Oleh
SOLIHATUN
NIM. 114 09 010
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
: SOLIHATUN
NIM
: 114 09 010
Jurusan
: Tarbiyah
AKHLAK
TERPUJI
MELALUI
METODE
Dr. H. M. Zulfa, M. Ag
NIP : 195204301977031001
ii
iii
: SOLIHATUN
NIM
: 114 09 010
Jurusan
: Tarbiyah
SOLIHATUN
NIM. 114 09 010
iv
MOTTO
ORANG YANG KUAT BUKANLAH ORANG YANG MENANG DALAM PEPERANGAN,
NAMUN ORANG YANG KUAT ADALAH ORANG YANG MAMPU MENAHAN HAWA
NAFSU/AMARAHNYA
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai
syarat penyelesaian gelar Sarjana pada jenjang Strata Satu pada Jurusan Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, nabi yang menjadi suri teladan bagi seluruh umat Islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada :
1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M. Ag, yang telah memberikan
izin dalam penelitian serta penyusunan skripsi ini.
2. Dosen Pembimbing, Dr. H. M. Zulfa, M. Ag yang telah banyak meluangkan
waktu, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi
ini.
3. Ketua PROGDI PAI Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, yang telah memberikan izin
dalam penelitian dan penulisan skripsi.
4. Bapak, Ibu dosen beserta segenap staf pengajar STAIN Salatiga yang telah
memberi bekal ilmu pengetahuan.
5. Suami dan anakku tercinta, yang selalu menemani penulis dalam pembuatan
skripsi.
6. Kepala MI Al-Iman Sukomulyo beserta Dewan Guru yang telah memberi ijin
dan membantu dalam penelitian. Serta semua pihak yang telah membantu
penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
vi
SOLIHATUN
NIM. 114 09 010
vii
ABSTRAK
SOLIHATUN. 114 09 010. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Melalui Metode Contextual Teaching And
Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran Magelang
Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi PANDidikan
Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H.
M. Zulfa, M. Ag
Kata kunci: Hasil Belajar, Akhlak Terpuji dan Contextual Teaching And
Learning (CTL)
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah
penerapan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan
hasil belajar Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas III MI AlIman Sukomulyo Kajoran Magelang tahun 2010 ? .
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : Untuk mengetahui
meningkat atau tidaknya hasil belajar Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji pada
siswa kelas III MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran Magelang tahun 2010/2011
melalui penggunaan metode Contextual Teaching And Learning (CTL).
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menerapkan siklus penelitian. Rinciannya yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al-Iman Sukomulyo
Kajoran Magelang tahun 2010/2011 sebanyak 18 siswa. Data yang diperoleh
berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji dari siklus I sampai siklus III yaitu siklus I nilai rata-rata
66,7 (72,2%), siklus II nilai rata-rata 68,8 (83,3%), siklus III nilai rata-rata 73
(88%).
Selain itu dalam observasi (pengamatan) yang dilakukan peneliti dan
dibantu oleh wali kelas IV, pada perhatian siswa mengalami peningkatan dari
siklus I, II, dan siklus III yaitu: pada siklus I jumlah siswa yang memperhatikan
proses pembelajaran sebanyak 12 anak (66,7%), pada siklus II sebanyak 14 anak
(77,8%), dan siklus III sebanyak 16 anak (89%). Dan pada keaktifan siswa
mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III yaitu: pada siklus I rata-rata
keaktifan siswa mencapai 61% dari keselurahan siswa, pada siklus II mencapai
76,4%, dan siklus III mencapai 88,9%.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
iii
iv
vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xii
xiii
PANDAHULUAN
A.
B.
Rumusan Masalah .
C.
D.
E.
G.
Definisi Operasional .
H.
Metode Penelitian .
I.
19
ix
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
21
1.
23
2.
24
3.
25
4.
25
26
B.
C.
1.
2.
Pembelajaran
CONTEXTUAL
TEACHING
AND
Langkah-langkah
CONTEXTUAL
Penerapan
TEACHING
AND
33
Pembelajaran
LEARNING
(CTL)............................................................................
D.
32
3.
32
2.
27
34
BAB
III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
36
B.
38
C.
BAB
40
1.
40
2.
44
3.
48
IV
A.
52
BAB
58
62
B.
Pembahasan ....... 66
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran .. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
69
DAFTAR TABEL
TABEL
I.
Halaman
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Semester Ganjil
Aqidah Akhlak Kelas III Madrasah Ibtidaiyah ................................
26
II.
III.
37
IV.
39
V.
53
VI.
55
VII.
56
VIII.
IX.
X.
60
XI.
61
XII.
63
XIII.
64
XIV.
64
XV.
66
XVI.
XVII.
xii
67
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Isi Gambar
Hlm.
1.
2.
58
3.
62
4.
66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Isi lampiran
Hlm.
1.
2.
74
3.
: RPP Siklus II ..
76
4.
79
5.
80
6.
83
7.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pengembangan
kepribadian
seutuhnya
terutama
dalam
pengembangan nalar yang rasional dan pemikiran yang kritis dan analitis
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berbarengan
dengan pemantapan keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ) .
Keimanan dan ketaqwaan tidaklah dapat terwujud tanpa agama.
Hanya agamalah yang dapat menuntun manusia Indonesia menjadi manusia
yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dan pembinaan serta
tuntutan itu dilaksanakan bangsa Indonesia melalui proses pendidikan. Di
sinilah letak fungsi pendidikan agama sebagai mata pelajaran dalam
program pendidikan di sekolah.
Manusia
yang
beriman
adalah
manusia
yang
mampu
serta petunjuk yang baik. Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang
secara optimal menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan
masyarakat (Shaleh, 2000:9).
Untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa sesuai
dengan uraian yang telah diulas di atas, Pendidikan Agama Islam
membentuk sebuah kurikulum yang berdasarkan sistem pendidikan nasional
dengan komponen standar isi, kompetensi dasar dan standar kompetensi
yang ada. Salah satu materi yang ada adalam kurikulum tersebut adalah
mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah salah
satunya yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, termasuk
di dalamnya adalah mata pelajaran Aqidah Akhlak. Kelompok mata
pelajaran ini dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam pada intinya adalah kurikulum
yang memotivasi anak didik untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur,
baik terhadap Tuhan, terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri dan
terhadap lingkungan sekitarnya. Kurikulum di atas dapat kita temukan
dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak. Sehingga tidak diragukan lagi jika
mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang penting untuk dipelajari di sekolah-sekolah
khususnya sekolah tingkat dasar. Selain itu mengingat betapa besarnya
peran Aqidah Akhlak dalam kehidupan setiap individu maupun bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu bahwa moralitas bangsa
tergantung pada akhlak warga negaranya. Untuk itu salah satu bahan materi
pelajaran yang diberikan kepada peserta didik pada tingkat dasar yaitu
akhlak terpuji. Dengan diberikannya materi ini anak didik dapat mengetahui
dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat, sehingga akan selalu tertanam dalam diri anak
sampai mereka dewasa nanti.
Allah SWT memperingatkan kepada umatnya untuk selalu berbuat
kebaikan terhadap semua orang, kepada orang tua, kerakat, orang miskin
dan yang lainnya, sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 83
ini disebabkan oleh faktor guru, yaitu guru kurang mampu mengembangkan
ketrampilan mengajar yang menarik perhatian siswa dan merangsang siswa
untuk belajar. Dengan kata lain pembelajaran yang guru lakukan kurang
menarik dan membosankan. Guru masih sering menggunakan metode
konvensional/tradisional yaitu ceramah dimana yang bertindak aktif adalah
guru, sementara siswa hanya menjadi obyek yang harus mendengarkan
ceramah guru dan cenderung pasif. Kondisi semacam ini benar-benar
membuat anak merasa bosan. Akibatnya pencapaian tujuan pembelajaran
oleh siswa belum optimal.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas itulah yang mendorong
penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan bentuk Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul penelitian UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI
METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA
SISWA
KELAS
III
MI
AL-IMAN
SUKOMULYO
KAJORAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalahnya sebagai berikut :
Apakah penerapan metode Contextual Teaching And Learning
(CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak materi akhlak
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui meningkat atau tidaknya hasil belajar Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas III MI Al-Iman Sukomulyo
Kajoran Magelang tahun 2010/2011 melalui penggunaan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL)
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode Contextual Teaching And Learning
(CTL) hasil belajar Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas III
MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran Magelang tahun 2010 dapat meningkat.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran akhlak terpuji.
2. Dapat dijadikan sebagai salah satu strategi atau upaya peningkatan hasil
belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak pada materi akhlak terpuji.
3. Memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
di sekolah.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Agar tidak menyimpang dari pokok masalah/variabel yang menjadi
inti judul tersebut, maka peneliti memberi batasan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar Aqidah Akhlak
Kata peningkatan
pembelajaran
materi
akhlak
terpuji
ini
peneliti
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud
dari penelitian ini adalah merupakan salah satu cara yang strategis yang
bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. PTK
berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di
kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun
output (hasil belajar).
b.
c.
2. Subjek Penelitian.
Yang menjadi subjek penelitian adalah semua siswa siswa kelas III
MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran Magelang tahun ajaran 2010/2011 yang
berjumlah 18 siswa, yang terdiri dari 8 orang siswa putri dan 10 orang
siswa putra.
3. Tempat dan Waktu.
Penelitian dilaksanakan di MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran
Magelang tahun ajaran 2010/2011, melalui tiga siklus pertemuan. Waktu
10
penelitian yaitu pada bulan Nopember tahun 2010 pada semester I tahun
ajaran 2010/2011.
4. Rencana Tindakan Kelas
a. Perencanaan
1) Menentukan Indikator penelitian.
