Anda di halaman 1dari 237

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 52 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL
RADIOGRAFER DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

bahwa untuk pelaksanaan Pasal 51 Peraturan Bersama


Menteri

Kesehatan

dan

Kepala

Badan

Kepegawaian

Negara Nomor 47 Tahun 2014 dan Nomor 21 Tahun 2014


tentang

Ketentuan

Pelaksanaan

Peraturan

Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


tentang

Jabatan

Fungsional

Radiografer

dan

Angka

Kreditnya perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan


tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Radiografer
dan Angka Kreditnya;
Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


Kesehatan

(Lembaran

Negara

Republik

tentang
Indonesia

Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
Tenaga
Indonesia

Kesehatan
Tahun

(Lembaran
2014

Nomor

Negara
298,

tentang
Republik
Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);


4. Peraturan Pemerintah ...

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2014 tentang


Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Yang Mencapai
Batas

Usia

Pensiun

Bagi

Pejabat

Fungsional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014


Nomor 58);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka
Kreditnya, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1049);
6. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Badan
Kepegawaian Negara Nomor 47 tahun 2014 dan Nomor
21

tahun

2014

tentang

Ketentuan

Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya,


(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1149).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

PERATURAN

MENTERI

PETUNJUK

TEKNIS

KESEHATAN
JABATAN

TENTANG
FUNGSIONAL

RADIOGRAFER DAN ANGKA KREDITNYA.

Pasal 1
(1) Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya
yang selanjutnya disebut Petunjuk Teknis merupakan Pedoman Bagi
Pejabat

Fungsional

Radiografer,

Tim

Penilai

Jabatan

Fungsional

Radiografer, dan Pejabat Struktural yang terkait dengan pengelolaan


Jabatan Fungsional Radiografer.
(2) Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 2 ...

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Pasal 2
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Juli 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

NILA FARID MOELOEK

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR

1
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 52 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK

TEKNIS

JABATAN

FUNGSIONAL

RADIOGRAFER DAN ANGKA KREDITNYA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5121) antara lain dinyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu
profesionalisme dan pembinaan pegawai negeri sipil perlu ditetapkan
jabatan fungsional.
Sebagai pelaksanaan dari ketentuan peraturan pemerintah tersebut
telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Radiografer

dan

Angka

Kreditnya,

dan

Peraturan

Bersama

Menteri

Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 47 Tahun 2014


dan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer
dan Angka Kreditnya.
Sebagai penjabaran pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut di atas,
maka perlu disusun Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Radiografer dan
Angka Kreditnya yang mengatur hal-hal berkenaan dengan pengelolaan

2
administrasi kepegawaian dan rincian kegiatan teknis bidang

pelayanan

radiologi.
Pengelolaan administrasi kepegawaian dan rincian kegiatan tersebut
meliputi jenjang jabatan dan jenjang pangkat, unsur dan sub unsur
kegiatan, butir kegiatan, definisi operasional, kewenangan penilaian angka
kredit, pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sekretariat tim
penilai, pengajuan usul penilaian angka kredit, tata cara penilaian dan
penetapan angka kredit, tata cara penempatan, pengangkatan,

kenaikan

pangkat, perpindahan jabatan, pembebasan sementara, pengangkatan


kembali, dan pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer.
B. Tujuan
Sebagai pedoman bagi pemangku/calon pemangku Jabatan Fungsional
Radiografer dan pihak yang berkepentingan agar memiliki pengertian dan
pemahaman yang sama tentang ketentuan Jabatan Fungsional Radiografer
dan angka kreditnya.
C. Pengertian
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.

Jabatan Fungsional Radiografer adalah jabatan yang mempunyai ruang


lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan radiologi pada sarana kesehatan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.

2.

Radiografer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung


jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan pelayanan radiologi pada sarana kesehatan.

3.

Pelayanan

radiologi

adalah

pelayanan

kesehatan

profesional

berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang radiologi yang


memanfaatkan radiasi pengion dan non pengion untuk diagnosa dan
terapi.
4.

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat


yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan

3
baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat yang
meliputi Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan Plus.
5.

Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah suatu alat dan/atau


tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
selain Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan Plus.

6.

Jabatan Fungsional Radiografer Terampil adalah Jabatan Fungsional


Radiografer Pelaksana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2013, yaitu jenjang jabatan fungsional
keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pelaksana
dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu,
dengan kepangkatan mulai dari Pengatur golongan ruang IIc sampai
dengan Pengatur Tingkat I golongan ruang IId.

7.

Jabatan Fungsional Radiografer Mahir adalah Jabatan Fungsional


Radiografer Pelaksana Lanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013, yaitu jenjang jabatan
fungsional

keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya adalah

sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan pengetahuan dan


pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu
cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Penata Muda golongan ruang IIIa sampai dengan Penata Muda Tingkat I
golongan ruang IIIb.
8.

Jabatan Fungsional Radiografer Penyelia adalah Jabatan Fungsional


Radiografer Penyelia sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2013, yaitu jenjang jabatan fungsional
keterampilan

yang

tugas

dan

fungsi

utamanya

adalah

sebagai

4
pembimbing, pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan
fungsional tingkat dibawahnya yang mensyaratkan pengetahuan dan
pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh beberapa
cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Penata Muda golongan ruang IIIc sampai dengan Penata Tingkat

golongan ruang IIId.


9.

Jabatan

Fungsional

Radiografer

Ahli

Pertama

adalah

Jabatan

Fungsional Radiografer Pertama sebagaimana diatur dalam Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013, yaitu jenjang jabatan
fungsional

keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat

operasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat dasar,


dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda golongan ruang IIIa sampai
dengan Penata Muda Tingkat I golongan ruang IIIb.
10.

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Muda adalah Jabatan Fungsional


Radiografer

Muda

sebagaimana

diatur

dalam

Peraturan

Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 29 Tahun 2013, yaitu jenjang jabatan fungsional
keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional
yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat lanjutan, dengan
kepangkatan mulai dari Penata golongan ruang IIIc sampai dengan
Penata Tingkat I golongan ruang IIId.
11.

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Madya adalah Jabatan Fungsional


Radiografer Madya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2013, yaitu jenjang jabatan fungsional
keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis sektoral yang
mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi, dengan kepangkatan
mulai dari Pembina golongan ruang IVa sampai dengan Pembina Utama
Muda golongan ruang IVc.

5
12.

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama adalah pejabat Eselon II sebagaimana


diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013.

13.

Pejabat Administrator adalah pejabat Eselon III sebagaimana diatur


dalam

Peraturan

Menteri

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013.


14.

Pejabat Pengawas adalah pejabat Eselon IV sebagaimana diatur dalam


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013.

15.

Tim Penilai Jabatan Fungsional Radiografer adalah tim yang dibentuk


dan ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang menetapkan angka

kredit dan bertugas menilai prestasi kerja Radiografer.


16.

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi

nilai

butir-butir

kegiatan

yang

harus

dicapai

oleh

Radiografer dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.


17.

Karya tulis /Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran,


pengembangan

dan

hasil

kajian/penelitian

yang

disusun

oleh

Radiografer baik perorangan atau kelompok, yang membahas suatu


pokok

bahasan

ilmiah

di

bidang

pelayanan

radiologi

dengan

menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka,


diskripsi,

analisis

permasalahan,

kesimpulan,

saran-saran,

dan

pemecahannya.
18.

Tim Penilai Angka Kredit (TPAK) Jabatan Fungsional Radiografer


adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh

pejabat yang

berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Radiografer.


19.

Penghargaan/tanda

jasa

adalah

penghargaan/tanda

jasa

Satya

Lencana Karya Satya.


20.

Pimpinan Unit Kerja adalah pejabat yang diberi tugas, tanggungjawab,


wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin
suatu unit kerja sebagai bagian dari organisasi yang ada.

21.

Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah formulir yang


berisi keterangan perorangan Radiografer dan butir kegiatan yang

6
dinilai dan harus diisi oleh Radiografer dalam rangka penetapan angka
kredit.
22.

Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah formulir yang berisi keterangan


perorangan Radiografer dan satuan nilai dari hasil penilaian butir
kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang telah
dicapai oleh Radiografer yang telah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.

23.

Sekretariat Tim Penilai adalah sekretariat yang dibentuk untuk


membantu tim penilai dalam melakukan penilaian angka kredit
Radiografer.

24.

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang


Pegawai

Negeri

Sipil

berdasarkan

jabatannya

dalam

rangkaian

susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.


25.

Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi


kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.

26.

Makalah adalah tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di


bidang pelayanan radiologi.

27.

Pertemuan Ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk


membahas suatu masalah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
dan teknologi.

28.

Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan orang lain


yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
berlaku tanpa menghilangkan atau merubah gagasan penulis asli

29.

Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang
dialihbahasakan ke dalam bahasa lain.

30.

Seminar/Lokakarya di bidang radiologi adalah pertemuan ilmiah


sebagai wakil negara dalam rangka pengembangan atau saling tukar
informasi ilmu pengetahuan yang diselenggarakan disuatu negara
tertentu dan diikuti oleh beberapa negara.

31.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah unsur penunjang


Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas tertentu yang karena
sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Daerah.

7
32.

Lembaga Teknis Daerah (LTD) adalah unsur pelaksana tugas teknis


pada Dinas dan Badan.

33.

Penghargaan/Tanda Jasa adalah penghargaan/tanda jasa Satya


Lancana Karya Satya.

34.

Organisasi Profesi adalah Perhimpunan Radiografer Indonesia.

8
BAB II
JENJANG JABATAN, UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
A. Jenjang Jabatan dan Jenjang Pangkat Radiografer
Jenjang Jabatan dan Jenjang Pangkat Radiografer dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Jenjang Jabatan dan Jenjang Pangkat Radiografer
JABATAN

JENJANG

FUNGSIONAL

JABATAN

Radiografer
Keterampilan

GOLONGAN/
RUANG

a.

Pegatur

II/c

b.

Pengatur Tingkat I

II/d

a.

Penata Muda

III/a

b.

Penata Muda Tingkat I

III/b

a.

Penata

III/c

b.

Penata Tingkat I

III/d

a.

Penata Muda

III/a

b.

Penata Muda Tingkat I

III/b

a.

Penata

III/c

b.

PenataTingkat I

III/d

a.

Pembina

IV/a

b.

Pembina Tingkat I

IV/b

c.

Pembina Utama Muda

IV/c

Terampil

Mahir
Penyelia
Radiografer
Keahlian

JENJANG KEPANGKATAN

Ahli Pertama
Ahli Muda

Ahli Madya

B. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan


Unsur

dan sub unsur kegiatan Radiografer yang dapat dinilai angka

kreditnya, terdiri dari:


1. Pendidikan, meliputi:
a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;

9
b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan Radiologi
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau sertifikat; dan
c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
2. Pelayanan radiologi, meliputi:
a. Persiapan;
b. Pelaksanaan; dan
c. Pelaporan dan evaluasi.
3. Pengembangan profesi, meliputi:
a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pelayanan radiologi.
b. Penerjemahan/penyaduran

buku

dan

bahan

lainnya

di

bidang

pelayanan radiologi;
c. Pembuatan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis
di bidang pelayanan radiologi; dan
d. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pelayanan radiologi.
4. Penunjang tugas Radiografer, meliputi :
a. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan radiologi;
b. Keikutsertaan dalam seminar/lokakarya di bidang pelayanan radiologi;
c. Keanggotaan dalam organisasi profesi;
d. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Radiografer;
e. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
f.

Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan

g. Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya.

10
BAB III
KEGIATAN
JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
A. Butir Kegiatan
Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Radiografer mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka
Kreditnya.
Jumlah Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Radiografer tiap Jenjang
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Radiografer
JABATAN
FUNGSIONAL

JENJANG JABATAN

JUMLAH BUTIR KEGIATAN

Terampil

33 Butir Kegiatan

Mahir

31 Butir Kegiatan

Penyelia

27 Butir Kegiatan

Ahli Pertama

136 Butir Kegiatan

Ahli Muda

128 Butir Kegiatan

Ahli Madya

102 Butir Kegiatan

Radiografer
Keterampilan

Radiografer
Keahlian

B. Definisi Operasional Kegiatan


Definisi Operasional Kegiatan Jabatan Fungsional Radiografer
merupakan penjelasan dari rincian butir kegiatan per-jenjang Jabatan
Fungsional Radiografer sebagai berikut:

11
A. Jabatan Fungsional Radiografer Terampil:
1.

Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan radiografi non


kontras
adalah melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan
film, alat proteksi dan fiksasi, mengatur jarak, faktor eksposi
untuk pemeriksaan radiologi non kontras sesuai dengan SOP.

2.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang


belakang (columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Tulang-tulang belakang (columna vertebralis) kepada pasien
sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

3.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi torax dalam rangka


pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Thorax kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
sesuai dengan SOP.

4.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang iga (os costae)


dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Tulang iga (os costae) kepada pasien sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.

5.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) rutin


dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Kepala (skull) rutin kepada pasien sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.

6.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi kepala (skull) khusus


dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Kepala (skull) rutin kepada pasien sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.

12
7.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang


ekstremitas atas (extremity superior) dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Tulang-tulang ekstremitas atas (extremity superior) kepada pasien
sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

8.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi tulang-tulang


ekstremitas bawah (extremity inferior) dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Tulang-tulang ekstremitas bawah (extremity inferior) kepada pasien
sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

9.

Melakukan
tindakan
(dental/periapikal)

pemeriksaan

radiografi

gigi-geligi

adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Gigi-geligi (dental/periapikal) kepada pasien
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.
10.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi panoramic (panoramic


dental) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras;
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Panoramik (panoramic dental) kepada pasien
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

11.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi BNO dalam rangka


pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi BNO kepada
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
SOP.

12.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi perut (abdomen)


dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Perut (abdomen) kepada pasien
sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.

13.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi panggul (pelvis)


dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras

13
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Panggul (pelvis) kepada pasien sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.
14.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi mammografi dalam


rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan Mammografi non
kontras kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
sesuai dengan SOP.

15.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi jaringan lunak (soft


tissue) dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Jaringan lunak (soft tissue) kepada pasien sesuai dengan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

16.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi bone age dalam


rangka pemeriksaan radiografi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Bone age kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
sesuai dengan SOP.

17.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem


perkencingan (traktus urinarius) dalam rangka pemeriksaan
radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem
perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

18.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem


pencernaan (traktus digestivus) dalam rangka pemeriksaan
radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan
kontras
terhadap
Sistem

14
pencernaan (traktus digestivus)
pemeriksaan dan SOP.
19.

sesuai

dengan

permintaan

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem


saluran empedu (traktus biliaris) dalam rangka pemeriksaan
radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap Sistem saluran
empedu (tractus billiaris) sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.

20.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi sistem


Reproduksi (traktus reproduktif) dalam rangka pemeriksaan
radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem
reproduksi (tractus reproduktif) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

21.

Melakukan persiapan pemasangan pace maker/kateterisasi


jantung dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap Tindakan
pemasangan pace maker/kateterisasi jantung sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

22.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi pembuluh


darah secara digital angiografi subtraction (DSA) dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat

15
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi pembuluh darah secara digital angiografi
substraction (DSA) sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
23.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTC dalam


rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem
perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

24.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi APG dalam


rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan
radiologi
APG
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP.

25.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi RPG dalam


rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi
RPG sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

26.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi t-tube dalam


rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi T Tube sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

16
27.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi ERCP dalam


rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi ERCP sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

28.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi PTCD dalam


rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi PTCD sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

29.

Melakukan persiapan untuk pemeriksaan radiografi analisa


jantung dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan
melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem
perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

30.

Melakukan persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning


pada pasien dengan kompensator bolus keras di pesawat CT/CT
simulator dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis
melalui Treatment Planning System (TPS) dengan bolus keras.

31.

Melakukan persiapan untuk pelayanan radioterapi CT planning


lokalisasi aplikator brakhiterapy dengan pesawatCT/CT simulator
dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras
adalah melakukan CT Planning untuk perhitungan dosis pada
brachyterapi.

32.

Menyusun laporan pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi


adalah menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dan imejing setiap tahun yang mencakup laporan pemeliharaan

17
asesoris pemeriksaan radiografi
telah di tetapkan.
33.

sesuai dengan pedoman yang

Menyusun laporan analisa penolakan film radiografer (reject


analisis)
adalah menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dan imejing setiap tahun yang mencakup laporan analisa
penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di
tetapkan.

B. Jabatan Fungsional Radiografer Mahir:


1.

Merencanakan penyelenggaraan pelayanan


menyusun rencana tahunan sebagai anggota

radiologi

dalam

adalah sebagai anggota


tim, melakukan perencanaan untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing dengan
menyusun rencana tahunan dan kebutuhan rutin barang medis
habis pakai (BMHP) bulanan
dan program kerja pelayanan
radiologi sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.
2.

Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus


adalah penyusunan jadwal pemeriksaan pasien dengan kontras
sesuai ruangan pemeriksaan serta melakukan penilaian radiograf
yang mempunyai mutu diagnostik optimal sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.

3.

Mengevaluasi mutu foto rontgen


adalah melakukan evaluasi kualitas setiap gambar rontgen.

4.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran kepala


(cephalometri) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Pengukuran kepala (cephalometri) kepada pasien sesuai dengan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

5.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pengukuran panggul


(pelvimetri) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi Pengukuran
panggul (pelvimetri) kepada pasien sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.

18
6.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan bone


survey dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
Bone survey kepada pasien sesuai dengan permintaan
pemeriksaan sesuai dengan SOP.

7.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi pemeriksaan


tomografi dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
adalah Melakukan tindakan
pemeriksaan Tomografi kepada
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
SOP.

8.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi teknik kv tinggi (high


kv technique) dalam rangka pemeriksaan radiologi non kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
dengan Teknik kv tinggi (high kv technique) kepada pasien sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

9.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi teknik pembesaran


gambar (makroradiografi) dalam rangka pemeriksaan radiologi non
kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras
dengan Teknik pembesaran gambar (makroradiografi) kepada
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
SOP.

10.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem perkencingan


(traktus urinarius) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan
kontras terhadap Sistem perkencingan (traktus urinarius) sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

11.

Melakukan
teknik pemeriksaan radiografi sistem pencernaan
(traktus digestivus) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan
kontras terhadap Sistem pencernaan (traktus digestivus) sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

19
12.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem saluran empedu


(tractus billiaris) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan
kontras terhadap Sistem saluran empedu (tractus billiaris) sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

13.

Melakukan
teknik pemeriksaan radiografi sistem reproduksi
(tractus reproduktif) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan
kontras terhadap Sistem reproduksi (tractus reproduktif) sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

14.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi pemasangan pace


maker/kateterisasi jantung dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi untuk
pemasangan pace maker/kateterisasi jantung sesuai dengan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

15.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara


DSA dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan
kontras terhadap pembuluh darah secara Digital Angiografi
Substraction (DSA) sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai
dengan SOP.

16.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Antegrade Pyelography


(APG) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi APG sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

17.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Retrograde Pyelography


(RPG) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi RPG sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

18.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi t-tube dalam rangka


pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi T Tube sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

20
19.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Endoscopy Retrograde


Choledocopancreatography (ERCP) dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi ERCP sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

20.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi PTCD dalam rangka


pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi PTCD sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.

21.

Melakukan teknik pemeriksaan radiografi analisa jantung (cor


analisa) dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras
adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi Analisa
jantung (Cor analisa) sesuai dengan permintaan pemeriksaan
sesuai dengan SOP.

22.

Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan non kontras


adalah menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan
pemeriksaan CT Scan non kontras di mulai dengan menginput
identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan,
memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

23.

Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan dengan kontras


adalah menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan
pemeriksaan CT Scan dengan kontras di mulai dengan menginput
identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan,
kode bahan kontras, menyediakan bahan kontras, memposisikan
pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

24.

Melakukan persiapan pemeriksaan MRI non kontras


adalah menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan
pemeriksaan MRI

non kontras di mulai dengan menginput

identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan,


memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP serta memberikan head
set.

21

25.

Melakukan persiapan pemeriksaan MRI dengan kontras


adalah menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan
pemeriksaan MRI dengan kontras di mulai dengan menginput
identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan,
memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP serta memberikan head
set.

26.

Melakukan persiapan pemeriksaan USG non kontras


adalah melakukan pemeriksaan USG

non kontras di mulai

dengan persiapan dan tindakan pemeriksaan


permintaan pemeriksaan dan SOP.
27.

sesuai dengan

Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan fiksasi masker


dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien,
mengatur posisi pasien, jarak (SSD), luas lapangan, dan mengukur
separasi di masker dan kulit.

28.

Menghitung dosis monitor unit (MU) per satu lapangan radiasi


pesawat linac dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
adalah melakukan perhitungan dosis radiasi berdasarkan separasi
(tebal objek) dan luas lapangan dari 1 (satu) arah sinar (AP atau
PA saja).

29.

Menginput data parameter set up penyinaran ke system


pengontrol (control panel) pesawat terapi dalam rangka tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan penyinaran brachyterapi di ruang radiasi
brachyterapi.

30.

Menyusun laporan kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai


(BMHP)
adalah menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dan imejing setiap tahun yang mencakup laporan kebutuhan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan sesuai dengan
pedoman yang telah di tetapkan.

22

31.

Menyusun evaluasi kebutuhan bulanan BMHP


adalah melakukan evaluasi

untuk penyelenggaraan pelayanan

radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup evaluasi


kebutuhan rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan sesuai
dengan pedoman yang telah di tetapkan.
C.

Jabatan Fungsional Radiografer Penyelia:


1.

Merencanakan

penyelenggaraan

pelayanan

radiologi

dalam

menyusun rencana tahunan sebagai ketua


adalah

melakukan

perencanaan

untuk

penyelenggaraan

pelayanan radiologi dan imejing dengan menyusun rencana


tahunan dan kebutuhan rutin barang medis habis pakai (BMHP)
bulanan

dan program kerja pelayanan radiologi sesuai dengan

aturan yang telah di tetapkan.


2.

Melakukan

tindakan

pemeriksaan

PTC

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi dengan kontras


adalah melakukan tindakan pemeriksaan radiografi PTC sesuai
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP.
3.

Melakukan

identifikasi

foto-foto

rontgen

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi dengan kontras


adalah memberikan identitas pada foto rontgen sesuai identitas
pasien dan jenis pemeriksaan.
4.

Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna


vertebralis) dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan MRI dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
belakang

(columna

vertebralis)

sesuai

dengan

tulang

permintaan

pemeriksaan dan SOP.


5.

Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi plan


pararel/opposing

lateral

pelayanan radioterapi

dalam

rangka

persiapan

tindakan

23
adalah

menjelaskan

mengatur

posisi

prosedur

pasien,

pemeriksaan

jarak

(SSD),

luas

kepada

pasien,

lapangan,

dan

mengukur separasi dari depan dan belakang atau kiri dan kanan.
6.

Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi box


sistem dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
adalah

menjelaskan

mengatur

posisi

prosedur

pasien,

pemeriksaan

jarak

(SSD),

luas

kepada

pasien,

lapangan,

dan

mengukur separasi dari atas bawah dan kiri kanan.


7.

Melakukan simulasi penyinaran teknik SAD lapangan radiasi


isocenter dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
adalah

menjelaskan

mengatur

posisi

prosedur

pasien,

pemeriksaan

jarak

(SAD),

luas

kepada

pasien,

lapangan,

dan

mengukur separasi dari atas bawah dan kiri kanan.


8.

Melakukan simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi dengan


alat bantu bolus keras dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah

menjelaskan

mengatur

posisi

prosedur

pasien,

pemeriksaan

jarak

(SSD),

luas

kepada

pasien,

lapangan,

dan

mengukur separasi di bolus dan kulit.


9.

Melakukan
vacuum

simulasi

penyinaran

bag/bodybag

dalam

pasien
rangka

dengan

imobilisator

persiapan

tindakan

pelayanan radioterapi
adalah

menjelaskan

mengatur

posisi

prosedur

pasien,

jarak

pemeriksaan
(SSD),

luas

kepada

pasien,

lapangan,

dan

mengukur separasi dengan alat bantu fiksasi tubuh.


10.

Melakukan CT planning pada pasien tanpa imobilisasi khusus di


pesawat CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis
melalui Treatment Planning System (TPS) tanpa alat bantu.

24
11.

Melakukan

CT

planning

breastboard/bellyboard

di

pada

pasien

pesawat

dengan

CT/CT

imobilisasi

simulator

dalam

rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi


adalah melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis
melalui Treatment Planning System (TPS) dengan alat bantu.
12.

Melakukan CT planning untuk pengambilan data kontur dengan


pesawat CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis
melalui Treatment Planning System (TPS) dengan alat bantu.

13.

Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi mouth


fix/head fix (SRT) di pesawat CT simulator dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT Planning untuk perhitungan dosis dengan
fiksasi.

14.

Melakukan set up penyinaran teknik

lapangan radiasi non co-

plannar teknik 3D conformal/IMRT dalam rangka persiapan


tindakan pelayanan radioterapi
adalah

menjelaskan

mengatur

posisi

prosedur

pasien,

jarak

pemeriksaan
(SAD),

luas

kepada

pasien,

lapangan,

dan

mengukur separasi dari atas bawah dan kiri kanan di ruang


penyinaran.
15.

Melakukan tindakan pemeriksaan static bone scan


adalah melakukan pemeriksaan tulang-tulang seluruh tubuh
menggunakan radioisotop sesuai permintaan pemeriksaan dan
SOP.

16.

Melakukan tindakan pemeriksaan static thyroid scan


adalah melakukan pemeriksaan thyroid menggunakan radioisotop
sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP.

17.

Melakukan tindakan pemeriksaan perfusi paru dalam rangka


pemeriksaan static dengan Meta Iodobenzyl Guanidine (MIBG)

25
adalah melakukan pemeriksaan Perfusi paru menggunakan
radioisotop yang disuntikkan ke pasien sesuai permintaan
pemeriksaan dan SOP.
18.

Melakukan tindakan pemeriksaan ventilasi paru dalam rangka


pemeriksaan static dengan MIBG
adalah melakukan pemeriksaan Perfusi paru menggunakan
radioisotop yang dicampur dengan O2 dan pasien menghirupnya
sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP.

19.

Melakukan tindakan pemeriksaan meckel scan dalam rangka


pemeriksaan static dengan MIBG
adalah melakukan tindakan pemeriksaan Meckel scan

dengan

SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.


20.

Melakukan

tindakan

pemeriksaan

DMSA

dalam

rangka

pemeriksaan static dengan MIBG


adalah

melakukan

pemeriksaan

jantung

menggunakan

radioisotop yang disuntikkan ke pasien sesuai permintaan


pemeriksaan dan SOP.
21.

Melakukan tindakan pemeriksaan mamoscintigrafi dalam rangka


pemeriksaan static dengan MIBG
adalah

melakukan

pemeriksaan

mammae

menggunakan

radioisotop yang disuntikkan ke pasien sesuai permintaan


pemeriksaan dan SOP.
22.

Menyusun laporan tahunan sebagai ketua


adalah

sebagai

Ketua

tim

penyusunan

laporan

untuk

penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun


yang mencakup laporan

kebutuhan rutin barang medis habis

pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan


alat-alat

processing,

pemeliharaan

asesoris

radiografi dan analisa penolakan film radiografi


pedoman yang telah di tetapkan.

pemeriksaan
sesuai dengan

26
23.

Menyusun laporan pemeliharaan alat-alat prosesing


adalah menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dan imejing setiap tahun yang mencakup laporan pemeliharaan
alat-alat processing

sesuai dengan pedoman yang telah di

tetapkan.
24.

Menyusun evaluasi 5 (lima) tahunan sebagai anggota


adalah melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan
radiologi dan imejing setiap

5 (lima) tahun

yang mencakup

laporan kebutuhan rutin Barang Medis Habis Pakai (BMHP)


bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat
processing, pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan
analisa penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.
25.

Menyusun evaluasi tahunan sebagai ketua


adalah melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan
radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup laporan
kebutuhan rutin Barang Medis Habis Pakai (BMHP) bulanan,
kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat processing,
pemeliharaan

asesoris

pemeriksaan

radiografi

dan

analisa

penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di


tetapkan.
26.

Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota


adalah melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan
radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup evaluasi
kinerja pelayanan radiologi sesuai dengan pedoman yang telah di
tetapkan.

27.

Menyusun evaluasi analisa penolakan film radiografi (reject


analysis)
adalah melakukan evaluasi

untuk penyelenggaraan pelayanan

radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup evaluasi


analisa penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.

27
D.

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Pertama:


1.

Mengumpulkan data kebutuhan BMHP


adalah mengumpulkan kebutuhan rutin Barang Medis Habis
Pakai (BMHP) bulanan.

2.

Menyusun program kerja pelayanan radiologi sebagai anggota


adalah menyusun program kerja pelayanan radiologi
tahunan dan
ditetapkan.

3.

tahunan

sesuai

dengan

aturan

5 (lima)

yang

telah

Melakukan tindakan pemeriksaan kepala (skull) dalam rangka


pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

4.

Melakukan tindakan pemeriksaan


pemeriksaan CT scan non kontras
adalah

menjelaskan

prosedur

pemeriksaan CT Scan Orbita

orbita

dan

dalam

melakukan

rangka
tindakan

non kontras sesuai dengan

permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.


5.

Melakukan tindakan pemeriksaan sela tursica dalam rangka


pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Sela tursica non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

6.

Melakukan tindakan pemeriksaan


pemeriksaan CT scan non kontras

mastoid

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Mastoid
non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
7.

Melakukan tindakan pemeriksaan tulang-tulang wajah (facial


bones) dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Tulang - tulang wajah (facial bones) non
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
kepada pasien.

dan

SOP

28
8.

Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna


vertebralis) dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

9.

Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas atas (extremity


superior) dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Ekstrimitas atas (extremity superior) non
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan
SOP
kepada pasien.

10. Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas bawah (extremity


inferior) dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Ekstrimitas bawah (extremity inferior) non
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien.
11. Melakukan

tindakan

pemeriksaan

thoraks

dalam

rangka

pemeriksaan CT scan non kontras


adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Thoraks non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
12. Melakukan tindakan pemeriksaan perut (abdomen) dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Perut (abdomen) non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
13. Melakukan tindakan pemeriksaan panggul (pelvis) dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Panggul (pelvis) non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
14. Melakukan tindakan pemeriksaan nasopharing dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras

29
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Nasopharing non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
15. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan CT scan non kontras

laring

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Laring non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
16. Melakukan tindakan pemeriksaan mediastinum dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Mediastinum non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
17. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen atas dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen atas non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
18. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen bawah dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen bawah
non kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
19. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen 3 phase dalam
rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen 3 phase non kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
20. Melakukan tindakan pemeriksaan kontras kepala (skull) dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
21. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan CT scan dengan kontras

orbita

dalam

rangka

30
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Orbita dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
22. Melakukan tindakan pemeriksaan sela tursica dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Sela tursica dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
23. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan CT scan dengan kontras

mastoid

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Mastoid dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
24. Melakukan tindakan pemeriksaan tulang-tulang wajah (facial
bones) dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Tulang - tulang wajah (facial bones) dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan
SOP
kepada pasien.
25. Melakukan tindakan pemeriksaan rahang atas (maxilaris) dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang atas (maxilaris) dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
26. Melakukan tindakan pemeriksaan rahang bawah (mandibularis)
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang bawah (mandibularis) dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan
SOP
kepada pasien.
27. Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna
vertebralis) dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Tulang belakang (columna vertebralis)
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP kepada pasien.

