1.Tragedi Trisakti
adalah peristiwa penembakan, pada
12 Mei 1998, terhadap mahasiswa
pada saat demonstrasi menuntut
Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian
ini
menewaskan
empat
Jakarta
beberapa
Kerusuhan
namun
daerah
ini
diawali
juga
terjadi
di
lain.
oleh
empat
Universitas
di
mahasiswa
Trisakti
Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan
kontroversi sampai hari ini. Namun demikian umumnya masyarakat Indonesia
secara keseluruhan setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam
sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa,
berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian (genosida) terhadap orang
Tionghoa, walaupun masih menjadi kontroversi apakah kejadian ini merupakan
sebuah
peristiwa
yang
disusun
secara
sistematis
oleh
pemerintah
atau
3.Kerusuhan Banjarmasin
terjadi
pada
Banjarmasin
tanggal
dilanda
23
Mei
kerusuhan
1997,
massal,
menyusuli
kampanye
skala
kerusuhan
itu
yang
termasuk
salah
terbesar
dalam
Jumat
4.Tragedi Semanggi
menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan
agenda Sidang Istimewa yang
mengakibatkan tewasnya warga
sipil. Kejadian pertama dikenal
dengan Tragedi Semangg
i I
menyebabkan
sipil.
tewasnya
Kejadian
17
kedua
pemrotes,
mengadakan
aksi
kebanyakan
protes
mahasiswa,
mereka
terhadap
Tuesday berjudul In Cold Blood: The Massacre of East Timor , ditayangkan di ITV di Britania
pada Januari 1992. Tayangan tersebut kemudian disiarkan ke seluruh dunia, hingga sangat
mempermalukan permerintahan Indonesia. Di Portugal dan Australia, yang keduanya memiliki
komunitas Timor Timur yang cukup besar, terjadi protes keras.
Banyak rakyat Portugal yang menyesali keputusan pemerintah mereka yang praktis telah
meninggalkan bekas koloni mereka pada 1975. Mereka terharu oleh siaran yang melukiskan
orang-orang yang berseru-seru dan berdoa dalam bahasa Portugis. Demikian pula, banyak
orang Australia yang merasa malu karena dukungan pemerintah mereka terhadap rezim
Soeharto yang menindas di Indonesia, dan apa yang mereka lihat sebagai pengkhianatan bagi
bangsa Timor Timur yang pernah berjuang bersama pasukan Australia melawan Jepang pada
Perang Dunia II. Meskipun hal ini menyebabkan pemerintah Portugal meningkatkan kampanye
diplomatik mereka, bagi pemerintah Australia, pembunuhan ini, dalam kata-kata menteri luar
negeri Gareth Evans, 'suatu penyimpangan'.
Pembantaian ini (yang secara halus disebut Insiden Dili oleh pemerintah Indonesia) disamakan
dengan Pembantaian Sharpeville di Afrika Selatan pada 1960, yang menyebabkan penembakan
mati sejumlah demonstran yang tidak bersenjata, dan yang menyebabkan rezim apartheid
mendapatkan kutukan internasional.
Kejadian ini kini diperingati sebagai Hari Pemuda oleh negara Timor Leste yang merdeka.
Tragedi 12 November ini dikenang oleh bangsa Timor Leste sebagai salah satu hari yang paling
berdarah dalam sejarah mereka, yang memberikan perhatian internasional bagi perjuangan
mereka untuk merebut kemerdekaan.