SOAL
SOAL PERNYATAAN BENAR SALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan atas tiga komponen, yaitu: Sistem
Pembangkit, Sisten Transmisi dan Sistem Distribusi
Stasiun pembangkit umumnya terdiri lebih dari satu unit pembangkit
Berdasarkan bahan masukan energi primer, pembangkit dapat dibedakan
menjadi: PLTD, PLTU, PLTA, PLTP, dan PLTN
Jenis bahan bakar untuk PLTD adalah solar, sedangkan PLTU berupa
residu,minyak,batubara,gas atau nuklir
Dalam rangka menaikkan efisiensi dijumpai pembangkitan campuran seperti
PLTGU
Keuntungan PLTGU adalah proses pembangkitan listrik dapat dilaksanakan
secara bertahap dimana pada tahap awal PLTGU bekerja dengan sistem open
cyle
Tegangan keluaran Generator berkisar antara 6,6 hingga 24 Kv
Tidak ada standar umum yang dibuat mengatur tegangan keluaran generator
Di Indonesia level tegangan Transmisi adalah 70kV,150kV dan 500 kV
Di beberapa daerah masih terdapat level tegangan transmisi yang lebih rendah
yaitu 30 kV atau dengan tegangan jaringan 20 kV
Di samping saluran udara tegangan tinggi terdapat pula saluran tegangan tinggi
bawah tanah
Sering pula interkoneksi antara dua sistem pada pulau-pulau yang berbeda
dilakukan dengan menggunakan kabel dibawah laut yang sering disebut sebagai
submarine cable
Gardu induk merupakan bagian dari suatu sistem transmisi dimana dilakukan
penurunan tegangan ke tingkat yang lebih rendah yang cocok dalam sistem
distribusi tenaga listrik
Terdapat berbagai macam jenis gardu yang bisa dikategorikan menurut: level
tegangan, fungsi dan sistem konfigurasi
Gardu induk ada dua jenis, yaitu Gardu Induk tipe Indoor atau Outdoors
Sistem distribusi tenaga listrik meliputi semua jaringan tegangan menengah 20
kV dan semua jaringan tegangan rendah 380/220 V hingga meter-meter
pelanggan
Distribusi tenaga listrik dilakukan dengan menarik kawat distribusi baik
penghantar udara maupun penghantar dibawah tanah dari mulai gardu induk
hingga ke pusat beban
Setiap elemen jaringan distribusi pada lokasi tertentu dibangun gardu distribusi
dimana tegangan distribusi diturunkan ke level tegangan yang lebih rendah yaitu
20 kV menjadi 380/220 V
Para pelanggan listrik dilayani dengan menarik kabel tegangan rendah atau
dapat juga dilayani secara khusus dengan menggunakan jaringan tegangan
menengah baik 150kV ataupun dengan jaringan tegangan 20kV
Keuntungan perusahaan listrik dalam pelayanan menggunakan jaringan
tegangan menengah, antara lain: Tidak membutuhkan investasi instalasi JTR,
rugi-rugi yang rendah, dan pelaksanaan pembanunan yang lebih cepat
Dalam jaringan tegangan rendah di Indonesi pada umumnya dipergunakan
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
drop pada sitkit tersebut. Dengan katalain, jumlah aljabar dari potensial yang
mengelilingi sirkit tersebut sama dengan NOL
Fungsi umum y(t) dengan prioda T, memiliki harga rata-rata YAV sebagai berikut:
Fungsi umum y(t) dengan prioda T, mempunyai harga efekti Yrms sebesar:
Harga efektif dari fungsi a sin t dan a cos t adalah
Bila elemen sebuah rangkaian adalah R, maka tegangan jatuh pada elemen ini
adalah sebagai berikut v = i R
Bila elemen sebuah rangkaian adalah L, maka tegangan jatuh pada elemen ini
adalah sebagai berikut: vL = L di/dt
Pada Induktor murni arus tertinggal dari tegangan sebesar 90 atau radian dan
magnitude impedansi adalah
Pada kapasitor murni, arus terdahulu oleh tegangan sebesar 90 atau radian
dan magnitud impedan si adalah 1/
Dalam rangkaian RL seri arus tertinggal dari tegangan sebesar tan dan
