Kantin Sehat 2011 B Final PDF
Kantin Sehat 2011 B Final PDF
di Sekolah
Edisi Tahun 2011
Pengarah :
Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, MS.
Dr. Bambang Indriyanto
Prof. Dr. Ir Dedi Fardiaz, M,Sc.
TIM PENYUSUN
Editor:
dr. Widaninggar Widjajanti
Drs Negus Siregar, Msi
Drs Jintan Hutapea
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pada pasal 1 butir 23 disebutkan bahwa sumberdaya pendidikan adalah
segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga
kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana. Selain itu dalam Peraturan Pemerintah
RI nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 42 ayat 2 menyatakan
bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana antara lain ruang kantin.
Namun, pada kenyataannya berdasarkan hasil penelitian tentang sekolah sehat yang dilakukan
oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas Tahun 2007 pada 640 SD di provinsi
yang diteliti, sebanyak 40% belum memiliki kantin. Sementara dari yang telah memiliki kantin
(60%) sebanyak 84.30% kantinnya belum memenuhi syarat kesehatan.
Dilain pihak siswa yang tidak sarapan dan tidak membawa bekal makanan dari rumah, padahal
masa makan aktif anak lebih banyak dihabiskan pada saat jam sekolah (pagi sampai dengan
siang hari), mempunyai kecenderungan sangat tinggi untuk membeli pangan jajanan. Mereka
memilih makanan jajanan berdasarkan penampilan, rasa, dan kesegaran serta nilai makanan
(harga yang terjangkau), tanpa memperdulikan syarat kesehatan. Keberadaan kantin sekolah
memberikan peranan penting karena mampu menyediakan konsumsi makanan keluarga
karena keberadaan peserta didik di sekolah yang cukup lama. Disinilah pentingnya tersedia
pangan yang sehat dan aman dikonsumsi di kantin sekolah. Kantin sekolah sehat yang
memenuhi standar kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu indikator sekolah sehat.
Buku ini disusun untuk memberikan pedoman dalam rangka mewujudkan kantin sehat di sekolah.
Materi yang disampaikan pada buku ini meliputi pentingnya gizi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, keamanan pangan, peranan kantin dalam penyediaan pangan yang aman
dan bergizi, praktek sanitasi dan higiene, serta persyaratan sarana dan prasanara untuk
mewujudkan kantin sehat. Pada edisi tahun 2011 ditambahkan lembar pengecekan untuk menilai
sarana dan prasarana kantin sekolah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Southeast
Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Institut Pertanian Bogor
dan semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat
bagi sekolah dalam menata kantin yang sehat di sekolah.
Daftar Isi
A. Pangan Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah .... 5
diperlukan seorang anak untuk dapat hidup sehat dan produktif. Makanan tersebut harus
bersih, tidak kadaluarsa, dan tidak mengandung bahan kimia maupun mikroba berbahaya
bagi kesehatan.
Gizi yang baik dan cukup akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal, dan akan meningkatkan kemampuan kecerdasan seorang anak. Sebaliknya, jika
anak kurang gizi maka pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat.
Selain masalah gizi, keamanan pangan juga merupakan masalah yang tidak kalah penting
bagi anak-anak sekolah. Makanan yang tidak bersih dan tidak aman dapat menimbulkan
keracunan dengan gejala seperti diare, mual, pusing dan dalam jangka panjang dapat
menimbulkan penyakit.
Kondisi sanitasi dan higiene yang masih rendah, penggunaan bahan kimia berbahaya secara
ilegal dalam proses pengolahan pangan, adanya kandungan cemaran mikroba dan kimia,
dan penambahan bahan tambahan pangan yang melebihi ambang batas pada makanan
jajanan anak sekolah akan sangat membahayakan kesehatan jutaan anak-anak sekolah.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melaporkan bahwa sumber terbesar
keracunan makanan yang terjadi di Indonesia adalah makanan olahan rumah tangga, jasa
boga dan makanan jajanan anak sekolah.
Penyediaan makanan yang sehat, aman dan bergizi di sekolah penting untuk mendukung
tenaga, pembangun dan pengatur. Pangan sumber tenaga adalah pangan yang banyak
mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Pangan sumber zat pembangun terdapat
pada kelompok pangan hewani dan kacang-kacangan sedangkan pangan sumber zat
pengatur adalah semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh sesuai dengan usia, jenis kelamin dan aktivitas
anak, maka pangan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, dan berimbang antar
kelompok pangan.
Karbohidrat
Protein
Aktivitas
Lemak
Vitamin
Pertumbuhan
Mineral
Pemeliharaan
Apabila terjadi kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan maka akan
dilengkapi dari makanan yang lain.
Pangan yang dikonsumsi harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara fisiologis dan
psikologis. Untuk itu pangan yang disediakan harus mengandung zat-zat gizi yang
berfungsi sebagai: (1) sumber energi; (2) pertumbuhan; (3) memelihara dan menggantikan
sel-sel tubuh yang rusak serta mengatur metabolisme dan pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit.
Konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang serta aman dapat meningkatkan
pertumbuhan fisik dan kecerdasan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia.
Menuju Kantin Sehat di Sekolah
AKG
(10-12 tahun)
7-9
tahun
Laki-laki
Perempuan
1800
2050
Protein (g)
45
Vitamin A
(RE)
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
2050
2400
2350
2600
2200
50
50
60
57
65
55
500
600
600
600
600
600
600
Vitamin C
(mg)
45
50
50
75
65
90
75
Kalsium
(mg)
600
1000
1000
1000
1000
1000
1000
Zat Besi
(mg)
10
13
14
19
26
13
26
Yodium
(g)
120
120
120
150
150
150
150
Energi
(kkal)
makan siang di rumah serta camilan dan minuman yang sehat, aman dan bergizi.
10
GANTI
Makanan camilan
11
12
dan lain-lain
Kupas dan potong, misalnya
13
BAHAYA KIMIA
BEBAS BAHAYA
Bahaya mikrobiologis
Bahaya biologis/mikrobiologis adalah mikroba yang
Bahaya kimia
Bahaya kimia adalah bahan kimia yang tidak diperbolehkan
Bahaya fisik
Bahaya fisik adalah benda-benda yang dapat tertelan dan dapat
14
Daging
Ikan
Telur
Susu
Sayuran mentah
Produk-produk pangan yang
terbuat atau mengandung
daging, ikan, telur dan susu
Pangan berwarna
terang/cerah
berpeluang
mengandung
bahan kimia yang
berbahaya
15
Jagalah Kebersihan
16
17
Langkah
Cara Mencuci Tangan
1
Basahi tangan
Tuangkan sabun
ke telapak tangan
Gosok telapak
tangan
Gosok punggung
tangan
Gosok
sela-sela jari
10
Bilas sampai
bersih
Keringkan tangan
dengan tisu atau
lap kering bersih
18
dengan benar.
Membersihkan dan mensanitasi semua peralatan termasuk pisau, sendok, panci,
piring setelah dipakai dengan menggunakan deterjen/sabun dan air.
Meletakkan peralatan yang tidak dipakai dengan menghadap ke bawah
Membilas kembali peralatan dengan air sebelum mulai memasak.
Menjaga kebersihan ketika memasak sehingga tidak ada peluang untuk
pertumbuhan mikroba.
Bakteri
Virus
19
20
21
22
23
24
Makanan camilan kering dalam kemasan yang dijual di kantin sekolah harus memenuhi
persyaratan berikut:
Kemasan tidak bocor
Tanggal kadaluarsa belum terlewati
Memiliki ijin edar dari Badan POM atau Dinas Kesehatan dan/atau diketahui
dengan jelas produsennya atau pemasoknya
Penyediaan Minuman
25
Penyiapan Buah
Buah-buahan harus dicuci sebelum disajikan, baik untuk buah potong maupun untuk buah
utuh.
Mencuci buah dilakukan dengan air mengalir
Buah-buahan yang permukaannya kasar, sebaiknya buah dicuci menggunakan sikat
Membuang bagian buah yang busuk atau memar
Menggunakan pisau yang bersih untuk mengupas buah. Jangan menggunakan pisau
yang telah digunakan untuk memotong daging.
Buah potong dengan ukuran satu porsi dibungkus dengan kantong plastik bersih
Untuk mendinginkan buah, simpan buah potong di lemari pendingin/kulkas.
Jika tidak tersedia lemari pendingin/kulkas, buah potong dapat didinginkan dengan es
yang dibuat dari air matang
Jika tidak memungkinkan mendapatkan es yang dibuat dari air matang, dapat
digunakan es yang dibuat dari air yang telah diklorinasi, tetapi buah potong harus
dibungkus dengan kantong plastik yang tidak bocor untuk menghindari kontak langsung
antara es dengan buah.
26
27
tertentu, sedangkan kantin dengan ruang terbuka (koridor atau halaman) harus mempunyai
tempat tertutup untuk persiapan dan pengolahan serta penyajian makanan dan minuman.
Persyaratan bangunan untuk kantin dengan ruangan tertutup adalah sebagai berikut:
Lantai kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat, dibuat miring sehingga mudah
dibersihkan.
Dinding kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas,
dan kuat sehingga mudah dibersihkan.
Langit-langit terbuat dari bahan tahan lama, tidak bocor, tidak berlubang-lubang, dan
tidak mudah mengelupas serta mudah dibersihkan.
Pintu, jendela dan ventilasi kantin dibuat dari bahan tahan lama, tidak mudah pecah,
rata, halus, berwarna terang, dapat dibuka-tutup dengan baik, dilengkapi kasa yang
dapat dilepas sehingga mudah dibersihkan.
Untuk ruang pengolahan dan penyajian serta tempat makan di ruangan, lubang
angin/ventilasi minimal 2 buah dengan luas keseluruhan lubang ventilasi 20% terhadap
luas lantai harus tersedia.
Lantai, dinding, langit-langit kantin, pintu, jendela, dan lubang angin/ventilasi selalu
dalam keadaan bersih.
Menuju Kantin Sehat di Sekolah
28
29
Ruang pengolahan atau persiapan makanan mempunyai persyaratan yang sama, baik
untuk kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka.
Ruang pengolahan selalu dalam keadaan bersih dan terpisah dari ruang penyajian dan
ruang makan. Ruang pengolahan atau persiapan makanan harus tertutup.
Terdapat tempat/meja yang permanen dengan permukaan halus, tidak bercelah dan
mudah dibersihkan untuk pengolahan atau penyiapan makanan.
Ruang pengolahan tidak berdesakan sehingga setiap karyawan yang sedang bekerja
dapat leluasa bergerak.
Terdapat lampu penerangan yang cukup terang sehingga karyawan dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik, teliti dan nyaman. Lampu penerangan tidak berada langsung di
atas meja pengolahan pangan. Jika lampu berada langsung di atas tempat pengolahan,
lampu tersebut harus diberi penutup.
Terdapat ventilasi yang cukup agar udara panas dan lembab di dalam ruangan
pengolahan dapat dibuang keluar dan diganti dengan udara segar.
30
31
Tempat Makan
Kantin harus menyediakan meja dan kursi dalam
32
Tempat penyimpanan untuk kantin yang tertutup maupun kantin di ruang terbuka
mempunyai persyaratan yang sama.
Kantin harus mempunyai tempat penyimpanan bahan baku, tempat penyimpanan
makanan jadi yang akan disajikan, tempat penyimpanan bahan bukan pangan dan
tempat penyimpanan peralatan.
Mempunyai tempat penyimpanan peralatan makan yang bebas pencemaran (lemari).
Peralatan yang telah dibersihkan dan disanitasi harus disimpan pada rak/lemari yang
bersih. Sebaiknya permukaan peralatan menghadap ke bawah, supaya terlindung dari
debu, kotoran atau pencemaran lainnya.
Tempat penyimpanan bahan mentah termasuk bumbu dan bahan tambahan pangan
(BTP) harus terpisah dengan produk atau makanan yang siap disajikan.
Tempat penyimpanan khusus harus tersedia untuk menyimpan bahan-bahan bukan
pangan seperti bahan pencuci, minyak tanah. Bahan berbahaya seperti pemberantas
serangga, tikus, kecoa, bakteri dan bahan berbahaya lainnya tidak boleh disimpan di
kantin.
Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas dari hama seperti serangga,
binatang pengerat seperti tikus, burung, atau mikroba dan ada sirkulasi udara.
Penyimpanan bahan baku dan produk pangan harus sesuai dengan suhu penyimpanan
yang dianjurkan.
33
34
dan/atau penyaji makanan, agar tidak terjadi pemindahan mikroba melalui uang.
35
36
37
Kepala sekolah dan para guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mengarahkan kantin sekolah untuk dapat menyediakan makanan yang sesuai dengan
PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).
Selain kepala sekolah dan guru, kelompok orang tua siswa juga dapat berperan agar kantin
dapat menyediakan makanan yang sehat, bergizi, dan aman bagi kesehatan.
kantin sekolah.
Secara formal sekolah dapat menunjuk guru atau petugas UKS sebagai pembina dan
pengawas internal kantin sehat di sekolah.
Petugas Dinas Kesehatan/ Puskesmas dapat dilibatkan sebagai pengawas eksternal.
38
No
Sarana dan
Prasarana
Persyaratan
Ya
Kurang
memenuhi
Tidak
Keterangan &
Perbaikan yang
akan dilakukan
Bangunan
a. Lantai
b. Dinding
c. Langit-langit
d. Pintu, jendela
dan ventilasi
Bersih
Total ventilasi minimum 20%
terhadap luas lantai
2.
Suplai air
3.
Tempat
pengolahan
atau tempat
persiapan
makanan
Bersih
39
No
Sarana dan
Prasarana
Kurang
memenuhi
Tidak
Keterangan &
Perbaikan yang
akan dilakukan
Penyajian atau
Display
Makanan
5.
Tempat Makan
40
No
Sarana dan
Prasarana
Kurang
memenuhi
Tidak
Keterangan &
Perbaikan yang
akan dilakukan
Tempat
penyimpanan
7.
Peralatan
untuk
pengolahan/pe
rsiapan
makanan
41
No
Sarana dan
Prasarana
Kurang
memenuhi
Tidak
Keterangan &
Perbaikan yang
akan dilakukan
Fasilitas
Sanitasi
9.
Perlengkapan
kerja karyawan
10.
Tempat
penyimpanan
uang
11.
Pembuangan
limbah kantin
42
43