Disusun Oleh:
i
LAPORAN ON THE JOB TRAINING(OJT)
NOSE WHEEL MAKES A LOUD NOISE IN THE WHEEL WELL
PT.BATAM AERO TECHNIC
DIVISI BASE MAINTENANCE SURABAYA
Tanggal 01 september – 30 september 2019
Disusun Oleh:
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ON THE JOB TRAINING
DI PT.BATAM AERO TECHNIC
DIVISI BASE MAINTENANCE SURABAYA
Telah melaksanakan On The Job Training di PT. Batam Aero Technic Divisi Base
Maintenance Surabaya selama 1 Bulan.
MENYETUJUI
PEMBIMBING CHIEF
MANAGER
PT.BATAM AERO TECHNIC
BASE MAINTENANCE SURABAYA
ISWAHYUDI
ID.53041833
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan On The Job Training (OJT) pada PT. Batam Aero Technic:
‘‘Nose Wheel Makes a Loud Noise in Wheel Well ’’ disetujui sebagai salah satu
syarat lulus Program Basic Aircraft Maintenance pada kurikulum On The Job
Training (OJT) Program Studi Diploma III Teknik Pesawat Udara.
NIT : 30417004
iii
KATA PENGANTAR
iv
6. Seluruh keluarga besar saya yang mendoakan dan support saya selama
pelaksanaan On Job Training (OJT).
7. Bapak Iswahyudi selaku General Manager PT. Batam Aero Technic
Divisi Base Maintenance Surabaya.
8. Mas aji setiya budi, selaku group leader kami sewaktu On Job
Training (OJT).
9. reza rachmansyah, selaku pembimbing kami sewaktu On Job Training
(OJT).
10. Seluruh Mechanic PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance
Surabaya yang sudah banyak membantu kami dalam pelaksanaan On
Job Training
Demikian dan terima kasih, apabila terdapat salah kata dan penulisan
bahasa maupun nama, penulis mohon maaf. Semoga laporan ini dapat berguna
bagi seluruh yang membaca laporan ini.
Bima ramadhani
NIT: 30417004
v
LAPORAN ON THE JOB TRAINING(OJT) ........................................................ i
vi
4.2.1 Saran Terhadap Bab III ......................................................................... 21
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan OJT
Tujuan dari OJT di Politeknik Penerbangan Surabaya pada praktek kerja
lapangan di PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance Surabaya yang
dilaksanakan oleh Teknik Pesawat Udara sebagai berikut:
2
BAB II
PROFIL TEMPAT OJT
3
Beberapa saat setelah terbang pertama, Lion Air langsung menjadi buah
bibir industri penerbangan di tanah air karena menawarkan harga tiket murah.
Apalagi sebagai pemain baru, Lion Air berani menggunakan kualitas armada tidak
yang tak jauh berbeda dengan maskapai lain, yaitu Boeing 737-200.
Sebagian pengamat, bahkan pelaku bisnis penerbangan, meragukan Lion
Air bisa bertahan lama karena pemiliknya sama sekali belum pernah punya
pengalaman. Dengan mengusung slogan We Makes People Fly, Rusdi berambisi
membuat semua orang bisa menikmati transportasi udara.
Munculnya Lion Air membuat "revolusi" di bisnis penerbangan tanah air.
Akibatnya, antar maskapai terjadi perang tarif, sehingga Rusdi sempat dipanggil
DPR pada 2003. Di depan anggota parlemen, dengan penuh percaya diri Rusdi
menjelaskan strategi bisnisnya. Menurut dia, tarif mahal membuat pesawat
menjadi jasa yang eksklusif di masyarakat. Padahal, tugas negara adalah
menjamin ketersediaan transportasi bagi rakyat. Hingga kini Rusdi bersama
kakaknya, Kusnan yang saat ini menjadi komisaris utama tetap bertahan dengan
konsep itu. Konsumen memang menyambut antusias terobosan Rusdi. Namun
sambutan sebaliknya muncul dari kolega-kolega di industri penerbangan.
Tudingan miring banyak ditujukan kepada Rusdi, mulai predatory pricing
(menjual murah untuk mematikan lawan bisnis) hingga dianggap tidak nasionalis.
Namun, menurut Rusdi, tarif yang dijual Lion Air masih berada dalam hitung-
hitungan bisnis sehingga perusahaan pasti bangkrut kalau dijual rugi.
