Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR TUGAS MANDIRI

PBL-1

Judul : Anatomi Organ Reproduksi Wanita


Nama : Christopher Christian
NPM : 1806189731
Kelas : DK-12

Anatomi Organ Reproduksi Wanita

Pendahuluan
Pasien pada pemicu, yaitu wanita perimenopause, datang dengan keluhan menstruasi
yang banyak dan periode memanjang. Kondisi ini disebut sebagai perdarahan uterus
abnormal. Terdapat berbagai etiologi yang dapat menyebabkan kondisi ini, meliputi polip,
adenomyosis, leiomyoma, keganasan atau hiperplasia, kelainan koagulopati, disfungsi
ovulasi, kelainan endometrium, kelainan akibat tindakan medis atau iatrogenik, atau tidak
dapat diklasifikasikan.1 Sebelum mendalami lebih jauh mengenai kondisi tersebut, perlu
diketahui terlebih dahulu mengenai anatomi normal dari sistem reproduksi wanita, yang
terdiri dari organ-organ reproduksi internal dan eksternal, beserta jaringan penyokong,
vaskularisasi, dan inervasinya.

Isi
A. Organ Reproduksi Internal
Organ reproduksi internal wanita terdiri dari ovarium, tuba uterina, uterus, dan
vagina.2

1
Gambar 1. Organ reproduksi internal wanita.2
Ovarium
Ovarium merupakan sepasang gonad wanita berbentuk dan seukuran kacang almond
yang merupakan temat perkembangan oosit (gamet wanita). Organ ini juga berperan sebagai
kelenjar endokrin yang memproduksi hormon reproduktif. Posisi tiap ovarium digantung oleh
lipatan peritoneal yang disebut sebagai mesovarium. Mesovarium merupakan satu bagian dari
lipatan peritoneal yang lebih besar yaitu ligamentum latum uteri atau broad ligament.
Pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan nervus menuju dan dari ovarium dari arah
superolateral diselubungi oleh ligamentum suspensorium ovarii, yang menyambung dengan
mesovarium. Pada medial ovarium, sebuah bagian dari mesovarium menghubungkan ujung
proksimal ovarium dengan angulus lateral uterus, yang disebut sebagai ligamentum proprium
ovarii. Struktur ini yang memfiksasi posisi ovarium berada di lateral uterus. Ovarium terletak
pada rongga peritoneal namun tidak diselubungi oleh peritoneum, sehingga saat ovulasi, oosit
terekspulsi ke rongga peritoneal sejenak sebelum ditangkap oleh fimbriae dari infundibulum
tuba uterina.3

Gambar 2. Posisi ovarium, ligamen penyokong ovarium (tampak posterior).3

2
Tuba Uterina
Tuba uterina, yang juga disebut sebagai oviduct atau tuba fallopi, merupakan saluran
sepanjang 10 cm yang dilalui oleh oosit setelah terlepas dari ovarium ketika ovulasi. Saluran
ini biasanya menjadi tempat fertilisasi. Tuba uterina memanjang ke arah lateral dari setiap sisi
cornu uteri, dan membuka ke rongga peritoneal dekat ovarium. Tuba uterina disokong oleh
mesosalpinx, yang juga merupakan bagian antero-superior dari ligamentum latum uteri. Tuba
uterina dapat dibagi menjadi empat bagian, dari lateral hingga medial sebagai berikut:3
1. Infundibulum, ujung distal tuba uterina yang membuka ke rongga peritoneal melalui
ostium abdomen. Pada distal infundibulum, terdapat prosesus atau tonjolan yang
menyebar, meliputi permukaan medial ovarium. Struktur ini merupakan fimbriae,
yang berfungsi menangkap oosit ketika ovulasi. Salah satu fimbria besar melekat pada
polus superior ovarium.
2. Ampulla, bagian tuba uterina yang paling panjang dan paling lebar. Struktur ini
dimulai dari ujung medial infundibulum. Ampulla merupakan tempat paling sering
terjadi fertilisasi.
3. Ismus, merupakan bagian tuba uterina berdinding tebal. Struktur ini memasuki uterus
melalui cornu uterina.
4. Tuba pars uterina, merupakan bagian intramural pendek dari tuba uterina yang
melewati dinding uterus dan membuka ke uterus melalui ostium uterina.3

Gambar 3. Tuba uterina.2

Vaskularisasi Ovarium dan Tuba Uterina


Ovarium disuplai oleh arteri ovarica, yang merupakan cabang aorta abdominalis.
Terdapat cabang dari arteri uterina, yang berasal dari arteri iliaca interna, naik untuk
mensuplai tuba uterina bersama dengan cabang arteri ovarica. Vena yang mendrainase
ovarium membentuk kumpulan yang disebut pleksus pampiniformis di ligamentum latum.
Pleksus ini bersatu membentuk vena ovarica, yang meninggalkan pelvis bersama dengan
arteri ovarica. Vena ovarica dekstra bermuara ke vena cava inferior, sedangkan vena ovarica

3
sinistra bermuara ke vena renalis sinistra. Vena dari tuba uterina bermuara ke vena ovarica
dan pleksus vena uterina.3

Gambar 4. Vaskularisasi organ reproduksi interna wanita.3

Inervasi Ovarium dan Tuba Uterina


Suplai nervus sebagian berasal dari pleksus ovarium, yang turun bersamaan dengan
arteri dan vena ovarica. Sebagian suplai nervus lain berasal dari pleksus uterovaginal.3

Gambar 5. Inervasi organ reproduksi internal wanita.3


Uterus
4
Uterus atau rahim merupakan organ berongga berbentuk buah pir dengan dinding
tebal dan berotot. Organ ini merupakan tembat berkembangnya embrio dan kemudian janin.
Posisi uterus non-gravid atau tidak hamil biasanya terletak pada pelvis minor, dengan corpus
uteri berada di atas vesika urinaria dan serviks terletak di antara vesika urinaria dan rektum.
Ruang di antara uterus dan vesika urinaria disebut sebagai sakula vesikouterina. Ruang di
antara uterus dan rektum disebut sebagai skaula rektouterina atau cul-de-saac.2

Gambar 6. Uterus.2

Ukuran dan proporsi uterus bersifat dinamik, yaitu terus berubah sepanjang
kehidupan. Uterus dewasa biasanya memiliki posisi anteversi (ke arah anterosuperior relatif
dari axis vagina) dan antefleksi (fleksi ke arah anterior relatif dari serviks, sehingga massanya
terletak di atas vesika urinaria). Uterus non-gravid memiliki panjang sekitar 7,5 cm, lebar 5
cm, ketebalan 2 cm, dan berat sekitar 90 gram.3

Gambar 7. Posisi Uterus.2

5
Uterus dibagi menjadi dua bagian, yaitu korpus dan serviks. Korpus uteri merupakan
dua per tiga superior dari uterus, yang meliputi fundus uteri (bagian superior). Korpus uteri
terletak di antara lapisan – lapisan ligamentum latum uteri. Terdapat dua permukaan korpus
uteri, yaitu vesikal (yang menempel atau menghadap vesika urinaria) dan intestinal (yang
menghadap rektum). Korpus dipisahkan dengan serviks oleh ismus, struktur sepanjang 1 cm
yang relatif lebih sempit. Serviks uteri merupakan bagian sepertiga bawah uterus sepanjang
2,5 cm (wanita dewasa non-gravid) yang berbentuk silinder, dan relatif sempit. Serviks dapat
dibagi lagi menjadi pars supravaginalis, yang terletak di antara ismus dan vagina, serta pars
vaginalis yang masuk ke vagina. Os eksternal serviks diliputi oleh bagian vagina, sehingga
membentuk kantung pada anterior dan posterior, yang disebut sebagai fornix anterior dan
fornix posterior.2,3