31
28. Melakukan tindakan pemeriksaan panggul (pelvis) dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Panggul (pelvis) dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
29. Melakukan tindakan pemeriksaan nasopharing dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Nasopharing dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
30. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
pemeriksaan CT scan dengan kontras

leher

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Leher dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
31. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan CT scan dengan kontras

thorax

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Thorax dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
32. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen
pemeriksaan CT scan dengan kontras

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Abdomen dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
33. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan MRI non kontras

kepala

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
34. Melakukan tindakan pemeriksaan MRA otak dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

32
35. Melakukan tindakan pemeriksaan MRV otak TOF dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
36. Melakukan tindakan pemeriksaan ekstremitas bawah dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
37. Melakukan tindakan pemeriksaan ekstremitas atas dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
38. Melakukan tindakan pemeriksaan elbow joint dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
39. Melakukan tindakan pemeriksaan shoulder joint dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
40. Melakukan tindakan pemeriksaan pedis kasus OA dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
41. Melakukan tindakan pemeriksaan pedis kasus plantar kapitis
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

33
42. Melakukan tindakan pemeriksaan ankle joint dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
43. Melakukan tindakan pemeriksaan vertebralis dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
44. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

liver

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
45. Melakukan tindakan pemeriksaan kandung
rangka pemeriksaan USG non kontras

empedu

dalam

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Kandung
empedu sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
46. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

pankreas

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Pancreas
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
47. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

spleen

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Spleen
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
48. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

ginjal

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Ginjal
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

34
49. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vesica
urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
50. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

prostat

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Prostat
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
51. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan adnexa dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Uterus dan
adnexa sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
52. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

paraaorta

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Paraaorta
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
53. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

appendix

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Appendix
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
54. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

thyroid

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Thyroid
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
55. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

35
56. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester II dan III dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester I sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
57. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

testis

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
58. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Superficial
mass sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
59. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

guiding

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Guiding
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
60. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans
cranial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
61. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

mammae

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Mammae
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
62. Melakukan tindakan pemeriksaan common bile duct dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Common
bile duct sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

36
63. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

gaster

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Gaster
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
64. Melakukan tindakan pemeriksaan vena cava inferior dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vena cava
inverior sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
65. Melakukan tindakan pemeriksaan liver dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Liver
dengan doppler dengan doppler
sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
66. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Pancreas
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
67. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Spleen
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
68. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Ginjal
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
69. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras

37
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Transvaginal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
70. Melakukan tindakan pemeriksaan transreCTal dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Transrectal
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
71. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Prostat
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
72. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan adnexa dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Uterus dan
adnexa dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
73. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

appendix

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Appendix
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
74. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

thyroid

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Thyroid
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
75. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester I sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

38
76. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester II dan III dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester II dan III sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
77. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

testis

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
78. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Superficial
mass sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
79. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

guiding

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Guiding
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
80. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans
cranial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
81. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

mammae

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Mammae
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
82. Melakukan tindakan pemeriksaan common bile duct dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Common
bile duct sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

39
83. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

gaster

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Gaster
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
84. Melakukan tindakan pemeriksaan vena cava inferior dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vena cava
inverior sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
85. Melakukan tindakan pemeriksaan liver dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Liver
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
86. Melakukan
tindakan pemeriksaan pankreas dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Pancreas
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
87. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Spleen
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
88. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Ginjal
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
89. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras

40
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Transvaginal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
90. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

transrectal dalam rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Transrectal
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
91. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Prostat
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
92. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan adnexa dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Uterus dan
adnexa dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
93. Mengikuti ronde pembicaraan kasus onkologi pra radioterapi
(tumor meeting) dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
adalah sebagai peserta ronde tumor meeting.
94. Melakukan simulasi penyinaran teknik ssd satu lapangan radiasi
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
adalah melakukan simulasi penyinaran teknik SSD
Lapangan radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP.

satu

95. Melakukan simulasi penyinaran teknik ssd lapangan radiasi


tangensial dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
adalah melakukan simulasi
penyinaran teknik SSD satu
Lapangan radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP.
96. Melakukan simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi craniospinal dalam rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi

41
adalah melakukan simulasi penyinaran teknik SSD
Lapangan radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP.

satu

97. Membuat alat bantu fiksasi kepala berupa masker dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi
adalah Radiogarfer membuat masker sesuai SOP.
98. Melakukan CT planning tanpa kontras media dengan pesawat
CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
adalah melakukan CT planning tanpa kontras media
pesawat CT / CT simulator sesuai SOP.

dengan

99. Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi Head frame


SRS di pesawat CT simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi head
frame SRS di pesawat CT simulator sesuai SOP.
100. Melakukan perencanaan terapi radiasi eksterna menggunakan
komputer TPS dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
adalah bersama tim menyusun Perencanaan terapi radiasi
eksterna menggunakan komputer TPS.
101. Melakukan set up teknik penyinaran Total Body Iradiation (TBI)
sebagai anggota dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi
adalah melakukan
Irradiation (TBI).

set

up

teknik

penyinaran

Total

Body

102. Melakukan
set
up
penyinaran
pada
pasien
kasus
kegawatdaruratan radioterapi dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan set up teknik penyinaran pada persiapan
tindakan kasus kegawatdaruratan radioterapi.
103. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan foto portal
gammagrafi/foton-grafi dalam rangka tindakan pelayanan
radioterapi eksternal
adalah melakukan verifikasi setup penyinaran dengan foto portal
gammagrafi/foton-grafi sesuai SOP.

42
104. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan pesawat simulator
dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi eksternal
adalah verifikasi set up penyinaran dengan pesawat simulator
sesuai SOP.
105. Melakukan penyinaran dengan alat imobilisasi breast board/belly
board dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan alat imobilisasi breast
board/belly board sesuai SOP.
106. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala masker dalam
rangka tindakan pelayanan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan alat imobilisasi breast
board/belly board sesuai SOP.
107. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala Head clamper
dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi kepala head
clamper sesuai SOP.
108. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala Head Frame
(SRS) dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi kepala head
frame (SRS) sesuai SOP.
109. Melakukan
penyinaran
dengan
alat
fiksasi
kepala
headfix/mouthfix (SRT) dalam rangka tindakan pelayanan
radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum
bag/body Fix (SBRT) sesuai SOP.
110. Melakukan
penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum
bag/body fix (SBRT) dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi
eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum
bag / body Fix (SBRT) sesuai SOP.
111. Membuat foto x-ray dengan pesawat c-arm dalam proses lokalisasi
target/aplikator
adalah membuat foto x-ray dengan pesawat C arm dalam proses
lokalisasi target/aplikator sesuai SOP.

43
112. Melakukan perencanaan brakhiterapi dengan komputer TPS
adalah memasang dan melepas transfer tube pada aplikator
brachyterapi intra caviter/intra luminer.
113. Memasang dan melepas transfer tube pada aplikator brachyterapi
intra caviter/intra luminer
adalah melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum
bag/body Fix (SBRT) sesuai SOP.
114. Memasang dan melepas transfer tube pada aplikator superficial
atau implant (interstitial)
adalah memasang dan melepas transfer tube pada aplikator
superficial atau implant (interstitial) sesuai SOP.
115. Memonitor proses treatment delivery dalam penyinaran pasien
adalah memonitor proses treatment delivery dalam penyinaran
pasien sesuai SOP adalah memonitor proses treatment delivery
dalam penyinaran pasien sesuai SOP.
116. Membuat daftar tunggu pelayanan radiasi pasien baru di ruang
pesawat radioterapi
adalah mendata dan mengatur jadwal penyinaran bagi pasien
baru.
117. Melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi bekerjasama dengan
mitra terkait sebagai anggota
adalah melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi bekerjasama
dengan mitra terkait sesuai SOP.
118. Melakukan pengukuran paparan radiasi
radioterapi (survey radiasi) sebagai anggota

lingkungan

ruang

adalah melakukan pengukuran paparan radiasi lingkungan


radioterapi (survey radiasi) sesuai SOP.
119. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG brainscan
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan brainscan
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
120. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG KNF mibi
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

44
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan KNF Mibi
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
121. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG wholebody
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan wholebody
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
122. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG
cysternografi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Cysternografi sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
123. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG
lymphoscintigafi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Lymphoscintigafi sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
124. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG gastric
emptying dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Gastric
emptying sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
125. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG sentinel
node dengan nanocis dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sentinel
node dengan nanocis sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
126. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG
pharathyroid sestamibi dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan

45
Pharathyroid sestamibi sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
127. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG
phlebography dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Phlebography sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
128. Melakukan tindakan pemeriksaan scintigrafi thalium radionuklida
ventriculografi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Scintigrafi
thalium radionuklida ventriculografi sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
129. Melakukan tindakan pemeriksaan dinamik renogram konvensional
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dinamik
renogram konvesional sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
130. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
blaadpool dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

camera

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Blaadpool
dengan gamma camera sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
131. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera KNF
mibi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan KNF Mibi
dengan gamma camera sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
132. Melakukan pemeriksaan SPECT gamma camera mamoscintigrafi
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Mammocintigrafi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

46
133. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera meckel
scan dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Meckel
scan dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
134. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera
lymphoscintigafi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Lymphoscintigafi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
135. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
wholebody dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

camera

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Wholebody
dengan gamma camera sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
136. Menyusun laporan kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota
adalah penyusunan laporan setiap tahun yang mencakup kinerja
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan.
E.

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Muda:


1.

Menyusun rencana 5 (lima) tahunan sebagai anggota


adalah
melakukan
perencanaan
untuk
penyelenggaraan
pelayanan radiologi dan imejing dengan menyusun rencana 5
(lima) tahunan, tahunan dan kebutuhan rutin Barang Medis
Habis Pakai (BMHP) bulanan dan program kerja pelayanan
radiologi sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.

2.

Menyusun rencana bulanan kebutuhan BMHP


adalah
melakukan
perencanaan
untuk
penyelenggaraan
pelayanan radiologi dan imejing dengan menyusun kebutuhan
rutin Barang Medis Habis Pakai (BMHP) bulanan.

3.

Merekapitulasi BMHP yang diterima dan digunakan


adalah merekapitulasi Barang Medis Habis Pakai (BMHP)
diterima dan digunakan bulanan.

yang

47
4.

Melakukan pengelolaan pelayanan ruangan radiologi


adalah merencanakan, melaksanakan dan melakukan monitoring
evaluasi pelayanan ruangan radiologi.

5.

Melakukan tindakan pemeriksaan rahang atas (maxilaris) dalam


rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang atas (maxilaris) non kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

6.

Melakukan tindakan pemeriksaan rahang bawah (mandibularis)


dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang bawah (mandibularis) non kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

7.

Melakukan
tindakan pemeriksaan radioterapi (CT planning)
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan
pemeriksaan untuk tindakan radioterapi (CT planning).

8.

tindakan

Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas atas (extremity


superior) dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

9.

Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas bawah (extremity


inferior) dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Ekstrimitas atas
(extremity superior)
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP kepada pasien.

10. Melakukan tindakan pemeriksaan


pemeriksaan CT scan dengan kontras

laring

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Laring dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

48
11. Melakukan tindakan pemeriksaan mediastinum dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Mediastinum dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
12. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen atas dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen atas dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
13. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen bawah dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen bawah dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
14. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen 3 phase dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen 3 phase dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
15. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture meniscus
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
16. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture PCL dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
17. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture ACL dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

49
18. Melakukan tindakan pemeriksaan crista iliaca dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
19. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan MRI non kontras

pelvis

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
20. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan MRI non kontras

orbita

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan
MRI kepala
tanpa
kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
21. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan MRI dengan kontras

kepala

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI kepala dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
22. Melakukan tindakan pemeriksaan nasofaring dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Nasopharing dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
23. Melakukan tindakan pemeriksaan alat gerak atas (extremity
superior) dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Alat gerak atas (extremity superior) dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
24. Melakukan tindakan pemeriksaan alat gerak bawah (extremity
inferior) dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Alat gerak bawah (extremity inferior) dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

50
25. Melakukan tindakan pemeriksaan Pedis kasus OA dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Pedis kasus OA dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
26. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture meniscus
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Art. genu rupture meniscus dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
27. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture PCL
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras

dalam

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Art. genu rupture PCL dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
28. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture ACL dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Art. genu rupture ACL dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
29. Melakukan tindakan pemeriksaan crista Iliaca dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Crista Iliaca dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
30. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan MRI dengan kontras

nasofaring

dalam rangka

Adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Nasopharing dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
31. Melakukan tindakan pemeriksaan paraaorta dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Paraaorta
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.

51
32. Melakukan tindakan pemeriksaan thyroid dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Thyroid
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
33. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester I dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
34. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester II dan III
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester II dan III dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
35. Melakukan tindakan pemeriksaan testis dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
36. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non kontras

dengan

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Superficial
mass dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
37. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Transvaginal dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

52
38. Melakukan tindakan pemeriksaan transreCTal dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Transrectal
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
39. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans
cranial dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
40. Melakukan tindakan pemeriksaan mammae dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Mammae
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
41. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
carotis sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
42. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
carotis dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
43. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas atas
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas atas sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
44. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas
atas
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG non kontras

53
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas atas dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
45. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas bawah
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas bawah sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
46. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas bawah
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas bawah dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
47. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG non kontras

liver

4D

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
48. Melakukan tindakan pemeriksaan kandung empedu 4D
rangka pemeriksaan USG non kontras

dalam

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Kandung
empedu sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
49. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas 4D dalam
pemeriksaan USG non kontras

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pancreas
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
50. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen 4D dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan spleen
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

54
51. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal 4D
pemeriksaan USG non kontras

dalam rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan ginjal
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
52. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria 4D dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan vesica
urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
53. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat 4D dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan prostat
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
54. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan adnexa 4D dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Uterus dan
adnexa sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
55. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I 4D dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
56. Melakukan persiapan pemeriksaan
USG dengan kontras

dalam rangka pemeriksaan

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada organ
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
57. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

liver

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

55
58. Melakukan tindakan pemeriksaan kandung
rangka pemeriksaan USG dengan kontras

empedu

dalam

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Kandung
empedu sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
59. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

pankreas

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pancreas
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
60. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

spleen

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan spleen
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
61. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

ginjal

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Ginjal
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
62. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan vesica
urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
63. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

prostat

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan prostat
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
64. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan adnexa dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Uterus dan
adnexa sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

56
65. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

paraaorta

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Paraaorta
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
66. Melakukan tindakan pemeriksaan paraaorta dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Paraaorta
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
67. Melakukan tindakan pemeriksaan thyroid dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Thyroid
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
68. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester I dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
69. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester II dan III
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Obgyn
trimester II dan III dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
70. Melakukan tindakan pemeriksaan testis dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
71. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras

dengan

57
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Superficial
mass dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
72. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Transvaginal dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
73. Melakukan tindakan pemeriksaan transrectal dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Transrectal
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
74. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans
cranial dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
75. Melakukan tindakan pemeriksaan mammae dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Mammae
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
76. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
carotis sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
77. Melakukan
tindakan pemeriksaan vasculer carotis dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer

58
carotis dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
78. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas atas
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas atas sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
79. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas atas
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas atas dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
80. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas bawah
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas bawah sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
81. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer ekstremitas bawah
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
ekstrimitas bawah dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
82. Melakukan tindakan pemeriksaan
pemeriksaan USG dengan kontras

liver

4D

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
liver sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
83. Melakukan tindakan pemeriksaan kandung empedu 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan

59
kandung empedu
SOP.

sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan

84. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas 4D dalam rangka


pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
pancreas sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
85. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen 4D dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
spleen sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
86. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal 4D dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
ginjal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
87. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
vesica urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
88. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat 4D dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
prostat sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
89. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan adnexa 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Uterus dan adnexa sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
90. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras

60
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Obgyn trimester I sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
91. Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan imobilisator traksi
dalam rangka persiapan pelayanan radioterapi
adalah melakukan simulasi penyinaran teknik SSD
Lapangan radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP.

satu

92. Membuat rekayasa alat bantu khusus untuk kebutuhan teknik


penyinaran dalam rangka persiapan pelayanan radioterapi
adalah melakukan rekayasa alat bantu khusus untuk kebutuhan
teknik penyinaran sesaui SOP.
93. Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi masker di
pesawat CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi
masker di pesawat CT/CT simulator sesuai SOP.
94. Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi vacuum bag
(body fix) di pesawat CT/CT simulator dalam rangka persiapan
tindakan pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi
vacuum bag (body fix ) di pesawat CT/CT simulator sesuai SOP.
95. Melakukan CT planning meggunakan kontras media dengan
pesawat CT/CT simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan CT planning meggunakan kontras media
dengan pesawat CT/CT simulator sesuai SOP.
96. Melakukan transfer data CT planning untuk backup/copy dalam
media film/CD/DVD/LAN dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi
adalah melakukan Transfer data CT planning untuk backup/copy
dalam media film/CD/DVD/LAN sesuai SOP.
97. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat foto
portal elektronik (EPID) dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi eksternal

61
adalah melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat
foto portal elektronik (EPID) sesuai SOP.
98. Melakukan penyinaran dengan penggunaan kompensator khusus
(ZIG) rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan penggunaan kompensator
khusus (ZIG) sesuai SOP.
99. Melakukan QA/QC harian alat radioterapi bekerjasama dengan
mitra terkait sebagai wakil ketua
adalah melakukan QA/QC harian alat radioterapi bekerjasama
dengan mitra terkait sesuai SOP.
100. Melakukan QA/QC harian alat radioterapi bekerjasama dengan
mitra terkait sebagai anggota
adalah melakukan QA/QC harian alat radioterapi bekerjasama
dengan mitra terkait sesuai SOP.
101. Melakukan pengecekan hasil penghitungan (rekalkulasi) dosis
lapangan penyinaran pra QA/QC
adalah mengecek hasil penghitungan (rekalkulasi) dosis lapangan
penyinaran sesuai SOP.
102. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG liver scan
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Liver scan
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
103. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG dacrio
scintigraphy dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dacrio
scintigraphy sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
104. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan MIBG
hepatobiliariy scintigraphy dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Hepatobiliariy
scintigraphy
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP.

62
105. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
venography dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

MIBG

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Venography sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
106. Melakukan tindakan pemeriksaan sidik perfusi miokardial dengan
tc 99 mo sestamibi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Sidik
perfusi miokardial dengan Tc 99 Mo sestamibii sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
107. Melakukan tindakan pemeriksaan sidik perfusi miokardial dengan
TI dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sidik
perfusi miokardial dengan TI sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
108. Melakukan tindakan pemeriksaan sidik infark miokard akut
pemeriksaan dalam rangka kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sidik infark
miokard akut sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
109. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera
cystenografi dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Cysternografi dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
110. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
brainscan dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

camera

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Brainscan
dengan gamma camera sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.

63
111. Melakukan tindakan pemeriksaan
renografi captropil dalam rangka
nuklir

SPECT gamma camera


pemeriksaan kedokteran

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Renografi
captropil dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
112. Melakukan tindakan pemeriksaan
renografi dieresis dalam rangka
nuklir

SPECT gamma camera


pemeriksaan kedokteran

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Renografi
dieresis dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
113. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera
renogram erpf dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Renogram
erpf dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
114. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera
pharatiroid sestamibi dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Pharatiroid
sestamibi dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
115. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera
wholebody dengan tc-sestamibi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Wholebody
dengan Tc-sestamibi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
116. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera thyroid
scan dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

64
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Thyroid
scan dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
117. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma camera
sistography dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sistography
dengan gamma camera sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
118. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT thyroid scan dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Thyroid
scan dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
119. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT mamoscintigrafi
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Mamoscintigrafi dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
120. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

meckel

scan

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Meckel scan
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
121. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT brainscan dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Brainscan
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
122. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT lymphoscintigrafi
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

65
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Lymphoscintigrafi dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
123. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
SPECT-CT blaadpool
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Blaadpool
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
124. Menyusun laporan 5 (lima) tahunan sebagai anggota
adalah melakukan penyusunan laporan untuk penyelenggaraan
pelayanan radiologi dan imejing setiap
5 (lima) tahun dan
tahunan yang mencakup laporan kebutuhan rutin Barang Medis
Habis Pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi,
pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan asesoris
pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film radiografi
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.
125. Menyusun laporan tahunan sebagai ketua
adalah melakukan penyusunan laporan untuk penyelenggaraan
pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup
laporan kebutuhan rutin Barang Medis Habis Pakai (BMHP)
bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat
processing, pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan
analisa penolakan film radiografi
telah di tetapkan.

sesuai dengan pedoman yang

126. Menyusun evaluasi 5 (lima) tahunan sebagai anggota


adalah melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan
radiologi dan imejing setiap 5 (lima) tahun dan tahunan yang
mencakup laporan kebutuhan rutin Barang Medis Habis Pakai
(BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan alatalat processing, pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi
dan analisa penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman
yang telah di tetapkan.
127. Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota
adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan radiologi

66
setiap 5 (lima) tahun yang mencakup laporan kinerja pelayanan
radiodiagnostik, radioterapi dan atau kedokteran nuklir sesuai
dengan pedoman yang telah di tetapkan.
128. Mengevaluasi pemeliharaan alat-alat prosesing
adalah melakukan evaluasi terhadap pemeliharaan alat-alat
processing sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.
F.

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Madya:


1.

Merencanakan
ketua

penyelenggaraan

pelayanan

radiologi

sebagai

adalah
melakukan
perencanaan
untuk
penyelenggaraan
pelayanan radiologi dan imejing dengan menyusun rencana 5
(lima) tahunan, tahunan dan kebutuhan rutin Barang Medis
Habis Pakai (BMHP) bulanan dan program kerja pelayanan
radiologi sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.
2.

Menyusun program kerja pelayanan radiologi sebagai ketua


adalah menyusun program kerja pelayanan radiologi 5 (lima)
tahunan dan tahunan sesuai dengan aturan yang telah di
tetapkan.

3.

Melakukan pemeriksaan cone beam CT dental dalam rangka


pemeriksaan CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan
pemeriksaan CT Scan Cone beam CT dental.

4.

tindakan

Melakukan pemeriksaan biopsi thorax dalam rangka pemeriksaan


CT scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Biopsi thorax non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

5.

Melakukan pemeriksaan biopsi


pemeriksaan CT scan non kontras

abdomen

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Biopsi abdomen non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
6.

Melakukan pemeriksaan densitometri dalam rangka pemeriksaan


CT scan non kontras

67
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Densitometri non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
7.

Melakukan pemeriksaan perfusi dalam rangka pemeriksaan CT


scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Perfusi non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

8.

Melakukan pemeriksaan urologi dalam rangka pemeriksaan CT


scan non kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Urologi non kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

9.

Melakukan pemeriksaan radioterapi dalam rangka pemeriksaan


CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Untuk tindakan radioterapi sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

10. Melakukan pemeriksaan cone beam CT dental dalam rangka


pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan Cone beam CT dental sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
11. Melakukan pemeriksaan pembuluh darah jantung (CT cardiac)
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Pembuluh darah jantung ( CT cardiac)
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien.
12. Melakukan pemeriksaan pembuluh darah otak dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Pembuluh darah otak dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
13. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas atas dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras

68
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi extremitas atas dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
14. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas bawah dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi extremitas bawah dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien.
15. Melakukan pemeriksaan angiografi arteri pulmonaris dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi arteri pulmonaris dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien.
16. Melakukan pemeriksaan angiografi aorta abdominalis dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi aorta abdominalis dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien.
17. Melakukan pemeriksaan angiografi
pemeriksaan CT scan dengan kontras

carotis

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Angiografi carotis dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
18. Melakukan pemeriksaan biopsi thorax dalam rangka pemeriksaan
CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Biopsi thorax dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
19. Melakukan pemeriksaan biopsi abdomen
pemeriksaan CT scan dengan kontras

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan


pemeriksaan CT Scan Biopsi abdomen dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.

69
20. Melakukan pemeriksaan bronkoskopi dalam rangka pemeriksaan
CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Bronkoskopi dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
21. Melakukan pemeriksaan perfusi dalam rangka pemeriksaan CT
scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Perfusi dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
22. Melakukan pemeriksaan urologi dalam rangka pemeriksaan CT
scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Urologi dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
23. Melakukan pemeriksaan myelografi dalam rangka pemeriksaan
CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Myelografi dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
24. Melakukan pemeriksaan colonoscopy dalam rangka pemeriksaan
CT scan dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur dan melakukan tindakan
pemeriksaan CT Scan Colonoscopy dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien.
25. Melakukan pemeriksaan mastoid dalam rangka pemeriksaan MRI
non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
26. Melakukan pemeriksaan choclear dalam rangka pemeriksaan MRI
non kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.

70
27. Melakukan pemeriksaan hipophise pada kasus microadenoma
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Hipophise pada kasus microadenoma dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
28. Melakukan pemeriksaan hipophise pada kasus macroadenoma
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Hipophise pada kasus macroadenoma dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
29. Melakukan pemeriksaan pelvis dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Pelvis dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
30. Melakukan pemeriksaan payudara dalam rangka pemeriksaan
MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Payudara dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
31. Melakukan
pemeriksaan hipophise dynamic dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Hipophise dynamic dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
32. Melakukan pemeriksaan lidah dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Lidah dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
33. Melakukan pemeriksaan angiografi
pemeriksaan MRI dengan kontras

thorax

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Angiografi thorax dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.

71
34. Melakukan pemeriksaan angiografi
pemeriksaan MRI dengan kontras

carotis

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Angiografi carotis dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
35. Melakukan pemeriksaan angiografi abdominal dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi abdominal dengan kontras
sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
36. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas atas dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi ekstremitas atas dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
37. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas bawah dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi ekstremitas bawah dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
38. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy brain multi voxel dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy brain multi voxel dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
39. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy brain single voxel dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy brain single voxel dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
40. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy payudara multi voxel
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy payudara multi voxel dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

72
41. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy payudara single voxel
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy payudara single voxel dengan
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
42. Melakukan pemeriksaan liver dynamic dalam rangka pemeriksaan
MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Liver dynamic dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
43. Melakukan pemeriksaan CP (cholangio pancreografi) dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan
melakukan tindakan
pemeriksaan MRI CP (cholangio pancreografi) dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
44. Melakukan pemeriksaan arthrography wrist joint dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography wrist joint dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
45. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas atas dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas atas dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
46. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas bawah dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas bawah dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
47. Melakukan pemeriksaan arthrography
pemeriksaan MRI dengan kontras

elbow

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Arthrography elbow dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

73
48. Melakukan pemeriksaan arthrography shoulder dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography shoulder dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
49. Melakukan pemeriksaan arthrography
pemeriksaan MRI dengan kontras

genu

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Arthrography genu dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
50. Melakukan pemeriksaan arthrography
pemeriksaan MRI dengan kontras

ankle

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Arthrography ankle dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
51. Melakukan pemeriksaan whole body diffusion dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan
melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Whole body diffusion dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
52. Melakukan pemeriksaan whole spine dalam rangka pemeriksaan
MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Whole spine dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
53. Melakukan pemeriksaan arteriografi
pemeriksaan MRI dengan kontras

otak

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Arteriografi otak dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
54. Melakukan pemeriksaan venografi otak TOF dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Venografi otak TOF dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

74
55. Melakukan pemeriksaan pedis kasus plantar kapitis dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Pedis kasus plantar kapitis dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
56. Melakukan pemeriksaan cochlear dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI cochlear dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
57. Melakukan pemeriksaan brain perfusi dalam rangka pemeriksaan
MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Brain perfusi dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
58. Melakukan pemeriksaan jantung dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Jantung dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
59. Melakukan pemeriksaan jantung
pemeriksaan MRI dengan kontras

perfusi

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Jantung perfusi dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
60. Melakukan pemeriksaan jantung
pemeriksaan MRI dengan kontras

coroner

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Jantung coroner dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
61. Melakukan pemeriksaan jantung
pemeriksaan MRI dengan kontras

stress/rest

dalam

rangka

adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan


pemeriksaan MRI Jantung stress/rest dengan kontras sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.

75
62. Melakukan pemeriksaan payudara dengan kontras dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Payudara dengan kontras sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP.
63. Melakukan pemeriksaan Venography ekstremitas atas dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas atas dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
64. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas bawah dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras
adalah memberikan penjelasan dan melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas bawah dengan kontras
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
65. Melakukan pemeriksaan kandungan trimester II dan III 4D dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan kandungan
trimester II dan III sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
66. Melakukan pemeriksaan testis 4D dalam rangka pemeriksaan
USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
67. Melakukan pemeriksaan vasculer vertebralis dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
vertebralis
dengan
doppler
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP.
68. Melakukan pemeriksaan common bileduct dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Common

76
bileduct dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
69. Melakukan pemeriksaan jantung (echocardiografi) dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Jantung
(echocardiografi) dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
70. Melakukan
pemeriksaan
endobronchial
pemeriksaan USG non kontras

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Endobronchial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
71. Melakukan pemeriksaan obgyn trimester II dan III 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Obgyn trimester II dan III sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
72. Melakukan pemeriksaan testis 4D dalam rangka pemeriksaan
USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan
kontras kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Testis sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
73. Melakukan pemeriksaan vasculer vertebralis dengan doppler
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vasculer
vertebralis
dengan
doppler
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP.
74. Melakukan pemeriksaan common bileduct dengan doppler dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Common
bileduct dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.

77
75. Melakukan
pemeriksaan jantung (echocardiography) dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Jantung
(echocardiografi) sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
76. Melakukan
pemeriksaan
endobronchial
pemeriksaan USG dengan kontras

dalam

rangka

adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Endobronchial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
77. Melakukan set up teknik penyinaran Total Body Iradiation (TBI)
sebagai ketua dalam rangka persiapan pelayanan radioterapi
adalah melakukan set up teknik penyinaran Total Body Irradiation
(TBI).
78. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat cone
beam CT dalam rangka pelayanan radioterapi eksternal
adalah melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat
cone beam CT sesuai SOP.
79. Melakukan koreksi set up penyinaran berdasarkan analisa hasil
verifikasi portal dalam rangka tindakan radioterapi eksternal
adalah melakukan koreksi set up penyinaran berdasarkan analisa
hasil verifikasi portal sesuai SOP.
80. Melakukan penyinaran dengan blok MLC atau tanpa blok sama
sekali dalam rangka tindakan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan blok MLC atau tanpa blok
sama sekali sesuai SOP.
81. Melakukan penyinaran dengan individual blok dalam rangka
tindakan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan individual blok sesuai SOP.
82. Melakukan penyinaran dengan penggunaan blok standar/manual
dalam rangka tindakan radioterapi eksternal
adalah melakukan Penyinaran dengan penggunaan blok standar
/manual sesuai SOP.
83. Melakukan penyinaran dengan penggunaan aplikator electron
dalam rangka tindakan radioterapi eksternal

78
adalah melakukan Penyinaran dengan penggunaan aplikator
electron sesuai SOP.
84. Melakukan penyinaran dengan penggunaan wedge filter dalam
rangka tindakan radioterapi eksternal
adalah melakukan penyinaran dengan penggunaan wedge filter
sesuai SOP.
85. Melakukan penyinaran dengan penggunaan bolus keras dalam
rangka tindakan radioterapi eksternal
adalah melakukan penyinaran dengan penggunaan bolus keras
sesuai SOP.
86. Membuat radiografi aplikator brachyterapi dalam proses lokalisasi
target dengan pesawat simulator dalam rangka tindakan
radioterapi
adalah membuat radiografi aplikator brachyterapi dalam proses
lokalisasi target dengan pesawat simulator sesuai SOP.
87. Melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi bekerjasama dengan
mitra terkait sebagai wakil ketua
adalah melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi bekerjasama
dengan mitra terkait sesuai SOP.
88. Melakukan pengukuran paparan radiasi lingkungan radioterapi
(survey radiasi) sebagai wakil ketua
adalah secara bersama-sama mengukur paparan radiasi di
lingkungan radioterapi secara rutin sesuai pedoman.
89. Melakukan pemeriksaan static dengan MIBG blaadpool dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Blaadpool
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
90. Melakukan pemeriksaan bone scan dinamik three phase dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Bone scan
dinamik three phase sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
91. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT KNF mibi dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir

79
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan KNF Mibi
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
92. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT sentinel node dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sentinel
node dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP.
93. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT sistografi dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sistografi
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
94. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT hepatobiliaris dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Hepatobiliaris dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
95. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT parathyroid dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Parathyroid
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP.
96. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT cysternography dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada
pasien
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan
Cysternografi dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP.
97. Melakukan pemeriksaan positron emision computer tomography
(PET-CT) dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir

80
adalah menjelaskan prosedur pemeriksaan kedokteran nuklir
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan dengan
SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP.
98. Menyusun laporan 5 (lima) tahunan sebagai ketua
adalah melakukan penyusunan laporan untuk penyelenggaraan
pelayanan radiologi dan imejing setiap 5 (lima) tahun dan
tahunan yang mencakup laporan kebutuhan rutin Barang Medis
Habis Pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi,
pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan asesoris
pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film radiografi
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.
99. Menyusun laporan kinerja pelayanan radiologi sebagai ketua
adalah sebagai ketua tim penyusunan laporan kinerja pelayanan
radiologi setiap tahun yang mencakup laporan kinerja pelayanan
radiodiagnostik, radioterapi dan atau kedokteran nuklir sesuai
dengan pedoman yang telah ditetapkan.
100. Menyusun evaluasi 5 (lima) tahunan sebagai ketua
adalah sebagai ketua tim yang melakukan evaluasi untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap 5 (lima)
tahun dan tahunan yang mencakup laporan kebutuhan rutin
Barang Medis Habis Pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan
radiologi, pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan
asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film
radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.
101. Menyusun evaluasi tahunan sebagai ketua
adalah sebagai ketua tim yang melakukan evaluasi untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun
yang mencakup laporan kebutuhan rutin Barang Medis Habis
Pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan
alat-alat
processing,
pemeliharaan
asesoris
pemeriksaan
radiografi dan analisa penolakan film radiografi sesuai dengan
pedoman yang telah di tetapkan.
102. Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai ketua
adalah sebagai ketua tim yang melakukan evaluasi terhadap
kinerja pelayanan radiologi setiap 5 (lima) tahun yang mencakup
laporan kinerja pelayanan radiodiagnostik, radioterapi dan atau
kedokteran nuklir sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

81
BAB IV
PENILAIAN ANGKA KREDIT
A. Kewenangan Penilaian Angka Kredit Radiografer
Ketentuan

mengenai

kewenangan

penilaian

Angka

Kredit

Jabatan

Fungsional Radiografer mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya, dan Peraturan
Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
47 Tahun 2014 dan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Radiografer dan Angka Kreditnya.
B. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, Tim Penilai dan Pejabat
yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dan Tim Penilai
Ketentuan mengenai Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit, Tim
Penilai dan Pejabat yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit mengacu
kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer
dan Angka Kreditnya, dan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 47 Tahun 2014 dan Nomor 21 Tahun
2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya.

C. Sekretariat Tim Penilai


Untuk

membantu

Tim

Penilai

dalam

melaksanakan

tugasnya,

dibentuk Sekretariat Tim Penilai. Sekretariat Tim Penilai dipimpin oleh


Sekretaris.
1. Kedudukan Sekretariat Tim Penilai

82
Kedudukan Sekretariat Tim Penilai adalah sebagai berikut:
a. Sekretariat Tim Penilai Pusat berkedudukan pada unit kerja yang
membidangi kepegawaian di Sekretariat Direktorat Jenderal yang
membidangi pembinaan pelayanan radiologi pada Kementerian
Kesehatan.
b. Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja berkedudukan pada unit kerja
yang membidangi kepegawaian di Sekretariat Direktorat Jenderal
yang membidangi pembinaan pelayanan radiologi pada Kementerian
Kesehatan.
c. Sekretariat Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat berkedudukan
pada unit kerja yang membidangi kepegawaian di Unit Pelaksana
Teknis Pusat Kementerian Kesehatan
d. Sekretariat Tim Penilai Instansi berkedudukan pada Unit Kerja
setingkat eselon II yang membidangi kepegawaian pada Instansi
selain Kementerian Kesehatan.
e. Sekretariat Tim Penilai Provinsi berkedudukan pada unit kerja yang
membidangi kepegawaian pada Dinas yang membidangi kesehatan
di Provinsi.
f. Sekretariat

Tim

Penilai

Unit

Pelaksana

Teknis

Provinsi

berkedudukan pada unit kerja yang membidangi kepegawaian di


unit pelaksana teknis daerah Provinsi.
g. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota berkedudukan pada unit
kerja yang membidangi kepegawaian pada Dinas yang membidangi
kesehatan di Kabupaten/Kota.
h. Sekretariat Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota
berkedudukan pada unit kerja yang membidangi kepegawaian di
unit pelaksana teknis daerah Kabupaten/Kota.
2. Kriteria Anggota Sekretariat Tim Penilai
Kriteria Anggota Sekretariat Tim Penilai adalah sebagai berikut:
1. Memahami tentang peraturan perundang-undangan terkait dengan
Jabatan Fungsional Radiografer.

83
2. Memahami

mekanisme

dan

prosedur

penilaian

angka

kredit

menuangkan

angka

kredit

Radiografer.
3. Mampu

mengadministrasikan

dan

Radiografer ke dalam format penetapan angka kredit.


4. Mampu membuat laporan pelaksanaan penilaian angka kredit
kepada ketua Tim Penilai angka kredit.
5. Dapat menjaga rahasia hasil penilaian angka kredit Radiografer.
3. Masa Jabatan Anggota Sekretariat Tim Penilai
Masa Jabatan Anggota Sekretariat Tim Penilai mengikuti masa jabatan
Tim Penilai.
4. Pemberhentian Anggota Sekretariat Tim Penilai
Anggota Sekretariat Tim Penilai diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. Habis masa jabatan.
b. Mengundurkan diri dari Sekretariat Tim Penilai.
c. Pindah tempat kerja.
d. Dijatuhi hukuman tingkat sedang atau berat dan telah mempunyai
kekuatan yang tetap.
e. Berhenti atau diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil.
Bagi anggota Sekretariat Tim Penilai yang diberhentikan sebelum habis
masa jabatannya, yang bersangkutan diganti dengan anggota yang baru
dengan

Keputusan

Pejabat

yang

berwenang

mengangkat

dan

memberhentikan Sekretariat Tim Penilai.


5. Rincian Tugas Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit
Rincian Tugas Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit adalah sebagai
berikut:
a. Menerima DUPAK berikut kelengkapannya.
b. Memverifikasi dan mengkonfirmasi kekurangan kelengkapan berkas
DUPAK.
c. Mengadministrasikan DUPAK berikut kelengkapannya.
d. Menyiapkan persidangan Tim Penilai.

84
e. Mendistribusikan DUPAK berikut kelengkapannya kepada anggota
tim penilai.
f. Memfasilitasi Tim Penilai dalam melaksanakan tugas.
g. Mendokumentasikan hasil kerja Tim Penilai dan bukti prestasi kerja
yang telah dinilai.
h. Membantu tim penilai dalam menuangkan pemberian angka kredit
radiografer yang telah disepakati Tim Penilai ke dalam format PAK
untuk ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
i. Melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan kepada pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.
D. Pengajuan Usul Penilaian Angka Kredit
1. Kelengkapan Pengajuan Usul Penilaian Angka Kredit
Setiap

Radiografer

berdasarkan

hasil

pelaksanaan

kegiatan

yang

dituangkan dalam DUPAK wajib mengusulkan paling kurang satu kali


dalam satu tahun dengan melampirkan bukti-bukti sebagai berikut:
a. Salinan/fotokopi Nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tahun terakhir
yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
b. Salinan/fotokopi surat keputusan kenaikan jabatan dan pangkat
terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
c. Salinan/fotokopi surat keputusan terakhir tentang pengangkatan
pertama/pengangkatan kembali dalam jabatan Radiografer yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
d. Salinan/fotokopi Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
e. Bukti fisik hasil pelaksanaan tugas sebagai Radiografer dengan
melampirkan surat pernyataan.
2. Tata Cara Pengajuan Usul Penilaian dan PAK
a. Radiografer yang bersangkutan mencantumkan perkiraan angka
kredit prestasi kerja ke dalam formulir DUPAK Jabatan Fungsional
Radiografer berikut kelengkapannya untuk disampaikan kepada
Kepala Unit Kerja/UPT/UPTD/LTD yang bersangkutan.

85
b. Kepala Unit Kerja/UPT/UPTD/LTD yang bersangkutan di bantu
oleh tim verifikasi meneliti ulang kebenaran DUPAK berikut
kelengkapannya.
c. DUPAK diajukan dengan surat pengantar dari pejabat sebagai
berikut:
1)

Direktur atau pejabat setingkat eselon II yang membidangi


pembinaan pelayanan radiologi

di lingkungan Kementerian

Kesehatan kepada Menteri Kesehatan u.p. Direktur Jenderal


yang membidangi pelayanan radiologi dalam menetapkan
angka kredit untuk kenaikan pangkat jabatan Radiografer Ahli
Madya dengan pangkat Pembina TK I, golongan ruang IV/b
menjadi Radiografer Ahli Madya dengan pangkat Pembina
Utama Muda, golongan ruang IV/c, surat pengantar tersebut
tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Unit Kerja/UPT
Kementerian Kesehatan.
2)

Direktur Jenderal atau pejabat setingkat eselon I yang


membidangi kesehatan pada Kementerian/Lembaga kepada
Menteri Kesehatan u.p. Direktur Jenderal yang membidangi
pembinaan pelayanan pelayanan radiologi dalam menetapkan
angka kredit untuk kenaikan pangkat jabatan Radiografer Ahli
Madya dengan pangkat Pembina TK I, golongan ruang IV/b
menjadi Radiografer Ahli Madya dengan pangkat Pembina
Utama Muda, golongan ruang IV/c, surat pengantar tersebut
tembusannya disampaikan kepada Pimpinan Instansi.

3)

Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi


kesehatan kepada Menteri Kesehatan u.p. Direktur Jenderal
yang membidangi bidang pembinaan pelayanan radiologi
dalam menetapkan angka kredit untuk kenaikan pangkat
jabatan Radiografer Ahli Madya dengan pangkat Pembina TK I,
golongan ruang IV/b menjadi Radiografer Ahli Madya dengan
pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, surat

86
pengantar

tersebut

tembusannya

disampaikan

kepada

Gubernur/Bupati/ Walikota.
d. Pengajuan usul penetapan angka kredit harus telah sampai kepada
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit paling lambat:
1)

Tanggal

15

Juni

jabatan/pangkat

bagi

pada

Radiografer
periode

yang

Oktober

akan
tahun

naik
yang

bersangkutan.
2)

Tanggal 15 Desember bagi Radiografer yang akan naik


jabatan/pangkat pada periode April tahun berikutnya.

E. Tata Cara Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit


Berdasarkan

DUPAK

yang

disampaikan

oleh Radiografer, selanjutnya

TPAK melakukan kegiatan sebagai berikut:


1. Persidangan Tim Penilai dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu
setiap bulan Juni dan Desember.
2. Pengambilan keputusan dalam pemberian angka kredit dilakukan
melalui prosedur sebagai berikut:
a. Ketua Tim Penilai membagi tugas penilaian kepada anggota Tim
Penilai.
b. Setiap usul di nilai oleh 2 (dua) orang anggota.
c.

Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian, hasilnya


disampaikan kepada Ketua Tim Penilai melalui Sekretaris Tim
Penilai untuk disahkan.

d. Apabila angka kredit yang diberikan oleh dua orang penilai tidak
sama, maka pemberian angka kredit dimusyawarahkan dalam
sidang pleno untuk didiskusikan antar Tim Penilai.
e.

Pengambilan

keputusan

dalam

sidang

pleno

Tim

Penilai

dilakukan secara aklamasi atau melalui suara terbanyak.


f.

Sekretaris Tim Penilai menuangkan angka kredit hasil keputusan


musyawarah dalam sidang pleno.

87
3. Bagi Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum memiliki TPAK Jabatan
Fungsional
kesehatan

Radiografer,
di

maka

Kepala

Provinsi/Kabupaten/Kota

Dinas
yang

yang

membidangi

bersangkutan

dapat

bekerjasama dengan TPAK Jabatan Fungsional Radiografer pada


Provinsi/Kabupaten/Kota

terdekat

atau

mengadakan

kerjasama

dengan TPAK Jabatan Fungsional Radiografer Tingkat Unit Kerja untuk


melakukan penilaian angka kredit Radiografer.

88
Gambar 4.1. Prosedur Penilaian Angka Kredit Radiografer Pangkat Pengatur
Golongan Ruang II/c s.d. Pembina IV/a

TPAK Radiografer Unit Kerja/UPT Kemenkes


TPAK Radiografer Instansi
TPAK Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
TPAK Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota

Pimpinan Unit Kerja/UPT Kemenkes


Pimpinan Instansi
Ka. Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Ka. Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota

6a
HASIL PENILAIAN

Ka. BKN/KANREG

5a

3a

6b
Set TPAK Radiografer Unit Kerja/UPT Kemenkes
Set TPAK Radiografer Instansi
Set TPAK Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Set TPAK Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota

Radiografer Ybs;
Pimpinan Unit Kerja;
Sesditjen yg membidangi yan-Radiologi;
Karopeg/Ka. BKD Prov/Kab/Kota;
Set TPAK;
Pejabat lain yg dianggap perlu;

3b

5b

Pimpinan Unit kerja /UPT Kemenkes


Pimpinan Instansi
Ka. Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Ka. Dinkes/ UPTD/LTD Kab/Kota

1
Radiografer Unit Kerja/UPT Kemenkes
Radiografer Instansi
Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota

89
Keterangan:
1. Radiografer menyiapkan bahan/berkas dan menuangkan angka kredit ke
dalam DUPAK dilengkapi dengan bukti-bukti fisik untuk diverifikasi oleh
tim verifikasi yang ditunjuk oleh lembaga masing-masing. Bahan/berkas
dan DUPAK tersebut disampaikan kepada Pimpinan:
a. Unit Kerja di Kemenkes, atau
b. UPT Kemenkes, atau
c. Instansi pada Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian
selain Kementerian Kesehatan, atau
d. Dinas yang membidangi Kesehatan di Provinsi, atau
e. Dinas yang membidangi Kesehatan di Kabupaten/Kota, atau
f. UPTD/LTD di Provinsi, atau
g. UPTD/LTD di Kabupaten/Kota.
2. Pimpinan menyampaikan bahan/berkas usulan kepada Sekretariat TPAK.
3a. Sekretariat TPAK mendistribusikan bahan/berkas usulan yang sudah
lengkap kepada TPAK.
3b. Berkas usulan yang tidak lengkap diberitahukan kepada Radiografer
melalui Pimpinan untuk dilengkapi.
4. TPAK

menyerahkan

kembali

hasil

penilaian

angka

kredit

kepada

Sekretariat TPAK untuk dituangkan ke dalam format PAK.


5a. Sekretariat TPAK menyampaikan PAK kepada Pimpinan bagi Radiografer
yang memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih
tinggi.
5b. DUPAK yang belum memenuhi syarat dibuatkan surat keterangan hasil
penilaian angka kredit dan dikirim kepada Radiografer yang bersangkutan
melalui Pimpinan.
6a. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menetapkan PAK
Radiografer yang memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan

90
setingkat lebih tinggi. PAK Asli disampaikan kepada

Kepala Badan

Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.


6b. Tembusan

disampaikan

kepada

Radiografer

yang

bersangkutan,

Pimpinan Unit Kerja, Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi


pelayanan

radiologi,

Kepala

Biro

Kepegawaian/Badan

Kepegawaian

Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Sekretariat TPAK yang bersangkutan


dan pejabat lain yang dianggap perlu.

91
Gambar 4.2.

Prosedur Penilaian Angka Kredit Radiografer Pangkat Pembina


Tk I Gol IV/b s.d Pangkat Pembina Utama Muda Gol IV/c

TPAK Pusat

Kementerian Kesehatan
Up. Direktur Jenderal

6a

HASIL PENILAIAN

Ka. BKN/KANREG

5a

3a

6b
Radiografer Ybs;
Pimpinan Unit Kerja;

Sesditjen yg membidangi yan-Radiologi;

Set TPAK Pusat

Karopeg/Ka. BKD Prov/Kab/Kota;


Set TPAK;
Pejabat lain yg dianggap perlu;

3b

5b

Pimpinan Unit Kerja Kemenkes


Ka. UPT Kemenkes
Pimpinan Instansi
Ka. Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Ka. Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota

Radiografer Unit Kerja Kemenkes


Radiografer Instansi
Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Radiografer Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota

92
Keterangan:
1. Radiografer menyiapkan bahan/berkas dan menuangkan angka kredit ke
dalam DUPAK dilengkapi dengan bukti-bukti fisik untuk diverifikasi oleh
Tim Verifikasi yang ditunjuk oleh lembaga masing-masing. Bahan/berkas
dan DUPAK tersebut disampaikan kepada Pimpinan:
a. Unit Kerja, atau
b. UPT Kemenkes, atau
c.

Instansi pada Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian


selain Kementerian Kesehatan, atau

d. Dinas yang membidangi Kesehatan di Provinsi, atau


e.

Dinas yang membidangi Kesehatan di Kabupaten/Kota, atau

f.

UPTD/LTD di Provinsi, atau

g.

UPTD/LTD di Kabupaten/Kota.

2. Pimpinan menyampaikan bahan/berkas usulan kepada Sekretariat TPAK


Pusat.
3a. Sekretariat TPAK Pusat mendistribusikan bahan/berkas usulan yang
sudah lengkap kepada TPAK Pusat.
3b. Berkas usulan yang tidak lengkap diberitahukan kepada Radiografer
melalui Pimpinan untuk dilengkapi.
4. TPAK Pusat menyerahkan kembali hasil penilaian angka kredit kepada
Sekretariat TPAK Pusat untuk dituangkan ke dalam format PAK.
5a. Sekretariat TPAK Pusat, menyampaikan PAK kepada Direktur Jenderal
yang membidangi pelayanan radiologi

bagi Radiografer yang memenuhi

syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.


5b. DUPAK yang belum memenuhi syarat dibuatkan surat keterangan hasil
penilaian angka kredit dan dikirim kepada Radiografer yang bersangkutan
melalui Pimpinan.
6a. Direktur Jenderal yang membidangi pelayanan radiologi menetapkan PAK
Radiografer yang memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan

93
setingkat lebih tinggi. PAK Asli disampaikan kepada

Kepala Badan

Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.


6b. Tembusan

disampaikan

kepada:

Radiografer

yang

bersangkutan,

Pimpinan, Unit Kerja, Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi


pelayanan

radiologi,

Kepala

Biro

Kepegawaian/Badan

Kepegawaian

Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Sekretariat TPAK yang bersangkutan


dan pejabat lain yang dianggap perlu.

94
BAB V
TATA CARA PENEMPATAN, PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN,
KENAIKAN PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA,
PENGANGKATAN KEMBALI, PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
DAN PEMBERHENTIAN
JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
A. Tata Cara Penempatan
Penempatan pejabat fungsional Radiografer ke dalam fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya berdasarkan analisa
jabatan dan analisa beban kerja, serta jenjang jabatan sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 5.1
Penempatan pejabat fungsional Radiografer
berdasarkan jenjang jabatan.
NAMA
FASYANKES

JENJANG JABATAN FUNGSIONAL


TERAMPIL

MAHIR

PENYELIA

AHLI

AHLI

AHLI

PERTAMA

MUDA

MADYA

PUSKESMAS

BALAI

RS Klas D

RS Klas C

RS Klas B

RS Klas A

RSK Klas C

RSK Klas B

RSK Klas A

sesuai

dengan

Jumlah

kebutuhan

pejabat

fungsional

Radiografer

jenjangnya didasarkan pada formasi fasilitas pelayanan kesehatan dan


fasilitas kesehatan lainnya.

95
B. Pengangkatan Radiografer
1. Pejabat yang berwenang mengangkat kedalam Jabatan Fungsional
Radiografer
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil, maka pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk
pertama kali dalam Jabatan Fungsional Radiografer ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang adalah sebagai berikut:
a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk membidangi
kepegawaian

bagi

Radiografer

di

lingkungan

Kementerian

Kesehatan.
b. Pimpinan Instansi selain Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I
yang

ditunjuk

membidangi

kepegawaian

bagi

Radiografer

di

lingkungan instansi selain Kementerian Kesehatan.


c. Gubernur atau pejabat yang ditunjuk membidangi kepegawaian bagi
Radiografer di lingkungan Unit Kerja/UPT/UPTD/LTD Provinsi.
d. Bupati/Walikota
kepegawaian bagi

atau

pejabat

yang

ditunjuk

membidangi

Radiografer di lingkungan Unit Kerja/UPT/

UPTD/LTD Kabupaten/Kota.
2. Pengangkatan melalui Penyesuaian/Inpassing
a. Masa Penyesuaian/Inpassing
Masa Penyesuaian/Inpassing dalam jabatan dan angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer Tingkat Keahlian di lingkungan
Instansi Pusat dan Daerah mengacu pada Peraturan Bersama
Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
47 Tahun 2014 dan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya.

96
b. Persyaratan
1) PNS dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Radiografer
melalui

penyesuaian/inpassing

dengan

ketentuan

sebagai

berikut:
a) Tersedianya formasi jabatan.
b) Sudah diangkat sebagai PNS.
c) Tidak sedang menduduki jabatan struktural/fungsional
lainnya.
d) Telah dan masih melaksanakan tugas di bidang pelayanan
Radiologi.
e) Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2) Kelengkapan Berkas untuk pengangkatan ke dalam Jabatan
Fungsional Radiografer melalui penyesuaian/inpassing adalah
sebagai berikut:
a) Fotocopy Kartu Pegawai.
b) Fotocopy Ijazah yang telah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang.
c) Fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir.
d) Fotocopy Nilai SKP satu tahun terakhir.
e) Surat pernyataan telah melaksanakan tugas di bidang
pelayanan radiologi dari Pejabat yang berwenang, asli.
f) Fotocopy Surat Tanda Registrasi (STR) Radiografer yang
masih berlaku.
g) Surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional Radiografer,
dari PNS yang bersangkutan, asli.
c. Tata Cara Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Fungsional Radiografer
1) Kementerian Kesehatan
a) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan

97
Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan untuk pengusulan
penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan yang
bersangkutan mengusulkan kepada Unit Eselon I yang
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan melalui
eselon II yang membidangi kepegawaian di masing-masing
Unit Eselon I.
c) Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Unit Eselon I
bersangkutan

memeriksa

persyaratan

dan

kelengkapan

berkas yang diperlukan dan disampaikan kepada Sekretariat


Jenderal Kementerian Kesehatan melalui Biro Kepegawaian
Kementerian Kesehatan.
d) Biro Kepegawaian memeriksa kembali berkas usulan untuk
selanjutnya

memproses

surat

keputusan

penyesuaian/

inpassing.
e) Surat keputusan penyesuaian/inpassing bagi Radiografer
Ahli

Pertama

sampai

dengan

Radiografer

Ahli

Madya

ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau pejabat lain yang


ditunjuk oleh Menteri.
f)

Surat Keputusan penyesuaian/inpassing asli disampaikan


kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Biro
Kepegawaian, Pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN)

setempat,

bersangkutan

dan

pimpinan

unit

pembuat

daftar

kerja

pegawai

yang

gaji

pegawai

yang

bersangkutan.
2) Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian selain Kementerian Kesehatan:
a) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan

98
Unit

Kerja

untuk

pengusulan

penyesuaian/inpassing

Jabatan Fungsional Radiografer.


b) Pimpinan
kepada

Unit

Kerja

Pimpinan

yang

Instansi

bersangkutan
melalui

mengusulkan

bagian/unit

yang

membidangi kepegawaian pada Instansi tersebut.


c) Bagian/unit

yang

membidangi

memeriksa

berkas

usulan

memenuhi

persyaratan

kepegawaian

inpassing

dan

disampaikan

Instansi,

berkas

kepada

yang

Pimpinan

Instansi.
d) Surat keputusan penyesuaian/inpassing bagi Radiografer
Ahli

Pertama

sampai

dengan

Radiografer

Ahli

Madya,

ditetapkan oleh Pimpinan Instansi atau pejabat lain yang


ditunjuk oleh Pimpinan Instansi.
e) Surat

Keputusan

penyesuaian/inpassing

yang

asli

disampaikan kepada PNS yang bersangkutan, tembusan


disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara
(BKN), Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, Pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit, Kepala Kantor
Pelayanan
pimpinan

Perbendaharaan
unit

kerja

Negara

pegawai

yang

(KPPN)

setempat,

bersangkutan

dan

pembuat daftar gaji pegawai yang bersangkutan.


3) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
a) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


Unit

Kerja/UPTD/LTD

pengusulan

Provinsi/Kabupaten/Kota

penyesuaian/inpassing

Jabatan

untuk

Fungsional

Radiografer.
b) Pimpinan Unit Kerja/UPTD/LTD Provinsi/Kabupaten/Kota
yang bersangkutan mengusulkan kepada Kepala Dinas yang
membidangi kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui
bagian/unit yang membidangi kepegawaian.

99
c) Dinas yang membidangi kesehatan di Provinsi/Kabupaten/
Kota, memeriksa berkas usulan penyesuaian/inpassing dan
berkas yang memenuhi persyaratan disampaikan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota yang bersangkutan.
d) Surat keputusan penyesuaian/inpassing bagi Radiografer
Ahli

Pertama

sampai

dengan

Radiografer

Ahli

Madya,

ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain


yang ditunjuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
e) Surat

Keputusan

penyesuaian/inpassing

yang

asli

disampaikan kepada PNS yang bersangkutan, tembusan


disampaikan

kepada

Kepala

Kantor

Regional

Badan

Kepegawaian Negara PNS yang bersangkutan, Kepala Badan


Kepegawaian Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Sekretariat
Jenderal Kementerian Kesehatan, Pejabat yang berwenang
menetapkan

angka

kredit,

Kepala

Kantor

Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN) PNS yang bersangkutan,


Pimpinan Unit Kerja/UPTD/LTD Provinsi/ Kabupaten/Kota
pegawai yang bersangkutan dan pembuat daftar gaji PNS
yang bersangkutan.
d. Penentuan Angka Kredit
Untuk menentukan angka kredit dan tingkat Jabatan Fungsional
Radiografer bagi PNS yang diangkat pertama kali dalam Jabatan
Fungsional

Radiografer

melalui

penyesuaian/inpassing,

angka

kredit ditentukan berdasarkan golongan ruang dan masa kerja,


seperti tabel berikut :

100
Tabel 5.2 Angka Kredit Kumulatif untuk Penyesuaian/Inpassing
bagi Jabatan Fungsional Radiografer
NO

GOL

IJAZAH/STTB YANG

ANGKA KREDIT DAN MASA

SETINGKAT

KEPANGKATAN
<1 TH

1 TH

2 TH

3 TH

4 TH

III/a

Sarjana (S1)/Diploma IV

100

112

124

136

148

III/b

Sarjana (S1)/Diploma IV

150

162

174

186

197

Magister (S2)

150

163

177

188

199

Sarjana (S1)/Diploma IV

200

224

247

271

294

Magister (S2)

200

226

249

273

296

Doktor (S3)

200

228

251

275

298

Sarjana (S1)/Diploma IV

300

322

345

368

391

Magister (S2)

300

325

347

370

393

Doktor (S3)

300

327

349

372

395

Sarjana (S1)/Diploma IV

400

434

468

502

536

Magister (S2)

400

437

471

505

539

Doktor (S3)

400

440

474

508

542

Sarjana (S1)/Diploma IV

550

584

618

652

686

Magister (S2)

550

587

621

655

689

Doktor (S3)

550

590

624

658

692

Sarjana (S1)/Diploma IV s/d

700

700

700

700

700

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

Doktor

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah menduduki jabatan fungsional


radiografer
Contoh : 1
Sdri. Edhi Saparini, SST berijazah Diploma IV (D IV) Teknik
Radioterapi, telah 1 (satu) tahun menduduki Jabatan Fungsional
Radiografer Mahir pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a,
maka Sdri. Edhi Saparini, SST angka kreditnya ditetapkan sebesar
112. Sdri. Edhi Saparini, SST dapat disesuaikan/diinpassing ke
dalam Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Pertama.

101
Contoh : 2
Sdr. Chairil Anwar, SST berijazah S1 Teknik Radiodiagnostik telah 2
(dua) tahun menduduki Jabatan Fungsional Radiografer Mahir
pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, maka Sdr.
Chairil Anwar, SST angka kreditnya ditetapkan sebesar 174. Sdr.
Chairil

Anwar,

SST

dapat

disesuaikan/diinpassing

ke

dalam

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Pertama.


Contoh : 3
Sdr. Laode Baharudin, SST berijazah D IV Teknik Radiodiagnostik,
telah 3 (tiga) tahun menduduki Jabatan Fungsional Radiografer
Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c, maka Sdr. Laode
Baharudin, SST angka kreditnya ditetapkan sebesar 271. Sdr. Laode
Baharudin, SST dapat disesuaikan/diinpassing ke dalam Jabatan
Fungsional Radiografer Ahli Muda.
Contoh : 4
Sdri. Shinta Gunawati, SST berijazah D IV Teknik Radiodiagnostik,
telah 2 (dua) tahun menduduki Jabatan Fungsional Radiografer
Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, maka. Sdri.
Shinta Gunawati, SST angka kreditnya ditetapkan sebesar 345.
Sdri.

Shinta Gunawati, SST disesuaikan/diinpassing ke dalam

Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Muda.


2. Pegawai Negeri Sipil yang akan menduduki jabatan fungsional
Radiografer
Contoh : 1
Sdr. Puji Supriono, SST berijazah S1/D IV Teknik Radioterapi, telah
2 (dua) tahun menduduki pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang
III/d, Sdr. Puji Supriono, SST telah dan masih melaksanakan tugas
di bidang radiologi berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang,
maka Sdr.Puji Supriono,SST angka kreditnya ditetapkan sebesar
345. Sdr. Puji Supriono, SST dapat disesuaikan/diinpassing ke
dalam Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Muda.

102
Contoh : 2
Sdr. Sarono, SST berijazah S1/D IV Teknik Radioterapi, telah 2
(dua) tahun menduduki pangkat Pembina, golongan ruang IV/a,
Sdr. Sarono, SST telah dan masih melaksanakan tugas di bidang
radiologi berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, maka
Sdr. Sarono, SST angka kreditnya ditetapkan sebesar 468. Sdr.
Sarono, SST dapat disesuaikan/diinpassing ke dalam Jabatan
Fungsional Radiografer Ahli Madya.
3. Pengangkatan Pertama
PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Fungsional
Radiografer harus memenuhi syarat sebagaimana Pasal 28 Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer dan
Angka Kreditnya, sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Tersedianya formasi.
2) Sudah diangkat sebagai PNS.
3) Memiliki nilai Angka Kredit minimal sesuai ketentuan pada
lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya..
4) Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
b. Persyaratan Teknis
1) Keterampilan:
a) Berijazah paling rendah Diploma III (D.III) Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik Rontgen/Teknik
Radiologi/Teknik Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi.
b) Memiliki STR Radiografer yang masih berlaku.
c) Memiliki pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang
II/c.

103
d) Memperoleh nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2) Keahlian:
a) Berijazah paling rendah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV)
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik Radiologi/
Teknik Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi.
b) Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a.
c) Memiliki STR Radiografer yang masih berlaku.
d) Memperoleh nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
c. Kelengkapan Berkas
Kelengkapan

berkas

untuk

Pengangkatan

Pertama

ke

dalam

Jabatan Fungsional Radiografer:


1) Fotocopy SK Pengangkatan menjadi CPNS.
2) Fotocopy SK Pengangkatan menjadi PNS.
3) Fotocopy Nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
4) Fotocopy Kartu Pegawai.
5) Fotocopy Ijazah.
6) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
7) Surat Keputusan Asli Penetapan Angkat Kredit (PAK).
8) Surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional Radiografer.
9) Surat

pernyataan

telah

melaksanakan

tugas

di

bidang

pelayanan radiologi dari pejabat yang berwenang.


d. Penentuan Angka kredit
Untuk menentukan angka kredit dan tingkat Jabatan Fungsional
Radiografer bagi PNS yang diangkat pertama kali dalam Jabatan
Fungsional Radiografer, angka kredit yang diperhitungkan berasal
dari

unsur

pendidikan

dan

pelatihan

fungsional

di

bidang

pelayanan radiologi dan dari unsur tugas pokok apabila telah


melaksanakan tugas pokok radiografer.

104
Bagi CPNS atau PNS yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas
pelayanan

radiologi

oleh

pejabat

yang

berwenang

dapat

diperhitungkan angka kreditnya.


Contoh :
Sdri. Nunuk Megawati, SST berijazah D.IV Teknik Radiodiagnostik
sebagai CPNS dan telah melaksanakan tugas pokok Radiografer
sejak tanggal 1 Juni 2014 di RSUP Fatmawati. Dalam kegiatan
tugas pokok Radiografer yang dilakukan adalah mengumpulkan
data kebutuhan BMHP sebanyak 120 kali (120 x 0,014 = 1,68),
melakukan tindakan pemeriksaan CT scan non kontras kepala
(1200

0,003

3,6),

dan

belum

melakukan

kegiatan

pengembangan profesi.
Sdri. Nunuk Megawati, SST diangkat sebagai PNS setelah lulus
latihan prajabatan, kesehatannya memenuhi syarat, dan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) semua unsur bernilai baik.
Dalam pengangkatan Sdri. Nunuk Megawati, SST sebagai PNS
tersebut

sekaligus

ditetapkan

jenjang

Jabatan

Fungsional

Radiografernya setelah angka kredit yang dicapai selama menjadi


CPNS tersebut ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, dengan
cara sebagai berikut:
1) Angka kredit gelar/ijazah sarjana sebesar 100.
2) Angka kredit Diklat Prajabatan sebesar 2.
3) Angka kredit melaksanakan tugas pokok Radiografer.
a) mengumpulkan data kebutuhan BMHP sebanyak 120 kali
sebesar 1,68.
b) melakukan tindakan pemeriksaan CT scan non kontras kepala
1200 kali, sebesar 3,6.
Total angka kredit Sdri. Nunuk Megawati, SST = 100 + 2 + 1,68
+ 3,6 = 107,28. Dengan demikian Sdri. Nunuk Megawati, SST
terhitung mulai tanggal 1 Juli 2016 diangkat sebagai:
Pangkat, golongan ruang : Penata Muda, III/a.

105
Jenjang jabatan

: Radiografer Ahli Pertama.

Angka Kredit

: 107,28.

4. Pengangkatan dari Jabatan Fungsional Radiografer Keterampilan ke


dalam Jabatan Fungsional Radiografer Keahlian
Radiografer

Keterampilan

yang

memperoleh

ijasah

Sarjana

(S.1)/Diploma IV (D.IV) Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik


Radiologi/Teknik Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi dapat diangkat
dalam Jabatan Fungsional Radiografer Keahlian.
a. Persyaratan
1)

Tersedianya formasi.

2)

Memiliki nilai Angka Kredit minimal sesuai ketentuan pada


lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya.

3)

Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai


baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

4)

Berijazah paling rendah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) Teknik


Radiodiagnostik

dan

Radioterapi/Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi.
5)

Memiliki STR Radiografer yang masih berlaku.

6)

Sekurang-kurangnya telah melaksanakan kegiatan pelayanan


radiologi selama 1 (satu) tahun.

b. Kelengkapan Berkas
Kelengkapan berkas untuk pengangkatan dari Jabatan Fungsional
Radiografer Keterampilan ke dalam Jabatan Fungsional Radiografer
Keahlian:
1) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Fungsional Radiografer
terakhir.
2) PAK terakhir yang asli.
3) Fotocopy Nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
4) Fotocopy Ijazah.

106
5) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
c. Penentuan Angka Kredit
Radiografer Keterampilan yang akan diangkat menjadi Radiografer
Keahlian diberikan angka kredit sebesar 65% (enam puluh lima
persen) angka kredit kumulatif dari diklat, tugas pokok, dan
pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah Sarjana
(S.1)/Diploma

IV

Radioterapi/Teknik

(D.IV)

Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik

dan

Radiodiagnostik/Teknik

Radioterapi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur


penunjang.
Contoh:
Sdri.Tri

Susilawati,Amd adalah

Radiografer

Terampil, pangkat

Pengatur, golongan ruang II/c menyelesaikan pendidikan dan


memperoleh ijazah Diploma IV (D.IV) Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi/Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik/Teknik

Radioterapi. Sdri.Tri Susilawati,Amd memiliki Surat Keputusan


Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir dengan angka kredit
kumulatif 80 (delapan puluh) terdiri dari:
1) Angka kredit gelar/ijazah Diploma III sebesar 60.
2) Angka kredit diklat sebesar 2.
3) Angka kredit pelayanan radiologi sebesar 13.
4) Angka kredit pengembangan profesi sebesar 1.
5) Angka kredit unsur penunjang sebesar 4.
Sdri.Tri Susilawati,Amd telah mengumpulkan angka kredit baru
dengan perincian sebagai berikut:
1) Angka

kredit

Radiodiagnostik

gelar/ijazah
dan

Diploma

IV

Radioterapi/Teknik

(D.IV)

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik/ Teknik Radioterapi sebesar 100.


2) Angka kredit diklat sebesar 3.
3) Angka kredit pelayanan radiologi sebesar 10.
4) Angka kredit pengembangan profesi sebesar 2.

Teknik

107
5) Angka kredit unsur penunjang sebesar 4.
Sdri.Tri Susilawati,Amd menyusun Daftar Usulan Penetapan Angka
Kredit (DUPAK) untuk pengusulan pengangkatan ke dalam Jabatan
Fungsional Radiografer Keahlian. Dalam pengangkatan Sdri.Tri
Susilawati,Amd ke dalam Jabatan Fungsional Radiografer Keahlian
setelah angka kredit baru tersebut ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang, dengan cara sebagai berikut:
1) Angka

kredit

gelar/ijazah

Radiodiagnostik

dan

Diploma

IV

Radioterapi/Teknik

(D.IV)

Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik/ Teknik Radioterapi senilai 100.


2) Angka kredit diklat senilai 3,95.
Angka kredit tersebut didapat dari angka kredit diklat pada PAK
terakhir

ditambah

65%

angka

kredit

diklat

baru

yang

dikumpulkan.
2 + (65% x 3) = 3,95
3) Angka kredit pelayanan radiologi senilai 19,5
Angka kredit tersebut didapat dari angka kredit pelayanan
radiologi pada PAK terakhir ditambah 65% angka kredit
pelayanan radiologi baru yang dikumpulkan.
13 + (65% x 10) = 19,5
4) Angka kredit pengembangan profesi senilai 2,3.
Angka kredit tersebut didapat dari angka kredit pengembangan
profesi

pada

PAK

terakhir

ditambah

65%

angka

kredit

pengembangan profesi baru yang dikumpulkan.


