9 Menguasai Dasar Animasi Stop Motion Bidang Datar PDF
9 Menguasai Dasar Animasi Stop Motion Bidang Datar PDF
Karakter Kendy
Karakter Gembul
Kemudian gambarlah dengan menggunakan pensil, gambarlah karakter dalam berbagai pose,
menyamping, posisi normal, posisi action dan lain-lain kemudian buatlah raut wajah dari mulai
sedih sampai dengan gembira. Men-desain karakter sangat penting dan berpengaruh
terhadap emosi penonton, seperti contoh karakter shinchan, pasti semua orang tahu kalau
shinchan adalah seorang anak yang nakal namun menggemaskan dan kualitas gambarpun
menjadi nomor 2 jika cerita dan karakter sangat unik dan menarik.
Kendy : KYAAAAAA!!!!!!!!
// sambil mengarahkan bogem kearah gembul
Gembul : TIDAAAKKKK!!
// BUUK gembul-pun terjatuh dan terkapar tidak berdaya/
6.23.4 Membuat Storyboard
Storyboard adalah ibarat sebuah kitab pembimbing dalam membuat sebuah film agar scene
per scene adegan per adegan dapat kita rencanakan terlebih dahulu dengan gambar (seperti
komik). Gambar pada storyboard tidak perlu bagus, yang penting gambaran perspektif terlihat
jelas. Mulailah menggambar adegan demi adegan yang akan kita buat dengan menggunakan
pensil 2B dan beri nomor setiap adegan agar kita tidak bingung bagian mana yang akan
pertama tampil.
6.23.5 Membuat Background
Tentunya akan lebih sempurna jika animasi yang kita buat memiliki latar atau background
sesuai dengan keadaan tempat dan kejadian. Misalkan terjadinya peristiwa kejar-kejaran
adalah pada siang hari di tengah keramaian kota, maka gambar atau background yang harus
kita buat adalah suasana perkota-an di siang hari.
Background Kota
Pembuatan background harus sesuai dengan scene atau adegan yang tertuang pada
storyboard. Pembuatan background dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk hasil yang
lebih sempurna tentunya diperlukan juga keahlian menggambar dan alat untuk menggambar
background. Gunakanlah Program Adobe Photoshop untuk melalui tahap ini.
6.23.6 Animasi Karakter
Setelah bebrapa konten telah siap maka langkah selanjutnya adalah menghidupkan karakter
yang telah kita buat, tentunya keahlian dalam menggambar perlu diperhatikan. Alangkah
baiknya kita memiliki penguasaan terhadap software untuk membuat animasi, kali ini kita akan
menggunakan software macromedia flash dengan settingan ukuran video/stage 720X576.
Dalam pembuatan animasi tentunya kita memilih teknik sesuai dengan materi yang kita kuasai
seperti cel animation, Stop Motion, Rotoscoping dan lain-lain. Namun pada materi ini kita akan
membuat animasi dengan membuat gambarnya langsung di dalam komputer. Buatlah gambar
sesuai dengan yang tertera pada storyboard dengan menggunakan brush tool dan warnai
dengan paint bucket tool, seperti animasi berlari, animasi marah, animasi memukul , animasi
terjatuh dan lain-lain. Dengan menggunakan teknik layering, pisahkan antara layer tangan,
kaki, kepala, mulut atau bagian-bagian yang akan kita buat animasinya.
Setelah persiapan layering selesai langkah selanjutnya adalah membentuk atau menyusun
layer-layer tersebut sesuai dengan gambar karakter, tentunya mata dan rambut berada di
kepala, dan seterusnya hingga menjadi bentuk karakter yang utuh
Sebelum disusun
Setelah disusun
Jika karakter sudah siap maka langkah selanjutnya adalah menggerakannya sesuai dengan
yang tertera pada storyboard, pada scene pertama ter dapat adegan kendy sedang menjilati
permen, maka hal yang harus dilakukan adalah membuat gerakan karakter sedang menjilati
permen, berarti kita perlu properti tambahan seperti permen dan lidah, tentunya kita
membutuhkan tambahan 2 layer baru untuk permen dan lidah.
Pilih insert keyframe lalu mulailah memutar dan mengubah posisi tangan dengan free
transform tool
Jika ingin menggunakan teknik cel animation dengan menggunakan kertas Tentunya kita perlu
mempersiapkan banyak kertas dan pisahkan adegan demi adegan jangan sampai tercecer
atau tergabung dan beri nomor urut. Perlu diperhatikan pula banyaknya gambar ditentukan
pula oleh banyaknya Frame per Detiknya jika kita akan membuat animasi sekelas doraemon
maka frame rate yang kita gunakan harus dibawah 12 frame/second bila kita ingin membuat
animasi sekelas bioskop maka frame yang kita pilih adalah 25 frame/second dan bila ingin
sekelas DVD maka Frame rate yang digunakan yaitu 30 frame/second. 12 Frame per second
maksudnya setiap detiknya memiliki 12 gambar, dan bila 25 frame/Second berarti kita harus
menggambar sebanyak 25 gambar
perdetiknya dan seterusnya, bisa dibayangkan berapa kertas dan gambar yang diperlukan
untuk membuat Film selama 1 jam, namun karena kecanggihan teknologi digital pada saat ini
proses tersebut bisa diminimalisasikan dengan menggambar langsung di komputer
menggunakan pen tablets ataupun alat gambar digital lainnya.
Lakukan proses animasi sesuai dengan yang tertera pada storyboard lakukan pula pada
karakter gembul dan properti-properti lainnya dan pada scene yang telah direncanakan
(disarankan untuk memisahkan adegan demi adegan ataupun scene dengan cara membuat
file fla baru untuk mempermudah proses editing dan mengatur gerak karakter agar kinerja
komputer tetap stabil).
6.23.10
Lalu akan muncul kotak dialog Export Windows AVI non aktifkan tanda check list pada
compress video karena bila kita checklist compress video maka otomatis file video yang kita
buat akan di-Compress dan tentu saja berpengaruh pada kualitas gambar. Kemudian tekan
tombol OK.
Tentunya setelah melalui proses yang cukup panjang dan rumit akhirnya kita telah
mendapatkan beberapa potongan adegan demi adegan, namun tentu saja adegan-adegan
tersebut belum menjadi sebuah film karena file tersebut masih berbentuk file yang terpisah
dan belum memiliki suara.
Tentunya perlu dilakukan langkah selanjutnya yaitu proses editing, pada proses editing ini kita
akan mencoba menggabungkan beberapa efek transisi dan juga memasukan suara sesuai
dengan script atau sekenario yang telah kita buat sebelumnya. Pengeditan dilakukan dengan
menggunakan software adobe premiere pro versi 1.5, terlebih dahulu install program adobe
premiere kemudian jalankan programnya.
Kemudian pilih New project, lalu akan muncul kotak dialog New Project, kemudian pilih Tab
Custom setting kemudian atur Parameter sebagai berikut: Editing Mode adalah Video For
Windows, Time base 25 Frame/Sec, Ukuran Video harus disamakn dengan ukuran file video
yang telah kita buat yaitu 720X576, Display Format 25fps Timecode, dan terakhir adalah audio
sample rate sebesar 44100 Hz. Kemudian ketikan nama proyek dan atur tempat
penyimpanana data akan disimpan lalu pilih Tombol OK
Untuk mengimport file-file video tersebut pilih menu file-import atau bisa langsung tekan
tombol Ctrl+i. lalu akan muncul kotak dialog Import kemudian seleksi file-file yang dibutuhkan
kemudian tekan tombol Open, maka hasilnya adalah video yang akan kita edit telah masuk
kedalam panel project dan siap untuk diolah.
Setelah file video tersimpan di panel project maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan
file video secara berurutan mulai dari scene 1 sampai ke scene terakhir, caranya drag video
secara berurutan kedalam timeline. Maka hasilnya jika kita play video tersebut sudah
tergabung dan memiliki urutan cerita yang jelas sesuai dengan storyboard.
Bila kita lihat rasanya kurang menarik bila antara perpindahan dari adegan yang satu ke
adegan lainnya terlihat biasa-biasa saja tidak ada transisi yang menarik, untuk mengatasi
masalah tersebut kita dapat menggunakan efek transisi yang sudah tersedia Pada program
adobe premiere. Caranya, pada Panel project pilih tab effect
Lalu pilih Video transision kemudian kita pilih sesuka hati transisi apa yang kita inginkan
karena di situ banyak terdapat sub-sub menu untuk dipilih, misal kita ingin memilih efect
transisi Center panel maka yang harus kita lakukan adalah masuk ke sub menu Page Peel
kemudian pilih Center Panel. Lalu Drag efect tersebut diantara perpindahan antar scene satu
ke scene yang lainnya
6.23.12
Pada langkah ini kita akan mencoba melakukan pengambilan suara sesuai dengan script
yang telah kita buat dengan menggunakan bantuan microphone.
1. Siapkan perangkat microphone dan speaker, pastikan pula bahwa driver sudah terinstall
2. geser current time indicator serasi dengan adegan yang akan kita isikan suara.
3. Pilih menu Windows lalu pilih Audio Mixer
4. Akan muncul Menu Audio Mixer, kemudian pada track audio 2 aktifkan solo track dan
enable track for recording
5. Setelah selesai, kemudian kita tinggal merekam suara sesuai dengan sekenario yang
telah dibuat dengan cara menekan tombol record, persiapkan suara anda, kemudian tekan
tombol play/stop toggle atau anda bisa langsung menekan tombol space pada keyboard.
Maka suara anda otomatis akan terekam dan tersimpan di audio track 2. bila sudah
selesai, tekan tombol play/stop toggle (space).
Lakukan proses perekaman suara pada adegan-adegan yang dibutuhkan, tentunya pengisian
suara harus dilakukan oleh 2 orang, yaitu suara anak laki-laki untuk karakter gembul dan
suara anak perempuan untuk karakter kendy, mintalah bantuan kepada teman anda untuk
melakukan pengisian suara.
6.23.13
Penambahan musik latar / backsound sangat penting agar Film animasi yang kita buat tidak
terdengar jenuh, pemberian backsound mudah saja, Caranya import audio atau musik yang
kita akan jadikan backsound kemudian drag ke dalam track audio yang masih kosong. Agar
lebih menarik, berikan pula sound effect misal, suara degup langkah, suara pukulan, suara
terjatuh dan lain-lain.
6.23.14 Render ke Format MPEG
Setelah proses editing dirasa sudah sempurna, langkah selanjutnya yaitu mengeksekusinya
menjadi sebuah format file video, caranya dengan melakukan proses rendering. Format video
yang akan kita gunakan adalah MPEG2, selain kualitasnya gambarnya masih terhitung baik,
ukuran file yang dihasilkannyapun tidak terlalu banyak memakan memory. Berikut langkahlangkah proses rendering :
1. Pilih menu File, Export kemudian pilih Adobe Media Encoder
2. Lalu akan Muncul kotak transcode settings, pada menu format list pilih MPEG2, pada
preset atur menjadi PAL MPEG-2 Generik, kemudian tekan tombol OK.
Setelah muncul kotak dialog Save File, atur tempat penyimpanan data dan ketikan File Name
untuk identitas Film anda. Lalu tekan tombol save.
3. Anda akan melihat rendering progres bar, tunggu sampai proses rendering berakhir pada
frame terakhir, jangan pernah melakukan aktifitas lain pada komputer anda karena bisa
berpengaruh pada proses rendering.
Sekarang anda sudah mempunyai sebuah Film yang siap untuk ditonton oleh keluarga
ataupun teman, jalankan file movie anda dengan menggunakan windows media player
ataupun aplikasi pemutar video lainnya seperti Jet Audio, Winamp, Power DVD dan lain-lain.