Nacelle disebut juga pod atau pylon adalah tempat pemasangan sekaligus
rumah dari engine pesawat udara. Bentuk nacelle tersebut harus streamline
terhadap udara, bisa berbentuk bulat atau lonjong (round or spherical). Nacelle atau
pod untuk jenis pesawat multi engine dipasang dibagian atas (above) , di bawah
(below) atau pada leading edge sayap.
iv
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan On the
Job Training (OJT) di PT. Dirgantara Indonesia (Persero) beserta laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Mukar, S.Pd sebagai kepala SMK Penerbangan Kartika Aqasa
Bhakti Semarang
2. Bapak Dicky Diasz Iskandar, S.Pd dan Bapak M. Kurnianto, S.Kom sebagai
pembimbing lapangan dari sekolah
3. Bapak Ir. I Ketut Rumandiana selaku Manager di Line Manufacture N219
4. Bapak Asep Kelana selaku Supervisor Assembly line N219
5. Bapak Dhani Bangun Martopo dan Bapak Mochammad Hafid selaku
pembimbing On the Job Training (OJT)
6. Bapak Suyono dan Bapak Dedi Bejo Wibowo selaku pemberi materi
Dalam pelaksanaan On the Job Training (OJT) ini, banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari segi penyusunan laporan maupun dalam proses kerja lapangan.
Untuk itu, kami meminta maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………...i
Absrak...…………………………………………………………………………..iv
Kata Pengantar…………………………………………………………………….v
Daftar Isi…………………………………………………………………………..vi
Daftar Gambar…………………………………………………………………...viii
Daftar Lampiran…………………………………………………………………...x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………...1
B. Maksud dan Tujuan………………………………………..…..1
C. Ruang Lingkup Laporan…………………………………….....2
D. Metode Pengumpulan Data……………………………………2
E. Sistematika Laporan…………………………………………...3
A. Pesawat N219………………………………………………….9
B. Alat Pelindung Diri…………………………………………...11
C. Engine Nacelle……………………………………………….13
1. Konstruksi Engine Nacelle /pylon/pod……………………..14
2. Alat dan Bahan……………………………………………..15
3. Jig…………………………………………………………..21
vi
4. Perakitan Nacelle…………………………………………..22
5. Kelistrikan Pada Engine……………………………………23
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………..24
B. Saran…………………………………………………………24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3.22 Blind Rivet 4-6……………………………………………………...18
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Penilaian
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
6. Memberikan pengalaman praktek kerja dan penyelesaian masalah pekerjaan
yang timbul di lapangan sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan
keterampilan di dunia kerja.
2
5. Analisis dan perancangan
Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
E. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan laporan On the Job Training (OJT) adalah sebagai
berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang dilakukannya kerja praktek,
maksud dan tujuan kerja praktek ruang lingkup laporan, metode
pengumpulan data dan sistematikan laporan On the Job Training (OJT).
2. BAB II KAJIAN SATUAN KERJA
Pada bab ini berisi tentang profil perusahaan tempat melaksanakan dan
kegiatan On the Job Training (OJT).
3. BAB III ANALISIS
Pada bab ini menjelaskan tentang pesawat N219 produksi PT.
Dirgantara Indonesia (Persero) dan Nacelle pada pesawat N219.
4. BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari
uraian pada Bab III serta saran yang akan disampaikan.
3
BAB II
4
orang. Karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia, PT. Dirgantara Indonesia
melakukan rasionalisasi karyawannya hingga menjadi berjumlah sekitar 4000
orang.
5
c. Memproduksi PZL-104 Wilga under licence sebagai Gelatik
6
f. Komponen sayap dari Airbus A380
g. Komponen sayap dari Airbus A350
h. Komponen ekor dari Sukhoi Superjet 100
7
Misi dari PT. Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Menjalankan usaha dan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil
dan dapat menghasilkan produk serta jasa yang memiliki keunggulan biaya
8
BAB III
ANALISIS
A. Pesawat N219
9
Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan
kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun
pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing
dan pegunungan.
10
12. Jarak tempuh (19 penumpang) : 480 Nm
11
2. Wearpack
12
6. Sarung Tangan
C. Engine Nacelle
Nacelle disebut juga pod atau pylon adalah tempat pemasangan sekaligus
rumah dari engine pesawat udara. Bentuk nacelle tersebut harus streamline terhadap
udara, bisa berbentuk bulat atau lonjong (round or spherical). Nacelle atau pod
untuk jenis pesawat multi engine dipasang dibagian atas (above) , di bawah (below)
atau pada leading edge sayap. Sedangkan untuk pesawat dengan single engine
nacelles/pylon dipasang dibagian depan fuselage dan bentuknya harus streamline
13
mengikuti bentuk fuselage, karena bentuk nacelle tersebut menjadi bentuk
perpanjangan fuselage. Pada pesawat N-219, nacelle dipasang pada outter wing.
14
Saluran pemasukan (intake) memiliki, bibir intake dan diffuser. Diffuser memiliki
bagian diffuser utama dan bagian diffuser dinding lurus pendek opsional. Bagian
diffuser utama dibatasi oleh dinding bagian dalam nacelle, dinding dalam yang
melengkung mengarahkan aliran udara dari mesin. Pada setiap bagian longitudinal
(membujur) mengandung sumbu mesin, di ujung hilir dari bagian dinding dalam
diffuser utama memiliki non nol kelengkungan. Dengan demikian setiap posisi
melingkar pada dinding bagian dalam di ujung hilir dari bagian diffuser utama
memiliki kelengkungan yang didefinisikan oleh radius kelengkungan masing-
masing. Namun, satu atau lebih dari jari-jari kelengkungan berbeda dari jari-jari
kelengkungan lainnya.
Clamp C
Clamp A
Clamp A
15
c. Angle Drill Gun
Drill chuck
Open and spanner
Angle Drill
f. Cutting Rivet
16
g. Cutting Plate
Drill Chuck
i. Rivet set
Bucking Bar
Rivet Set Round Head
Rivet Set Counter Sunk
Rivet Set Counter Head
Rivet Gun
j. Hammer
17
k. Kikir
18
o. Rivet ukuran D5-4,5
19
s. Rivet ukuran D4-5,5
Fastener
Fastener
F Clamp
Counter Shunk
20
3. Jig
Jig merupakan alat yang digunakan untuk memposisikan setiap single part pada
kedudukan yang ditujukan gambaar produksi. Dalam pembuatan nacelle, ada
beberapa jig yang digunakan seperti :
a. RVJI01-311ND10001-001 (upper nacelle kiri)
21
d. RVAJ01-310ND00001-001 (intergrasi lower dan upper)
4. Perakitan Nacelle
a. Menerima prosses sheet (dokumen) berupa gambar dan indeks
b. Part number inspection, pengecekan material untuk perakitan. Perakitan dapat
dilakukan bila barang sudah sesuai dengan prosses sheet minimal 80%
c. Setting, pemasangan bagian pada masing-masing jig yang sudah tertera pada
prosses sheet
d. Drilling/boring, pengeboran part untuk pemasangan rivet sesuai dengan drawing
e. Deboring, proses pembersihan lubang bor untuk menghindari rivet pecah
f. Riveting, proses pemasangan rivet untuk menggabungkan bagian-bagian engine
nacelle
g. Setelah itu, di integrasi antara upper dan lower
h. Setelah di integasi dilakukan pemasangan nacelle pada pesawat
22
5. Kelistrikan Pada Engine
Pada engine terdapat kelistrikan, antara lain:
a. DC Power Generator Circuit (PA)
b. Wing Inspection Light System (LK)
c. Starting System (KA)
d. Engine Control (KB)
e. Fire Extinguising System (WB)
f. Engine Fire Deection (WC)
g. Propeler and Engine Indication (EA)
h. Engine Oil Pressure and Teperature Indication (EG)
i. Propeler Synchrophaser (KD)
j. Propeler Feather and Beta Control (KC)
k. Engine Health Monitoring System (KF)
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami mengikuti kegiatan On the Job Training dapat disimpulkan
ini sangat penting dan juga bermanfaat bagi kami karena dengan ini kita bisa
tau bagaimana dunia industri itu.
Dari praktik yang kami lakukan, dari perkerjaan yang saya amati di
Assembly Line N-219 ternyata bukan kerjaan yang mudah. Karena dibutuhkan
ketelitian yang tinggi. Jika ada masalah sedikit saja hal tersebut bisa jadi hal
yang fatal dan dapat menyebab kan kerugian yang besar.
B. Saran
1. Sebaiknya bekerja sesuai proses sheet yang tertera
2. Sebaiknya penempatan siswa-siswi sesuai kompetensi keahliannya
disekolah agar lebih mengerti dalam pengembangan materi
3.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26