg/cm)
qc
fs
6
6 10

10 -30
30 - 60

60 - 150

Klasifikasi

0.15 0.40
0.20
0.20 0.60

Humus, lempung sangat lunak


Pasir kelanauan lepas, pasir sangat lepas
Lempung lembek, lempung kelanauan

0.10
0.10 0.40
0.40 0.80
0.80 2.00
1.50
1.50 3.00
1.00

lembek
Kerikil lepas
Pasir lepas
Lempung atau lempung kelanauan
Lempung agak kenyal
Pasir kelanauan, pasir agak padat
Lempung atau lempung kelanauan kenyal
Kerikil kepasiran lepas
Pasir padat, pasir kelanauan atau lempung

1.00 3.00

padat dan kerikil kelempungan


Lempung kerikil kenyal
Pasir padat, pasir kekerikilan padat, pasir

3.00
150 - 300

1.00 2.00

kasar padat, pasir kelanauan sangat padat


Ket : qc = tekanan konis
fs

= hambatan pelekat

(Sumber : Ir. Sunggono kh (1995), Buku Teknik Sipil, Penerbit NOVA, Bandung)

Tabel 21. Sifat-sifat tanah untuk jalan raya dan landasan udara
HURU

POK

F
GW

TANAH BERBUTIR KASAR

KELOM

GP
G

GC
SW

Kunin
g

Merah

SP

NILAI KEKUATAN SEBAGAI


TANAH
PONDASI
PONDASI
Sangat
Sangat baik
Baik

KOMPRESIBIL

SIFAT

ALAT

ITAS tidak
&
Hmapir

DRAINAS
Sangat

PEMADAT
Traktor,

3
(gr/cm
2,00 - )

NILAI
CBR
k
40
80

baik
Baik

Baik

Sedang

adatidak
Hampir

baik
Sangat

pemadat
Idem

2,35
1,75

-80
30

135
80

sampai
Baik

Baik

sampai
Sedang

adakecil
Sangat

baik
Sedang

Pemadat

2,25
2,00

60
40

135
80

sampai
Baik

Sedang

sampai
Buruk

Kecil

sampai
Buruk

karet,
Idemp.

2,35
1,85

60
20

135
55

Baik

Sedang

sampai
Buruk

Kecil

sampai
Buruk

Idem

2,25
2,10

30
20

135
55

Baik

Sedang

sampai
Buruk

hampir tidak ada

sampai
Sangat

Traktor,

2,35
1,75

40
20

135
55

Sedang

sampai
baik
Sedang

Buruk

hampir tidak ada

baik
Sangat

pemadat
Idem

2,10
1,75

40
10

110
40

Kunin

sampai
Sedang

Sedang

sampai
Buruk

Sangat kecil

baik
Sedang

Pemadat

2,15
1,90

40
15

110
40

sampai
Sedang

sampai
baik
Buruk

sampai
Tidak
bisa

Kecil sampai

sampai
Buruk

karet,
Idemp.

2,15
1,60

40
10

110
27

SC

buruk

sampai
Buruk

Tidak bisa

sedang
Kecil
sampai

sampai
Buruk

Idem

2,10
1,60

520

80
27

ML

Buruk

Tidak bisa

Tidak bisa

sedang
Kecil
sampai

sampai
Sedang

Idem

2,15
1,45

<20
15

80
27

sampai
Buruk

Tidak bisa

Tidak bisa

sedang
Sedang

sampai
Praktis

Idem

2,10
1,45

< 15

55
14

OL

samapi
Buruk

Tidak bisa

Tidak bisa

Sedang sampai

kedap
Buruk

Idem

2,10
1,45

<5

40
14

MH

Buruk

Tidak bisa

Tidak bisa

besar
Besar

Sedang

p. kaki

1,70
1,30

< 10

40
14

Buruk

Tidak bisa

Tidak bisa

Besar

sampai
Praktis

kambing,
Idem p.

1,70
1,45

< 15

40
14

sampai
Buruk

Tidak bisa

Tidak bisa

Besar

kedap
Praktis

Idem

1,85
1,30

<5

7 4027

smpai
Tidak
bisa

Tidak bisa

Tidak bisa

Sangat besar

kedap Sedang

Tidak bias

1,75

SM
TANAH BERBUTIR HALUS

SIMBOL
GAM
WAR
Merah

CL

CH

Hijau

Biru

OH
Pt

Jingga

buruk
dipadatkan
(Sumber : Ir. Shirley LH, (1994), Penuntun Praktis Geoteknik dan Mekanika Tanah, hal.
152, Penerbit
NOVA, Bandung)

Anda mungkin juga menyukai