magnitude impedansi adalah
Dalam rangkain RC seri arus terdahulu dari tegangan sebesar dan magnitude
Impedansi adalah
Untuk elemen-elemen rangkaian yang terhubung secara seri, tegangan total
adalah jumlah tegangan jatuh pada masing-masing elemen sebagai berikut vT =
vR + vL + vC
Bilamana elemen-elemen tersebut terhubung paralel maka total arus pada
sirkuit tersebut adalah jumlah arus masing-masing cabang, yaitu: iT = iR + iL +
iC
Sistim bilangan real terdiri dari bilangan rasional dan irrasional
Akar-akar dari bilangan real negative disebut bilangan imajiner murni
Dua buah bilangan kompleks, a + jb dan c + jd dinyatakan sama jika dan hanya
jika a=c dan b=d
Bentuk polar atau sket skeinmetz dari sebuah bilangann kompleks Z dituliskan
sebagai berikut
Konjugate Z bilangan kompleks Z = x + jy adalah bilangan kompleks Z = x jy
Perkalian dua bilangan kompleks bila keduanya dalam bentuk bilangan
eksponensial mengikuti aturan bilangan eksponen
Sedangkan untuk bentuk rectangular, perkalian keduanya didapat dengan
memperlakukannya sebagai binomial
Pembagian bilangan kompleks dalam bentuk rektanguler hanya dapat dilakukan
dengan mengalikan penyebut dan pembilang dengan konjugat pembilang
Impedansi kompleks dari sebuah sirkit seri RL adalah sebagai berikut: Z = R + j
L
Impedansi kompleks, dari sebuah sirkit seri PLC adalah sebagai berikut: Z = R +
j(L -1/C)
Sebuah rangkaian pasiv, terdiri dari sebuah elemen induktif, yang diberi catu
tegangan v = Vm sin t. Arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah i
= Im sin(t /2)
Pada sebuah rangkaian pasiv yang diberi catu tegangan v = Vm sin t. Maka
arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah i = Im sin(t + ). Daya
rata-rata P adalah P = Vm Im cos = V I cos
Sudut adalah sudut antara V dan I, dan besarnya 900
Perkalian VI disebut dengan daya semu, dinyatakan menggunakan simbol S
dengan satuan VA
Perkalian VI sin disebut dengan daya reaktif, dinyatakan menggunakan simbol
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100
.
101
.
102
.
103
.
104
.
105
.
106
.
107
.
108
.
109
.
110
.
111
.
112
.
113
.
114
.
115
.
116
.
117
Rugi besi ditimbulkan oleh fluksi magnetik pada inti besi, yang terdiri dari : rugi
histerisis dan rugi arus Eddy.
Rugi histerisis yang disebabkan fluksi elektromagnetik
Arus Eddy dapat menimbulkan susut daya yang akan menimbulkan panas pada
Transformator
Untuk mengurangi arus Eddy maka inti besi disusun dari lempengan-lempengan
tipis logam besi.
Rugi histerisis dan arus Eddy tergantung pada kerapatan fluksi maksimum pada
inti dan frekuensi.
Susut tembaga terjadi karena sifat resistif dari belitan Transformator.
Jika I1 dan I2 adalah arus-arus primer dan sekunder, sedangkan R1 dan R2
adalah tahanan belitan primer dan sekunder, maka total rugi tembaga yang
terjadi adalah: (I1)2 R1 + (I2)2 R2
Tujuan pengujian tanpa beban pada Transformator adalah untuk menentukan
besarnya rugi inti Pi dan arus beban nol I0
Alat ukur yang dibutuhkan dalam pengujian beban nol Transforamtor, antara lain
alat ukur arus, tegangan, dan daya
Data pengujian beban nol diperlukan untuk menentukan konstanta Transformator
seperti : R0 , Xm , j0 , I0 , dan Susut daya inti Pi
Data yang didapat dari hasil pengujian beban nol adalah:besar Daya beban nol,
arus beban nol dan Tegangan beban nol
Pengujian hubung singkat pada Transformator bertujuan untuk menentukan rugi
tembaga beban penuh dan menentukan tahanan dan reaktansi ekivalen dilihat
dari sisi dimana pengukuran dilakukan.