1 + (65% x 2) = 2,3
Maka Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Sdri.Tri
susilawati,Amd adalah sebagai berikut:
1) Angka kredit pendidikan sekolah senilai 100.
2) Angka kredit diklat, pelayanan Radiologi, pengembangan profesi
senilai 25,75.
(3,95 + 19,5 + 2,3 = 25,75)

108
Total angka kredit Sdri.Tri Susilawati,Amd = 100 + 25,75 = 125,75.
d. Penetapan Kenaikan Pangkat menjadi Penat Muda, golongan ruang
III/a.
Contoh:
Sdri. Tri Mulia, Amd Rad adalah Radiografer Terampil, pangkat
Pengatur, golongan ruang II/c menyelesaikan pendidikan dan
memperoleh ijazah Diploma IV (D.IV) Teknik Radiodiagnostik . Sdri
Tri Mulia, Amd Rad berdasarkan ijazah Diploma IV (D.IV) Teknik
Radiodiagnostik

yang

dimiliki

disesuaikan

dan

dinaikkan

pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan/ruang III/a, maka Sdri


Tri Mulia, AMd Rad dapat diangkat dari Jabatan Fungsional
Radiografer Keterampilan ke dalam Jabatan Fungsional Keahlian
oleh

pejabat

yang

berwenang

sesuai

peraturan

perundang-

undangan yang berlaku.


5. Tata Cara Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Radiografer
a. Kementerian Kesehatan
1) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan Unit


Kerja/UPT

Kementerian

Kesehatan

untuk

pengusulan

pengangkatan pertama Jabatan Fungsional Radiografer.


2) Pimpinan

Unit

Kerja/UPT

Kementerian

Kesehatan

yang

bersangkutan mengusulkan kepada pimpinan unit eselon I yang


membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan melalui Bagian
yang membidangi kepegawaian.
3) Unit kerja

yang membidangi kepegawaian pada Unit Eselon I

yang membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan memeriksa


persyaratan dan kelengkapan berkas yang diperlukan dan
disampaikan

kepada

Sekretaris

Jenderal

melalui

Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.

Biro

109
4) Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
memeriksa kembali berkas usulan untuk selanjutnya memproses
surat keputusan pengangkatan pertama.
5) Surat keputusan pengangkatan pertama bagi Radiografer Ahli
Pertama sampai dengan Radiografer Ahli Madya ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri.
6) Surat Keputusan Pengangkatan Pertama

asli disampaikan

kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada


Kepala BKN, Kepala KPPN PNS yang bersangkutan,
Unit

Eselon

yang

membawahi

unit

Pimpinan

kerja/UPT

yang

bersangkutan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji


PNS yang bersangkutan.
b. Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
1) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan Unit


Kerja/UPT untuk pengusulan Pengangkatan Pertama Jabatan
Fungsional Radiografer.
2) Pimpinan Unit Kerja/UPT yang bersangkutan mengusulkan
pengangkatan pertama kepada Pimpinan Instansi melalui Unit
kerja yang membidangi kepegawaian pada Instansi tersebut.
3) Unit kerja yang membidangi kepegawaian Instansi, memeriksa
berkas

usulan

pengangkatan

pertama

dan

berkas

yang

memenuhi persyaratan disampaikan kepada Pimpinan Instansi.


4) Surat keputusan pengangkatan pertama bagi Radiografer Ahli
Pertama sampai dengan Radiografer Ahli Madya ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi atau pejabat lain yang ditunjuk oleh pimpinan
instansi.
5) Surat keputusan pengangkatan pertama yang asli kepada PNS
yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala BKN,
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, Kepala KPPN

110
PNS

yang

bersangkutan,

Sekretaris

Jenderal

Kementerian

Kesehatan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji


PNS yang bersangkutan.
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan Unit


Kerja/UPTD/LTD Provinsi/Kabupaten/Kota untuk pengusulan
Pengangkatan Pertama Jabatan Fungsional Radiografer.
2) Pimpinan Unit Kerja/UPTD/LTD Provinsi/Kabupaten/Kota yang
bersangkutan

mengusulkan

kepada

kepala

dinas

yang

membidangi kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui unit


kerja yang membidangi kepegawaian.
3) Unit

Kerja

yang

Kabupaten/Kota,

membidangi
memeriksa

kepegawaian

berkas

usulan

di

Provinsi/

pengangkatan

pertama dan berkas yang memenuhi persyaratan disampaikan


kepada Gubernur/Bupati/ Walikota.
4) Surat keputusan pengangkatan pertama bagi Radiografer Ahli
Pertama sampai dengan Radiografer Ahli Madya, ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Gubernur/Bupati/Walikota.
5) Surat Keputusan pengangkatan pertama yang asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala

Kantor

Regional

BKN,

Kepala

BKD,

Pejabat

yang

berwenang menetapkan angka kredit, Kepala KPPN PNS yang


bersangkutan,

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan,

pimpinan unit kerja/UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS


yang bersangkutan.

111
C. Kenaikan Jabatan dan Pangkat
1. Persyaratan Kenaikan Jabatan/Pangkat
Pejabat Fungsional Radiografer dapat naik jabatan/pangkat apabila
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kenaikan Jabatan:
Kenaikan Jabatan Fungsional Radiografer setingkat lebih tinggi
dapat dipertimbangkan apabila:
1) Sekurang-kurangnya

telah

(satu)

tahun

dalam

jabatan

terakhir.
2) Telah

memperoleh

angka

kredit

kumulatif

minimal

yang

ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi,


dengan ketentuan:
a) Paling rendah 80%

(delapan puluh persen) berasal dari

unsur utama dan.


b) Paling tinggi 20% (dua puluh persen) berasal dari unsur
penunjang.
3) Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
4) Memiliki STR Radiografer yang masih berlaku.
b. Kenaikan Pangkat:
Kenaikan pangkat Pejabat Fungsional Radiografer setingkat lebih
tinggi dapat dipertimbangkan apabila:
1) Sekurang-kurangnya

telah

(dua)

tahun

dalam

pangkat

terakhir.
2) Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
3) Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
4) Memiliki STR Radiografer yang masih berlaku.

112
2. Kelengkapan Berkas
a. Kelengkapan berkas untuk kenaikan jabatan meliputi:
1) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan terakhir.
2) PAK terakhir, asli.
3) Nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
4) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
b. Kelengkapan berkas untuk kenaikan pangkat meliputi:
1) Surat keputusan kenaikan pangkat terakhir.
2) Surat Keputusan asli PAK terakhir.
3) Nilai SKP dalam 2 (dua) tahun terakhir.
4) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
5) Surat keputusan jabatan fungsional terakhir.
6) Fotocopy Kartu Pegawai.
3. Tata Cara Kenaikan Jabatan dan Pangkat
a. Kementerian Kesehatan
1) Kenaikan Jabatan
a) Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan untuk pengusulan
kenaikan Jabatan Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan yang
bersangkutan mengusulkan kepada Unit Eselon I yang
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan melalui unit
kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada Unit Eselon I
yang

membawahi

memeriksa

unit

persyaratan

kerja/UPT
dan

yang

kelengkapan

bersangkutan
berkas

yang

diperlukan dan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal


melalui Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan.

113
d) Biro Kepegawaian memeriksa kembali berkas pengusulan
kenaikan

jabatan

untuk

selanjutnya

memproses

surat

keputusan kenaikan jabatan.


e) Surat keputusan kenaikan Jabatan Radiografer Terampil
sampai dengan Radiografer Penyelia dan Radiografer Ahli
Pertama sampai dengan Radiografer Ahli Madya ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
Menteri.
f)

Surat keputusan kenaikan jabatan asli disampaikan kepada


PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala BKN, Kepala KPPN,

Pimpinan Unit Eselon I yang

membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan, pimpinan


unit

kerja/UPT

dan

pembuat

daftar

gaji

PNS

yang

bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat:
a) Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan untuk pengusulan
kenaikan pangkat Pejabat Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan Unit Kerja/UPT Kementerian Kesehatan yang
bersangkutan mengusulkan kepada Unit Eselon I yang
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan melalui unit
kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada Unit Eselon I
yang

membawahi

memeriksa

unit

persyaratan

kerja/UPT
dan

yang

kelengkapan

bersangkutan
berkas

yang

diperlukan dan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal


melalui Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan.

114
d) Biro

Kepegawaian

Kesehatan

Sekretariat

mengusulkan

nota

Jenderal

Kementerian

persetujuan

ke

Badan

Kepegawaian Negara.
e) Surat keputusan kenaikan pangkat Pejabat Fungsional
Radiografer bagi pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang
II/d sampai dengan Radiografer pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau
pejabat lain yang ditunjuk setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
f)

Surat keputusan kenaikan pangkat Pejabat Fungsional


Radiografer bagi pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.

g) Surat keputusan kenaikan pangkat asli disampaikan kepada


PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala BKN, Kepala KPPN,

Pimpinan Unit Eselon I yang

membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan, pimpinan


unit

kerja/UPT

dan

pembuat

daftar

gaji

PNS

yang

bersangkutan.
b. Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
1) Kenaikan Jabatan:
a) Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


Unit Kerja untuk pengusulan kenaikan Jabatan Fungsional
Radiografer.
b) Pimpinan

Unit

Kerja

yang

bersangkutan

mengusulkan

kenaikan jabatan kepada Pimpinan Instansi melalui unit


kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit

kerja

yang

membidangi

kepegawaian

Instansi,

memeriksa berkas usulan kenaikan jabatan dan berkas yang

115
memenuhi

persyaratan

disampaikan

kepada

Pimpinan

Instansi.
d) Surat keputusan kenaikan jabatan bagi Radiografer Terampil
sampai dengan Penyelia dan Radiografer Ahli Pertama
sampai

dengan

Ahli

Madya

ditetapkan

oleh

Pimpinan

Instansi atau pejabat lain yang ditunjuk oleh pimpinan


instansi.
e) Surat keputusan kenaikan jabatan asli disampaikan kepada
PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, Kepala KPPN,

Sekretaris Jenderal Kementerian

Kesehatan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar


gaji PNS yang bersangkutan.
2)

Kenaikan Pangkat:
a) Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


Unit Kerja untuk pengusulan kenaikan pangkat Pejabat
Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan

Unit

Kerja

yang

bersangkutan

mengusulkan

kenaikan pangkat kepada Pimpinan Instansi melalui unit


kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit

Kerja

yang

membidangi

kepegawaian

Instansi,

memeriksa berkas usulan kenaikan pangkat dan berkas


yang memenuhi persyaratan disampaikan kepada Pimpinan
Instansi.
d) Unit

Kerja

yang

membidangi

kepegawaian

Instansi

mengusulkan nota persetujuan ke Badan Kepegawaian


Negara.
e) Surat keputusan kenaikan pangkat Pejabat Fungsional
Radiografer bagi pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang
II/d sampai dengan Radiografer pangkat Pembina Tingkat I,

116
golongan ruang IV/b ditetapkan oleh pimpinan instansi atau
pejabat lain yang ditunjuk setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
f)

Surat keputusan kenaikan pangkat Pejabat Fungsional


Radiografer bagi pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.

g) Surat keputusan kenaikan pangkat asli disampaikan kepada


PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, Kepala KPPN,

Sekretaris Jenderal Kementerian

Kesehatan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji


PNS yang bersangkutan.
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Kenaikan Jabatan:
a) Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


UPTD/LTD untuk pengusulan kenaikan Jabatan Fungsional
Radiografer.
b) Pimpinan

UPTD/LTD

yang

bersangkutan

mengusulkan

kenaikan jabatan kepada Kepala Dinas yang membidangi


kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui unit kerja
yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian di
membidangi

kesehatan

di

Dinas yang

Provinsi/Kabupaten/Kota

memeriksa berkas usulan kenaikan jabatan dan berkas yang


memenuhi persyaratan disampaikan kepada Gubernur/
Bupati/Walikota.
d) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Fungsional Radiografer
ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain
yang ditunjuk.

117
e) Surat keputusan kenaikan jabatan asli disampaikan kepada
PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala

Kantor

Regional

Provinsi/Kabupaten/Kota,
Kepegawaian

di

BKN,

Unit

Kerja

Kepala
yang

Provinsi/Kabupaten/Kota,

BKD

membidangi
Pejabat

yang

berwenang menetapkan Angka Kredit, Kepala KPPN, Kepala


Biro/Kepala Bagian Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat:
a) Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


UPTD/LTD untuk pengusulan kenaikan pangkat Pejabat
Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan

UPTD/LTD

yang

bersangkutan

mengusulkan

kenaikan pangkat kepada Kepala Dinas yang membidangi


kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui unit kerja
yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian di
membidangi

kesehatan

di

Dinas yang

Provinsi/Kabupaten/Kota

memeriksa berkas usulan kenaikan pangkat dan berkas


yang

memenuhi

persyaratan

disampaikan

kepada

Gubernur/Bupati/Walikota.
d) Kenaikan pangkat PNS Daerah Provinsi yang menduduki
Jabatan Fungsional Radiografer Terampil pangkat Pengatur
Tingkat I, golongan ruang II/d sampai dengan Radiografer
Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d dan
Radiografer Ahli Pertama Pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b sampai dengan Radiografer Ahli Madya
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan
dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah

118
Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan
teknis Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara
yang bersangkutan.
e) Kenaikan pangkat PNS yang menduduki Jabatan Fungsional
Radiografer Ahli Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/b untuk menjadi Radiografer Ahli Madya pangkat
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c ditetapkan
dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
f) Kenaikan
menduduki

pangkat

PNS

Jabatan

Daerah

Fungsional

Kabupaten/Kota
Radiografer

yang

Terampil

pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d sampai


dengan Radiografer Penyelia pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d dan Radiografer Terampil pangkat Ahli
Pertama Pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b sampai dengan Radiografer Ahli Muda pangkat Penata
Tingkat I golongan ruang III/d ditetapkan Keputusan Pejabat
Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota Pembina
Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
g) Kenaikan

pangkat

PNS

Daerah

Kabupaten/Kota

yang

menduduki Jabatan Fungsional Radiografer Ahli Muda


pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

untuk

menjadi Radiografer Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan


ruang IV/a dan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah
mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
h) Kenaikan pangkat PNS yang menduduki Jabatan Fungsional
Radiografer Ahli Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan

119
ruang IV/b untuk menjadi Radiografer Ahli Madya pangkat
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c ditetapkan
dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan
teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
i) Surat keputusan kenaikan pangkat asli disampaikan kepada
PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala

Kantor

Regional

Provinsi/Kabupaten/Kota,

Unit

BKN,
Kerja

Kepala
yang

BKD

membidangi

Kepegawaian di Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang


berwenang

menetapkan

Angka

Kredit,

Kepala

KPPN

setempat, Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Daerah,


Sekretaris

Jenderal

Kementerian

Kesehatan,

Pimpinan

UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.


C. Perpindahan dari Jabatan Struktural/Jabatan Fungsional Lain menjadi
Jabatan Fungsional Radiografer
1. Persyaratan Perpindahan Jabatan Fungsional
PNS yang menduduki jabatan struktural/jabatan fungsional lainnya
untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Radiografer harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal
29

Peraturan

Menteri

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan


Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya;
b. Ada formasi jabatan untuk pengangkatan Jabatan Fungsional
Radiografer.
c. Usia paling tinggi 50 tahun.
d. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c untuk tingkat
Keterampilan dan paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a
untuk tingkat Keahlian.

120
e. Membuat surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional Radiografer
dan memperoleh persetujuan dari pimpinan unit kerja.
f.

Bagi pejabat Struktural/Fungsional tertentu, telah memperoleh


Surat Keputusan Pemberhentian dari jabatan struktural/fungsional
tertentu yang didudukinya.

g. Memiliki pengalaman di bidang pelayanan radiologi paling kurang 1


(satu) tahun terakhir sebelum pengangkatan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dari pimpinan unit kerja.
h. Memiliki STR Radiografer yang masih berlaku.
i.

Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik


dalam 1 (satu) tahun terakhir.

2.

Kelengkapan Berkas
Kelengkapan berkas untuk perpindahan dari jabatan Struktural/
Fungsional lain menjadi Pejabat Fungsional Radiografer meliputi :
a. Fotocopy SK Pemberhentian dari jabatan struktural/fungsional
tertentu lainnya.
b. SK PAK yang asli.
c. Surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional Radiografer dan
Surat persetujuan dari pimpinan unit kerja, asli.
d. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas pelayanan radiologi yang
asli dari pimpinan unit kerja atau pejabat lain yang ditunjuk.
e. Fotocopy nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
f.

Fotocopy ijazah Diploma III (D.III) Teknik Radiodiagnostik dan


Radioterapi/Teknik

Rontgen/Teknik

Radiologi/Teknik

Radioterapi/Teknik Radioterapi yang dilegalisir untuk Jabatan


Fungsional Radiografer Tingkat Keterampilan dan fotocopy ijazah
Sarjana

(S.1)/Diploma

Radioterapi/Teknik

IV

(D.IV)

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik
Radiodiagnostik/

dan
Teknik

Radioterapi yang dilegalisir untuk Jabatan Fungsional Radiografer


Tingkat Keahlian.

121
g. Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
h. Fotocopy Kartu Pegawai.
3. Tata Cara Perpindahan dari Jabatan Struktural/Fungsional Lain
Menjadi Pejabat Radiografer:
1) Lingkungan Kementerian Kesehatan
a) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


UPT Kementerian Kesehatan untuk pengusulan perpindahan
jabatan ke dalam Jabatan Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan UPT Kementerian Kesehatan yang bersangkutan
mengusulkan perpindahan jabatan kepada Pimpinan Unit
Eselon I yang membawahi UPT yang bersangkutan melalui unit
kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada Unit Eselon I
yang

membawahi

UPT

yang

bersangkutan

memeriksa

persyaratan dan kelengkapan berkas yang diperlukan.


d) Pimpinan Unit Eselon I yang membawahi UPT bersangkutan
menyampaikan berkas usulan perpindahan jabatan ke dalam
Jabatan Fungsional Radiografer kepada Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan melalui Biro Kepegawaian Kementerian
Kesehatan.
e) Biro Kepegawaian memeriksa kembali berkas usulan untuk
selanjutnya memproses surat keputusan perpindahan jabatan;
f)

Surat keputusan perpindahan dari jabatan lain ke jabatan


Fungsional Radiografer ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau
pejabat lain yang ditunjuk.

g) Surat
kepada

Keputusan
PNS

yang

Perpindahan

Jabatan

bersangkutan,

asli

disampaikan

tembusan

disampaikan

kepada Kepala BKN, Kepala KPPN, pimpinan unit eselon I yang

122
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan, pimpinan unit
kerja/UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.
2) Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
a) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


UPT untuk pengusulan Perpindahan Jabatan ke dalam Jabatan
Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan UPT yang bersangkutan mengusulkan perpindahan
jabatan kepada Pimpinan Instansi melalui unit kerja yang
membidangi kepegawaian pada Instansi tersebut.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian Instansi, memeriksa
berkas

usulan

perpindahan

jabatan

dan

berkas

yang

memenuhi persyaratan disampaikan kepada Pimpinan Instansi.


d) Surat

keputusan

perpindahan

jabatan

bagi

Radiografer

ditetapkan oleh Pimpinan Instansi atau pejabat lain yang


ditunjuk oleh Pimpinan Instansi.
e) Surat keputusan perpindahan jabatan yang asli disampaikan
kepada

PNS

yang

bersangkutan,

tembusan

disampaikan

kepada Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan


angka kredit, Kepala KPPN, Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji
PNS yang bersangkutan.
3) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
a) Calon

Pejabat

Fungsional

Radiografer

melengkapi

dan

menyerahkan berkas yang dipersyaratkan kepada Pimpinan


UPTD/LTD untuk pengusulan perpindahan jabatan ke dalam
Jabatan Fungsional Radiografer.
b) Pimpinan
kepada

UPTD/LTD

Kepala

Dinas

yang
yang

bersangkutan
membidangi

mengusulkan
Kesehatan

di

123
Provinsi/Kabupaten/Kota

melalui

unit

kerja

yang

membidangi kepegawaian.
c) Kepala Dinas yang membidangi kesehatan c.q. unit kerja
yang membidangi kepegawaian di Provinsi/ Kabupaten/Kota,
memeriksa

berkas

selanjutnya

usulan

disampaikan

perpindahan
kepada

jabatan

dan

Gubernur/Bupati/

Walikota.
d) Surat keputusan perpindahan jabatan bagi Radiografer
ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain
yang ditunjuk.
e) Surat Keputusan perpindahan jabatan asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada

Kepala

Kantor

Provinsi/Kabupaten/Kota,
Kepegawaian
berwenang

di

Regional
Unit

BKN,

Kerja

yang

Provinsi/Kabupaten/Kota,

menetapkan

Angka

Kepala

Kredit,

BKD

membidangi
Pejabat

Kepala

yang
KPPN

setempat, Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Daerah,


Sekretaris

Jenderal

Kementerian

Kesehatan,

Pimpinan

UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.


D. Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Radiografer
1. Persyaratan Pembebasan Sementara
a. Ketentuan

mengenai

Pembebasan

Sementara

dari

Jabatan

Fungsional Radiografer apabila tidak dapat memenuhi angka kredit,


mengacu pada Pasal 33 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka
Kreditnya, serta Pasal 40 Peraturan Bersama Menteri Kesehatan
dan Kepala BKN Nomor 47 Tahun 2014 dan Nomor 21 Tahun 2014
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

124
29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Radiografer dan Angka
Kreditnya.
b. Radiografer dibebaskan sementara dari jabatannya Karena Alasan
Lain sebagai berikut:
1)

Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat


berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(PNS).

2)

Diberhentikan

sementara

sebagai

Pegawai

Negeri

Sipil

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966


tentang

Pemberhentian/Pembebasan

Sementara

Pegawai

Negeri.
3)

Diangkat ke dalam jabatan struktural.

4)

Ditugaskan

secara

penuh

di

luar

Jabatan

Fungsional

Radiografer.
5)

Cuti di luar tanggungan negara kecuali untuk persalinan


keempat dan seterusnya.

6)

Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

2. Kelengkapan Berkas untuk Pembebasan Sementara meliputi:


a. Fotocopy Kartu Pegawai.
b. Fotocopy Surat Keputusan Jabatan Fungsional Radiografer terakhir.
c. Fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir.
d. Surat Keputusan PAK terakhir.
e. Dokumen pembebasan sementara karena alasan lain yaitu:
1) Surat Keputusan hukuman disiplin sedang atau berat bagi yang
terkena hukuman disiplin sedang atau berat.
2) Fotocopy Surat Keputusan Pembebasan sementara sebagai PNS
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pembebasan Sementara Pegawai Negeri.
3) Fotocopy
struktural.

Surat

Keputusan

Pengangkatan

sebagai

pejabat

125
4) Surat Penugasan secara penuh di luar Jabatan

Fungsional

Radiografer.
5) Surat cuti di luar tanggungan negara.
6) Surat Keputusan Tugas Belajar bagi tugas belajar yang lebih
dari 6 (enam) bulan.
3. Tata Cara Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Radiografer.
a. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit.
1) Kementerian Kesehatan
a) Dalam jangka 4 (empat) tahun sejak pangkat terakhir,
Radiografer yang bersangkutan tidak dapat memenuhi angka
kredit

yang

dipersyaratkan,

maka

unit

kerja

yang

membidangi kepegawaian pada UPT yang bersangkutan


membuat Nota Peringatan I kepada pejabat fungsional yang
bersangkutan.
b) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Nota Peringatan I
disampaikan tetapi tidak dapat memenuhi angka kredit yang
dipersyaratkan,

maka

unit

kerja

yang

membidangi

kepegawaian pada UPT yang bersangkutan membuat Nota


Peringatan II kepada pejabat fungsional yang bersangkutan.
c) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah Nota
Peringatan II Radiografer yang bersangkutan tetap tidak
dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, maka
unit kerja yang membidangi kepegawaian pada UPT yang
bersangkutan

membuat

surat

pertimbangan

untuk

pembebasan sementara dan disampaikan kepada Pimpinan


UPT pegawai yang bersangkutan.
d) Pimpinan UPT pegawai yang bersangkutan mengusulkan
pembebasan sementara karena tidak dapat mengumpulkan
angka kredit dari Jabatan Fungsional Radiografer kepada
Unit Eselon I yang membawahi UPT.

126
e) Unit Eselon I yang membawahi UPT mengusulkan penerbitan
surat keputusan pembebasan sementara karena tidak dapat
mengumpulkan
Radiografer

angka

kepada

kredit

dari

Sekretaris

Jabatan

Jenderal

Fungsional
Kementerian

Kesehatan melalui Kepala Biro Kepegawaian.


f)

Biro

Kepegawaian

Kesehatan

Sekretariat

menerbitkan

surat

Jenderal

Kementerian

keputusan

pembebasan

sementara karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit


dari Jabatan Fungsional Radiografer.
g) Surat keputusan pembebasan sementara karena tidak dapat
mengumpulkan angka kredit asli disampaikan kepada PNS
yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala
BKN, Kepala KPPN, Pimpinan Unit Eselon I yang membawahi
unit kerja/UPT, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
2) Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian selain Kementerian Kesehatan
a) Dalam jangka 4 (empat) tahun sejak pangkat terakhir,
Radiografer yang bersangkutan tidak dapat memenuhi angka
kredit

yang

dipersyaratkan,

maka

unit

kerja

yang

membidangi kepegawaian di UPT Instansi Pemerintah selain


Kementerian Kesehatan yang bersangkutan membuat Nota
Peringatan I kepada pejabat fungsional yang bersangkutan.
b) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Nota Peringatan I
Radiografer

tidak

dipersyaratkan,

dapat memenuhi
maka

unit

kerja

angka kredit yang


yang

membidangi

kepegawaian di UPT Instansi Pemerintah selain Kementerian


Kesehatan yang bersangkutan membuat Nota Peringatan II
kepada pejabat fungsional yang bersangkutan.
c) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah Nota
Peringatan II Radiografer yang bersangkutan tetap tidak

127
dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, maka
unit kerja yang membidangi kepegawaian pada UPT Instansi
Pemerintah
bersangkutan

selain

Kementerian

membuat

surat

Kesehatan

yang

pertimbangan

untuk

pembebasan sementara dan disampaikan kepada Pimpinan


UPT pegawai yang bersangkutan.
d) Pimpinan UPT pegawai yang bersangkutan mengusulkan
pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Radiografer
kepada Unit Eselon I Instansi Pemerintah selain Kementerian
Kesehatan yang membawahi UPT.
e) Unit Eselon I Instansi Pemerintah selain Kementerian
Kesehatan yang membawahi UPT mengusulkan penerbitan
Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan
Fungsional Radiografer kepada Unit Kerja yang membidangi
kepegawaian di Instansi Pemerintah selain Kementerian
Kesehatan.
f)

Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada Instansi yang


bersangkutan menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan
Sementara Jabatan Fungsional Radiografer.

g) Surat Keputusan pembebasan sementara asli disampaikan


kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit, Kepala KPPN, Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar gaji
PNS yang bersangkutan.
3) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
a) Dalam jangka 4 (empat) tahun sejak pangkat terakhir,
Radiografer yang bersangkutan tidak dapat memenuhi angka
kredit

yang

dipersyaratkan,

maka

unit

kerja

yang

membidangi kepegawaian di UPTD/LTD Pemerintah Daerah

128
Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan membuat Nota
Peringatan I kepada pejabat fungsional yang bersangkutan.
b) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Nota Peringatan I
Radiografer

tidak

dipersyaratkan,

dapat memenuhi
maka

unit

angka kredit yang

kerja

yang

membidangi

kepegawaian di UPTD/LTD Pemerintah Daerah Provinsi/


Kabupaten/Kota

yang

bersangkutan

membuat

Nota

Peringatan II kepada pejabat fungsional yang bersangkutan.


c) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah Nota
Peringatan II Radiografer yang bersangkutan tetap tidak
dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, maka
unit kerja yang membidangi kepegawaian di UPTD/LTD
Pemerintah

Daerah

bersangkutan

Provinsi/Kabupaten/Kota

membuat

surat

yang

pertimbangan

untuk

pembebasan sementara dan disampaikan kepada Pimpinan


UPTD/LTD pegawai yang bersangkutan.
d) Pimpinan

UPTD/LTD

pegawai

yang

bersangkutan

mengusulkan pembebasan sementara kepada Kepala Dinas


yang membidangi kesehatan pada Provinsi/Kabupaten/Kota.
e) Kepala

Dinas

yang

membidangi

kesehatan

pada

Provinsi/Kabupaten/Kota mengusulkan penerbitan Surat


Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional
Radiografer kepada Gubernur/Bupati/Walikota.
f)

Gubernur/Bupati/Walikota

atau

Pejabat

yang

ditunjuk

menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari


Jabatan Fungsional Radiografer.
g) Surat Keputusan pembebasan sementara asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada

Kepala

Kantor

Provinsi/Kabupaten/Kota,
Kepegawaian

di

Regional
Unit

BKN,

Kerja

yang

Provinsi/Kabupaten/Kota,

Kepala

BKD

membidangi
Pejabat

yang

129
berwenang menetapan Angka Kredit,

Kepala KPPN, Kepala

Biro/Kepala Bagian Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal


Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
b. Karena Alasan Lain
1) Kementerian Kesehatan
a)

Pimpinan UPT pegawai yang bersangkutan mengusulkan


pembebasan sementara karena alasan lain dari Jabatan
Fungsional

Radiografer

kepada

Unit

Eselon

yang

membawahi UPT.
b) Unit Eselon I yang membawahi UPT mengusulkan penerbitan
SK pembebasan sementara karena alasan lain dari Jabatan
Fungsional

Radiografer

kepada

Sekretaris

Jenderal

Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro Kepegawaian.


c) Biro

Kepegawaian

Sekretariat

Kesehatan menerbitkan

Jenderal

Kementerian

surat keputusan pembebasan

sementara karena alasan lain dari Jabatan Fungsional


Radiografer.
d) Surat keputusan pembebasan sementara karena alasan lain
asli disampaikan kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala BKN, Kepala KPPN,
Unit Eselon I

Pimpinan

yang membawahi unit kerja/UPT yang

bersangkutan, pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar


gaji PNS yang bersangkutan.
2) Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian selain Kementerian Kesehatan
a) Pimpinan

UPT

bersangkutan

melalui

Sekretaris

menyampaikan

Unit

usulan

Eselon

pembebasan

sementara karena alasan lain kepada unit kerja yang


membidangi kepegawaian.

130
b) Unit

kerja

yang

membidangi

kepegawaian

menyiapkan

konsep surat keputusan pembebasan sementara karena


alasan lain dari Jabatan Fungsional Radiografer untuk
disampaikan

kepada

pejabat

yang

berwenang

untuk

ditetapkan.
c) Surat keputusan pembebasan sementara karena alasan lain
dari Jabatan Fungsional Radiografer ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
d) Surat keputusan pembebasan sementara karena alasan lain
yang asli disampaikan kepada PNS yang bersangkutan dan
Kepala KPPN, tembusan disampaikan kepada Kepala BKN,
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPT
dan pembuat daftar gaji PNS bersangkutan.
3) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
a) Pimpinan

UPTD/LTD

pegawai

yang

bersangkutan

mengusulkan pembebasan sementara karena alasan lain


kepada Kepala Dinas yang membidangi kesehatan pada
Provinsi/Kabupaten/Kota.
b) Kepala

Dinas

yang

membidangi

Provinsi/Kabupaten/Kota

kesehatan

mengusulkan

penerbitan

pada
SK

pembebasan sementara karena alasan lain dari Jabatan


Fungsional Radiografer kepada Gubernur/Bupati/ Walikota.
c) Gubernur/Bupati/Walikota
menerbitkan

surat

atau

keputusan

Pejabat

yang

pembebasan

ditunjuk
sementara

karena alasan lain dari Jabatan Fungsional Radiografer.


d) Surat keputusan pembebasan sementara karena alasan lain
asli disampaikan kepada PNS yang bersangkutan, tembusan
disampaikan kepada Kepala Kantor Regional BKN, Kepala
BKD Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Kerja yang membidangi
Kepegawaian di Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang
berwenang menetapan Angka Kredit, Kepala KPPN, Kepala

131
Biro/Kepala Bagian Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
E.

Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Radiografer


1. Persyaratan
a. Radiografer

yang

dibebaskan

sementara

karena

tidak

dapat

memenuhi angka kredit dapat diangkat kembali dalam jabatannya


apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
sudah dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal
untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
sudah dapat mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka
kredit dari kegiatan tugas pokok bagi Radiografer Jenjang
Penyelia, pangkat Penata Tk.I, golongan ruang III/d dan.
3) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
sudah dapat mengumpulkan paling kurang 20 (dua puluh)
angka kredit dari kegiatan tugas pokok bagi Radiografer Jenjang
Ahli Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang
IV/c.
b. Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya Karena
Alasan Lain dapat diangkat kembali kedalam jabatannya apabila
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Radiografer telah selesai menjalani hukuman disiplin tingkat
sedang

atau

tingkat

berat

berupa

penurunan

pangkat

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010


tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
2) Radiografer

yang

dikenakan

pembebasan

sementara

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966


tentang

Pemberhentian/Pemberhentian

Sementara

Pegawai

132
Negeri

berdasarkan

keputusan

pengadilan

yang

telah

mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak


bersalah atau dijatuhi hukuman pidana percobaan.
3) Telah selesai menjalani tugas di luar Jabatan Fungsional
Radiografer.
4) Telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan telah
diaktifkan kembali.
5) Telah selesai menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
2. Kelengkapan Berkas
a. Kelengkapan berkas untuk pengangkatan kembali tidak dapat
memenuhi angka kredit meliputi:
1) Fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir.
2) Fotocopy Surat Keputusan Jabatan Fungsional Radiografer
terakhir.
3) Fotocopy Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan
Fungsional Radiografer.
4) Fotocopy SK PAK terakhir.
5) Surat

Pernyataan

Melaksanakan

Tugas

dalam

Jabatan

Fungsional Radiografer.
6) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
7) SKP sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir, dan
8) Fotocopy Kartu Pegawai.
b. Kelengkapan berkas untuk pengangkatan kembali karena alasan
lain meliputi:
1) Fotocopy Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir.
2) Fotocopy Surat Keputusan Jabatan Fungsional Radiografer
terakhir.
3) Fotocopy Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan
Fungsional Radiografer.

