Anda di halaman 1dari 92

BAB II

GAMBARAN UMUM
DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN DAERAH

2.1 Gambaran Umum


2.1.1. Kondisi Geografis
2.1.1.1 Kondisi Fisik
Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak
tempuh 96 km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 119 km dari Ibukota
Negara (Jakarta). Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara
6o 57 - 7o 25 Lintang Selatan dan 106o49 - 107o00 Bujur Timur dan mempunyai
luas daerah 4.128 km2 atau 14,39 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari
luas Pulau Jawa, dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Propinsi Banten dan
Samudera Indonesia
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur
Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara
langsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave)
dikelilingi beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan
tersebut yaitu Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan
Kecamatan Gunung Guruh di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah
Selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebon Pedes di sebelah Timur.

II - 1

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 2

Dari tahun 2005 sampai tahun 2008 Kabupaten Sukabumi mengalami


pemekaran kecamatan dari 45 menjadi 47 kecamatan, pemekaran desa dari 345
desa menjadi 363 desa dan 4 kelurahan.
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi
permukaan yang bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara
dan tengah. Dengan ketinggian berkisar 0 2.960 m. (dengan puncak tertinggi
terdapat di Gunung Salak 2.211 m dan Gunung Gede 2.958 m). Daerah pesisir pantai
dengan ketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10 kecamatan di Sukabumi
Selatan yaitu :

Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud, Cidolog,

Palabuhanratu, Simpenan, Cisolok, dan Cikakak.

Daerah pegunungan dengan

ketinggian > 1000 m umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha.
Luas wilayah Kabupaten Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian)
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi
Menurut Kemampuan Tanah (Ketinggian)
Luas Wilayah
Persen
(ha)
0-25
10.455,45
2,52%
25-100
51.759,24
12,48%
100-500
183.710,65
44,29%
500-1000
141.253,85
34,06%
> 1000
27.568,49
6,65%
Jumlah
414.747,68
100,00%
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi

Ketinggian

Kabupaten Sukabumi beriklim tropis, pada tahun 2006 curah hujan sebesar
3.247 mm dari 124 hari hujan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
dengan curah hujan 762 mm dengan hari hujan 25 hari, rata-rata hujan setahun
adalah 270,6 mm dan 10,3 hari hujan. Suhu udara Kabupaten Sukabumi berkisar
19,7o31,3o C dan kelembaban rata-rata sebesar 86,2 %.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 3

Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan tekstur), daerah


Kabupaten Sukabumi sebagian besar bertekstur tanah sedang (tanah lempung).
Kedalaman tanahnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan besar yaitu
kedalaman tanah sangat dalam (lebih dari 90 cm) dan kedalaman tanah kurang
dalam (kurang dari 90 cm). Kedalaman tanah sangat dalam tersebar di bagian utara,
sedangkan kedalaman tanah kurang dalam tersebar di bagian tengah dan selatan.
Hal ini mengakibatkan wilayah bagian utara lebih subur dibanding wilayah bagian
selatan.
Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi dua zona yaitu
zona utara dan zona selatan, dengan batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arah
Timur Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh
vulkan dan sebagian besar merupakan daerah yang subur, dimana terdapat
kawasan perkebunan, persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan zona
selatan merupakan kawasan yang berbukit-bukit yang terdiri atas kawasan
pertanian lahan kering, perkebunan dan kehutanan. Jenis tanah di bagian utara
pada umumnya terdiri dari tanah latosol, andosol dan regosol. Di bagian tengah
pada umumnya terdiri dari tanah latosol dan podzolik, sedangkan di bagian selatan
sebagian besar terdiri dari tanah laterit, grumosol, podzolik dan alluvial. Jenis tanah
ini termasuk tanah yang agak peka erosi.
Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi
air tanah terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anakanak sungainya. Di wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air,
biasanya tempat pemunculan mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki
perbukitan. Munculnya mata air dari tempat-tempat tersebut disebabkan adanya
lapisan batuan kedap air di bawahnya, sehingga peresapan tidak terus ke dalam
melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-kaki tebing/lembah atau kaki
perbukitan. Sementara air permukaan yang sebagian besar terdiri atas sungaisungai dan anak-anak sungainya membentuk daerah aliran sungai (DAS) yang
mengaliri luas areal persawahan, meliputi DAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS
Ciletuh (6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DAS Cimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 4

Cibeureum (1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung (1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa
(1.025 ha), DAS Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DAS kecil lainnya (8.909 ha).

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Gambar 2.1
Peta Administratif Kabupaten Sukabumi

Gambar 2.2
Peta Pemanfaatan Ruang

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 7

2.1.1.2 Penggunaan Lahan dan Potensi Sumber Daya Alam


Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 412.799,54 ha mengalapi
pergeseran pola penggunaan lahan pada Tahun 2004 ke Tahun 2007 sebagai
berikut:
Tabel 2.2
Pergeseran Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Sukabumi (dalam hektar)
Tahun 2004 2008
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Penggunaan
Lahan
Lahan Sawah
Kebun/tegalan
Padang rumput
Kolam/empang
Tambak
Hutan rakyat
Perkebunan
Hutan negara
Bangunan
dan halaman
Tanah bera
Lain-lain

2004

2007

2008

62.751 (15,35%)
103.678 (25,37%)
4.335 (1,06%)
1.702 (0,42%)
200 (0,05%)
45.851 (11,22%)
74.839 (18,32%)
85.296 (20,87%)

62.896 (15,24%)
73.461 (17,79%)
2.021 (0,49%)
1.812 (0,44%)
0 (0,00%)
39.303 (9,52%)
68.047 (16,48%)
79.429 (19,24%)

69.239 (16,91%)
72.151 (17,62%)
1.548 (0,38%)
1.792 (0,44%)
451 (0,11%)
34.917 (8,53%)
62.524 (15,27%)
79.237 (19,36%)

18.641 (4,57%)

17.493 (4,24%)

16.595 (4,05%)

4.395 (1,09%)
849 (0,21%)
6.872 (1,68 %)
25.799 (6,24 %)
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi

510 (0,12%)
29.431 (7,19%)

Dari aspek sumber daya alam, potensi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi
meliputi :
- Potensi sumber daya pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Pertanian di
Kabupaten Sukabumi terutama tersebar di bagian Utara aliran Sungai Cimandiri.
Kondisi ini tidak bisa terlepas dari keberadaan Gunung Gede-Pangrango di
sebelah Utara dan Gunung Salak di sebelah Barat. Selain karena didukung
kondisi lembah dan lereng di kedua gunung tersebut yang melandai ke arah
Selatan juga karena kondisi hutannya yang memberi daya dukung iklim dan tata
air yang baik sehingga daerah pertanian relatif lebih subur dibandingkan daerah
pertanian bagian selatan aliran sungai Cimandiri.
Dalam sejarahnya, sejak dulu daerah Utara terkenal sebagai penghasil komoditi
perkebunan berupa karet dan teh yang sempat memegang peranan penting
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 8

dalam perekonomian negara di masa lampau. Sementara adanya dukungan tata


air yang sangat baik, menyebabkan daerah utara berkembang menjadi daerah
persawahan, usaha tani sayur mayur, peternakan dan budidaya ikan air tawar
yang cukup potensial. Potensi sumber daya pertanian lain yang juga terdapat di
Kabupaten Sukabumi adalah kehutanan.
Sebaran kawasan hutan di Kabupaten Sukabumi terdapat di beberapa
kecamatan, dengan pengelompokan besar terdapat di Sukabumi-Sukaraja
bagian Utara, Cicurug Parungkuda Parakansalak Kalapanunggal Cisolok,
Palabuhanratu, Ciemas, Surade Jampangkulon Kalibunder Lengkong
Tegalbuleud Cidolog Sagaranten dan Nyalindung.
- Potensi geologi pertambangan Kabupaten Sukabumi yang teridentifikasi Hasil
Kajian Bahan Galian Gol. C dan Logam Kerjasama Distamben dengan LPM
UNPAD (Tahun 2001) meliputi Mineral Logam (Besi, Timbal, Emas, Mangan,
Perak, Tembaga, dan Seng), Mineral Bukan Logam (Batugamping, Lempung,
Zeolit, Fospat, Bentonit, Feldspar, Kaolin, Batu Apung, Batu sela (Damar),
Batubara Muda, Serpentin, Perlit, Dolomit, Kalsit), serta batuan (Tras, Pasir,
Sirtu, Marmer, Diabas, Gabro,Toseki, Andesit, Pasir kuarsa, Obsidian, Granit, dan
Rijang).
Peta sebaran bahan galian unggulan non logam, dan estimasi cadangan dapat
dilihat gambar 2.3 berikut :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Gambar 2.3
Peta Sebaran Bahan Galian Unggulan Non Logam

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 10

- Potensi energi yang dimiliki di Kabupaten Sukabumi meliputi Energi Panas Bumi
yang berlokasi di Gn. Halimun Salak dengan potensi 600 MW dan telah
termanfaatkan sebesar 377 MW, Cisolok dengan potensi 45 MW, Cikundul,
Cibuni Cidadap, dan Simpenan (Gambar 2.4).

Energi Angin, lokasi potensi

sebelah Baratdaya Kabupaten Sukabumi, meliputi wilayah Simpenan, Ciemas,


Ciracap, Waluran, Jampangkulon, Surade, Kalibunder, Cibitung, Tegalbuleud
dengan kecepatan 4 8 m/det, secara teknis kecepatan minimal memutar
turbin sekitar 2 m/det, secara ekonomis, kapasitas daya terbangkitkan minimal
sekitar 1 MW.

Energi Air, dengan potensi Pembangkit Listrik Mikro Hidro

(PLTMH) yang tersebar di

Ubrug Warungkiara, Kabandungan, Simpenan,

Lengkong, Pabuaran, Curugkembar, Purabaya, Ciemas Cibitung, dan Cidolog.

Gambar 2.4
Peta Sebaran Potensi Panas Bumi
di Kabupaten Sukabumi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 11

- Potensi sumber daya pesisir dan kelautan Kabupaten Sukabumi terutama


tersebar di 7 (tujuh) wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan
Samudera Indonesia, yaitu sepanjang 117 km yang memanjang dari wilayah
kecamatan Cisolok, Palabuhanratu, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, dan
Tegalbuleud. Adapun jenis potensi sumber daya pesisir dan kelautan yang ada
antara lain : perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, penyu,
bahan tambang dan mineral, serta pariwisata. Sejauh ini, pemanfaatan pesisir
dan kelautan di wilayah Kabupaten Sukabumi, selain dimanfaatkan untuk
pariwisata pantai, juga pelabuhan nelayan sebagai sarana bagi penangkapan
ikan. Daerah Palabuhanratu dan sekitarnya yang saat ini menjadi pusat
kunjungan wisata, merupakan titik tumbuh dalam pengembangan daerah wisata
pantai di bagian Selatan Sukabumi.
2.1.2 Pelayanan umum
2.1.2.1 Perencanaan Pembangunan
Untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan
bersasaran

maka

diperlukan

proses

perencanaan

pembangunan.

Proses

perencanaan pembangunan di daerah meliputi :


1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD) RPJPD menekankan
tentang pentingnya penggunaan perencanaan strategis berbasis skenario
(scenario planning) keterlibatan stakeholders yang relevant dan kompeten,
terutama lembaga penelitian untuk merumuskan skenario perkembangan
faktor-faktor eksternal pendorong pembangunan daerah (sosial, politik,
ekonomi, teknologi, lingkungan hidup) dan implikasinya pada pembangunan
daerah 20 tahun kedepan.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menekankan
tentang pentingnya menerjemahkan secara arif VISI, MISI dan Agenda KEPALA
DAERAH

TERPILIH

kedalam

tujuan,

sasaran,

strategi

dan

kebijakan

pembangunan yang merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta


Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 12

kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur keberhasilan atau


ketidak berhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun kedepan
3. Rencana Strategi Organisasi Perangkat daerah (RENSTRA OPD) menekankan
tentang pentingnya setiap SKPD memiliki tolok ukur kinerja kunci pelayanan
OPD yang jelas berdasarkan TUPOKSI OPD yang dapat memberikan gambaran
secara cepat kepada masyarakat tentang status kinerja pelayanan OPD dan
rencana pencapaian program OPD sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
(SPM), serta mendorong peningkatan kualitas konsultasi FORUM MULTI
STAKEHOLDERS OPD.
4. Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) menekankan tentang pentingnya
penyusunan berdasarkan Kerangka Penyelenggaraan Fungsi, Urusan Wajib dan
Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah; perumusan tujuan dan sasaran
pembangunan daerah yang realistis dan konsisten dengan visi, misi Kepala
Daerah, dan RPJMD; memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah
diarahkan untuk menangani isu pembangunan daerah yang prioritas dan
mendesak; kesesuaian dengan RKP dan Pedoman Penyusunan APBD yang
diterbitkan oleh MENDAGRI setiap tahunnya; didasarkan pada kesepakatan
dengan stakeholder yang dicapai melalui mekanisme Musrenbang RKPD dan
Forum Multi Stakeholder OPD; disusun dengan pendekatan perencanaan
berbasis kinerja; penyusunannya transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada stakeholder; serta perlunya dukungan data dan informasi yang akurat
dan mutakhir
5. Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (RENJA OPD) menekankan tentang
pentingnya OPD menguasai dan kompeten dalam menyusun program dan
kegiatan OPD sesuai PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah jo PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas
PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
karena RENJA OPD merupakan dasar utama bagi penyusunan rencana dan
penganggaran tahunan dan rencana strategis jangka menengah daerah. Kualitas

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Capaian Pembangunan Daerah

II - 13

penyusunan RENJA OPD akan sangat menentukan kualitas rencana daerah


diatasnya.
6. Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
dan Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (RKA OPD),
ketiga dokumen ini telah diatur secara rinci dan lengkap dalam PERMENDAGRI
13/2006 jo PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas PERMENDAGRI
13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; menekankan
tentang pentingnya menggunakan RKA OPD sebagai alat untuk meningkatkan
pengelolaan pelayanan dan mengembangkan standar pelayanan OPD karena
RKA

OPD

memiliki

informasi

yang

pada

dasarnya

diperlukan

bagi

pengembangan STANDAR PELAYANAN MINIMAL.


Proses Perencanaan Daeerah telah diatur dalam Peraturan Bupati Sukabumi
Nomor 11 Tahun 2007 tentang Penyusunan, Penetapan, dan Pelaporan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
Bidang-bidang yang telah dikembangkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
diatur dalam Peraturan Bupati Sukabumi sebagai berikut :
1. PERBUP Nomor 31 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid. Industri
dan Perdagangan di Kabupaten Sukabumi
2. PERBUP Nomor 32 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid. Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Sukabumi
3. PERBUP Nomor 33 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid. Koperasi
dan Usaha Kecil dan Madrasah di Kabupaten Sukabumi
4. PERBUP Nomor 34 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid.
Kesehatan di Kabupaten Sukabumi
5. PERBUP Nomor 35 Tahun 2006 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bid.
Pendidikan di Kabupaten Sukabumi
Proses Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Daerah Secara Terpadu
sesuia dengan dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Gambar 2.5
Proses Penyusunan Perencanaan

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 15

2.1.2.2 Pemerintahan Umum


Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, menuntut pemerintah
daerah melakukan penataan kembali baik kelembagaan maupun sumber daya
manusianya (SDM) sehingga akan terjadi suatu pemerintahan yang ramping struktur
kaya fungsi.
Untuk

meningkatkan

pelayanan

kepada

masyarakat

perlu

upaya

penyempurnaan terhadap kelembagaan OPD, penyusunan standar operasional dan


prosedur (SOP) serta standar pelayanan minimal (SPM) bagi seluruh OPD.
Berdasarkan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu kepala
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat
daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan
kelurahan.
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah merupakan unsur staf yang mempunyai tugas dan
kewajiban

membantu

bupati/walikota

dalam

menyusun

kebijakan

dan

mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat Daerah


menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;
2. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 16

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota.
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah yang selanjutnya disebut
sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. Sekretariat DPRD
mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta
mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan
4. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.
Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris dewan, secara teknis operasional
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
administratif bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah.
3. DPRD
Pada Tahun 2004 komposisi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi adalah
sebagai berikut :
a.

Jumlah anggota DPRD


Jumlah seluruh anggota DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2004-2009
adalah sebanyak 45 orang, yang dipimpin oleh 1 orang Ketua, 2 orang Wakil
Ketua.

b.

Jumlah Fraksi
Jumlah fraksi di DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 5 fraksi yaitu :
- Fraksi Partai Golkar : 17 orang

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

- Fraksi PPP

: 9 orang

- Fraksi PDIP

: 7 orang

- Fraksi PKS

: 5 orang

- Fraksi KPAD

: 7 orang

II - 17

(KPAD = Kebangkitan Peduli Amanat Demokrasi)


c.

