II.
I.
A.
Keandalan[1]
Jika kita berbicara keandalan kuantitatif, maka kita
berbicara dalam konteks peluang (probability). Nilai
keandalan ini adalah fungsi waktu, artinya keandalan
sebuah sistem/komponen akan bervariasi sesuai dengan
waktu dimana evaluasi keandalan tersebut dilakukan.
Sistem/komponen yang sama dan diukur saat waktu
operasi yang sama akan mungkin memiliki keandalan
yang
berbeda
jika
kondisi
operasi
kedua
sistem/komponen sejenis tersebut berbeda.
Pengertian keandalan yang sampai saat ini sering
digunakan adalah: Probability of a device performing its
purpose adequately for the period of time intended and
under the operating conditions encountered. Atau dengan
kata lain, Peluang suatu sistem atau komponen untuk
dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya.
B.
Indeks Keandalan
Indeks-indeks ini dapat dievaluasi dengan
menggunakan teori keandalan yang relevan setelah
beberapa kriteria tertentu yang berhubungan dengan
kondisi operasional dari suatu item dipenuhi.
C.
PENDAHULUAN
TEORI PENUNJANG
Laju Kegagalan
Laju kegagalan atau hazard rate adalah frekuensi
suatu sistem/komponen gagal bekerja, dilambangkan
dengan (lambda), laju kegagalan dari suatu sistem
biasanya tergantung dari waktu tertentu selama sistem
tersebut bekerja. Rumus laju kegagalan:
=
dengan:
k = laju perbaikan saluran
M k = jumlah pelanggan pada saluran k
M = total pelanggan pada sistem
E.
A.
D.
B.
dengan:
k = laju kegagalan saluran
M k = jumlah pelanggan pada saluran k
2
SAIFI
2.486
1.050
SAIDI
6.678
7.258
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan dari nilai indeks keandal dengan
menggunakan simulasi program analisis kelistrikan
transien dan dengan standart program analisis kelistrikan
transien mempunyai hasil yang tidak berbeda jauh dengan
hasil simulasi Monte Carlo.
2. Untuk nilai MTTR sesuai dengan standart program
analisis kelistrikan transien. Jadi dapat disimpulkan
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menormalkan
kembali penyaluran daya setelah terjadi gangguan adalah
relatif singkat.
3. Pada simulasi Monte Carlo tersebut dilakukan berbagai
macam iterasinya. Iterasinya diantaranya adalah 1000,
2500, 5000, 7000 dan juga 7500.
4. Agar mendapatkan hasil yang lebih akurat sehingga suatu
nilai iterasi tertentu hasil yang didapat cenderung
mencapai konvergensi.
5. Perbedaan hasil yang terdapat pada kedua simulasi tidak
berbeda jauh. Simulasi yang digunakan adalah program
analisis kelistrikan transien dan Monte Carlo dari
perbedaan itu dapat dismpulkan bahwa nilai indeks
6.
7.
B. Saran
1. Untuk penelitian lebih lanjut tentang keandalan sistem
distribusi, perlu dilibatkan berbagai analisa lainnya,
seperti cost analysis, management analysis maupun
maintenance analysis.
2. Untuk melengkapi wacana penelitian tentang keandalan
distribusi, dapat dilakukan pengembangan untuk daerah
lain yang memiliki karakteristik jaringan dan beban yang
berbeda-beda, baik di PT. PLN (Persero) Distribusi
Malang maupun di seluruh Indonesia.
3. Untuk menghitung nilai indeks keandalan dengan
menggunakan metode Monte Carlo ini membutuhkan
data-data yang pasti dan signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Artana, Ketut Buda, Diktat Kuliah: Kuliah Keandalan1Pendahuluan - FTK ITS, Surabaya.
[2] Artana, Ketut Buda, Diktat Kuliah: Statistika RekayasaDistribusi Peluang FTK ITS, Surabaya.
[3] Endrenyi, J., Reliability Modeling in Electric Power
Systems, John Wiley & Sons Ltd., Toronto, Ch. 2, 1980.
[4] Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng, Pembangkitan
dan Manajemen Energi Listrik, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, 2009.
[5] L. Goel and R. Billinton, Monte Carlo Simulation
Applied to Distribution Feeder Reliability Evaluation,
Electr. Power Syst. Rrs. 29 193-202, 1994.
[6] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Balai
Penerbit dan Humas ISTN, Jakarta Selatan, 1990.
[7] Moubray, John, Reliability Centered Maintenance,
Industrial Press, New York, 1997
[8] Rausand, M. and Hoyland, A., System Reliability
Theory; Models, Statistical methods, and Applications,
John Wuiley & Sons, New York, 2004.
[9] X. Liang and L. Goel, Distribution System Reliability
Evaluation using the Monte Carlo Simulation Method,
ELSEVIER. Electric Power Systems Research, 40 75-83,
1997.
[1]