Page 1
Page 2
Dosen Fisiologi
Asisten Dosen
: Partogi Andreas
Cahya Candra
Intan Puspita Hapsari
Nurvita Pranasari
Ridwan
Yahdiyani Razanah
Fitriani Nurnadziah
Rosellina
Alphamaharini
Hayin Naila
Pretty Novianisa
Khozatin Zuni F
Afika Fahmudita
Dicky Bramantyo Agung Yulius Deddy
Admin Lab.
Page 3
PRAKTIKUM INDERA
Page 4
A. FUNGSI PENDENGARAN
Tujuan Instruksional Umum
Setelah praktikum ini mahasiswam mampu memahami pemeriksaan fungsi
pendengaran, fungsi penghidu dan keseimbangan.
Dasar Teori
Telinga terdiri dari tiga bagian : telinga luar , tengah dan dalam.
1. Bagian luar dan tengah menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan, untuk memperkuat energy suara dalam proses
tersebut.
2. Telinga dalam berisi dua system syaraf sensorik yang berbeda yaitu koklea
yang mengandung reseptor reseptor untuk mengubah gelombang suara
menjadi impuls impuls syaraf, sehingga kita dapat mendengar dan apparatus
vestibularis yang penting untuk sensasi keseimbangan.
Gelombang suara adalah getaran udara yang merambat dan terdiri dari
daerah bertekanan tinggi karena kompresi ( pemampatan ) molekul molekul
udara dengan daerah daerah bertekanan rendah karena penjarangan atau
rarefaction molekul. Setiap alat yang mampu menghasilkan pola gangguan
molekul udara tersebut disebut sumber suara. Gelombang suara lebih optimal
merambat pada benda dengan partikel yang renggang, seperti udara.
Sedangkan pada partikel yang lebih rapat seperti air dan benda padat
perjalanan gelombang suara dalam media tersebut kurang efisien karena
inersia ( resistensi / hambatan terhadap perubahan ) pada cairan & benda padat
lebih besar.
Page 5
Lobus temporalis
Page 6
Page 7
Penderita
harus
kooperatif.
Pemeriksaan
ini
bersifat
Page 8
f. Kesimpulan pemeriksaan.
6 meter
normal
5-4 meter
tuli ringan
3-2 meter
tuli sedang
2-1 meter
tuli berat
5. Hasil percobaan
HASIL TEST BISIK
No
1
2
3
4
5
6
7
Jarak Tes
Dengar
6 meter
5 Meter
4 Meter
3 Meter
2 Meter
1 Meter
Detik pada jam
Tidak
Kesimpulan
tangan
bersifat
kualitaf
artinya
dapat
mengetahui
dan
Page 9
1) RINNE
perbandingan air conduction ( AC ) dengan bone conduction
(BC).
a. Penala digetarkan pada punggung tangan atau siku, dengan tujuan
supaya tidak terlalu keras ( meja, besi )
Frekuensi yang dipakai biasanya 512, 1024 dan 2048 Hz.
b. Tekankan ujung tangkai penala pada prosessis mastoideus salah
satu telinga OP tangan pemeriksa tidak boleh menyentuh jari jari
penala
Jenis hantaran apakah orang mendengar dengungan pada
tindakan tadi ?
JAWAB : hantaran tulang
c. Tanyakan kepada OP apakah ia mendengar bunyi penal
amendengung di telinga yang diperiksa. Bila mendengar, OP
disuruh mengacungkan jari telunjuk. Begitu tidak mendengar lagi,
jari telunjuk diturunkan.
Jenis hantaran apakah orang mendengar dengungan pada
tindakan tadi ?
JAWAB : hantaran udara
d. Apada saat itu pemeriksa mengangkat penala dari prosesus
mastoideus OP dan kemudian ujung jari penala ditempatkan
sedekat dekatnya ke depan liang telingan OP. Tanyakan Apakah
OP mendengar dengungan itu.
