Laporan KP GMF
Laporan KP GMF
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Putu Dana Karningsih S.T
PEMBIMBING EKSTERNAL:
Anandita Sulistya Priyatama S.T
Surabaya 2015
LEMBAR PENGESAHAN I
Disusun Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing Eksternal
Disusun Oleh :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Internal
Puji syukur kehadirat Allah SWT selalu penulis panjatkan atas berkat dan rahmat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang industri ini. Shalawat dan salam juga senantiasa
penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Laporan kegiatan magang industri ini disusun untuk memenuhi salah satuh mata kuliah
pilihan di Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya. Selama proses pengerjaan laporan kegiatan magang
industri ini, banyak sekali bantuan, saran dan kritik yang membangun, serta motivasi yang diberikan
kepada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya selama pelaksanaan kegiatan magang
industri hingga proses penyelesaian laporan kegiatan magang industri.
Kedua orang tua dan keluarga penulis, yang selalu memberikan motivasi dan semangat
dalam kegiatan magang industri.
Bapak Prof. Ir. Budi Santosa, MS, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya.
Bapak Anny Maryani, ST, MT, selaku Koordinator Magang Industri Jurusan Teknik Industri ITS
Surabaya.
Ibu Dr. Putu Dana Karningsih, ST, selaku dosen pembimbing internal yang telah bersedia
membimbing dan meluangkan waktu dalam kegiatan magang industri yang dilakukan oleh
penulis.
Bapak Anandita Sulistya S.T, selaku pembimbing eksternal dari PT. GMF AeroAsia yang telah
bersedia memberikan pengetahuan dan ilmu yang banyak kepada penulis.
Bapak Sajono, Bapak Aryo Bagus S, Bapak Yogi, Ibu Dewi, Ibu Riri, Ibu Rara, Ibu Linanda, Ibu
Fitri, Bapak Tri, Ibu Nana, Bapak I Gusti Made Darmasana, Bapak Arif, Bapak Ari, Bapak Tito,
Bapak Agra, Bapak Edi Tri, Bapak Tri Subekti, Bapak Darsono, Bapak Ony Saputra, Bapak Fuad
Fachrurozi, Bapak Anas Hanurawan, Bapak Sudjono, Bapak Djoko Martoyo, selaku Tim Base
Maintenance (TB) yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
Bapak Dinar, selaku Tim Knowledge Management (TW) yang telah memberikan bimbingan
dan masukan kepada penulis.
Teman-teman Jurusan Teknik Industri ITS angkatan 2011 yang sama-sama berjuang tanpa
kenal lelah.
Apabila dalam penulisan laporan kegiatan magang industri ini terdapat kesalahan, penulis
mohon maaf dan penulis juga dengan senang hati akan menerima setiap saran dan kritik yang
membangun agar laporan kegiatan magang industri ini menjadi lebih baik. Harapan penulis yaitu agar
laporan kegiatan magang industri ini bermanfaat bagi pihak perusahaan, pihak Jurusan Teknik
Industri ITS, dan pembaca dalam meningkatkan pengetahuan.
Penulis
Tabel 3.2 Perhitungan TAT pada perawatan C02-Check pesawat GA bertipe B737-CL
Tabel 3.3 Perhitungan TAT pada perawatan C03-Check pesawat GA bertipe B737-CL
Tabel 3.4 Perhitungan TAT pada perawatan C04-Check pesawat GA bertipe B737-CL
Tabel 3.5 Perhitungan TAT pada perawatan C05-Check pesawat GA bertipe B737-CL
Tabel 3.6 Perhitungan TAT pada perawatan C08-Check pesawat GA bertipe B737-CL
Tabel 3.8 Perhitungan TAT pada perawatan C01-Check pesawat GA bertipe B747-CL
Tabel 3.9 Perhitungan TAT pada perawatan C01-Check pesawat GA bertipe B747-CL
Tabel 3.10 Perhitungan TAT pada perawatan C01-Check pesawat GA bertipe A330
Tabel 3.11 Perhitungan TAT pada perawatan C02-Check pesawat GA bertipe A330
Tabel 3.13 Perhitungan TAT pada perawatan C07-Check pesawat Non-GA bertipe B737-NG
Tabel 3.14 Perhitungan TAT pada perawatan C08-Check pesawat Non-GA bertipe B737-NG
Tabel 3.15 Perhitungan TAT pada perawatan C01-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL
Tabel 3.16 Perhitungan TAT pada perawatan C02-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL
Tabel 3.17 Perhitungan TAT pada perawatan C03-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL
Tabel 3.19 Perhitungan TAT pada perawatan C08-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL
Tabel 3.20 Perhitungan TAT pada perawatan C01-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL
Tabel 3.21 Perhitungan TAT pada perawatan C02-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL
Tabel 3.23 Perhitungan TAT pada perawatan C04-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL
Tabel 3.24 Perhitungan TAT pada perawatan C05-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL
Tabel 3.25 Perhitungan TAT pada perawatan C07-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL
Tabel 3.26 Perhitungan TAT pada perawatan C08-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL
Gambar 3.1 Struktur Tim Proyek Maintenance Setara Overhaul Lion Air Berkode PK-LFH
Sumber : Database Perusahaan (2015)
Seperti ditunjukkan dalam gambar di atas, proses maintenance pesawat melibatkan beberapa
unit kerja dan tugas yang umumnya berasal dari wilayah hangar 3 di PT. GMF AeroAsia. Diantaranya
adalah Project Manager, Quality Control Project Coordinator, Planning Coordinator, Planning
Engineering, Production Engineer, Job Control, Shop Support, dan Tool Equipment. Adapun bagian
lainnya yakni Material Purchaser, Fleet Logistic Coordinator, Material Preparation, Supervisor AP, EA,
Structure, dan Cabin. Selain itu, beberapa staf juga turut meliputi yaitu Staf Engine L/G HYD, Fuselage
& Cargo, Tail & APU, serta Wings.
C. Project Charter
Project Charter adalah salah satu muatan proyek yang disediakan PT. GMF AeroAsia sebagai
akses informasi yang bisa dijangkau oleh customer dalam rangka pengawasan dan keterlibatan
secara aktif selama proses maintenance berlangsung. Di dalamnya berisi informasi singkat meliputi
Statement of Work & Performance Objective, Assigned Maintenance Teams & Responsible Managers,
Responsible Certifying Staff, serta Information & Communication Channels.
Gambar 3.4 merupakan bagian tak terpisahkan dari Project Charter yang dimiliki oleh perusahaan
MRO. Umumnya, pada bagian ini menjelaskan mengenai beberapa term and condition yang biasa
dialami selama proses maintenance berlangsung dan telah dilakukan sebagai bentuk pengalaman
perusahaan dimana diikuti oleh informasi treatment yang dapat dilakukan terhadap permasalahan-
permasalahan berbeda yang terjadi di lapangan.
Gambar 3.5 Barchart Awal Maintenance Setara Overhaul Lion Air Berkode PK-LFH
Sumber:Database Perusahaan (2015)
C01-Check
4
3
3
Deviation
2
2 TAT Act
1 TAT Customer Agreed
1
0
1 2 3 4 5 6
Project No.
Gambar 4.1 TAT pada perawatan C01-Check pesawat GA bertipe A330 Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan
aktual (TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 3 & 5 dimana meskipun prosentase TAT sama-
sama bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed
sehingga data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya
menjadi target perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi
aktual pada proyek no. 3 adalah 11, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 8 sehingga terdapat deviasi senilai 3 hari. Begitupun yang terjadi
pada proyek selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 17 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 15
sehingga memiliki deviasi sebesar 2. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-
masing adalah 72,73% & 88,24%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C02-Check
3
Deviation
2
TAT Act
1
TAT Customer Agreed
1
0
1 2 3 4
Project No.
Gambar 4.2 TAT pada perawatan C02-Check pesawat GA bertipe A330 Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan
aktual (TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1 & 2 dimana meskipun prosentase TAT sama-
sama bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed
sehingga data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya
menjadi target perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi
aktual pada proyek no. 1 adalah 9, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 8 sehingga terdapat deviasi senilai 1 hari. Begitupun yang terjadi
pada proyek selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 14 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 12
sehingga memiliki deviasi sebesar 2. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-
masing adalah 88,89% & 85,71%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C07-Check
90
80
70
60
50
Deviation
40 TAT Act
30 TAT Customer Agreed
20
10
0
1 2 3
-10
Project No.
Gambar 4.3 TAT pada perawatan C07-Check pesawat Non-GA bertipe B737-NG Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan
aktual (TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 2 & 3 dimana meskipun prosentase TAT sama-
sama bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed
sehingga data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya
menjadi target perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi
aktual pada proyek no. 1 adalah 46, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 21 sehingga terdapat deviasi senilai 25 hari. Begitupun yang
terjadi pada proyek selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 100sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing
adalah 21 sehingga memiliki deviasi sebesar 79. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang
dihasilkan masing-masing adalah 45,65% & 21%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C01-Check
50
40
30
Deviation 20
TAT Act
10
TAT Customer Agreed
0
1 2 3 4
-10
-20
Project No.
Gambar 4.4 TAT pada perawatan C01-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada seluruh proyek yakni pada no. 1 ; 2; 3; & 4 dimana meskipun prosentase
TAT sama-sama bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer
Agreed sehingga data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana
sejatinya menjadi target perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada
kondisi aktual pada proyek no. 1 adalah 68, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 22 sehingga terdapat deviasi senilai 46 hari. Begitupun yang
terjadi pada proyek selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 32; 35; & 27 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing
adalah 21; 21; & 13 sehingga memiliki deviasi sebesar 11; 14; & 14. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status
TAT yang dihasilkan masing-masing adalah 32,35%; 65,63%; 60%; & 48,15%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan
dalam perhitungan.
C02-Check
50
45
40
35
30
Deviation
25
TAT Act
20
TAT Customer Agreed
15
10
5
0
1 2
Project No.
Gambar 4.5 TAT pada perawatan C02-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1 & 2 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama bernilai
100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga data
yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek
no. 1 adalah 53, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 30 sehingga terdapat deviasi senilai 23 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek
selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 42 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 21 sehingga memiliki
deviasi sebesar 21. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-masing adalah 56,60%
& 50%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C03-Check
18
16
14
12
Deviation
10
8 TAT Act
6 TAT Customer Agreed
4
2
0
1 2 3
Project No.
Gambar 4.6 TAT pada perawatan C03-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1; 2; & 3 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama
bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga
data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek
no. 1 adalah 30, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 22 sehingga terdapat deviasi senilai 8 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek
selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 31 & 32, sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 28 & 21
sehingga memiliki deviasi sebesar 3 & 11. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-
masing adalah 73,33%; 90,32%; & 65,63%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C04-Check
200
150
100
Deviation TAT Act
50 TAT Cutomer Agreed
0
1 2 3 4 5 6
-50
Project No.
Gambar 4.7 TAT pada perawatan C04-Check pesawat Non-GA bertipe B737-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1; 2; 3; 4; & 5 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama
bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga
data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek
no. 1 adalah 36, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 25 sehingga terdapat deviasi senilai 11 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek
selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 45; 206; 53; & 41 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 18; 21;
18; & 21 sehingga memiliki deviasi sebesar 27; 185; 35; & 20. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT
yang dihasilkan masing-masing adalah 69,44%; 40%; 10,19%; 33,96%; & 51,22%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang
dimunculkan dalam perhitungan.
C01-Check
35
30
25
Deviation
20
15 TAT Act
TAT Customer Agreed
10
0
1 2 3 4 5
Project No
Gambar 4.8 TAT pada perawatan C01-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1; 2; 3; 4; & 5 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama
bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga
data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek
no. 1 adalah 30, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 21 sehingga terdapat deviasi senilai 9 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek
selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 53; 48; 39; & 40 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 21; 30;
21; & 28 sehingga memiliki deviasi sebesar 32; 18; 18; & 12 Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang
dihasilkan masing-masing adalah 70%; 39,62%; 62,50%; 53,85%; & 70%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan
dalam perhitungan.
C02-Check
40
35
30
25
Deviation
20
TAT Act
15
TAT Customer Agreed
10
0
1 2 3
Project No.
Gambar 4.9 TAT pada perawatan C02-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1; 2; & 3 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama
bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga
data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin.Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek no.
1 adalah 51, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 29 sehingga terdapat deviasi senilai 38 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek selanjutnya,
terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 47 & 46 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 29 & 32 sehingga memiliki
deviasi sebesar 18 & 14. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-masing adalah
35,59%; 61,70%; & 69,57%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C03-Check
70
60
50
Deviation
40
30 TAT Act
TAT Customer Agreed
20
10
0
1 2 3
Project No.
Gambar 4.10 TAT pada perawatan C03-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1 & 2 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama bernilai
100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga data
yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek no.
1 adalah 27, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 20 sehingga terdapat deviasi senilai 7 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek selanjutnya,
terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 97 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 35 sehingga memiliki deviasi
sebesar 62. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-masing adalah 74,07% &
36,08%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C04-Check
50
45
40
35
30
Deviation
25
TAT Act
20
TAT Customer Agreed
15
10
5
0
1 2 3 4
Project No.
Gambar 4.11 TAT pada perawatan C04-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1; 2; & 3 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama
bernilai 100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga
data yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek
no. 1 adalah 44, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 21 sehingga terdapat deviasi senilai 23 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek
selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 37 &75 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 28 & 30 sehingga
memiliki deviasi sebesar 9 & 45. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-masing
adalah 47,73%; 75,68%; & 40%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.
C05-Check
250
200
150
Deviation
TAT Act
100
TAT Customer Agreed
50
0
1 2
Project No.
Gambar 4.12 TAT pada perawatan C05-Check pesawat Non-GA bertipe B747-CL Tahun 2010-2015
Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih yang terjadi antar nilai deviasi dari TAT yang disetujui bersama customer (TAT Customer Agreed) dan aktual
(TAT Act). Berdasarkan data tersebut, diketahui selisih yang paling mencolok terjadi pada proyek no. 1 & 2 dimana meskipun prosentase TAT sama-sama bernilai
100%, namun hal itu terjadi lantaran perhitungan deviasi dilakukan dengan membandingkan nilai TAT Actual dengan nilai TAT Customer Agreed sehingga data
yang dihasilkan bernilai positif. Hal sebaliknya akan terjadi apabila nilai TAT Customer Agreed dibandingkan dengan TAT Plan dimana sejatinya menjadi target
perusahaan untuk memberikan pelayanan dengan performa seprima mungkin. Sebagai contoh, perolehan TAT yang dihasilkan pada kondisi aktual pada proyek
no. 1 adalah 73, sedangkan yang tertera pada TAT perencanaan bernilai 15 sehingga terdapat deviasi senilai 58 hari. Begitupun yang terjadi pada proyek
selanjutnya, terlihat bahwa masing-masing memiliki nilai TAT aktual sebesar 160 sedangkan nilai TAT perencanaannya masing-masing adalah 21 sehingga memiliki
deviasi sebesar 139. Alhasil, status yang diberikan pada tabel menjadi "Overrun", bukan "On Time" dengan status TAT yang dihasilkan masing-masing adalah
20,55% & 13,13%. Hal ini sangat bergantung kepada seberapa banyak selisih deviasi yang dimunculkan dalam perhitungan.