133
4) Fotocopy SK PAK terakhir.
5) Surat

Pernyataan

Melaksanakan

Tugas

dalam

Jabatan

Fungsional Radiografer.
6) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.
7) SKP sekurang-kurangnya bernilai baik 1 (satu) tahun terakhir;
8) Fotocopy Kartu Pegawai.
9) Dokumen bukti selesai menjalani pembebasan sementara yaitu:
a) Surat Keterangan Selesai Menjalani Hukuman Disiplin PNS.
b) Surat Keputusan Pengadilan Menyatakan Tidak Bersalah.
c) Dihukum Pidana Percobaan.
d) Selesai

Menjalankan

Tugas

diluar

Jabatan

Fungsional

Radiografer.
e) Selesai Menjalankan Cuti diluar Tanggungan Negara.
f)

Selesai Melaksanakan Tugas Belajar.

3. Tata cara Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Radiografer


Karena Sudah Dapat Mengumpulkan Angka Kredit
a. Lingkungan Kementerian Kesehatan
1) Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya, setelah
dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan sesuai
dengan

ketentuan

yang

berlaku

dan

telah

memperoleh

penetapan Surat Keputusan PAK dapat mengajukan usulan


pengangkatan kembali dalam jabatannya kepada Pimpinan UPT
di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk pengangkatan
kembali.
2) Pimpinan UPT mengusulkan kepada Pimpinan Unit Eselon I
melalui Unit kerja yang membidangi kepegawaian.
3) Unit

yang

membidangi

kepegawaian

pada

memeriksa

kelengkapan

berkas

mengusulkan

dan

Unit

Eselon

kepada

Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Kepegawaian untuk

134
proses

Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

Jabatan

Fungsional Radiografer.
4) Biro

Kepegawaian

membuat

konsep

Surat

Keputusan

Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Radiografer


dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan.
5) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

dalam

Jabatan

Fungsional Radiografer ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau


pejabat lain yang ditunjuk.
6) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

asli

disampaikan

kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada


Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,
Kepala KPPN, Direktur Jenderal yang membidangi

pelayanan

radiologi di Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPT dan pembuat


daftar gaji PNS yang bersangkutan.
b. Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
1) Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya setelah
dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan sesuai
dengan ketentuan dan telah memperoleh penetapan Surat
Keputusan

PAK

dapat

mengajukan

usulan

pengangkatan

kembali dalam jabatannya kepada Pimpinan UPT calon Pejabat


Fungsional Radiografer untuk pengangkatan kembali.
2) Pimpinan
Pimpinan

UPT

yang

Instansi

bersangkutan

melalui

unit

mengusulkan

kerja

yang

kepada

membidangi

kepegawaian pada Instansi.


3) Unit

kerja

memeriksa

yang

membidangi

kelengkapan

berkas

kepegawaian
dan

pada

mengusulkan

Instansi
kepada

Pimpinan Instansi yang bersangkutan untuk proses Surat


Keputusan
Radiografer.

Pengangkatan

Kembali

Jabatan

Fungsional

135
4) Unit kerja yang membidangi kepegawaian membuat konsep
Keputusan

Pengangkatan

Kembali

Jabatan

Fungsional

Radiografer dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang


menetapkan.
5) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

bagi

Radiografer

ditetapkan oleh pimpinan Instansi atau pejabat lain yang


ditunjuk.
6) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

asli

disampaikan

kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada


Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,
Kepala KPPN, Sekretatris Jenderal Kementerian Kesehatan,
Pimpinan UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya setelah
dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan sesuai
dengan ketentuan dan memperoleh penetapan Surat Keputusan
PAK

dapat mengajukan usulan pengangkatan kembali dalam

jabatannya kepada Pimpinan UPTD/LTD untuk pengusulan


pengangkatan

kembali

ke

dalam

Jabatan

Fungsional

Radiografer.
2) Pimpinan

UPTD/LTD

yang

bersangkutan

mengusulkan

pengangkatan kembali kepada Kepala Dinas yang membidangi


kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui unit kerja yang
membidangi kepegawaian pada Provinsi/Kabupaten/Kota.
3) Kepala

Dinas

yang

Provinsi/Kabupaten/Kota

membidangi
mengusulkan

kesehatan

pada

penerbitan

SK

Pengangkatan Kembali ke dalam Jabatan Fungsional Radiografer


kepada Gubernur/Bupati/Walikota.
4) Gubernur/Bupati/Walikota

atau

Pejabat

yang

ditunjuk

menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Kembali ke dalam


Jabatan Fungsional Radiografer.

136
5) Surat Keputusan Pengangkatan Kembali yang asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala Kantor Regional BKN, Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/
Kota,

Unit

Kerja

yang

membidangi

Kepegawaian

di

Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang berwenang menetapkan


Angka

Kredit,

Kepala

KPPN,

Kepala

Biro/Kepala

Bagian

Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan


Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
4. Tata cara Pengangkatan Kembali ke dalam Jabatan Fungsional
Radiografer yang dibebaskan sementara karena alasan lain
a. Kementerian Kesehatan
1) Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena
alasan

lain,

ketentuan

setelah
yang

melaksanakan

berlaku

dapat

kewajibannya

sesuai

mengajukan

usulan

pengangkatan kembali dalam jabatannya kepada Pimpinan UPT


di lingkungan Kementerian Kesehatan.
2) Pimpinan UPT mengusulkan kepada Pimpinan Unit Eselon I
melalui Unit kerja yang membidangi kepegawaian.
3) Unit

yang

membidangi

kepegawaian

pada

memeriksa

kelengkapan

berkas

mengusulkan

dan

Unit

Eselon

kepada

Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Kepegawaian untuk


proses

Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

Jabatan

Fungsional Radiografer.
4) Biro

Kepegawaian

membuat

konsep

Surat

Keputusan

Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Radiografer


dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan.
5) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

dalam

Jabatan

Fungsional Radiografer ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau


pejabat lain yang ditunjuk.

137
6) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

asli

disampaikan

kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada


Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,
Kepala KPPN, Direktur Jenderal yang membidangi

pelayanan

radiologi di Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPT dan pembuat


daftar gaji PNS yang bersangkutan.
b. Di Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
1) Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena
alasan lainnya, setelah melaksanakan kewajibannya sesuai
ketentuan

yang

berlaku

dapat

mengajukan

usulan

pengangkatan kembali dalam jabatannya kepada Pimpinan UPT.


2) Pimpinan
Pimpinan

UPT

yang

Instansi

bersangkutan

melalui

Unit

mengusulkan

kerja

yang

kepada

membidangi

kepegawaian pada Instansi.


3) Unit

kerja

memeriksa

yang

membidangi

kelengkapan

kepegawaian

berkas

dan

pada

mengusulkan

Instansi
kepada

pimpinan instansi yang bersangkutan melalui unit kerja yang


membidangi

kepegawaian

untuk

proses

Surat

Keputusan

Pengangkatan Kembali Jabatan Fungsional Radiografer.


4) Unit kerja yang membidangi kepegawaian membuat konsep
Keputusan

Pengangkatan

Kembali

Jabatan

Fungsional

Radiografer dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang


menetapkan.
5) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

bagi

Radiografer

ditetapkan oleh Pimpinan Instansi atau pejabat lain yang


ditunjuk.
6) Surat

Keputusan

Pengangkatan

Kembali

asli

disampaikan

kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada


Kepala BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,

138
Kepala KPPN, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan,
Pimpinan UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Radiografer yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena
alasan lainnya, setelah melaksanakan kewajibannya sesuai
ketentuan

yang

berlaku

dapat

mengajukan

usulan

pengangkatan kembali dalam jabatannya kepada Pimpinan


UPTD/LTD.
2) Pimpinan UPTD/LTD yang bersangkutan mengusulkan kepada
Kepala

Dinas

Kabupaten/Kota

yang

membidangi

melalui

Unit

kesehatan
kerja

yang

di

Provinsi/

membidangi

kepegawaian pada Provinsi/Kabupaten/Kota.


3) Kepala

Dinas

yang

Provinsi/Kabupaten/Kota

membidangi
mengusulkan

kesehatan

pada

penerbitan

SK

Pengangkatan Kembali ke dalam Jabatan Fungsional Radiografer


kepada Gubernur/Bupati/Walikota.
4) Gubernur/Bupati/Walikota

atau

Pejabat

yang

ditunjuk

menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Kembali ke dalam


Jabatan Fungsional Radiografer.
5) Surat Keputusan Pengangkatan Kembali yang asli disampaikan
kepada PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada
Kepala

Kantor

Regional

BKN,

Kepala

BKD

Provinsi/

Kabupaten/Kota, Unit Kerja yang membidangi Kepegawaian di


Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang berwenang menetapkan
Angka Kredit,

Kepala KPPN, Kepala Biro/Kepala Bagian

Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan,


Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS yang
bersangkutan.

139
F. Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer
1. Persyaratan
a. Ketentuan
Radiografer

mengenai

pemberhentian

mengacu

pada

Pasal

dari
35

Jabatan

Fungsional

Peraturan

Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Radiografer dan Angka Kreditnya, serta Pasal 45 Peraturan Bersama
Menteri Kesehatan dan Kepala BKN Nomor 47 Tahun 2014 dan
Nomor 21 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya.
b. Radiografer diberhentikan dari jabatannya Karena Alasan Lain:
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian
sebagai Pegawai Negeri Sipil, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 yang dijalaninya dan telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.
2) Pemberhentian sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan
Pemerintah

Nomor

Tahun

1966

tentang

Pemberhentian/Pembebasan Sementara Pegawai Negeri yang


dijalaninya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
berdasarkan keputusan pengadilan dan yang bersangkutan
dinyatakan bersalah. atau
3) Atas permintaan sendiri.
2. Kelengkapan Berkas
Kelengkapan berkas untuk Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Radiografer meliputi:
a. Fotocopy SK PAK terakhir.
b. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir.
c. Fotocopy SK Jabatan Fungsional Radiografer terakhir.
d. Fotocopy Kartu Pegawai.

140
e. Dokumen alasan pemberhentian:
1) Surat

Keputusan

Pembebasan

Sementara

dari

Jabatan

Fungsional Radiografer bagi Radiografer yang sebelumnya tidak


dapat mengumpulkan angka kredit.
2) Surat Keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap.
3) Surat Keputusan Pembebasan sementara sebagai PNS.
4) Surat Pernyataan berhenti dari Jabatan Fungsional Radiografer
atas permintaan sendiri.
3. Tata cara Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer Karena
Tidak Dapat Mengumpulkan Angka Kredit
a. Kementerian Kesehatan
1) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dari pembebasan
sementara,

Pejabat

Fungsional

Radiografer

tidak

dapat

memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan, maka Tim Penilai


Pusat/Tim Penilai Unit Kerja atau Tim Penilai UPT membuat
usulan pertimbangan pemberhentian berdasarkan PAK yang
bersangkutan

dan

disampaikan

kepada

Pimpinan

Unit

Kerja/UPT yang bersangkutan untuk pemberhentian.


2) Pimpinan UPT mengusulkan kepada Pimpinan Unit Eselon I
melalui Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada Unit
Eselon I.
3) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada Unit Eselon I
memeriksa

kelengkapan

berkas

dan

mengusulkan

kepada

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro


Kepegawaian

untuk

proses

penetapan

Surat

Keputusan

Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer.


4) Surat

Keputusan

Pemberhentian

dari

Jabatan

Fungsional

Radiografer ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau pejabat lain


yang ditunjuk.

141
5) Surat

Keputusan

Radiografer

yang

Pemberhentian
asli

dari

disampaikan

Jabatan

Fungsional

kepada

PNS

yang

bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala BKN,


Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,

Kepala

KPPN, Direktur Jenderal yang membidangi pelayanan radiologi


di Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPT dan pembuat daftar
gaji PNS yang bersangkutan.
b. Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
1) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dari pembebasan
sementara

Pejabat

Fungsional

Radiografer

tidak

dapat

memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan, maka Tim Penilai


Instansi

membuat

usulan

pertimbangan

pemberhentian

berdasarkan PAK yang bersangkutan dan disampaikan kepada


Pimpinan UPT Pejabat Fungsional Radiografer.
2) Pimpinan
Pimpinan

UPT

yang

Instansi

bersangkutan

melalui

Unit

mengusulkan

kerja

yang

kepada

membidangi

kepegawaian pada Instansi.


3) Unit

kerja

yang

memeriksa
Pimpinan

membidangi

kelengkapan
Instansi

membidangi

yang

kepegawaian

kepegawaian

berkas

dan

instansi

mengusulkan

bersangkutan
untuk

pada

proses

melalui

kepada

unit

penetapan

yang
Surat

Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer;


4) Surat Keputusan Pemberhentian bagi Radiografer ditetapkan
oleh Pimpinan Instansi atau pejabat lain yang ditunjuk.
5) Surat Keputusan Pemberhentian yang asli disampaikan kepada
PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala
BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, Kepala
KPPN, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Pimpinan
UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.

142
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dari pembebasan
sementara

Pejabat

Fungsional

Radiografer

tidak

dapat

memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan, maka Tim Penilai


Provinsi/Kabupaten/Kota
pemberhentian

membuat

berdasarkan

PAK

usulan
yang

pertimbangan

bersangkutan

dan

disampaikan kepada Pimpinan UPTD/LTD Pejabat Fungsional


Radiografer.
2) Pimpinan

UPTD/LTD

yang

bersangkutan

mengusulkan

pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer kepada


Kepala

Dinas

yang

Kabupaten/Kota

membidangi

melalui

unit

kesehatan
kerja

di

yang

Provinsi/

membidangi

kepegawaian pada Provinsi/Kabupaten/Kota.


3) Unit

kerja

yang

Provinsi/Kabupaten/Kota,

membidangi
memeriksa

kepegawaian
kelengkapan

di
berkas

untuk proses penetapan Surat Keputusan Pemberhentian dari


Jabatan Fungsional Radiografer.
4) Surat keputusan Pemberhentian bagi Radiografer, ditetapkan
oleh

Gubernur/Bupati/Walikota

atau

pejabat

lain

yang

dari

Jabatan

Fungsional

kepada

PNS

ditunjuk.
5) Surat

Keputusan

Radiografer

yang

Pemberhentian
asli

disampaikan

yang

bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor


Regional BKN, Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Kerja
yang membidangi Kepegawaian di Provinsi/Kabupaten/Kota,
Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit,

Kepala

KPPN, Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Daerah, Sekretaris


Jenderal Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD dan
pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.

143
4. Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Radiografer Karena
Alasan Lain
a. Kementerian Kesehatan
1) Tim Penilai Unit Kerja/UPT membuat Usulan Pertimbangan
Pemberhentian Jabatan Fungsional Radiografer Karena Alasan
Lain

setelah

pemberhentian

mendapatkan
dan

dokumen

disampaikan

tentang

kepada

alasan

Pimpinan

Unit

Kerja/UPT Pejabat Fungsional Radiografer.


2) Pimpinan Unit Kerja/UPT mengusulkan Pemberhentian dari
Jabatan Fungsional Radiografer Karena Alasan Lain kepada
Pimpinan Unit Eselon I melalui Unit kerja yang membidangi
kepegawaian pada Unit Eselon I.
3) Unit Eselon I melalui unit kerja yang membidangi kepegawaian
memeriksa

kelengkapan

berkas

dan

mengusulkan

kepada

Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Kepegawaian untuk


proses penetapan Surat Keputusan Pemberhentian Karena
Alasan Lain dari Jabatan Fungsional Radiografer.
4) Surat Keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain dari
Jabatan Fungsional Radiografer bagi Radiografer ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan atau pejabat lain yang ditunjuk.
5) Surat Keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain dari
Jabatan Fungsional Radiografer yang asli disampaikan kepada
PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala
BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, Kepala
KPPN, Direktur Jenderal yang membidangi pelayanan radiologi
di Kementerian Kesehatan, Pimpinan Unit Kerja/UPT dan
pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.
b. Di Instansi Pemerintah pada Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan
1) Tim

Penilai

Instansi

membuat

Usulan

Pertimbangan

Pemberhentian Jabatan Fungsional Radiografer Karena Alasan

144
Lain

setelah

mendapatkan

dokumen

tentang

alasan

pemberhentian dan disampaikan kepada Pimpinan UPT Pejabat


Fungsional Radiografer.
2) Pimpinan
Pimpinan

UPT

yang

Instansi

bersangkutan

melalui

Unit

mengusulkan

kerja

yang

kepada

membidangi

kepegawaian pada Instansi.


3) Unit

kerja

yang

membidangi

kepegawaian

pada

Instansi

memeriksa kelengkapan berkas untuk proses penetapan Surat


Keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain dari Jabatan
Fungsional Radiografer.
4) Surat Keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain bagi
Radiografer ditetapkan oleh Pimpinan Instansi atau pejabat lain
yang ditunjuk.
5) Surat Keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain dari
Jabatan Fungsional Radiografer yang asli disampaikan kepada
PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala
BKN, Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, Kepala
KPPN, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan,

Pimpinan

UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang bersangkutan.


c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Tim

Penilai

Unit

Kerja/UPTD/LTD

membuat

Usulan

Pertimbangan Pemberhentian Jabatan Fungsional Radiografer


Karena Alasan Lain setelah mendapatkan dokumen tentang
alasan pemberhentian dan disampaikan kepada Pimpinan Unit
Kerja/UPTD/LTD Pejabat Fungsional Radiografer.
2) Pimpinan

Unit

Kerja/UPTD/LTD

yang

bersangkutan

mengusulkan Pemberhentian Karena Alasan Lain dari Jabatan


Fungsional Radiografer kepada Kepala Dinas yang membidangi
kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui Unit kerja yang
membidangi kepegawaian pada Provinsi/Kabupaten/Kota.

145
3) Unit

kerja

yang

membidangi

kepegawaian

di

Provinsi/

Kabupaten/Kota, memeriksa kelengkapan berkas untuk proses


penetapan Surat Keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain
dari Jabatan Fungsional Radiografer.
4) Surat keputusan Pemberhentian Karena Alasan Lain bagi
Radiografer, ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/ Walikota atau
pejabat lain yang ditunjuk.
5) Surat

Keputusan

Pemberhentian

dari

Jabatan

Fungsional

Radiografer Karena Alasan Lain yang asli disampaikan kepada


PNS yang bersangkutan, tembusan disampaikan kepada Kepala
Kantor Regional BKN, Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota,
Unit

Kerja

yang

membidangi

Kepegawaian

di

Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang berwenang menetapkan


Angka Kredit,

Kepala KPPN, Kepala Biro/Kepala Bagian

Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan,


Pimpinan UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS yang
bersangkutan.
G. Tata Kerja Dan Tata Cara Penilaian
1. Tata Kerja Tim Penilai
a. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
1) Tim Penilai Pusat
a) Kedudukan
(1) Tim Penilai Pusat berkedudukan di Direktorat Jenderal
yang membidangi Kesehatan Kementerian Kesehatan.
(2) Tim Penilai Pusat dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal

yang

Kesehatan.

membidangi

Kesehatan

Kementerian

146
b) Tugas
Tim Penilai Pusat mempunyai tugas sebagai berikut:
(1) Membantu

Direktur

Jenderal

yang

membidangi

Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan


penilaian dan penetapan angka kredit bagi Radiografer
Ahli Madya, pangkat Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b
sampai dengan Jenjang Ahli Madya pangkat Pembina
Utama

Muda,

Kementerian

golongan

ruang

Kesehatan,

IV/c

instansi

di

lingkungan

pusat

selain

Kementerian Kesehatan, instansi daerah Provinsi, dan


instansi daerah Kabupaten/Kota.
(2) Melaksanakan

tugas

lain

yang

berkaitan

dengan

penetapan angka kredit bagi Radiografer di lingkungan


Kementerian Kesehatan dan instansi lainnya.
c) Fungsi
Tim Penilai Pusat mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam Daftar Usul Penetapan Angka Kredit
(DUPAK) dan pengkajian terhadap bukti fisik yang
dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usulan PAK Jabatan Fungsional
Radiografer yang menjadi kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Pusat berupa
angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK untuk
ditetapkan kepada Direktur Jenderal yang membidangi
Kesehatan Kementerian Kesehatan atau pejabat yang
ditunjuk.
(4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penilaian angka kredit Jabatan Fungsional Radiografer di

147
lingkungan Kementerian Kesehatan maupun instansi
lainnya setiap tahun.
(5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
Direktur

Jenderal

yang

membidangi

Kesehatan

Kementerian Kesehatan.
2) Tim Penilai Unit Kerja
a) Kedudukan
(1) Tim Penilai Unit Kerja berkedudukan di Direktorat yang
membidangi

pembinaan

Radiografer

di

lingkungan

Kementerian Kesehatan.
(2) Tim Penilai Unit Kerja dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
yang membidangi pembinaan Radiografer di lingkungan
Kementerian Kesehatan.
b) Tugas
Tim Penilai Unit Kerja mempunyai tugas sebagai berikut:
(1) Membantu

Direktur

yang

membidangi

pembinaan

Radiografer di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam


melaksanakan penilaian dan penetapan angka kredit
bagi

Radiografer Terampil, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan

Radiografer Ahli Madya,

pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan


Kementerian Kesehatan.
(2) Melaksanakan

tugas

lain

yang

berkaitan

dengan

penetapan angka kredit bagi Radiografer di lingkungan


Kementerian Kesehatan maupun instansi lainnya.

148
c) Fungsi
Tim Penilai Unit Kerja mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan pengkajian terhadap
bukti fisik yang dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usul penetapan angka kredit
Jabatan

Fungsional

Radiografer

yang

menjadi

kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Unit Kerja berupa
angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK untuk
ditetapkan kepada Direktur yang membidangi pembinaan
Radiografer atau Pejabat yang ditunjuk di lingkungan
Kementerian Kesehatan.
(4) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
Direktur yang membidangi pembinaan
Direktur

Jenderal

yang

membidangi

Radiografer dan
Kesehatan

di

Kementerian Kesehatan.
3) Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan
a) Kedudukan
(1) Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis berkedudukan di Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan.
(2) Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Pimpinan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan.

149
b) Tugas
Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas sebagai
berikut:
(1) Membantu

pimpinan

Unit

Pelaksana

Teknis

dalam

melaksanakan penilaian dan penetapan angka kredit


bagi

Radiografer Terampil, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan Radiografer Penyelia, pangkat


Penata Tk. I, golongan ruang III/d dan Radiografer Ahli
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
sampai dengan Radiografer Ahli Muda, pangkat Penata
Tk. I, golongan ruang III/d di lingkungan Kementerian
Kesehatan.
(2) Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan PAK
bagi Radiografer di lingkungan Unit Pelaksana Teknis.
c) Fungsi
Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis mempunyai fungsi sebagai
berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan pengkajian terhadap
bukti fisik yang dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usulan PAK Jabatan Fungsional
Radiografer yang menjadi kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Unit Pelaksana
Teknis berupa angka kredit yang telah dituangkan dalam
PAK untuk ditetapkan kepada pimpinan Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan.
(4) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
pimpinan

Unit

Pelaksana

Kementerian Kesehatan.

Teknis

di

lingkungan

150
4) Tim Penilai Instansi
a) Kedudukan
(1) Tim Penilai Instansi berkedudukan di unit kerja eselon II
yang

membidangi

Kesehatan/kepegawaian

di

Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian


selain Kementerian Kesehatan.
(2) Tim Penilai Instansi dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pejabat
eselon II yang membidangi Kesehatan/kepegawaian di
Kementerian/Lembaga

Pemerintah

Non

Kementerian

selain Kementerian Kesehatan.


b) Tugas
Tim Penilai Instansi mempunyai tugas sebagai berikut :
(1) Membantu

pejabat

eselon

Kesehatan/kepegawaian
Pemerintah

Non

Kesehatan

II

di

yang

Kementerian/Lembaga

Kementerian

dalam

membidangi

selain

melaksanakan

penetapan angka kredit bagi

Kementerian

penilaian

dan

Radiografer Terampil,

pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan


Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tk. I, golongan
ruang III/d dan

Radiografer Ahli Pertama, pangkat

Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan


Radiografer Ahli Muda, pangkat Penata Tk. I, golongan
ruang

III/d

yang

Kementerian/Lembaga

bekerja

pada

Pemerintah

Unit
Non

Kerja

di

Kementerian

selain Kementerian Kesehatan.


(2) Melaksanakan
penetapan

tugas

angka

Kementerian/Lembaga

lain
kredit

yang
bagi

Pemerintah

selain Kementerian Kesehatan.

berkaitan

dengan

Radiografer
Non

di

Kementerian

151
c) Fungsi
Tim Penilai Instansi mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan bukti fisik yang
dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usul PAK Jabatan Fungsional
Radiografer yang menjadi kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Instansi berupa
angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK untuk
ditetapkan kepada pejabat eselon II yang membidangi
Kesehatan /kepegawaian atau Pejabat yang ditunjuk, di
Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian
selain Kementerian Kesehatan.
(4) Melaksanakan

monitoring

dan

evaluasi

Jabatan

Fungsional Radiografer setiap tahun.


(5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
pimpinan unit kerja yang bersangkutan dan Direktur
Jenderal yang membidangi Kesehatan di Kementerian
Kesehatan.
5) Tim Penilai Provinsi
a) Kedudukan
(1) Tim Penilai Provinsi berkedudukan di Dinas Provinsi yang

membidangi kesehatan.
(2) Tim

Penilai Provinsi dalam melaksanakan tugasnya

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala


Dinas yang membidangi kesehatan di Provinsi.

152
b) Tugas
Tim Penilai Provinsi mempunyai tugas sebagai berikut :
(1) Membantu Kepala Dinas yang membidangi kesehatan
Provinsi dalam melaksanakan penilaian dan PAK bagi
Radiografer Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a yang bekerja di bidang kesehatan/UPTD
tingkat Provinsi.
(2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas
yang membidangi kesehatan Provinsi berkaitan dengan
PAK bagi Radiografer yang bekerja di bidang kesehatan di
lingkungan Provinsi.
c) Fungsi
Tim Penilai Provinsi mempunyai fungsi sebagai berikut :
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan bukti fisik yang
dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usulan PAK Jabatan Fungsional
Radiografer yang menjadi kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Provinsi berupa
angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK untuk
ditetapkan

kepada

Kepala

Dinas

yang

membidangi

Kesehatan Provinsi atau Pejabat yang ditunjuk.


(4) Melaksanakan

monitoring

dan

evaluasi

Jabatan

Fungsional Radiografer setiap tahun.


(5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
Kepala Dinas yang Membidangi Kesehatan di Provinsi.

153
6) Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis Daerah
Provinsi
a) Kedudukan
(1) Tim

Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis

Daerah

Provinsi

berkedudukan

Teknis/Lembaga

Teknis

di

Daerah

Unit

Pelaksana

Provinsi

yang

Membidangi Kesehatan.
(2) Tim

Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis

Daerah Provinsi dalam melaksanakan tugasnya berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit
Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis Daerah Provinsi.
b) Tugas
Tim Penilai Provinsi mempunyai tugas sebagai berikut :
(1) Membantu Kepala Dinas yang membidangi kesehatan
Provinsi dalam melaksanakan penilaian dan PAK bagi
Radiografer Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang
II/c sampai dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata
Tk. I, golongan ruang III/d dan Radiografer Ahli Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Radiografer Ahli Muda, pangkat Penata Tk. I,
golongan

ruang

III/d

yang

bekerja

di

bidang

kesehatan/UPTD/LTD tingkat Provinsi.


(2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas
yang membidangi kesehatan Provinsi berkaitan dengan
penetapan angka kredit bagi Radiografer yang bekerja di
UPTD/LTD Provinsi.

154
c) Fungsi
Tim Penilai UPTD/LTD Provinsi mempunyai fungsi sebagai
berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan bukti fisik yang
dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usulan PAK Jabatan Fungsional
Radiografer yang menjadi kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Provinsi berupa
angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK untuk
ditetapkan kepada Kepala UPTD/LTD Provinsi atau
Pejabat yang ditunjuk.
(4) Melaksanakan

monitoring

dan

evaluasi

Jabatan

Fungsional Radiografer setiap tahun.


(5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
Kepala UPTD/LTD Provinsi.
7) Tim Penilai Kabupaten/Kota
a) Kedudukan
(1) Tim Penilai Kabupaten/Kota berkedudukan di Dinas

Kabupaten/Kota yang membidangi kesehatan.


(2) Tim

Penilai

Kabupaten/Kota

dalam

melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab


kepada Kepala Dinas yang Membidangi Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
b) Tugas
Tim Penilai Kabupaten/Kota mempunyai tugas sebagai
berikut:

155
(1) Membantu Kepala Dinas yang membidangi kesehatan
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan penilaian dan
penetapan angka kredit bagi

Radiografer Terampil,

pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan


Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tk. I, golongan
ruang III/d dan Radiografer Ahli Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Radiografer
Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang
bekerja

di

bidang

kesehatan/UPTD

tingkat

Kabupaten/Kota.
(2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas
yang membidangi kesehatan Kabupaten/Kota berkaitan
dengan PAK bagi Radiografer yang bekerja di bidang
kesehatan di lingkungan Kabupaten/Kota.
c) Fungsi
Tim Penilai Provinsi mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan bukti fisik yang
dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usulan penetapan angka kredit
Jabatan

Fungsional

Radiografer

yang

menjadi

kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Kabupaten/Kota
berupa angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK
untuk ditetapkan kepada Kepala Dinas yang membidangi
Kesehatan Kabupaten/Kota atau Pejabat yang ditunjuk.
(4) Melaksanakan

monitoring

dan

evaluasi

Jabatan

Fungsional Radiografer setiap tahun.


(5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada

156
Kepala

Dinas

yang

membidangi

kesehatan

di

Kabupaten/Kota.
8) Tim

Unit

Pelaksana

Teknis/Lembaga

Teknis

Daerah

Kabupaten/Kota
a) Kedudukan
(1) Tim

Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis

Daerah
Pelaksana

Kabupaten/Kota

berkedudukan

Teknis/Lembaga

di

Teknis

Unit
Daerah

Kabupaten/Kota yang membidangi kesehatan.


(2) Tim

Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis

Daerah Provinsi dalam melaksanakan tugasnya berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit
Pelaksana

Teknis/Lembaga

Teknis

Daerah

Kabupaten/Kota.
b) Tugas
Tim Penilai Provinsi mempunyai tugas sebagai berikut :
(1) Membantu Kepala Dinas yang membidangi kesehatan
Provinsi dalam melaksanakan penilaian dan PAK bagi
Radiografer Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang
II/c sampai dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata
Tk. I, golongan ruang III/d dan Radiografer Ahli Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Radiografer Ahli Muda, pangkat Penata Tk. I,
golongan

ruang

III/d

yang

bekerja

di

bidang

kesehatan/UPTD/LTD tingkat Kabupaten/Kota.


(2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas
yang membidangi kesehatan Provinsi berkaitan dengan
PAK

bagi

Radiografer

Kabupaten/Kota.

yang

bekerja

di

UPTD/LTD

157
c) Fungsi
Tim Penilai UPTD/LTD Kabupaten/Kota mempunyai fungsi
sebagai berikut:
(1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan angka kredit
yang diajukan dalam DUPAK dan bukti fisik yang
dilampirkan.
(2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka kredit yang
diajukan pada setiap usulan PAK Jabatan Fungsional
Radiografer yang menjadi kewenangannya.
(3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Kabupaten/Kota
berupa angka kredit yang telah dituangkan dalam PAK
untuk

ditetapkan

kepada

Kepala

UPTD/LTD

Kabupaten/Kota atau Pejabat yang ditunjuk.


(4) Melaksanakan

monitoring

dan

evaluasi

Jabatan

Fungsional Radiografer setiap tahun.


(5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka kredit
Jabatan Fungsional Radiografer setiap tahun kepada
Kepala UPTD/LTD Kabupaten/Kota.
9) Tim Penilai Teknis
a) Kedudukan
(1)

Tim Penilai Teknis berkedudukan di Direktorat Jenderal


yang membidangi Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan,

unit

kerja,

Kementerian/Lembaga

Pemerintahan Non Kementerian selain Kementerian


Kesehatan, dan Dinas yang membidangi kesehatan di
Provinsi/Kabupaten/Kota.
(2)

Tim Penilai Teknis dalam melaksanakan tugas dari dan


bertanggung

jawab

kepada

Ketua

Tim

Penilai

Pusat/Ketua Tim Penilai Unit Kerja/Ketua Tim Penilai


Instansi, dan Ketua Tim Penilai Provinsi/Kabupaten/
Kota.

158
b) Tugas
(1)

Memberi saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai


dalam hal memberikan penilaian terhadap kegiatan
yang

bersifat

khusus

atau

memerlukan

keahlian

tertentu.
(2)

Menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada


Ketua Tim Penilai Pusat/Ketua Tim Penilai Unit Kerja,
Ketua Tim Penilai Instansi, Ketua Tim Penilai Unit
Pelaksana Teknis dan Ketua Tim Penilai Provinsi/Kab/
Kota.

(3)

Tim Penilai Teknis terdiri dari seorang Ketua, Sekretaris


merangkap Anggota dan Anggota tim yang jumlahnya
sesuai pertimbangan teknis Tim Penilai.

b. Sekretariat Tim Penilai


1) Kedudukan
a) Sekretariat Tim Penilai berkedudukan di Direktorat Jenderal
yang membidangi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Unit
Kerja, Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian
selain Kementerian Kesehatan, dan Dinas yang membidangi
kesehatan di Provinsi/Kabupaten/Kota.
b) Sekretariat Tim Penilai dipimpin oleh Sekretaris yang secara
fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian.
c) Sekretaris

Tim

Penilai

dalam

melaksanakan

tugasnya

bertanggung jawab kepada pejabat yang berwenang dalam


menetapkan PAK.
2) Tugas
Menerima dan mengadministrasikan DUPAK, SK PAK, bukti fisik,
dan kelengkapan administrasi Radiografer;
a) Menyiapkan bahan konsep surat dan instrumen penilaian
prestasi kerja Radiografer.
b) Menyiapkan rapat Tim Penilai.