2) Membuat rencana pembelajaran.
3) Membuat alat observasi untuk mengetahui kondisi belajar
mengajar di kelas.
4) Melaksanakan simulasi perencanaan tindakan untuk menguji
rancangan perencanaan penelitian.
b. Implementasi tindakan
Dalam pembelajaran Contextual Teaching And Learning
(CTL) guru dan murid melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
aktif dan secara kolaboratif/kerja sama, dan evaluasi merupakan
bagian terpenting setelah proses pembelajaran selesai.
Nanang, (2009:73-74) mengemukakan ada tujuh komponen
yang harus dibangun dalam pembelajaran Contextual Teaching And
Learning (CTL), yaitu :
1) Konstruktivisme
Peserta didik harus membangun pengetahuan baru secara
bermakna melalui pengalaman nyata, melalui proses penemuan
dan mentransformasi informasi ke dalam situasi lain secara
konstektual.
11
2) Inquiry (menemukan)
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik merupakan
proses menemukan terhadap sejumlah pengetahuan dan
ketrampilan.
3) Questioning (bertanya)
Proses bertanya yang dilakukan peserta didik sebenarnya
merupakan proses berpikir yang dilakukan peserta didik dalam
rangka memcahkan masalah dalam kehidupannya.
4) Learning Community (masyarakat belajar)
Proses pembelajaran merupakan proses kerja sama antara
peserta didik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan
temannya, dan antara peserta didik dengan lingkungannya.
5) Modeling (pemodelan)
Proses pembelajaran akan lebih berarti jika didukung dengan
adanya pemodelan yang dapat ditiru, baik yang bersifat
kejiwaaan maupun yang bersifat fisik/imitasi yang berkaitan
dengan cara untuk mengoperasikan sesuatu aktivitas, cara
menguasai pengetahuan atau ketrampilan tertentu.
6) Reflection (refleksi)
Refleksi dalam pembelajaran adalah cara berpikir tentang apa
yang baru dipelajarinya atau berpikir ke belakang tentang apaapa yang sudah dilakukan atau dipelajarinya di masa lalu.
12
13
a. Test
Dengan metode test setelah melakukan penelitian tindakan kelas
dengan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji di MI Al-Iman
Sukomulyo Kajoran Magelang tahun ajaran 2010/2011 peneliti
pergunakan untuk mengumpulkan data dari nilai-nilai hasil belajar yang
dilakukan oleh siswa pada setiap siklus pertemuan.
b. Observasi
Sebagai
metode
ilmiah observasi
14
penelitian
tindakan
kelas
ini,
dokumentasi
peneliti
di
dalamnya
instrumen
penelitian
dan
perangkat
pembelajaran.
b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dan
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.
d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada
siklus berikutnya (Suharsimi Arikunto, 2008:16-19).
7. Langkah-langkah penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengikuti langkah-langkah atau
prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang sudah baku. Prosedurnya
15
pedoman
observasi
bagi
kerja
guru
selama
pelaksanaan tindakan
b. Tindakan
1). Melaksanakan apersepsi kepada siswa
2). Mempersiapkan media dan alat bantu yang diperlukan
3). Memberikan pengarahan kepada siswa tentang operasional
pembelajaran
4). Melaksanakan skenario pembelajaran yang direncanakan
c. Observasi
Pada tahap ini, siswa melakukan tindakan dan guru melakukan
pengamatan terhadap kerja siswa. Selanjutnya menganalisis nilai
evaluasi serta memberikan penilaian observasi.
16
d. Refleksi
Hasil yaang diperoleh pada tahap tindakan dan observasi
dikumpulkan, didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneliti
dan mitra. Kemudian guru dapat merefleksi diri tentang berhasil
tidaknya tindakan yang telah dilakukan, faktor-faktor pendukung,
penghambat, dari aspek internal dan eksternal guru dan siswa.
Kemudian untuk siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan
bilamana perlu secara kualitas dan kuantitas berdasarkan hasil
evaluasi dan refleksi.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 1.
Alur Penelitian Tindakan Kelas
17
8. Instrumen penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar
mengajar semua ditentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
ini.
b. Soal tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan sejauh mana
pemahaman siswa atau penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
c. Lembar observasi/pengamatan
Digunakan untuk mengetahui rangkaian peristiwa pada saat proses
belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (CTL) berlangsung.
d. Buku materi pelajaran yang relevan
e. Peralatan pendukung
f. Mitra atau teman sejawat
9. Analisis data
Langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data adalah
menganalisis data. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam
kegiatan PTK ini dengan analisi data sebagai berikut :
18
19
H. Sistematika Penulisan
Setiap kegiatan penelitian harus selalu disusun laporan penelitian
secara sistematis. Adapun penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab,
yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN. Berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi
operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini, diuraikan berbagai
pembahasan teori yang berkaitan dengan teori-teori yang berhubungan
dengan metode Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam
mengajarkan pelajaran Aqidah Akhlak sebagai upaya meningkatkan
pemahaman siswa.
