Kuretase
Kuretase
LANGKAH KLINIK
A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
B. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
I. Pasien
1. Cairan dan slang infus sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha sudah
dibersihkan dengan air dan sabun.
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner.
3. Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.
4. Medikamentosa
a. Analgetika (Pethidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin HCL 0,5 mg/kg BB, Tramadol
1-2 mg/kg BB)
b. Sedativa (Diazepam 10 mg)
c. Antropin Sulfas 0,25-0,50 mg/ml
5. Larutan antiseptik (Povidon lodin 10%).
6. Oksigen dengan regulator.
7. Instrumen
a. Cunam tampon : 1
b. Canam peluru atau tenakulum : 1
c. Klem ovum (Foerster/Fenster clamp) lurus dan kengkung : 2
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
d.
e.
f.
g.
h.
II.
1.
2.
3.
4.
C.
D.
TINDAKAN
1. Instruksi asisten untuk memberikan sedatif dan analgetik.
Pethidine hanya diberikan apabila tersedia antidotum dan alat resusitasi.
2. Lakukan kateterisasi kandung kemih (lihat prosedur kateterisasi).
3. Lakukan pemeriksaan bimanual ulangan untuk menentukan bukaan serviks, besar,
arah dan konsistensi uterus.
Periksa juga kemungkinan penyulit atau kondisi patologis lainnya.
4. Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan dengan larutan klorin 0,5%.
5. Pakai sarung tangan DTT/steril yang baru.
6. Dengan satu tangan masukkan spekulum Sims/L secara vertikal ke dalam vagina,
setelah itu putar ke bawah sehingga posisi bilah menjadi transversal.
7. Minta asisten untuk menahan spekulum bawah pada posisinya.
8. Dengan sedikit menarik spekulum bawah (hingga lumen vagina tampak jelas)
masukkan bilah spekulum atas secara vertikal kemudian putar dan tarik ke atas
hingga jelas terlihat serviks.
9. Minta asisten untuk memegang spekulum atas pada posisinya.
10. Bersihkan jaringan dan darah dalam vagina (dengan kapas antiseptik yang dijepit
dengan cunam tampon), tentukan bagian serviks yang akan dijepit (jam 11 dan
13).
11. Jepit serviks dengan tenakulum pada tempat yang telah ditentukan.
12. Setelah penjepitan terpasang baik, keluarkan spekulum atas.
13. Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus derngan penera kavum
uteri. Pegang gagang tenakulum, masukkan klem ovum yang sesuai dengan
bukaan serviks hingga menyentuh fundus (keluarkan dulu jaringan yang tertahan
pada kanalis).
Bila dilatasi serviks cukup besar, lakukan pengambilan jaringan dengan klem
ovum (dorong klem dalam keadaan terbuka hingga menyetuh fundus
kemudian tutup dan tarik).
Pilih klem yang mempuyai permukaan cincin yang halus dan rata, agar tidak
melukai dinding dalam uterus.
Keluarkan klem ovum jika dirasakan sudah tidak ada lagi jaringan yang
terjepit atau ke luar.
14. Pegang gagang sendok kuret dengan ibu jari dan telunjuk, masukkan ujung
sendok kuret (sesuai lengkung uterus) melalui kanalis serviks ke dalam uterus
hingga menyetuh fundus uteri (untuk mengukur kedalaman).
15. Lakukan kerokan dinding uterus secara sistematik dan searah jarum jam, hingga
bersih (seperti mengenai bagian bersabut).
Untuk dinding kavum uteri yang berlawanan dengan lengkung kavum ueri,
masukkan sendok kuret sesuai dengan lengkung uteri, setelah mencapai
fundus putar gagang sendok 180, baru lakukan pengerokan.
16. Keluarkan semua jaringan dan bersihkan darah yang menggenagi lumen vagina
bagian belakang.
17. Selesainya kerokan ditandai dengan keluarnya buih/ busa pink, kerokan terasa
halus, adanya kontraksi uterus yg ditandai dgn terjepitnya sendok kuret, dan
perdarahan berhenti.
18. Lepaskan jepitan tenakulum pada serviks.
19. Lepaskan spekulum bawah.
20. Kumpulkan jaringan untuk dikirim ke Laboratorium Patologi.
E. DEKONTAMINASI
F. CUCI TANGAN PASCATINDAKAN
G. PERAWATAN PASCATINDAKAN
1. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan beri instruksi
apabila terjadi kelainan/komplikasi.
2. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam kolom yang tersedia.
3. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan pemantauan kondisi pasien.
4. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
dilakukan tetapi pasien masih memerlukan perawatan.
5. Jelaskan pada petugas jenis perawatan yang masih diperlukan, lama perawatan
dan kondisi yang harus dilaporkan.
INDIKASI
Sisa plasenta dengan keadaan umum yang jelek atau dengan komplikasi :
o Syok hipovolemik,
o Syok septik,
o Infeksi berat.
Sisa plasenta akreta yang melekat erat/tertanam pada dinding uterus.
LANGKAH KLINIK
a. Anagetika (Pethidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin HCL 0,5 mg/kg BB, Tramadol 12 mg/kg BB)
b. Sedativa (Diazepam 10 mg)
c. Antropin Sulfas 0,25-0,50 mg/ml
5.
Larutan antiseptik (Povidon lodin 10%).
6.
Oksigen dengan regulator.
7.
Instrumen
a. Cunam tampon : 1
b. Klem ovum (Foerster/Fenster clamp) lurus : 2
c. Sendok kuret pascapersalinan : 1 set
d. Spekulum Sims atau L dan kateter karet : 2 dan 1
e. Tabung 5 ml dan jarum suntik No.23 (sekali pakai) : 2
II.
1.
set.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
C.
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
TINDAKAN
Intruksikan asisten untuk memberikan sedatif dan analgetik.
Bila penderita tidak dapat berkemih, lakukan kateterisasi (lihat
prosedur kateterisasi).
Setelah kandung kemih dikosongkan, lakukan pemeriksaan
bimanual. Tentukan besar uterus dan bukaan serviks.
Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan dengan larutan
klorin 0,5%.
Pakai sarung tangan DTT/steril yang baru.
Pasang spekulum Sims atau L, masukkan bilahnya secara vertikal
kemudian putar ke bawah.
Pasang spekulum Sims berikutnya dengan jalan memasukkan
bilahnya secara vertikal kemudian putar dan tarik ke atas sehingga porsio tampak
dengan jelas.
Minta asisten untuk memegang spekulum atas dan bawah,
pertahankan pada posisinya semula.
Dengan cunam tampon, ambil kapas yang telah dibasahi dengan
larutan antiseptik, kemudian bersihkan lumen vagina dan porsio. Buang kapas
tersebut dalam tempat sampah yang telah tersedia, kembalikan cunam ke tempat
semula.
10.
Ambil klem ovum yang lurus, jerpit bagian atas porsio (perbatasan
antara kuadran atas kiri dan kanan atau pada jam 12).
11.
Setelah porsio terpegang baik, lepaskan spekulum atas.
12.
Pegang gagang cunam dengan tangan kiri, ambil sendok kuret
pascapersalinan dengan tangan kanan, pegang di antara ibu jari dan telunjuk
(gagang sendok berada pada telapak tangan) kemudian masukkan hingga
menyetuh fundus.
13.
Minta asisiten untuk memegang gagang klem ovum, letakkan telapak
tangan pada bagian atas fundus uteri (sehingga penolong dapat merasakan
tersentuhnya fundus oleh ujung sendok kuret).
DEKONTAMINASI
F.
G.
PERAWATAN PASCATINDAKAN