Anda di halaman 1dari 2

Teks Pidato

Toleransi Antar Umat Beragama


Assalamuallaikum Wr.Wb
Bapak-Ibu guru yang kami hormati, serta teman-teman yang saya cintai!
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya kepada kita.
Sehingga kita dapat berkumpul bersama.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidhato mengenai Toleransi Antar Umat
Beragama.
Manusia hidup di dunia ini tidak lepas dengan yang namanya Interaksi, atau hubungan
timbal balik. Karena manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup sendiri,
apalagi dalam memenuhi kebutuhan, khususnya di lingkungan masyarakat. Antar manusia itu
saling ketergantungan dalam segala bidang kehidupan. Namun dalam kehidupan itu pastilah ada
perbedaan, karena Allah meciptakan manusia itu bersuku suku, berbangsa-bangsa, dan beraneka
ras. Untuk meciptakan kehidupan damai dan terbebas dari konflik perbedaan maka diperlukan
sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sikap saling menghargai ini sering kita
artikan dengan toleransi, sedangkan dalam istilah arab adalah tasamuh. Toleransi itu adalah
sebuah elemen penting dalam terciptanya suatu ikatan hubungan dalam kehidupan. Termasuk
yang terpenting adalah toleransi dalam beragama. Agama adalah pegangan hidup seseorang,
dan Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan
oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya. Toleransi agama ini terdapat
dalam beberapa firman Allah di Al-Quran, salah satunya adalah surat (QS. Al-Baqarah:256),
Allah Swt berfirman:

Tidak ada paksaan dalam beragama Islam. Sungguh telah jelas jalan yang benar dari
jalan yang salah. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut (tuhan selain Allah) dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada tali yang sangat kuat
yang tidak akan putus. Allah maha mendengar, lagi maha mengetahui. (QS. Al Baqarah:256)
Kebebasan untuk memilih agama dalam ayat ini mengandung maksud, bahwa memeluk
agama Islam tidak menghendaki adanya paksaan, melainkan melalui kesadaran dan keinginan
pribadi yang bersangkutan. Bagi mereka yang berkenan, dipersilahkan, bagi yang tidak, adalah
hak mereka sendiri untuk menolak dengan sepenuh hati.
Untuk itu marilah mulai sekarang kita menanamkan sikap saling mengormati dan
menghargai antar sesama.
Sekianlah yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Apabila ada kekurangan dan tutur saya yang salah saya mohon maaf sebesar besarnya.
Wabillahi toufik hidayah, wassalamuallaikum warhmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai