Laporan Pendahuluan Dermatitis
Laporan Pendahuluan Dermatitis
A. KONSEP MEDIS
1. DEFINISI
Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis
yang dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa
efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif
gatal. (Mulyono :2011)
Dermatitis
adalah
peradangan
epidermis
dan
dermis
yang
c. Dermatitis Perioral
Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah
disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui, menyerang wanita
berusia 20-60 tahun dan bisa muncul pemakaian salep kortikosteroid
di wajah untuk mengobati suatu penyakit.
d. Dermatitis Statis
Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering
meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan
cairan di bawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan
edema.
3. PATOFISIOLOGI
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian
dermis ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen
ataupun zat iritan. Zat tersebut masuk ke dalam kulit yang kemudian
menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa
inkubasi sesudah terjadi
sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari,
sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48
jam.
Adapun
faktor-faktor
yang
ikut
mendorong
perkembangan
4. PATHWAY
Anti histamin.
Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg.
Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr. Anak 4x 125
mg/hr.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri : gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
b. Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
c.
d.
adekuat.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosa 1
Nyeri ; Gatal berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
Tujuan : Mengurangi rasa gatal.
Tindakan :
1)
2)
3)
Diagnosa 2
Gangguan body image berhubungan dengan lesi pada kulit.
Tujuan : Menyatakan penerimaan situasi diri, pasien memiliki konsep
diri yang positif.
Tindakan :
1) Kaji makna kehilangan / perubahan pada pasien.
2) Berikan penguatan positif terhadap kemampuan dan dorong usaha untuk
mengikuti tujuan rehabilitasi.
3) Berikan kelompok pendukung untuk orang terdekat dan beri informasi
bagaimana mereka dapat membantu pasien.
Diagnosa 3
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang alergen-alergen .
Tujuan : Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan
pengobatan.
Tindakan :
Penkes yang meliputi pengetahuan pasien untuk mengenali agen
penyebab, perjalanan penyakit, faktor yang memperberat dan cara
perawatan.
Diagnosa 4
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak
adekuat.
Tujuan : mencapai penyembuhan luka tepat waktu, bebas eksudat
purulent dan tidak demam.
Tindakan :
1)
2)
3)
4)
DAFTAR PUSTAKA
A. Kenneth. (2011). Pedoman Terapi Dermatologis. Yogyakarta : Yayasan
Essentia Medica
Anderson Sylvia. (2012). Patofisiologi. Bagian I. Edisi pertama. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilyn E,.2011. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC :
Jakarta.