Jumlah Komisi
Jumlah komisi di DPRD Kabupaten Sukabumi sebanyak 4 komisi yaitu :
- Komisi I Bidang Pemerintahan terdiri dari 11 orang
- Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri dari 13 orang
- Komisi II Bidang Ekonomi dan Pembangunan

terdiri dari 12 orang

- Komisi III Bidang Keuangan Daerah terdiri dari 10 orang


Pada Tahun 2009 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Sukabumi hasil Pemilu Legislatif Tahun 2009 berjumlah 50 orang terdiri :
a.

Partai Demokrat

: 12 orang

b.

Partai Golkar

: 8 orang

c.

PDIP

: 7 orang

d.

PKS

: 6 orang

e.

PPP

: 5 orang

f.

PAN

: 5 orang

g.

Partai Gerindra

: 4 orang

h.

Partai Hanura

: 3 orang

4. Inspektorat
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan
daerah.

Inspektorat

mempunyai

tugas

melakukan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota, pelaksanaan


pembinaan

atas

penyelenggaraan

urusanpemerintahan

desa.

pemerintahan

Inspektorat

dalam

desa

dan

melaksanakan

menyelenggarakan fungsi:
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

pelaksanaan
tugas

nya

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 18

1. Perencanaan program pengawasan;


2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
Inspektorat dipimpin oleh inspektur. Inspektur dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota dan secara teknis administratif
mendapat pembinaan dari sekretaris daerah.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan perencanaan pembangunan daerah merupakan unsur perencana
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Badan perencanaan pembangunan daerah
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan pembangunan daerah. Badan perencanaan pembangunan
daerah dalam melaksanakan tugas nya, menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
2. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Badan perencanaan pembangunan daerah dipimpin oleh kepala badan.
Kepala badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati
melalui sekretaris daerah.
6. Dinas Daerah
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan. Dinas daerah dalam melaksanakan tugas nya
menyelenggarakan fungsi :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 19

1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;


2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas. Kepala dinas berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Pada dinas
daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai
wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
Dinas di Pemerintah Kabupaten Sukabumi berjumlah 17 Dinas yaitu :
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
4. Pengairan
5. Kebersihan dan Pemadam Kebakaran
6. Perhubungan
7. Kependudukan dan Catatan Sipil
8. Sosial
9. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
10. Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan
11. Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
12. Pertanian Tamanan Pangan
13. Peternakan
14. Kehutanan dan Perkebunan
15. Pertambangan dan Energi
16. Kepariwisataan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga
17. Kelautan dan Perikanan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 20

7. Lembaga Teknis Daerah


Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah.
Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Lembaga teknis daerah dalam
melaksanakan tugas nya menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai
dengan lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Lembaga teknis daerah dapat berbentuk badan dan kantor, dan rumah sakit.
Lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dipimpin oleh kepala badan, yang
berbentuk kantor dipimpin oleh kepala kantor, dan yang berbentuk rumah sakit
dipimpin oleh direktur. Kepala dan direktur berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
Pada lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dapat dibentuk unit
pelaksana teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau
beberapa kecamatan.
Badan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu :
1. Badan Lingkungan Hidup
2. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
3. Badan Kepegawaian Daerah
4. Badan Pendidikan dan Pelatihan
5. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
6. Pelaksana Harian Badan Narkotika
7. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
8. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 21

9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Kantor di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu :
1. Kantor Kesbang dan Linmas
2. Kantor Arsip Daerah
3. Kantor Perpustakaan Daerah
4. SATPOL PP
5. Sekretariat KORPRI
RSUD di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu :
1. RSUD Sekarwangi
2. RSUD Palabuanratu
3. RSUD Jampangkulon
8. Kecamatan
Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah
kabupaten dan daerah kota. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah. Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan
meliputi :
1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
5. Mengoordinasikan

penyelenggaraan

kegiatan

pemerintahan

di

tingkat

kecamatan;
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 22

Pelimpahan sebagian kewenangan bupati dapat ditetapkan dengan


peraturan bupati. Kecamatan dipimpin oleh camat. Camat berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
9. Desa / Kelurahan
Desa/Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota dalam wilayah kecamatan. Desa/Kelurahan dipimpin oleh Kepala
Desa/Lurah. Kepal Desa/Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada bupati melalui camat.
Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah Desa/Kelurahan Menurut
Kecamatan Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 2009

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Kecamatan
BANTARGADUNG
BOJONGGENTENG
CARINGIN
CIBADAK
CIBITUNG
CICANTAYAN
CICURUG
CIDADAP
CIDAHU
CIDOLOG
CIEMAS
CIKAKAK
CIKEMBAR
CIKIDANG
CIRACAP
CIREUNGHAS
CISAAT
CISOLOK
CURUGKEMBAR
GEGERBITUNG

Perkembangan Desa/Kelurahan
dalam Kecamatan
2005 2006 2007 2008 2009
5
5
5
7
7
5
5
5
5
5
8
8
8
9
9
10
10
10
10
10
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
13
13
13
13
13
4
4
4
4
4
8
8
8
8
8
5
5
5
5
5
7
7
7
8
8
7
8
8
8
8
9
9
9
9
9
11
11
11
12
12
6
6
6
8
8
5
5
5
5
5
13
13
13
13
13
10
10
10
11
11
4
5
5
6
6
7
7
7
7
7

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Keterangan

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

21

GUNUNGGURUH

II - 23

22

JAMPANGKULON

15

15

10

10

10

23
24
25
26
27
28
29

JAMPANGTENGAH
KABANDUNGAN
KADUDAMPIT
KALAPANUNGGAL
KALIBUNDER
KEBONPEDES
LENGKONG

11
5
9
7
6
5
5

11
6
9
7
6
5
5

11
6
9
7
6
5
5

11
6
9
7
7
5
5

11
6
9
7
7
5
5

30

NAGRAK

14

14

10

10

10

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

NYALINDUNG
PABUARAN
PALABUHANRATU
PARAKANSALAK
PARUNGKUDA
PURABAYA
SAGARANTEN
SIMPENAN
SUKABUMI
SUKALARANG
SUKARAJA
SURADE
TEGALBULEUD
WALURAN
WARUNGKIARA
CIAMBAR
CIMANGGU
Jumlah Desa/
Kelurahan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan

10
6
8
6
8
7
11
6
5
6
9
11
7
4
7
-

10
6
8
6
8
7
11
6
5
6
9
11
7
4
8
-

10
6
8
6
8
7
11
6
5
6
9
11
7
4
8
4
5

10
7
8
6
8
7
11
6
6
6
9
11
8
5
10
5
6

10
7
8
6
8
7
11
6
6
6
9
11
8
5
10
5
6

343

348

348

367

367

340
3

345
3

345
3

363
4

363
4

sejak 2007, 5 desa


menjadi Kec.
Cimanggu

sejak 2007, 4 desa


menjadi Kec. Ciambar

Sumber : Bapemdes Kabupaten Sukabumi, 2005-2009 (diolah kembali)

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 24

2.1.2.3 Kepegawaian
Jumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada tahun
2006 sebanyak 13.972 dan pada Tahun 2010 sebanyak 16.559 orang. PNS tersebut
terkonsentrasi di OPD Dinas Pendidikan 66 %, Dinas Kesehatan dan RSUD 10 %,
serta di Kecamatan 5 %. Sisanya 19 % tersebar di OPD-OPD lainnya (Hasil Analisis).
Dari tahun 2006 2010 terjadi pertambahan jumlah PNS rata-rata 4,35 %.
Jumlah PNS yang pensiun dalam lima tahun terakhir rata-rata 2,26 % dan rata-rata
jumlah penerimaan PNS per tahun adalah 7,28 %. Perkembangan Jumlah PNS,
Jumlah PNS yang Pensiun, dan Penerimaan PNS Kabupaten Sukabumi dari tahun ke
tahun dapat dilihat pada tabel 2.4 2.6 berikut :
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Tahun 2006 - 2010
TAHUN

JUMLAH Pertambahan

% Pertambahan

2006
13.972
2007
14.830
858
6,14%
2008
15.674
844
5,69%
2009
16.165
491
3,13%
2010
16.559
394
2,44%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Tabel 2.5
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi yang Pensiun Tahun 2006 - 2010
TAHUN JUMLAH % dari Jumlah PNS
2006
328
2,35 %
2007
307
2,07%
2008
389
2,48%
2009
399
2,47%
2010
316
1,91%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 25

Tabel 2.6
Jumlah Penerimaan PNS Kabupaten Sukabumi Tahun 2006 - 2009
TAHUN

PTT

UMUM SEKDES JUMLAH % dari Jumlah PNS

2005
400
172
0
572
2006 1.444
0
0
1.444
10,33%
2007 1.272
0
94
1.366
9,21%
2008
463
381
51
895
5,71%
2009
426
202
23
628
3,88%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi yang naik pangkat dari tahun ke tahun
jumlahnya semakin menurun, rata-rata jumlah kenaikan pangkat PNS Kabupaten
Sukabumi adalah 16,14 %.
Tabel 2.7
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi yang Naik Pangkat Tahun 2006 - 2009
TAHUN

JUMLAH

% dari Jumlah PNS

2006
2.749
19,68%
2007
2.619
17,66%
2008
2.177
13,89%
2009
2.157
13,34%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Pada Tahun 2010 klasifikasi PNS Kabupaten Sukabumi berdasarkan gender,
terdapat PNS perempuan sebesar 35 % dan laki-laki 65 % (Tabel 2.8). Klasifikasi PNS
berdasar jenjang pendidikan, masih terdapat PNS lulusan SD sebanyak 1,73 % dan
SLTP sebanyak 2,87 %, PNS Lulusan S1 dan Diploma menempati jumlah terbanyak
yaitu 37,70 % dan 31,69 %, sedangkan lulusan S2 baru 3,58 %, dan S3 baru 2 orang.
Tabel 2.8
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Berdasar Gender Tahun 2010
GENDER

JUMLAH % dari Jumlah PNS

- Laki-laki
10.761
64,99%
- Perempuan
5.798
35,01%
Jumlah
16.559
100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 26

Tabel 2.9
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Berdasar Jenjang Pendidikan Tahun 2010

JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH % dari Jumlah PNS


SD
286
1,73%
SLTP
476
2,87%
SLTA
3.714
22,43%
DIPLOMA
5.247
31,69%
S.1
6.242
37,70%
S.2
592
3,58%
S.3
2
0,01%
Jumlah
16.559
100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Komposisi PNS berdasar golongan pada Tahun 2010, Golongan IV
menempati jumlah paling banyak yaitu 38,26 % dan golongan III 32,59 %.
Tabel 2.10
Jumlah PNS Kabupaten Sukabumi Berdasar Golongan Tahun 2010
GOLONGAN

JUMLAH % dari Jumlah PNS

- Golongan IV
6.335
38,26%
- Golongan III
5.397
32,59%
- Golongan II
4.435
26,78%
- Golongan I
392
2,37%
Jumlah
16.559
100,00%
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi
Jumlah formasi jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi adalah 1.705, formasi tertinggi adalah Eselon II.A ditempati
Sekeratris Daerah (SEKDA), adapun jumlah formasi terbanyak adalah eselon IV.A
sejumlah 53,78 %.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 27

Tabel 2.11
Jumlah Formasi Jabatan Struktural
PNS Kabupaten Sukabumi Tahun 2010
ESELONERING

FORMASI

% dari Jumlah Struktural

II.A
II.B
III. A
III. B
IV. A
IV. B
V. A
Jumlah

1
38
99
173
917
411
66
1.705

0,06%
2,23%
5,81%
10,15%
53,78%
24,11%
3,87%
100 %

2.1.2.4 Statistik
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan,
pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan
antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.

Ada tiga jenis statistik yaitu :

1) Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan


yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri
lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi
tanggung jawab BPS. 2) Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya
ditujukan

untuk

memenuhi

kebutuhan

instansi

tertentu

dalam

rangka

penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan


tugas pokok instansi yang bersangkutan. 3) Statistik khusus adalah statistik yang
pemanfaatannya ditujuan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha,
pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang
penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau
unsur masyarakat lainnya.
Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
bahwa hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya
terbuka untuk umum. BPS memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 28

untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannya. Masyarakat berhak


memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS.
Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk
dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. Penyelenggara kegiatan
statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada
masyarakat untuk memperoleh hasil statistik.
Produk Statistik Kabupaten Sukabumi yang telah dipublikasikan (sumber :
http://sukabumikab.bps.go.id) adalah :
- Data Sensus Penduduk Tahun 2000 dan 2010
- Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2005 dan 2006
- Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sukabumi 2000 - 2007
- Inflasi Bulanan
- Kabupaten Sukabumi Dalam Angka (KSDA) 2003 - 2009
- Kecamatan Dalam Angka 2008 - 2009
- PDRB 2000 - 2006
- UKM 2005 - 2006
2.1.2.5 Kearsipan
Pengelolaan kearsipan di Kabupaten Sukabumi bertujuan meningkatkan
sistem pengelolaan kearsipan yang efesien dan efektif, penyelematan dan
pelestarian arsip, serta akses informasi arsip yang cepat, cermat, tepat, dan akurat.
Saat ini kearsipan memiliku 4 depo arsip dengan perincian pada tabel berikut :
Tabel 2.12
Depo dan Kapasitas Arsip di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sukabumi
Kapasitas
Roll O Pack Rak Arsip Bok Arsip Keterangan
108,5
39
1.288
34,2
3
7
650
154
75
3.024
588
2
39
1.775
884,7
5
160
6.737
Sumber : Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sukabumi

No Depo Luas (m2)


I
II
III
IV
JUmlah

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 29

Sistem alih teknologi kearsipan dari sistem manual ke sistem elektornik


belum berjalan sepenuhnya, karena sarana prasarana teknologi informasi yang
belum memadai.
2.1.2.6 Komunikasi dan Informatika
Selama satu dekade terakhir telah terjadi pergeseran paradigma dalam
perekonomian dunia, yaitu beralihnya masyarakat industri menjadi masyarakat
informasi yang didorong oleh kemajuan teknologi serta ditandai dengan semakin
meningkatnya peran informasi dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia.
Dalam era informasi, pos dan telematika mempunyai arti strategis karena
tidak saja berperan dalam percepatan pembangunan ekonomi, tetapi juga dalam
berbagai aspek lain seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta
pendukung aspek politik dan pertahanan keamanan. Dalam rangka menjamin
kelancaran arus informasi, perlu dilakukan perluasan jangkauan serta peningkatan
kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pos dan telematika.
Di Kabupaten Sukabumi secara umum layanan pos baru mecapai pada
tingkat Kecamatan, namun untuk menjangkau keseluruh pelosok Desa/ Kelurahan
perlu adanya upaya-upaya penanganan secara bertahap.
Untuk bidang Teknologi informasi (Telematika) merupakan bagian penting
dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemerintahan dan di tempatkan sejajar
dengan sumberdaya penting lainnya. Penerapan teknologi informasi harus
terencana dengan baik dan matang sehingga tidak terjadi penerapan teknologi yang
tidak optimal, dan tidak terintegrasi. Penerapan teknologi yang terencana akan
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pemerintahan daerah Kabupaten Sukabumi
sehingga biaya yang di anggarkan tidak sia-sia, karena biaya-biaya yang di keluarkan
untuk penerapan teknologi informasi di setiap jajaran pemerintahan Kabupaten
Sukabumi adalah sebuah investasi yang seharusnya menguntungkan pihak
pemerintahan Kabupaten Sukabumi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 30

Hasil Studi Identifikasi Tahun 2009, Teknologi Informasi yang telah ada di
Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
1. Aspek Perangkat Keras (Hardware)
Berdasarkan hasil identifikasi Sistem Informasi jumlah komputer yang saat
ini digunakan dalam membantu menyelesaikan tugas di OPD-OPD berjumlah 591
unit, dengan perincian 317 unit terdapat di 10 OPD yang telah memiliki Sistem
Informasi dan 274 unit di 19 OPD lainnya (data selengkapnya terlampir). Komputerkomputer di 10 OPD yang telah memiliki SIM seluruhnya memiliki spesifikasi di atas
Pentium IV, sedangkan di OPD lainnya 87,5 % di atas Pentium IV dan 12,5 % masih
Pentium III. OPD-OPD yang memiliki SIM, cenderung memiliki spesifikasi komputer
yang lebih tinggi dibanding OPD yang belum memiliki SIM.
Perawatan perangkat keras yang selama ini dilakukan untuk OPD yang belum
memiliki SIM 50 % dibetulkan sendiri dan 50 % lagi dilakukan oleh pihak ketiga,
sedangkan di OPD yang telah memiliki SIM, 70 % dilakukan oleh pihak ketiga, dan
hanya 30 % saja yang dibetulkan sendiri.
OPD yang telah memiliki SIM dan mempunyai perlengkapan Komputer
Server yang telah handal yaitu Dinas Kesehatan memiliki dua unit computer server
beserta rack nya, Dinas Pendidikan memiliki dua unit server, Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil memiliki tiga unit server, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah (DPPKAD) memiliki 1 unit server , dan Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu memiliki 2 unit Server.
2. Aspek Perangkat Lunak (Software)
Sebagian besar OPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi
menggunakan sistem operasi Windows pada komputer nya. Untuk OPD yang telah
memiliki SIM, 70 % menggunakan sistem operasi Windows dan 30 % menggunakan
sistem operasi Linux OS. OPD-OPD yang belum memiliki SIM, 94 % menggunakan
Sisitem Operasi Windows dan hanya 6 % yang menggunakan Sistem Operasi Linux
OS.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 31

Seluruh OPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi sudah terbiasa


menggunakan aplikasi pengolahan kata (word) dan angka (excell) dalam
melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari.

Hanya 30 % OPD yang terbiasa

menggunakan aplikasi data base, dan 31 % OPD yang terbiasa menggunakan aplikasi
pengolahan gambar (photoshop).
OPD yang memiliki website dan mengelola nya secara aktif dirasakan masih
minim. Daftar alamat website OPD yang memili domain atau sub domain sendiri
yaitu :
http://www.kabuapatensukabumi.go.id, portal resmi Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukabumi
http://bappeda.kabupatensukabumi.go.id, website BAPPEDA
http://sukabumikab.diknas.go.id, website Dinas Pendidikan
http://dinkes.sukabumikab.net, website Dinas Kesehatan
http://diskoperindag-sukabumikab.net, website Dinas Koperasi, Perindustrian,
dan Perdagangan
http://www.gurilapss.com, website Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu tatanan yang sistematik dalam
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan
informasi, serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan dan
pengembangan program-program sesuai bidang yang dikerjakan. SIM memiliki
peran penting dalam mengumpulkan basis data yang valid, mengevaluasi proses,
menyusun pelaporan yang cepat, serta menjadi bahan untuk pegambilan keputusan
dan perencanaan ke depan.
Hasil studi identifikasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi memiliki
setidaknya 11 SIM yaitu :
1.

SIM Pendidikan : SIM PADATIWEB, NISN, NPSN, NUPTK, SIMKEU, KERTAS EXCEL,
dan SIG di Dinas Pendidikan

2.

SIM Kesehatan (SIMKES) dan SP3 di Dinas Kesehatan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

3.

II - 32

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK ) di Dinas Kependudukan


dan Catata Sipil

4.

Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) di Dinas Pendapatan Pengelolaan


Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD)

5.

Sistem Pelayanan Satu Pintu (SIMYANTU) di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

6.

SIM Kantor Perpustaaan Daerah (SIM KANPUSDA)

7.

SIM Pengendalian Program (SIMDAL) di Bagian Pengendalian Program


Sekretariat Daerah

8.

Sistem Informasi Manajemen Pelaporan Daerah (SIMPELDA) di Badan


Penelitian dan Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA)

9.

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian


Daerah (BKD)

10. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD Sekarwangi


11. SIM Angkutan Umum di Dinas Perhubungan (tidak aktif karena kewenangan
nya sudah berpindah ke BPPT)
3. Aspek Jaringan Komunikasi Data (Netware)
Berdasarkan hasil studi identifikasi Pemerintah Daerah Kabupaten
Sukabumi, kondisi infrastruktur jaringan yang dimiliki oleh OPD-OPD adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.13
Kondisi Infrastruktur jaringan Komunikasi Data
No

Sarana Prasarana

10 OPD yang
Memiliki SIM

16 OPD yang
Tidak Memiliki SIM

1 Jaringan
- Server
50%
- LAN Kabel
40%
- LAN Nirkabel
50%
2 Koneksi Internet
100%
Sumber : Hasil Studi Identifikasi IT Tahun 2009

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

25%
13%
19%
63%

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

Gambar 2.6
Infrastruktur dan Cakupam Jaringan SIAK
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

II - 33

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 34

2.1.3 Ketertiban dan Ketentraman


2.1.3.1 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Gangguan keamanan di

Kabupaten Sukabumi

cenderung semakin

memprihatinkan dari tahun ke tahun, terutama pencurian dan pelanggaran


narkoba. Kondisi ini tentu saja meresahkan dan berakibat pada pudarnya rasa
aman masyarakat. Berbagai gangguan keamanan tersebut yang belum dapat
diimbangi dengan penuntasan penanganan oleh penegak hukum, akibatnya dapat
melemahkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan secara
keseluruhan. Perkembangan gangguan keamanan dari tahun 2003 sampai dengan
2007 sebagaimana dibawah ini:
Tabel 2.14
Kejadian Gangguan Kamtibmas di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2003 2008

No Jenis Kejadian /Gangguan


I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

TINDAKAN KRIMINALITAS
Perampokan dng senjata api
Perampokan dng senjata
tajam
Pencurian kendaraan roda 4
Pencurian kendaraan roda 2
Pencurian biasa ( umum )
Pencurian kawat
listrik/telphone
Pencurian kayu hutan
Pencurian hewan
Pembunuhan
Penganiayaan
Pemerkosaan
Pelanggaran susila/adat
Penipuan
Pemerasan
Penodongan
Penculikan

2003

JUMLAH KEJADIAN (kali)


2004 2005 2006 2007

2008
2

21

23

53

10
24
90

9
29
79

4
39
111

4
42
110

27
134
579

200

0
10
29
26

12

1
7
15
14
2
3
19

4
6
15
21
3
4
28

4
6
15
25
4
4
25

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

14
29
74
92
9
11
93
0
5
0

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 35

17

29

18
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6

Perkelahian/kenakalan remaja 10
6
7
6
Pengrusakan
9
12
19
19
barang/bangunan
Perjudian gelap
Pemalsuan uang/surat
1
1
1
berharga
Pemalsuan barang/benda
Penyelundupan barang/orang
1
Pelanggaran narkoba
3
1
5
6
26
Korupsi
8
II. KECELAKAAN
Bunuh diri
5
8
2
3
5
Penemuan mayat/bayi
21
24
29
25
12
Tenggelam disungai/laut
22
13
10
12
13
Tersambar petir
2
1
3
1
Tersengat arus listrik
7
5
5
8
3
Tertimpa longsor
11
5
3
3
6
Keracunan
1
4
4
6
makanan/minuman
Kecelakaan lalulintas
77
70
103
102
96
Kecelakaan kerja
3
Keracunan Gas Berbahaya
1
III. BENCANA ALAM
Gempa bumi
3
2
2
2
14
Longsor
29
65
13
25
36
Tanah Anjlok
3
Angin topan/Putting
9
9
13
16
27
Banjir
6
16
3
4
19
Kebakaran bangunan
80
71
120
118
76
Kebakaran hutan
Wabah penyakit menular
2
4
4
Gelombang Pasang
7
IV. LAIN LAIN
Unjuk rasa
15
10
11
9
Digigit Hewan Liar
4
Tertimpa Bangunan
Bangunan Ambruk
1
Orang hilang
Pohon Tumbang
1
JUMLAH
517
505
613
635
415
Sumber : Kantor SatPol PP Kabupaten Sukabumi.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

59
0
3
0
1
41
8
23
111
70
7
28
28
15
448
3
1
23
148
3
74
48
465
0
10
7
45
4
0
1
0
1
2.685

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 36

Berdasarkan data dari pengadilan Negeri Kabupaten Sukabumi , jumlah


perkara pidana di Kabuaten Sukabumi setiap tahun mengalami peningkatan Tahun
2006 tercatat ada 473 perkara, Tahun 2007 ada 695 perkara, dan Tahun 2008 ada
746 perkara. Perkara terbanyak adalah pencurian sebanyak 373, ini berarti bahwa
hampir setiap hari dalam setahun (365 hari) terjadi pencurian di Kabupaten
Sukabumi, dan perkara yang cukup meresahkan dan kerap terjadi di kalangan
generasi muda yaitu psikotorpika sebanyak 123 perkara.
Tabel 2.15
Jumlah Perkara Pidana Menurut Jenis Pelanggaran
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2008
Jenis Pelanggaran

Perkara Pidana

Politik
0
Psikotropika
123
Ketertiban
0
Pembakaran
0
Penyuapan
0
Mata Uang
2
Kesusilaan
69
Perjudian
10
Penculikan
0
Pembunuhan
1
Penganiayaan
65
Pencurian
373
Perampokan
0
Pemerasan
0
Penggelapan
34
Penipuan
41
Merusak Barang
6
Sajam
0
Korupsi
4
Lingkungan Hidup
18
Sumber : Pengadilan Negeri Kabupaten Sukabumi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 37

2.1.4 Ekonomi
Kondisi perekonomian Kabupaten Sukabumi secara makro ditinjau dari sisi
Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Keuangan Daerah mengalami perbaikan yang
cukup baik, namun dirasa masih belum optimal

memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.


1. Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator yang menggambarkan keadaan perekonomian penduduk di suatu wilayah/daerah. Produk Domestik
regional Bruto (PDRB) merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi
dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender).
Kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah Pertanian, Pertambangan, Industri Migas,
Non Migas, Listrik, Gas, dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan, Hotel, Restoran,
Angkutan, Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Jasa
Pemerintahan Umum, dan Jasa Swasta.
Manfaat PDRB adalah :
1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi
yang dihasilkan oleh suatu wilayah regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan
kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
2. Pendapatan

regional

harga

berlaku

menunjukkan

pendapatan

yang

memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu wilayah.


3. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke
tahun.
4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur
perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah.
Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis
perekonomian suatu wilayah.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 38

5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku


menunjukkan nilai PDRB dan Pendapatan Regional per kepala atau per satu
orang penduduk.
6. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga konstan berguna
untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu
wilayah.
Tabel 2.16
PDRB Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Harga Berlaku
Tahun 2005 - 2009
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Tanpa Migas
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
Bangunan
Perdag, Hotel,
Restoran
Angkutan
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Jasa Pemerintahan
Umum
Jasa Swasta
PDRB dengan
Minyak dan Gas
Bumi
PDRB tanpa Minyak
dan Gas Bumi

2005

2006

2007

2008

2009

4.031.803,17

4.419.107,41

4.816.695,33

5.140.864,58

5.415.951,24

607.780,16

639.454,91

684.052,79

740.308,28

755.121,96

1.942.829,43

2.256.010,37

2.445.515,24

2.720.880,26

2.933.454,38

150.059,01

166.782,45

187.214,46

207.788,64

225.098,10

378.438,93

439.228,37

505.288,32

561.562,80

627.082,83

1.968.981,31

2.699.375,46

3.224.155,81

3.712.993,35

4.056.257,71

848.234,23

996.097,89

1.122.910,56

1.323.196,63

1.419.399,34

58.406,33

68.407,99

75.510,99

84.936,03

90.361,07

401.906,64

429.798,01

453.960,80

490.652,19

519.556,18

534.336,70

585.152,12

592.854,96

633.643,38

683.201,43

401.481,43

464.400,59

488.778,87

516.376,50

539.201,87

11.324.257,34

13.163.815,57

14.596.938,13

16.133.202,64

17.264.686,11

11.091.328,91

12.914.077,67

14.331.479,42

15.844.355,07

16.993.891,51

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi


Dari Tabel 2.16 di atas diperoleh distribusi PDRB harga berlaku menurut
sektor yang menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor
ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor yang paling besar memberikan kontribusi
terhadap Kabupaten Sukabumi adalah sektor pertanian (31,37 % 35,60 %), disusul

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 39

sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,39 % - 23,49 %) serta industri non migas
(16,75 % - 17,16 %).
Tabel 2.17
Distribusi Persen PDRB Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Harga Berlaku
Tahun 2005 2009
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Non Migas
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel,
Restoran
Angkutan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
Jasa Pemerintahan Umum
Jasa Swasta

2005

2006

2007

2008

2009

35,60%

33,57%

33,00%

31,87%

31,37%

5,37%
17,16%
1,33%
3,34%

4,86%
17,14%
1,27%
3,34%

4,69%
16,75%
1,28%
3,46%

4,59%
16,87%
1,29%
3,48%

4,37%
16,99%
1,30%
3,63%

17,39%
7,49%
0,52%

20,51%
7,57%
0,52%

22,09%
7,69%
0,52%

23,01%
8,20%
0,53%

23,49%
8,22%
0,52%

3,55%
3,26%
3,11%
4,72%
4,45%
4,06%
3,55%
3,53%
3,35%
Sumber : Hasil Analisis

3,04%
3,93%
3,20%

3,01%
3,96%
3,12%

Dari Tabel 2.16 juga dapat diperoleh Pendapatan Regional per kepala atau
per satu orang penduduk. Tahun 2006 pendapatan per kapita penduduk Kabupaten
Sukabumi adalah Rp. 478.458 meningkat pada Tahun 2009 menjadi Rp. 623.785.
Terdapat kenaikan pendapatan per kapita rata-rata 10% per tahun dari Tahun 2006
2009. Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 40

Tabel 2.18
Pendapatan per Kapita Penduduk Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2006 2009
2006
PDRB dengan Minyak dan
Gas Bumi
Jumlah Penduduk Kab.
Sukabumi (Data Dinas
Kependudukan dan Casip)
Pendapatan per Kapita per
tahun
Pendapatan per Kapita per
bulan

2007

2008

2009

13.163.815,57

14.596.938,13

16.133.202,64

17.264.686,11

2.292.752

2.296.723

2.302.909

2.306.443

Rp5.741.491

Rp6.355.550

Rp7.005.575

Rp7.485.416

Rp478.458

Rp529.629

Rp583.798

Rp623.785

Sumber : Hasil Analisis


Untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi Tahun
2005 2009, digunakan PDRB Berdasarkan harga konstan tahun 2000 :
Tabel 2.19
PDRB Kabupaten Sukabumi Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000
Tahun 2005 - 2009
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Tanpa Migas
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
Bangunan
Perdag, Hotel,
Restoran
Angkutan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
Jasa Pemerintahan
Umum
Jasa Swasta
PDRB dengan Minyak
dan Gas Bumi
PDRB tanpa Minyak
dan Gas Bumi

2005

2006

2007

2008

2009

2.653.509,35

2.675.458,79

2.759.700,5
4

2.840.655,47

2.946.901,27

362.693,75

365.039,13

378.452,02

389.910,41

401.368,82

1.246.733,58

1.336.373,72

1.368.571,1
6

1.437.684,00

1.485.539,75

78.358,13

82.410,64

88.450,28

93.703,91

99.134,06

149.750,56

157.327,94

173.838,83

184.855,23

1.210.891,59

1.326.199,11

1.524.833,19

1.591.444,29

364.709,31

389.478,10

163.274,94
1.449.602,9
2
397.152,18

412.143,54

425.907,32

24.559,02

26.970,72

28.819,15

30.878,80

32.938,45

283.326,92

287.001,32

295.134,41

306.140,58

316.692,99

440.225,84

449.809,39

453.182,96

462.255,08

470.026,75

310.811,85

323.291,74

343.157,22

353.250,12

7.125.569,90

7.419.360,60

8.015.201,03

8.308.059,05

6.997.589,91

7.290.894,29

332.312,45
7.714.653,0
1
7.581.834,8
8

7.878.719,76

8.167.914,65

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi


Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 41

Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi dari tahun ke


tahun cenderung mengalami penurunan. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 2009 adalah 3,91 %, angka ini masih di bawah
target laju pertumbuhan ekonomi nasional. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
yang paling tinggi untuk setiap sektor di Kabupaten Sukabumi adalah Sektor
Komunikasi 7,62%, kemudian Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7,10 %, Listrik, Gas,
dan Air Bersih 6,06 %, dan Bangunan (Konstruksi) 5,41 %. Sektor pertanian yang
memberi kontribusi PDRB terbesar rata-rata laju pertumbuhan ekonomi nya hanya
sebesar 2,66 %.
Tabel 2.20
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sukabumi
Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000
Tahun 2005 - 2009
Lapangan Usaha

2006

2007

2008

2009

Rata2

Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Tanpa Migas
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
Bangunan
Perdag, Hotel,
Restoran
Angkutan

0,83%

3,15%

2,93%

3,74%

2,66%

0,65%

3,67%

3,03%

2,94%

2,57%

7,19%

2,41%

5,05%

3,33%

4,49%

5,17%

7,33%

5,94%

5,80%

6,06%

5,06%

3,78%

6,47%

6,34%

5,41%

9,52%

9,31%

5,19%

4,37%

7,10%

6,79%

1,97%

3,77%

3,34%

3,97%

Komunikasi
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Jasa Pemerintahan
Umum
Jasa Swasta
PDRB dengan
Minyak dan Gas
Bumi
PDRB tanpa Minyak
dan Gas Bumi

9,82%

6,85%

7,15%

6,67%

7,62%

1,30%

2,83%

3,73%

3,45%

2,83%

2,18%

0,75%

2,00%

1,68%

1,65%

4,02%

2,79%

3,26%

2,94%

3,25%

4,12%

3,98%

3,90%

3,65%

3,91%

4,19%

3,99%

3,92%

3,67%

3,94%

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 42

2. Investasi
Perkembangan investasi di Kabupaten Sukabumi cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS Kabupaten Sukabumi pada
tahun
Rp.

2007

tercatat

nilai

677.470.318.100.

investasi

Industri

besar

di

Kabupaten

memiliki

nilai

Rp. 623.136.068.000 yang menyerap 30.001 tenaga kerja.

Sukabumi

sebesar

investasi

sebesar

Industri menengah

memiliki nilai investasi Rp10.950.894.000 yang menyerap sekitar 2.283 tenaga kerja.
Industri kecil formal memiliki nilai investasi Rp25.151.954.000 yang menyerap
14.659 tenaga kerja, dan Industri Kecil Non Formal yang ternyata memiliki nilai
investai yang cukup besar Rp18.231.402.serta mampu menyerap tenaga kerja paling
banyak yaitu 44.119 orang.
Tabel 2.21
Nilai Investasi Industri di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2007
Jenis Industri
Industri Besar
Industri
Menengah
Industri Kecil
Formal
Industri Kecil
Non Formal
Jumlah

Unit
Usaha

Investasi

Tenaga
Kerja

rata2 investasi /
unit

rasio tenaga
kerja / unit

97

Rp623.136.068.000

30.001

Rp6.424.083.175

309

30

Rp10.950.894.000

2.283

Rp365.029.800

76

1.075

Rp25.151.954.000

14.659

Rp23.397.167

14

17.674

Rp18.231.402.100

44.119

Rp1.031.538

18.876

Rp677.470.318.100

91.062

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi

3. Keuangan Daerah
Jumlah total pendapatan daerah Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pada Tahun 2005 realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Sukabumi sebesar Rp. 626.160.761.971 meningkat lebih dari dua kali lipat pada
tahun 2009 menjadi Rp. 1.431.706.893.101. Rata-rata capaian target pendapatan
103,3 %. Persentase pertumbuhan pendapatan daerah cenderung menurun dari

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 43

tahun ke tahun, rata-rata pertumbuhan pendapatan dalam kurun waktu 2005


2009 adalah 23,55 % per tahun.
Tabel 2.22
Perkembangan Jumlah Total Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2005 2009
PENDAPATAN

Tahun

Anggaran

Realisasi

% Capaian
Target

% Pertumbuhan

2005

Rp610.371.171.000

Rp626.160.761.971

102,59%

2006

Rp885.621.383.000

Rp897.128.900.646

101,30%

43,27%

2007

Rp1.052.084.304.000

Rp1.106.308.945.430

105,15%

23,32%

2008

Rp1.210.743.928.000

Rp1.222.180.912.785

100,94%

10,47%

2009

Rp1.342.855.120.000

Rp1.431.706.893.101

106,62%

17,14%

103,32%

23,55%

Rata2

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi dan Hasil Analisis


Hasil analisis rentang tahun 2005 2009, dari total Pendapatan Daerah,
proporsi yang paling kecil berasal dari Pendapatan Asli Daerah / PAD (5,59 % 7,15%), yang paling besar berasal dari Dana Perimbangan (79,78 % - 86,79 %), dan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah (7,23 % - 14,61 %).
a. Pendapatan Asli Daerah
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi selama kurun
waktu 5 Tahun (2004-2009), mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dari Tahun
2005 sebesar Rp. 40.633.013.731 menjadi Rp. 80.086.088.393 pada tahun 2009,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 44

Tabel 2.22
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2005 - 2009

Tahun

Pendapatan
Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Dipisahkan

2005

Rp8.787.705.735

Rp21.477.302.604

Rp2.260.319.208

Rp8.107.686.184

Rp40.633.013.731

2006

Rp9.845.572.312

Rp29.612.291.075

Rp3.254.297.624

Rp10.933.022.140

Rp53.645.183.151

2007

Rp11.234.399.206

Rp37.158.476.507

Rp3.803.358.207

Rp14.603.110.873

Rp66.799.344.793

2008

Rp13.596.928.718

Rp44.617.421.393

Rp5.852.965.675

Rp23.335.108.765

Rp87.402.424.551

2009

Rp14.779.112.925

Rp46.766.679.208

Rp4.685.945.386

Rp13.854.350.874

Rp80.086.088.393

Lain-lain PAD
yang Sah

Jumlah

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi


Penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi berasal
dari Retribusi Daerah kemudian Lain-Lain PAD Yang Sah, Pajak Daerah, dan yang
paling kecil adalah dari Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
Retribusi Daerah diperoleh dari 18 jenis retribusi terdiri dari Retribusi Jasa
Umum (10), Retribusi Jasa Usaha (5), dan Retribusi Perizinan Tertentu (3). Lain-lain
PAD yang sah diperoleh dari Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak dipisahkan,
Penerimaan Jasa Giro, Pendapatan Bunga Deposito, Pendapatan Denda Retribusi,
Pendapatan Fasilitas Sosial dan Umum,

Penjualan Kendaraan Dinas, dan

Pendapatan Lainnya. Pajak Daerah diperoleh dari tujuh pajak daerah yaitu Pajak
Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Penerangan Jalan/Genset, Mineral bukan Logam
dan Batuan, dan Pajak Parkir. Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan adalah Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik
Daerah.
Persentase pertumbuhan PAD dari tahun ke tahun tidak menentu, kadangkadang naik kadang-kadang turun, namun bila dirata-ratakan pertumbuhan PAD
kurun waktu 2005 2009 adalah 19,75 %.

Dari komponen PAD, rata-rata

pertumbuhan yang paling kecil adalah pendapatan yang berasal dari pajak daerah,
rata-rata pertumbuhannya hanya sebesar 13,97%. Komponen PAD yang lain ratarata pertumbuhannya di atas 20 %.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 45

b. Dana Perimbangan
Dana perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak (SDA),
Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pendapatan dari dana
perimbangan menunjukkan peningkatan terus setiap tahunnya, kenaikan yang
terjadi pada kurun waktu 2005 2009 lebih dari dua kali lipat, Tahun 2005 sebesar
Rp. 499.561.404.089 menjadi Rp. 1.142.458.841.028 pada tahun 2009, sebagaimana
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.23
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Sukabumi
Tahun 2004-2009
Tahun

Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak

Dana Alokasi
Umum

Dana Alokasi
Khusus

Jumlah

2005

Rp53.161.404.089

Rp446.400.000.000

2006

Rp56.059.932.812

Rp684.475.000.000

Rp38.050.000.000

Rp778.584.932.812

2007

Rp100.239.076.016

Rp759.683.000.000

Rp72.215.800.000

Rp932.137.876.016

2008

Rp81.442.812.092

Rp827.153.450.000

Rp96.746.000.000

Rp1.005.342.262.092

2009

Rp181.645.811.028

Rp855.787.030.000

Rp105.026.000.000

Rp1.142.458.841.028

Rp499.561.404.089

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi


Persentase pertumbuhan dana perimbangan dari tahun ke tahun cenderung
menurun, walau demikian bila dirata-ratakan pertumbuhan Dana Perimbangan
kurun waktu 2005 2009 lebih besar dari rata-rata pertumbuhan PAD (19,75 %),
rata-rata pertumbuhan Dana Perimbangan adalah 24,27 %. Rata-rata pertumbuhan
Dana Perimbangan yang paling kecil adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU), ratarata pertumbuhan DAU hanya sebesar 19,17 %. Sedangkan DAK dan Dana Bagi Hasil
Pajak / Bukan Pajak (SDA) rata-rata pertumbuhannya di atas 40%.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus,
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya, serta Pendapatan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 46

Lain-lain. Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah menunjukkan


peningkatan terus setiap tahunnya, kenaikan yang terjadi pada kurun waktu 2005
2009 lebih dari dua kali lipat, Tahun 2005 sebesar Rp. 85.966.344.151 menjadi
Rp. 209.161.963.680 pada tahun 2009, sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.24
Perkembangan Dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2004-2009

Tahun

DBH Pajak dari


Provinsi dan
Pemda Lainnya

Dana
Penyesuaian dan
Otonomi Khusus

Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemda Lainnya

Rp32.777.580.000

Pendapatan
Lain-lain

JUMLAH

2005

Rp53.188.764.151

2006

Rp64.898.784.683

Rp64.898.784.683

2007

Rp31.558.789.055

Rp5.000.000.000

Rp70.812.935.566

Rp107.371.724.621

2008

Rp48.490.174.301

Rp7.002.252.000

Rp73.830.066.361

Rp113.733.480

Rp129.436.226.142

2009

Rp55.347.197.195

Rp2.000.000.000

Rp151.813.303.100

Rp1.463.385

Rp209.161.963.680

Rp85.966.344.151

Sumber : DPPKAD Kabupaten Sukabumi


Persentase pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dari tahun
ke tahun cenderung naik turun secara drastis, namun bila dirata-ratakan
pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah kurun waktu 2005 2009
berada di atas rata-rata pertumbuhan PAD (19,75 %) dan pertumbuhan Dana
Perimbangan (24,27%). Rata-rata pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah sebesar 30,77 %.
2.1.5 Prasarana Dan Sarana Daerah
Pembangunan prasarana

dan sarana

adalah bagian integral dari

pembangunan daerah, serta merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.


Jenis Prasarana dan sarana daerah meliputi Sumber daya air, transportasi dan
perhubungan, Energi, Ketenagalistrikan, Pos Dan Telematika, Perumahan Dan
Permukiman.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 47

1. Sumber Daya Air


Air merupakan kebutuhan pokok manusia untuk melangsungkan kehidupan
dan meningkatkan kesejahteraannya. Pembangunan di bidang sumber daya air
pada dasarnya adalah upaya untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh
masyarakat untuk mendapatkan air agar mampu berperikehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif. Selain itu, pembangunan di bidang sumber daya air juga
ditujukan untuk mengendalikan daya rusak air agar tercipta kehidupan masyarakat
yang aman.
Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya
air, baik air permukaan maupun air tanah. Kerusakan lingkungan yang semakin luas
akibat kerusakan hutan secara signifikan telah menyebabkan penurunan daya
dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Hal yang
memprihatinkan adalah indikasi terjadinya proses percepatan laju kerusakan daerah
tangkapan air. Kecenderungan meluas dan bertambahnya jumlah DAS kritis telah
mengarah pada tingkat kelangkaan dan peningkatan daya rusak air yang semakin
serius. Selain itu, kelangkaan air yang terjadi cenderung mendorong pola
penggunaan sumber air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air tanah
secara berlebihan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan permukaan dan
kualitas air tanah.
Menurunnya

kemampuan

penyediaan

air.

Berkembangnya

daerah

permukiman dan industri telah menurunkan area resapan air dan mengancam
kapasitas lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas infrastruktur
penampung air seperti waduk dan bendungan makin menurun sebagai akibat
meningkatnya sedimentasi, sehingga menurunkan keandalan penyediaan air untuk
irigasi maupun air baku. Kondisi ini diperparah dengan kualitas operasi dan
pemeliharaan yang rendah sehingga tingkat layanan prasarana sumber daya air
menurun semakin tajam.
Kabupaten Sukabumi mempunyai ketersediaan air terbesar di Jawa Barat,
namun tidak tersedia secara merata sepanjang tahun.Berdasarkan siklus hidrologi,

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 48

80% air tersedia pada musim hujan (durasi 5 bulan), dan 20% air tersedia pada
musim kemarau (durasi 7 bulan).
Yang memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air baku di Kab
Sukabumi adalah sungai mempunyai 558 Sungai dengan debit Q = 3.627 m3/dt
panjang 3.003,57 Km , 39 Situ, Q = 29.25 m3/dt seluas 25,50 Ha serta 520 Mata Air
dengan debit ( Q ) 650 m3/dt potensi ketersediaan air yang ada tidak optimal karena
kondisi Catcment Area yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan menurunnya
nilai kemanfaatan air sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan
air.
Areal irigasi potensial mencapai 19 Daerah Irigasi > 500 Ha mencapai
20.792,00 Ha, 1024 Daerah Irigasi < 500 Ha : 35.138,00, 756 Daerah Irigasi Tadah
Hujan : 7.635,00 dari areal yang ada yang berfunsi secara optimal jaringan irigasi
baru mencapai 40 % karena disebabkan oleh Catcment Area yang terdegradasi,
kondisi jaringan irigasi yang mengalami penurunan fungsi, pemakai air kurangnya
tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan minimnya dana pemeliharan. Areal
irigasi tersebut berfungsi untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Daerah
maupun Nasional.
2. Transportasi Dan Perhubungan
Transportasi secara umum berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, Pada umumnya infrastruktur
transportasi mengemban fungsi pelayanan publik. Di sisi lain transportasi juga
berkembang sebagai industri jasa.
Permasalahan yang masih dihadapi pada pembangunan lalu lintas angkutan
jalan sampai dengan tahun 2009, baik prasarana dan sarana moda transportasi jalan
terutama adalah belum optimalnya kelaikan prasarana dan sarana jalan, disiplin dan
keselamatan lalu lintas di jalan, serta perkembangan armada dan pergerakan
angkutan jalan yang terus meningkat dan tidak sebanding dengan perkembangan
panjang dan kapasitas prasarana jalan. Di samping itu, masalah kemacetan dan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 49

dampak polusi udara khususnya di daerah utara Kabupaten Sukabumi seperti


Wilayah Cicurug, Cibadak, Cisaat, dan Sukabumi masih merupakan tantangan yang
harus diatasi. Dimana akibat kemacetan akan berdampak kepada Biaya Operasi
Kendaraan (BOK) yang sangat tinggi dan polusi akan berdampak kepada gangguan
Kesehaatan Masyarakat yang nilai uangnya tidak bisa diukur.
Jumlah kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas, serta pelanggaran
muatan lebih di jalan masih tinggi sehingga memerlukan koordinasi dan upaya yang
lebih intensif di masa depan. Tingkat jangkauan pelayanan angkutan jalan di wilayah
perdesaan dan terpencil masih terbatas, dilihat dari terbatasnya pemba-ngunan
prasarana jalan dan penyediaan angkutan umum perintis.
Sasaran pembangunan Pelayanan Perhubungan diarahkan kepada upaya
penyelenggaraan transportasi guna mewujud-kan Kabupaten Sukabumi yang lebih
sejahtera. Guna mendukung perwujudan kesejah-teraan masyarakat, pelayanan
transportasi difungsikan mela-lui penyediaan jasa transportasi guna mendorong
pemera-taan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas dengan harga
terjangkau, baik di perkotaan maupun di per-desaan, mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta untuk
memperlancar mobilitas orang, distribusi barang dan jasa serta mendorong
pertumbuhan

sektor-sektor

ekonomi

daerah.

Dalam

rangka

mendukung

perwujudan Kabupaten yang berdaya saing, diupayakan penyediaan aksesibilitas


transportasi wilayah perbatasan dan wilayah terisolasi untuk mendorong
kelancaran mobilitas orang, distribusi barang dan jasa, serta mempercepat
pengembangan wilayah dan mempererat hubungan antar wilayah dalam di
Kabupaten Sukabumi.
3. Prasarana Jalan
Jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan penting dalam
mendukung pembangunan daerah serta mempunyai kontribusi terbesar dalam
melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditas perdagangan dan
industri. Prasarana jalan semakin diperlukan untuk menjembatani kesenjangan dan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 50

mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar-wilayah, antar-perkotaan


dan antar-perdesaan.
Sampai pada tahun 2009 dihadapi tantangan menurunnya kualitas
pelayanan jalan di jalur-jalur utama perekonomian akibat meningkatnya volume
kendaraan maupun muatan dan dimensi berlebih yang antara lain di ruas jalan
Ciawi Cicurug - Sukabumi Gekbrong sehingga akibat dari itu semua
mengakibatkan cost produksi ekonomi menjadi tinggi akibat dari kemacetan yang
bedampak kepada meningkatnya Biaya Operasi Kendaraan (BOK ).
Berbagai tantangan lain yang dihadapi terutama :
- Meningkatnya muatan dan dimensi berlebih dan rendahnya alokasi dana
pemeliharaan,
- Masih tingginya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat
produksi ke pemasaran, termasuk masih banyaknya daerah yang terisolasi,
Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, menyebabkan
alokasi yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan
tanggap darurat,
- Mewujudkan keseimbangan dan keterkaitan pembangunan dan pengembangan
wilayah (termasuk daerah terisolasi, daerah perbatasan, pulau-pulau kecil)
dalam rangka memperkokoh persaudaraan di Kabupaten Sukabumi,
- Semakin terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membiayai pembangunan
prasarana jalan dibandingkan dengan tuntutan kebutuhan yang ada, sehingga
diperlukan upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana yang
ada, dan mencari terobosan sumber-sumber pendanaan dari masyarakat atau
swasta,
- Rumitnya

masalah

hukum

dan

investasi,

menyebabkan

terlambatnya

pelaksanaan pembangunan jalan Tol Ciawi Sukabumi


- Sesuai dengan tuntutan masyarakat, diperlukan upaya-upaya percepatan proses
reformasi, dan penyelenggaraan pembangunan yang lebih transparan dan
akuntabel, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha yang lebih baik.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 51

Panjang jalan yang ada di wilayah di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2007
yang dikelola oleh negara sepanjang 49.932 km, dikelola propinsi sepanjang
426.448 km, dan yang dikelola kabupaten sepanjang 1.316.300 km dan jalan desa
sepanjang 408.350 km. Panjang jalan yang dikelola Kabupaten Sukabumi, sebagian
besar telah diaspal dengan persentase sebesar 61,92 %, sisanya masih berupa kerikil
dan tanah sebesar 38,08 %. Dari segi kondisi jalan aspal yang kondisinya baik dan
sedang hanya sebesar 39,19 %, sisanya 60,81 % pada kondisi sedang rusak, rusak,
dan rusak berat. Berdasarkan kelas jalan, klasifikasi jalan yang berada di wilayah
Kabupaten Sukabumi termasuk jalan kelas III.
Tabel 2.26
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang berwenang dan keadaan
jalan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2008(dalam Km)
No

Uraian
Jenis Permukaan

2006

a.Diaspal
b.Kerikil
c.Tanah
d.Tidak dirinci
Jumlah
Kondisi Jalan
a.Baik
b.Sedang
c.Rusak Sedang
d.Rusak
e.Rusak Berat
Jumlah
Kelas Jalan
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IIIA
Kelas IIIB
Kelas IIIC
Tidak Terinci
Jumlah
a.Diaspal
b.Kerikil
c.Tanah
d.Tidak Dirinci
Jumlah

49.932
49.932

Jalan Negara
2007

Jalan Propinsi
2007

2008

2006

49.932
49.932

115.090
115.090

426.448
426.448

426.448
426.448

300.100
300.100

16.200
28.932
4.800
49.932

16.200
28.932
4.800
49.932

16.200
28.932
4.800
49.932

255.869
85.290
63.967
21.322
426.448

255.869
85.290
63.967
21.322
426.448

255.869
85.290
63.967
21.322
426.448

49.932
49.932
815.050
459.650
41.600
1.316.300

49.932
49.932
815.050
459.650
41.600
1.316.300

49.932
49.932
1.236.175
431.050
61.300

426.448
426.448
117.690
73.400
217.260
408.350

426.448
426.448
117.690
73.400
217.260
408.350

426.448
426.448
95.430
295.065
114.035
408.350

1.728.525

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

2008

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

Kondisi Jalan
a.Baik
b.Sedang
c.Sedang Rusak
d.Rusak
e.Rusak Berat
Jumlah
Kelas Jalan
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IIIA
Kelas IIIB
Kelas IIIC
Tidak Terinci
Jumlah

II - 52

22.900
311.750
456.450
485.600
39.600
1.316.300

22.900
311.750
456.450
485.600
39.600
1.316.300

170.050
574.625
376.050
117.450
1.238.175

18.800
110.850
30.100
278.700
408.350

18.800
110.850
30.100
278.700
408.350

2.700
56.400
30.230
6.100
408.350

278.500
18.200
1.019.300
1.316.300

278.500
18.200
1.019.300
1.316.300

278.500
18.200
1.019.300
1.316.300

408.350
408.350

408.350
408.350

408.350
408.350

Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Sukabumi, 2008

4. Perkeretaapian
Perkeretaapian diselenggarakan berdasarkan azas manfaat, adil dan merata,
berdasarkan kepada keseimbangan kepentingan umum, keterpaduan dan percaya
diri sendiri, dan bahwa perkeretaapian ditujukan untuk memperlancar perpindahan
orang dan/atau barang secara massal, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan
stabilitas serta sebagai pendorong dan penggerak pembangunan. Sampai saat ini,
perkeretaapian masih berkembang terbatas, serta kontribusi berdasarkan pangsa
angkutan yang dihasilkan, masih sangat rendah dibandingkan moda angkutan lain.
Disisi lain minat masyarakat dalam pelayanan perkeretaapian sangat tinggi, hal ini
terbukti dengan sangat tingginya jumlah penumpang.
5. Transportasi Udara
Pengembangan sarana transportasi udara merupakan langkah maju dalam
pengembangan wilayah selatan Jabar pada umumnya dan Sukabumi selatan pada
khususnya. Transportasi udara merupakan sarana transportasi pilihan bagi
wisatawan, pengusaha, dan masyarakat. Saat ini wisatawan yang datang ke
Kabupaten Sukabumi masih menggunakan sarana transportasi darat, untuk dapat

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 53

mewujudkan Transportasi udara di Kabupaten Sukabumi perlu dituntaskan studi


kelayakan Bandara yang dilakukan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan
Pemerintah Daerah.
6. Energi, Ketenagalistrikan, Pos, Dan Telematika
a. Energi
Ketersediaan energi saat ini merupakan isu nasional yang membutuhkan
penanganan yang tepat. Potensi energi Panas Bumi di Kabupaten Sukabumi
cukup

besar,

namun

pemanfaatannya

masih

terbatas.

Keterbatasan

pemanfaatan Sumber energi tersebut harus direncanakan, diintegrasikan dan


dikonsolidasikan secara optimal.
b. Ketenagalistrikan
Tenaga listrik sebagai salah satu bentuk energi vital yang memegang peranan
penting

dalam

mendorong

berbagai

aktivitas

sosial

ekonomi

untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah Pelanggan yang menggunakan


listrik pada tahun 2008/2009 tercatat sebanyak 407.231 Pelanggan dengan
jumlah tersambung sebesar 414.869.410 VA dan yang yang terjual 761.294.746
KWH. (sumber PLN Cabang Sukabumi)
c. Pos Dan Telekomunikasi
Selama satu dekade terakhir telah terjadi pergeseran paradigma dalam
perekonomian dunia, yaitu beralihnya masyarakat industri menjadi masyarakat
informasi yang didorong oleh kemajuan teknologi serta ditandai dengan
semakin meningkatnya peran informasi dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
manusia.
Dalam era informasi, pos dan telekomunikasi mempunyai arti strategis karena
tidak saja berperan dalam percepatan pembangunan ekonomi, tetapi juga
dalam berbagai aspek lain seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta
pendukung aspek politik dan pertahanan keamanan. Dalam rangka menjamin

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 54

kelancaran arus informasi, perlu dilakukan perluasan jangkauan serta


peningkatan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.
Di Kabupaten Sukabumi secara umum layanan pos baru mecapai pada tingkat
Kecamatan, namun untuk menjangkau keseluruh pelosok Desa/ Kelurahan perlu
adanya upaya-upaya penanganan secara bertahap.
7. Perumahan Dan Permukiman
Di Kabupaten Sukabumi, penyediaan perumahan khususnya untuk
masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, selama ini difasilitasi oleh Perum
Perumnas sebagai developer milik pemerintah, namun di dalam melakukan
pembangunan perumahannya masih terbatas.
Pembangunan prasarana dan sarana permukiman yang meliputi air bersih
dan penyehatan lingkungan (air limbah, persampahan dan drainase) banyak
kemajuan yang telah dicapai, namun demikian cakupan pelayanan air bersih dan
penyehatan lingkungan di Kabupaten Sukabumi masih jauh dari memadai dimana
kondisinya adalah sebagai berikut :
a. Air Bersih
Sistem air bersih terbangun baru melayani 30.545 jaringan air minum (Skala
Ibukota Kecamatan) atau 40% penduduk perkotaan, 85.475 jaringan air minum
(Skala Perkotaan) dan dan yang sudah terlayani jaringan air minum (Skala
Perdesaan) adalah sebanyak 172 Desa/Kelurahan dari 367 Desa/Kelurahan di
Kabupaten Sukabumi. Untuk Skala Ibukota Kecamatan dan Skala Perkotaan
sebagian besar dilayani oleh PDAM (90%) dimana permasalahannya adalah Dari
tahun 2007-2009 jumlah penduduk yang terlayani air bersih meningkat tetapi
cakupan

layanan

menurun

karena

keterbatasan

sumber

air

baku.

(Sumber:Persatuan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi), sedangkan


jaringan air minum (Skala Perdesaan) masih disubsidi oleh pemerintah karena
masyarakat miskin di kawasan rawan air terutama di perdesaan dan daerah

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 55

terpencil masih harus berjuang untuk mendapatkan air bersih pada saat musim
kemarau dibanding kelompok yang lebih mampu di perkotaan
b. Sanitasi (PLP)
Pelayanan sistem pengolahan air limbah di kabupaten Sukabumi masih terbatas,
pelayanan terpusat hanya pada

diperkotaan

tingkat pelayanan sanitasi

(jamban) di perkotaan mencapai 50% penduduk diperkotaan dan perdesaan 23


% penduduk dimana Prasarana MCK saat ini tahun 2007 baru tersedia 360 unit
dari target tahun 2010 menjadi 1100 unit jadi masih jauh dari target yang
diinginkan.
c. Persampahan.
Pengelolaan persampahan di Kabupten Sukabumi baru bisa melayani 19
Kecamatan

dengan

jumalah

desa/kelurahan

terlayani

sejumlah

58

desa/kelurahan
Kondisi pengelolaan persampahan di Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi 5
korwil. Masing-masing korwil mempunyai cakupan pelayanan yang berbedabeda, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.27
Wilayah Pelayanan dan Jumlah Sarana dan Prasarana Persampahan
Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2007
No

Wilayah

Cakupan
Truk Sampah
Pelayanan (Jiwa)
80.509
5

TPS

Kontainer

TPA

84

Sukabumi

Cibadak

35.325

48

Cicurug

37.565

45

Palabuanratu

39.285

54

18

Jampangkulon

21.202

19

Jumlah

213.886

20

250

32

Sumber : Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kab. Sukabumi

Data Volume Sampah yang ditangani oleh Kantor Kebersihan berdasarkan


tempat asal sampah dari Tahun 2005 2007 adalah sebagai berikut :
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 56

Tabel 2.28
Data Volume Sampah (m ) yang Terkumpul di TPS dan Non TPS
Menurut Asa Sampah Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2007
3

Asal Sampah

Tahun
2005

2006

2007

Permukiman

100.087

101.892

104.892

Tempat Komersil

219.848

220.947

225.362

Kawasan Industri

26.088

26.226

26.352

Fasilitas Lain

6.552

8.971

9.216

352.575

358.036

365.822

Jumlah

Sumber : Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kab. Sukabumi

Permasalahan Yang Dihadapi adalah banyaknya timbunan sampah yang


terkumpul belum optimal penanganannya tertangani (diangkut/ditanam)
sehingga pada saat sampah tersebut menjadi terdekomposisi dan menimbulkan
bau yang menganggu pernafasan dan mengundang lalat yang merupakan
pembawa dari berbagai jenis penyakit dikarenakan masih kurangnya
penyediaan tempat sampah yang memadai , masih banyaknya masyarakat yang
membuang sampah kesungai, khususnya masyarakat perkotaan, pada beberapa
daerah yang padat penduduknya TPS sangat kecil dn tidak cukup untuk
menampung sampah yang ditimbulkan, masih terbatasnya jumlah truk yang
dijadikan sebagai pengangkut sampah, luas TPA yang digunakan semakin kecil
Untuk menoptimalkan pengelolaan persampahan selanjutnya diperlukan
penanganan secara terintegrasi yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat
dan swasta agar bisa dicapai pelayanan secara optimal.
d. Saluran drainase di perkotaan
Perbaikan / pembangunan saluran drainase di perkotaan dilakukan untuk
menurunkan lamanya waktu genangan di daerah perkotaan belum optimal
dimana rencana Pembangunan jaringan drainase dari 18.000 m menjadi
50.000m pada tahun 2010, saat ini belum mencapai, karena alokasi anggaran
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 57

pembangunan belum optimal disesuaikan dengan kebutuhan permasalahan lain


adalah penanganan genangan air di ruas jalan perkotaan yang merupakan
kewenangan provinsi dan pusat karena kurangnya koordinasi penanganan
sehingga

pembebanan

anggaran

pembangunan

dan

pemeliharaannya

ditanggung oleh daerah yang seharusnya beban pemerintah provinsi dan pusat.
e. Perumahan dan Permukiman
Masih adanya permukiman kumuh tersebar di berbagai ibu kota kecamatan
yang penduduknya padat dimana permasalahan utamanya adalah masih
rendahnya partisipasi masyarakat dalam penanganan kawasan kumuh termasuk
pendanaan dan menumbuhkan gerakan masyarakat.
Masalah perumahan permukiman di Kabupaten Sukabumi selain pemenuhan
kebutuhan rumah yang masih belum mencukupi antara lain : permukiman
kumuh, rumah di bantaran sungai, dan rumah di daerah bencana. Kawasan
permukiman kumuh di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 tercatat sebanyak
160 lokasi dengan luas 7.739 ha. Lokasi permukiman kumuh tersebut ditemui di
Kecamatan-Kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Sagaranten, Pelabuanratu,
Simpenan,

Warungkiara,

Bantargadung,

Cikembar,

Cisaat,

Cicurug,

Kalapanunggal, dan Cisolok. Jumlah keluarga yang berada di kawasan


permukiman kumuh di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 adalah 7.661
keluarga dan meliputi 6.161 bangunan. Adapun untuk rumah di bantaran
sungai, pada tahun 2008 tercatat masih ada 1.828 keluarga yang bertempat
tinggal di bantaran sungai atau sebanyak 1.269 bangunan. Masalah perumahan
permukiman lainnya di Kabupaten Sukabumi adalah keluarga yang bertempat
tinggal di bawah jaringan listrik tegangan tinggi yaitu sebanyak 4.848 keluarga
atau sejumlah 1.542 bangunan. Dilihat dari aspek keselamatan, terdapat 7.314
keluarga yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana, meliputi 4.164
keluarga pada daerah rawan longsor, 2.209 keluarga pada daerah rawan banjir
dan 941 keluarga pada daerah rawan bencana lainnya.
Pasar perumahan yang ada tidak dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke
bawah backlog stok rumah masih tinggi dibandingkan

dengan kebutuhan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 58

tambahan rumah per tahun disamping itu rumah yang ada, kualitasnya tidak
layak huni.
Pengembangan perumahan swadaya masih terkendala terbatasnya kemampuan
ekonomi masyarakat, ketersediaan tanah dan pembiayaan; disamping itu
bantuan bahan bangunan bergulir untuk perumahan swadaya belum
sepenuhnya dimanfaatkan, perlu dukungan pemberian kredit mikro dari
Bank/Lembaga Keuangan, serta dukungan prasarana dan sarana, fasos dan
fasum seperti listrik dsb.
Mengingat sifatnya sebagai kebutuhan dasar manusia yang pada umumnya
tidak cost-recovery maka keterlibatan badan usaha milik swasta dan masyarakat
dalam penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman sangat
diperlukan karena keterlibatannya sampai saat ini masih terbatas.
2.1.6 Sosial Budaya Daerah
1. Kependudukan
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan
langkah

penting

dalam

mencapai

pembangunan

berkelanjutan.

Hal

ini

diselenggarakan melalui pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas


insani dan sumber daya manusia. Karakteristik pembangunan antara lain
dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana,
dan dengan cara pengembangan kualitas penduduk, melalui pewujudan keluarga
kecil yang berkualitas dan mobilitas penduduk. Dalam kaitan itu, aspek penataan
administrasi

kependudukan

merupakan

hal

penting

dalam

mendukung

perencanaan pembangunan daerah.


Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan (lihat Tabel 2.29). Berdasar Hasil Sensus BPS Tahun 2010, penduduk
Kabupaten Sukabumi tercatat sebanyak 2.339.348 jiwa, dengan komposisi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 59

penduduk laki-laki sebanyak 1.191.489 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak


1.147.859 jiwa.
Tabel 2.29
Perkembangan Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 2010
2005
Jumlah
Penduduk
Laki-laki
Jumlah
Penduduk
Perempuan
Jumlah
Rasio Jenis
Kelamin

2006

Tahun
2007

2008

2009

2010

1.136.359

1.151.103

1.151.413

1.158.964

1 .167.580

1.191.489

1.088.634

1.089.798

1.106.840

1 .118 .056

1 .126.162

1.147.859

2.224.993

2.240.901

2.258.253

2.277.020

2.293.742

2.339.348

103,66%

103,68%

103,80%

104,38%

105,63%

104,03%

Sumber : 2005 2009 Hasil SUSEDA. 2010 Hasil Sensus BPS


Berdasarkan struktur umur pada Tahun 2009, keadaan penduduk Kabupaten
Sukabumi memiliki komposisi usia non produktif sebesar 46,21 % yaitu penduduk
usia 0 19 tahun berjumlah 927.296 orang (40,43 %) dan penduduk usia di atas 65
tahun bejumlah 132.54 orang (5,78 %). Sedangkan penduduk usia produktif sebesar
1.233.904 orang (53,79 %).

