Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN ON THE JOB TRAINING(OJT)

NOSE WHEEL MAKES A LOUD NOISE IN THE WHEEL WELL


PT.BATAM AERO TECHNIC
DIVISI BASE MAINTENANCE SURABAYA

Disusun Oleh:

BIMA RAMADHANI YARANGGA


NIT. 30417004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PESAWAT UDARA


ANGKATAN III A
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2019

i
LAPORAN ON THE JOB TRAINING(OJT)
NOSE WHEEL MAKES A LOUD NOISE IN THE WHEEL WELL
PT.BATAM AERO TECHNIC
DIVISI BASE MAINTENANCE SURABAYA
Tanggal 01 september – 30 september 2019

Disusun Oleh:

BIMA RAMADHANI YARANGGA


NIT. 30417004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PESAWAT UDARA


ANGKATAN III A
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2019

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ON THE JOB TRAINING
DI PT.BATAM AERO TECHNIC
DIVISI BASE MAINTENANCE SURABAYA

Telah melaksanakan On The Job Training di PT. Batam Aero Technic Divisi Base
Maintenance Surabaya selama 1 Bulan.

Laporan Praktek Kerja Lapangan telah di teliti dan di setujui oleh :

MENYETUJUI

PEMBIMBING CHIEF

REZA RACHMANSYAH NUR YASIN


ID. 83102607 ID. 83040080

MANAGER
PT.BATAM AERO TECHNIC
BASE MAINTENANCE SURABAYA

ISWAHYUDI
ID.53041833

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan On The Job Training (OJT) pada PT. Batam Aero Technic:
‘‘Nose Wheel Makes a Loud Noise in Wheel Well ’’ disetujui sebagai salah satu
syarat lulus Program Basic Aircraft Maintenance pada kurikulum On The Job
Training (OJT) Program Studi Diploma III Teknik Pesawat Udara.

NAMA : BIMA RAMADHANI YARANGGA

NIT : 30417004

COURSE : DIPLOMA III TEKNIK PESAWAT UDARA


III A

KETUA PROGRAM STUDI


DOSEN PEMBIMBING TEKNIK PESAWAT UDARA

BAMBANG JUNI PITOYO, ST, MT BAMBANG JUNI PITOYO, ST, MT


NIP.197806262009121001 NIP.197806262009121001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatnya


sehingga saya dapat melaksanakan On The Job Training (OJT) di PT. Batam Aero
Technic Divisi Base Maintenance Surabaya mulai tanggal 01 september 2019
sampai dengan 30 september 2019. Pada akhirnya saya dapat menyusun sebuah
laporan dari hasil praktek sebagai salah satu syarat agar dapat lulus dan evaluasi
penilaian semester IV Program Studi Diploma III Teknik Pesawat Udara di
Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya.
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah sebagai penambah pengetahuan
dan wawasan ilmu penerbangan khususnya dalam bidang maintenance kepada
saya dan pembaca.
Saya ucapkan terima kasih kepada keluarga, para jajaran management
beserta senior mechanic PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance
Surabaya, para pembimbing dan seluruh rekan-rekan yang telah membantu dalam
terlaksananya On The Job Training (OJT) dan pembuatan laporan ini.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah mendukung dalam terselesaikannya laporan ini, diantaranya:
1. Bapak Achmad setiyo prabowo ,.ST,MT. selaku Direktur Politeknik
Penerbangan Surabaya.
2. Bapak Bambang Junipitoyo,ST,MT selaku Kaprodi Teknik Pesawat
Udara Politeknik Penerbangan Surabaya.
3. Bapak Drs.Sudjud Prajitno,S.SiT., selaku Quality Control Teknik
Pesawat Udara.
4. Seluruh dosen dan instruktur pengajar di Politeknik Penerbangan
Surabaya yang telah membimbing kami selama ini.
5. Seluruh dosen dan pegawai Politeknik Penerbangan Surabaya yang
telah membantu dan mendukung pelaksanaan kegiatan On The Job
Training (OJT).

iv
6. Seluruh keluarga besar saya yang mendoakan dan support saya selama
pelaksanaan On Job Training (OJT).
7. Bapak Iswahyudi selaku General Manager PT. Batam Aero Technic
Divisi Base Maintenance Surabaya.
8. Mas aji setiya budi, selaku group leader kami sewaktu On Job
Training (OJT).
9. reza rachmansyah, selaku pembimbing kami sewaktu On Job Training
(OJT).
10. Seluruh Mechanic PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance
Surabaya yang sudah banyak membantu kami dalam pelaksanaan On
Job Training
Demikian dan terima kasih, apabila terdapat salah kata dan penulisan
bahasa maupun nama, penulis mohon maaf. Semoga laporan ini dapat berguna
bagi seluruh yang membaca laporan ini.

Sidoarjo, 30 september 2019

Bima ramadhani
NIT: 30417004

v
LAPORAN ON THE JOB TRAINING(OJT) ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan OJT .................................................................. 1

1.2 Dasar PelaksaNaan OJT ................................................................................ 1

1.3 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan OJT .......................................................... 2

BAB II PROFIL TEMPAT OJT ............................................................................. 3

2.1 Sejarah Singkat .............................................................................................. 3

2.2 Organisasi Perusahaan ................................................................................... 6

2.3 Budaya Perusahaan........................................................................................ 7

BAB III PELAKSANAAN OJT ............................................................................. 8

3.1 Lingkup Pelaksanaan OJT ............................................................................. 8

3.2 Jadwal ............................................................................................................ 8

3.3 Permasalahan ................................................................................................. 8

3.4 Penyelesaian masalah .................................................................................... 9

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 20

4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20

4.1.1 Kesimpulan terhadap Bab III ................................................................ 20

4.1.2 Kesimpulan Pelaksanaan On The Job Training (OJT) ...................... 200

4.2 Saran ............................................................................................................ 21

vi
4.2.1 Saran Terhadap Bab III ......................................................................... 21

4.2.2 Saran Terhadap Pelaksanaan On The Job Training (OJT) ................... 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

LAMPIRAN .......................................................................................................... 24

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Open access panel ................................................................................


Gambar 3.2 Removal kabel NGPP-A dan NGPP-B .................................................
Gambar 3.3 Installation rig pin................................................................................
Gambar 3.4 Removal actuator .................................................................................
Gambar 3.5 Installation actuator .............................................................................
Gambar 3.6 Removal rig pin ....................................................................................
Gambar 3.7 Adjust kabel NGPP-A dan NGPP-B.....................................................
Gambar 3.8 Close access panel ...............................................................................

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan OJT


Praktek kerjja lapangan atau On the Job Training merupakan salah satu
bentuk nyata dari penerapan ilmu yang didapat dari kegiatan belajar-mengajar di
Politeknik Penerbangan Surabaya. Kegiatan On The Job Training (OJT) bagi
Taruna Teknik Penerbangan khususnya Diploma III Teknik Pesawat Udara
angkatan ke-3 Alfa dilaksanakan berdasarkan kurikulum dan silabus yang dibuat
sesuai dengan kalender akademik yang ditetapkan oleh Politeknik Penerbangan
Surabaya. PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance Surabaya sebagai
perusahaan yang memiliki beberapa aspek yang hendak dipelajari dan sesuai
dengan program pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya.
PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance Surabaya dipilih
sebagai perusahaan yang memiliki banyak pengalaman dan kesesuai dengan
program pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya. Salah satu hal yang
paling penting yang dilakukan maskapai adalah perawatan teratur yang diberikan
kepada pesawat. Perawatan diberikan untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan selama beroperasi dan juga menghasilkan pesawat yang mempunyai
performa tinggi. PT Batam Aero Technic selalu melaksanakan perawatan pada
pesawatnya secara teratur. Dengan kemampuan tersebut kami mencoba untuk
mendapatkan pengalaman dalam hal merawat pesawat di PT. Batam Aero
Technic.

1.2 Dasar Pelaksanaan OJT


Surat Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya No.
SM.106/5/21/POLTEKBANG.SBY-18, perihal permohonan On The Job Training
(OJT) Taruna Diploma III Teknik Pesawat Udara.

1
1.3 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan OJT
Tujuan dari OJT di Politeknik Penerbangan Surabaya pada praktek kerja
lapangan di PT. Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance Surabaya yang
dilaksanakan oleh Teknik Pesawat Udara sebagai berikut:

1. Terwujudnya lulusan yang mempunyai sertifikat kompetensi sesuai


standar nasional dan internasional.
2. Terciptanya lulusan transportasi udara yang memiliki daya saing tinggi
di lingkup nasional dan internasional.
3. Memahami budaya kerja dalam industri penyelenggaraan pemberian
jasa dan membangun pengalaman nyata memasuki dunia industri
(penerbangan).
4. Membentuk kemampuan taruna dalam berkomunikasi pada materi/
subtansi keilmuan secara lisan dan tulisan (laporan OJT dan tugas
akhir).

Adapun maksud dalam pelaksanaan OJT di Politeknik Penerbangan


Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari langsung aktifitas di lapangan pekerjaan sesuai dengan


disiplin ilmu yang didapat selama pembelajaran.
2. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah menyelesaikan studinya.
3. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau peranan
teknologi terapan di tempat OJT.
4. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak Politeknik
Penerbangan Surabaya dengan perusahaan atau lembaga instansi
lainnya.

2
BAB II
PROFIL TEMPAT OJT

2.1 Sejarah Singkat


PT. Batam Aero Technic merupakan salah satu Badan Usaha Milik Swasta
yang bergerak di bidang jasa transportasi udara, termasuk perawatan pesawat
terbang. Di bisnis maskapai penerbangan nasional, siapa yang tidak kenal Rusdi
Kirana. Lewat bendera Lion Air, dia mempelopori penerbangan low cost carrier
yang membuat semua orang bisa menikmati transportasi udara dengan biaya
murah. Tak banyak yang tahu, ternyata itulah mimpi Rusdi saat masih menjadi
calo tiket pesawat puluhan tahun lalu.
Selama beberapa dekade, industri penerbangan tidak pernah disentuh oleh
pengusaha. Bukan karena tidak punya biaya, tetapi mendirikan maskapai adalah
bisnis terlarang waktu itu. Hanya maskapai milik pemerintah atau instansi militer
yang sanggup bertahan seperti Garuda Indonesia, Merpati Nusantara Airlines,
Mandala, dan Sempati. Kalaupun hidup, maskapai-maskapai itu mengalami
kesulitan keuangan parah.
Namun, asumsi itu dibalik oleh dua bersaudara, Rusdi Kirana dan
kakaknya, Kusnan Kirana.Berbekal pengalaman menjadi agen perjalanan wisata
(biro travel) 13 tahun dan modal USD 10 juta (sekitar Rp 90 miliar), keduanya
nekat mendirikan maskapai Lion Air."Kami yakin dengan penangananan
profesional, maskapai swasta bisa berkibar", kata Presiden Direktur PT. Lion
Mentari Airlines Rusdi Kirana menceritakan motivasi awalnya membuka usaha
maskapai penerbangan pekan lalu.
Secara hukum, PT. Lion Mentari Airlines didirikan pada Oktober 1999.
Namun, pengoperasian pesawatnya baru bisa dimulai pada 30 Juni 2000 Pasca
deregulasi industri penerbangan. Lion Air bukan maskapai swasta pertama yang
diberi izin terbang oleh pemerintah.

3
Beberapa saat setelah terbang pertama, Lion Air langsung menjadi buah
bibir industri penerbangan di tanah air karena menawarkan harga tiket murah.
Apalagi sebagai pemain baru, Lion Air berani menggunakan kualitas armada tidak
yang tak jauh berbeda dengan maskapai lain, yaitu Boeing 737-200.
Sebagian pengamat, bahkan pelaku bisnis penerbangan, meragukan Lion
Air bisa bertahan lama karena pemiliknya sama sekali belum pernah punya
pengalaman. Dengan mengusung slogan We Makes People Fly, Rusdi berambisi
membuat semua orang bisa menikmati transportasi udara.
Munculnya Lion Air membuat "revolusi" di bisnis penerbangan tanah air.
Akibatnya, antar maskapai terjadi perang tarif, sehingga Rusdi sempat dipanggil
DPR pada 2003. Di depan anggota parlemen, dengan penuh percaya diri Rusdi
menjelaskan strategi bisnisnya. Menurut dia, tarif mahal membuat pesawat
menjadi jasa yang eksklusif di masyarakat. Padahal, tugas negara adalah
menjamin ketersediaan transportasi bagi rakyat. Hingga kini Rusdi bersama
kakaknya, Kusnan yang saat ini menjadi komisaris utama tetap bertahan dengan
konsep itu. Konsumen memang menyambut antusias terobosan Rusdi. Namun
sambutan sebaliknya muncul dari kolega-kolega di industri penerbangan.
Tudingan miring banyak ditujukan kepada Rusdi, mulai predatory pricing
(menjual murah untuk mematikan lawan bisnis) hingga dianggap tidak nasionalis.
Namun, menurut Rusdi, tarif yang dijual Lion Air masih berada dalam hitung-
hitungan bisnis sehingga perusahaan pasti bangkrut kalau dijual rugi.
Berdasar perhitungan, kata Rusdi, Lion Air bisa meraih BEP (break event
point) bila load factor (tingkat isian penumpang) mencapai 75-80 persen. Dengan
begitu, dia membantah jika maskapai lain mengaku tidak mungkin menerapkan
tarif serendah itu. Karena itu, dia tidak khawatir saat pemerintah mewajibkan
audit keuangan bagi setiap maskapai penerbangan. Menurut dia, langkah tersebut
memang sebaiknya dilakukan untuk mengetahui mana perusahaan yang benar-
benar sehat dan ditangani secara profesional. Menurut dia, pengembangan bisnis
Lion Air didapatkan dari kepercayaan para banker internasional seperti dari
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Hongkong, dan Tiongkok yang
mewakili Bank Exim Bank AS, ANZ Investment Bank, Babcock & Brown, Bank of
China, Beaufort Group, dan BNP Paribas.

4
Rusdi menambahkan, dengan kredit yang mereka berikan, Lion Air
berencana memboyong 178 pesawat Boeing 737-900ER terbaru yang datang
secara bertahap hingga 2014. Lion Air terus mengembangkan wilayah operasi
penerbangan, baik domestik maupun internasional serta bersinergi dengan Wings
Air -anak perusahaanya- melayani penerbangan ke wilayah-wilayah terpencil.
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari
penerbangan domestik yang kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis wisata
yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours, kakak-beradik
Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk memiliki
usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang tinggi dan modal
awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum didirikan pada bulan
Oktober tahun 1999.Namun pengoperasian baru berjalan di mulai pada tanggal 30
Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737-200. Saat ini,
Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai
Presiden dan juga Direktur.
Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional
lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara Sukarno-Hatta sedangkan
perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal
Satu. Faktor tersebut, selain mampu memberikan para penumpang kemudahan
penerbangan sambungan ke Indonesia atau dari Indonesia ke tujuan internasional
lainnya, juga memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian
Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulau Sumatera,
Batam, Pangkal pinang, dan Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B (mulai 11
Oktober 2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan internasional Lion
Air dilayani dari terminal 2E.
Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19
seri McDonnell Douglas MD-82 dan 5 pesawat DHC-8-301. Untuk memenuhi
layanan yang rendah biaya, Armada Lion Air didominasi oleh MD-80 karena
efisiensi dan kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air
telah memesan 178 Boeing 737-900ER yang akan diantar bertahap dari 2007
hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik dengan Garuda Indonesia maupun
Saudi Arabian Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan

5
pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400 sudah masuk dalam
armadanya.

2.2 Organisasi Perusahaan


Seperti halnya suatu organisasi pada umumnya, maka PT. Batam Aero
Technic juga memiliki suatu pembagian tugas dan tanggung jawab, dimana
masing-masing bagian memiliki kewajiban dalam mengelola dan mengerjakan
kegiatan masing-masing untuk memperoleh suatu daya guna yang tinggi,
kesemuanya itu tidak dapat terlepas dari sitem manajemen.

Manager

Assistant
Manager

Quality
Control

Chief
Chief PPC
System

Group Group Group


PPC
Leader A Leader B Leader C

Store Engineer Engineer Engineer

Mechanic Mechanic Mechanic

Supporting Supporting Supporting

Repair Repair Repair

6
2.3 Budaya Perusahaan
Kegiatan On the Job Training yang dilaksanakan PT. Batam Aero
Technic pada Base Maintenance dikelompokkan menjadi unit-unit kerja, dan pada
tiap-tiap unit dipecah lagi menjadi dua kelompok shift kerja yaitu shift pagi dan
shift siang. Shift pagi bekerja mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Shift
siang bekerja mulai pukul 15.00 WIB sampai 00.00 WIB. Tapi kelompok shift
pagi tidak selamanya bekerja pada shift pagi dan shift siang tidak selamanya
bekerja pada shift siang, karena tiap satu minggu yang shift pagi bergantian
dengan shift siang.
Untuk sistem kerja shift di perusahaan yaitu enam hari kerja dan 3 hari
libur. Enam hari kerja tersebut terbagi atas tiga hari shift siang dan 3 hari
berikutnya shift pagi.
Pada perusahaan ini hubungan antar karyawan selalu harmonis dan
menciptakan iklim kerja yang komunikatif, kontributif, kooperatif, dan
koordinatif. Hubungan tersebut dapat terwujud karena berawal dari sikap yang
saling menghormati pada profesi masing-masing tanpa memandang tinggi
rendahnya status pekerjaan tersebut.
Karayawan wajib Mentaati tata tertib setiap masuk kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Mengisi absensi (sidik jari/ kartu hadir) pada waktu masuk dan pulang
bekerja.
b. Memakai tanda pengenal (ID Card) yang dipasang dibagian dada sebelah
kiri atau digantung dan terlihat jelas.
c. Memakai pakaian seragam dinas sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Mentaati waktu masuk kerja, waktu istirahat dan waktu pulang bekerja
sesuai yang diberlakukan.
e. Memberitahu atau meminta ijin kepada Atasan bila akan meninggalkan
tempat bekerja selama jam kerja masih berlaku.

7
BAB III
PELAKSANAAN OJT

3.1 Lingkup Pelaksanaan OJT


OJT ini dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 01
september 2019 sampai dengan 30 september 2019. Karena keterbatasan waktu
yang dimiliki, maka pada OJT ini hanya dilaksanakan pada divisi yang tetap tidak
berpindah pindah unit. Dalam hal ini penulis mendapatkan unit Base
Maintenance, yang ada di hangar Lanudal Juanda, Sedati – Kawasan Bandar
Udara Juanda T2, Surabaya – Indonesia

3.2 Jadwal
Pelaksanaan On The Job Training (OJT) ini dilaksanakan dengan data
sebagai berikut:
Peserta : Taruna Diploma Teknik Pesawat Udara Angkatan III Alfa
Politeknik Penerbangan Surabaya
Jumlah : 22 (Dua puluh dua) orang
Waktu : 01 september 2019 sampai dengan 30 september 2019
Tempat : Hangar Batam Aero Technic, Kompleks Markas Komando
LANUDAL JUANDA, Sedati – Kawasan Bandar Udara
Juanda T2, Surabaya – Indonesia

3.3 Permasalahan
Terjadi Nose wheel makes a loud noise in the wheel well saat
menggerakkan rudder pedal di ground.

A. deskripsi
(1) ada dua two nose wheel spin brakes in the nose gear wheel well . The nose
wheel spin brakes menggunakan gesekan dengan nose tires untuk menghentikan
rotasi nose wheel setelah nose gear ditarik/retracted.

(2) The wheel spin brake menempel ke atas nose wheel well ceiling.

8
(3) ketika Anda memindahkan pedal kemudi secara penuh di ground, nose
wheels mengubah maksimum 7 degress di arah kiri atau kanan. Input kemudi
dari pedal kemudi pergi ke metering valve melalui kabel loop.

(4) mekanisme rudder pedals steering berfungsi:

a. Menggabungkan steering input dari rudder pedals dan steering wheel

b. mencegah rudder pedal input saat pesawat berada di udara

c. menyediakan gaya yang berpusat.

(5) rudder pedal steering Rotary actuator adalah melekat pada mekanisme
kemudi pedal kemudi dengan loop kabel. Ketika pesawat berada di udara
Rotary aktuator bergerak cam dalam mekanisme. Ini tidak akan membiarkan
rudder pedal menggerakkan kabel kontrol untuk nose wheel steering

B. Kemungkinan penyebabnya

1) Nose tires yang rusak atau aus

2) Nose wheel spin brakes yang rusak atau aus

3) Rudder pedal steering rotary actuator, M1177, and/or cable loop

4) The R596 relay

5) Steering metering valve

6) Nose gear shock kesalahan saat melakukan servicing

3.4 Penyelesaian masalah


Diketahui penyebab masalah dari Nose wheel makes a loud noise in the
wheel well adalah terdapat kerusakan pada rudder pedal steering rotary actuator.
Langkah selanjutnya adalah mengganti (replace).

9
Langkah penyelesaian masalah :
1. Persiapan :
 Matikan power hydraulic system A dan B, Ref AMM TASK 29-11-00-860-
805.
 Control lever landing gear dalam posisi OFF.
 Pasang landing gear downlock pin, Ref AMM TASK 32-00-01-480-801.
2. Pesawat dalam posisi airplane mode, Ref AMM TASK 32-09-00-860-801.
3. Check untuk melihat rotary actuator bergerak pada air position.
4. Jika rotary actuator tidak bergerak pada air position, maka :
 Mengganti steering rotary actuator, M177:
Ref AMM TASK 32-51-81-000-801,(removal)
Ref AMM TASK 32-51-81-400-801,(installation)
5. Kembalikan pesawat dalam posisi ground mode :
Ref AMM TASK 32-09-00-860-802

3.4.1 TASK 32-51-81-000-801

Rudder Pedal Steering Rotary Actuator Removal

A. Persiapan melepas
 Pasang downlock pin landing gear, TASK 32-00-01-480-801
 Pasang choke pada ban, PAGEBLOCK 10-11-05/201
 Lepas bagian depan akses panel dari nose wheel well untuk mendapatkan
akses turnbuckles kabel NGPP-A dan NGPP-B, dan actuator instl [3].
Buka akses panel :
113AW Forward Nose Wheel Well Panel

10
Gambar 3.1 Open access panel
 Buka circuit breaker dan pasang safety tag
F/O Electrical System Panel, P6-3
Row Col Number Name
D 17 C01027 LANDING GEAR NOSE GEAR STEER

11
B. Melepas Rudder Pedal Steering Rotary Actuator
 Melepas kabel NGPP-A and NGPP-B :
1. Melepas locking clips dari turnbuckles kabel NGPP-A and NGPP-B
2. Melepaskan tension pada turnbuckle kabel NGPP-A and NGPP-B.
3. Lepas pins [4] yang menahan ends of cables NGPP-A dan NGPP-B
pada sebelah pulley actuator instl [3].
4. Lepas kabel NGPP-A dan NGPP-B dari pulley actuator instl [3].

Gambar 3.2 Removal kabel NGPP-A and NGPP-B


Perhatian : yakinkan ends of the pins [4] tidak menyentuh housing
actuator[3] Jika pins [4] menyentuh housing, akan terjadi kerusakan
pada komponen.

 Pemasangan rig pin


1. Rig pin NS1, dari rig pin kit, SPL-1585 di dalam interconnect quadrant
[2].
2. Rig pin NS5 di dalam interconnect eccentric drum [1].
Ikuti langkah berikut:
a) Putar eccentric drum dengan tangan.
b) Buat interconnect eccentric drum rig pin hole dan bracket rig pin
slot line up.

12
c) Pasang rig pin NS5.

Gambar 3.3 Installation rig pin

3. Putuskan electrical connector [5] dari bagian atas actuator instl [3].
4. Lepas actuator instl [3]:

13
a) Lepasa bolts [6], dan washers [7] yang menahan actuator instl [3]
untuk support bracket.
b) Lepas washers [7] dari bolts [6].
c) Lepas actuator instl [3] dari pesawat.

Gambar 3.4 Removal actuator

3.4.2 TASK 32-51-81-400-801

Rudder Pedal Steering Rotary Actuator Installing

A. Persiapan memasang
 Bersihkan bagian permukaan metal dengan penggosok, TASK 20-10-34-
120-801.
 Bracket dan rotarcy actuator diberikan cairan kimia sebagai pelapis,
TASK 51-21-41-370-801.

14
B. Memasang Rudder Pedal Steering Rotary Actuator
 Pasang rotary actuator [3]:
NOTE : GUNAKAN NITRILE GLOVES UNTUK MELINDUNGI
KULIT JIKA KAMU MENGGUNAKAN CORBAN 27L, G50237. JIKA
TERKENA KULIT, SEGERA BERSIHKAN DENGAN AIR. JIKA
MATERIAL TERKENA MATA, SEGERA CUCI MATA DENGAN
AIR. DAPATKAN BANTUAN MEDIS. MATERIAL INI
MENGANDUNG BAHAN YANG MUDAH TERBAKAR YANG
MENYEBABKAN CEDERA UNTUK PERSONEL.
1. Gunakan lapisan tipis corrosion preventive Cor-Ban 27L Compound,
G50237 (preferred) atau corrosion inhibiting material, G50136
(alternatif) untuk semua area lubang fastener di dalam support bracket.
2. Letakkan rotary actuator [3] di posisi untuk lampiran pada support
bracket.
3. Luruskan lubang rotary actuator [3] pada lubang support bracket.
4. Pasang bolts [6] dan washers [7] untuk melekatkan rotary actuator [3]
ke support bracket.
 Hitung resistance antara rotary actuator [3] dan support bracket. Nilai
resistance kurang dari 0.0025 ohms.
 Sebelum menghubungkan electrical connector [5] pada bagian atas rotary
actuator [3], periksa connector dari korosi.
1. Jika terjadi korosi, referensi pada (SWPM 20-60-03) untuk mengatasi
masalah.
2. Gunakan D5026NS atau ZC-026 compound, G50171 untuk konektor
(SWPM 20-60-03).
 Hubungkan electrical connector [5] pada bagian atas rotary actuator [3].
 Tutup circuit breaker dan lepas safety tag
F/O Electrical System Panel, P6-3
Row Col Number Name
D 17 C01027 LANDING GEAR NOSE GEAR STEER
 Pesawat dalam air mode, TASK 32-09-00-860-801

15
 Yakinkan penanda lurus pada actuator.
 Hubungkan kabel NGPP-A dan NGPP-B:
1. Letakkan ends of cables NGPP-A dan NGPP-B posisikan mereka dari
connection sampai pulley rotary actuator [3].
Perhatian : yakinkan ends of the pins tidak menyentuh housing
actuator. Jika pins menyentuh housing, akan terjadi kerusakan pada
komponen.
2. Pasang pins [4] untuk menahan ends of the cables NGPP-A dan
NGPP-B pada sisi pulley rotary actuator [3].

Gambar 3.5 Installation actuator

16
 Atur kabel NGPP-A dan NGPP-B. Rudder Pedal Interconnect Mechanism
Adjustment, TASK 32-51-00-820-801.

Gambar 3.6 Adjust kabel NGPP-A and NGPP-B


Perhatian : yakinkan ends of the pins [4] tidak menyentuh housing
actuator[3] Jika pins [4] menyentuh housing, akan terjadi kerusakan
pada komponen.

 Lepas rig pin NS1, dari rig pin kit, SPL-1585 dari interconnect quadrant
[2], dan rig pin NS5, dari rig pin kit, SPL-1585 dari interconnect eccentric
drum [1].

17
Gambar 3.7 Removal rig pin
 Kembalikan pesawat dalam Ground Mode, TASK 32-09-00-860-802.
 Pasang locking clips pada kabel turnbuckles NGPP-A dan NGPP-B.
 Pasang forward access panel pada nose wheel well (Nose Wheel Well
Access Panels - Installation, TASK 53-14-01-420-801).

18
Tutup akses panel:
113AW Forward Nose Wheel Well Panel

Gambar 3.8 Close access Panel

 Lakukan uji coba cabin pressure leak test, TASK 05-51-91-790-801

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Kesimpulan terhadap Bab III


Beberapa kesimpulan untuk trouble shooting:
1. Trouble shoot pada landing gear biasanya terjadi pada komponent
control package yang mengalami kebocoran / kondisi yg tidak baik.
2. Untuk menyelesaikan trouble shooting diatas dapat diselesaikan melalui
Maintenance Manual dari masalah yang terkait.
3. Lakukan konfirmasi perbaikan setiap kita telah melakukan langkah-
langkah perbaikan sesuai dengan Maintenance Manual.

4.1.2 Kesimpulan Pelaksanaan On The Job Training (OJT)


Berdasarkan kegiatan On The Job Training yang telah
dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa On The Job
Training bermanfaat bagi taruna yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan sangat bermanfaat dilihat dari :
1. Kemampuan Kerja
Taruna dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dari
pendidikan dengan praktek sebenarnya yang ada di lapangan. Jadi, dengan
mengikuti kegiatan tersebut, taruna dapat mengukur kemampuan kerjanya
masing – masing.

2. Pengembangan Wawasan dan Kreatifitas


Dengan kegiatan ini,taruna dapat mengembangkan wawasan da
kreatifitas sehingga dapat menumbuhkan profesionalisme.Olehkarenaitu,
kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan oleh taruna untuk menambah
gambaran dalam dunia kerja.

20
3. Inisiatif untuk sukses
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ketika kita
mengalami pengalaman pekerjaan disuatu perusahaan dibidang apa
saja,sangat menunjang kita dalam berkarir terutama keberanian
berspekulasi dengan kesempatan yang ada untuk menuju kesuksesan.
4. Disiplin danTanggung Jawab
Selain itu, kegiatan ini dapat menambah kedisiplinan untuk mematuhi
aturan yang berlaku serta belajar bertanggung jawab dari setiap tindakan
maupun keputusan yang kita ambil.

4.2 Saran

4.2.1 Saran Terhadap Bab III


1. Tidak perlu panik ketika mendapat trouble shooting di lapangan.
2. Cari dan temukan sumber masalah dari sebuah trouble shooting.
3. Selalu melihat referensi dari Maintenance maupun Trouble Shooting
Manual untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan dan dihadapi
di lapangan.
4. Selalu berkomunikasi dengan Engineer maupun Inspector untuk
menyelesaikan trouble shooting yang ditemukan di lapangan.
5. Jangan mengambil tindakan inisiatif tanpa diketahui engineer maupun
inspector

4.2.2 Saran Terhadap Pelaksanaan On The Job Training (OJT)


1. Selalu mengutamakan safety dan bekerja sesuai dengan prosedur
kerja.
2. Membentuk team work agar pekerjaan dapat berjalan dengan efektif.
3. Bersikap disiplin dan selalu sigap serta tanggap dalam melakukan
pekerjaan.
4. Mencatat setiap kegiatan yang dilakukan dan menerapkan setiap apa
yang dicatat.

21
5. Peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar maintenance.
6. Selalu check list tools yang kita pakai dalam bekerja.
7. Berkonsentrasi penuh dan hindari kecerobohan dalam setiap
pekerjaan.
8. Menjalin hubungan baik antar crew/anggota maintenance.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Boeing Company, B737-600/700/800/900ER Maintenance Manual,


Chapter 32. Landing Gear, reverensi 64, 15 OCT 2017.

2. Boeing Company, B737-600/700/800/900ER Fault Isolation Manual,


Chapter 32. Landing Gear, reverensi 64, 15 OCT 2017.

23
LAMPIRAN

24
25
26

Anda mungkin juga menyukai