Anda di halaman 1dari 2

MATA AYAH ~ USMAN AWANG

Kujabat mesra tangan ayah


Urat-urat daging-daging tua keras terasa
Mataku tersenyum, matanya menyapa
Anak yang pulang disambut mesra.
Tapi matanya, mata yang menatapku
Kolam-kolam derita dan pudar bulan
pagi
Garis-garis putih lesu melingkungi
hitam-suram
Suatu kelesauan yang tak pernah
dipancarkan dulu.
Kelibat senyum matanya masih jua
ramah
Akan menutup padaku kelesuan hidup
sendiri
Bagai dalam suratnya dengan kata-kata
siang
Memintaku pulang menikmati beras
baru.
Anak yang pulang di sisi ayahnya maka
akulah
merasakan kepedihan yang tercermin di
mata

TERIMA KASIH BUAT AYAH


~ AHSAN
Terima kasih duhai ayah
Lahirku kedunia ku disambut penuh syukur
Bisikan adzan ke telinga
Iqomah kalimat nan luhur
Lahirku ke dunia ku diasuh mengenal Allah
Ku diajar sebut namaNya
Juga Nabi Rasul mulia
Salam sayang ayah
Mendidiku tak pernah jemu
Halalkanlah makan minumku
Maafkanlah salah silafku
Tanpa maaf dan juga restu
Hidupku jadi tak menentu
Tiada yang lebih bernilai
Dari pengorbanan yang suci itu
Tak berdaya aku membalasnya
Moga aku jadi anak yang bertaqwa
Jasamu oh ayah
Akan ku kenang selamanya
Hidup saling berkasih sayang
Membina keluarga bahagia
Padamu Allah aku berdoa
Padamu juga aku meminta
Rahmati ibu, ayah tercinta

Meski kain pelekatnya bersih dalam


kesegaran wuduk
Dan ia tidak pernah merasa, sebab
derita itu adalah dia.

Ampunilah dosa-dosa mereka


Panjang umur murahkan rezeki
Sejahtera dalam ketaatan
moga berbahagia di dunia, di akjherat
mendapat syurga
Daku mengharap ridhomu ayah
Hanya itu yang aku pinta
Agar hidup lebih bermakna

Ayah,anakmu rindu

Ayah, anakmu rindu.


Ada sisi yang muncul di saat malam.
Tersembunyi jauh direlung jiwa dalam.
Tentang rindu dendam yang terpendam.
Tngin bersama di dunia seperti masa silam.
Rindukan sosok tegar dan sangat bersahaja.
Seorang guru yang mendidik hati dan kepala.
Tersenyum hadapi rasa sakit di dalam dada.
Tampai maut datang pisahkan jasad dan jiwa.
Tatkala kerinduan begitu kuat menggelegak.
Kepala tak mampu berdiri tegar dan tegak.
Dada seakan ingin menjerit, meledak.
Semua itu rahasia Pemilik Kehendak.

Andaikan waktu bisa bergulung dialam materi.


Tentu takkan ada airmata rindu saat dinihari.
Tapi, semua itu kehendak Sang Maha Pemberi.
Walau menangis di dalam dadapun manusiawi.
Duapuluh dua tahun telah berlalu,Ayah, anakmu rindu.
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Anda mungkin juga menyukai