159
c) Memfasilitasi keperluan Tim Penilai dalam melaksanakan
tugasnya.
d) Mendokumentasikan hasil kerja Tim Penilai dan bukti fisik
yang telah dinilai.
e) Menuangkan angka kredit hasil penilaian Tim Penilai ke
dalam

PAK,

yang

akan

ditetapkan

oleh

pejabat

yang

berwenang.
f)

Mengirimkan PAK yang sudah ditetapkan oleh pejabat yang


berwenang kepada yang bersangkutan dan pihak terkait.

2. Tata Cara Penilaian


Tata cara penilaian angka kredit dilaksanakan sebagai berikut:
a. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
1) DUPAK diajukan oleh Pejabat Fungsional Radiografer

yang

bersangkutan.
2) Penilaian dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu pada
bulan Januari untuk usul kenaikan pangkat periode bulan April
dan pada bulan Juli untuk usul kenaikan pangkat periode bulan
Oktober.
3) DUPAK yang diajukan harus dilengkapi dengan bukti fisik yang
diperlukan untuk penilaian seperti :
a) Fotocopy ijazah.
b) Fotocopy Kartu Pegawai.
c) Fotocopy STTPP/Sertifikat.
d) Fotocopy SK Jabatan Fungsional Radiografer terakhir bagi
yang telah menduduki Jabatan Fungsional Radiografer.
e) Fotocopy SK kenaikan pangkat bagi PNS yang pernah naik
pangkat.
f)

Fotocopy SK CPNS.

g) Fotocopy SK PNS.
h) Fotocopy STR Radiografer yang masih berlaku.

160
i)

Catatan dan laporan prestasi harian dan bulanan. dan

j)

Surat Pernyataan:
(1) Melakukan kegiatan pelayanan radiologi.
(2) Melakukan kegiatan pengembangan profesi.
(3) Melakukan kegiatan penunjang tugas.

k) Bukti-bukti lainnya, misalnya karya tulis, sertifikat dan lainlain.


l)

Perbandingan jumlah angka kredit dari unsur utama dan


unsur penunjang adalah :
(1) Paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur utama.
(2) Paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang.

b. Penilaian oleh Tim Penilai


1) DUPAK diterima oleh Sekretaris Tim Penilai dan diperiksa serta
diteliti kelengkapannya termasuk bukti fisik yang dilampirkan.
2) DUPAK yang telah diperiksa diserahkan kepada Ketua Tim
Penilai, selanjutnya Ketua Tim Penilai membagi tugas kepada
para Anggota Tim Penilai untuk mengkaji DUPAK yang diusulkan
berdasarkan kelengkapan bukti fisik.
3) Hasil pengkajian oleh Anggota Tim Penilai disampaikan kepada
Ketua Tim Penilai. Selanjutnya Ketua Tim Penilai mengadakan
rapat anggota untuk melakukan verifikasi atas hasil kajian
anggota Tim Penilai tersebut.
4) Hasil keputusan rapat diusulkan kepada pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit sebagai PAK.
5) Bila dalam pengkajian DUPAK tersebut terdapat hal-hal yang
meragukan dan memerlukan bantuan Tim Penilai Teknis, maka
berkas DUPAK tersebut melalui Ketua Tim Penilai dikirimkan
kepada Tim Penilai Teknis.

161
c. Penilaian oleh Tim Penilai Teknis
1) DUPAK yang diajukan oleh Tim Penilai dibahas dalam rapat Tim
Penilai Teknis.
2) Dalam rapat ini Tim Penilai Teknis mengkaji hal-hal teknis yang
diminta pertimbangannya.
3) Hasil pengkajian tersebut disampaikan kepada Ketua Tim Penilai.
d. PAK

yang

telah

ditandatangani

Pejabat

yang

Berwenang

Menetapkan Angka Kredit, dibuat rangkap 5 (lima) untuk:


1) Kepada Badan Kepegawaian Negara/Kepala Badan Kepegawaian
Regional/Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) (asli).
2) Pejabat yang bersangkutan.
3) Pimpinan

Unit

Kerja/Unit

Pelaksana

Teknis

(UPT)/Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang mengusulkkan DUPAK.


4) Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan.
5) Pejabat yang menetapkan angka kredit sebagai pertinggal.
e. Penilaian angka kredit bagi Pejabat Fungsional

Radiografer yang

diangkat pertama kali dan perpindahan dari jabatan lain untuk


menentukan tingkat jabatan
1)

Untuk menentukan tingkat jabatan bagi Radiografer yang akan


diangkat pertama kali dan perpindahan dari jabatan lain
diperlukan penetapan angka kredit.

2)

Usul PAK diajukan dengan DUPAK, sama seperti DUPAK untuk


kenaikan jabatan/pangkat.

3)

Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai untuk menilai angka


kredit yang berasal dari unsur pendidikan, pekerjaan pelayanan
radiologi, pengembangan profesi dan penunjang tugas kegiatan
Radiografer.

4)

Hasil penilaian Tim Penilai diusulkan kepada pejabat yang


berwenang menetapkan angka kredit untuk ditetapkan dalam
PAK.

162
H. Perhitungan dan PAK dalam Jabatan Fungsional Radiografer
Unsur dan sub unsur kegiatan Jabatan Fungsional Radiografer yang dinilai
angka kreditnya sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan

Reformasi

Birokrasi

Nomor

29

Tahun

2013

tentang

Jabatan

Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya.


1. Unsur Pendidikan
a. Unsur Pendidikan terdiri dari:
1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah atau gelar.
2) Pendidikan

dan

Pelatihan

fungsional

dibidang

pelayanan

radiologi dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan


Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.
3) Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan mendapatkan Surat
Tanda Tamat Pendidikan atau Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.
b. Bukti fisik yang dipergunakan sebagai dasar penilaian adalah:
1) Fotocopy ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang;
dan
2) Fotocopy STTPP/sertifikat kegiatan ilmiah.
c. Pemberian Angka Kredit
1) Pendidikan sekolah
Yang dimaksud pendidikan sekolah adalah pendidikan yang
diakui atau diakreditasi oleh Kementerian yang membidangi
pendidikan dan kebudayaan, dan Kementerian Kesehatan yaitu:
a) Akademi

Penata

Rontgen/Pendidikan

Ahli

Madya

Radiodiagnostik dan Radioterapi/Diploma III (D.III) Teknik


Radiodiagnostik
Radiologi/Teknik

dan

Radioterapi/Teknik

Rontgen/Teknik

Radiodiagnostik/Teknik

Radioterapi

diberikan angka kredit sebesar 60 (enam puluh).


b) Diploma IV (D.IV)/Sarjana (S.1)/Sarjana Terapan/Diploma IV
(D.IV)

Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik

dan

Radioterapi/Teknik

Radiodiagnostik/Teknik

Radioterapi/

163
Teknik

Radiologi

Imejing/Teknik

Imejing

Ultrasonografi

(USG) diberikan angka kredit sebesar 100 (seratus).


c) Sarjana (S.1) Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik
Radiologi/Teknik
Teknik

Radiodiagnostik/Teknik

Radiologi

Imejing/Teknik

Imejing

Radioterapi/
Ultrasonografi

(USG) diberikan angka kredit sebesar 100 (seratus).


d) Strata 2 (S-2)/ S-2 Terapan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi/Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik/

Teknik Radioterapi/Imaging Diagnostik diberikan angka


kredit sebesar 150 (seratus lima puluh).
e) Strata 3 (S-3)/S-3 Terapan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi/Teknik

Radiologi/Teknik

Radiodiagnostik/

Teknik Radioterapi diberikan angka kredit sebesar 200 (dua


ratus).
f)

Radiografer

yang

memperoleh

Ijazah

Diploma

IV

(D.IV)/Sarjana terapan, Strata 1 (S-1), Strata 2 (S-2)/S-2


Terapan, dan Strata 3 (S-3)/S-3 Terapan diluar bidang
Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik Radiologi/Teknik
Radiodiagnostik/Teknik
Imaging/Teknik
Diagnostik

Imejing

dan

Sarjana

Radioterapi/Teknik
Ultrasonografi
lainnya

yang

Radiologi

(USG)/Imaging
diakui

oleh

Kementerian yang membidangi pendidikan dan kebudayaan


diberikan angka kredit sebagai berikut:
(1) Strata 3 (S-3)/S-3 Terapan : diberikan angka kredit
sebesar 15 (lima belas.)
(2) Strata 2 (S-2)/S-2 Terapan : diberi angka kredit sebesar
10 (sepuluh).
(3) Strata 1 (S-1)/Sarjana Terapan/D-IV: diberi angka kredit
sebesar 5 (lima).
Bagi lulusan luar negeri, maka ijazahnya akan bisa dinilai dalam
Jabatan Fungsional Radiografer apabila lulusan tersebut telah

164
mendapatkan sertifikat pengakuan ijazah luar negeri dari
kementerian yang membidangi pendidikan tinggi. Nilai angka
kredit setara dengan lulusan dalam negeri.
2) Pendidikan dan Pelatihan Teknis di bidang pelayanan radiologi:
a) Yang termasuk pendidikan dan pelatihan teknis
Radiodiagnostik/Radioterapi/Kedokteran

di bidang

Nuklir

adalah

semua program pendidikan dan pelatihan yang berhubungan


dengan

teknis

dan

Radioterapi/Teknik

manajemen

Radiodiagnostik

Radiologi/Teknik

dan

Radiodiagnostik/

Teknik Radioterapi sehingga diperoleh peningkatan ilmu


pengetahuan

dan

peningkatan

keterampilan

mutu

Radiodiagnostik

dalam

yang

berguna

pelaksanaan

/Radioterapi/

Kedokteran

dalam
dibidang

Nuklir

dan

diselenggarakan oleh lembaga Pendidikan dan Pelatihan


(Diklat)

yang

berwenang

dan/atau

organisasi

profesi

Radiografer sesuai peraturan yang berlaku.


b) Penilaian
fotocopy

dilaksanakan
sertifikat

dengan

pelatihan

meneliti

atau

STTPP

bukti
yang

berupa
sudah

disahkan oleh pejabat berwenang.


Angka kredit

yang diberikan sesuai jumlah jam pelajaran

yang diikuti seperti tertulis dalam Lampiran II Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Radiografer dan Angka Kreditnya.
2. Pelayanan radiologi
a. Unsur pelayanan radiologi terdiri dari:
1) Persiapan pelayanan radiologi.
2) Pelaksanaan pelayanan radiologi.
3) Pelaporan dan evaluasi pelayanan radiologi.
b. Bukti fisik yang dipergunakan sebagai dasar penilaian adalah hasil
kegiatan yang ditandatangani oleh atasan langsung unit kerja.

165
c. Pemberian angka kredit:
Pemberian angka kredit untuk kegiatan pelayanan radiologi yang
dilakukan oleh Radiografer, diberikan sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan dan dilengkapi dengan bukti fisik.
3. Pengembangan Profesi
a. Unsur pengembangan profesi
1) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah

di bidang

pelayanan

dibidang Radiodiagnostik /Radioterapi/ Kedokteran Nuklir.


2) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya

di

bidang Radiodiagnostik /Radioterapi/ Kedokteran Nuklir.


b. Pembuatan
teknis

buku

di bidang

pedoman/petunjuk

pelaksanaan/petunjuk

Radiodiagnostik /Radioterapi/ Kedokteran

Nuklir.
c. Bukti fisik yang dipergunakan sebagai dasar penilaian adalah
dapat berupa buku/pedoman/petunjuk

pelaksanaan/petunjuk

teknis/terjemahan/saduran

telah

buku

yang

disahkan

atau

ditandatangani oleh atasan langsung unit kerja.


d. Pemberian angka kredit
Pemberian angka kredit untuk kegiatan pengembangan profesi
yang dilaksanakan oleh Radiografer sebagaimana tercantum pada
rincian kegiatan, akan mendapatkan nilai angka kredit yang
besarnya

sama

untuk

semua

tingkat

Jabatan

Fungsional

Radiografer.
4.

Penunjang Tugas
a.

Unsur Penunjang Tugas


1) Pengajar/pelatih/penyuluh/pembimbing

di

Radiodiagnostik/Radioterapi/Kedokteran

Nuklir

bidang
pada

unit

organisasi pemerintah dan non pemerintah.


2) Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi/pelatihan
di bidang Radiodiagnostik /Radioterapi/ Kedokteran Nuklir

166
3) Keanggotaan

dalam

tim

penilai

Jabatan

Fungsional

Radiografer.
4) Keanggotaan dalam organisasi profesi Radiografer.
5) Perolehan penghargaan/tanda jasa.
6) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
b.

Bukti fisik yang dipergunakan sebagai dasar penilaian adalah


Surat

tanda

bukti

Radiografer/Anggota

sebagai
Tim

anggota

Penilai

organisasi

Angka

Kredit

profesi
Jabatan

Fungsional Radiografer, sertifikat/ijazah dan tanda kehormatan/


penghargaan/tanda

jasa

yang

disahkan

oleh

pejabat

yang

berwenang.
c.

Pemberian angka kredit


Penilaian dilaksanakan dengan meneliti bukti telah melakukan
kegiatan

di bidang

Radiodiagnostik /Radioterapi/ Kedokteran

Nuklir berupa surat pernyataan/surat tugas sesuai dengan


kegiatannya sebagai berikut:
1) Untuk mengajar, melatih dan membimbing

di bidang

Radiodiagnostik/Radioterapi/Kedokteran Nuklir.
2) Untuk seminar/lokakarya berupa sertifikat yang dikeluarkan
oleh

lembaga

yang

diakui/terakreditasi

sebagai

penyelenggara.
3) Sebagai

Anggota

kepanitiaan

lainnya/Anggota

organisasi

profesi Radiografer berupa kartu keanggotaan.


4) Sebagai anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Radiografer
berupa SK Tim Penilai.
5) Gelar

kesarjanaan

berupa

Ijazah

dari

institusi

yang

berwenang.
6) Memperoleh penghargaan/tanda jasa dengan bukti berupa
Satyalancana Karya Satya dari lembaga atau institusi yang
berwenang.

167
7) Memperoleh gelar kehormatan dibidang akademis berupa
ijazah/gelar dari lembaga yang berwenang.
8) Besarnya angka kredit sesuai dengan Lampiran II Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Radiografer dan Angka Kreditnya.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

NILA FARID MOELOEK

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

158
RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER TERAMPIL DAN ANGKA KREDITNYA

NO
1

UNSUR
2

PENDIDIKAN

SUB UNSUR
3

A. Pendidikan sekolah
dan memperoleh
ijasah/gelar
B. Pendidikan dan
pelatihan fungsional
di bidang pelayanan
radiologi dan
memperoleh Surat
Tanda Tamat
Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP)
atau sertifikat

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Ijazah

60

Diploma III (D.III)

PELAYANAN
RADIOLOGI

A. Persiapan pelayanan
radiologi

Fotocopy ijazah yang disahkan oleh:

Semua jenjang

1.

Lamanya lebih dari 960 jam

Sertifikat

15

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

2.

Lamanya antara 641 - 960 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

3.

Lamanya antara 481 - 640 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

4.

Lamanya antara 161 - 480 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

5.

Lamanya antara 81 - 160 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

6.

Lamanya antara 30 - 80 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

7.

Lamanya kurang dari 30 jam

Sertifikat

0,5

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

Sertifikat

1.5

Diklat fungsional diberi angka kredit, apabila diklat tersebut


diselenggarakan oleh lembaga yang berwenang dan mendukung Fotocopy sertifikat Diklat
tugas pokok Radiografer

Semua jenjang

C. Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan tingkat II
II

Memperoleh Gelar Diploma III dalam bidang Teknik


Radiodiagnostik dan Radioterapi

Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi dengan


menyusun rencana tahunan, sebagai

a.

b.

Ketua

Anggota

Melakukan perencanaan untuk penyelenggaraan pelayanan


radiologi dan imejing dengan menyusun rencana tahunan dan
kebutuhan rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan
dan program kerja pelayanan radiologi sesuai dengan aturan
yang telah di tetapkan.

Dokumen

Dokumen

0,170

0,079

Sebagai
ketua
tim,
melakukan
perencanaan
untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing dengan
menyusun rencana tahunan dan kebutuhan rutin barang
Fotocopy SK Tim Perencanaan dan Dokumen
medis habis pakai (BMHP) bulanan dan program kerja
perencanaan
pelayanan radiologi sesuai dengan aturan yang telah di
tetapkan.
Sebagai anggota
tim, melakukan perencanaan untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing dengan
menyusun rencana tahunan dan kebutuhan rutin barang
Fotocopy SK Tim Perencanaan dan Dokumen
medis habis pakai (BMHP) bulanan dan program kerja
perencanaan
pelayanan radiologi sesuai dengan aturan yang telah di
tetapkan.

Penyelia

Mahir

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

159

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

B. Pelaksanaan
pelayanan radiologi

1.

2.

Melakukan pengelolaan pelayanan radiologi

a.

Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus

b.

Mengevaluasi mutu foto rontgen

Lembar
jadwal
dinas

0,003

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan penyusunan jadwal pemeriksaan pasien dengan


kontras dan dengan kontras sesuai ruangan pemeriksaan serta
melakukan penilaian radiograf yang mempunyai mutu
Dokumen jadwal
diagnostik optimal sesuai dengan standar yang telah ditentukan

Melakukan evaluasi kualitas setiap gambar rontgen

Dokumen Rekapitulasi hasil evaluasi foto rontgen

Mahir

Mahir

Melakukan pemeriksaan radiologi non kontras

a.

Melakukan persiapan

b.

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi

1) Tulang-tulang belakang (columna vertebralis)

2) Thorax

Setiap
lembar
persiapan

Melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat


0,0005 proteksi dan fiksasi, mengatur jarak , faktor eksposi untuk Dokumen Rekapitulasi lembar persiapan
pemeriksaan radiologi non kontras sesuai dengan SOP

Terampil

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras pada
organ sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
SOP
Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Tulang-tulang belakang (columna vertebralis) kepada pasien Tulang-tulang belakang (columna vertebralis)
sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
setiap bulan

Terampil

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Thorax kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
Thorax setiap bulan
sesuai dengan SOP

Terampil

3)

Tulang iga (os costae)

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Tulang iga (os costae) kepada pasien sesuai dengan permintaan
Tulang iga (os costae) setiap bulan
pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

4)

Kepala (skull) rutin

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Kepala (skull) rutin kepada pasien sesuai dengan permintaan
Kepala (skull) rutin setiap bulan
pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

5)

Kepala (skull) khusus

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Kepala (skull) khususkepada pasien sesuai dengan permintaan
Kepala (skull) khusus setiap bulan
pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

160

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

6)

Tulang-tulang ekstremitas atas (extremity Setiap foto


superior)
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Tulang-tulang ekstremitas atas (extremity superior)kepada
Tulang-tulang
ekstremitas
atas
(extremity
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
superior) setiap bulan
SOP

7)

Tulang-tulang ekstremitas bawah (extremity Setiap foto


inferior)
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Tulang-tulang ekstremitas bawah (extremity inferior) kepada
Tulang-tulang ekstremitas bawah (extremity
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
inferior) setiap bulan
SOP

Terampil

8)

Gigi-geligi (dental/periapikal)

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras GigiDokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
geligi (dental/periapikal) kepada pasien
sesuai dengan
Gigi-geligi (dental/periapikal) setiap bulan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

9)

Panoramik (panoramic dental)

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan Panoramik
Panoramik (panoramic dental) kepada pasien sesuai dengan
(panoramic dental) setiap bulan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

10) Pengukuran kepala (cephalometri)

Setiap foto
rontgen

0,002

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Pengukuran kepala (cephalometri) kepada pasien sesuai dengan untuk Pengukuran kepala (cephalometri) setiap
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
bulan

Mahir

11) BNO

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi BNO kepada


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
BNO setiap bulan
SOP

Terampil

12) Perut (abdomen)

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras Perut


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
(abdomen) kepada pasien
sesuai dengan permintaan
Perut (abdomen) setiap bulan
pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

13) Panggul (pelvis)

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Panggul (pelvis)kepada pasien sesuai dengan permintaan
Panggul (pelvis) setiap bulan
pemeriksaan sesuai dengan SOP

Terampil

14) Pengukuran panggul (pelvimetri)

Setiap foto
rontgen

0,003

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi Pengukuran Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi


panggul (pelvimetri)kepada pasien sesuai dengan permintaan untuk Pengukuran panggul (pelvimetri) setiap
pemeriksaan sesuai dengan SOP
bulan

Mahir

15) Mammografi

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan Mammografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan Mammografi
kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai
setiap bulan
dengan SOP

Terampil

Terampil

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

161

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3.

16) Jaringan lunak (soft tissue)

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
Jaringan lunak (soft tissue) kepada pasien sesuai dengan
Jaringan lunak (soft tissue) setiap bulan
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP

17) Bone age

Setiap foto
rontgen

0,001

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras Bone


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
age kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
Bone age setiap bulan
sesuai dengan SOP

Terampil

18) Bone survey

Setiap foto
rontgen

0,003

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras Bone


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
survey kepada pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
Bone survey setiap bulan
sesuai dengan SOP

Mahir

19) Tomografi

Setiap foto
rontgen

0,003

Melakukan tindakan pemeriksaan Tomografi kepada pasien Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan Tomografi
sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
setiap bulan

Mahir

20) Teknik kv tinggi (high kv technique)

Setiap foto
rontgen

0,002

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
dengan Teknik kv tinggi (high kv technique) kepada pasien menggunakan Teknik kv tinggi (high kv
sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
technique) setiap bulan

Mahir

21) Teknik pembesaran gambar (makroradiografi)

Setiap foto
rontgen

0,002

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi non kontras


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
dengan Teknik pembesaran gambar (makroradiografi) kepada
menggunakan Teknik pembesaran gambar
pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
(makroradiografi) setiap bulan
SOP

Mahir

Melakukan pemeriksaan radiologi dengan kontras di mulai


dengan persiapan dan tindakan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Melakukan pemeriksaan radiologi dengan kontras:

a.

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dengan kontras
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Melakukan persiapan

1) Sistem perkencingan (traktus urinarius)

Terampil

Setiap foto
rontgen

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi
Sistem
perkencingan
(traktus
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem urinarius) setiap bulan
perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

162

NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

2) Sistem pencernaan (traktus digestivus)

3) Sistem saluran empedu (tractus billiaris)

4) Sistem reproduksi (tractus reproduktif)

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
5) Tindakan pemasangan pace maker/ kateterisasi jantung
rontgen

6)

Tindakan radiografi pembuluh darah secara Setiap foto


digital angiografi substraction (DSA)
rontgen

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi Sistem pencernaan (traktus digestivus)
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem setiap bulan
pencernaan (traktus digestivus) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi Sistem saluran empedu (tractus
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap Sistem saluran billiaris) setiap bulan
empedu
(tractus
billiaris)
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi Sistem reproduksi (tractus reproduktif)
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem setiap bulan
reproduksi (tractus reproduktif) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi untuk Tindakan pemasangan pace
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap Tindakan maker/ kateterisasi jantung setiap bulan
pemasangan pace maker/ kateterisasi jantung sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi pembuluh darah secara digital angiografi
substraction (DSA) sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Terampil

Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan


radiografi untuk Tindakan radiografi pembuluh
darah secara digital angiografi substraction (DSA)
setiap bulan

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

163

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

7) PTC

8) APG

9) RPG

10) T.Tube

11) ERCP

12) PTCD

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

Setiap foto
rontgen

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
radiografi PTC setiap bulan
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem
perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi APG setiap bulan
pemeriksaan radiologi APG sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi RPG setiap bulan
pemeriksaan radiologi
RPG sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi T Tube setiap bulan
pemeriksaan radiologi T Tube sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi ERCP setiap bulan
pemeriksaan radiologi ERCP sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi, Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk radiografi PTCD setiap bulan
pemeriksaan radiologi PTCD sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

164

NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

13) Analisa jantung (cor analisa)

b.

Setiap foto
rontgen

0,001

Menjelaskan persiapan pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan persiapan pesawat radiografi, kaset, IS dan film, alat
proteksi dan fiksasi, mengatur jarak pemotretan, faktor eksposi,
Dokumen Rekapitulasi persiapan pemeriksaan
alat-alat bantu dan bahan kontras yang digunakan untuk
Analisa jantung (cor analisa) setiap bulan
pemeriksaan radiologi dengan kontras terhadap
Sistem
perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Terampil

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien dan


melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan kontras
pada organ sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai
dengan SOP

Tindakan teknik pemeriksaan radiografi

1) Sistem perkencingan (traktus urinarius)

Setiap foto
rontgen

0,007

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
terhadap Sistem perkencingan (traktus urinarius) sesuai dengan Sistem perkencingan (traktus urinarius) setiap
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
bulan

Mahir

2) Sistem pencernaan (traktus digestivus)

Setiap foto
rontgen

0,005

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
terhadap Sistem pencernaan (traktus digestivus) sesuai dengan Sistem pencernaan (traktus digestivus) setiap
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
bulan

Mahir

3) Sistem saluran empedu (tractus billiaris)

Setiap foto
rontgen

0,005

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
terhadap Sistem saluran empedu (tractus billiaris) sesuai Sistem saluran empedu (tractus billiaris) setiap
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
bulan

Mahir

4) Sistem reproduksi (tractus reproduktif)

Setiap foto
rontgen

0,005

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan kontras Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
terhadap Sistem reproduksi (tractus reproduktif) sesuai dengan Sistem reproduksi (tractus reproduktif) setiap
permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
bulan

Mahir

Setiap foto
5) Tindakan pemasangan pace maker/ kateterisasi jantung
rontgen

0,005

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi untuk pemasangan Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi
pace maker/ kateterisasi jantung sesuai dengan permintaan untuk Tindakan pemasangan pace maker/
pemeriksaan sesuai dengan SOP
kateterisasi jantung setiap bulan

Mahir

Tindakan radiografi pembuluh darah secara Setiap foto


digital angiografi substraction (DSA)
rontgen

0,005

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi dengan kontras


terhadap pembuluh darah secara digital angiografi substraction
(DSA) sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan
SOP

Mahir

Setiap foto
rontgen

0,014

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi PTC sesuai dengan Dokumen Rekapitulasi


permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
PTC setiap bulan

6)

7) PTC

Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi


untuk Tindakan radiografi pembuluh darah
secara digital angiografi substraction (DSA) setiap
bulan
pemeriksaan radiografi

Penyelia

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

165

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN
4

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

0,005

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi APG sesuai dengan Dokumen Rekapitulasi


permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
APG setiap bulan

pemeriksaan radiografi

Setiap foto
rontgen

0,060

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi RPG sesuai dengan Dokumen Rekapitulasi


permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
RPG setiap bulan

pemeriksaan radiografi

10) T.Tube

Setiap foto
rontgen

0,060

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi T Tube sesuai Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan radiografi T
dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP
Tube setiap bulan

Mahir

11) ERCP

Setiap foto
rontgen

0,060

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi ERCP


dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP

sesuai Dokumen Rekapitulasi


ERCP setiap bulan

pemeriksaan radiografi

Mahir

12) PTCD

Setiap foto
rontgen

0,060

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi PTCD


dengan permintaan pemeriksaan sesuai dengan SOP

sesuai Dokumen Rekapitulasi


PTCD setiap bulan

pemeriksaan radiografi

13) Analisa jantung (Cor analisa)

Setiap foto
rontgen

0,060

Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi Analisa jantung


Dokumen Rekapitulasi pemeriksaan
(Cor analisa) sesuai dengan permintaan pemeriksaan sesuai
jantung (cor analisa) setiap bulan
dengan SOP

Melakukan identifikasi foto-foto rontgen

Setiap foto
rontgen

0,002

Memberikan identitas pada foto rontgen sesuai identitas pasien Dokumen rekapitulasi
dan jenis pemeriksaan
rontgen setiap bulan

0,001

Menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan


pemeriksaan CT Scan non kontras di mulai dengan menginput
Dokumen rekapitulasi persiapan pemeriksaan CT
identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan,
Scan non kontras setiap bulan
memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Mahir

0,002

Menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan


pemeriksaan CT Scan dengan kontras di mulai dengan
menginput identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja Dokumen rekapitulasi persiapan pemeriksaan CT
pemeriksaan, kode bahan kontras, menyediakan bahan kontras, Scan dengan kontras setiap bulan
memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Mahir

0,002

Menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan


pemeriksaan MRI non kontras di mulai dengan menginput
identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan, Dokumen rekapitulasi persiapan pemeriksaan
memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai MRI non kontras setiap bulan
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP serta memberikan
head set

Mahir

8) APG

Setiap foto
rontgen

RPG

9)

c.

SATUAN
HASIL

persiapan

pemeriksaan

CT

scan

non

Setiap
lembar
persiapan

4.

Melakukan
kontras

5.

Setiap
Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan dengan
lembar
kontras
persiapan

6.

Setiap
lembar
persiapan

Melakukan persiapan pemeriksaan MRI non kontras

identifikasi

Analisa

foto-foto

Mahir

Mahir

Mahir

Mahir

Penyelia

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

166

NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

7.

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

Melakukan persiapan pemeriksaan

b.

Melakukan
tindakan
pemeriksaan
belakang (columna vertebralis)

PELAKSANA
KEGIATAN

Setiap
lembar
persiapan

0,002

Menginput data pasien, mengatur pesawat MRI dan alat fiksasi Dokumen rekapitulasi persiapan pemeriksaan
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
MRI dengan kontras setiap bulan

Mahir

Data
tulang imejing /
lembar
film / CD

0,016

Menjelaskan prosedur pemeriksaan MRI dengan kontras


Dokumen rekapitulasi data imejing tindakan
kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan tulang
pemeriksaan MRI tulang belakang (columna
belakang (columna vertebralis) sesuai dengan permintaan
vertebralis) dengan kontras setiap bulan
pemeriksaan dan SOP

Penyelia

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,002

Melakukan pemeriksaan USG non kontras di mulai dengan


Dokumen rekapitulasi data imejing persiapan
persiapan
dan
tindakan pemeriksaan
sesuai dengan
pemeriksaan USG non kontras setiap bulan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Mahir

8.

Melakukan persiapan pemeriksaan USG non kontras

9.

Melakukan pelayanan radioterapi

a.

BUKTI FISIK

Menjelaskan kepada pasien dan melakukan persiapan


pemeriksaan MRI dengan kontras di mulai dengan menginput
identitas pasien, objek pemeriksaan, posisi meja pemeriksaan,
memposisikan pasien dan mengatur objek pemeriksaan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP serta memberikan
head set

Pemeriksaan MRI dengan kontras

a.

KRITERIA

Melakukan pelayanan radioterapi di mulai dengan persiapan


dan tindakan pemeriksaan
sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP
Menginput data pasien, mengatur pesawat radioterapi, dan alat
fiksasi sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Melakukan persiapan

1)

simulasi penyinaran teknik SSD lapangan


radiasi plan pararel /opposing lateral

Data
pasien

0,012

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SSD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi dari depan dan belakang atau kiri dan kanan.

Penyelia

2)

simulasi penyinaran teknik SSD lapangan


radiasi box sistem

Data
pasien

0,012

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SSD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi dari atas bawah dan kiri kanan

Penyelia

3)

simulasi penyinaran pasien dengan fiksasi


masker

Data
pasien

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SSD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi di masker dan kulit

Mahir

4)

simulasi penyinaran teknik SAD lapangan


radiasi isocenter

Data
pasien

0,012

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SAD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi dari atas bawah dan kiri kanan

Penyelia

5)

simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi


dengan alat bantu bolus keras

Data
pasien

0,012

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SSD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi di bolus dan kulit

Penyelia

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

167

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

6)

simulasi
penyinaran
pasien
imobilisator vacuum bag/ bodybag

dengan

Data
pasien

0,012

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SSD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi dengan alat bantu fiksasi tubuh

Penyelia

7)

menghitung dosis Monitor Unit (MU) per


satu lapangan radiasi pesawat Linac.

Data
pasien

0,008

Melakukan perhitungan ddosis radiasi berdasarkan separasi


(tebal objek) dan luas lapangan dari 1 (satu) arah sinar (AP atau Dokumen data pasien setiap bulan
PA saja)

Mahir

8)

CT planning pada pasien tanpa imobilisasi


khusus di pesawat CT /CT simulator

Data
pasien

0,015

Melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis


Dokumen data pasien setiap bulan
melalui Treatment Planning System (TPS) tanpa alat bantu

Penyelia

CT planning pada pasien dengan imobilisasi


9) breastboard/bellyboard di pesawat CT/CT
simulator

Data
pasien

0,015

Melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis


Dokumen data pasien setiap bulan
melalui Treatment Planning System (TPS) dengan alat bantu

Penyelia

CT planning untuk pengambilan data kontur


dengan pesawat CT/ CT simulator

Data
pasien

0,015

Melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis


Dokumen data pasien setiap bulan
melalui Treatment Planning System (TPS) dengan alat bantu

Penyelia

Data
pasien

0,004

Melakukan CT Scan untuk melengkapi perhitungan dosis


Dokumen data pasien setiap bulan
melalui Treatment Planning System (TPS) dengan bolus keras

Terampil

0,004

Melakukan CT
brachyterapi

Dokumen data pasien setiap bulan

Terampil

0,014

Melakukan CT Planning untuk perhitungan dosis dengan fiksasi Dokumen data pasien setiap bulan

Penyelia

0,012

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, mengatur


posisi pasien, jarak (SAD), luas lapangan, dan mengukur Dokumen data pasien setiap bulan
separasi dari atas bawah dan kiri kanan di ruang penyinaran

Penyelia

0,005

Melakukan
penyinaran
brachyterapi

10)

30
31

CT
planning
pada
pasien
dengan
11) kompensator bolus keras di pesawat CT/ CT
simulator.
CT planning lokalisasi aplikator brachyterapi
12)
dengan pesawat CT / CT simulator
CT planning pada pasien dengan fiksasi
13)
mouth fix / head fix (SRT) di pesawat CT
Melakukan set up penyinaran teknik
14) lapangan radiasi non co-plannar teknik 3D
conformal/IMRT

b.

Data
pasien
Data
pasien
Data
pasien

Melakukan brakhiterapi dengan menginput data


parameter set up penyinaran ke sistem pengontrol Data Set up
(kontrol panel) pesawat terapi

perhitungan

brachyterapi

di

dosis

ruang

pada

radiasi

Dokumen data set up setiap bulan

Mahir

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir kepada


pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada organ
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Melakukan tindakan pemeriksaan kedokteran nuklir

Static bone scan

untuk

Melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir di mulai dengan


persiapan
dan
tindakan pemeriksaan
sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

10. Melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir

Planning

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,008

Melakukan
pemeriksaan
tulang-tulang
seluruh
tubuh
menggunakan radioisotop sesuai permintaan pemeriksaan dan Dokumen data imejing setiap bulan
SOP

Penyelia

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

168

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN
4

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,012

Melakukan pemeriksaan thyroid menggunakan


sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen data imejing setiap bulan

Penyelia

1) Perfusi paru

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,014

Melakukan pemeriksaan Perfusi paru menggunakan radioisotop


yang disuntikkan ke pasien sesuai permintaan pemeriksaan dan Dokumen data imejing setiap bulan
SOP

Penyelia

2) Ventilasi paru

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,014

Melakukan pemeriksaan Perfusi paru menggunakan radioisotop


yang dicampur dengan O2 dan pasien menghirupnya sesuai Dokumen data imejing setiap bulan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Penyelia

3) Meckel scan

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,014

Melakukan tindakan pemeriksaan Meckel scan dengan SPECTDokumen data imejing setiap bulan
CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Penyelia

4) DMSA

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,014

Melakukan pemeriksaan jantung menggunakan radioisotop


yang disuntikkan ke pasien sesuai permintaan pemeriksaan dan Dokumen data imejing setiap bulan
SOP

Penyelia

5) Mamoscintigrafi

Data
imejing /
lembar
film / CD

0,014

Melakukan pemeriksaan mammae menggunakan radioisotop


yang disuntikkan ke pasien sesuai permintaan pemeriksaan dan Dokumen data imejing setiap bulan
SOP

Penyelia

b.

Static thyroid scan

c.

Static dengan MIBG

C Pelaporan dan
evaluasi pelayanan
radiologi
1.

Menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan


imejing setiap tahun yang mencakup laporan kebutuhan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja
pelayanan
radiologi,
pemeliharaan
alat-alat
processing,
pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa
penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di
tetapkan.

Menyusun laporan

a.

Tahunan sebagai ketua

radioisotop

Dokumen

0,047

Sebagai Ketua tim penyusunan laporan untuk penyelenggaraan


pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup
laporan kebutuhan rutin barang medis habis pakai (BMHP)
bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat Fotocopy SK Tim Penyusun Laporan Tahunan
processing, pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan
analisa penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.

Penyelia

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

169

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

2.

PELAKSANA
KEGIATAN

0,022

Setiap
Lembar
kerja

0,049

Menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan


imejing setiap tahun yang mencakup laporan pemeliharaan Rekapitulasi laporan kegiatan pemeliharaan alatalat-alat processing sesuai dengan pedoman yang telah di alat prosessing setiap bulan
tetapkan.

Penyelia

Pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi

Dokumen

0,013

Menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan


imejing setiap tahun yang mencakup laporan pemeliharaan Rekapitulasi laporan kegiatan pemeliharaan alatasesoris pemeriksaan radiografi sesuai dengan pedoman yang alat prosessing setiap bulan
telah di tetapkan.

Terampil

Analisa penolakan film radiografi (reject analysis)

Dokumen

0,012

Menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan


imejing setiap
tahun yang mencakup laporan
analisa Rekapitulasi laporan kegiatan pemeliharaan alatpenolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di alat prosessing setiap bulan
tetapkan.

Terampil

Kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai


Dokumen
(BMHP)

c.

Pemeliharaan alat-alat prosesing

d.

e.

5 tahunan sebagai anggota

Tahunan sebagai ketua

bulanan

Bahan

Mahir

Melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan radiologi


dan imejing setiap 5 tahun dan tahunan yang mencakup
laporan kebutuhan rutin barang medis habis pakai (BMHP)
bulanan, kinerja pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat
processing, pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan
analisa penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.

Menyusun evaluasi

b.

BUKTI FISIK

Menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan


imejing setiap tahun yang mencakup laporan kebutuhan Fotocopy Daftar Kebutuhan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan sesuai dengan Medik Habis Pakai (BMHP)
pedoman yang telah di tetapkan.

b.

a.

KRITERIA

Dokumen

Dokumen

0,041

Sebagai anggota tim yang melakukan evaluasi


untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap 5
tahun yang mencakup laporan kebutuhan rutin barang medis
Dokumen evaluasi 5
habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi,
radiologi sebagai anggota
pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan asesoris
pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film radiografi
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

0,047

Sebagai ketua tim yang melakukan evaluasi


untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun
yang mencakup laporan kebutuhan rutin barang medis habis
Dokumen evaluasi tahunan pelayanan radiologi
pakai
(BMHP)
bulanan,
kinerja
pelayanan
radiologi,
sebagai ketua
pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan asesoris
pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film radiografi
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

tahunan

pelayanan

Penyelia

Penyelia

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

170

NO

UNSUR

III

PENGEMBAN
GAN PROFESI

SUB UNSUR
3

A. Pembuatan karya
tulis/karya ilmiah di
bidang pelayanan
radiologi

1.

2.

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

c.

Kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai


Dokumen
(BMHP)

0,023

Melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan radiologi


dan imejing setiap tahun yang mencakup evaluasi kebutuhan Dokumen laporan evaluasi Kebutuhan bulanan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan sesuai dengan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP) setiap bulan
pedoman yang telah di tetapkan.

Mahir

d.

Kinerja pelayanan radiologi, sebagai anggota

Dokumen

0,047

Sebagai anggota, melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan


pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun yang mencakup Dokumen laporan evaluasi Kinerja pelayanan
evaaluasi kinerja pelayanan radiologi sesuai dengan pedoman radiologi, sebagai anggota setiap bulan
yang telah di tetapkan.

Penyelia

f.

Pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi

Dokumen

0,013

Melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan radiologi


dan imejing setiap
tahun
yang mencakup evaluasi Dokumen
laporan
Pemeliharaan
pemeliharaan alat-alat processing sesuai dengan pedoman yang pemeriksaan radiografi setiap bulan
telah di tetapkan.

Terampil

g.

Analisa penolakan film radiografi (reject analysis)

Dokumen

0,058

Melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan radiologi


dan imejing setiap tahun yang mencakup evaluasi analisa Dokumen laporan Analisa penolakan
penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di radiografi (reject analysis) setiap bulan
tetapkan.

Buku

12.5

asesoris

film

Penyelia

Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian,


pengkajian, survey, dan evaluasi di bidang pelayanan
radiologi yang dipublikasikan :

a.

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan


diedarkan secara nasional

b.

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh


LIPI

Membuat karya ilmiah/karya ilmiah hasil penelitian,


pengkajian survey, dan evaluasi di bidang pelayanan
radiologi yang tidak dipublikasikan:
a. Dalam bentuk buku
b.

3.

BUTIR KEGIATAN

Dalam bentuk makalah

Membuat buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Buku yang diterbitkan dan diedarkan secara


nasional

Naskah

Membuat karya tulis/karya ilmiah yang masuk dalam majalah


Majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
ilmiah yang diakui oleh LIPI

Semua jenjang
Semua jenjang

Buku

Membuat buku sesuai pedoman penulisan

Buku

Semua jenjang

Naskah

Membuat makalah sesuai pedoman penulisan

Makalah

Semua jenjang

Buku

Membuat Buku sesuai pedoman penulisan

Buku

Semua jenjang

Naskah

Membuat makalah sesuai pedoman penulisan

Makalah

Semua jenjang

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan


atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang
pelayanan radiologi yang dipublikasikan :
a.

Dalam bentuk buku yang


diedarkan secara nasional

diterbitkan

dan

b.

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh


LIPI

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

171

NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

4.

B. Penerjemahan/penya
duran buku dan
bahan-bahan lainnya
di bidang pelayanan
radiologi.

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan


atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang
pelayanan radiologi yang tidak dipublikasikan:
a.

Dalam bentuk buku

b.

Dalam bentuk makalah

Buku

Makalah

3.5

5.

Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pelayanan


radiologi yang disebarluaskan melalui media massa.

Naskah

6.

Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan


atau ulasan ilmiah di bidang pelayanan radiologi pada
pertemuan ilmiah

Naskah

2.5

1.

Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan


lainnya
di
bidang
pelayanan
radiologi
yang
dipublikasikan dalam bentuk:

2.

3.

a.

Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara


nasional

Buku

b.

Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh instansi


yang berwenang

Majalah

3.5

Buku

Naskah

1.5

Naskah

Membuat buku sesuai pedoman penulisan

Buku

Semua jenjang

Membuat makalah sesuai pedoman penulisan

Makalah

Semua jenjang

Membuat Naskah tulisan ilmiah bidang radiologi

Fotocopy media massa yang memuat tulisan


ilmiah

Semua jenjang

Mempresentasikan naskah/ ulasan ilmiah bidang radiologi pada


Makalah
pertemuan ilmiah

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan lain


di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke dalam bahasa
Buku
Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan lain


di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke dalam bahasa
Naskah
Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan Majalah ilmiah yang
diakui oleh LIPI

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan lain


di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke dalam bahasa
Buku
Indonesia atau sebaliknya yang tidak diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan lain


di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke dalam bahasa
Naskah
Indonesia atau sebaliknya yang tidak diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.

Semua jenjang

Abstrak tulisan ilmiah yang dimuat dalam penerbitan

Semua jenjang

Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan


lainnya di bidang pelayanan radiologi yang tidak
dipublikasikan dalam bentuk:

a.

Buku

b.

Makalah

Membuat abstrak tulisan ilmiah di bidang pelayanan


radiologi yang dimuat dalam penerbitan

Naskah

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

172

NO

UNSUR

SUB UNSUR

D. Pengembangan
teknologi tepat guna
di bidang pelayanan
radiologi
PENUNJANG
TUGAS

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

C. Pembuatan buku
pedoman/ketentuan
pelaksanaan/ketentu
an teknis di bidang
pelayanan radiologi.

IV

BUTIR KEGIATAN

Peran serta dalam


seminar / lokakarya
di bidang pelayanan
radiologi

PELAKSANA
KEGIATAN

Tim Penyusun/kontributor penulisan buku


pedoman dan Buku Pedoman di bidang
pelayanan radiologi

Semua jenjang

Membuat buku pedoman di bidang pelayanan radiologi

Pedoman

Buku pedoman di bidang pelayanan radiologi

Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang pelayanan


radiologi

Juklak

Tim Penyusun/kontributor penulisan ketentuan


Menyususn petunjuk pelaksanaan pengelolaan kegiatan di
pelaksanaan dan Petunjuk Pelaksanaan di
bidang pelayanan radiologi
bidang pelayanan radiologi

Semua jenjang

Membuat
radiologi

Juknis

Tim Penyusun/kontributor penulisan ketentuan


Menyusun petunjuk teknis pengelolaan kegiatan di bidang
teknis dan Petunjuk Teknis di bidang pelayanan
pelayanan radiologi
radiologi

Semua jenjang

Menghasilkan produk terapan bidang pelayanan radiologi

Semua jenjang

Ditetapkan oleh institusi pendidikan/lembaga pelatihan sebagai


pengajar/pelatih

Semua jenjang

ketentuan

teknis

di

bidang

pelayanan

Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan Produk


radiologi.
teknologi

A Pengajar/pelatih
di
bidang
pelayanan Mengajar/melatih di bidang pelayanan radiologi
radiologi
B.

BUKTI FISIK

1.

jpl

0.3

Mengikuti seminar/lokakarya internasional/ nasional


sebagai:

a.

Pemrasaran

Kali

Sebagai pemrasaran
sejenisnya

dalam

b.

Pembahas/moderator/narasumber

Kali

Sebagai
Pembahas/moderator/narasumber
workshop/seminar/dan sejenisnya

c.

Peserta

Kali

Sebagai
peserta
sejenisnya

dalam

acara

acara

workshop/seminar/dan

dalam

acara

workshop/seminar/dan

Surat Tugas dan Sertifikat

Semua jenjang

Surat Tugas dan Sertifikat

Semua jenjang

Surat Tugas dan Sertifikat

Semua jenjang

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

173

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

2.

Mengikuti delegasi ilmiah sebagai:


Surat Tugas dan Sertifikat

Semua jenjang

Mengikuti delegasi ilmiah sebagai anggota

Surat Tugas dan Sertifikat

Semua jenjang

Ditetapkan sebagai pengurus PP PARI, Pengda PARI dan atau


SK
Pengcab PARI

Semua jenjang

Terdaftar sebagai anggota


setiap bulan

Semua jenjang

Ketua

Kali

1.5

b.

Anggota

Kali

Kali

C. Keanggotaan dalam Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai


organisasi profesi
a.
Pengurus aktif
b.

Mengikuti delegasi ilmiah sebagai ketua

a.

Anggota aktif

Kali

0.75

D. Keanggotaan dalam
Tim Penilai jabatan Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional, sebagai:
fungsional

E. Perolehan
penghargaan/tanda
jasa

F. Perolehan gelar
kesarjanaan lainnya

a.

Ketua/Wakil Ketua

Tahun

b.

Anggota

Tahun

0.75

PARI dan aktif membayar iuran

SK

Ditetapkan sebagai ketua/wakil ketua Tim Penilai Jabatan


SK Tim Penilai
Fungsional

Semua jenjang

Ditetapkan sebagai anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional

Semua jenjang

SK Tim Penilai

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya


Satya:
a.

30 (tiga puluh) tahun

Piagam

Memperoleh penghargaan/tanda
Satya 30 tahun

jasa

Satyalancana

Karya

b.

20 (dua puluh) tahun

Piagam

Memperoleh penghargaan/tanda
Satya 20 tahun

jasa

Satyalancana

Karya

c.

10 (sepuluh) tahun

Piagam

Memperoleh penghargaan/tanda
Satya 10 tahun

jasa

Satyalancana

Karya

Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang


tugasnya :
a.

Sarjana (S1)/Diploma IV

Ijazah

b.

Magister (S2)

Ijazah

10

Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang

Gelar Kesarjanaan dalam bidang Radiologi

Fotocopy ijazah yang disahkan oleh:

Diperoleh setelah tanggal penilaian terakhir;

Dekan/Pimpinan Sekolah Tinggi/ Direktur


Program Pascasarjana untuk ijazah lulusan
perguruan tinggi negeri

Belum diperhitungkan dalam penilaian prestasi terakhir;

Dekan/Pimpinan Sekolah Tinggi/ Direktur


Program Pascasarjana untuk ijazah lulusan
perguruan tinggi swasta yang terakreditasi

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

174

NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

c.

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Ijazah

15

Doktor (S3)

Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis)


Belum tercantum dalam keputusan jabatan/pangkat yang
untuk ijazah lulusan Perguruan Tinggi Swasta
bersangkutan.
yang belum terakreditasi
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau Tim Penilai
Ijazah Luar Negeri untuk lulusan perguruan
tinggi luar negeri
Melampirkan surat tugas belajar atau izin belajar
dari pejabat yang berwenang (Konsultasikan
dulu dengan BPPSDM)

G Pelaksanaan kegiatan
penunjang lainnya
Sebagai koordinator pejabat fungsional

SK

0,5

Ditetapkan oleh institusinya sebagai koordinator sejawat


tempatnya bekerja

Semua jenjang

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000175
RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER AHLI DAN ANGKA KREDITNYA
NO
1
I

UNSUR
2
PENDIDIKAN

SUB UNSUR
3
A. Pendidikan
sekolah dan
memperoleh
ijasah/gelar

BUTIR KEGIATAN

II

PELAYANAN
RADIOLOGI

C. Pendidikan dan
pelatihan
A. Prajabatan
Persiapan
pelayanan
radiologi

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

1. Doktor (S3)

Ijazah

200

Semua jenjang

2. Magister (S2)

Ijazah

150

Semua jenjang

3. Sarjana (S1) /Diploma IV (D.IV)


B. Pendidikan dan
pelatihan
fungsional di
bidang pelayanan
radiologi dan
memperoleh
Surat Tanda
Tamat Pendidikan
dan Pelatihan
(STTPP) atau
sertifikat

SATUAN
HASIL

Ijazah

100

1. Lamanya lebih dari 960 jam

Sertifikat

15

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

2. Lamanya antara 641 - 960 jam


3. Lamanya antara 481 - 640 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

4. Lamanya antara 161 - 480 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

5. Lamanya antara 81 - 160 jam


6. Lamanya antara 30 - 80 jam

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

7. Lamanya kurang dari 30 jam

Sertifikat

0,5

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

Sertifikat

Fotocopy sertifikat Diklat

Semua jenjang

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan tingkat III

Semua jenjang

Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi

1.

Melakukan perencanaan untuk penyelenggaraan pelayanan


radiologi dan imejing dengan menyusun rencana 5 tahunan,
tahunan dan kebutuhan rutin barang medis habis pakai
(BMHP) bulanan dan program kerja pelayanan radiologi
sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.

Menyusun rencana 5 tahunan, sebagai:

a.

Ketua

Dokumen

0,361

Sebagai ketua tim melakukan perencanaan untuk


penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing dengan
menyusun rencana 5 tahunan, tahunan dan kebutuhan Fotocopy SK Tim Perencanaan dan Dokumen
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan dan perencanaan
program kerja pelayanan radiologi sesuai dengan aturan
yang telah di tetapkan.

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000176
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

b.

B. Pelaksanaan
pelayanan
radiologi

Anggota

Dokumen

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Sebagai anggota tim melakukan perencanaan untuk


penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing dengan
menyusun rencana 5 tahunan, tahunan dan kebutuhan Fotocopy SK Tim Perencanaan dan Dokumen
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan dan perencanaan
program kerja pelayanan radiologi sesuai dengan aturan
yang telah di tetapkan.

Muda

Melakukan perencanaan untuk penyelenggaraan pelayanan


radiologi dan imejing dengan menyusun kebutuhan rutin
barang medis habis pakai (BMHP) bulanan.

Menyusun rencana bulanan kebutuhan Bahan Medik


Habis Pakai (BMHP):

a.

Mengumpulkan data kebutuhan BMHP

Laporan

0,014

Mengumpulkan kebutuhan rutin barang medis habis pakai


Dokumen Laporan
(BMHP) bulanan.

Pertama

b.

Menyusun kebutuhan BMHP

Laporan

0,059

Menyusun kebutuhan rutin barang medis habis pakai


Dokumen Laporan
(BMHP) bulanan.

Muda

c.

Merekapitulasi
digunakan

Laporan

0,057

Merekapitulasi barang medis habis pakai (BMHP)


diterima dan digunakan bulanan.

Muda

BMHP

yang

diterima

dan

yang

Dokumen Laporan

Menyusun program kerja pelayanan radiologi, sebagai :

a.

Ketua

Dokumen

0,237

Sebagai ketua tim menyusun program kerja pelayanan


radiologi 5 tahunan dan tahunan sesuai dengan aturan Dokumen SK Tim
yang telah di tetapkan.

Madya

b.

Anggota

Dokumen

0,025

Sebagai anggota tim menyusun program kerja pelayanan


radiologi 5 tahunan dan tahunan sesuai dengan aturan Dokumen SK Tim
yang telah di tetapkan.

Pertama

Laporan

0,007

1. Melakukan pengelolaan pelayanan ruangan radiologi

2.

0,173

KRITERIA

Melakukan
kontras:

a.

tindakan

Kepala (skull)

pemeriksaan

CT

scan

Dokumen Laporan

Muda

Menjelaskan prosedur pemeriksaan CT Scan non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada
organ sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

non

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000177
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
b.

Orbita

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Orbita non kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

c.

Sela tursica

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Sela tursica non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

d.

Mastoid

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Mastoid non kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

e.

Tulang - tulang wajah (facial bones)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Tulang - tulang wajah (facial bones)
Dokumen rekapitulasi data imejing
non kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP kepada pasien

Pertama

f.

Rahang atas (maxilaris)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang atas (maxilaris) non kontras
Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien

Muda

g.

Rahang bawah (mandibularis)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang bawah (mandibularis) non
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Muda

h.

Tulang belakang (columna vertebralis)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

i.

Ekstrimitas atas (extremity superior)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Ekstrimitas atas (extremity superior)
Dokumen rekapitulasi data imejing
non kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP kepada pasien

Pertama

j.

Ekstrimitas bawah (extremity inferior)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Ekstrimitas bawah (extremity inferior)
Dokumen rekapitulasi data imejing
non kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP kepada pasien

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000178
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
k.

Thoraks

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Thoraks non kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

l.

Perut (abdomen)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Perut (abdomen) non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

m.

Panggul (pelvis)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Panggul (pelvis) non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

n.

Nasopharing

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Nasopharing non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

o.

Laring

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Laring non kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

p.

Untuk tindakan radioterapi (CT planning)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan untuk tindakan radioterapi (CT planning)

Muda

q.

Cone beam CT dental

Data imejing/
lembar
film/CD

0,008

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
pemeriksaan CT Scan Cone beam CT dental

Madya

r.

Mediastinum

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Mediastinum non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

s.

Abdomen atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen atas non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

tindakan

Dokumen rekapitulasi data imejing

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000179
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3.

t.

Abdomen bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen bawah non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

u.

Abdomen 3 phase

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen 3 phase non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

v.

Biopsi thorax

Data imejing/
lembar
film/CD

0,008

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Biopsi thorax non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

w.

Biopsi abdomen

Data imejing/
lembar
film/CD

0,008

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Biopsi abdomen non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

x.

Densitometri

Data imejing/
lembar
film/CD

0,008

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Densitometri non kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

y.

Perfusi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,008

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Perfusi non kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

z.

Urologi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,008

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Urologi non kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

Menjelaskan prosedur pemeriksaan CT Scan dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
pemeriksaan pada organ sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Melakukan tindakan pemeriksaan CT scan dengan


kontras:

a.

Kepala (skull)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000180

NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

b.

Orbita

Data imejing/
lembar
film/CD

c.

Sela tursica

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Sela tursica dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

d.

Mastoid

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Mastoid dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Tulang - tulang wajah (facial bones)
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP kepada pasien

Pertama

e.

Tulang - tulang wajah (facial bones)

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Orbita dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

f.

Rahang atas (maxilaris)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang atas (maxilaris) dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Pertama

g.

Rahang bawah (mandibularis)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Rahang bawah (mandibularis) dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Pertama

h.

Tulang belakang (columna vertebralis)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Tulang belakang (columna vertebralis)
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP kepada pasien

Pertama

i.

Ekstrimitas atas (extremity superior)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,011

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan kepala (skull) dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Muda

j.

Ekstrimitas bawah (extremity inferior)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,011

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Ekstrimitas atas (extremity superior)
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP kepada pasien

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000181
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Panggul (pelvis) dengan kontras
Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien

k.

Panggul (pelvis)

Data imejing/
lembar
film/CD

l.

Nasopharing

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Nasopharing dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

m.

Laring

Data imejing/
lembar
film/CD

0,011

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Laring dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Muda

n.

Leher

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Leher dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

o.

Thorax

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Thorax dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

p.

Untuk tindakan radioterapi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Untuk tindakan radioterapi sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

q.

Cone beam CT dental

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan Cone beam CT dental sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

r.

Mediastinum

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Mediastinum dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Muda

s.

Abdomen

Data imejing/
lembar
film/CD

0,004

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Pertama

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000182
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
t.

Abdomen atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen atas dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Muda

u.

Abdomen bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen bawah dengan kontras
Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien

Muda

v.

Abdomen 3 phase

Data imejing/
lembar
film/CD

0,011

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Abdomen 3 phase dengan kontras
Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien

Muda

w.

Pembuluh darah jantung ( CT cardiac)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Pembuluh darah jantung ( CT cardiac)
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP kepada pasien

Madya

x.

Pembuluh darah otak

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Pembuluh darah otak dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Madya

y.

Angiografi extremitas atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi extremitas atas dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Madya

z.

Angiografi extremitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi extremitas bawah dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Madya

aa. Angiografi arteri pulmonaris

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi arteri pulmonaris dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Madya

bb. Angiografi aorta abdominalis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi aorta abdominalis dengan
Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP
kepada pasien

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000183
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

cc. Angiografi carotis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Angiografi carotis dengan kontras
Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien

dd. Biopsi thorax

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Biopsi thorax dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

ee. Biopsi abdomen

Data imejing/
lembar
film/CD

0,016

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Biopsi abdomen dengan kontras
Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada
pasien

Madya

Madya

ff.

Bronkoskopi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Bronkoskopi dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

gg.

Perfusi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Perfusi dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

hh. Urologi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,016

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Urologi dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

ii.

Myelografi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Myelografi dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

jj.

Colonoscopy

Data imejing/
lembar
film/CD

0,015

Menjelaskan
prosedur
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan CT Scan Colonoscopy dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP kepada pasien

Madya

4. Melakukan tindakan pemeriksaan MRI non kontras

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI non kontras pada organ sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000184
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
a.

Kepala

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

b.

MRA otak

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

c.

MRV otak TOF

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

d.

Eksremitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

e.

Ekstremitas atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

f.

Elbow joint

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

g.

Shoulder joint

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

h.

Pedis kasus OA

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

i.

Pedis kasus plantar kapitis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000185
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
j.

Ankle joint

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

k.

Art. genu rupture meniscus

Data imejing/
lembar
film/CD

0,007

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

l.

Art. genu rupture PCL

Data imejing/
lembar
film/CD

0,007

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

m.

Art. genu rupture ACL

Data imejing/
lembar
film/CD

0,007

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

n.

Vertebralis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

o.

Crista Iliaca

Data imejing/
lembar
film/CD

0,007

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

p.

Pelvis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,007

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

q.

Orbita

Data imejing/
lembar
film/CD

0,007

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

r.

Mastoid

Data imejing/
lembar
film/CD

0,012

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000186
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
s.

5.

Data imejing/
lembar
film/CD

Choclea

Melakukan
kontras

tindakan

pemeriksaan

MRI

0,012

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI dengan kontras pada organ sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

dengan

a.

Kepala

Data imejing/
lembar
film/CD

0,012

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI kepala dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

b.

Nasopharing

Data imejing/
lembar
film/CD

0,012

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Nasopharing dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

c.

Hipophise pada kasus microadenoma

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Hipophise pada kasus microadenoma
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Madya

d.

Hipophise pada kasus macroadenoma

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Hipophise pada kasus macroadenoma
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Madya

e.

Alat gerak atas (extremity superior)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Alat gerak atas (extremity superior)
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

f.

Alat gerak bawah (extremity inferior)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Alat gerak bawah (extremity inferior)
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

g.

Pelvis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Pelvis dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000187
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
h.

Payudara

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Payudara dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

i.

Hipophise dynamic

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Hipophise dynamic dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

j.

Lidah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Lidah dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

k.

Angiografi thorax

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi thorax dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

l.

Angiografi carotis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi carotis dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

m.

Angiografi abdominal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi abdominal dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

n.

Angiografi ekstremitas atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi ekstremitas atas dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

o.

Angiografi ekstremitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Angiografi ekstremitas bawah dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

p.

Spectroscopy brain multi voxel

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy brain multi voxel dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000188
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
q.

Spectroscopy brain single voxel

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy brain single voxel dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

r.

Spectroscopy payudara multi voxel

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy payudara multi voxel
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Madya

s.

Spectroscopy payudara single voxel

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Spectroscopy payudara single voxel
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Madya

t.

Liver dynamic

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Liver dynamic dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

u.

CP (cholangio pancreografi)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,018

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI CP (cholangio pancreografi) dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

v.

Arthrography wrist joint

Data imejing/
lembar
film/CD

0,018

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography wrist joint dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

w.

Venography ekstremitas atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,018

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas atas dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

x.

Venography ekstremitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas bawah dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

y.

Arthrography elbow

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography elbow dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000189
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography shoulder dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

aa. Arthrography genu

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography genu dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

bb. Arthrography ankle

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Arthrography ankle dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

cc. Whole body diffusion

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Whole body diffusion dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

dd. Whole spine

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Whole spine dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

ee. Arteriografi otak

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Arteriografi otak dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Venografi otak TOF dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

gg. Pedis kasus OA

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Pedis kasus OA dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

hh. Pedis kasus plantar kapitis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Pedis kasus plantar kapitisdengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

z.

ff.

Arthrography shoulder

Venografi otak TOF

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000190
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
ii.

Art. genu rupture meniscus

Data imejing/
lembar
film/CD

jj.

Art. genu rupture PCL

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Art. genu rupture PCL dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

kk. Art. genu rupture ACL

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Art. genu rupture ACL dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Crista Iliaca dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

mm. Choclea

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Choclea dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

nn. Nasopharing

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Nasopharing dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

oo. Brain perfusi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Brain perfusi dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

pp. Jantung

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Jantung dengan kontras sesuai dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

qq. Jantung perfusi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Jantung perfusi dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

ll.

Crista Iliaca

0,013

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Art. genu rupture meniscus dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000191
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
rr.

Jantung coroner

ss. Jantung stress/rest

tt.

Payudara dengan kontras

uu. Venography ekstremitas atas

vv.

Venography ekstremitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Jantung coroner dengan kontras sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Jantung stress/rest dengan kontras Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Payudara dengan kontras
sesuai Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

memberikan penjelasan dan


melakukan tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas atas dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,019

Memberikan
penjelasan
dan
melakukan
tindakan
pemeriksaan MRI Venography ekstremitas bawah dengan Dokumen rekapitulasi data imejing
kontras sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada
organ sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

6. Melakukan tindakan pemeriksaan USG non kontras

a.

Liver

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

b.

Kandung empedu

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Kandung empedu sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

c.

Pancreas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Pancreas sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000192
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
d.

Spleen

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Spleen sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

e.

Ginjal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Ginjal Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

f.

Vesica urinaria

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vesica Dokumen rekapitulasi data imejing
urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

g.

Prostat

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Prostat sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

h.

Uterus dan adnexa

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Uterus dan adnexa sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

i.

Paraaorta

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Paraaorta sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

j.

Appendix

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Appendix sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

k.

Thyroid

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Thyroid sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

l.

Obgyn trimester I

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000193
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Obgyn trimester I sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

m.

Obgyn trimester II dan III

Data imejing/
lembar
film/CD

n.

Testis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

o.

Superficial mass

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Superficial mass sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

p.

Guiding

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Guiding sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

q.

Trans cranial

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans Dokumen rekapitulasi data imejing
cranial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

r.

Mammae

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Mammae sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

s.

Common bile duct

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Common bile duct sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

t.

Gaster

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Gaster sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

u.

Vena cava inverior

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vena
cava inverior sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000194
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Liver
dengan doppler dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

v.

Liver dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

w.

Pancreas dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Pancreas dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

x.

Spleen dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Spleen dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

y.

Ginjal dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Ginjal
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

z.

Transvaginal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Transvaginal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

aa. Transrectal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Transrectal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

bb. Prostat dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Prostat dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

cc. Uterus dan adnexa dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,003

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Uterus dan adnexa dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

dd. Paraaorta dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Paraaorta dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000195
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

ee. Thyroid dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Thyroid dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

ff.

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Obgyn trimester i dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

gg. Obgyn trimester ii dan iii dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Obgyn trimester ii dan iii dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

hh. Testis dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaanTestis
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

Obgyn trimester i dengan doppler

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

ii.

Superficial mass dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Superficial mass dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

jj.

Transvaginal dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan
pemeriksaanTransvaginal dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan
pemeriksaanTransrectal dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans
Dokumen rekapitulasi data imejing
cranial dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Mammae dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

kk. Transrectal dengan doppler

ll.

Trans cranial dengan doppler

mm. Mammae dengan doppler

Dokumen rekapitulasi data imejing

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000196
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

nn. Vasculer carotis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Vasculer carotis sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

oo. Vasculer carotis dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer carotis dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

pp. Vasculer ekstrimitas atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Vasculer ekstrimitas atas sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

qq.

Vasculer ekstrimitas atas dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Vasculer ekstrimitas atas dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

rr.

Vasculer ekstrimitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Vasculer ekstrimitas bawah sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

ss.

Vasculer ekstrimitas bawah dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Vasculer ekstrimitas bawah dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Kandung empedu sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pancreas sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Muda

tt.

Liver 4d

uu. Kandung empedu 4d

vv.

Pancreas 4d

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000197
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
ww. Spleen 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan spleen Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

xx. Ginjal 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan ginjal Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

yy. Vesica urinaria 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan vesica Dokumen rekapitulasi data imejing
urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

zz.

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
prostat sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

aaa. Uterus dan adnexa 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Uterus
dan
adnexa
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

bbb. Obgyn trimester i 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Obgyn trimester sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

ccc. Obgyn trimester ii dan iii 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Obgyn trimester ii dan iii sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Madya

ddd. Testis 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

eee. Vasculer vertebralis dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Vasculer vertebralis dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Prostat 4d

Dokumen rekapitulasi data imejing

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000198
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Common bile duct dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

ggg. Jantung (echocardiografi)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Jantung (echocardiografi)dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Madya

hhh. Endobronchial

Data imejing/
lembar
film/CD

0,010

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG non kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Endobronchial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Madya

fff.

Common bile duct dengan doppler

Dokumen rekapitulasi data imejing

Madya

Menginput data pasien , mengatur pesawat USG, tranducer,


jelly dan alat fiksasi sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

7. Pemeriksaan USG dengan kontras

Setiap lembar
persiapan

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada Dokumen rekapitulasi data imejing
organ sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

1) Liver

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan liver Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

2) Kandung empedu

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Kandung empedu sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

3) Pancreas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
pancreas sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

a.