Berdasar perhitungan, kata Rusdi, Lion Air bisa meraih BEP (break event
point) bila load factor (tingkat isian penumpang) mencapai 75-80 persen. Dengan
begitu, dia membantah jika maskapai lain mengaku tidak mungkin menerapkan
tarif serendah itu. Karena itu, dia tidak khawatir saat pemerintah mewajibkan
audit keuangan bagi setiap maskapai penerbangan. Menurut dia, langkah tersebut
memang sebaiknya dilakukan untuk mengetahui mana perusahaan yang benar-
benar sehat dan ditangani secara profesional. Menurut dia, pengembangan bisnis
Lion Air didapatkan dari kepercayaan para banker internasional seperti dari
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Hongkong, dan Tiongkok yang
mewakili Bank Exim Bank AS, ANZ Investment Bank, Babcock & Brown, Bank of
China, Beaufort Group, dan BNP Paribas.
4
Rusdi menambahkan, dengan kredit yang mereka berikan, Lion Air
berencana memboyong 178 pesawat Boeing 737-900ER terbaru yang datang
secara bertahap hingga 2014. Lion Air terus mengembangkan wilayah operasi
penerbangan, baik domestik maupun internasional serta bersinergi dengan Wings
Air -anak perusahaanya- melayani penerbangan ke wilayah-wilayah terpencil.
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari
penerbangan domestik yang kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis wisata
yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours, kakak-beradik
Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk memiliki
usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang tinggi dan modal
awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum didirikan pada bulan
Oktober tahun 1999.Namun pengoperasian baru berjalan di mulai pada tanggal 30
Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737-200. Saat ini,
Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai
Presiden dan juga Direktur.
Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional
lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara Sukarno-Hatta sedangkan
perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal
Satu. Faktor tersebut, selain mampu memberikan para penumpang kemudahan
penerbangan sambungan ke Indonesia atau dari Indonesia ke tujuan internasional
lainnya, juga memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian
Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulau Sumatera,
Batam, Pangkal pinang, dan Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B (mulai 11
Oktober 2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan internasional Lion
Air dilayani dari terminal 2E.
Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19
seri McDonnell Douglas MD-82 dan 5 pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi
layanan yang rendah biaya, Armada Lion Air didominasi oleh MD-80 karena
efisiensi dan kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air
telah memesan 178 Boeing 737-900ER yang akan diantar bertahap dari 2007
hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik dengan Garuda Indonesia maupun
Saudi Arabian Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan
5
pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400 sudah masuk dalam
armadanya.
Manager
Assistant
Manager
Quality
Control
Chief
Chief PPC
System
6
2.3 Budaya Perusahaan
Kegiatan On the Job Training yang dilaksanakan PT. Batam Aero
Technic pada Base Maintenance dikelompokkan menjadi unit-unit kerja, dan pada
tiap-tiap unit dipecah lagi menjadi dua kelompok shift kerja yaitu shift pagi dan
shift siang. Shift pagi bekerja mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Shift
siang bekerja mulai pukul 15.00 WIB sampai 00.00 WIB. Tapi kelompok shift
pagi tidak selamanya bekerja pada shift pagi dan shift siang tidak selamanya
bekerja pada shift siang, karena tiap satu minggu yang shift pagi bergantian
dengan shift siang.
Untuk sistem kerja shift di perusahaan yaitu enam hari kerja dan 3 hari
libur. Enam hari kerja tersebut terbagi atas tiga hari shift siang dan 3 hari
berikutnya shift pagi.
Pada perusahaan ini hubungan antar karyawan selalu harmonis dan
menciptakan iklim kerja yang komunikatif, kontributif, kooperatif, dan
koordinatif. Hubungan tersebut dapat terwujud karena berawal dari sikap yang
saling menghormati pada profesi masing-masing tanpa memandang tinggi
rendahnya status pekerjaan tersebut.
Karayawan wajib Mentaati tata tertib setiap masuk kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Mengisi absensi (sidik jari/ kartu hadir) pada waktu masuk dan pulang
bekerja.
b. Memakai tanda pengenal (ID Card) yang dipasang dibagian dada sebelah
kiri atau digantung dan terlihat jelas.
c. Memakai pakaian seragam dinas sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Mentaati waktu masuk kerja, waktu istirahat dan waktu pulang bekerja
sesuai yang diberlakukan.
e. Memberitahu atau meminta ijin kepada Atasan bila akan meninggalkan
tempat bekerja selama jam kerja masih berlaku.
7
BAB III
PELAKSANAAN OJT
3.2 Jadwal
Pelaksanaan On The Job Training (OJT) ini dilaksanakan dengan data
sebagai berikut:
Peserta : Taruna Diploma Teknik Pesawat Udara Angkatan III Alfa
Politeknik Penerbangan Surabaya
Jumlah : 22 (Dua puluh dua) orang
Waktu : 01 september 2019 sampai dengan 30 september 2019
Tempat : Hangar Batam Aero Technic, Kompleks Markas Komando
LANUDAL JUANDA, Sedati – Kawasan Bandar Udara
Juanda T2, Surabaya – Indonesia
3.3 Permasalahan
Terjadi Nose wheel makes a loud noise in the wheel well saat
menggerakkan rudder pedal di ground.
A. deskripsi
(1) ada dua two nose wheel spin brakes in the nose gear wheel well . The nose
wheel spin brakes menggunakan gesekan dengan nose tires untuk menghentikan
rotasi nose wheel setelah nose gear ditarik/retracted.
(2) The wheel spin brake menempel ke atas nose wheel well ceiling.
8
(3) ketika Anda memindahkan pedal kemudi secara penuh di ground, nose
wheels mengubah maksimum 7 degress di arah kiri atau kanan. Input kemudi
dari pedal kemudi pergi ke metering valve melalui kabel loop.
(5) rudder pedal steering Rotary actuator adalah melekat pada mekanisme
kemudi pedal kemudi dengan loop kabel. Ketika pesawat berada di udara
Rotary aktuator bergerak cam dalam mekanisme. Ini tidak akan membiarkan
rudder pedal menggerakkan kabel kontrol untuk nose wheel steering
B. Kemungkinan penyebabnya
9
Langkah penyelesaian masalah :
1. Persiapan :
Matikan power hydraulic system A dan B, Ref AMM TASK 29-11-00-860-
805.
Control lever landing gear dalam posisi OFF.
Pasang landing gear downlock pin, Ref AMM TASK 32-00-01-480-801.
2. Pesawat dalam posisi airplane mode, Ref AMM TASK 32-09-00-860-801.
3. Check untuk melihat rotary actuator bergerak pada air position.
4. Jika rotary actuator tidak bergerak pada air position, maka :
Mengganti steering rotary actuator, M177:
Ref AMM TASK 32-51-81-000-801,(removal)
Ref AMM TASK 32-51-81-400-801,(installation)
5. Kembalikan pesawat dalam posisi ground mode :
Ref AMM TASK 32-09-00-860-802
A. Persiapan melepas
Pasang downlock pin landing gear, TASK 32-00-01-480-801
Pasang choke pada ban, PAGEBLOCK 10-11-05/201
Lepas bagian depan akses panel dari nose wheel well untuk mendapatkan
akses turnbuckles kabel NGPP-A dan NGPP-B, dan actuator instl [3].
Buka akses panel :
113AW Forward Nose Wheel Well Panel
10
Gambar 3.1 Open access panel
Buka circuit breaker dan pasang safety tag
F/O Electrical System Panel, P6-3
Row Col Number Name
D 17 C01027 LANDING GEAR NOSE GEAR STEER
11
B. Melepas Rudder Pedal Steering Rotary Actuator
Melepas kabel NGPP-A and NGPP-B :
1. Melepas locking clips dari turnbuckles kabel NGPP-A and NGPP-B
2. Melepaskan tension pada turnbuckle kabel NGPP-A and NGPP-B.
3. Lepas pins [4] yang menahan ends of cables NGPP-A dan NGPP-B
pada sebelah pulley actuator instl [3].
4. Lepas kabel NGPP-A dan NGPP-B dari pulley actuator instl [3].
12
c) Pasang rig pin NS5.
3. Putuskan electrical connector [5] dari bagian atas actuator instl [3].
4. Lepas actuator instl [3]:
13
a) Lepasa bolts [6], dan washers [7] yang menahan actuator instl [3]
untuk support bracket.
b) Lepas washers [7] dari bolts [6].
c) Lepas actuator instl [3] dari pesawat.
A. Persiapan memasang
Bersihkan bagian permukaan metal dengan penggosok, TASK 20-10-34-
120-801.
Bracket dan rotarcy actuator diberikan cairan kimia sebagai pelapis,
TASK 51-21-41-370-801.
14
B. Memasang Rudder Pedal Steering Rotary Actuator
Pasang rotary actuator [3]:
NOTE : GUNAKAN NITRILE GLOVES UNTUK MELINDUNGI
KULIT JIKA KAMU MENGGUNAKAN CORBAN 27L, G50237. JIKA
TERKENA KULIT, SEGERA BERSIHKAN DENGAN AIR. JIKA
MATERIAL TERKENA MATA, SEGERA CUCI MATA DENGAN
AIR. DAPATKAN BANTUAN MEDIS. MATERIAL INI
MENGANDUNG BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR YANG
MENYEBABKAN CEDERA UNTUK PERSONEL.
1. Gunakan lapisan tipis corrosion preventive Cor-Ban 27L Compound,
G50237 (preferred) atau corrosion inhibiting material, G50136
(alternatif) untuk semua area lubang fastener di dalam support bracket.
2. Letakkan rotary actuator [3] di posisi untuk lampiran pada support
bracket.
3. Luruskan lubang rotary actuator [3] pada lubang support bracket.
4. Pasang bolts [6] dan washers [7] untuk melekatkan rotary actuator [3]
ke support bracket.
Hitung resistance antara rotary actuator [3] dan support bracket. Nilai
resistance kurang dari 0.0025 ohms.
Sebelum menghubungkan electrical connector [5] pada bagian atas rotary
actuator [3], periksa connector dari korosi.
1. Jika terjadi korosi, referensi pada (SWPM 20-60-03) untuk mengatasi
masalah.
2. Gunakan D5026NS atau ZC-026 compound, G50171 untuk konektor
(SWPM 20-60-03).
Hubungkan electrical connector [5] pada bagian atas rotary actuator [3].
Tutup circuit breaker dan lepas safety tag
F/O Electrical System Panel, P6-3
Row Col Number Name
D 17 C01027 LANDING GEAR NOSE GEAR STEER
Pesawat dalam air mode, TASK 32-09-00-860-801
15
Yakinkan penanda lurus pada actuator.
Hubungkan kabel NGPP-A dan NGPP-B:
1. Letakkan ends of cables NGPP-A dan NGPP-B posisikan mereka dari
connection sampai pulley rotary actuator [3].
Perhatian : yakinkan ends of the pins tidak menyentuh housing
actuator. Jika pins menyentuh housing, akan terjadi kerusakan pada
komponen.
2. Pasang pins [4] untuk menahan ends of the cables NGPP-A dan
NGPP-B pada sisi pulley rotary actuator [3].
16
Atur kabel NGPP-A dan NGPP-B. Rudder Pedal Interconnect Mechanism
Adjustment, TASK 32-51-00-820-801.
Lepas rig pin NS1, dari rig pin kit, SPL-1585 dari interconnect quadrant
[2], dan rig pin NS5, dari rig pin kit, SPL-1585 dari interconnect eccentric
drum [1].
17
Gambar 3.7 Removal rig pin
Kembalikan pesawat dalam Ground Mode, TASK 32-09-00-860-802.
Pasang locking clips pada kabel turnbuckles NGPP-A dan NGPP-B.
Pasang forward access panel pada nose wheel well (Nose Wheel Well
Access Panels - Installation, TASK 53-14-01-420-801).
18
Tutup akses panel:
113AW Forward Nose Wheel Well Panel
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
20
3. Inisiatif untuk sukses
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ketika kita
mengalami pengalaman pekerjaan disuatu perusahaan dibidang apa
saja,sangat menunjang kita dalam berkarir terutama keberanian
berspekulasi dengan kesempatan yang ada untuk menuju kesuksesan.
4. Disiplin danTanggung Jawab
Selain itu, kegiatan ini dapat menambah kedisiplinan untuk mematuhi
aturan yang berlaku serta belajar bertanggung jawab dari setiap tindakan
maupun keputusan yang kita ambil.
4.2 Saran
21
5. Peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar maintenance.
6. Selalu check list tools yang kita pakai dalam bekerja.
7. Berkonsentrasi penuh dan hindari kecerobohan dalam setiap
pekerjaan.
8. Menjalin hubungan baik antar crew/anggota maintenance.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
24
25
26