Page 10
SCHAWACH
NORMAL
ATAU
SCHWABACH
Page 11
5. Hasil percobaan
HASIL TEST GARPU TALA
a. RINNE
Hasil AC ; BC
AC BC
AC BC
KESIMPULAN
Normal / SNHL
..
b. WEBER
Hasil
Lateralisasi
Kesimpulan
AD> AS
+ AD
CHL AD / SNHL AS
AD . AS
..
c. SCHWABACH
Hasil
BC pm = BC pd
BC pm > BC pd
BC pm < BC pd
Hak Cipta Lab Fisiologi UNSOED
Kesimpulan
Normal
Page 12
B. FUNGSI PENGLIHATAN
Tujuan instruksional umum
Setelah praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan refraksi pada
seseorang serta mengoreksi kelainan yang ditemukan memeriksa luas lapang
pandang beberapa macam warna dengan menggunakan kampimeter serta
melakukan pemeriksaan tes buta warna.
A. Pengukuran Dan Koreksi Visus
1. Tujuan instruksional khusus
a. Menetapkan visus seseorang dengan menggunakan optotipe snellen
b. Mengetahui kelainan refraksi
c. Mengoreksi kelainan refraksi yang ditemukan
d. Memeriksan kemungkinan adanya astigmatis pada seseorang dengan
menggunakan gambar kipas lancasater regan dan keratoscop placido
2. Dasar teori
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga
lapisan. Dari luar ke dalam, lapisanlapisan tersebut adalah : (1)
sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina. Sebagian besar
mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar,
sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan),
lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya berkasberkas
Page 13
cahaya ke interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang
sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk
memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina,
yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah
lapisan syaraf di dalam. Retina mengandung sel batang dan sel kerucut,
fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf. (Ilyas,
2004)
Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke
retina. Semua komponenkomponen yang dilewati cahaya sebelum sampai
ke retina mayoritas berwarna gelap untuk meminimalisir pembentukan
bayangan
gelap
dari
cahaya.
Kornea
dan
lensa
berguna
untuk
Page 14
Fisiologi Penglihatan
Benda> memantulkan cahaya>masuk ke pupil> jml cahaya
diatur m.sphincter pupillae (yang mengkonstriksikan pupil
dalam keadaan cahaya terang) dan m.dilator pupillae (yang
melebarkan pupil dalam keadaan kekurangan cahaya)
Page 15
dibiaskan.
Page 16
Normal Dewasa : 23 24 mm
Perubahan 1 mm ~ 3 D
Tumor
Ablasi retina
Curvatura cornea:
Cornea plana
Mikro Cornea
Trauma
Perubahan 1 mm ~ 6 D
B. Miopia
Sinar sejajar masuk ke mata (tanpa akomodasi) fokusnya jatuh di depan
retina. Klasifikasi myopia menurut derajatnya dibedakan menjadi :
Ringan : 1 3 D
Sedang : 4 6 D
Page 17
Berat : > 6 D
Terapi
1. Lensa spheres negatif
2. Operatif
3. Refraktif Keratoplasti
4. Ablasi kornea
Etiologi
1.
2.
3.
C. Astigamtisma
Sinar yang datang pada mata dibiaskan pada lebih dari satu bidang meridian
mempunyai beberapa titik fokus, Keluhan yang dirasakan pada pasien
biasanya Penglihatan menjadi Kabur, Sakit sekitar mata, dahi atau
astenopia. Terapi yang digunakan adalah koreksi dengan lensa silinder.
Etiologi astigmatisma yaitu : Curvatura, Sentrasi dan Indeks refraksi
3. Alat dan bahan
1. Optotype van snellen
2. Gambar kipas Lancaster regan
3. Sejumlah lensa sferis dan silindris dengan bermacam macam
kemampuan daya bias
4. Mistar
5. Ruangan dengan pencahayaan cukup tapi tidak menyilaukan
4. Cara kerja Visus ( ketajaman penglihatan)
1.
2.
Page 18
3.
4.
5.
6.
7.