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 60

Tabel 2.30
Struktur Umur Penduduk Kabupaten Sukabumi
Tahun 2009
Golongan
Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

04

116.410

146.287

262.697

59

108.010

107.220

215.230

10 14

142.325

121.643

263.968

15 19

99.605

85.796

185.401

20 24

68.050

81.203

149.253

25 29

89.065

93.830

182.895

30 34

86.970

69.186

156.156

35 39

91.875

88.627

180.502

40 44

84.170

80.457

164.627

45 49

76.405

64.457

140.862

50 54

59.595

55.186

114.781

55 59

46.960

33.898

80.858

60 - 64

30.140

33.830

63.970

65 - 69

25.225

22.000

47.225

70 74

16.150

16.627

32.777

75+

26.625

25.915

52.540

1.167.580

1.126.162

2.293.742

Jumlah

Persentase
Struktur
Penduduk
11,45%
9,38%
11,51%
8,08%
6,51%
7,97%
6,81%
7,87%
7,18%
6,14%
5,00%
3,53%
2,79%
2,06%
1,43%
2,29%

Sumber : Hasil Suseda 2009 BPS Jawa Barat

Hasil sensus BPS tahun 2010 rata rata kepadatan penduduk di Kabupaten
Sukabumi mencapai 562 jiwa per km2 (6 jiwa/ ha). Pada umumnya Kecamatan di
wilayah utara kepadatan penduduknya lebih tinggi dari pada kecamatan di wilayah
selatan . Hal ini berhubungan dengan kondisi alam dimana wilayah utara lebih subur
dari pada wilayah selatan. Selain itu fasilitas umum

lebih tersedia sehingga

mendorong terjadinya urbanisasi ke wilayah utara. Kecamatan Cisaat merupakan


kecamatan terpadat dimana kepadatan penduduknya mencapai 4.912 per km2,

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 61

disusul Kecamatan Parungkuda dengan kepadatan 2.763 per km2, dan Kecamatan
Kebonpedes dengan kepadatan 2.445 per km2. Daerah dengan kepadatan
penduduk terendah adalah Kecamatan Tegalbuleud 129 per km2, kemudian
Kecamatan Ciemas dengan kepadatan 164 per km2, dan Kecamatan Cidolog dengan
kepadatan 173 per km2.
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Sukabumi per tahun selama
sepuluh tahun terakhir dari tahun 2000 - 2010 sebesar 1,27 %. LPP Kecamatan
Cimanggu, Cicurug, dan Parungkuda adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sukabumi yakni 3,06 %, 3,01 %, dan 2,86
%. Kecamatan Cimanggu LPP nya tinggi karena setelah Tahun 2000 ada pemekaran
desa dari kecamatan induk yang masuk ke Cimanggu. LPP yang terendah adalah
Kecamatan Curugkembar, Cidolog, dan Kalibunder dengan LPP di bawah 0,05%.
Melihat LPP rata-rata tiap tahun selama sepuluh tahun, dari data hasil
sensus tercatat bahwa LPP Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 1990 - 2000
sebesar 1,81 %, sedangkan LPP dalam kurun waktu 1980 - 1990 masih di angka
1,99%.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang mampu
menunjukan seberapa jauh keberhasilan (performance) suatu wilayah dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, IPM dapat dijadikan
dasar buat penentuan target dan pengukuran kamajuan program-program
pembangunan secara keseluruhan yang langsung menyentuh pada kualitas
masyarakatnya

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 62

Tabel 2.30
IPM Kabupaten Sukabumi dan Komponennya
Tahun 2002 -2008
Komponen

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

AHH

64,60

64,8

64,82

65,43

65,89

65,94

66,43

AMH

95,12

96,17

96,23

87,78

96,71

96,96

97,11

RLS

5,86

5,90

6,45

6,56

6,61

6,67

6,73

PPP

548,28

550,2

550,2

554,47

558,94

562,09

563,09

IPM

66,60

67,13

67,56

68,62

69,2

69,42

69,85

Sumber : Survey IPM BPS


3. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan,
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi
lingkungan. Mengacu pada strategi nasional penanggulangan kemiskinan definisi
kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan
perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Definisi ini beranjak dari
pendekatan berbasis hak yang mengakui bahwa masyarakat miskin mempunyai
hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Keluarga miskin menurut Dinas KBPP Kabupaten Sukabumi adalah keluarga
Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahetra I. Data keluarga miskin berdasar pentahapan
keluarga sejahtera tertera pada tabel berikut :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 63

Tabel 2.31
Data Pentahapan Keluarga Sejahtera
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005 - 2008
Pentahapan Keluarga
Sejahtera
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
KK Miskin (Pra Sejahtera +
Sejahtera I)

2005
93.061
203.886
296.947

Tahun
2006
2007
126.560
128.027
162.595
168.391
289.155
296.418

2008
140.110
179.749
319.859

Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III Plus

212.248
76.732
20.072

219.688
91.783
22.883

224.132
91.616
26.254

228.814
91.718
27.104

Sumber : Dinas KB & PP Kabupaten Sukabumi

3. Pendidikan dan Kebudayaan


a. Pendidikan
Pengukuran keberhasilan pembangunan melalui pendekatan IPM dari aspek
Pendidikan dimulai dari Indeks Angka Melek Huruf (AMH), Angka Melek Huruf
(AMH), Indeks Rata-rata Lama Sekolah, Angka Rata-rata Lama Sekolah. Kemudian
analisis dilanjutkan terhadap indikator makro yang terkait dan ikut mempengaruhi
angka tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung seperti Angka
Partisipasi Kasar (APK).
Angka-angka yang ada pada beberapa indikator makro yang terkait dengan
aspek Pendidikan dari tahun 2006 sampai tahun 2007dapat dilihat pada Tabel 2.32.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 64

Tabel 2.32
Perkembangan Data Pendidikan
di Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2009
dan Target 2010

NO.

INDIKATOR KUNCI

Proyeksi Jumlah Penduduk


Seluruhnya
- Penduduk usia 0 - 6 th
(usia PAUD)
- Penduduk usia 3 - 6 th
(usia PAUD)
- Penduduk usia 5 - 6 th
(usia TK)
- Penduduk usia 7 - 12 th
- Penduduk usia 13 - 15 th
- Penduduk usia 16 - 18 th

Jumlah Siswa
- PAUD
- TK
- RA
- SD
- MI
- PLB
- SMP
- SMPT
- MTs
- SMA
- MA
- SMK
- Paket A
- Paket B
- Paket C
- Salafiah ula
- Salafiah Wustha

SPM
PROV.
20052010

Rencana
Target

KONDISI RIIL

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2.200.833

2.268.900

2.278.836

2.301.205

2.437.395

2.443.732

338.189

339.068

136.434

136.789

93.923

96.828

97.272

94.981

90.348

90.583

281.377

290.079

295.373

269.831

267.222

267.917

124.989

128.854

131.913

127.840

152.191

152.587

127.528

131.472

133.809

124.512

150.567

150.958

435.138

483.951

497.915

522.417

546.750

566.822

30.773

44.001

45.321

5.262

6.612

5.628

7.441

7.333

7.553

3.028

3.028

2.669

3.135

4.484

4.619

254.746

263.646

268.682

270.350

272.129

280.293

44.968

47.500

49.846

49.147

51.019

52.550

220

220

325

390

390

402

51.004

60.389

5.543

8.618

8.618

23.616

15.614

16.082

29.296

36.183

39.148

41.014

41.528

42.774

13.180

17.388

17.878

17.300

17.209

19.446

6.670

7.827

7.666

8.570

8.260

8.508

8.830

20.150

12.009

15.361

19.488

22.021

1.440

1.440

6.610

3.746

6.709

6.910

8.452

8.452

15.980

6.956

19.601

20.189

2.499

2.499

2.900

3.195

7.891

8.128

759

782

3.042

3.042

4.489

4.624

59.956

75.095

72.196

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

77.348

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

Jumlah Siswa Bedasarkan


Usia Sekolah

395.917

420.533

419.441

453.257

460.607

477.403

15.008

15.458

15.922

3.207

3.306

3.306

5.500

5.451

5.615

2.141

2.207

2.274

2.304

3.193

3.289

231.500

236.598

241.238

240.768

239.931

247.129

41.513

42.797

44.976

43.067

45.191

46.547

50.284

52.870

4.048

8.297

8.297

29.002

29.899

11.803

- PAUD ( 0 - 6 Tahun )
- TK ( 5 - 6 Tahun )
- RA ( 5 - 6 Tahun )
- SD ( 7 - 12 Tahun )
- MI ( 7 - 12 Tahun )
- PLB ( 7 - 12 Tahun )
- SMP ( 13 - 15 Tahun )
- SMPT ( 13 - 15 Tahun )
- MTs ( 13 - 15 Tahun )
- SMA ( 16 - 18 Tahun )
- MA ( 16 - 18 Tahun )
- SMK ( 16 - 18 Tahun )
- Paket A ( 7 - 12 Tahun )
- Paket B ( 13 - 15 Tahun )
- Paket C ( 16 - 18 Tahun )

- Salafiah ula ( 7 - 12 Tahun


)
- Salafiah Wustha ( 13 - 15
Tahun )
APK Prasekolah (PAUD, TK,
RA)

30

58.703

20.485

21.099

21.732

31.240

32.886

34.132

35.156

12.168

12.553

12.922

12.002

13.562

5.383

6.580

5.871

6.381

5.306

5.996

6.567

15.018

9.035

11.222

13.665

15.441

1.074

1.107

3.730

340

350

361

7.422

7.652

9.216

2.812

2.896

2.983

1.973

2.034

1.676

408

420

433

320

543

559

2.308

3.977

3.977

9,96

8,53

43,53

45,33

46,57

32,40

32,25

33,13

5,60

6,83

5,79

7,83

8,12

8,34

3,22

3,13

2,74

3,30

4,96

5,10

107,03

107,76

110,08

119,79

123,72

127,10

90,54

90,89

90,96

100,19

101,84

104,62

15,98

16,37

16,88

18,21

19,09

19,61

0,51

0,50

2,24

1,39

2,51

2,58

0,28

0,29

75,44

87,57

90,95

111,61

91,74

105,52

40,81

46,87

45,45

56,47

49,34

50,69

23,44

28,08

29,68

32,08

27,29

28,03

4,43

6,69

6,53

18,47

10,26

10,54

6,76

5,94

6,99

2,20

1,90

13,23

8,83

- RA
5

APK SD/MI/SDLB/Paket A

100

- SD
- MI
- Paket A
- Salafiah Ula
6

APK SMP/MTs/SMPLB/Paket
B
- SMP
- MTs
- SMPT
- Paket B

90

46.029

56.993

- Paud
- TK

II - 65

56.526

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

- Salafiah Wustha
7

APK SMA/MA/
SMK/SMALB/Paket C

80

- SMA
- MA
- SMK
- Paket C
8

APM SD/MI/SDLB/Paket A

100

- SD
- MI
- Paket A
9

APM SMP/MTs/SMPLB/Paket
B

90

- SMP
- MTs
- SMPT
- Paket B

II - 66

2,31

2,38

2,95

3,03

24,45

36,41

30,23

35,68

35,10

38,49

10,34

13,23

13,36

13,89

11,43

12,88

5,23

5,95

5,73

6,88

5,49

5,64

6,92

15,33

8,97

12,34

12,94

14,59

1,96

1,90

2,17

2,57

5,24

5,38

97,41

96,70

98,16

105,32

106,83

109,75

82,27

81,56

81,67

89,23

89,79

92,24

14,75

14,75

15,23

15,96

16,91

17,37

0,38

0,38

1,26

0,13

0,13

0,13

72,61

76,61

71,85

88,16

78,25

80,32

40,23

41,03

34,89

44,22

37,45

38,47

23,20

23,20

23,68

25,72

22,43

23,04

3,24

6,44

6,29

16,02

13,86

14,24

5,94

5,94

6,99

2,20

1,90

1,95

2,61

2,61

- Salafiah Wustha
10

APM SMA/MA/
SMK/SMALB/Paket C

70

- SMA
- MA
- SMK
- Paket C
11

12

20,17

27,23

21,77

24,84

20,85

23,47

9,26

9,26

9,38

10,38

7,97

8,98

4,22

5,00

4,39

5,12

3,52

3,97

5,15

11,42

6,75

9,01

9,08

10,23

1,55

1,55

1,25

0,33

0,28

0,29

94,67

100,00

75,61

75,00

Angka Melanjutkan
- SD/MI ke SMP/Mts

100

84,31

- SMP/MTs ke
SMA/MA/SMK

75

73,09

- SMA/MA/SMK ke PT

30

Angka Mengulang
- SD

- MI

- SMP

- MTs

- SMA

0.5

- MA

0.5

- SMK

0.5

88,75

91,41

77,75

80,08

90,55
87,90

4,75

3,44

3,23

2,22

1,67

0,9

2,09

1,40

1,37

1,12

0,80

0,50

1,17

0,90

0,87

0,51

0,55

0,30

0,10

0,08

0,05

0,05

0,04

0,01

0,82

0,63

0,60

0,28

0,04

0,01

0,04

0,03

0,00

0,02

0,01

0,005

0,37

0,28

0,25

0,25

0,23

0,10

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

13

14

Angka Drop Out

0,09

4,58

3,53

3,32

3,16

0,18

0,15

0,07

0,14

0,11

0,07

0,73

0,70

0,47

0,93

0,90

0,19

0,16

0,62

0,97

0,94

0,64

0,38

0,35

0,57

6,85

6,54

6,94

6,82

6,67

6,54

2,31

1,77

0,03

0,02

0,08

0,05

0,57

0,35

0,35

0,25

0,51

0,33

0,40

0,30

0,37

0,47

7,00

7,27

7,00

6,90

6,77

6,89

7,00

6,82

7,01

6,61

6,91

7,00

7,37

6,54

6,80

6,13

7,38

7,00

6,61

6,54

6,92

7,37

7,70

7,00

7,01

6,45

6,91

7,52

7,38

7,00

6,68

6,41

6,68

7,17

7,14

7,00

6,90

6,38

7,37

7,45

7,48

7,00

20.910

20.288

21.622

23.197

27.763

27.763

656

523

399

600

821

821

254

358

348

336

627

627

8.813

8.822

9.249

10.050

11.294

11.294

1.997

1.995

2.124

2.115

2.666

2.666

3.176

3.022

3.445

3.650

4.537

4.537

2.826

2.665

2.834

3.100

3.653

3.653

1.242

1.121

1.351

1.347

1.377

1.377

1.119

995

1.048

1.098

1.352

1.352

827

787

824

901

1.436

1.436

88

747

411

1.321

1.496

10

12

149

510

205

761

716

81

133

129

357

340

94

75

191

291

0,24

- MI

0,19

- SMP

0,95

- MTs

1,20

- SMA

0,25

- MA

1,26

- SMK

0,50

- MI
- SMP
- MTs
- SMA
- MA
- SMK
Jumlah Guru Seluruhnya
- TK
- RA
- SD
- MI
- SMP
- MTs
- SMA
- MA
- SMK
16

0,12

- SD

15

0,16

- SD

Rata-rata nilai UN

Jumlah Guru yang telah


lulus sertifikasi
- TK
- SD
- SMP
- SMA/SMK

II - 67

0,74

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

16

Rombel (Rombongan
Belajar)
- SD
- MI
- SMP
- MTs
- SMA
- MA
- SMK

17

Ruang Kelas SD

90

- Baik

Ruang Kelas MI

90

90

90

100

1.734

1.788

1.583

1.826

1.877

1.752

2.670

2.753

1.994

1.829

2.832

3.094

768

792

1.088

1.175

934

1.711

387

399

501

480

470

778

217

224

593

285

439

340

257

265

250

387

506

881

7.077

7.073

7.073

7.386

8.222

8.944

2851

3179

3373

2058

2058

1582

1182

920

2164

1836

2431

1467

805

1.496

1.496

1.517

1.566

1.622

581

622

651

1022

1266

454

454

395

298

189

461

420

471

246

167

1271

1748

1768

1778

846

1038

1333

1389

1399

244

233

282

247

42

133

132

65

1.496

1.163

1051

1120

1145

333

405

708

805

998

35

17

229

143

72

12

12

114

172

75

380

395

523

536

543

321

358

411

442

479

35

15

80

76

55

24

22

32

18

257

257

257

297

311

163

169

213

228

52

46

23

50

42

42

21

19

380

24
100

73

7219

434

35

- Rusak Berat

1.163

5.573

380

380

321

- Rusak Ringan/Sedang

- Rusak Berat

9.343

12

- Baik

- Rusak Ringan/Sedang

9.179

35

- Rusak Berat

- Baik

9.083

333

- Rusak Ringan/Sedang

Ruang Kelas MA

8.956

73

- Baik

22

8.887

244

- Rusak Berat

Ruang Kelas SMA

8.620

846

- Rusak Ringan/Sedang

21

17.899

461

- Baik

Ruang Kelas MTs

16.237

454

- Rusak Berat

20

15.065

581

- Rusak Ringan/Sedang

Ruang Kelas SMP

14.965

2.166

- Baik

19

8.917

2.060

- Rusak Berat
18

8.917

2.851

- Rusak Ringan/Sedang

II - 68

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

326

231

265

58

49

22

12

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

23

Ruang Kelas SMK

100

- Baik

201

- Rusak Ringan/Sedang

26

- Rusak Berat
24

25

26

231

II - 69

231

231

349

211

231

276

16

58

15

351

360

277

318

71

42

Pesentase Ruang Kelas Baik


(%)
SD/MI

39,56

39,57

43,26

44,29

66,52

79,38

SD

40,29

40,31

44,95

45,67

67,78

80,71

MI

38,84

38,84

41,58

42,91

65

78,05

SMP/MTs

80,19

80,19

87,49

71,81

75,22

82,92

SMP

72,74

72,74

81,67

76,26

78,56

78,68

MTS

87,63

87,63

93,32

67,36

71,88

87,16

SMA/MA/SMK

78,30

80,52

91,17

78,15

78,55

85,95

SMA

84,47

84,47

90,63

78,59

82,46

88,21

MA

63,42

65,76

82,88

76,77

74,28

81,29

SMK

87,01

91,34

100,00

79,08

78,92

88,33

Rasio Murid : Guru


- SD

40 : 1

31: 1

30 : 1

29 : 1

27 : 1

- MI

40 : 1

24 : 1

24 : 1

23 : 1

23 : 1

- SMP

28 : 1

21 : 1

20 : 1

17 : 1

20 : 1

- MTs

28 : 1

14 : 1

14 : 1

14 : 1

13 : 1

- SMA

23 : 1

16 : 1

16 : 1

13 : 1

13 : 1

- MA

23 : 1

8:1

8:1

7:1

8:1

- SMK

18 : 1

24 : 1

26 : 1

15 : 1

17 : 1

30 : 1

30 : 1

30 : 1

30 : 1

27 : 1

27 : 1

31 : 1

27 : 1

44 : 1

44 : 1

30 : 1

39 : 1

46 : 1

46 : 1

36 : 1

35 : 1

39 : 1

44 : 1

36 : 1

36 : 1

35 : 1

35 : 1

13 : 1

30 : 1

57 : 1

76 : 1

48 : 1

40 : 1

38

38

50

63

66

Rasio Murid : Rombel


- SD
- MI
- SMP
- MTs
- SMA
- MA
- SMK

27

Jumlah Sekolah SMK

28

Sekolah/Madrasah
Bertaraf Internasional

(30 40) : 1
(30 40) : 1
(30 40) : 1
(30 40) : 1
(30 40) : 1
(30 40) : 1
(30 40) : 1