Gambar 8. Serviks uteri.2

Ruangan dalam uterus, yang disebut sebagai kavitas uteri, berupa celah dengan
panjang 6 cm dari os eksternal hingga dinding fundus. Di bagian superolateral kavitas uteri,
terdapat kornu uteri, yang merupakan tempat masuknya tuba uterina. Kavitas uteri diteruskan
oleh kanalis servikalis di inferior. Di antara kanalis servikalis dan kavitas uteri merupakan os
internal serviks. Kanalis servikalis dan lumen vagina bertemu pada os eksternal serviks.
Saluran dari kavitas uteri hingga lumen vagina ini bersama membentuk jalan lahir, yaitu
saluran yang dilalui fetus ketika akhir masi gestasi.3
Dinding uterus yang tebal terdiri dari 3 lapis, yaitu:
1. Perimetrium, lapisan serosa luar yang tersusun atas peritoneum dan disokong oleh
jaringan ikat yang tipis
2. Myometrium, lapisan tengah yang terususn dari otot polos. Lapisan ini menjadi
terdistensi (lebih ekstensif/ lebar tetapi menipis) ketika masa gestasi. Percabangan
utama dari vaskularisasi dan inervasi uterus terletak pada lapisan ini. Kontraksi
myometrium yang diinduksi hormon ketika kelahiran berfungsi untuk mendilatasi os
serviks dan ekspulsi janin serta plasenta keluar jalan lahir.

6
3. Endometrium, lapisan mukosa dalam yang terkait dengan erat dengan myometrium di
bawahnya. Endometrium merupakan lapisan yang terpengaruh oleh siklus hormon
wanita. Apabila terjadi konsepsi, blastokista terimplantasi pada lapisan ini. Apabila
tidak terjadi konsepsi, permukaan lapisan ini meluruh ketika menstruasi.2,3

Ligamen Uterus
Ligamentum proprium ovarii menempel di bagian posteroinferior uterotubal junction,
memfiksasi posisi ovarium di postero-lateral dari uterus. Ligamentum teres uteri menempel di
anteroinferior uterotubal junction. Ligamentum latum uteri terdiri dari 2 lapis peritoneum
yang membentang dari sisi uterus hingga ke lateral dan lantai pelvis. Ligamen yang lebar ini
memfiksasi posisi uterus. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bagian lateral dari ligamentum
latum uteri menyelubungi pembuluh darah menjadi ligamentum suspensorium ovarii.
Ligamentum latum uteri diapit oleh dua lapis ligamen, yaitu ligamentum proprium ovarii di
posterosuperior dan ligamentum teres uteri di anteroinferior. Tuba uterina terletak di batas
anterosuperior ligamentum latum ovarii, di dalam mesosalphinx, yang juga termasuk bagian
dari ligamentum latum. Ovarium juga terletak pada bagian ligamentum latum, yaitu
mesovarium. Bagian terbesar ligamentum latum, yang terletak di inferior mesosalpinx dan
mesovarium, yang meliputi uterus sendiri adalah mesometrium.3

Vaskularisasi Uterus
Uterus disuplai darah oleh arteri uterina, dengan vaskularisasi kolateral oleh arteri
ovarica. Vena uterina memasuki ligamentum latum uteri bersamaan dengan arteri dan
membentuk pleksus vena uteri pada setiap sisi serviks. Pleksus vena ini bermuara menuju
vena iliaka interna.3

Vagina
Vagina merupakan saluran muskulomembranosa yang dapat berdistensi. Saluran ini
membentang dari serviks uteri hingga orifisium vagina (bukaan pada ujung inferior vagina),
dengan panjang sekitar 7-9 cm. Orifisium vagina, orifisium urethra eksterna, dan duktus –
duktus glandula vestibular membuka ke vestibulum vagina, celah yang terletak di antara labia
minora. Ujung superior vagina meliputi serviks (pars vaginalis). Fungsi vagina adalah sebagai
berikut:3
1. Tempat keluarnya cairan menstruasi
2. Bagian inferior dari jalan lahir
3. Menerima penis ketika berhubungan seksual
4. Berhubungan dengan kanalis servikalis di superior dan vestibulum vagina di inferior
Vagina terletak di posterior dari vesika urinaria dan urethra, di anterior dari rektum
dan kanalis analis, dan medial dari levator ani, fascia pelvis viscera, serta ureter. Fornix
vagina, yang mengelilingi serviks, dapat dibagi menjadi anterior, posterior, dan lateral.
Terdapat 4 otot yang mengkompresi vagina dan berperan sebagai sfingter, yaitu m.
pubovaginalis, m. sfinger uretra eksterna, m. sfinger urethrovagina, dan m. bulbospongiosus.3
7
Gambar 9. Organ yang berbatasan denga vagina.3

