TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi panggul dan struktur penyangga organ panggul
Panggul atau pelvis terdiri atas 2 bagian yaitu : (1)
Pelvis mayor
Mendukung isi perut seperti usus, hati, ginjal, pankreas dll
Pelvis minor
Tempat organ-organ genetalia internal seperti uterus, ovarium, vagina,
kandung kemih, dll
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu : (1)
a) 2 os coxae
b) 1 os sacrum
c) 1 os coccygis
Jaringan Lunak Panggul
Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamenta yang meliputi
dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah, yang
menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul dan disebut Diafragma
pelvis.(1)
Diafragma pelvis dari dalam ke luar terdiri atas :
a.
Pars muscularis yaitu m.levator ani
b.
Pars membranacea yaitu diafragma urogenitale
a. Musculus levator ani
Terdiri atas 3 bagian, dari depan ke belakang dapat dikenal :
b. Antara m.pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang
disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma
urogenitale.1
Daerah Perineum
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul, terdiri dari 2 bagian
yaitu : (1)
-
Regio urogenitalis
Terdapat :
o M. Bulbo cavenosus, yang mengelilingi vulva
o M. Ischio cavernosus
o M. Transversus perinei superficialis
Gamb
ar 2; Anatomi Genitalia Interna Wanita
Uterus merupakan organ berongga dan berdinding tebal, terletak ditengahtengah rongga panggul diantara kandung kemih dan rektum. Uterus berbentuk
seperti buah advokad atau buah pir yang sedikit gepeng kearah depan belakang.
Ukuran sebesar telur ayam dan dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran
7,5 x 2,5 x 5cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio
(servik ke depan dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri
kedepan dan membentuk sudut dengan servik uteri).3
Uterus terdiri atas (1) fundus uteri, (2) korpus uteri dan (3) serviks uteri.
Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal; disitu kedua tuba falloppi masuk
ke uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui sampai dimana fundus uteri
berada, oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada
fundus uteri. Bagian uterus terbesar adalah corpus uteri dan serviks uteri, dimana
pada bagian kedua tersebut menyatu pada bagian yang disebut ismus. Pada
kehamilan corpus uteri mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin
berkembang. Rongga yang terdapat di corpus uteri disebut kavum uteri (rongga
rahim). Serviks uteri terdiri atas (1) pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan
porsio; (2) pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian servik yang berada
dibagian atas vagina. Uterus terdapat 3 lapisan: (3)
4. Ligamentum latum kiri dan kanan, yakni ligamentum yang meliputi tuba.
Berjalan dari uterus ke arah lateral. Tidak banyak mengandung jaringan ikat.
Sebenarnya ligamentum ini adalah bagian peritoneum viserale yang meliputi
uterus dan kedua tuba dan terbentuk sebagai lipatan. Di bagian dorsal
ligamentum ini ditemukan indung telur ( ovarium sinistrum et dekstrum).
Untuk memfiksasi uterus, ligamentum latum ini tidak banyak artinya.
5. Ligamentum infundibulo-pelvikum kiri dan kanan, yakni ligamentum yang
menahan tuba falloppii. Berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis.
Di dalamnya ditemukan urat-urat saraf saluran-saluran limfe, arteria dan
vena ovarika.
Disamping ligamenta tersebut diatas di temukan pada sudut kira dan kanan
belakang fundus uteri ligamentum ovarii propium kiri dan kanan yang menahan
ovarium. 3
biasanya kerusakan ini akibat trauma persalinan, atau karena atrofi jaringanjaringan penyokong pelvis pasca monopause, di mana hormon estrogen sudah
berkurang.
Secara klinik kita dapat mengetahui apakah inversio dulu yang timbul atau
eversio. Penderita di suruh meneran, dan :
-
Bila terlihat sistokel dan rektokel dulu kemudian di susul oleh serviks,
10
Partus yang berulang kali dan terjadi terlampau sering, partus dengan
penyulit merupakan penyebab prolapsus genitalis dan memperburuk prolaps
yang sudah ada. Faktor-faktor lain adalah tarikan janin pada pembukaan
belum lengkap. Bila prolapsus uteri dijumpai pada nulipara, faktor
penyebabnya adalah kelainan bawaan berupa kelemahan jaringan penunjang
2.
uterus.3
Faktor penyebab lain yang sering adalah melahirkan dan menopouse.
Persalinan yang lama dan sulit, meneran sebelum pembukaan lengkap,
laserasi dinding vagina bawah pad kala II, penatalaksanaan pengeluaran
plasenta, reparasi otot-otot dasar panggul yang tidak baik. Pada menopouse,
11
2.7 `Klasifikasi
Menurut beratnya, prolapsus dibagi menjadi : (2)
1. Prolapsus tingkat I : prolapsus uteri dimana serviks uteri turun sampai
introitus vagina
2. Prolapsus tingkat II : prolapsus uteri dimana serviks menonjol keluar dari
introitus vagina
3. Prolapsus tingkat III : prolapsus totalis (prosidensia uteri, dimana seluruh
uterus keluar dari vagina)
12
dijelaskan
sebelum
nya,
usia
lanjut
juag
terlibat
dalam
dengan
gangguan
jaringan
ikat
lebih
mungkin
untuk
mengembangkan prolaps organ pelviks. Dalam sebuah studi seri kasus kecil,
sepertiga dari wanita dengan sindrom marfan dan tiga perempat dari wanita
dengan sindrom ehlers-danlos melaporkan riwayat prolaps organ pelvis.5
4. Ras
Prevelensi perbedaan ras, prolaps organ pelvis debedakan dalam beberapa
penelitian. Perempuan kulit hitam dan asia menunjukan resiko terendah,
sedangkan wanita hispanik tampak nya memiliki resiko tinggi. Meskipun
perbedaan kandungan kolagen telah dibuktikan antara ras. Perbedaan ras di
tulang panggul juga mungkin memainkan peran. Misalnya, perempuan kulit
hitam lebih sering memiliki lengkungan kemaluan sempit dan
android
panggul
13
14
Sitokel :
-
Perasaan
seperti
kandung
kecing
tidak
dapat
dikosongkan
seluruhnya.3
-
Stress incontinence yaitu tidak dapat menahan kencing jika batuk dan
mengejan. Kadang-kadang dapat terjadi retensio urine pada sistokel
yang besar sekali.3
15
3.1 Diagnosis
1. Anamnesa
Keluhan-keluhan penderita dan pemeriksaan ginekologi umumnya
dengan mudah dapat menegakan diagnosis prolaps genitalia. Pasien dengan
prolaps uteri biasanya mengeluhkan adanya benjolan yang keluar dari alat
kelaminya.5 Pasien biasanya mengeluh :(6)
Rasa berat pada atau rasa tertekan pada pelvis
Pada saat duduk pasien merasakan ada benjolan seperti ada bola atau
kadang kadang keluar dari vagina
Nyeri pada pelvis, abdomen dan pinggang
Nyeri pada saat berhubungan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ginekologi bianya mudah dilakukan, friedman dan litle
menganjurkan sebagai berikut: penderita dalam posisi jongkok di suruh
mengejan dan di tentukan dengan pemeriksaan dengan jari, apakah portio
uteri pada posisi normal atau portio telah sampai introitus vagina, atau
apakah servik uteri sudah keluar dari vagina. Selanjutnya dengan
penderita berbaring dalam posisi litotomi, di tentukan pula panjangnya
serviks uteri. Serviks uteri yang lebih panjang dari ukuran normal
dinamakan elongasio kolli.3 Berikut adalah stadium untuk prolaps uteri:(6)
Stadium 0
Stadium I
Stadium II
di atas himen
Sebagian besar portio distal mengalami prolaps < 1 cm
Stadium III
Stadium IV
panjang wanita
Prolaps komplet termasuk bagian dari vagina
16
kandungan.6
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG bisa digunakan untuk membedakan prolaps dari
kelainan-kelainan lain.6
3.2 Komplikasi
Komplikasi yang dapat menyertai ptolapsus uteri : 2,3
1. Keratinisasi mukosa vagina dan porsio uteri.
17
18
7. Kemandulan
Karena serviks uteri turun sampai dekat pada introitus vagina atau sama
sekali keluar dari vagina, tidak mudah terjadi kehamilan.
8. Haemoroid
Feses yang terkumpul dalam rektokel memudahkan adanya obstipasi dan
memicu timbulnya haemoroid.
9. Inkarserasi usus halus
Usus halus yang masuk ke entrokel dapat terjepit dengan kemungkinan
tidak dapat direposisi lagi. Dalam hal ini perlu dilakukan laparatomi untuk
membebaskan usus yang terjepit itu.
3.3 Pencegahan
Pemendekan waktu persalinan, terutama kala pengeluaran dan kalo perlu
dilakukan elektif (umpama ekstraksi forseps dengan kepala sudah di dasar
panggul), membuat episiotomi, memperbaiki dan mereparasi luka atau
kerusakan jalan lahir dengan baik, mempimpin persalinan dengan baik agar di
hindarkan penderita meneran sebelum pembukaan lengkap betul, menghadari
paksaan dalam pengeluaran plasenta (perasat crade), mengawasi involusi uterus
pasca persalinan tetap baik dan cepat, serta mencegah dan mengobati hal-hal
yang dapat meningkatkan tekanan intraabdominal seperti batuk-batuk yang
kronik. Menghidari benda-benda yang berat. Dan juga menganjurkan agar
penderita jangan terlalu banyak punya anak atau sering melahirkan.3
3.4 Penatalaksanaan
1. Observasi
Dasar luasnya prolaps tidak berkaitan dengan gejala. Mempertahankan
prolaps tetap dalam stadium I merupakan pilihan yang paling tepat.
19
20
Kehamilan
Bila penderita belum siap untuk melakukan operasi
Sebagai terapi tes, menyatakan operasi harus dilakukan
Penderita menolak untuk di operasi
Untuk menghilangkan gejala yang ada, sambil menunggu waktu
operasi dapat dilakukan.
21
Gambar 6;
Jenis-jenis
pessarium
22
Operasi pada prolaps uteri tergantung dari beberapa faktor, seperti umur
penderita, masih berkeinginan utuk medapatkan anak atau mempertahankan
uterus, tingkat prolapsus, dan adanya keluhan. Prolaps uteri biasanya disertai
dengan prolaps vagina. Maka, jika dilakukan pembedahan untuk prolaps
uteri, prolaps vagina juga perlu di tangani. Terdapat kemungkinan prolaps
vagina yang membutuhkan pembedahan, tetapi tidak ada prolas uteri atau
prolaps uteri yang ada belum perlu di operasi. Di inggris dan wales pada
tahun 2005-2006, 22.274 operasi dilakukan untuk prolaps vagin. Beberapa
literatur melaporkan bahwa dari operasi prolaps uteri di sertai dengan
perbaikan prolaps vagina pada waktu yang sama. Macam-macam operasi
untuk prolaps uteri sebagai berikut:(4)
1) Ventrovikasi
Dilakukan pada wanita yang masih tergolonng muda dan masih
menginginkan anak. Cara melakukan nya adalah dengan memendekan
ligamentum rotundum atau mengikat ligamentum rotundum ke dinding
perut atau dengan cara operasi purandare (membuat uterus ventrofikasi)5
2) Operasi manchester
Operasi ini di sarankan untuk penderita prolaps yang masih muda, tetapi
biasanya di lakukan amputasi serviks uteri, dan penjahitan ligamentum
kardinale yang telah di potong, di depan serviks di lakukan pula
kolporafi anterior dan kalpoperineoplastik. Amputasi di lakukan untuk
memperpendek serviks yang memanjang (elangosio koli). Tindakan ini
dapat menyebabkan infertilitas, partus prematurus dan abortus, dan
distosia servikalis pada persalinan. Bagian yang paling penting dari
opersi menchester ialah penjahitan ligamentum kardinale di depan
serviks karena denga tindakan ini ligamentum kardinale di perpendek,
sehingga uterus akan terletak dalam posisi anteversifleksi, dan turunnya
uterus dapat di cegah.3
3) Histeroktomi vagina
Opersi ini tepat dilakukan pada prolaps uteri tingkat lanjut (derajat III
dan IV) dengan gejala pada saluran pencernaan dan pada wanita yanng
telah menopause. Setelah uterus diangkat, puncak vagina di gantungkan
pada ligamentum rotundum kanan dan kiri atas pada ligamentum
23
3.5 Prognosis
sebagian besar wanita (lebih dari 40%) yang mempunyai prolapsus
derajat awal biasanya timbul gejala minimal atau tidak terdapat gejala sama
sekali. Latihan dasar otot panggul dapat membantu atau mencegah perburukan
prolaps derajat awal.7