Melakukan persiapan

b.

Melakukan tindakan pemeriksaan USG

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

000000000000000199
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
4) Spleen

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
spleen sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

5) Ginjal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
Ginjal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

6) Vesica urinaria

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
vesica urinaria sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Muda

7) Prostat

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
prostat sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

8) Uterus dan adnexa

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Uterus dan adnexa sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

9) Paraaorta

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Paraaorta sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Muda

10) Appendix

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
Appendix sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

11) Thyroid

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
Thyroid sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

12) Obgyn trimester I

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Obgyn trimester I sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

200
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

13) Obgyn trimester II dan III

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Obgyn trimester II dan III sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

14) Testis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis Dokumen rekapitulasi data imejing
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

15) Superficial mass

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Superficial mass sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

16) Guiding

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
Guiding sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

17) Trans cranial

Data imejing/
lembar
film/CD

0,005

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Trans Dokumen rekapitulasi data imejing
cranial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

18) Mammae

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
Mammae sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

19) Common bile duct

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Common bile duct sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

20) Gaster

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Dokumen rekapitulasi data imejing
Gaster sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

21) Vena cava inverior

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Vena
Dokumen rekapitulasi data imejing
cava inverior sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Pertama

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

201
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

22) Liver dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Liver
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

23) Pancreas dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Pancreas dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

24) Spleen dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Spleen dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

25) Ginjal dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Ginjal dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

26) Transvaginal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Transvaginal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Pertama

27) Transrectal

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Transrectal sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Pertama

28) Prostat dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Prostat dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

29) Uterus dan adnexa dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Uterus dan adnexa dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

30) Paraaorta dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Paraaorta dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

202
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

31) Thyroid dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Thyroid dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

32) Obgyn trimester i dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Obgyn trimester i dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

33) Obgyn trimester ii dan iii dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Obgyn trimester ii dan iii dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

34) Testis dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Testis
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan doppler sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

35) Superficial mass dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Superficial mass dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

36) Transvaginal dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Transvaginal dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

37) Transrectal dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Transrectal dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

38) Trans cranial dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan lrans
Dokumen rekapitulasi data imejing
cranial dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

39) Mammae dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Mammae dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

203
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

40) Vasculer carotis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer carotis sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

41) Vasculer carotis dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer carotis dengan doppler sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

42) Vasculer ekstrimitas atas

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer ekstrimitas atas sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

43) Vasculer ekstrimitas atas dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer ekstrimitas atas dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

44) Vasculer ekstrimitas bawah

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer ekstrimitas bawah sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

45) Vasculer ekstrimitas bawah dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer ekstrimitas bawah dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

46) Liver 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan liver sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

47) Kandung empedu 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan kandung empedu sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

48) Pancreas 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan
pancreas
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

204
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

49) Spleen 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan
spleen
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP

50) Ginjal 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan ginjal sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

51) Vesica urinaria 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan vesica urinaria sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

52) Prostat 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan
prostat
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

53) Uterus dan adnexa 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan Uterus dan adnexa sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

54) Obgyn trimester i 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan Obgyn trimester i sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

55) Obgyn trimester ii dan iii 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan Obgyn trimester ii dan iii sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

56) Testis 4d

Data imejing/
lembar
film/CD

0,021

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG 4 D dengan


kontras
kepada pasien dan melakukan tindakan
Dokumen rekapitulasi data imejing
pemeriksaan Testis sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Madya

57) Vasculer vertebralis dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

0,022

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Vasculer vertebralis dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

205
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

0,021

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Common bile duct dengan doppler sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,021

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Jantung (echocardiografi) sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Madya

Data imejing/
lembar
film/CD

0,021

Menjelaskan prosedur pemeriksaan USG dengan kontras


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Endobronchial sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Madya

58) Common bile duct dengan doppler

Data imejing/
lembar
film/CD

59) Jantung (echocardiografi)

60) Endobronchial

Melakukan pelayanan radioterapi


di
persiapan dan tindakan pemeriksaan
permintaan pemeriksaan dan SOP

8. Melakukan pelayanan radioterapi

a.

KRITERIA

mulai
sesuai

dengan
dengan

Menginput data pasien, mengatur pesawat radioterapi, dan


alat fiksasi sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Melakukan Persiapan

1)

Mengikuti
ronde pembicaraan kasus
onkologi pra radioterapi (tumor meeting )

2)

simulasi penyinaran
lapangan radiasi

3)

4)

Kehadiran

0,006

Sebagai peserta ronde tumor meeting

Data pasien

0,006

Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD satu Lapangan


Dokumen rekapitulasi data pasien
radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

simulasi penyinaran teknik SSD lapangan


radiasi tangensial

Data pasien

0,006

Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD satu Lapangan


Dokumen rekapitulasi data pasien
radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

simulasi penyinaran
radiasi cranio-spinal

Data pasien

0,012

Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD satu Lapangan


Dokumen rekapitulasi data pasien
radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP

Madya

teknik

teknik

SSD

satu

lapangan

Daftar Kehadiran

Pertama

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

206
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data pasien

0,006

Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD satu Lapangan


Dokumen rekapitulasi data pasien
radiasi sesuai permintaan pemeriksaan dan SOP

1,137

Radiografer membuat masker sesuai SOP

5)

simulasi
penyinaran
imobilisator traksi

pasien

dengan

6)

Membuat alat bantu fiksasi kepala berupa


masker

Jumlah unit

7)

Membuat rekayasa alat bantu khusus


untuk kebutuhan teknik penyinaran

Jumlah unit

8)

CT planning tanpa kontras media dengan


pesawat CT / CT simulator

Data set up

9)

CT planning pada pasien dengan fiksasi


masker di pesawat CT / CT simulator

Madya

Foto alat bantu dan Lembar pengesahan dari Institusi

Madya

Melakukan rekayasa alat bantu khusus untuk kebutuhan


Foto alat bantu dan Lembar pengesahan dari Institusi
teknik penyinaran sesuai SOP

Madya

0,012

Melakukan CT planning tanpa kontras media


pesawat CT / CT simulator sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi sata set up

Madya

Data pasien

0,015

Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi masker


Dokumen rekapitulasi data pasien
di pesawat CT / CT simulator sesuai SOP

Madya

CT planning pada pasien dengan fiksasi


10) vacuum bag (body fix ) di pesawat CT / CT
simulator

Data pasien

0,015

Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi vacuum


Dokumen rekapitulasi data pasien
bag (body fix ) di pesawat CT / CT simulator sesuai SOP

Madya

11)

CT planning pada pasien dengan fiksasi


head frame SRS di pesawat CT simulator

Data pasien

0,006

Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi head


Dokumen rekapitulasi data pasien
frame SRS di pesawat CT simulator sesuai SOP

Madya

12)

CT planning meggunakan kontras media


dengan pesawat CT / CT simulator

Data pasien

0,015

Melakukan CT planning meggunakan kontras


dengan pesawat CT / CT simulatorsesuai SOP

Madya

0,015

Melakukan Transfer data CT planning untuk backup/copy


Copy Film/CD/DVD
dalam media film/CD/DVD/LAN sesuai SOP

Transfer
data
CT
planning
dalam
media
13) backup/copy
CD/DVD/LAN

untuk
film/ Film/CD/DVD

dengan

media

Dokumen rekapitulasi data pasien

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

207
NO

UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data TPS

0,005

Bersama tim menyusun Perencanaan terapi radiasi eksterna


Rekapitulasi data TPS
menggunakan komputer TPS

Madya

a) Ketua

Data pasien

0,085

Sebagai ketua melakukan set up teknik penyinaran Total


Dokumen rekapitulasi data pasien
Body Irradiation (TBI)

Madya

b) Anggota

Data pasien

0,006

Sebagai anggota melakukan set up teknik penyinaran Total


Dokumen rekapitulasi data pasien
Body Irradiation (TBI)

Madya

Melakukan set up penyinaran pada pasien


kasus kegawat daruratan radioterapi

Data pasien

0,006

Dokumen rekapitulasi data pasien

Madya

0,006

Melakukan verifikasi setup penyinaran dengan foto portal


Dokumen Rekapitulasi foto portal
gammagrafi /foton-grafi sesuai SOP

Madya

0,010

Verifikasi set up penyinaran dengan pesawat simulator


Dokumen data simulasi setiap bulan
sesuai SOP

Madya

SUB UNSUR
3
14)

Perencanaan
terapi
radiasi
menggunakan komputer TPS

15)

Set up teknik
Iradiation ( TBI )

16)

b.

penyinaran

eksterna

Total

Body

Menjelaskan prosedur pemeriksaan radioterapi kepada


pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada organ
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Melakukan tindakan radioterapi

1) Radioterapi eksternal:
a) Melakukan verifikasi setup penyinaran
dengan foto portal gammagrafi /fotongrafi

b)

Foto Portal

Melakukan verifikasi set up penyinaran


Data Simulasi
dengan pesawat simulator

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

208
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Foto Portal

0,013

Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat


Dokumen Rekapitulasi foto portal
foto portal elektronik (EPID) sesuai SOP

0,022

Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat


Dokumen data pengukuran lapangan radiasi setiap bulanMadya
cone beam CT sesuai SOP

Data set up

0,021

Melakukan koreksi set up penyinaran berdasarkan analisa


Dokumen data set up setiap bulan
hasil verifikasi portal sesuai SOP

Madya

Data pasien

0,022

Melakukan Penyinaran dengan blok MLC atau tanpa blok


Dokumen rekapitulasi data pasien
sama sekali sesuai SOP

Madya

Data pasien

0,022

Melakukan Penyinaran dengan individual blok sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Madya

Melakukan verifikasi set up penyinaran


c) dengan perangkat foto portal elektronik
(EPID)

d)

Melakukan verifikasi set up penyinaran Data lapangan


dengan perangkat cone beam CT
radiasi

Melakukan koreksi set up penyinaran


e) berdasarkan analisa hasil verifikasi
portal

f)

Penyinaran dengan blok


tanpa blok sama sekali

MLC

atau

g) Penyinaran dengan individual blok

Madya

h)

Penyinaran dengan penggunaan blok


standar / manual

Data pasien

0,022

Melakukan Penyinaran dengan penggunaan blok standar /


Dokumen rekapitulasi data pasien
manual sesuai SOP

Madya

i)

Penyinaran
dengan
aplikator electron

Data pasien

0,022

Melakukan Penyinaran
electron sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Madya

j)

Penyinaran dengan penggunaan wedge


filter

Data pasien

0,025

Melakukan Penyinaran dengan penggunaan


sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Madya

k) Penyinaran dengan penggunaan bolus keras


Data pasien

0,022

Melakukan Penyinaran
kerassesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Madya

penggunaan

dengan

dengan

penggunaan

aplikator

wedge filter

penggunaan

bolus

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

209
NO

UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Penyinaran
dengan
penggunaan
kompensator khusus (ZIG)

Data pasien

0,013

Melakukan Penyinaran dengan penggunaan kompensator


Dokumen rekapitulasi data pasien
khusus (ZIG) sesuai SOP

m)

Penyinaran dengan alat


breast board/ belly board

Data pasien

0,005

Melakukan Penyinaran dengan


board/belly board sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Pertama

n)

Penyinaran
masker

Data pasien

0,005

Melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi kepala masker


Dokumen rekapitulasi data pasien
sesuai SOP

Pertama

o)

Penyinaran dengan alat fiksasi kepala


head clamper

Data pasien

0,005

Melakukan Penyinaran dengan alat


clamper sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Pertama

p)

Penyinaran dengan alat fiksasi kepala


head frame (SRS)

Data pasien

0,005

Melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi kepala head


Dokumen rekapitulasi data pasien
frame (SRS) sesuai SOP

Pertama

q)

Penyinaran dengan alat fikasasi kepala


headfix/mouthfix (SRT)

Data pasien

0,005

Melakukan Penyinaran dengan


headfix/mouthfix (SRT) sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Pertama

r)

Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh


vacuum bag / body Fix (SBRT)

Data pasien

0,005

Melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum


Dokumen rekapitulasi data pasien
bag / body Fix (SBRT) sesuai SOP

Pertama

0,021

Membuat radiografi aplikator brachyterapi dalam proses


Dokumen rekapitulasi film/print out
lokalisasi target dengan pesawat simulator sesuai SOP

SUB UNSUR
3
l)

imobilisasi

dengan alat fiksasi kepala

alat

imobilisasi

breast

fiksasi kepala head

alat

fikasasi

kepala

Muda

2) Brakhiterapi

Membuat
radiografi
aplikator
a) brachyterapi dalam proses lokalisasi Film/print out
target dengan pesawat simulator

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

210
NO

UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data pasien

0,005

Membuat foto x-ray dengan pesawat C arm dalam proses


Dokumen rekapitulasi data pasien setiap bulan
lokalisasi target / aplikator sesuai SOP

Pertama

Data TPS

0,008

Memasang dan melepas transfer tube


brachyterapi intra caviter/ intra luminer

Pertama

Memasang dan melepas transfer tube Catatan


d) pada aplikator
brachyterapi
intra pemasangan
caviter/ intra luminer
aplikator

0,005

Melakukan Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum


Dokumen catatan pemasangan aplikator setiap bulan
bag / body Fix (SBRT) sesuai SOP

Pertama

Memasang dan melepas transfer tube


e) pada aplikator superficial atau implant (
interstitial )

Data pasien

0,005

Memasang dan melepas transfer tube pada aplikator


Dokumen rekapitulasi data pasien
superficial atau implant ( interstitial ) sesuai SOP

Pertama

Memonitor proses treatment delivery


dalam penyinaran pasien

Data pasien

0,005

Memonitor proses treatment delivery


pasien sesuai SOP

Dokumen rekapitulasi data pasien

Pertama

0,005

Mendata dan mengatur jadwal penyinaran bagi pasien baru

Dokumen daftar tunggu

Pertama

SUB UNSUR
3

Membuat foto x-ray dengan pesawat C


b) arm dalam proses lokalisasi target /
aplikator

c)

f)

Melakukan perencanaan brachyterapi


dengan komputer TPS

c.

Membuat daftar tunggu pelayanan radiasi


Daftar tunggu
pasien baru di ruang pesawat radioterapi

Melakukan Quality Assurance dan / Quality


Control

1)

pada aplikator

dalam

penyinaran

Dokumen rekapitulasi data TPS

Bersama-sama mitra terkait melakukan program QA dan QC


terhadap alat-alat radioterapi secara harian dan bulanan
serta mencek rekalkulasi dosisi lapangan penyinaran pra
QA/QC

Melakukan QA/QC harian alat radioterapi


bekerjasama dengan mitra terkait

a) Wakil ketua

Laporan

0,016

Sebagai wakil ketua tim Melakukan QA/QC harian alat


Dokumen laporan
radioterapi bekerjasama dengan mitra terkait sesuai SOP

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

211
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Laporan

0,016

Sebagai anggota tim Melakukan QA/QC harian alat


Dokumen laporan
radioterapi bekerjasama dengan mitra terkait sesuai SOP

Muda

a) Wakil ketua

Laporan

0,025

Sebagai wakil ketua tim Melakukan QA/QC bulanan alat


Dokumen laporan
radioterapi bekerjasama dengan mitra terkait sesuai SOP

Madya

b) Anggota

Laporan

0,007

Sebagai anggota tim Melakukan QA/QC bulanan alat


Dokumen laporan
radioterapi bekerjasama dengan mitra terkait sesuai SOP

Pertama

Melakukan pengecekan hasil penghitungan


Data
(rekalkulasi) dosis lapangan penyinaran
penyinaran
pra QA/QC

0,016

Mengecek hasil penghitungan (rekalkulasi) dosisi lapangan


Rekapitulasi data penyinaran setiap bulan
penyinaran sesuai SOP

3
b) Anggota

2)

3)

e.

Melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi


bekerjasama dengan mitra terkait

Melakukan
pengukuran
paparan
lingkungan radioterapi (survey radiasi)

radiasi

Secara bersama-sama mengukur paparan radiasi


lingkungan radioterapi secara rutin sesuai pedoman

Muda

di

1) Wakil ketua

Laporan

0,024

Sebagai wakil ketua tim melakukan pengukuran paparan


Dokumen laporan
radiasi lingkungan radioterapi (survey radiasi) sesuai SOP

Madya

2)

Laporan

0,007

Sebagai anggota tim melakukan pengukuran paparan


Dokumen laporan
radiasi lingkungan radioterapi (survey radiasi) sesuai SOP

Pertama

Anggota

9. Melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir

Melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir di mulai dengan


persiapan dan tindakan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

212
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

a.

Persiapan

Menginput data pasien, mengatur pesawat kedokteran


nuklir, radiofarmaka dan alat fiksasi sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

b.

Melakukan tindakan pemeriksaan kedokteran


nuklir

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan pada
organ sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

1) Static dengan MIBG

a) Brainscan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
brainscan sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

b) KNF Mibi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan KNF Dokumen rekapitulasi data imejing
Mibi sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

c) Wholebody

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
wholebody sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Dokumen rekapitulasi data imejing

Pertama

d) Cysternografi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Cysternografi sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Pertama

e)

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Lymphoscintigafi sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Blaadpool sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Madya

Lymphoscintigafi

f) Blaadpool

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

213
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Liver Dokumen rekapitulasi data imejing
scan sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Gastric emptying sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Pertama

i) Sentinel node dengan nanocis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Sentinel node dengan nanocis sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

j) Pharathyroid sestamibi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Pharathyroid
sestamibi
sesuai
dengan
permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

k) Dacrio scintigraphy

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Dacrio scintigraphy sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

l) Hepatobiliariy scintigraphy

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Hepatobiliariy scintigraphy sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

m) Phlebography

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Phlebography sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Pertama

n) Venography

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Venography sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan
SOP

Muda

Data imejing/
2) Scintigrafi thalium radionuklida ventriculografi lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Scintigrafi thalium radionuklida ventriculografi sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

g) Liver scan

h)

Gastric emptying

Data imejing/
lembar
film/CD

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

214
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Data imejing/
Sidik perfusi miokardial dengan Tc 99 Mo
3)
lembar
sestamibi
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sidik
Dokumen rekapitulasi data imejing
perfusi miokardial dengan Tc 99 Mo sestamibii sesuai
dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

4) Sidik perfusi miokardial dengan TI

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sidik
Dokumen rekapitulasi data imejing
perfusi miokardial dengan TI sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

5) Sidik infark miokard akut

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Sidik
Dokumen rekapitulasi data imejing
infark miokard akutsesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Muda

6) Bone scan dinamik three phase

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan Bone
Dokumen rekapitulasi data imejing
scan dinamik three phase sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Madya

7) Dinamik renogram konvesional

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Dinamik renogram konvesional sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

a) Blaadpool

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Blaadpool
dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

b) KNF mibi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan KNF
Dokumen rekapitulasi data imejing
Mibi dengan gamma camera sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

c) Mamoscintigrafi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Mammocintigrafi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

Muda

8) SPECT gamma amera

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

215
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

d) Cysternografi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Cysternografi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

e) Meckel scan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Meckel scan dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

f) Lymphoscintigafi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Lymphoscintigafi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

g) Wholebody

Data imejing/
lembar
film/CD

0,006

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Wholebody
dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

h) Brainscan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Brainscan
dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

i) Renografi captropil.

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Renografi captropil.dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

j) Renografi dieresis

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Renografi dieresis dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

k Renogram ERPF

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Renogram ERPF dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

l) Pharatiroid sestamibi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Pharatiroid sestamibi dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

Muda

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

216
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

m) Wholebody dengan Tc-sestamibi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Wholebody dengan Tc-sestamibi dengan gamma camera
sesuai dengan permintaan pemeriksaan dan SOP

n) Thyroid scan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Thyroid scan dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

o) Sistography

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Sistography dengan gamma camera sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Muda

a) Thyroid scan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Thyroid scan dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

b) Mamoscintigrafi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Mamoscintigrafi
dengan
SPECT-CT
sesuai
dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

c) Meckel scan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Meckel scan dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

d) Brainscan

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Brainscan dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

e) Lymphoscintigrafi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,014

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Lymphoscintigrafi dengan SPECT-CT sesuai dengan
permintaan pemeriksaan dan SOP

Pertama

Muda

9) SPECT-CT

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

217
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

Pelaporan dan
evaluasi
pelayanan
radiologi

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

f) Blaadpool

Data imejing/
lembar
film/CD

0,013

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Blaadpool dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

g) KNF Mibi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan KNF
Dokumen rekapitulasi data imejing
Mibi
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Muda

h) Sentinel node

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Sentinel node dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

i) Sistografi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Sistografi dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

j) Hepatobiliaris

Data imejing/
lembar
film/CD

0,031

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Hepatobiliaris dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

k Parathyroid

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Parathyroid dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

l) Cysternografi

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
Cysternografi dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan
pemeriksaan dan SOP

Pertama

Data imejing/
lembar
film/CD

0,020

Menjelaskan prosedur pemeriksaan kedoktean nuklir


kepada pasien dan melakukan tindakan pemeriksaan
Dokumen rekapitulasi data imejing
dengan SPECT-CT sesuai dengan permintaan pemeriksaan
dan SOP

Madya

10) PET-CT
C

KRITERIA

1. Menyusun Laporan

Melakukan penyusunan laporan untuk penyelenggaraan


pelayanan radiologi dan imejing setiap 5 tahun dan
tahunan yang mencakup laporan kebutuhan rutin barang
medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan
radiologi, pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

218
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

3
a.

5 tahunan, sebagai:

1) Ketua

2) Anggota

b.

Tahunan, sebagai Ketua

c.

Kinerja pelayanan radiologi, sebagai :

Dokumen

Dokumen

Dokumen

0,044

Sebagai ketua melakukan penyusunan laporan untuk


penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap 5
tahun dan tahunan yang mencakup laporan kebutuhan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja
Dokumen SK tim
pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat processing,
pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa
penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.

0,140

Sebagai anggota melakukan penyusunan laporan untuk


penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap 5
tahun dan tahunan yang mencakup laporan kebutuhan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja
Dokumen SK tim
pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat processing,
pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa
penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.

0,097

Sebagai ketua melakukan penyusunan laporan untuk


penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap
tahun yang mencakup laporan kebutuhan rutin barang
medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan Dokumen SK tim
radiologi, pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan
asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film
radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

219
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA
7

1) Ketua

Dokumen

0,018

2) Anggota

Dokumen

0,021

Dokumen SK tim

Madya

Dokumen SK tim

Pertama

5 tahunan, sebagai:

1) Ketua

2) Anggota

b.

PELAKSANA
KEGIATAN

Melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan pelayanan


radiologi dan imejing setiap 5 tahun dan tahunan yang
mencakup laporan kebutuhan rutin barang medis habis
pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi,
pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan asesoris
pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film radiografi
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

2. Menyusun Evaluasi

a.

BUKTI FISIK

Tahunan, sebagai Ketua

Dokumen

Dokumen

Dokumen

0,141

Sebagai ketua melakukan evaluasi untuk penyelenggaraan


pelayanan radiologi dan imejing setiap 5 tahun dan
tahunan yang mencakup laporan kebutuhan rutin barang
medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan Dokumen SK tim
radiologi, pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan
asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film
radiografi sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

Madya

0,141

Sebagai
anggota
melakukan
evaluasi
untuk
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing setiap 5
tahun dan tahunan yang mencakup laporan kebutuhan
rutin barang medis habis pakai (BMHP) bulanan, kinerja
Dokumen SK tim
pelayanan radiologi, pemeliharaan alat-alat processing,
pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi dan analisa
penolakan film radiografi sesuai dengan pedoman yang
telah di tetapkan.

Muda

0,000

Sebagai ketua melakukan evaluasi untuk Senyelenggaraan


pelayanan radiologi dan imejing setiap tahun yang
mencakup laporan kebutuhan rutin barang medis habis
pakai (BMHP) bulanan, kinerja pelayanan radiologi, Dokumen SK tim
pemeliharaan alat-alat processing, pemeliharaan asesoris
pemeriksaan radiografi dan analisa penolakan film radiografi
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

Madya

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

220
NO

UNSUR

SUB UNSUR

d.
PENGEMBANGA
N PROFESI

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

c.

III

BUTIR KEGIATAN

A. Pembuatan karya
tulis/karya ilmiah
di bidang
pelayanan
radiologi

1.

2.

Melakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan radiologi


setiap 5 tahun yang mencakup laporan kinerja pelayanan
radiodiagnostik, radioterapi dan atau kedokteran nuklir
sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

Kinerja pelayanan radiologi, sebagai :

1) Ketua

Dokumen

0,141

2) Anggota

Dokumen

0,141

Setiap Lembar
kerja

0,054

Buku

12.5

Naskah

Pemeliharaan alat-alat prosesing

Sebagai ketua melakukan evaluasi terhadap kinerja


pelayanan radiologi setiap 5 tahun yang mencakup laporan
kinerja pelayanan radiodiagnostik, radioterapi dan atau Dokumen SK tim
kedokteran nuklir sesuai dengan pedoman yang telah di
tetapkan.
Sebagai anggota melakukan evaluasi terhadap kinerja
pelayanan radiologi setiap 5 tahun yang mencakup laporan
kinerja pelayanan radiodiagnostik, radioterapi dan atau Dokumen SK tim
kedokteran nuklir sesuai dengan pedoman yang telah di
tetapkan.
Melakukan evaluasi
terhadap pemeliharaan alat-alat
Dokumen laporan pemeliharaan setiap bulan
processing sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan.

Madya

Muda

Muda

Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian,


pengkajian, survey, dan evaluasi di bidang pelayanan
radiologi yang dipublikasikan :

a.

Dalam bentuk buku yang


diedarkan secara nasional

diterbitkan

dan

b.

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh


LIPI

Membuat karya ilmiah/karya ilmiah hasil penelitian,


pengkajian survey, dan evaluasi di bidang pelayanan
radiologi yang tidak dipublikasikan:

Buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Buku yang diterbitkan dan diedarkan secara


nasional

Semua jenjang

Majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Semua jenjang

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

221
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

3.

4.

BUTIR KEGIATAN

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Buku

Buku sesuai pedoman penulisan

Buku

Semua jenjang

Naskah

Makalah sesuai pedoman penulisan

Makalah

Semua jenjang

Buku

Buku sesuai pedoman penulisan

Buku

Semua jenjang

Naskah

Makalah sesuai pedoman penulisan

Makalah

Semua jenjang

Buku

Buku sesuai pedoman penulisan

Buku

Semua jenjang

Makalah

3.5

Makalah sesuai pedoman penulisan

Makalah

Semua jenjang

Naskah

Naskah tulisan ilmiah bidang radiologi

Makalah

Semua jenjang

a.

Dalam bentuk buku

b.

Dalam bentuk makalah

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan


atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang
pelayanan radiologi yang dipublikasikan :

a.

Dalam bentuk buku yang


diedarkan secara nasional

diterbitkan

dan

b.

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh


LIPI

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan


atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang
pelayanan radiologi yang tidak dipublikasikan:
a.

b.

Dalam bentuk buku

Dalam bentuk makalah

5. Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pelayanan


radiologi yang disebarluaskan melalui media massa.

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

222
NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

B. Penerjemahan/pe
nyaduran buku
dan bahan-bahan
lainnya di bidang
pelayanan
radiologi.

BUTIR KEGIATAN
4
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan
dan atau ulasan ilmiah di bidang pelayanan radiologi
pada pertemuan ilmiah

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

Naskah

2.5

Fotocopy media massa yang memuat tulisan


ilmiah

Semua jenjang

Naskah ulasan ilmiah bidang radiologi

1. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan


lainnya
di
bidang
pelayanan
radiologi
yang
dipublikasikan dalam bentuk:

Makalah

a.

Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara nasionalBuku

b.

Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh instansi


yang berwenang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan


lain di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke
Buku
dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional.

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan


lain di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke
Naskah
dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan
Majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan


lain di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke
Buku
dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya yang tidak
diterbitkan dan diedarkan secara nasional.

Semua jenjang

Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dan bahan bahan


lain di bidang kesehatan kerja dalam bahasa asing ke
Naskah
dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya yang tidak
diterbitkan dan diedarkan secara nasional.

Semua jenjang

Abstrak tulisan ilmiah yang dimuat dalam penerbitan

Naskah

Semua jenjang

Buku pedoman di bidang pelayanan radiologi

Tim Penyusun / kontributor penulisan buku


pedoman

Semua jenjang

Petunjuk pelaksanaan pengelolaan kegiatan di bidang Tim Penyusun / kontributor penulisan ketentuan
pelayanan radiologi
pelaksanaan

Majalah

3.5

Buku

Naskah

1.5

Naskah

2. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan


lainnya di bidang pelayanan radiologi yang tidak
dipublikasikan dalam bentuk:
a.

Buku

b.

Makalah

3. Membuat abstrak tulisan ilmiah di bidang pelayanan


radiologi yang dimuat dalam penerbitan
C. Pembuatan buku
pedoman/ketentu
an
pelaksanaan/kete
ntuan teknis di
bidang pelayanan
radiologi.

Membuat buku pedoman di bidang pelayanan radiologi

Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang pelayanan


radiologi

Pedoman

Buku Pedoman di bidang pelayanan radiologi


Juklak

Petunjuk
radiologi

Pelaksanaan

di

bidang

pelayanan

Semua jenjang

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

223
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

3
3

4
Membuat ketentuan teknis di bidang pelayanan radiologi

SATUAN
HASIL

ANGKA
KREDIT

Juknis

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN
9

Petunjuk teknis pengelolaan kegiatan di bidang pelayanan Tim Penyusun / kontributor penulisan ketentuan
radiologi
teknis

Semua jenjang

Petunjuk Teknis di bidang pelayanan radiologi

IV

PENUNJANG
TUGAS

D. Pengembangan
Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan
teknologi tepat
radiologi.
guna di bidang
A Pengajar/pelatih
Mengajar/melatih di bidang pelayanan radiologi
di bidang
pelayanan
B. Peran serta dalam
Mengikuti seminar/lokakarya internasional/nasional
1.
seminar /
sebagai:
lokakarya di
a. Pemrasaran
bidang pelayanan
radiologi
b.

Pembahas/moderator/narasumber

Produk
teknologi

jpl

0.3

Kali

Kali

Menghasilkan produk terapan bidang pelayanan radiologi

Semua jenjang

Ditetapkan oleh institusi pendidikan/lembaga pelatihan


Fotocopy SK Pengajar/Pelatih
sebagai pengajar / pelatih

Semua jenjang

Sebagai pemrasaran dalam acara workshop/seminar /dan


Surat Tugas
sejenisnya
Fotocopy Sertifikat

Semua jenjang

Sebagai Pembahas/moderator /narasumber dalam acara


Surat Tugas
workshop/ seminar /dan sejenisnya

Semua jenjang

Fotocopy Sertifikat
c.

Peserta

Kali

Sebagai peserta
sejenisnya

dalam

acara

workshop/seminar/dan

Surat Tugas

Semua jenjang

Fotocopy Sertifikat
2. Mengikuti delegasi ilmiah sebagai:

C. Keanggotaan
dalam organisasi
profesi

a.

Ketua

Kali

1.5

Mengikuti delegasi ilmiah sebagai ketua

Surat Tugas dan Fotocopy Sertifikat

Semua jenjang

b.

Anggota

Kali

Mengikuti delegasi ilmiah sebagai anggota

Surat Tugas dan Fotocopy Sertifikat

Semua jenjang

Kali

Ditetapkan sebagai pengurus PP PARI, Pengda PARI dan Fotocopy SK Pengurus PP PARI, Pengda PARI dan
atau Pengcab PARI
atau Pengcab PARI

Semua jenjang

Tahun

0.75

Ditetapkan sebagai anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional SK Tim Penilai Jabatan Fungsional

Semua jenjang

Piagam

Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai


a.

Pengurus aktif

b. Anggota
Perolehan
Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya
E. penghargaan/tan
Satya:
da jasa
a. 30 (tiga puluh) tahun

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Fotocopy


piagam
penghargaan/tanda
Satya 30 tahun
Satyalancana Karya Satya 30 tahun

jasa

Semua jenjang

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

224
NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

ANGKA
KREDIT

KRITERIA

BUKTI FISIK

PELAKSANA
KEGIATAN

b. 20 (dua puluh) tahun

Piagam

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Fotocopy


piagam
penghargaan/tanda
Satya 20 tahun
Satyalancana Karya Satya 20 tahun

jasa

c. 10 (sepuluh) tahun

Piagam

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Fotocopy


piagam
penghargaan/tanda
Satya 10 tahun
Satyalancana Karya Satya 10 tashun

jasa

F. Perolehan gelar
kesarjanaan
lainnya

SATUAN
HASIL

Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang


tugasnya :

Gelar Kesarjanaan dalam bidang Radiologi

9
Semua jenjang
Semua jenjang

Fotocopy ijazah yang disahkan oleh:

a. Sarjana (S1)/Diploma IV

Ijazah

Dekan/Pimpinan
Sekolah
Tinggi/
Direktur
Program Pascasarjana untuk ijazah lulusan
perguruan tinggi negeri

b. Magister (S2)

Ijazah

10

Dekan/Pimpinan
Sekolah
Tinggi/
Direktur
Program Pascasarjana untuk ijazah lulusan
perguruan tinggi swasta yang terakreditasi

c. Doktor (S3)

Ijazah

15

Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis)


untuk ijazah lulusan Perguruan Tinggi Swasta
yang belum terakreditasi
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau
Tim Penilai Ijazah Luar Negeri untuk lulusan
perguruan tinggi luar negeri
Melampirkan surat tugas belajar atau izin belajar
dari pejabat yang berwenang (Konsultasikan dulu
dengan BPPSDM)

G Pelaksanaan
kegiatan
penunjang
lainnya

Sebagai koordinator pejabat fungsional

SK

0,5

Ditetapkan oleh institusinya sebagai koordinator sejawat


Fotocopy SK Penetapan sebagai koordinator
tempatnya bekerja

Semua jenjang

Anda mungkin juga menyukai