Vaskularisasi Vagina
Bagian superior vagina disuplai oleh cabang arteri uterina. Bagian tengah dan inferior
vagina disuplai oleh arteri vaginalis dan arteri pudenda interna. Vena dari vagina membentuk
pleksus vena vagina sepanjang setiap sisi vagina dan di mukosa vagina. Vena ini berhubungan
dengan pleksus vena uterina menjadi pleksus vena uterovagina, dan bermuara ke vena iliaka
interna melalui vena uterina.3

Inervasi Vagina dan Uterus


Inervasi somatik vagina hanya terdapat pada 1/5 hingga 1/4 inferiornya. Inervasi pada
regio ini berasal dari nervus perineus profunda, yang merupakan cabang dari nervus
pudendus. Hanya regio ini yang sensitif terhadap sentuhan dan suhu. Bagian lain vagina
diinervasi secara viseral, dari pleksus nervus uterovaginal.3

B. Organ Reproduksi Eksternal


Genitalia eksterna wanita terdiri dari mons pubis, labia majora, labia minora, klitoris,
bulbus vestibularis, dan glandula vestibularis. Kesatuan organ genitalia eksterna wanita
disebut sebagai vulva atau pudendum. Vulva berfungsi sebagai:3
1. Jaringan sensorik dan erektil untuk perangsangan dan hubungan seksual
2. Untuk mengarahkan aliran urin
3. Proteksi traktus urogenital terhadap benda asing

8
Gambar 10. Organ reproduksi eksterna wanita.3

Mons Pubis
Struktur ini merupakan tonjolan berbentuk bundar di anterior simfisis pubis. Tonjolan
ini terbentuk oleh jaringan subkutan yang berlemak. Permukaan mons pubis berhubungan
dengan dinding abdomen anterior. Setelah pubertas, mons pubis dilapisi oleh rambut
kemaluan yang kasar.3

Labia Majora
Labia majora merupakan lipatan kulit menonjol yang berfungsi untuk melindungi
klitoris dan orifisium vagina serta uretra. Setiap labium majus terisi oleh prosesus seperti jari
yang teridiri atas jaringan subkutan longgar. Struktur ini membentang dari mons pubis ke
inferoposterior dan berbatasan dengan anus. Pertemuan kedua labia majus di anterior disebut
sebagai komisura anterior dan di posterior disebut sebagai komisura posterior (pada wanita
belum melahirkan).3

9
Labia Minora
Labia Minora merupakan lipatan kulit tanpa lemak dan rambut. Lipatan ini terletak di
medial dan membatasi vestibulum vagina. Lamina medial setiap sisinya bersatu di anterior
membentuk frenulum klitoris. Preputium klitoridis, yang menyelimuti klitoris, merupakan
pertemuan lamina lateral anterior labia minor. Pada wanita muda, terutama yang belum
pernah berhubungan seksual, labia minora terhubung di posterior membentuk lipatan kecil,
yang disebut sebagai frenulum labia minora.3

Klitoris
Klitoris merupakan organ erektil yang terletak pada pertemuan labia minora di
anterior. Klitoris teridiri dari satu crus klitoridis yaitu badan berbentuk silinder, sepasang
korpora kavernosa, dan glans klitoris. Sudah disebutkan sebelumnya bahwa klitoris diselimuti
preputium klitoridis. Klitoris tidak berperan dalam fungsi urinaria, melainkan hanya berfungsi
secara seksual, yaitu sebagai organ peka rangsang, terutama pada glans.3

Vestibulum Vagina
Vestibulum merupakan ruangan yang dikelilingi oleh labia minora, di mana terletak
bukaan orifisium uretra eksterna dan orifisium vagina serta duktus-duktus glandula vestibula.
Orifisium uretra eksterna terletak 2-3 cm posteroinferior dari glans klitoris dan dari anterior
orifisium vagina. Pada setiap sisi orifisium uretra eksterna, terdapat bukaaan duktus glandula
parauretra. Bukaan duktus glandula vestibularis major terletak pada pukul 5 dan pukul 7 dari
orifisium vagina ketika posisi litotomi. Ukuran dan tampilan orifisium vagina beragam,
bergantung pada kondisi hymen, yaitu lipatan membran mukus yang menutupi orifisium
vagina sebagian atau sepenuhnya. Setelah robeknya hymen, terdapat sisa berupa karunkula
hymen.3

Bulbus Vestibularis
Bulbus vestibularis merupakan sepasang massa yang terdiri dari jaringan erektil
sepanjang 3 cm, terletak di sepanjang setiap sisi orifisium vagina, superior atau profunda dari
labia minora, dan inferior dari membran perineal. Struktur ini masing-masing diliputi secara
inferior dan lateral oleh m. bulbospongiosus sepanjang bulbusnya.3

Glandula vestibularis
Glandula vestibularis major, atau glandula Bartholin, berdiameter 0,5 cm, terletak
pada kantung perineal superfisial di setiap sisi vestibulum, posterolateral dari orifisium vagina
dan inferior dari membran perineus. Glandula ini mensekresi mukus ke vestibulum ketika
terdapat rangsangan seksual. Glandula vestibula minor adalah kelenjar-kelenjar kecil di setiap
sisi vestibulum yang membuka ke vestibulum di antara orifisium uretra eksterna dan orifisium
vagina. Kelenjar ini mensekresi mukus ke vestibulum untuk melembabkan labia dan
vestibulum.3

10
Gambar 11. Ilustrasi bulbus dan glandula vestibulum.2

Vaskularisasi Vulva
Vulva diperdarahi oleh arteri pudenda interna dan eksterna. Arteri pudenda interna
mensuplai kebanyakan kulit, genitalia eksterna dan otot perineal. Arteri labialis dan arteri
klitoris merupakan cabangnya. Vena labialis bersama pleksus vena pudenda interna bermuara
ke vena pudenda interna.3

Inervasi Vulva
Bagian anterior vulva diinervasi oleh cabang dari pleksus lumbaris, yaitu nervus
labialis anterior, yang merupakan cabang dari nervus ilioinguinal, dan merupakan cabang
genital dari nervus genitofemoral. Bagian posterior vulva diinervasi oleh cabang pleksus
sakralis, yaitu cabang kutaneus nervus perineus posterior di lateral, dan nervus pudendus di
medial. Cabang nervus pudendus, nervus labialis posterior, menginervasi labia. Orifisium
vagina dan otot-otot perineal superfisial diinervasi oleh nervus perineus ramus profunda dan
ramus muskularis.3

11
Gambar 12. Inervasi organ genitalia eksterna wanita.3

Kesimpulan
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ-organ genitalia interna dan eksterna.
Organ genitalia interna terdiri dari ovarium, tuba uterina, uterus, dan vagina. Organ genitalia
eksterna terdiri dari mons pubis, labia majora, labia minora, klitoris, vestibulum, bulbus
vestibularis, dan glandula vestibularis. Keseluruhan organ reproduksi eksternal wanita disebut
sebagai vulva atau pudendum. Pada vestibulum, terdapat bukaan orifisium vagina, orifiisum
uretra eksterna, dan duktus-dukuts glandula vestibularis.

Data Publikasi:
1. Davis E, Sparzak PB. Abnormal uterine bleeding (dysfunctional uterine bleeding)
[Updated 2020 Jun 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2020 Jan-.
2. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AW. Gray’s anatomy for students. 3rd ed.
Philadelphia: Elsevier; 2015.
3. Moore KL, Agur AM, Dalley AF. Clinical oriented anatomy. 8th ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer; 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai