Anda di halaman 1dari 2

Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk Pada Masa Orde Baru

1. Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk


Interaksi antarmanusia di berbagai wilayah dapat diartikan sebagai suatu hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah kota atau lebih yng dapat melahirkan
gejala, kenampakan atau permasalahan baru. Menurut Edward Ullman terdapat 3 faktor utama
yang mempengaruhi atau menghambat timbulnya interaksi kota sebagai berikut.
a. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spacial transferability) sebagai
akibat semakin meluasnya jaringan jalan maupun sarana angkutan antarkota.
b. Adanya kesempatan berinteraksi (interventing opportunity). Hal ini dapat menjadi
penghambat atau melemahkan interaksi antara 2 wilayah.
c. Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) adalah hubungan timbal
balik antarkota.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu
perpindahan penduduk secara territorial, spasial atau geografis. Mobilitas penduduk yang
semakin intensif tersebut diikuti dengan mobilitas barang atau informasi di antara masyarakat
dari 2 kota.
a. Dampak Hubungan Timbal Balik Kota dengan Kota
1) Dampak Positif antara lain sebagai berikut.
a) Kemajuan dalam bidng transportasi yang menghubungkan antarkota.
b) Terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga kerja.
c) Tersalurnya hasil produksi ke kota lain.
d) Terjadi akulturasi budaya.
e) Meningkatkan rasa sebangsa dan setanah air.
2) Dampak negatif antara lain sebagai berikut.
a) Tata ruang kota menjadi tidak ideal.
b) Muncul daerah-daerah kumuh.
b. Dampak Hubungan Timbal Balik Kota dengan Desa
1) Pengaruh positif bagi desa antara lain sebgai berikut.
a) Berdirinya sarana umum.
b) Beridirinya KUD dan BUUD.
c) Tersalurnya barang-barang produksi yang tadinya tidak ada didesa.
d) Terbukanya lapangan kerja di luar sektor pertanian.
e) Berkembangnya sarana dan prasarana transportasi antara desa dengan kota.
f) Terjadi perubahan tata guna lahan kearah yang lebih menguntungkan.
g) Teknologi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
h) Lembaga-lembaga pendidikan dapat meningkatkan cakrawala penduduk desa.
2) Pengaruh negatif bagi desa antara lain sebagai berikut.
a) Perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
b) Desa kekurangan tenaga potensial karena urbanisasi.
c) Terjadi penetrasi kebudayaan kota ke desa.

Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu lokasi yang pertumbuhannya sangat
pesat dalam berbagai bidang, sehingga dapat mempengaruhi wilayah-wilayah disekitarnya. Ada 2
teori tentang pusat pertumbuhan.
a. Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di
suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah
yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun
ibukota Negara.
b. Teori Kutub Pertumbuhan (growth pole theory) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada
tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi
pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah
proses pembangunan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
2. Faktor Penyebab Suatu Titik Lokasi Menjadi Pusat Pertumbuhan
a. Kekayaan Sumber Daya Alam
b. Kondisi Fisik Wilayah
c. Adanya Industri
d. Sarana dan Prasarana Transportasi
e. Pertimbangan Ekonomi
f. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai