PESAWAT BIZZJET 16
Tugas Besar
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Perancangan Pesawat Terbang
semester VI, Tahun Akademik 2015 / 2016
Disusun Oleh:
Kelompok 1 TP B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
13050030
13050124
13050090
13050079
13050048
13050060
PESAWAT BIZZJET 16
Tugas Besar
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Perancangan Pesawat Terbang
semester VI, Tahun Akademik 2015 / 2016
Disusun Oleh:
Kelompok 1 TP B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
13050030
13050124
13050090
13050079
13050048
13050060
Segala hormat dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan
anugerah Nya semata maka laporan dengan judul Perancangan Konseptual
Pesawat Bizzjet 16 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Terimakasih juga kepada orang tua yang telah mendukung dalam hal doa dan
finansial.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar
Perancangan Pesawat Terbang . Laporan ini hanya membahas tentang perancangan
pesawat secara konseptual ( masih sekedar literature study ), yang membahas tentang
studi pasar, konfigurasi ( fuselage, wing, tail ), dan initial sizing ( weight sizing ).
Tim penyusun menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan
( informasi, penulisan ) dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan agar pesawat rancangan ini ( Bizzjet 16 ) dapat dilanjutkan ke
tahapan perancangan selanjutnya sampai pada perealisasian menjadi sebuah pesawat
komersial yang laik untuk digunakan. Tim penyusun juga berharap agar laporan ini
dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang membacanya.
Tim Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul..
Prakata...................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
Daftar Gambar......................................................................................................
Daftar Tabel...........................................................................................................
Daftar Singkatan...................................................................................................
Daftar Satuan........................................................................................................
BAB I Pendahuluan..............................................................................................
1.1. Latar Belakang...............................................................................................
1.2. Tujuan............................................................................................................
1.3. Rumusan Masalah..........................................................................................
1.4. Batasan Masalah............................................................................................
1.5. Metode Pengumpulan Data...........................................................................
1.6. Sistematika Penulisan...................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
v
1
1
1
1
1
1
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Singkatan
Daftar Satuan
BAB I
PENDAHULUAN
1 http://www.rmol.co/read/2016/03/09/238791/Kementerian-Koperasi-OptimisJumlah-Pengusaha-Jadi-2-Persen-Di-2016-
seperti tepat waktu, aman, dan nyaman, karena hanya digunakan khusus untuk
mengakomodir perjalanan bisnis dari pebisnis yang dimaksud.
Untuk menjawab kebutuhan akan moda transportasi ( pesawat terbang jet bisnis )
yang menunjang perjalanan bisnis, maka tim penyusun tertarik untuk merancang
sebuah pesawat terbang yang mampu mengakomodir kebutuhan tersebut.
Perancangan pesawat ini masih dalam tahapan conceptual design. Pesawat yang
dirancang ini diberi nama Bizzjet 16 , yang mana Bizzjet berarti bahwa
pesawat ini digunakan pada kelas business jet, sedangkan 16 berarti bahwa
pesawat ini memulai tahapan perancangannya pada tahun 2016.
Pada tahapan conseptual design pesawat Bizzjet 16 ini, tim penyusun memilih
tiga buah pesawat sejenis ( kelas bisnis ) yang digunakan sebagai pembanding.
Pesawat pesawat yang dimaksud terdiri atas Dassault Falcon 2000, Cessna 560
Citation Encore, dan Bombardier CL 600 Challenger 604. Data data yang diambil
dari tiap pesawat pembanding tersebut berupa konfigurasi ( fuselage, wing, dan tail ),
dan spesifikasi berat pesawat ( WE, WPL, WTO, WLM, WF used ) serta cruising speed
dari pesawat tersebut. Dari data data tersebut, dilakukan analisis sehingga
didapatkan DRO pesawat rancangan Bizzjet 16.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini untuk:
1. Mendapatkan spesifikasi pesawat kelas bisnis yang diminati oleh pasar
berdasarkan data forecasting 10 tahun kedepan.
2. Mendapatkan DRO ( pangsa pasar, konfigurasi, weight sizing ) pesawat
rancangan Bizzjet 16.
1.3. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini meliputi:
1. Seperti apa data forecasting kebutuhan spesifikasi pesawat yang diminati
oleh pasar ( khususnya kelas bisnis ) pada 10 tahun mendatang?
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rumusan masalah , batasan
masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan
laporan.
BAB II
Market Studies
Pada bab ini berisi tentang dasar pemilihan pesawat, target market,
dan data pesawat pembanding.