Dalam pengujian hubung singkat, terminal belitan sekunder (umumnya sisi
tegangan rendah) dihubung singkat
Pada pengujian hubung singkat, tegangan masukan Vhs dinaikkan secara
perlahan sampai Ammeter menunjukkan arus beban penuh
Dari pengujian hubung singkat ini, akan diperoleh data rugi tembaga total beban
penuh, tegangan masukan, dan arus beban penuh
Dari data pengujian hubung singkat dapat ditentukan parameter berikut:
Tahanan ekivalen dipandang dari sisi primer dan Impendansi ekivalen dipandang
dari sisi primer
Efisiensi Transformator dapat diekspresikan sebagai 1 Pout/Prugi
Dalam operasi paralel beberapa kondisi yang harus dipenuhi antara lain: Ratio
belitan atau transformasi dan rating tegangan sama, Polaritas sama, Persen
impedansi sama, Ratio antara resistansi dan reaktasi sama, Pergeseran fasa
antara belitan primer dan sekunder dari kedua Transformator sama dan urutan
fasa kedua Transformator sama
Bila persen impedansi atau ratio antara resistansi terhadap reaktansi tidak sama
tidak akan terjadi sirkulasi arus
Bila dua Transformator memiliki ratio transformasi yang sama dihubungkan
paralel, arus beban total akan terbagi secara terbalik sesuai dengan impedansi
ekivalen kedua Transformator
Bila ratio belitan tidak sama, lalu dengan primer terhubung pada suplai yang
sama, emf induksi akan tidak sama dan arus sirkulasi akan mengalir
Konversi energi baik dari energi listrik menjadi energi mekanik maupun
.
118
.
119
.
120
.
121
.
122
.
123
.
124
.
125
.
126
.
127
.
128
.
129
.
130
.
131
.
132
.
133
.
134
.
135
.
136
.
137
.
138
.
139
.
140
.
141
.
142
.
143
.
144
.
145
.
146
.
147
.
148
.
149
.
150
.
151
.
2.
3.
5.
6.
Untuk mengukur tegangan pada sumber tegangan 1 fasa, maka frekuensi meter
dihubungkan.
a. seri dan parallel dengan beban tegangan
b. seri dan parallel dengan sumber
c. seri dengan beban
d. seri dengan sumber
e. parallel dengan sumber tegangan
7.
8.
9.
Pengalih daya merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memidahkan daya
listrik dari sumber tenaga ke distribusi beban secara elektromekanik, komponen
pengalih daya utamanya adalah
a. Saklar masuk
b. Busbar
c. Saklar dan pengaman masuk
d. Pengaman masuk
e. Pengaman keluar
10.
11.
Alasan pada sistim panel distribusi tenaga listrik untuk kepentingan penerangan
dan tenaga harus dipisahkan .
a. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga pada saat
beroperasi
b. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga pada saat
starting
c. Instalasi penerangan tidak terpengaruh oleh instalasi tenaga saling dukung
d. Instalasi penerangan tidak terganggu oleh instalasi tenaga pada saat
mendapat gangguan
e. Instalasi tenaga tidak terganggu oleh instalasi penerangan pada saat
mendapat gangguan
12.
13.
14.
15.
16.
a. 11/12 d 15/12
b. 12/11 e. 16/12
c. 14/12
Komponen yang berfungsi sebagai penyearah arus adalah
a. Transistor
b. Dioda
c. Resistor
d. Kondensator
e. Trafo
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Sebuah mesin pendingin bertekanan 105 psi gauge berapakah tekanan absolute
mesin tersebut .
a. 100 psi a
b. 110 psi a
c. 120 psi a
d. 120 psi a
e. 105 psi a
24.
100C = . K
a. 100K
b. 273K
c. 546K
d. 200K
e. 373K
25.
26.
27.
28.
30.
31.
32.
Bila sikat arang pada Mixer tidak sering diperiksa hingga habis, hal ini dapat
menyebabkan kerusakan fatal pada .
a. kumparan rotor
b. komutator
c. kumparan magnit
d. jangkar
e. sikat-sikat
33.
Alat yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat pada suatu panel listrik
adalah
a. saklar (Cam Switch)
b. MCB
c. TOR
d. ampermeter
e. ELCB
34.
d. tahan terhadap
e. tahan terhadap karat
35.
Sebuah motor listrik lilitan statornya terbakar, akan digulung ulang setelah baut
pengikat tutup dilepas, untuk membuka tutup tersebut menggunakan.
a. treker
b. tang kombinasi
c. kunci pas
d. palu
e. obeng
36.
37.