38

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

29

Sekolah NSS
- SD
3

- SMP
30

18.714

- PAKET A
- PAKET B
- PAKET C

26

37

37

13

23.082

9.511

15725

256

1.440

6.610

3.746

6.709

1.420

8.452

15.980

6.956

19.601

4.300

2.499

2.900

3.195

7.891

2.925

15568

256

Jumlah Warga Belajar Non


Formal yang Lulus (WB)
- KF
- PAKET A
- PAKET B
- PAKET C

31

Jumlah Warga Belajar Non


Formal (WB)
- KF

30

II - 70

16.951

22.085

9.280

1.038

4.847

2.865

6.253

12.082

5.496

1.953

2.331

2.686

5175
15771
6721

1.420
4.300
2.925

Jumlah Warga Belajar Non


Formal yang Lulus (%)
- KF

90,58

95,68

97,57

99,00

100

- PAKET A

72,08

73,33

76,48

77,14

100

- PAKET B

73,98

75,61

79,01

80,46

100

- PAKET C

78,15

80,38

84,07

85,17

100

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi

b. Kebudayaan
Kebudayaan suatu bangsa hakekatnya adalah identitas, kepribadian, atau
jati diri bangsa itu, sehingga membangun kebudayaan adalah membangun identitas,
jati diri atau kepribadian bangsa itu. Persaingan antar bangsa pada dasarnya adalah
pertarungan untuk mempertahankan jati diri bangsa yang berlangsung dalam
kontek karakteristik kebudayaan yang dinamis yang terus berubah

seiring

perubahan yang dialami para pelaku budayanya.


Kehidupan sosial budaya masyarakat Kabupaten Sukabumi termasuk yang
bercorak heterogen namun masih dalam pengaruh dominasi kebudayaan suku
sunda. Dominasi ini dimungkinkan sebagai konsekuensi Kabupaten sukabumi
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 71

merupakan sub kultur dari lingkup kebudayaan yang hidup dan tinggal di wilayah
Jawa Barat (Sunda Pituin maupun Sunda Mukimin). Identitas kesundaan atau ciri
pribadi orang Sunda dapat terlihat dan terapresiasi antara lain dalam penggunaan
bahasa seharihari bahasa Sunda yang memiliki entonasi khas, kesenian,
kepribadian dan sistem kemasyarakatan orang Sunda.
Berbagai ungkapan tradisional Sunda yang masih digunakan di masyarakat
antara lain, silih asih, silih asah jeung silih asuh sebagai konsep kemasyarakatan
dan bernegara. Ungkapan cageur, bageur, pinter tur singer sebagai konsep
pembangunan manusianya

dan ungkapan genah, merenah tur tumaninah

digunakan sebagai konsep pembangunan rumah maupun lingkungan perumahan,


desa dan kota. Ungkapan tersebut merupakan gambaran pandangan hidup
masyarakat yang memiliki nilai nilai kehidupan bermasyarakat yang luhur dan
sangat penting untuk dipelihara, dilestarikan dan diwariskan kepada generasi
penerus.
Pengembangan kebudayaan yang berlandaskan nilai nilai luhur budaya lokal
diarahkan untuk mengimbangi perubahan masyarakat yang sangat cepat sebagai
akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
Di samping itu pengembangan kebudayaan dimaksudkan untuk menciptakan
iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu
merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan serta memperkaya
khasanah kebudayaan nasional.
c. Pemuda dan Olah Raga
Keberadaan pemuda di Indonesia memegang peranan yang sangat penting,
bahkan posisinya itu menentukan kualitas bangsa. Oleh karena itu, agar penentu
kualitas bangsa ini bisa berkiprah lebih besar lagi dalam proses pembangunan di
Indonesia, mereka harus diberdayakan seoptimal mungkin. Upaya untuk
memberdayakan pemuda antara lain melalui peningkatan kesempatan dalam
memperoleh

pendidikan

dan

pelatihan,

peningkatan

partisipasi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

dalam

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 72

pembangunan sosial politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamanan,


peningkatan kepeloporan dan kepemimpinan pemuda dalam pembangunan, dan
peningkatan kemandirian dalam berorganisasi.
Pemda Kabupaten Sukabumi menitikberatkan pemberdayaan pemuda ini ke
arah pembinaan organisasi kepemudaan melalui pembinaan Karang Taruna, KNPI,
OSIS, dan Pramuka, sedangkan program pembinaan keolahragaannya diserahkan
tugasnya kepada KONI Kabupaten Sukabumi.
Dalam masa pergantian abad, dimana proses reformasi dan demokratisasi
tengah berlangsung, tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Sukabumi antara lain
makin derasnya arus informasi dan masuknya nilai-nilai budaya asing dari luar.
Informasi dan nilai-nilai budaya asing yang masuk melalui berbagai media tersebut
terkadang tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai luhur budaya daerah dan bisa
menjadi ancaman bagi pembangunan kebudayaan. Lebih jauh, hal ini dapat
mengakibatkan pendangkalan nilai-nilai moral dan nilai-nilai luhur budaya daerah
yang pada gilirannya dapat mengakibatkan krisis jati diri dan kepribadian bangsa.
4. Agama
Mayoritas penduduk Kabupaten Sukabumi (2008) pemeluk agama Islam
sebanyak 99,52 persen, diikuti penganut Kristen Protestan 0.27 persen, Kristen
Katolik 0,18 persen ,Hindu 0,02 persen, Budha 0,02 persen. Pembangunan agama
merupakan upaya mewujudkan agenda meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama.
Selain itu, pembangunan agama juga mencakup dimensi peningkatan kerukunan
hidup umat beragama, yang mendukung peningkatan saling percaya dan
harmonisasi antar kelompok masyarakat. Dimensi kerukunan ini sangat penting
dalam rangka membangun masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai realitas
multikultur dan memahami makna kemajemukan sosial, sehingga tercipta suasana
kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 73

5. Kesehatan
Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah satu aspek utama selain
pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.

Dalam

pelaksanaan pembangunan kesehatan

dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma


sehat, sejalan dengan Visi Kabupaten Sukabumi Sehat 2010.
Derajat kesehatan Kabupaten Sukabumi telah mengalami kemajuan cukup
berarti. Berdasarkan data BPS Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat dari 61,70
tahun pada tahun 2000 menjadi 64,82 tahun pada tahun 2004. Selengkapnya lihat
Tabel di bawah ini.
Tabel 2.33
Perkembangan Angka Harapan Hidup
Tahun 2000-2006
Tahun

AHH

2000

61,70

2001

63,89

2002

64,60

2003

64,80

2004

64,82

2005

65,37

2006

65,89

2007

65,94

2008

66,43

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat dan BPS Kab. Sukabumi


Angka Kematian Bayi selama periode tahun 2000-2000 mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2002 AKB Kabupaten Sukabumi sebesar
56,00 dan pada tahun 2009 menjadi 48.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 74

Tabel 2.34
ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) Tahun 2000-2009
Tahun

AKB

2000

62,20

2001

60.01

2002

56,00

2003

55,01

2004

55,01

2005

53,25

2006

53,25

2007

50,00

2008

48,00

2009

48.00

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

Angka Kematian Bayi di Kabupaten Sukabumi lebih banyak terjadi pada pada
masa perinatal (0-7 hari). Adapun penyebabnya: pertama, kesehatan dan gizi ibu
selama kehamilan dan cara persalinan; dan kedua, gangguan yang diterima
neonatus setelah beradaptasi dengan dunia luar, termasuk perawatan dan
kebiasaan pemberian makanan padat dini pada bayi baru lahir.
Seiring meningkatnya jumlah penduduk, pengembangan wilayah baru dan
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, jumlah
Puskesmas telah mengalami peningkatan. Beberapa Puskesmas pembantu
ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 75

Tabel 2.35
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2008
No.

Sarana Kesehatan

Jumlah

1.

Puskesmas

58

2.

Puskesmas pembantu

111

3.

Puskemas Keliling

55

4.

Rumah Sakit

5.

Posyandu

3.178

Sumber : Dinas Kesehatan

Secara administratif sarana Puskesmas yang tersedia saat ini telah


menjangkau disemua kecamatan yang berjumlah 47 Kecamatan, disamping
itu dibantu dengan tersedianya Puskesmas pembantu,puskesmas keliling ke
desa-desa telah menjangkau pelayanan kesehatan yang masing-masing
disertai dengan kurang lebih dua Puskesmas dan Puskesmas keliling. Namun
dari segi bentang alam dan geografis memungkinkan adanya wilayahwilayah yang jauh dari jangkauan sarana kesehatan.

6. Kesejahteraan Sosial
Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasusilaan, dan
bencana alam, serta bencana sosial. Menurut data dari Dinas Sosial dan
Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 tercatat data
penyandang masalah sosial sebagai berikut :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 76

Tabel 2.36
Jumlah Penyandang Masalah Sosial di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2008

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Penyandang Masalah Sosial


Anak Balita Terlantar
Anak Terlantar
Anak Korban Tindak Kekerasan
Anak Nakal
Anak Jalanan
Anak Cacat
Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Wanita Korban Tindak Kekerasan
Lanjut Usia Terlantar
Lanjut Usia Korban Tindak Kekerasan
Penyandang Cacat
Penyandang Cacat ex Penyakit Kronis
Tuna Susila
Pengemis
Gelandangan
ex Narapidana
Korban NAPZA
Keluarga Fakir Miskin
Keluarga Rumah Tidak Layak Huni
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
Komunitas Adat
Masyarakat Rawan Bencana
Korban Bencana Alam
Korban Bencana Sosial
Pekerja Migran
Keluarga Rentan

Jumlah
2.535
6.385
457
828
727
2.384
13.576
483
10.704
232
4.903
1.732
246
287
218
750
220
130.319
24.490
405
314
4.651
838
40
2.370
1

Penyandang cacat masih menghadapi kendala untuk kemandirian,


produktivitas dan hak untuk hidup normal yang meliputi antara lain akses ke
pelayanan sosial dasar, terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial
untuk berbagai jenis kecacatan, dan aksesibilitas terhadap pelayanan umum untuk
mempermudah kehidupan mereka.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 77

2.2. Capaian Kinerja Pembangunan Daerah 2006 - 2010


Capaian kinerja pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi 2006 -2010
berdasarkan indikator makro telah memperlihatkan hasil yang cukup baik :
- Capaian IPM Kabupaten Sukabumi pada kurun waktu 2004 2008 meningkat
2,29 poin dari 67,56 menjadi 69,85. Rata-rata kenaikan IPM lebih dari 0,5 poin
per tahun.

Rata-rata lama sekolah meningkat 0,28 tahun dari 6,45 tahun menjadi 6,73
tahun. Peningkatan ini dirasa masih belum memuaskan dan harus digenjot
lebih giat lagi.

Angka Melek Huruf meningkat sebesar 0,88 % dari 96,23 % menjadi 97,11 %.
Berarti kurang dari 3% lagi masyarakat Kabupaten Sukabumi bebas buta
huruf.

Angka Harapan Hidup meningkat selama 1,61 tahun dari 64,82 tahun
menjadi 66,43 tahun, dari semua komponen IPM, komponen AHH
mengalami peningkatan yang paling besar

Daya beli masyarakat Kabupaten Sukabumi meningkat Rp. 12.890 dari Rp.
550.200 menjadi Rp. 563.090, peningkatan ini pun dirasa masih belum
seimbang dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai.

- Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi, Hasil sensus BPS pada Tahun 2010
berjumlah 2.339.348 jiwa, dalam dekade sepuluh tahun 2000 2010 laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Sukabumi sebesar 1,27 %, berarti menurun
cukup drastis dari dekade sepuluh tahun sebelumnya 1990 2000 yaitu 1,81 %
dan berada di bawah laju pertumbuhan penduduk nasional yaitu 1,49%.
- Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi rata-rata tumbuh 4% setiap tahun,
angka pertumbuhan ini dihitung berdasarkan PDRB harga konstan pada Tahun
2004 sebesar Rp. 6,828 Trilyun , meningkat pada tahun 2008 sebesar 8,015
Trilyun.
- Terdapat korelasi yang positif ketika pertumbuhan ekonomi tumbuh maka
kesempatan kerja pun bertambah, tercatat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 78

(TPAK) di Kabupaten Sukabumi meningkat pada tahun 2004 sebesar 53%, naik
10 % menjadi 63 % pada tahun 2008, dan mampu menurunkan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT ) dari 12,5 % pada tahun 2004 menjadi 9% pada
tahun 2008.
- Pendapatan per kapita dihitung berdasar PDRB harga berlaku dibagi jumlah
penduduk Kabupaten Sukabumi , diperoleh pendapatan per kapita penduduk
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 sebesar Rp. 4.293.345 per tahun atau Rp.
358 ribu per bulan. Meningkat pada tahun 2008 menjadi Rp. 7.085.000 per
tahun atau Rp. 590 ribu per bulan.
- Pertumbuhan ekonomi ini yang terjadi masih dirasa belum cukup dan belum
mampu

menyelesaikan

masalah

kemiskinan

di

Kabupaten

Sukabumi.

Kemiskinan di Kabupaten Sukabumi walaupun secara agregat berkurang dari


tahun ke tahun, namun dari sisi presentase tidak berubah banyak. Kemiskinan
masih menjadi masalah sekaligus tantangan yang harus diselesaikan ke depan.
Selengkapnya capaian pembangunan daerah Kabupaten Sukabumi 2006
2010 berdasar indikator makro dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Tabel 2.37
Capaian Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi 2006 - 2010 Berdasarkan Indikator Makro
No
1

Indikator

Satuan

IPM

2006

2007

2008

2009

2010

67,56

68,54

69,04

69,42

69,85

70,2

70,5

Tahun

6,45

6,56

6,61

6,67

6,73

6,79

6,85

b. AMH
c. AHH
d. Kemampuan Daya
Beli

%
Tahun

96,23
64,82

96,59
65,7

96,77
65,87

96,96
65,94

97,11
66,43

97,31
66,7

97,51
66,97

Ribu Rp

550,2

554,47

558,78

562,09

563,09

565,165

567,24

Jiwa

2.210.091

2.224.993

2.240.901

2.258.253

2.277.020

2.453.338

2.489.297

0,67%

0,71%

0,77%

0,83%

1,705

1,67

Jumlah Penduduk

3
4

LPP (% Per Tahun)


Jumlah Miskin
a. Penduduk Miskin

%/ Thn

b. Keluarga Miskin

Kk

2005

a. RLS

2004

Pendapatan Per Kapita


(Harga Berlaku)
PDRB
a. PDRB a.d H.Konstan
2000
b. PDRB a.d H.Berlaku

Data Basis IPM Jawa


Barat
Survey IPM Kab
Sukabumi

Jawa Barat dalam


Angka : SUSEDA
Perhitungan

15,98%
228.395

229.031

228.165

224.246

Rp

Rp4.293.345

Rp5.089.570

Rp5.874.341

Rp6.463.819

Rp7.085.227

7.019.577

7.611.282

Juta Rp.

6.828.320,51

7.125.569,90

7.419.360,60

7.714.653,01

8.015.201,03

8.302.792

8.630.734

11.324.257,34

13.163.815,57

14.596.938,13

16.133.202,64

Juta Rp.

Sumber Data

9.488.683,24

17.230.598

18.922.601

Jawa Barat dalam


Angka : SUSEDA
Perhitungan : PDRB hb
/ jumlah penduduk
Sukabumi dalam Angka
: BPS
Sukabumi dalam Angka
: BPS

LPE
a. LPE Konstan 2000

%/ Thn

4,35%

4,12%

3,98%

3,90%

3,55

3,73

b. LPE Harga Berlaku

%/ Thn

19,34%

16,24%

10,89%

10,52%

>7

>7

Konsumsi Pemerintah

Milyar
Rp

612,64

883,84

1059,92

1240,30

TPT

%/ Thn

12,48%

13,77%

13,89%

10,85%

8,94%

< 12

< 12

10

TPAK

%/ Thn

53,02%

51,62%

50,58%

64,77%

63,38%

> 60

> 60

Sumber : dicantumkan pada kolom paling kanan dan Hasil Analisis

Perhitungan : %
pertumbuhan PDRB hk
Perhitungan : %
pertumbuhan PDRB hb
Sukabumi dalam Angka
: DPPKAD
Jawa Barat dalam
Angka : SUSEDA
Jawa Barat dalam
Angka : SUSEDA

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 81

2.3 Isyu dan Permasalahan Strategis Daerah


Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan
tantangan pembangunan. Munculnya berbagai permasalahan pembangunan daerah
serta diikuti masih banyaknya kendala yang dihadapi dalam pembangunan menjadi
semangat bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk
lebih memperhatikan dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan sumber daya
lokal dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pembangunan Kabupaten Sukabumi
menuju kemandirian dan kesejahteraan.
Beberapa potensi dan sumber daya daerah yang masih dapat dioptimalkan
untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, meliputi :

Potensi kepatuhan para pihak (institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat)


yang belum optimal dan konsisten dalam melaksanakan peraturan perundangan
atau hasil kesepakatan yang telah ditetapkan bersama, terutama komitmen
terhadap hasil dokumen perencanaan daerah.

Potensi penataan organisasi perangkat daerah akan lebih optimal apabila diikuti
dengan penataan aparatur secara proporsional dan berbasis kompetensi, baik di
tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/ kelurahan.

Potensi peran serta masyarakat dan dunia usaha serta pembagian peran
kelembagaan masyarakat terutama di tingkat desa dan kecamatan yang belum
dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang efektivitas manajemen
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Potensi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang belum sepenuhnya
mengacu pada rencana tata ruang dan rencana pembangunan daerah, baik
jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan.
Secara

pembangunan

umum,
daerah

kendala
dapat

yang
dilihat

dihadapi
pada

dalam
Tabel

pencapaian
sebagai

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

kinerja

berikut

Tabel 2.38
Kendala Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi

NO
1

ASPEK
PEMBANGUNAN
Kependudukan
dan Kemiskinan

Pembangunan
Manusia

1. Bidang
Pendidikan

2. Bidang
Kesehatan
3. Bidang Daya
Beli

PERMASALAHAN
( issue )
LPP masih sulit
dikendalkan terutama di
daerah yang padat, dan
Angka kemiskinan
cenderung meningkat
Lambannya peningkatan
kualitas pembangunan
manusia, yang disebabkan
karena :
Banyak penduduk usia
produktif yang tidak/
belum sekolah dan buta
huruf
Tingginya kasus kematian
bayi
Banyak penduduk usia
kerja yang menganggur
Daya beli masyarakat
rendah
Pendapatan masyarakat
rendah

HAMBATAN
(faktor internal)
Tidak terkendalinya pertambahan jumlah
penduduk di daerah padat
Program penanganan penduduk miskin
belum optimal (indikasi ini terlihat dengan
masih tingginya jumlah penduduk miskin)
Lemahnya sinergitas antar pelaku
pembangunan dalam pelaksanaan program/
kegiatan, yang berdampak :
Aksesibilitas terhadap pelayanan pendidikan
dan kesehatan masyarakat rendah
Ketidaksinkronan output program
pendidikan dan keterampilan dengan
penyediaan lapangan kerja
Belum optimalnya penggalian potensi
daerah yang memiliki nilai ekonomi

TANTANGAN
(faktor eksternal)
Tingginya migrasi masuk (inmigrasi),
Paket kebijakan pemerintah pusat dalam
penanggulangan kemiskinan belum efektif.

Tingkat kepedulian masyarakat terhadap


peningkatan kualitas pendidikan rendah.
Masih lemahnya sistem kewaspadaan dini
kesehatan
Rendahnya aksesibilitas transportasi yang
berdampak pada lesunya minat investor.
Rendahnya aksesibilitas masyarakat
terhadap permodalan dan pasar
Pengaruh perekonomian nasional yang
belum stabil (kenaikan harga) berdampak
terhadap daya beli masyarakat

NO
3

ASPEK
PEMBANGUNAN
Pembangunan
Infrastruktur

PERMASALAHAN
( issue )
Tingginya tingkat
kerusakan infrastruktur
dasar (terutama jalan dan
pengairan)

Sistem jaringan
infrastruktur yang ada
belum menunjang
pelayanan sosial dan
ekonomi secara optimal
4

Perkembangan
Pemerintahan
daerah

Kinerja pemerintahan
belum optimal

Pembangunan
Wilayah

Pembangunan antar
wilayah (kec. dan desa)
belum merata dan sinergis

HAMBATAN
(faktor internal)
Tipologi wilayah Kab. Sukabumi dengan
struktur geologi kompleks dan curah hujan
tinggi menyebabkan wilayahnya sangat
rentan bencana alam (gempa dan longsor)
Kualitas pembangunan infrastruktur masih
rendah.
Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan
infrastruktur umumnya rendah.
Belum terintegrasinya rencana
pembangunan infrastruktur yang
menunjang pelayanan sosial dan ekonomi
Kelembagaan pelaksanaan urusan
pemerintahan belum didukung standar
pelayanan minimal (SPM)
Kuantitas dan kualitas aparatur belum
didasarkan muatan kompetensi memadai
Pembiayaan pembangunan antar wilayah
belum proporsional
Rendahnya kuantitas dan kualitas aparatur
wilayah.

TANTANGAN
(faktor eksternal)
Komitmen dan Kemampuan pemerintah
(pusat, propinsi, dan daerah) dalam
mewujudkan keterpaduan pembangunan
infrastruktur masih lemah.

Kuantitas dan kualitas hubungan antar


Pemerintah, DPRD, masyarakat dan
organisasi non pemerintah belum optimal

Kebijakan dan program pemerintah daerah


yang berorientasi pada pembangunan
wilayah belum optimal

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 84

Isyu Strategis dan permasalahan yang masih menjadi tantangan Kabupaten


Sukabumi adalah :
1. Kemiskinan
Masih tingginya persentase jumlah penduduk miskin, tingkat nasional 17,75 %
(dihitung sebelum kenaikan BBM Mei 2008).
2. Kesehatan
- Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
- Masih tingginya kasus prevalensi penyakit menular
- Masih tingginya kasus Gizi Buruk
- Masih rendahnya perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat
- Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan
- Masih kurangnya ketersediaan tenaga medis dan paramedis
- Masih kurangnya sarana dan prasarana puskesmas pembantu pada setiap
kecamatan
3. Pendidikan
- Rendahnya akses pada pelayanan pendidikan
- Rendah mutu pendidikan (guru, lulusan siswa)
- Manajemen pendidikan (efektifitas penggunaan anggaran belum optimal)
4. Ekonomi
- Stabilitas harga kebutuhan pokok cenderung fluktuatif berpengaruh pada
daya beli masyarakat
- Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pembangunan (Teknologi Tepat
Guna/TTG)
- Pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir kecenderungan mengalami
penurunan
- Tingkat pengangguran masih tinggi
- Rendahnya akses petani, nelayan dan UMKM terhadap permodalan.
- Produktivitas pertanian dan mutu produk pertanian dalam arti luas relatif
masih rendah

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 85

- Belum seimbang antara pembiayaan pembangunan dan ketersediaan


anggaran.
- Belum optimalnya penggalian sumber-sumber pendapatan daerah
5. Infrastruktur
- Faktor alam : hujan dan bencana alam
- Faktor manusia : masih rendahnya kemampuan dan partisipasi masyarakat
dalam pemeliharaan
- Faktor konsistensi dalam penegakan aturan tonase kendaraan
- Proporsi pembiayaan pembangunan antar wilayah
- Pembangunan sistem jaringan infrastruktur wilayah belum optimal
- Kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar
6. Pemerintahan dan Politik
- Kelembagaan belum didukung SPM
- Kuantitas dan kualitas sarana pemerintahan
- Kuantitas dan kualitas aparatur
- Kuantitas dan kualitas hubungan antar Pemerintah, DPRD, masyarakat dan
organisasi non pemerintah belum optimal
- Dampak suhu politik menjelang pemilihan umum tahun 2009 berpengaruh
kepada jalan pemerintahan (keamanan dan ketertiban)
7. Tata Ruang dan Lingkungan
- Perubahan iklim dan pemanasan global akibat degradasi lingkungan yang
telah rusak
- Rendah pengendalian dalam pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
- Belum optimalnya pemanfaatan lahan kritis
8. Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan
- Masih tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) terutama di daerah
padat
- Masih rendahnya pemberdayaan perempuan dalam peningkatan ekonomi
keluarga miskin.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 86

2.4 Kajian Dokumen Perencanaan Lain

Dalam upaya mensinergikan pembangunan antara Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sukabumi 2005 2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat, dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi Tahap II ini
dilakukan kajian sinergitas yang tertuang dalam tabel 2.39.
Dari kajian Dokumen Perencanaan tersebut, terdapat Visi yang sejalan yaitu
Mewujudkan / Mencapai Masyarakat yang Sejahtera, dan memiliki kata kunci misi
yaitu : Meningkakan SDM, Membangun Ekonomi, dan mengelola Pemerintahan
yang Baik dan Efektif.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Tabel 2.39
Perbandingan Visi dan Misi Jangka Menengah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat
dan Visi Misi Jangka Panjang Kabupaten Sukabumi
Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih

Visi

Misi 1

Misi 2

Misi 3

Misi 4

Misi 5

RPJP Kab. Sukabumi

RPJMD Jabar

Mewujudkan Masyarakat Kabupaten


Sukabumi yang
Berakhlak Mulia
Maju
Sejahtera

Kabupaten Sukabumi
Dengan Iman dan Taqwa
Maju
Adil dan Sejahtera

Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang


Mandiri
Dinamis
Sejahtera

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya


Manusia yang Berakhlak Mulia

1. Mewujudkan masyarakat yang beriman


dan bertaqwa, sehat, cerdas dan
produktif
2. Mewujudkan Perekonomian Daerah
yang Tangguh berorientasi
Perekonomian Perdesaan dan
Berwawasan Lingkungan
3. Mewujudkan Tata Kelola
Kepemerintahan yang Baik

1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia


Jawa Barat yang Produktif dan
Berdaya Saing
2. Meningkatkan Pembangunan
Ekonomi Regional Berbasis Potensi
Lokal

4. Mewujudkan pembangunan wilayah


yang berkeadilan

4. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya


Tampung Lingkungan Untuk
Pembangunan yang Berkelanjutan

2. Mewujudkan Tata Kelola


Pemerintahan yang Bersih dan
Berkemampuan Memajukan
Masyarakat
3. Membangun Perekonomian yang
Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan
Berwawasan Lingkungan

3. Meningkatkan Ketersediaan dan


Kualitas Infrastruktur Wilayah

5. Meningkatkan Efektifitas
Pemerintahan Daerah dan Kualitas
Demokrasi

TUJUAN
Misi 1

Misi 2

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya


Manusia yang Berakhlak Mulia

Mewujudkan masyarakat yang beriman dan


bertaqwa, sehat, cerdas dan produktif

Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa


Barat yang Produktif dan Berdaya Saing

1.

1. Membangun masyarakat Kabupaten


Sukabumi sehingga memiliki keimanan
dan ketaqwaan yang kuat kepada Tuhan
YME
2. Meningkatkan kualitas kesehatan,
kecerdasan dan produktivitas

1. Mendorong tingkat pendidikan,


kesehatan, dan kompetensi kerja
masyarakat Jawa Barat
2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat
yang sehat, berbudi pekerti luhur
serta menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi

Mewujudkan Perekonomian Daerah yang


Tangguh berorientasi Perekonomian
Perdesaan dan Berwawasan Lingkungan
3. Mengembangkan dan memperkuat
perekonomian daerah berbasis sektor
unggulan
4. Mengoptimalkan potensi dan sumber
daya lokal sehingga memiliki daya saing,
keunggulan komparatif dan kompetitif,
serta berkelanjutan

Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas


Infrastruktur Wilayah

Meningkatkan kualitas perilaku serta


membangun kembali modal sosial
masyarakat
2. Meningkatkan akses layanan dan
kualitas pendidikan
3. Meningkatkan akses layanan dan
derajat kesehatan
4. Mengendalikan perkembangan
penduduk, menanggulangi
kemiskinan, dan pengangguran
5. Membangun etos kerja yang produktif
berlandaskan IMTAQ dan menguasai
IPTEK
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan
yang Bersih dan Berkemampuan
Memajukan Masyarakat
6. Membangun budaya organisasi
pemerintahan yang bersih, peduli, dan
profesional
7. Meningkatkan kinerja pemerintahan
dan kualitas pelayanan publik
8. Memajukan masyarakat dan
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan

3. Meningkatkan daya beli dan


ketahanan pangan masyarakat
melalui pengembangan aktivitas
ekonomi berbasis potensi lokal.

Misi 3

Misi 4

Membangun Perekonomian yang


Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan
Berwawasan Lingkungan
9. Meningkatkan daya beli dan
ketahanan pangan masyarakat melalui
pengembangan ekonomi berbasis
potensi lokal dan lembaga keuangan
mikro
10. Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas infrastruktur daerah yang
mendukung perekonomian
11. Menciptakan iklim investasi yang
kondusif serta mendorong
pembangunan industri di berbagai
sektor yang memiliki daya saing dan
berwawasan lingkungan

Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan


yang Baik

Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas


Infrastruktur Wilayah

5. Membangun akuntabilitas
kepemerintahan yang bertanggung
jawab
6. Meningkatkan efisiensi birokrasi,
kemitraan yang serasi antar legislatif
dengan eksekutif
7. Menciptakan stabilitas politik dan
konsistensi dalam penegakan hukum

4. Meningkatkan daya beli dan


ketahanan pangan masyarakat
melalui pengembangan aktivitas
ekonomi berbasis potensi lokal.

Mewujudkan pembangunan wilayah yang


berkeadilan

Meningkatkan Daya Dukung dan Daya


Tampung Lingkungan Untuk
Pembangunan yang Berkelanjutan
5. Mewujudkan keseimbangan
lingkungan dan keberlanjutan
pembangunan

5. Mengurangi kesenjangan sosial ekonomi


masyarakat di setiap wilayah secara
menyeluruh dan meningkatkan
keberpihakan kepada wilayah
(kecamatan dan desa) tertinggal
6. Menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran secara sistemik
7. Menyediakan akses yang sama bagi
masyarakat terhadap berbagai
pelayanan sosial ekonomi serta sarana
dan prasarana dasar serta

menghilangkan diskriminasi dalam


berbagai aspek
Misi 5

Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan


Daerah dan Kualitas Demokrasi
6. Mengembangkan birokrasi yang
semakin profesional dan akuntabel
7. Mewujudkan kehidupan demokrasi
dan terpeliharanya semangat
kebangsaan

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 91

Hasil kajian Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2009


2014 Buku III Pembangunan Berdimensi Kewilayahan : Memperkuat Sinergi PusatDaerah dan Antar Daerah, terdapat 10 prioritas yaitu :
- PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
- PRIORITAS 2 : PENDIDIKAN
- PRIORITAS 3 : KESEHATAN
- PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN
- PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN
- PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
- PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
- PRIORITAS 8 : ENERGI
- PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA
- PRIORITAS 10 : DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR DAN PASKAKONFLIK
Kesepuluh Prioritas Pembangunan Nasional Berdimenisi Kewilayahan
tersebut akan dipertimbangkan untuk disinergikan dan diselaraskan dalam
penyusunan program-program Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.

Hasil kajian Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Jawa


Barat 2008 2013 bagian khusus Kebijakan Kewilayahan arah Pembangunan
Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :
- Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
- Kawasan Andalan Sukabumi (Kabupaten Sukabumi, bersama dengan Kota
Sukabumi dan Kabupaten Cianjur), difokuskan pada :
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
c. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi dan protein hewani)
d. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi
e. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana
f. Peningkatan cakupan listrik perdesaan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Bab II Gambaran Umum dan Evaluasi Hasil Pembangunan Daerah

II - 92

g. Penyediaan energi alternatif


h. Penataan daerah otonom.
- Kabupaten Sukabumi berada di Wilayah Kerja Pemerintahan dan Pembangunan
(WKPP) Bogor, dengan lingkup kerja Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten
Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok.
- Kabupaten Sukabumi :
a. Sebagai bagian dari Kawasan Andalan Sukabumi dalam sektor pertanian dan
pariwisata.
b. Simpul pengembangan wilayah PKW Palabuhanratu
c. Simpul layanan bagi wilayah sekitarnya.
- Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan Program Janji
Gubernur yaitu Pemekaran Kabupaten Sukabumi

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Sukabumi 2010 2015

Anda mungkin juga menyukai