Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA


LANGSUNG DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA BANDUNG PERIODE 2015
2.1 Sejarah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung
Sejalan dengan perkembangan situasi dan kondisi pemerintah yang
mengalami perubahan paradigm, dimana Pemerintah Daerah diberikan
otonomi daerag yang seluas-luasnya untuk mengatur rumah tangganya
sendiri yang dtiandai dengan terbitnya Undang Undang Nomor 22 Tahun
1999 dan telah dperbaharui dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah.
Hal ini tentu berimplikasi

juga

terhadap

urusan-urusan

kepegawaian, terbitlah Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang


Perubahan Atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian.
Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tersebut diatas selain
mengatur mengenai penyelenggaraan kebijakan manajemen Pegawai
Negeri Sipil secara nasional yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
Negara juga mengatur pelaksanaan manajemen kepegawaian Pegawai
Negeri Sipil di daerah yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
Daerah.
Berkaitan dengan hal tersebut, Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan
16

17

Kepegawaian Daerah, maka sesuai amanat tersebut telah ditindaklanjuti


dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 Tanggal
28 Desember 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung dan Peraturan Walikota Bandung
Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi satuan
Organisasi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, dengan demikian
telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun
2007 maka Bagian Kepegawaian Setda Kota Bandung berubah menjadi
Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung.
Untuk memberi landasan yang kuat bagi pelaksanaan desentralisasi
kepegawaian, diperlukan adanya pengaturan kebijakan manajemen
Pegawai Negeri Sipil secara nasional tentang norma, standar dan prosedur
yang sama dan bersifat nasional dalam setiap unsure manajemen
kepegawaian.

2.2 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung
Tahun 2013-2018
Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai salah satu
instansi dari Pemerintah Kota, dalam menetapkan visinya tentu harus
mengacu kepada visi Kota Bandung dengan tetap memperhatikan tugas
pokok dan fungsinya.Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018 yaitu
Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera.

18

Memperhatikan

visi

tersebut

serta

dengan

memperhatikan

perubahan paradigm dan peranan manajemen kepegawaian pada masa


yang akan datang, maka Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Tahun 2013-2018 adalah:
Terselenggaranya manajemen kepegawaian TERBAIK (Tertib,
Benar, Auntabel, Integritas dan Kreatif) untuk mewujudkan Sumber Daya
Manusia yang professional, amanah dan sejahtera.

2.3 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Kepala Badan Kepegawaian


Daerah
Sekretaris
Widyaiswara

Kabid
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Kabid
Pegawai
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai

Kabid
Pengembanga
n dan
Karier
Pegawai
Kabid
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai

Kasubag
Umum dan
Kepegawaian
Kabid
Mutasi
Pegawai
Kabid
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai

Kasubag
Keuangan
dan
Program
Kabid
Pendidikan dan
pelatihan
Pegawai
Kabid
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai

19

Kabid
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai

Kabid
Kabid
Perencanaan
Perencanaan
dan
dan
Kesejahteraan
Kesejahteraan
Pegawai Gambar 2.1 Pegawai

Kabid
Perencanaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung


Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Pemkot Bandung
2.4 Tugas Pokok dan Fungsional di Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandung
A. Kepala Badan
Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup manajemen
kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Badan
Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan, kesejahteraan
pegawai, pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai serta
pendidikan dan pelatihan.
2. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan, kesejahteraan
pegawai, pengembangan karier pegawai, mutasi pegawai serta
pendidikan dan pelatihan.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan badan.
B. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah lingkup kesekretariatan.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya, sekretariat mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan.
2. Pelaksanaan kesekretariatan Badan yang meliputi administrasi
umum dan kepegawaian, keuangan dan program.

20

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi


dan pelaporan kegiatan Badan.
4. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang.
5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan

kegiatan

kesekretariatan.
C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup umum dan
kepegawaian. Untuk melakasanakan tugas pokoknya,Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
1. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi umum dan kepegawaian.
2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan
naskan dinas, penataan kearsipan
kerumahtanggaan

dinas,

dinas, penyelenggaraan

pengelolaan

perlengkapan

dan

administrasi perjalanan dinas.


3. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai.
4. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.
D. Sub Bagian Keuangan dan Program
Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat di bidang keuangan dan
program. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bagian Keuangan
dan Program mempunyai fungsi:

21

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan dan administrasi


keungan dan program kerja Badan.
2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi
penyusunan anggaran, koordinasi pengelolaan dan pengendalian
keuangan dan menyusun laporan keungan Badan.
3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan
bahan penyusunan rencana kegiatan, penyusunan rencana dan
program serta penyusunan laporan pelaksanaan program Badan.
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan
administrasi keuangan dan program kerja Badan.
E. Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai
Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kepegawaian
Daearah di bidang perencanaan dan kesejahteraan pegawai. Untuk
melaksanakan

tugas

pokoknya,

Bidang

Perencanaan

dan

Kesejahteraan Pegawai mempunyai fungsi:


1. Perencanaan dan penyusunan program di bidang informasi data
kepegawaian serta kesejahteraan pegawai.
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis perencanaan
informasi data dan perencanaan kepegawaian serta kesejahteraan
pegawai.
3. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan pelayanan
informasi data perencanaan kepegawaian serta kesejahteraan
pegawai.

22

4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyusunan program di


bidang

Perncanaan

Kepegawaian

dan

Informasi

serta

kesejahteraan pegawai.
F. Sub Bagian Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data
Sub Bidang Perncanaan Kepegawaian dan Informasi Data
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai. Untuk melaksanakan tugas
pokoknya, Sub Bidangn Perencanaan Kepegawaian dan Informasi
Data mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data perencanaan kepegawaian
dan informasi data.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis perencanaan kepegawaian dan
informasi data.
3. Pelaksanaan kegiatan yang meliputi perencanaan kepegawaian
dan informasi data.
4. Pelaksanaan evaluasi

dan

pelaporan

pada

Sub

Bidang

Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Data.


G. Sub Bagian Kesejahteraan Pegawai
Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan
Pegawai di bidang Kesejahteraan Pegawai. Untuk melaksanakan tugas
pokoknya, Sub Bagian Kesejahteraan Pegawai mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data kesejahteraan pegawai.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis kesejahteraan pegawai.
3. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kesejahteraan
pegawai.
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kesejahteraan pegawai.

23

H. Bidang Pengembangan Karier Pegawai


Bidang Pengembangan Karier Pegawai mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepada Badan Kepegawaian
Daerah di bidang pengembangan karier pegawai. Untuk melaksanakan
tugas pokoknya, Bidang Pengembangan Karier Pegawai mempunyai
fungsi:
1. Perencanaan dan penyusunan program di bidang analisa
pengembangan karier serta analisa kompetensi dan penempatan.
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
analisa pengembangan karier serta analisa kompetensi dan
penempatan.
3. Pelaksanaan pengembangan karier dan pembinaan karier serta
analisa kompetensi dan penempatan dalam jabatan.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang

analisa

pengembangan karier serta analisa kompetensi dan penempatan.


I. Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier
Sub Bidang Analisa Pengembangan Karier mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengembangan
Karier Pegawai di bidang analisa pengembangan karier. Untuk
melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bidang Analisa Pengembangan
Karier mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan
pengembangan karier.

data

lingkup

analisa

24

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup analisa pengembangan


karier.
3. Penyiapan

bahan

untuk

pengembangan karier.
4. Pelaksanaan evaluasi

dan

melaksanakan
pelaporan

pembinaan
lingkup

dan

analisa

pengembangan karier.
J. Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan
Sub Bidang Analisa Kompetensi dan Penempatan mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebaigan tugas Bidang Pengembangan
Karier Pegawai di bidang analisa kompetensi dan penempatan. Untuk
melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bidang Analisa Kompetensi dan
Penempatan mempunyai fungdi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup analisa kompetensi
dan penempatan dalam jabatan.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup analisa kompetensi dan
penempatan dalam jabatan.
3. Penyiapan bahan untuk pelaksanaan uji kompetensi dan
penempatan jabatan.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup analisa kompetensi
dan penempatan dalam jabatan.
K. Bidang Mutasi Kepegawaian
Bidang Mutasi Kepegawaian

mempunyai

tugas

pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepada Badan Kepegawaian Daerah di


bidang mutasi pegawai. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Bidang
Mutasi Kepegawaian mempunyai fungsi:

25

1. Perencanaan dan penyusunan program di bidang mutasi


kepegawaian fungsional serta mutasi kepegawaian struktural dan
non struktural.
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
mutasi kepegawaian fungsional serta mutasi kepegawaian
struktural dan non struktural.
3. Pelaksanaan di bidang mutasi kepegawaian fungsional serta
mutasi kepegawaian struktural dan non struktural.
4. Penyiapan dan pelaksanaan administrasi kepegawaian dalam
pengangkatan pegawai, pengangkatan dalam jabatan struktural
dan jabatan fungsional, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
pemindahan, pemberhentian dan pensiun PNS Daerah.
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang mutasi pegawai.
L. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional
Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Mutasi Kepegawaian di
bidang mutasi kepegawaian fungsional. Untuk melaksanakan tugas
pokoknya, Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Fungsional mempunyai
fungsi:
1. Pengumpulan

dan

penganalisaan

data

lingkup

mutasi

kepegawaian fungsional.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup mutasi kepegawaian
fungsional.
3. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
mutasi pegawai fungsional.

26

4. Penyiapan dan pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian


dan

pengangkatan

pegawai,

pengangkatan

dalam

jabatan

fungsional, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala. Pemindahan,


pemberhentian dan pensiun PNS Daerah.
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup mutasi kepegawaian
fungsional.
M. Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Struktural dan Non Struktural
Sub Bidang Mutasi Kepegawaian Struktural dan Non
Strukutral mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Mutasi Kepegawaian di bidang mutasi kepegawaian struktural
dan non struktural. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bidang
Mutasi Kepegawaian Struktural dan Non Struktural mempunyai
fungsi:
1. Pengumpulan

dan

penganalisaan

data

lingkup

mutasi

kepegawaian Struktural dan Non Struktural.


2. Perencanaan dan penyusunan program di bidang mutasi
kepegawaian Struktural dan Non Struktural.
3. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
mjutasi kepegawaian Struktural dan Non Struktural.
4. Penyiapan dan pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian
dalam pengangkatan pegawai, pengangkatan dalam jabatan
struktural, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan,
pemberhentian dan pensiun PNS Daerah.
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup mutasi kepegawaian
Strukutural dan Non Struktural.

27

N. Bidang Pendidikan dan Pelatihan


Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugasn Badan Kepegawaian Daerah di bidang
pendidikan dan pelatihan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya,
Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi:
1. Perencanaan dan penyusunan program di bidang perencanaan
pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan.
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
perencanaan

pendidikan

dan

pelatihan

serta

pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan.


3. Pelaksanaan di bidang perencanaan pendidikan dan pelatihan serta
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan
pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan.
O. Sub Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan
Sub Bidang Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendidikan dan
Pelatihan di bidang perencanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk
melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bidang Perencanaan Pendidikan
dan Pelatihan mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan
pendidikan dan pelatihan.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup perencanaan pendidikan
dan pelatihan.

28

3. Pelaksanaan lingkup perencanaan pendidikan dan pelatihan yang


meliputi analisa kebutuhan diklat dan pengembangan sistem
diklat.
4. Pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan

lingkup perencanaan

pendidikan dan pelatihan.


P. Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendidikan dan
Pelatihan di bidang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk
melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bidang Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan.
3. Pelaksanaan lingkup pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan.

2.5 Hasil Praktek Kerja Lapangan


A. Tinjauan Anggaran Belanja Daerah Tidak Langsung
Anggaran Belanja Daerah Tidak Langsung merupakan
pengeluaran-pengeluaran yang setiap tahunnya dilakukan oleh
pemerintah daerah guna membiayai organisasinya sehari-hari dalam
rangka penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah.

29

Sedangkan dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang


dilakukan oleh penulis, dapat dijelaskan bahwa anggaran belanja
daerah tidak langsung adalah sebagai berikut:
1. Belanja Gaji dan Tunjangan
Belanja Gaji terdiri dari Gaji Pokok PNS atau Uang
Representasi.Sedangkan untuk Tunjangan terdiri dari Tunjangan
Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Umum, Tunjangan Beras,
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus, Pembulatan Gaji dan Iuran
Asuransi Ketanagakerjaan.
2. Belanja Tambahan Penghasilan PNS
Belanja Tambahan Penghasilan PNS terdiri dari Tambahan
Penghasila Berdasarkan Beban Gaji dan Tunjangan PPh Tambahan
Penghasilan PNS.
B. Tabel Anggaran Belanja Daerah Tidak Langsung
Tabel 2.1 Anggaran Belanja Daerah Tidak Langsung
N
o

Uraian

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Belanja Tidak
Langsung
Belanja Gaji
Dan Tunjangan
Gaji Pokok
PNS/Tunjangan
Khusus
Tunjangan
Keluarga
Tunjangan
Jabatan
Tunajngan
Umum

5.315.335.538,9
6
3.449.103.530,6
4
1.500.000.000,0
0

3.366.630.000,0
0
2.412.042.000,0
0
750.000.000,00

3.366.630.000,0
0
2.412.042.000,0
0
750.000.000,00

2.635.244.515,5
6
2.502.876.176,5
6
1.175.589.968,0
0

183.339.140,00

91.668.000,00

91.668.000,00

17.368.779,60

104.362.746,00

52.179.000,00

52.179.000,00

(28.469.246,00)

104.981.988,00

52.491.000,00

52.491.000,00

(10.055.488,00)

30

Tunjangan
Beras
Tunjangan
PPh/Tunjangan
Khusus
Pembulatan
Gaji
Iuran Asuransi
Ketenagakerjaa
n
2
Belanja
Tambahan
Penghasilan
PNS
Tambahan
Penghasilan
Berdasarkan
Beban Kerja
Tunjangan PPh
Tambahan
Penghasilan
PNS
Jumlah Alokasi
Belanja Tidak
Langsung Dan
Pengeluaran
Pembiayaan

143.315.690,00

71.655.000,00

71.655.000,00

(33.830.048,00)

38.075.316,00

19.035.000,00

19.035.000,00

7.266.833,70

29.650,64

15.000,00

15.000,00

2.377,26

1.374.999.333,0
0

1.374.999.000,0
0

1.374.999.000,0
0

1.375.003.000,0
0

1.866.232.008,3
2

954.588.000,00

954.588.000,00

132.368.339,00

1.823.284.008,3
2

911.640.000,00

911.640.000,00

0,00

42.948.000,00

42.948.000,00

42.948.000,00

132.368.339,00

5.315.335.538,9
6

3.366.630.000,0
0

3.366.630.000,0
0

2.635.244.515,5
6

Sumber: Data diolah penulis

31

6,000,000,000.00
5,000,000,000.00
4,000,000,000.00
3,000,000,000.00
2,000,000,000.00
1,000,000,000.00
0.00
Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Gambar 2.1 Anggaran Belanja Daerah Tidak Langsung


Sumber: Data diolah penulis
Berdasarkan tabel 2.1 untuk kegiatan Anggaran Belanja Daerah
Tidak Langsung di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung
tahun anggaran 2015. Anggaran yang dapat diketahui adalah dalam
anggaran tahun 2015 dibagi kedalam empat bagian yaitu triwulan ke
satu, triwulan ke dua, triwulan ke tiga dan triwulan ke empat. Pada
tahun anggaran 2015 triwulan ke satu jumlah anggaran belanja daerah
tidak langsung sebesar 5.315.335.538,96 yang dipergunakan untuk
biaya anggaran belanja gaji dan tunjangan serta belanja tambahan
penghasilan PNS. Untuk belanja gaji dan tunjangan di triwulan ke satu
mendapat anggaran sebesar 3.449.103.530,64 dan untuk belanja

32

tambahan penghasilan PNS di triwulan ke satu mendapat anggaran


sebesar 1.866.232.008,32. Pada tahun anggaran 2015 triwulan ke dua
jumlah anggaran belanja daerah tidak langsung turun menjadi sebesar
3.366.630.000,00 yang dipergunakan untuk biaya anggaran belanja
gaji dan tunjangan serta belanja tambahan penghasilan PNS. Untuk
belanja gaji dan tunjangan di triwulan ke dua mendapat anggaran
sebesar 2.412.042.000,00 dan untuk belanja tambahan penghasilan
PNS di triwulan ke dua mendapat anggaran sebesar 954.588.000,00.
Ada selisih anggaran belanja daerah tidak langsung dari triwulan satu
ke triwulan dua sebesar 1.948.705.538,96 dengan persentase 194,87%.
Pada tahun anggaran 2015 triwulan ke tiga jumlah anggaran belanja
daerah tidak langsung sebesar 3.366.630.000,00, jumlah tersebut sama
dengan anggaran pada triwulan ke dua yang dipergunakan untuk biaya
anggaran belanja gaji dan tunjangan serta belanja tambahan
penghasilan PNS. Untuk belanja gaji dan tunjangan di triwulan ke tiga
mendapat anggaran sebesar 2.412.042.000,00 dan untuk belanja
tambahan penghasilan PNS di triwulan ke tiga mendapat anggaran
sebesar 954.588.000,00. Triwulan ke dua dan triwulan ke tiga tidak
terdapat selisih anggaran atau bisa dikatakan selisihnya 0%.Dan pada
tahun anggaran 2015 triwulan ke empat jumlah anggaran belanja
daerah

tidak

langsung

turun

kembali

menjadi

sebesar

2.635.244.515,56 yang dipergunakan untuk biaya anggaran belanja

33

gaji dan tunjangan serta belanja tambahan penghasilan PNS. Untuk


belanja gaji dan tunjangan di triwulan ke empat mendapat anggaran
sebesar 2.502.876.176,56 dan untuk belanja tambahan penghasilan
PNS di triwulan ke empat mendapat anggaran sebesar 132.368.339,00.
Ada selisih anggaran belanja daerah tidak langsung dari triwulan tiga
ke triwulan empat sebesar 731.385.484,44 dengan persentase 73,13%.

C. Masalah apa saja yang berkaitan dengan anggaran belanja


daerah tidak langsung di Badan Kepegawaian Daerah Kota
Bandung

34

Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Masalahmasalah umum dalam Anggaran Belanja Daerah Tidak Langsung
adalah sebagai berikut:
1. Biasanya pada saat anggaran sudah ditetapkan ada mutasi pegawai
pindah datang.
Maksud dari pernyataan diatas biasanya pada awal bulan
atau akhir bulan tertentu kadang ada mutasi pegawai yang pindah
datang, maka masalah tersebut berpengaruh pada anggaran belanja
daerah tidak langsung karna apabila ada pegawai pindah datang
anggaran yang telah ditetapkan bisa dikatakan cukup atau tidak
cukupnya untuk anggaran pegawai pindah datang.
2. Pembayaran rapel kenaikan gaji pokok
Dalam hal ini, apabila seharusnya ada kenaikan gaji tetapi
anggaran tesebut baru ada setelah beberapa bulan kemudian setelah
kenaikan gaji pokok.
3. Pemberian tunjangan anak yang melebihi batas waktu yang telah
ditentukan sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Pada dasarnya PNS yang mempunyai anak yang berumur
kurang dari dua puluh satu tahun, belum pernah kawin, tidak
mempunyai penghasilan sendiri dan nyata menjadi tanggungannya
diberikan tunjangan anak sebesar dua persen dari gaji pokok untuk
setiap anak. Namun adanya perpanjangan tunjangan anak sampai
dua puluh lima tahun apabila anak tersebut masih berstatus pelajar
atau mahasiswa.

35

D. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan masalah-masalah


yang terdapat diBadan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Ada masalah yang timbul tentu ada upaya yang dilakukan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung dalam Anggaran Belanja
Daerah Tidak Langsung agar permasalahan yang timbul tidak terjadi
secara terus menerus. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut:
1. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah adanya mutasi
pegawai pindah datang adalah mencadangkan beberapa persen dari
anggaran yang telah dibuat untuk menanggulangi apabila adanya
terjadi mutasi pegawai pindah datang. Karena hal tersebut tidak
bisa diprediksi terjadinya kapan dan jumlah mutasi pegawai pindah
datang. Apabila terjadinya mutasi pindah datang sudah tidak perlu
untuk menggeserkan anggaran yang telah dibuat.
2. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah pembayaran rapel
kenaikan gaji pokok adalah dengan menaikan anggaran pada tahun
berikutnya sebesar dua puluh lima persen.
3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah tunjangan anak
yang melebihi batas waktu yang ditentukan adalah rutin untuk
merekap data dari masing-masing PNS yang mempunyai anak. Hal
tersebut dapat mengurangi masalah dalam tunjangan anak yang
melebihi batas waktu.

Anda mungkin juga menyukai