Menurut PUIL 2000, penggunaan warna kabel untuk R/L1, S/L2, T/L3, Netral dan
Pentanahan
a. hitam, kuning, biru, merah, dan hiaju strip kuning
b. merah, hitam, biru, kuning, dan kuning strip hijau
c. merah, hitam, kuning, biru, dan kuning strip hijau
d. merah, kuning, hitam, biru, dan kuning strip hijau
e. merah, hitam, coklat, biru dan kuning strip hijau
38.
39.
40.
41.
B. Combine Cycle
C. Double Cycle
D. Single open cycle
42.
43.
44.
Besaran listrik dasar yang dipergunakan untuk arus adalah Ampere yang dapat
didefinisikan dalam terminologi Gaya (F) sebagai berikut..
A.
mI I/d
B. qq/d2
C. k I I/d2
D. k I I/d
45.
Bila muatan digunakan sebagai satuan dasar listrik, maka Gaya (F) antara dua
muatan titik q dan q menurut hukum Coulomb adalah
A.
F = q q/d
B. F = k q q/d
C. F = q q/d2
D. F = k q q/d2
46.
47.
Muatan yang dibawa oleh sebuah elektron (-e) atau photon (+e) adalah
A. e =1,602 x 10-19 C
B. e =1,602 x 1019 C
C. e =1,602 x 1029 C
D. e =1,602 x 10-29 C
48.
49.
50.
Dalam sistem ketenaga listrikandigunakan satuan dasar sistem SI, dimana untuk
ukuran panjang, berat dan waktu digunakan satuan
A. m, kg, detik
B. cm, g, detik
C. cm, kg, menit
D. m, g, detik
51.
Bila muatan q dalam Coulomb dan v dalam Volt, maka C dalam Coulomb/volt
atau
A. Farad
B. Mikrofarad
C. Milifarad
D. Picofaras
52.
53.
Harga efektif dari fungsi 141,42 sin t dan 141,42 cos t adalah
A. 100
B. 141,42
C. 70,71
D. 81,63
54.
Bila elemen sebuah rangkaian adalah L, maka tegangan jatuh pada elemen ini
adalah sebagai berikut
A. L di/dt
B. wL di/dt
C. L di dt
D. L di/dv
55.
56.
A.
B.
C.
D.
57.
58.
Menurut hukum FARADAY besar gaya gerak listrik yang terjadi adalah
A. e = d/dt
B. e = -N d/dt
C. e = dq/dt
D. e = -N dq/dt
59.
Dalam operasi paralel beberapa kondisi yang harus dipenuhi antara lain
A. Ratio belitan atau transformasi dan rating tegangan sama
B. Polaritas sama, Persen impedansi sama
C. Ratio antara resistansi dan reaktasi sama
D. Jawaban A,B dan C Benar
60.
61.
62.
63.
Dari persamaan kopel motor induksi diatas diketahui bahwa kopel sebanding
dengan....
A. pangkat dua tegangan yang diberikan
B. akar dua tegangan yang diberikan
C. pangkat dua impedansi yang diberikan
D. akar dua impedansi yang diberikan
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
A.
B.
C.
D.
VR = 1 VFL/VNL
VR = 1 VNL/VNL
VR = VNL VFL/VFL
VR = 1 VNL/VNL
72.
73.
Menurut Hukum Ohm, hubungan antara arus dan tegangan dapat dinyatakan
sebagai berikut ..
A.
V=iR
B. v = i R
C. v = i r
D. V = I. R
74.
Sebuah sirkit elektrik apabila diberi catu tegangan sebesar v = 141,4 Sin( t
450) volt, maka akan mengalir arus sebesar i = 7,05 Sin (t + 150) ampere. Bila
sirkit tersebut terdiri dari dua elemen terhubung seri, maka kedua elemen
tersebut adalah..
A.
Z dan L
B. R dan C
C. Z dan R
D. R dan L
75.
Sebuah sirkit elektrik apabila diberi catu tegangan sebesar v = 141,4 Sin(t
450) volt, akan mengalir arus sebesar i = 7,05 Sin (t + 150) ampere, maka besar
impedansi dari sirkit tersebut adalah..
20,05 60 0
A.
20,05 60 0
B.
20,05 30 0
C.
20,05 30 0
D.
76.
Jika v = 141,4 Sin(t 100) volt, dan i = 7,05 Sin (t + 100) ampere, maka nilai
efektif (rms) dari tegangan dan arus masing-masing adalah..
141,4 - 10 0 7,05 10 0
A.
;
B. 141,4 V;7,05 A
100 - 10 0 5 10 0
C.
;
D. 100 V; 5,00 A
77.
Jika
V 100 0 0
dan
I 5 30 0 A
20 0
0
A.
500 - 30 0
B.
20 - 30 0
C.
20 30 0
D.
78.
Jika
V 100 0 0
dan
I 5 30 0 A
0,05 - 30
0
A.
500 - 30 0
B.
0,05 30 0
C.
0,05 0 0
D.
79.
Hitung besar daya AKTIF, bila tegangan,
A. 445 W
B. 500 W
V 100 0 0
dan arus,
I 5 30 0 A
500 - 30 0 W
C.
D. 0,005 kW
80.
Hitung besar daya SEMU, bila tegangan,
A. 500 VA
B. 500 VAR
C. 500 kW
D. 500 kVAR
81.
Hitung besar daya AKTIF, bila tegangan,
A. 500 W
B. 500 VAR
C. 500 kW
V 100 0 0
V 100 0 0
V dan arus,
dan arus,
I 5 0 0 A
I 5 0 0 A
D. 500 kVAR
82.
Hitung besar daya REAKTIF, bila tegangan,
A. 0 VAR
B. 500 VAR
C. 250 VAR
D. 0,005 kVAR
V 100 0 0
dan arus,
I 5 0 0 A
83.
84.
Arus yang mengalir dalam sebuah sirkit SERI yang diberi catu tegangan 120 V
adalah 5 A. Bila resistor pertama 4 , resistor kedua 15 maka resistor ketiga
adalah yang akan menyerap daya sebesar .. W
A. 5 ; 25 W
B. 25 ; 25 W
C. 25 ; 5 W
D. 5 ; 5 W
85.
Hitunglah impedansi dari sebuah tahanan 5 yang terhubung seri dengan suatu
induktor 1,0 H pada suatu frekuensi sebesar1,0 MHz adalah.
A. 5 + j 6,28
B. 5 - j 6,28
C. 5 + j 1
D. 5 - j 1
86.
Hitunglah impedansi dari sebuah tahanan 5 yang terhubung seri dengan suatu
Kapasitor 1,0 F pada suatu frekuensi sebesar1,0 MHz adalah.
A. 5 - j 0,1592
B. 5 + j 0,1592
C. 5 + j 1
D. 5 - j 1
87.
88.
89.
90.
Z 5 59,00 0
A.
Z 3 59,00 0
B.
Z 4 59,00 0
C.
Z 5 40,96 0
D.
91.
Z 10 45 0
Bilangan komplek Z =
A. Z = 7,60 + j6,49
B. Z = 6,49 + j7,60
C. Z = 10 + j7,60
D. Z = 6,49 + j10
92.
93.
, setara dengan
Z 10 45 0
94.
Tegangan fasa fasa dari suatu sistem tiga fasa empat kawat V LL = 220 Volt,
maka tegangan fasa netral dari sistem tersebut adalah
A. 220/4 V
B. 220 V
C. 127 V
D. 220/3 V
95.
Suatu sistem tenaga listrik tiga fasa tiga kawat dengan tegangan V RS = VRT = VST
= 380 Volt, maka tegangan VRN adalah
A. 127 V
B. 220 V
C. 380/4 V
D. 380/3 V
96.
I a 100 0
Tiga buah arus masing-masing
I0
Bila
1
Ia Ib Ic
3
I b 10 120 0
A,
I c 10120 0
A, dan
A.
I0
, maka besar
adalah.
30 0 A
0
A.
30 360 0 A
B.
0 0 0 A
C.
30 0 0 A
D.
97.
98.
99.
Jika v = 141,4 Sin(t 100) Volt, dan i = 7,05 Sin (t + 100) Ampere, maka besar
sudut
A.
B.
C.
D.
fasa adalah.
20o
-10o
10o
0o
100. Jika v = 141,4 Sin(t 100) Volt, dan i = 7,05 Sin (t + 100) Ampere, maka besar
faktor kerja adalah.
A. 0,98
B. 0,95
C. -0,98
D. -0,95
101.
100 10 0
Jika
A.
B.
C.
D.
) Volt, dan
Kapasitif
Induktif
Resistif
Induktif murni
5 10 0 A
102. Jika v = 141,4 Sin(t 100) Volt, dan i = 7,05 Sin (t + 100) Ampere, beban yang
ada adalah beban
A. Kapasitif
B. Induktif
C. Resistif
D. Induktif murni
103. Sebuah Transformator satu fasa dengan tegangan primer 13,8 kV dan tegangan
sekunder 150 kV, maka besarnya ratio Transformator tersebut adalah
A. 10,86
B. 0,092
C. 10
D. 9,2
104. Sebuah Transformator penaik tegangan, mempunyai perbandingan belitan 10
kali. Bila besar tegangan disisi primer 220 Volt, maka besar tegangan disisi
sekunder adalah
A. 220 V
B. 2200 V
C. 22 V
D. 2,2 V
105. Salah satu fungsi Transformator daya pada sistem tenaga adalah
A. Menaikan dan menurunkan tegangan sistem
B. Menurunkan tegangan sistem
C. Menaikan tegangan sistem
D. Memindahkan daya elektrik dari satu sirkit ke sirkit lain
106. Efisiensi maksimum suatu Transformator akan dicapai bilamana..
A. Rugi tembaga sama dengan Rugi besi
B. Rugi tembaga primer sama dengan Rugi tembaga sekunder
C. Rugi besi sama dengan Rugi inti
D. Rugi tembaga primer sama dengan Rugi besi
induksi yang memiliki konstruksi rotor seperti halnya sangkar tupai disebut
Induksi
Belitan
Universal
Sangkar
119. Motor induksi pada umumnya berputar dengan kecepatan konstan. Pengaturan
putaran motor induksi dapat dilakukan dengan cara-cara.
A. Merubah jumlah kutub, merubah frekuensi, merubah urutan fasa
B. Merubah arah kutub, merubah frekuensi, merubah tegangan
C. Merubah urutan fasa, merubah frekuensi, merubah tegangan
D. Merubah jumlah kutub, merubah frekuensi, merubah tegangan
120. Bila motor induksi beroperasi pada faktor daya terbelakang, maka motor sinkron
berkerja pada faktor daya..
A. Bolak balik
B. Terbelakang
C. Reserve
D. Terdahulu
121. Pada motor induksi 1 fasa, fluksi sinusoidal yang diberikan hanya akan
menghasikan medan yang ..
A. Diam
B. Pulsator
C. Berputar
D. Pulsasi
122. Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pengasutan motor induksi, yaitu:
Soal teori
1.
a. Sebutkan dan jelaskan singkat jenis jenis pembangkit listrik baik yang
Renewable maupun
non renewable.
b. Mengapa dalam system transmisi selalu digunakan tegangan tinggi bukan
arus ? mengapa
dalam bentuk AC bukan DC?
c. Berikan diagram garis tunggal system kelistrikan mulai dari penggerak utama
sampai beban.
Berikan uraian singkat.
d. Dalam system kelistrikan dikenal dengan system satu fasa dan system tiga
fasa. Berikan
berapa sumber tegangan PLN yang biasa dipakai, bagaimana juga besaran nilai
untuk system
Y (bintang) dan system (delta)
e. Gambarkan diagram fasor dari beban resistif,induktif,dan kapasitif .
f. Gambarkan segitiga impedansi, dan segitiga daya, berikan nama dan satuan
dari masingmasing variabel tersebut.
g. Gambarkan rangkaian pengganti dari sebuah transformator daya, lengkap
dengan rugi-rugi
yang terjadi.
2.
3.
Sistem 400 volt ( line to line/saluran), 3 fasa , 50 Hz mensuplai daya untuk beban
yang seimbang dengan besarnya tahanan dan reaktansi berturut-turut 8 ohm
dan 6 ohm
a. Hitunglah daya keseluruhan (daya satu fasa dan daya tiga fasa) yang disuplay
b. Berapa factor daya dari arus yang ditarik dari sumber
4.
5.
6.
7.
Selain 220 V, sebutkan besar tegangan listrik konsumsi yang digunakan beserta
negara yang
menggunakan!
Mengapa dalam system transmisi selalu digunakan tegangan tinggi bukan arus ?
mengapa dalam
bentuk AC bukan DC?
8.
Beban tersebut dihubung bintang dan disuplay oleh tegangan 230 volt, 50 Hz.
a. Berapa tegangan antar saluran tersebut?
Berapa besar arus yang mengalir pada masing-masing saluran? (dalam bentuk
a+ib)
9.
Hitung impedansi dan efisiensi beban penuh dari sebuah transformator fasa
tunggal, 4 kVA, 200/400 V, 50 Hz, untuk factor daya 0,8 dimana berdasarkan
hasil pengujian diperoleh:
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.