B. BUTA WARNA
1. Tujuan instruksional khusus
a. Mengetahui fungsi retina sebagai reseptor cahaya mempunyai kepekaan
terhadap warna tertentu
b. Dapat melakukan pemeriksaan test buta warna
2. Dasar teori
Thomas young seorang ahli fisika mengemukakan teori warna yaitu ada 3
warna dasar merah, hijau dan biru/ungu. Helmholtz seorang ahli fisiologi
mengemukakan bahwa pada retina mengandung fotokimia yang sangat peka
terhadap warna dasar tersebut. Jadi sebetulnya teori Young disebut teori
triwarna, sedang teori HelmHoltz teori tri reseptor. Dari teori YoungHelmholtz dapat disimpulkan bahwa daya untuk membedakan warna terjadi
di retina , tidak terjadi di otak. Tes untuk menentukan adanya buta warna
ada banyak cara., yang biasa dipakai sebagai tes retina untuk menentukan
buta warna atau lemh terhadap warna yaitu dengan buku pseudo
isokhromatik ishihara.
Page 19
Fotoreseptor
Mata memfokuskan berkas cahaya dari lingkungan ke sel fotoreseptor retina
( sel batang dan sel kerucut). Fotoreseptor mengubah energi cahaya menjadi
sinyal listrik untuk disalurkan ke SSP.
Fotoreseptor terdiri dari 3 bagian :
a. Segmen luar
Mendeteksi rangsangan cahaya
b. Segmen dalam
Mengandung perangkat metabolic sel
c. Terminal sinaps
Menyalurkan sinyal dari fotoreseptor ke sel berikutnya di jalur
penglihatan.
Segmen luar dari fotoreseptor memiliki fotopigmen. Fotopigmen terdapat 4
jenis, yaitu 1 pada sel batang ( rodopsin ) dan 1 pada masing-masing 3 jenis
sel kerucut (sel kerucut merah, hijau, biru). Rodopsin menyerap semua
gelombang cahaya yang tampak sehingga tampak sebagai pandangan hitamputih. Sedangkan pada sel kerucut , ketiganya berespon secara selektif
terhadap panjang gelombang sehingga pada penglihatan terdapat warna.
Buta warna apabila pada penderita tidak memiliki satu atau lebih dari 3 jenis
sel kerucut warna.
Cahaya masuk mata stimulasi sel batang & kerucut :
a. Pada sel batang
rhodopsin dipecah menjadi scotopsin & retinal ( derivate vitamin a )
membentuk impuls elektrik ( rhodopsin disintesisi kembali secara
lambat).
b. Pada sel kerucut
menangkap / menyerap cahaya mengelompokkan menjadi 3 macam
warna ( merah , biru, hijau ) sesuai panjang gelombangnya.
Adaptasi cahaya
Terang ke gelap
Page 20
Page 21
korteks
sensorik, akan
menunjukkan
gejala
gangguan
tanpa
hemianopsia
bitemporal,
sedangkan
lesi
quadroanopsia
pada
superior
serabut
lateralnya
homonim
akan
kontralateral
(Vaughan, 2000).
Page 22
4.
5.
METODE PEMERIKSAAN
Metode pemeriksaan lapang pandang yang digunakan adalah metode
pemeriksaan perimetri.
ALAT BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan adalag sebagai berikut.
a. Perimeter
b. Kapur tulis warna
c. Mistar
CARA KERJA
a. Probandus duduk rileks di depan alat perimeter dengan meletakan
dagunya pada penyangga perimeter.
b. Posisi mata sejajar pada titik pusat perimeter dengan tidak
menggerakan bola matanya ke salah satu sisi sudut.
c. Pemeriksa menelusuri garis radial pada perimeter dengan
menggunakan kapur berwarna secara miring sampai kapur tersebut
terlihat pada probandus dengan arah pandangan sejajar titik pusat
perimeter.
d. Jika probandus telah melihat kapur pemeriksa menghentikan laju
kapur.
e. Lakukan pemeriksaan tersebut setiap sudut 30 radier.
f. Hubungkan setiap titik sudut pandang penglihatan probandus pada
360 perimeter.
g. Pada titik pusat perimeter hitung panjang garisnya dengan
menggunakan mistar.
h. Hitung sudut penglihatan probandus dengan rumus.
DAPUS
Guyton, A.C. dan John E.H. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC.hal. 61-63.
Marieb, E N dan Hoehn K. 2007. Human anatomy and physiology ed. 7. Bejamin
cummings: USA
Sherwood,Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta :
EGC
Page 23
TERIMA KASIH..
SEMOGA
SUKSES
SEMUANYA...
Page 24