BAB III
Konfigurasi
Bab ini berisi tentang konfigurasi fuselage, wing, tail, kesimpulan
konfigurasi pesawat rancangan, dan drawing pesawat rancangan.
BAB IV
Weight Sizing
Bab ini berisi tentang mission profile pesawat rancangan, data pesawat
rancangan, perhitungan, point design pesawat rancangan.
BAB V
Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulisan laporan
pesawat rancangan Bizzjet 16.
BAB II
MARKET STUDIES
Gambar 2.2 Grafik historical and forecast dari tahun 2001 2021
Sumber: http://m.aviationweek.com/nbaa-2015/honeywell-trims-10-yearbusiness-jet-forecast
Dari grafik di atas, dapat diprediksikan bahwa pesawat Bizzjet - 16 nantinya akan
menjadi pesawat yang akan laris terjual pada 10 20 tahun mendatang dikarenakan
permintaan pasar yang banyak terhadap pesawat kelas jet bisnis.
2.2. Target Market
Adapun target market pesawat Bizzjet 16 ini yakni untuk kawasan benua
Amerika dan Asia, khususnya Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna
jasa transportasi pesawat tansport jet di wilayah Amerika, dan geografis Indonesia
yang berbentuk kepulauan, sehingga menjadikan kawasan - kawasan tersebut sebagai
target market pesawat rancangan ini. Selain itu juga dikarenakan banyaknya negara
negara maju dan negara berkembang yang sangat membutuhkan transportasi privat
atau kelas bisnis untuk menunjang perjalanan bisnis sehingga pasaran pada kawasan
tersebut sangat menjanjikan.
Gambar 2.4 Pertumbuhan ekonomi dunia dengan permintaan pesawat bisnis jet
Sumber: Embraer_Market_Outlook_2015_2034
Bila dilihat pada gambar 2.4, pertumbuhan ekonomi dunia juga sejalan dengan
perkembangan penjualan pesawat bisnis jet dari tahun ke tahun. Maka dari itu seiring
semakin tingginya tingkat ekonomi masyarakat dunia maka akan membuat pesawat
bisnis jet semakin diminati oleh kalangan pebisnis dan orang - orang privat executive
class.
2.3. Spesifikasi Pesawat Pembanding dan BizzJet - 16 2.3.1. Spesifikasi Pesawat
2.3.1. Dassault Falcon 2000
Berikut adalah tabel spesifikasinya:
Tabel 2.1 Spesifikasi pesawat Dassault Falcon 2000
NO
1
2
3
4
5
6
7
Parameter
WE
WPL
WTO
WLM
WFused
Max Cruising Speed
Seat
Nilai
20885 lbs
7060 lbs
35800 lbs
33000 lbs
12154 lbs
481 kt
19 + 2 crew
Parameter
WE
WPL
WTO
WLM
Nilai
9977 lbs
910 lbs
16630 lbs
15200 lbs
Parameter
WFused
Max Cruising Speed
Seat
Nilai
5400 lbs
429 kt
11 + 2 crew
Parameter
WE
WPL
WTO
WLM
WFused
Max Cruising Speed
Seat
Nilai
21620 lbs
4815 lbs
47600 lbs
38000 lbs
20000 lbs
470 kt
19 + 2 crew
Perancis
USA ( Cessna
Canada( Bombar
Indonesia
Pembuat
( Dassault
Citation 560
dier 600
( BizzJet 16 )
Dimensi
Falcon 2000 )
Tinggi = 1.9 m
Encore )
Tinggi = 4,7 m
Challenger 604 )
Tinggi = 1,85 m
Kabin
Lebar = 2.3 m
Lebar = 4,8 m
Lebar = 2,48 m
Jumlah Engine
Seat
Aisle
Kapasitas
Panjang = 8m
Twin-Engine
19 pax 2 crew
Single Aisle
3,79 m3
Panjang =17,3 m
Twin-Engine
11 pax 2 Crew
Single Aisle
Panjang =8,61 m
Twin-Engine
19 pax 2 Crew
Single Aisle
3,25 m3
Bagasi
Twin-Engine
Single Aisle
(dari perhitungan
initial sizing )
Terlihat di dalam tabel bahwa engine yang digunakan adalah twin engine dan single aisle. Dimensi, seat dan kapasitas
bagasi diprediksi pada bab selanjutnya.
2.3.4.2. Wing
Tabel 2.5 Perbangingan wing pesawat pembanding dengan pesawat Bizzjet - 16
Pesawat
Dassault falcon 2000
Bentuk Wing
Swept back
Letak Wing
Low Wing, Dihedral
Wing Tip
Conventional
Cessna citation-encore
Bombardier Challenger 604
BizzJet 16
straight wing
Swept back
Swept back
Conventional
Wing tip Extension
Wing tip Extension
Terlihat di dalam tabel bahwa Bizzjet - 16 menggunakan bentuk wing swept back, dengan wingtip extension dan low
wing ( dihedral ).
2.3.4.3. Tail
Tabel 2.6 Perbangingan tail pesawat pembanding dengan pesawat Bizzjet - 16
Dassault falcon 2000
Cessna citation-
Bombardier
BizzJet 16
Cruciform tail
encore
Cruciform tail
Challenger 604
T - tail
T - tail
BAB III
KONFIGURASI
menerima gaya yang berlebihan karena sebagian akan di netralisir oleh semua elemen
pada pesawat.
Sebagai pesawat yang difungsikan untuk perjalanan bisnis, maka perancangan
fuselage dan kabin menjadi sangat penting. Hal ini karena menyangkut kenyamanan
penumpang. Beberapa pertimbangan dalam perancangan layout fuselage dan kabin
penumpang:
a) Fuselage memiliki penampang yang optimum sehingga cukup luas agar kabin
penumpang cukup nyaman dan dapat menampung payload yang diinginkan,
tetapi gaya hambat pesawat tidak terlalu besar.
b) Fuselage memiliki ruang yang cukup untuk penempatan komponen komponen sistem penunjang pesawat seperti sistem elektronik, hidrolik dan
roda pendarat.
c) Fuselage harus memenuhi persyaratan regulasi, dalam hal keamanan seperti
peletakan pintu darurat, jangkauan pandang pilot dll.
3.1.1. Konfigurasi Pesawat Pembanding
Berikut adalah interior pesawat pesawat pembanding:
2 http://d16bsf97ryvc45.cloudfront.net/Media/2013/01/2000_interior.jpg
3 http://d16bsf97ryvc45.cloudfront.net/Media/2012/10/challenger_604_interior.jpg
4 http://d16bsf97ryvc45.cloudfront.net/Media/2012/10/encore_interior.jpg
Berikut adalah perbandingan dimensi pesawat pesawat pembanding dengan pesawat Bizzjet 16:
Tabel 3.1 Perbandingan dimensi pesawat pesawat pembanding dengan pesawat Bizzjet 165
FUSELAGE
DASSAULT
CESSNA 560
BOMBARDEIR
FALCON 2000
CITATION
CL-600
ENCORE
CHALLENGER
BIZZJET - 16
604
Struktur
fuselage
Aircraft Length
Cabin Length
Cabin Height
Cabin width
Max seat
Aisle
Class
Semi Monocoque
20,21 m
8, 016 m
1,89 m
2,3 m
17 pax + 2 crew =
19
1
Business
Semi Monocoque
Semi Monocoque
Semi
14,905 m
5,27 m
1,43 m
1,46 m
9 pax + 2 crew = 11
20,85 m
8,66 m
1,86 m
2,48 m
17 pax + 2 crew
Monocoque
26,33 m
19 m
1,82 m
2,10 m
13 pax + 5 crew
1
Business
= 19
1
Business
= 18
1
Business
5 http://jetav.com/dassault-falcon-2000-specs-and-description/#
2.10 m
4.5
m
2.5
m
4.5 m
4.5 m
1.5 m
19 m
2.5
m
supersonic flight, dimana sweep adalah sudut yang terbentuk antara wing leading
edge dan horizontal ( planform position ). Semakin besar sweep tersebut maka
semakin kecil drag yang terjadi. Definisi kedua adalah dalam kondisi subsonic flight,
dimana sweep adalah sudut antara quarter chord line dan horizontal ( planform ).
Pada dasarnya wing sweep digunakan untuk mengurangi efek yang merugikan
dari aliran transonik dan supersonik. Dalam aliran transonik dan supersonik akan
timbul shock formation ketika pesawat mencapal kecepatan suara. Shock formation
tersebut mengakibatkan adanya penambahan yang besar pada drag, penurunan lift
dan perubahan pitching moment. Alasan lain penggunaan wing sweep adalah guna
mencapai kesetimbangan pesawat. Pada pesawat dengan konfigurasi canard dan
pusher engine biasanya sebagian besar distribusi berat pesawat berada di belakang.
Distribusi berat seperti itu memerlukan wing sweep untuk menggeser aerodynamic
center jauh ke belakang untuk mencapai kesetimbangan. Wing sweep bersama aspect
ratio akan mempengaruhi karakteristik pitch - up suatu wing, yang merupakan
tendensi yang sangat dihindari. Pitch - up merupakan kecenderungan bertambah
besamya AoA suatu pesawat secara tiba - tiba dan tak terkontrol ketika mendekati
kecepatan stall -nya. Pesawat akan mengalami efek pitch - up secara kontinyu hingga
terjadi stall dan keluar total dari kontrol.
Hedral adalah sudut yang terbentuk antara wing dengan horizontal ( tampak
depan ). Seringkali sudut dihedral diatur berdasarkan besamya sudut yang diperlukan
untuk menghindari agar wing tip tidak menyentuh landasan selama bad landing.
Sebenarnya penerapan dihedral
pesawat, yaitu menimbulkan dutch roll. Dutch roll merupakan gerakan dari samping
ke samping yang berulang-ulang, yang meliputi gerakan yaw dan roll. Untuk
melawan tendensi dutch roll, maka luasan dari vertical tail harus ditambah ( sebagai
control rudder ), yang berarti menambah berat dan drag.
Lokasi vertikal sayap terhadap fuselage pada umumnya ditentukan oleh
kebutuhan atau disesuaikan dengan kondisi dimana pesawat itu akan dioperasikan.
Bombardier CL 600
Encore
straight wing
Challenger 604
Swept back
Bizzjet - 16
Swept back
Alasan : Karena dari beberapa pilihan pesawat sekelas bisnis jet lebih efekif memakai konfigurasi wing dengan
bentuk swept back wing yang lebih baik dari pada straight wing dan konfigurasi wing lainnya dan disini karena
kami ingin pesawat yang terbangnya lebih cepat agar sampai ke tempat tujuan.
Tabel 3.3 Perbandingan wing location pesawat pembanding dengan pesawat rancangan
Dassault Falcon 2000
Low wing
Bombardier CL 600
Encore
Low wing
Challenger 604
Low wing
Bizzjet - 16
Low wing
Alasan : Karena terletak pada tersedianya tempat penyimpanan landing gear. Dengan konfigurasi low wing, maka
sendi pada landing gear dimana gear ditarik kemball, dapat ditahan secara langsung oleh wing box yang kokoh
struktumya, sehingga tidak memerlukan penguatan tambahan.
Tabel 3.4 Perbandingan hedral wing pesawat pembanding dengan pesawat rancangan
Dassault Falcon 2000
Dihedral
Bombardier CL 600
Encore
Dihedral
Challenger 604
Dihedral
Bizzjet - 16
Dihedral
Alasan :Karena untuk menghindar wing tip tidak menyentuh landasan selama bad landing landing yang tidak
Sebenarnya, penerapan dihedral ( dan wing sweep ) serta cocok dengan low wing sempurna
Tabel 3.5 Perbandingan wing tip pesawat pembanding dengan pesawat rancangan
Dassault Falcon 2000
Conventional
Bombardier CL 600
Encore
Conventional
Challenger 604
Wing tip Extension
Bizzjet - 16
Conventional
Alasan : Karena convensional wing lebih efektif dan desainnya lebih mudah serta dalam kegunaanyapun untuk
pesawat kami yang hanya digunakan untuk rute pendek dan pesawat berukuran kecil lebih efisien sebab bila
menggunakan wing tip atau tipe wing tip lainnya dalam desain rumit sertauntuk kegunaanya dalam menguraingi
vortex sangat kecil.
Bombardier CL - 600
Challenger 604
T - Tail
Dari ketiga macam tail pesawat pembanding tersebut, T tail yang dipilih karena
dapat dilihat dari segi konfigurasi pesawat rancangan. Pada konfigurasi wing pesawat
rancangan dipilih konfigurasi low wing, dan engine diletakan pada fuselage bagian
belakang. Jika dipilih konfigurasi yang lain, seperti konvensional tail maka aliran
udara yang keluar dari engine akan merusak struktur tail pada pesawat.
Weight
Pesawat Pembanding
Cessna 560 Citation
Bizzjet - 16
Bombardier CL - 600
Encore
WTO = 16630 lbs
WE = 9977 lbs
Challenger 604
WTO = 47600 lbs
WE = 21620 lbs
Performance
lbs
WPL = 2106 lbs
WFused = 23,275.62 lbs
Cruising speed = 460
Fuselage
kt
Range = 3090 nm
Struktur fuselage: Semi
kt
Range =
Struktur fuselage:
kt
Range = 4027 nm
Struktur fuselage:
kt
Range = 3000 nm
Struktur fuselage:
Monocoque
Cabin Length: 8, 02 m
Semi Monocoque
Cabin Length: 5,27 m
Semi Monocoque
Cabin Length: 8,66 m
Semi Monocoque
Cabin Length: 19 m
Configuration
Pesawat Pembanding
Cessna 560 Citation
Bizzjet - 16
Bombardier CL - 600
Encore
Challenger 604
crew = 19
Aisle: 1
crew = 11
Aisle: 1
Wing Configuration
Konfigurasi wing:
Konfigurasi wing:
Konfigurasi wing:
Konfigurasi wing:
Swept back
Straight wing
Swept back
Swept back
wing
wing
wing
wing
Hedral wing:
Hedral wing:
Hedral wing:
Hedral wing:
dihedral wing
dihedral wing
dihedral wing
dihedral wing
wing
Pesawat Pembanding
Cessna 560 Citation
tip: Tipe
Encore
wing
Bizzjet - 16
Bombardier CL - 600
Challenger 604
tip: Tipe wing tip: wingtip
Tipe
wing
tip:
Tail Configuration
Bentuk tail:
Bentuk tail:
Cruciform Tail
Cruciform Tail
extention
3.5. Drawing
Berikut adalah drawing dari pesawat Bizzjet 16:
BAB IV
WEIGHT SIZING
Mff cruise =
W5
W4
e{
1
R
[( ) ( ) ]
V
L
Cj
D
4.1
Mff loiter =
W6
W5
1
E
[( ) ( ) ]
1
L
Cj
D
4.2
WFused = ( 1- Mff ) * WTOguess
4.3
4.4
x = log WTOguess
4.5
y = log WE
4.6
m=
1
B
4.7
c=-
A
B
4.8
WPL = ( W rataan orang Indonesia * Seat ) + (Seat * Bagasi )
4.9
4.10
4.11
4.12
logWtoguess A
B
4.13
4.15
4.16
4.17
Cjcruise = 0,75
Cjloiter = 0,5
}12
( L / D )cruise = 11
( L / D )loiter= 13
Loiter endurance = E = 0,5 hour13
Nilai regresi14: A = -( B * C ) = -0,268536175
6 Asumsi
7 Asumsi
8 Asumsi
9 Jan Roskam, 1985, Airplane Design Part I Preliminary Sizing of Airplanes
10 Asumsi
11 Asumsi
12 Jan Roskam, 1985, Airplane Design Part I Preliminary Sizing of Airplanes
13 Asumsi
14 Slide power point Initial Sizing
B=
1
= 1,121704992
m
C = gradien = m
Datanya diperoleh dari logaritma WE dan WTO pesawat pesawat
pembanding yang kemudian diplot dalam grafik regresi ( log WE di sumbu y
dan log WTO di sumbu x ). Setelah itu didapatkan persamaan garis linier y =
mx + C.
4.4. Perhitungan
WTO
WE
WF
35800
20885
12154
Pesawat Pembanding
Cessna 560
Bombardier
Citation
CL - 600
Encore
Challenger
16630
9977
5400
604
47600
21620
20000
Bizzjet - 16
60343
31719,68586
23275,62
Hasil Perbandingan
35000
30000
25000
31719.69
f(x) = 0.46x + 2429.83
21620
R = 0.94
20885
20000
WE 15000
9977
10000
5000
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
WTO
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan dan berdasarkan tujuan yabg telah dibuat, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dalam jangka waktu 10 tahun ke depan permintaan terhadap pesawat pesawat
business jet akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan adanya
pebisnis pebisnis baru yang membutuhkan akomodasi untuk perjalanan bisnis
mereka.
2. DRO yang didapatkan untuk pesawat Bizzjet 16:
WTO = 60343 lbs, WE = 31719,68586 lbs, WPL = 2106 lbs, WF used = 23275,62
lbs, cruising speed = 460 kt, range = 3000 nm, struktur fuselage = semi
monocoque, cabin length = 19 m, cabin height = 1,82 m, cabin width = 2,10 m,
max seat = 13 pax + 5 crew = 18, aisle = 1, lokasi wing = low wing, hedral wing =
dihedral wing, tipe wing tip = conventional wing tip, bentuk tail = T tail.
Daftar Pustaka