Refrat Partus Lama Nana
Refrat Partus Lama Nana
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Partus lama (Prolonged Labor) masih merupakan salah satu maslah
kesehatan yang penting.Partus lama merupakan penyebab 8% kematian ibu di
negara-negara
berkembang.Namun
angka
ini
sebenarnya
terlalu
interaksi
sosial,
menyebabkan
infeksi,
juga
dapat
B. RUMUSAN MASALAH
1
1. Apakah
definisi,
insidensi,
etiologi,
klasifikasi,
diagnosis,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
A. DEFINISI 1,4,5
Partus lama, yang disebut juga dengan istilah distosia secara umum
dimaksudkan persalinan yang abnormal atau sulit. Sementara itu, WHO
secara lebih spesifik mendefinisikan partus lama (prolonged labor/partus
lama) sebagai proses persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam. Hal
tersebut didukung juga oleh pernyataan Manuaba mendefinisikan partus lama
adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam, artinya persalinan
harus dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam. Waktu pemanjangan proses
persalinan yang dimaksud adalah penambahan antara kala I dan kala II
persalinan. Dalam penentuan batas waktu, terdapat variasisebuah sumber
yang menyatakan bahwa batasan waktu dalam penentuan partus lama adalah
18 jam.
B. INSIDENSI1,2
Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Park Land, Amerika Serikat,
pada tahun 2007, didapatkan bahwa hanya sekitar 50 persen ibu dengan janin
presentasi kepala yang mengalami partus spontan fisiologi. Lima puluh
persen lainnya, perlu mendapatkan intervensi untuk pelahiran.Baik intervensi
medismaupun intervensi bedah.Tingginya tingkat partus abnormal ini juga
menunjukkan tingginya tingkat partus lama.Partus lama yang kadang juga
disebut distosia, di Amerika Serikat distosia
merupakan indikasi
sehingga
tidak
mampu
menyebabkan
pelebaran
bukaan
persalinan.
mengajukan
penggunaan
partograf
dalam
tatalksana
Kelainan Kala II
Kala II memanjang
Tahap ini berawal saat pembukaan serviks telah lengkap dan
berakhir dengan keluarnya janin. Median durasinya adalah 50 menit unutk
nulipara dan 20 menit untuk multipara. Pada ibu dengan paritas tinggi
yang vagina dan perineumnya sudah melebar, dua atau tiga kali usaha
mengejan
setelah
pembukaan
lengkap
mungkin
cukup
untuk
Selain kriteria diatas, terdapat pula sebuah alat bantu yang dapat mebantu
dalam mempermudah diagnosa partus lama. Alat bantu tersebut adalah
partograf.
Partograf terutama membantu dalam pengawasan fase aktif persalinan.
Kedua Jenis gangguan dalam fase aktif dapat didagnosa dengan melihat
grafik yang terbentuk pada partograf. Protraction disorder pada fase aktif
(partus lama) dapat didagnosa bila bila pembukaan serviks kurang dari 1cm/
jam selama minimal 4 jam. Sedangkan arrest disorder (partus macet)
didiagnosa bila tidak terjadi penambahan pembukaan serviks dalam jangka
waktu 2 jam maupun penurunan kepala janin dalam jangka waktu 1 jam.
9
10
Arrest disorder pada fase aktif persalinan (partus tak maju/ macet)
F. OUT
COME
PARTUS
NEONATAL5,6
Partus lama dapat menimbulkan konsekuensi, baik bagi ibu maupun bagi
anak yang dilahirkan Antara lain yakni:
1. Maternal
a. Infeksi Intrapartum
Infeksi adalah bahaya serius yang mengancam ibu dan janinnya
pada partus lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban.Bakteri
dalam cairan amnion menembus amnion dan menginvasi desidua serta
pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan
janin. Pemeriksaan serviks dengan jari tangan akan memasukkan
bakteri vagina ke dalam uterus. Pemeriksaan ini harus dibatasi selama
persalinan, terutama apabila terjadi partus lama.
b. Ruptura Uteri
Penipisan abnormal segmen bawah uterus menimbulkan bahaya
serius selama partus lama, terutama pada ibu dengan paritas tinggi dan
pada mereka dengan riwayat seksio sesarea. Apabila disproporsi antara
kepala janin dan panggul semakin besar sehingga kepala tidak engaged
dan tidak terjadi penurunan, segmen bawah uterus dapat menjadi
sangat teregang kemudian dapat menyebabkan ruptura. Pada kasus ini,
mungkin terbentuk cincin retraksi patologis yang dapat diraba sebagai
sebuah krista transversal atau oblik yang berjalan melintang di uterus
antara simfisi dan umbilikus. Apabila dijumpai keadaan ini,
diindikasikan persalinan perabdominam segera.
Tipe yang paling sering adalah cincin retraksi patologis Bandle,
yaitu pembentukan cincin retraksi normal yang berlebihan.Cincin ini
sering timbul akibat persalinan yang terhambat disertai peregangan dan
penipisan berlebihan segmen bawah uterus. Pada situasi semacam ini,
cincin dapat terlihat jelas sebagai suatu identasi abdomen dan
menandakan akan rupturnya seegmen bawah uterus. Pada keadaan ini,
kadang-kadang dapat dilemaskan dengan anestesia umum yang sesuai
11
12
fase
laten
berkepanjangan.
Kesalahan
diagnosa
ini
dapat
ujung penonjolan tulang kepala janin berada diantara station ) dan station -2,
maka janin dilahirkan dengan ekstraksi vakum dan simfisiotomi. Namun jika
kepala janin teraba lebih dari 3/5 diatas simfisi pubis atau ujung penonjolan
tulang kepala janin berada diatas station -2, maka janin dilahirkan secara
seksio sesaria.
H. PROGNOSIS2
Friedman
melaporkan
bahwa
memanjangnya
fase
laten
tidak
memperburuk mortalitas dan morbiditas janin atau ibu, namun Chelmow dkk
membantah anggapan bahwa pemanjangan fase laten tidak berbahaya.
BAB III
KESIMPULAN
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1.
WHO: Geneva
2. Cunningham, F.G, et al. 2010. Williams Obstetric, 23rd edition. Mc Graw
Hill: New York
3. Enkin, et al. 2000. A Guide to Effective care in Pregnancy and Child Birth,
3rd Edition. Oxfod University Press: London
4. Manuaba I. A, et al. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta
5. Mose, J.C dan Alamsyah, M. 2010. Bab I Persalinan Lama dalam Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, edisi keempat. PT Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo: Jakarta
6. Yulianti, D. 2006. Buku Saku Manajemen dan Komplikasi Kehamilan dan
16