Bab III, PELAKSANAAN PENELITIAN, pada bab ini lebih
difokuskan pada hasil dari penelitian, yang mencakup deskripsi pelaksanaan
siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III,
(perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi).
Bab
IV,
PEMBAHASAN
HASIL
PENELITIAN
bab
ini
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
21
22
terpuji,
melalui
pemberian
dan
pemupukan
pengetahuan,
23
24
25
Tabel I.
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Semester Ganjil Aqidah Akhlak Kelas III
Madrasah Ibtidaiyah
Smt
Standar Kompetensi
1. Memahami
Tayyibah
Kalimat
Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal
(Subhanallah,
Allah
Kalimat
Alokasi Waktu
melalui
Thayyibah
Halim, Al-Karim)
32 Jam
pelajaran
16 Pertemuan
Al-Halim,
Al-
Karim)
2. Beriman kepada malaikatI
2.1 Mengenal
malaikat Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji
malaikat-malaikat
Allah
3.1 Membiasakan
hati,
sifat
santun,
rendah
ikhlas,
dan
28 Jam
pelajaran
14 Pertemuan
sehari-hari
3.2 Membiasakan berakhlak baik
terhadap
kedua
orang
tua
4.1 Menghindari
sikap
bodoh,
Sumber : TIM PENULIS KKM MI, Bahan Ajar Peserta Didik Untuk
Kelas III MI, Al-Ikhlas, Boyolali, 2010.
B. Akhlak Terpuji
1. Pengertian Akhlak Terpuji
Secara bahasa akhlak terpuji terdiri dari dua kata yaitu akhlak
artinya tingkah laku dan terpuji artinya baik, bagus, mulia. Secara istilah
pengertian akhlak terpuji adalah tata cara berperilaku yang berhubungan
26
dengan orang lain dengan cara yang baik, dari segi ucapan dan perbuatan.
Akhlak terpuji juga disebut dengan akhlak mahmudah atau akhlak
karimah.
Rasulullah SAW semasa mudanya memiliki akhlak yang luhur,
sehingga beliau mendapat sebutan Al-Amin oleh kaumnya. Setelah
menjadi rasul budi pekertinya tetap baik dan tinggi. Allah SWT
mengatakan hal tersebut dalam sebuah ayat Al-Quran dalam surat AlQalam ayat 4 :
Artinya : Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung.
Hal itulah yang menjadi kesuksesan dakwah Rasulullah SAW
dalam menyebarkan agama Islam. Di antara sifat terpuji yang harus
diteladani adalah rendah hati, santun, ikhlas dan dermawan.
2. Macam-Macam Akhlak Terpuji
a.
Rendah Hati
Sikap rendah hati dalam Islam disebut tawaduk yang artinya sifat
yang merasa dirinya tidak lebih dari orang lain sehingga tidak angkuh
dan tidak sombong serta selalu menghormati orang lain tanpa
membedakan derajat dan martabat. Sikap rendah hati merupakan
kunci sukses dalam bergaul dan berusaha. Orang yang rendah hati
akan disenangi kawan dan disegani lawan. Seperti yang dicontohkan
oleh Rasulullah SAW meskipun beliau seorang raja dan rasul yang
27
dijamin oleh Allah sebagai orang yang terbaik, beliau tidak pernah
merendahkan orang lain. Beliau hormat kepada siapapun, karena
sesungguhnya manusia itu sangat lemah dan kecil dibandingkan
dengan kekuasaan Allah SWT.
Cara menanamkan kebiasaan rendah hati :
1) Mengingatkan diri bahwa yang berhak memiliki sikap sombong
hanya Allah
2) Kedudukan manusia di hadapan Allah adalah sama, yang
membedakan adalah taqwanya
3) Surga tidak diperuntukkan bagi orang yang sombong
4) Orang sombong temannya setan di neraka
5) Orang yang memiliki sikap rendah hati akan disukai banyak teman
6) Mencontoh sikap Rasulullah dengan banyak membaca kisah
Rasulullah
b. Santun
Santun adalah sikap keramah-tamahan atau kesopanan yang
dimiliki orang yang mempunyai perilaku atau kepribadian yang sangat
halus dan lembut. Orang yang santun kalau berbicara selalu sopan dan
ramah, tidak pernah menyakiti hati orang lain dan selalu menjaga
kesopanan dalam pergaulan sehari-hari.
Sikap santun dapat dibentuk dengan membiasakan diri dalam
keluarga. Sikap santun juga dipengaruhi oleh lingkungan. Jika
lingkungan baik maka sikap seorang bisa menjadi baik, sebaliknya
28
jika lingkungan tidak baik juga akan membentuk sikap yang tidak baik
pula.
Ciri-ciri sikap santun antara lain :
1) Jika berbicara halus tidak kasar
2) Sopan dan hormat kepada siapapun
3) Tenang dalam bersikap
4) Peduli kepada orang lain
Manfaat sikap santun antara lain :
1) Hidup menjadi tentram
2) Disenangi orang lain
3) Disenangi Allah SWT
c.
Ikhlas
Ikhlas adalah suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh
seseorang tanpa pamrih kecuali mengharap ridha dari Allah SWT.
Amal perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas merupakan tabungan di
akhirat yang akan dibalas dengan kenikmatan dengan penuh
keikhlasan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 :
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan ikhlas (memurnikan ketaatan) kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
29
30
mereka),
dan
tolong-menolonglah
kamu
dalam
31
32
33
34
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Setiap
kelompok
merangkum
bagian
materi
pelajaran
materi
9.
35
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi dan subyek
penelitian dan pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus penelitian). Uraian
selengkapnya adalah sebagai berikut :
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran Magelang adalah madrasah yang berada
di bawah naungan Yayasan Al-Iman yang berstatus swasta. Berdiri pada
tahun 1983, yang beralamatkan di Dusun Gatak Desa Sukomulyo Kec
Kajoran Kab Magelang.
2. Keadaan Sarana dan Prasarana
MI Al-Iman Sukomulyo memiliki 13 ruang yang dapat dirinci sebagai
berikut : 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala madrasah, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang koperasi, 1 ruang toilet guru, dan 2 ruang toilet murid.
3. Keadaan Guru dan Karyawan
MI Al-Iman Sukomulyo pada saat ini memiliki 8 orang guru dan 1 kepala
madrasah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
36
Tabel II.
Daftar Guru MI Al-Iman Sukomulyo
NO
NAMA
STATUS
JABATAN
1.
Djumat Asrori, A. Ma
GTY
Kepala Sekolah
Eni Ismiyah, A. Ma
GTY
Guru Kelas VI
3.
Solihatun, A. Ma
PNS
Guru Kelas V
4.
Ripin
GTY
Guru Kelas IV
5.
GTY
6.
GTY
Guru Kelas II
7.
Nurma Isnaini
GTY
Guru Kelas I
8.
Ari Kurniawati
GTY
9.
Jariyatul Masruroh, A. Ma
GTY
4. Keadaan Siswa
Pada tahun ajaran 2009/2010 MI MI Al-Iman Sukomulyo memiliki 106
orang siswa yang terbagi dalam 6 rombongan belajar. Untuk lebih jelasnya
mengenahi jumlah siswa perkelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel III.
Daftar Jumlah Siswa MI Al-Iman Sukomulyo
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
Laki-laki
13
5
10
7
10
10
Perempuan
9
13
8
6
6
9
Jumlah Siswa
22
18
18
13
16
19
106
37
petani, buruh, dan pedagang. Dilihat dari lingkungan belajar mereka, SDM
dan motivasi belajar mereka memang kurang. Sehingga para guru MI AlIman Sukomulyo harus berupaya keras untuk mendidik para siswa agar
mampu bersaing dengan para siswa di daerah lain khususnya daerah
perkotaan.
Setelah mengetahui gambaran umum lokasi yang dijadikan tempat penelitian
mulai dari status madrasah, lokasi, keadaan sarana dan prasarana serta keadaan
guru, serta keadaan siswa. Untuk selanjutnya penulis akan menguraikan waktu,
bahan yang diteliti, serta keadaan siswa yang dijadikan subyek penelitian.
38
Jenis Kelamin
Nama
1.
Alvi Aziz
2.
Dani Setiyawan
3.
Dhuriyah
4.
Eni Ismawati
5.
Farhan Mahsul
6.
Irnawati
7.
Lestari
8.
39
9.
10. Pinanggih
11. Prasetiyo
16. Sopiyan
P
10
JUMLAH
8
18
40
41
e). Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari bahan materi
tentang akhlak terpuji secara individu
f). Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, dua kelompok
berjumlah 5 anak dan dua kelompok berjumlah 4 anak
g). Guru membagi tugas kepada setiap kelompok dan setiap anggota
kelompok.
h). Setiap kelompok merangkum bagian materi pelajaran materi
pembelajaran yang telah diterima serta membahasnya.
i). Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
kemudian didebatkan (tanya jawab) dengan kelompok yang lain,
pada proses ini guru bertugas mengkoordinasi jalannya presentasi
dan debat.
j). Guru mengevaluasi tiap kerja kelompok serta kontribusi anggota
kelompok, berupa penilaian kelompok dan individual.
2). Melaksanakan evaluasi tentang kemampuan siswa mengenai materi
pelajaran melalui tes tertulis.
3). Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat
pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru kelas yaitu Ibu Septa Mila
Dina untuk melakukan pengamatan terhadap sikap siswa dan proses
berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dilakukan guna memperlancar
jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.
42
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian,
yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran, dan hasil evaluasi
pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap
situasi
43
2. Siklus Kedua
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada Minggu kedua bulan
Nopember 2010, dengan pokok bahasan akhlak terpuji. Tahapan dan
langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :
1). Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran pada siklus pertama yang masih
menunjukkan adanya kelemahan atau kekurangan.
2). Menentukan pokok permasalahan dan mengkaji kelemahan dan
kekurangan dalam siklus pertama.
3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian
tindakan ini dilaksanakan.
4). Penyiapan perangkat/sarana pembelajaran untuk melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran
sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode Contextual Teaching
And Learning (CTL). namun pada siklus II ini peneliti juga menggunakan
metode cerita sebagai bentuk aplikasi salah satu langkah dari metode
CTL yaitu Modelling. Pokok bahasan yang diajarkan adalah akhlak
44
45
46
3). Guru masih kurang memotivasi siswa untuk turut aktif dalam tanya
jawab.
Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan
perubahan atau peningkatan, yaitu dalam hal :
1). Sebagian besar siswa sudah aktif mengikuti proses pembelajaran, ini
terbukti jumlah siswa yang bertanya dan menjawab mulai ada
peningkatan.
2). Minat siswa dalam pembelajaran sudah baik, hal ini dikarenakan
siswa sudah mulai merasa senang mengikuti pembelajaran karena
guru memberikan tambahan cerita pada proses pembelajaran.
3). Perbandingan nilai evaluasi dari siklus I ke siklus II menunjukkan
adanya peningkatan walaupun belum maksimal.
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil refleksi diatas, ternyata
masih ada kelemahan dan kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk
dilakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang perlu direvisi untuk
dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut:
1. Guru harus lebih pandai dalam memanfaatkan waktu dengan sebaikbaiknya.
2. Guru harus lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa.
3. Guru harus mendorong dan memberikan kesempatan kepada siswa
yang berkemampuan rendah dan bermental rendah untuk ikut aktif
memberikan kontribusi pada proses pembelajaran.
47
3. Siklus Ketiga
Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada Minggu ke 3 bulan
Nopember 2010, dengan materi pokok akhlak terpuji. Tahapan dan langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :
1). Refleksi ketiga, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran pada siklus kedua yang masih
menunjukkan adanya kelemahan dan kekurangan.
2). Menentukan pokok permasalahan dan mengkaji kekurangan pada
proses pembelajaran siklus kedua.
3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian
tindakan ini dilaksanakan.
4). Penyiapan perangkat dan media untuk melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajran dalam siklus ketiga
ini meliputi :
1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam
RPP, yang dimulai dengan :
a) Guru membuka pelajaran dengan salam.
b) Guru mengadakan absensi kehadiran siswa.
48
49
50
dengan
hasil
observasi
dan
refleksi
selama
proses
pembelajaran pada siklus ketiga ini, dan juga melihat dari hasil evaluasi
siklus III. Proses pembelajaran atau siklus III secara klasikal dianyatakan
tuntas dalam belajar. Terbukti nilai hasil evaluasi pembelajaran meningkat
dari tiap siklus dan juga dari hasil dari pengamatan bahwa para siswa sudah
aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan tugas. Jadi
secara tidak langsung penelitian dianggap cukup, dan siklus III dinyatakan
berhasil.
51
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan tentang peningkatan kemampuan
memahami Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas III MI AlIman Sukomulyo tahun pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) yang dapat diketahui melalui hasil
belajar yang diperoleh dalam proses belajar mengajar selama tiga siklus
pertemuan. Selain itu ada beberapa aspek yang menjadi bahan pengamatan di
antaranya meliputi perhatian siswa terhadap pelajaran, keaktifan siswa dalam
bertanya, menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas. Berikut ini akan
diuraikan deskripsi dari siklus I siklus III, namun sebelumnya akan peneliti
uraikan pra siklus yaitu pembelajaran sebelum penggunaan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) yaitu :
1. Pra siklus
Sebelum dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran akidah akhlak materi
akhlak terpuji ini. Guru biasanya hanya menggunakan metode tradisional
yaitu metode ceramah dan metode tanya jawab. Karena metode yang
digunakan guru hanya metode ceramah, membuat proses pembelajaran
bersifat monoton (tidak variatif) yang membuat siswa malas untuk belajar
dan lebih bersikap pasif. Hal ini menjadikan hasil belajar mereka kurang.
52
Nama Siswa
Hasil Belajar
Ketuntasan
1.
Alvi Aziz
50
Tidak Tuntas
2.
Dani Setiyawan
60
Tidak Tuntas
3.
Dhuriyah
45
Tidak Tuntas
4.
Eni Ismawati
60
Tidak Tuntas
5.
Farhan Mahsul
70
Tuntas
6.
Irnawati
75
Tuntas
7.
Lestari
45
Tidak Tuntas
8.
70
Tuntas
9.
50
Tidak Tuntas
10.
Pinanggih
80
Tuntas
11.
Prasetiyo
55
Tidak Tuntas
12.
Rifqi Nasiroh
60
Tidak Tuntas
13.
50
Tidak Tuntas
14.
Rahmad Nasihin
75
Tuntas
15.
55
Tidak Tuntas
16.
Sopiyan
75
Tuntas
17.
Sri Utami
55
Tidak Tuntas
18.
80
Tuntas
Jumlah
1110
Rata-rata kelas
61,66
Nilai tertinggi
80
Nilai terendah
45
53
54
Tabel VI
Perhatian Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
Tidak
1.
Alvi Aziz
2.
Dani Setiyawan
3.
Dhuriyah
4.
Eni Ismawati
5.
Farhan Mahsul
6.
Irnawati
7.
Lestari
8.
9.
10.
Pinanggih
11.
Prasetiyo
12.
Rifqi Nasiroh
13.
14.
Rahmad Nasihin
15.
16.
Sopiyan
17.
Sri Utami
18.
Jumlah
12
Prosentase
66,7%
33.3%
55
Frekuensi
Prosentase (%)
1.
11
61
2.
Keaktifan bertanya
44,4
3.
Menjawab pertanyaan
38,9
4.
Mengerjakan tugas
18
100
Jumlah
244,3
61
56
Tabel VIII
Hasil Belajar Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
Hasil Belajar
Ketuntasan
1.
Alvi Aziz
65
Tuntas
2.
Dani Setiyawan
65
Tuntas
3.
Dhuriyah
45
Tidak Tuntas
4.
Eni Ismawati
75
Tuntas
5.
Farhan Mahsul
65
Tuntas
6.
Irnawati
80
Tuntas
7.
Lestari
65
Tuntas
8.
75
Tuntas
9.
55
Tidak Tuntas
10.
Pinanggih
80
Tuntas
11.
Prasetiyo
45
Tidak Tuntas
12.
Rifqi Nasiroh
60
Tidak Tuntas
13.
50
Tidak Tuntas
14.
Rahmad Nasihin
75
Tuntas
15.
65
Tuntas
16.
Sopiyan
75
Tuntas
17.
Sri Utami
70
Tuntas
18.
90
Tuntas
Jumlah
1200
Rata-rata kelas
66,7
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
45
siswa (27,8) yang lainnya belum tuntas karena nilai mereka di bawah
KKM. Dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak ini KKM yang telah
ditetapkan yaitu 65. Dari hasil belajar tersebut dapat disimpulkan
metode Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan hasil belajar pada seiklus I
meningkat dibandingkan hasil belajar pada pra siklus, yaitu sebelum
penggunaan metode Contextual Teaching And Learning (CTL).
Gambar 2.
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I
3. Deskripsi Siklus II
a. Tujuan Siklus II
1. Untuk mengetahui perhatian siswa dalam pembelajaran materi
akhlak terpuji dengan menggunakan metode Contextual Teaching
And Learning (CTL).
2. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi
akhlak terpuji dengan menggunakan metode Contextual Teaching
And Learning (CTL).
58
Nama Siswa
Tidak
1.
Alvi Aziz
2.
Dani Setiyawan
3.
Dhuriyah
4.
Eni Ismawati
5.
Farhan Mahsul
6.
Irnawati
7.
Lestari
8.
9.
10.
Pinanggih
11.
Prasetiyo
12.
Rifqi Nasiroh
13.
14.
Rahmad Nasihin
15.
16.
Sopiyan
17.
Sri Utami
18.
Jumlah
14
Prosentase
77,8%
22,2%
59
adalah
mereka yang suka berbicara di dalam kelas atau bermain sendiri, hal
tersebut karena kurangnya perhatian dan pendekatan dari guru.
Tabel X
Keaktifan Siswa Siklus II
No
Frekuensi
Prosentase (%)
1.
14
77,8
2.
Keaktifan bertanya
11
61
3.
Menjawab pertanyaan
12
66,7
4.
Mengerjakan tugas
18
100
Jumlah
305,5
76,4
60
Tabel XI
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
Hasil Belajar
Ketuntasan
1.
Alvi Aziz
65
Tuntas
2.
Dani Setiyawan
75
Tuntas
3.
Dhuriyah
50
Tidak Tuntas
4.
Eni Ismawati
75
Tuntas
5.
Farhan Mahsul
60
Tuntas
6.
Irnawati
75
Tuntas
7.
Lestari
70
Tuntas
8.
75
Tuntas
9.
65
Tuntas
10.
Pinanggih
90
Tuntas
11.
Prasetiyo
50
Tidak Tuntas
12.
Rifqi Nasiroh
70
Tuntas
13.
50
Tidak Tuntas
14.
Rahmad Nasihin
80
Tuntas
15.
65
Tuntas
16.
Sopiyan
70
Tuntas
17.
Sri Utami
65
Tuntas
18.
85
Tuntas
Jumlah
1235
Rata-rata kelas
68,8
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
50
61
Gambar 3.
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II
62
Siswa
Nama Siswa
Ya
1.
Alvi Aziz
2.
Dani Setiyawan
3.
Dhuriyah
4.
Eni Ismawati
5.
Farhan Mahsul
6.
Irnawati
7.
Lestari
8.
9.
10.
Pinanggih
11.
Prasetiyo
12.
Rifqi Nasiroh
13.
14.
Rahmad Nasihin
15.
16.
Sopiyan
17.
Sri Utami
18.
Tidak
Jumlah
16
Prosentase
89%
11%
63
Frekuensi
Prosentase (%)
1.
16
88,9
2.
Keaktifan bertanya
15
83,3
3.
Menjawab pertanyaan
15
83,3
4.
Mengerjakan tugas
18
100
Jumlah
355,5
88,9
Nama Siswa
Hasil Belajar
Ketuntasan
1.
Alvi Aziz
65
Tuntas
2.
Dani Setiyawan
80
Tuntas
3.
Dhuriyah
70
Tuntas
4.
Eni Ismawati
75
Tuntas
5.
Farhan Mahsul
65
Tuntas
6.
Irnawati
85
Tuntas
7.
Lestari
70
Tuntas
8.
75
Tuntas
9.
80
Tuntas
64
10.
Pinanggih
90
Tuntas
11.
Prasetiyo
50
Tidak Tuntas
12.
Rifqi Nasiroh
75
Tuntas
13.
60
Tidak Tuntas
14.
Rahmad Nasihin
85
Tuntas
15.
65
Tuntas
16.
Sopiyan
75
Tuntas
17.
Sri Utami
65
Tuntas
18.
85
Tuntas
Jumlah
1315
Rata-rata kelas
73
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
50
Teaching
And
Learning
(CTL)
terus
mengalami
peningkatan. Terbukti dengan rata-rata kelas yang lebih baik lagi yaitu
73. Pada siklus III ini, siswa yang tuntas nilainya lebih KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) sebanyak 16 anak (88% dari keseluruhan).
Sedangkan siswa yang tidak tuntas karena nilainya belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masih ada 2 anak (12%). Dari
data yang peneliti dapatkan kedua anak ini memang mempunyai
masalah dalam pembelajaran, seperti motivasi belajar kurang,
kemampuan kognitif rendah dan anak yang pemalu, dari siklus I, siklus
II dan siklus III, mereka selalu belum bisa mencapai ketuntasan.
65
Gambar 4.
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus III
B.
Pembahasan
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak materi akhlak terpuji dapat meningkatkan perhatian dan keaktifan
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dan juga meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil penelitan
yang telah dilakukan dalam 3 siklus pertemuan dan prasiklus pada tabel di
bawah ini :
Tabel XV
Perhatian Siswa dari Siklus I-III
Siklus
Jumlah
Prosentase (%)
12
66,7
II
14
77,8
III
16
89
66
Tabel XVI
Keaktifan Siswa dari Siklus I-III
Siklus
Prosentase (%)
61
II
76,4
III
88,9
Tabel XVII
Hasil Belajar dari Siklus I-III
Siklus
Hasil Belajar
Prosentase (%)
Jumlah Nilai
Nilai Rata-Rata
Ketuntasan Belajar
1200
66,7
72,2%
II
1235
68,8
83,3%
III
1315
73
88%
67
mencapai
tujuan
pembelajaran,
hasil
penelitian
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam tiga siklus
pada bab IV maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan mengunakan metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas III MI Al-Iman Sukomulyo Kajoran Magelang tahun 2010/2011.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus
pembelajaran yaitu siklus I dengan ketuntasan belajar anak mencapai 13
siswa (72,2% dari jumlah keseluruhan) dengan nilai rata-rata kelas 66,7,
siklus II dengan ketuntasan belajar anak mencapai 15 siswa (83,3% dari
jumlah keseluruhan) dengan nilai rata-rata kelas 68,8, dan siklus III dengan
ketuntasan belajar anak mencapai 16 siswa (88% dari jumlah keseluruhan)
dengan nilai rata-rata kelas 73. Dari hasil ketuntasan belajar tersebut dapat
membuktikan bahwa
Teaching
And
Learning
(CTL)
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
69
B. Saran
Dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini, penting bagi seorang guru
untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didiknya. Agar pembelajaran
Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji pembelajarannya efektif dan hasil
belajarnya lebih meningkat, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan proses pembelajaran, guru melakukan persiapan
secara matang termasuk dalam menentukan metode yang tepat dan
penggunaan media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi,
mudah diterapkan dan diterima oleh para siswa. Serta guru harus lebih
perhatian dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dengan
demikian akan diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji guru dapat
menerapkan metode metode Contextual Teaching And Learning (CTL)
karena terbukti dalam penelitian ini perhatian, keaktifan, dan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
3. Perlu adanya peningkatan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak untuk
tahun ke depan.
4. Untuk hasil yang lebih memuaskan, pembelajaran dengan metode
Contextual Teaching And Learning (CTL) maka digunakan sarana dan
prasarana yang lebih memadai.
70
DAFTAR PUSTAKA