Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Elektronika Daya (Chopper)

Oleh :
Muh. Asdar
1224041023

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar


2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Elektronika Daya ( Chopper Converter).
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Makassar

28

Juli

Penyusun

2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. TEORI SINGKAT
Konverter DC ke DC (Chopper) merupakan konverter yang berfungsi
untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan DC yang lebih rendah atau lebih
tinggi. Chopper diklasifikasikan menjadi lima macam
1. Step down (Buck) converter, adalah chopper yang berfungsi untuk
merupah tegangan dc ke tegangan dc yang lebih rendah.
2. Step Up (Boost) converter, merupakan chopper yang merubah tegangan dc
ke tegangan dc yang lebih tinggi.
3. Step Down Step Up Converter, merupakan konverter yang merubah
tegangan dc menjadi tegangan dc yang lebih rendah atau tegangan dc yang
lebih tinggi.
4. Cuk Converter
5. Full Bridge Converter
Pada makalah ini akan dibahas tiga jenis converter yakni buck converter,
boost converter dan buck boost converter.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain :
1. Apa saja perbedaan jenis-jenis chopper ?
2. Komponen apa saja yang digunkan pada Chopper ?
3. Bagaimana prinsip kerja Chopper ?
C. TUJUAN
Tujuan Makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui Jenis-jenis Chopper
2. Mengetahui Rangkaian dasar Chopper
3. Memahami Prinsip kerja Chopper

BAB II
PEMBAHASAN

A. STEP DOWN (BUCK) CONVERTER


Buck converter adalah konverter DC yang berfungsi mengubah tengangan
DC menjadi Tengangan DC yang lebih rendah. Rangkaian dasar dari Buck
Konverter dapat dilihat pada Gambar 2.1. Asumsi yang berkenaan dengan
konverter ini adalah Kondensor C harus besar sekali, tegangan keluaran Vo dan
tegangan masuk Vd merupakan tegangan DC yang rata dan Vo < Vd.

Gambar 2.1 Rangkaian dasar buck converter


Prinsip kerjanya adalah :
Pada saat S (saklar otomatis dapat berupa SCR) on dioda off,
sehingga arus mengalir melalui S, L, dan C yang paralel dengan R
=VdVo> 0
L( )
L

(2.1)

> 0
L( )
=

t Imin
i L ( t )=

(2.2)

Gambar 2.2 Bentuk Gelombang buck converter

Gambar 2.3 bentuk rangkaian dasar saat S on dan dioda off

Gambar 2.3 bentuk rangkaian dasar saat S off dan dioda on


Pada saat S (saklar otomatis, dapat berupa SCR) off, dioda on,
sehingga arus mengalir mulai dari C yang paralel dengan RL, D dan L.
Persamaan-persamaan yang berlaku adalah :
L

d i L (t)
=Vo< 0
dt

d i L (t) Vo
=
>0
dt
L

i L ( t )=

Vo
=t+ Imin
L

Selama t on :
VdVo
i L ( t )=
=t+Imin
L
Saat t=ton, iL(t)=Imaks
VdVo
Imaks=
=t on+Imin
L
Selama t off :

(2.3)
(2.3a)
(2.4)

(2.4a)

(2.5)

i L ( t )=

Vo
=t+Imaks
L

(2.5a)

Saat t= t off, iL(t)=Imin


Vo
Imin=
=t off +Imaks
L

(8.6)

Vo
t off =ImaksImin
L

(8.7)

Dari selisih persamaan (8.5) dan (8.6). didapat :


VdVo
Vo
t on=
(T ton)
L
L

(8.7a)

Vd.ton Vo.ton = Vo.T Vo.ton


Vd.ton = Vo.T
ton
Vo=
Vd
t

(2.8)

ton/T = D
Vo/Vd = ton/T === > D<1
Vo = D.Vd
dan Vd = Vo/D
Arus beban pada RL adalah :
IL = Vo/RL
Imaks+ Imin Vo
I L=
=
2
RL

(2.9)
(2.10)

(2.11)
Imaks + Imin = 2Vo/RL

(2.12)
Vd
Vo
VdVo
D
Vo . T Vo . D. T
ImaksImin=
ton=
D.T=
L
L
L
Vo ( 1D )

T
L

(8.13)

Dari selisih persamaan (8.12) dan (8.13) diperoleh :


2 Imin = 2Vo/RL Vo(1-D)

T
L

Vo T
1
T DT

( 1D ) Vo=

+
Vo
RL 2 L
RL 2 L 2 L

(8.14)

Imaks + Imin = 2Vo/RL ===== > Imaks = (2Vo/RL) Imin


Imaks=

2 Vo
1
T DT

+
Vo
RL
RL 2 L 2 L

(8.14a)

Pada saat Imin>0 disebut continius mode. Perubahan arus induktor


tergantung dari RL, T, D dan Vo. Jika RL diperbesar, Vo/ RL turun sampai
Imin = 0 dan disebut boundary mode dan Vo/ RL = Imaks.
B. STEP UP (BOOST) CONVERTER
Boost converter adalah converter DC yang berfungsi mengubah
tegangan dc menjadi tegangan dc yang lebih tinggi. Rangkaian dasar dari
converter ini dapat dilihat pada gambar 8.6. asumsi berkenaan dengan
konverter ini adalah kondensator (C) harus besar sekali, tegangan keluaran
Vo dan tegangan masukan Vd merupakan tegangang dc yang rata dan
Vo>Vd.

Gambar 2.5 Rangkaian dasar boost converte


Prinsip kerjanya adalah :
Pada saat S (saklar otomatis, dapat berupa SCR) on, dioda off,
berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut :
d i (t )
Vd
t + Imin
L L =Vd ==== > iL(t) =
L
dt
(2.15)
d i L (t ) Vd
= >0 ==== > arus naik dari Imin ke Imaks
dt
L

di L=

Vd
dt
L

(2.15a)
(2.16)

Gambar 2.6 Bentuk rangkaian pada saat S on dan dioda off

Gambar 2.7 bentuk rangkaian dasar pada saat S off dioda on

Gambar 2.8 bentuk gelombang boost converter


Pada saat S (saklar otomatis, dapat berupa SCR) off, dioda on,
sehingga arus mengalir melalui dari L, D, dan C yang paralel dengan RL.
Persamaan-persamaan yang berlaku adalah :
L

d iL ( t )
=VdVo <0
dt

d i L ( t ) VdVo
=
<0
dt
L

di L=

VdVo
dt
L

(2.17)

(2.17a)

(2.18)

IL(t) =

VdVo
t+ Imaks
L

(2.19)

Arus turun dari Imaks ke Imin


Selama t on :
Vd
t + Imin
=== > iL(0) = Imin
L

iL(t) =

Vd
t on+ Imin=Imaks
L

iL(ton) =

Vd
t on=ImaksImin
L

(2.19a)

(2.19b)

(2.20)

Saat t = t on, iL(t) = Imaks


iL(t) =

iL(0)

VdVo
t + Imaks
L
Imaks

iL(T-ton) =

(2.21)

(2.21a)
VdVo
( T t on )+ Imaks=Imin
L

(2.21b)

VdVo
(T t on)=ImaksImin
L

(2.21c)

VoVd
(T t on)=ImaksImin
L

(2.22)

Dari selisih persamaan (2.20) dan (2.22), didapat :


Vd
VoVd
t on=
(T ton)
L
L

(2.22a)

Vd.ton = (Vo Vd)(T ton)


= Vo.t Vo.ton Vd.T + Vd.ton

(2.22b)

Vd.ton Vd.ton = Vo.T V.ton Vd.T

(2.22c)

Vo/Vd = T/T-ton =

1
1
=
ton 1D
1
T

(2.22d)

D<1 === > 1-D<1 ===> 1/(1-D) > Vo/Vd >1


Atau Vo>Vd ===> Steep Up
Dari selisih persamaan (2.20) dan ( 2.22), didapat :
2 Imin = 2 Vo/RL (Vd/L)t on

(2.22e)

Imin =

1 2Vo Vd
ton > 0
2 RL
L

(2.22f)

1 2Vo Vd

DT >0
2 RL
L

(2.23)

Pada saat Imin >0 disebut continius mode. Perubahan arus induktor tergantung
dari RL, T, D dan Vo. Jika RL diperbesar Vo/RL turun sampai Imain = 0 dan disebut
boundary mode dan Vo/RL = Imaks, sehingga :

2Vo Vd

DT
RL
L

) =0

2 Vo Vd

DT
RL
L
1
Vd
Vd=
Vo = 1D
1D

(2.23a)

(2.24)

(2.24a)

2 VoL
Vd
=
T= Vd . D R L ( 1D ) D R L
(2.25)
IL = Vo/RL = Imaks
2L
RL = ( 1D ) DT

(2.26)

Apabila RL diperbesar lagi, maka iL(t) sempat = 0 dan hal ini disebut discontinious
mode, dan Vo D.Vd

C. BUCK BOOSTER CONVERTER


Buck booster converter adalah converter dc yang berfungsi mengubah
tegangan dc menjadi tegangan dc yang lebih rendah dan lebih tinggi. Rangkaian
dasar konverter ini dapat dilihat pada gambar 2. Asumsi yang berkenaan dengan
konverter ini adalah kondensator (C) harus besar sekali, tegangan keluaran Vo dan
tegangan masukan Vd merupakan tegangan dc yang rata dan Vo = ILRL.

Gambar 2.9 rangkaian dasar boost converter

Gambar 2.10 bentuk rangkaian pasa saat S on dioda off

Gambar 2.11bentuk rangkaian pasa saat S off dioda on

Prinsip kerjanya adalah :


Pada saat S (saklar otomatis, dapat berupa SCR) on, dioda off, berlaku
persamaan-persamaan sebagai berikut :
d i (t )
L L =V L ( t )=Vd >0
dt
iL(t)=

Vd
t + Imin
L

(2.27)

iL= (Imaks+Imin)/2 = Vo/RL

Gambar 2.12 gelombang boost converter


Pada saat S (saklar otomatis, dapat berupa SCR) off, dioda on,sehingga
berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut :
d i (t )
L L =V o < 0
dt
iL(t)=

Vd
t + Imaks
L

(2.28)
(2.29)

Dari persamaan (2.27), didapat :


Vd
ton+ Imin=Imaks
iL(ton) =
L

(2.30)

Vd
ton=ImaksImin
L

(2.31)

Dari persamaan (2.29), didapat :


Vo
(T ton)+ Imaks=Imin
iL(ton) =
L

(2.32)

Vd
(T ton)=IminImaks
L

(2.33)

Dari persamaan (2.31) dan (2.33) diperoleh :


Vd
Vo
ton= (T ton)
L
L

(2.33a)

Vd.ton = Vo.T Vo.ton


(2.33b)
Vd.D = Vo Vo.D =(1-D)Vo ==> D = ton/T ==> Duty cicle (%) =0<D<1
Vd/Vo = D/(1-D)
(2.34)
D
Vd
Vo = 1D
(2.34a)
Untuk 0 < D <
D
<1
===> Vo < Vd berarti buck converter
1D

(2.34b)

Untuk < D < 1


D
>1
===> Vo < Vd berarti boost converter
1D

(2.34c)

Gambar 2.13 Gelombang buck boost converter


Mode kontinyu : Imin > 0
Mode boundary : Imin = 0
iL = Vo/RL = Imaks

(2.34d)

Imaks = 2Vo/RL

( 2.35)

Imaks =

Vd
Vd
ton=
DT
L
L

(2.36)

Imaks =

Vo
Vo
( T ton )= ( 1D ) T
L
L

(2.37)

Dari persamaan (2.35) dan (2.37), didapat :


2 Vo Vo
= (1D ) T
RL
L

RL =

2L
( 1D ) T

(2.37a)

RL bebas (boundary)

(2.37b)

Jika RL >

2L
( 1D ) T mode discontinious

(2.37c)

Jika RL <

2L
( 1D ) T mode kontinyu

(2.37d)

Dari persamaan (2.35) dan (2.36) didapat :


2 Vo Vd
=
DT
RL
L
(2.37e)
D
Vd
(1D)

Vo =
(2.37f)

RL =

2L
( 1D ) T

(2.37g)

mode bebas (boundary)

BAB II
KESIMPULAN DAN SARA
A. KESIMPULA
Setelah membaca pembahasan dan memahami penulis menyimpulkan
bahwa :
1. Terdapat tiga jenis Chopper yang umum digunakan yaitu Chopper Step
Down (Buck) Converter, Step Up (Boost) Converter, dan Step Up
Step Down (Buck Boost) Converter.
2. Komponen-komponen utama Chopper meliputi S (dapat berupa saklar
otomatis seperti SCR),Dioda, Induktor, dan Kapasitor
3. Pada umunya menggunakan kapasitor dengan kapasitor besar.

B. SARAN
Penelis menyadari betul bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu penulis sangat mengharapkan masukan
berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dikemudian hari
tidak terjadi kesalahn yang sama pada makalah-makalah berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai