Simulasi Administrasi Laboratorium Ipa
Simulasi Administrasi Laboratorium Ipa
MTsN SUBANG
JL. Arifrahman Hakim no. 26 Subang
Lembar Pengesahan
Laporan Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Laboratorium IPA
Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat Bekerja Sama
dengan Pudak Scientific di Balai Diklat Keagamaan Bandung
Disusun Oleh:
Yanto Abdulah, S.Si
NIP. 198103182006041001
Disahkan oleh,
Kepala MTsN Subang,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas segala nimat yang Allah subhanahu wataala berikan
kepada penyusun, yang dengan kehendak-Nya penyusun diberikan kesempatan
untuk mengikuti Pendidika dan Pelatihan Pengelolaan Laboratotium IPA dari
tanggal 8 Desember sampai dengan 9 Desember 2014 di Kampus Balai Diklat
Keagamaan Bandung dan Pudak Scientific.
Penyusun juga mengahaturkan terima kasih kepada Kementerian Agama
melalui Kepala MTsN 1 Subang, yang telah memberikan kepercayaan kepada
penyusun untuk mengikuti pelatihan ini. Peyusun berharap semua ilmu yang
diperoleh selama pendidikan dan latihan berlangsung, dapat meningkatkan
kompetensi penyusun dalam mengelola Laboratorium IPA MTsN 1 Subang dan
membimbing praktikum peserta didik.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban penyusun dan mengacu kepada
kepada Buku 4 Panduan Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, bahwa
untuk
keperluan
pemberian
angka
kredit,
penyusun
berkewajiban
untuk
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan
dan
pelatihan
pengelolaan
laboratorium
IPA
ini
keterampilan yang
bersifat substantif dalam rangka pencapaian kompetensi PNS (guru) yang akan
diberikan tugas tambahan sebagai tenaga laboratorium IPA, sehingga dapat
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional. Pelatihan ini
diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Agama Kantor Wilaayah
Jawa Barat, Pudak Scientific dan Balai Diklat Keagamaan Bandung.
A. Judul Diklat
Pendidikan dan pelatihan pengelolaan Laboratorium IPA Tahun 2014
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 8 Desember sampai
dengan 9 Desember 2014 di Kampus Balai Diklat Keagamaan Bandung dan
Pudak Scientific.
C. Tujuan Umum Pelaksanaan Diklat
Tujuan
Laboratorium
diselenggarakan
IPA
adalah
Pendidikan
untuk
dan
meningkatkan
pelatihan
pengelolaan
pengetahuan,
keahlian,
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN
SIMULASI ADMINISTRASI LABORATORIUM IPA
(DR. Yunita, M.Pd)
Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini
dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun.
Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat
melakukan percobaan dan penyelidikan.
Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas &
aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat
terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan
administrasi meliputi:
1. Bangunan/Ruangan laboratorium
2. Fasilitas umum laboratorium
3. Peralatan dan bahan
4. Ketenagaan laboratorium
5. Kegiatan laboratorium
Administrasi ini selanjutnya akan dilakukan menggunakan format administrasi tiap
komponen meliputi:
Format A: Data ruangan laboratorium
Format B1: Kartu barang
Format B2: Daftar barang
Format B3: Daftar penerimaan / pengeluaran barang
Format B4: Daftar usulan/ permintaan barang
Format C1: Kartu alat
Format C2: Daftar alat
Format C3: Daftar penerimaan / pengeluaran alat
Format C4: Daftar usulan / permintaan alat
Format C5: Daftar usulan / permintaan alat dari acara praktikum
Format C6: Daftar usulan / permintaan alat dari tiap lab
Format D1: Kartu bahan
Format D2: Daftar bahan
Format D3: Daftar penerimaan / pengeluaran bahan kimia
Format D4: Daftar usulan / permintaan bahan
Format D5: Daftar usulan / permintaan bahan dari acara praktikum
Format D6: Daftar usulan / permintaan bahan dari tiap lab
Format E: Data ketenagaan
Format F: Agenda kegiatan lab
Jenis pengadministrasian meliputi:
Mengetahui,
Kepala Madrasah
________________
_
FORMAT A
DATA RUANGAN LABORATORIUM
:________________________
Jenis Ruangan Lab
Luas
Luas
yang
seharunya
ada
(m2)
2
(m )
Rencana
Pengembangan
Kepala Laboratorium,
________________
suatu
kegiatan
menyenangkan
dan
dapat
juga
Oleh karena itu, guru harus mampu mencegahnya. Begitupun siswa harus mengetahui
bahaya apa saja yang mungkin terjadi agar kecelakaan dapat dicegah.
Sebab-sebab terjadinya kecelakaan:
Kurangnya pemahaman tentang sifat dan karakter bahan-bahan kimia.
Kurang jelas petunjuk praktikum atau kurang bimbingan dan pengawasan guru
terhadap siswanya ketika praktikum.
Kurang tersedianya fasilitas keamanan dan perlengkapan perlindungan yang
memadai.
Kurang taatnya siswa dalam mematuhi peraturan laboratorium.
Tidak menggunakan perlengkapan perlindung yang seharusnya.
Kurang bersikap hati-hati selama praktikum.
Aturan umum di laboratorium IPA:
Penataan ruang yang baik.
Harus akrab dengan lokasi dan perlengkapan darurat, seperti P3K, pemadam
kebakaran, botol cuci mata, dll.
Gunakan perlengkapan yang sesuai.
Sebelum bekerja, kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi.
Berikan tanda peringatan pada setiap perlengkapan.
Eksperimen yang tanpa izin harus dilarang.
Dilarang bekerja sendirian dalam laboratorium.
Gunakan sistem pembuangan yang sesuai prosedur.
Setiap percikan atau kebocoran yang ditemukan harus segera dibersihkan.
Penjelasan
Zat yang mudah terbakar. Contoh butana, propana, eter dan etanol.
Hindari udara dan sumber api.
Zat yang secara spontan terbakar apabila kena air. Contoh logam
natrium. Hindari kontak dengan air
Kerusakan kecil pada tubuh atau iritasi terhadap kulit, mata, dan alat
pernapasan. Contoh piridin, amoniak, dan benzil klorida. Hindari
kontak dengan tubuh atau penghirupan
Kompetensi yang dimiliki oleh kepala laboratorium, teknisi dan laboran menurut
Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
3.1
Merencanakan
kegiatan dan
pengembangan
laboratorium
sekolah/
madrasah
Kompetensi
Manajerial
3.2
3.3
3.4
3.5
Kompetensi
Profesional
4.1
Mengelola
kegiatan
laboratorium
sekolah/madras
ah
Membagi tugas
teknisi dan
laboran
laboratorium
sekolah/
madrasah
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
3.4.1
Memantau
sarana dan
prasarana
3.4.2
laboratorium
sekolah/madrasa
h
3.4.3
3.5.1
Mengevaluasi
kinerja teknisi
3.5.2
dan laboran
serta kegiatan
3.5.3
laboratorium
sekolah/madrasa
h
3.5.4
Menerapkan
gagasan, teori,
dan prinsip
kegiatan
laboratorium
4.1.1
4.1.2
4.2
4.3
Memanfaatkan
laboratorium
untuk
kepentingan
pendidikan dan
penelitian di
sekolah/
madrasah
Menjaga
kesehatan dan
keselamatan
kerja di
laboratorium
sekolah/
madrasah
4.2.1
4.2.2
4.2.3
4.2.4
4.3.1
4.3.2
4.3.3
4.3.4
3.1 Merencanakan
pemanfaatan
laboratorium
3.2 Mengatur
penyimpanan
bahan,
peralatan,
perkakas, dan
suku cadang
laboratorium
sekolah/
madrasah
4.1 Menyiapkan
kegiatan
laboratorium
sekolah/
4. Kompetensi
madrasah
Profesional
praktikum
4.2.1 Mengidentifikasi kerusakan peralatan dan bahan
laboratorium
4.2.2 Memperbaiki kerusakan peralatan laboratorium
4.3.1 Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja
4.3 Menjaga
kesehatan dan
keselamatan
kerja di
laboratorium
sekolah/
madrasah
3.1
3.2
Menginventarisasi
bahan praktikum
Menginventarisasi
alat praktikum
.
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.3
Mencatat kegiatan
praktikum
Profesional
Merawat ruang
4.1
laboratorium
sekolah/madrasah
4.2
Mengelola bahan
dan peralatan
laboratorium
4.3
kesehatan dan
keselamatan kerja
3.2.2
3.2.3
3.2.4
4.1.1
4.1.2
4.1.3.
4.2.1
4.2.2
4.2.4
4.2.5
4.2.6
laboratorium
Khusus untuk laboran biologi:
Merawat tanaman untuk kegiatan praktikum
4.2.7
4.3.1
4.3.2
4.3.3
Menjaga
3.2.1
praktikum
4.
3.2.4
4.2.3
Melayani kegiatan
3.2.5
4. Kompetensi
praktikum
Menyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun
praktikum
Melayani guru dan peserta didik dalam
pelaksanaan praktikum
4.3.
4.4.1
dan lain-lain)
Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja
4.4.2
4.4.3
di laboratorium
sekolah/ madrasah
4.4.4
4.4.5
Langkah awal dalam pengelolaan laboratorium IPA di sekolah seorang guru harus
memahami standar operasional prosedur laboratorium.
1. Menyusun Standar Operasional Prosedur Laboratorium
Fungsi utama dari laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau
penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi
unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang IPA.
Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium adalah untuk
membantu memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan
dari laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga dapat
membantu terselenggaranya kegiatan praktikum yang berkualitas.
Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium meliputi praktikum,
penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium untuk penelitian.
2. Menetapkan Fungsi dan Tugas Pengelola Laboratorium IPA
Pengelola laboratorium IPA di sekolah idealnya meliputi;
a) Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang
ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium serta
membawahi anggota laboratorium, pembimbing praktikum, staf administrasi,
laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan di laboratorium,
b) Anggota laboratorium adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan
bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan
laboratorium,
c) Pembimbing praktikum adalah staf edukatif yang bertanggungjawab dalam
memberikan bimbingan praktikum bagi siswa untuk mata pelajaran IPA,
d) Staf administrasi adalah tenaga administratif yang menjalankan fungsi
administrasi di laboratorium,
e) Laboran adalah staf laboratorium yang membantu pelaksanaan kegiatan dan
teknis operasional dalam laboratorium, serta mempersiapkan peralatan dan
bahan.
3.
4.
5.
6.
Menyusun
Menyusun
Menyusun
Menyusun
Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar di atas, caranya sebagai
berikut:
1. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung
respirometer
2. Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung
respirometer
3. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar
tidak ada udara yang masuk dan keluar
4. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes
secukupnya
5. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit,
4 menit, 6 menit, 8 menit, 10 menit)
POSTER KIMIA
kain yang
berseray kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.
BAB III
TINDAK LANJUT (RENCANA DESIMINASI)
dalam forum MGMP IPA serta menggerakkan anak-anak KIR (kelompok Ilmiah Remaja) IPA
di MTsN Subang untuk lebih aktif dalam memanfaatkan Laboratorium IPA sebagai sarana
belajar melalui eksperimen.