Anda di halaman 1dari 16

karya ilmiah

Sex Bebas Di Kalangan Remaja

Nama : I Made Putu Suwena


NIM : 12.0123.0.02.101

LP2M UNIVERSITAS MAHENDRADATTA KARANGASEM


PROGRAM STUDI S1 HUKUM
SEMESTER 1
ANGKATAN XI TAHUN 2012

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang
Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas pembuatan karya ilmiah ini dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini, saya menyajikan karya ilmiah tentang perlunya pendidikan
pengetahuan tentang sex di kalangan remaja dan bagaimana cara penanggulangan
sex bebas. Semoga apa yang kami kedepankan pada karya ilmiah ini dapat berguna
bagi pembacanya.
Bila mana dalam penulisan karya ilmiah ini ada kesalahan atau kekurangan,
saya sebagai penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena pada hakekatnya
kesempurnaan itu hanya milik Tuhan semata dan kekurangan datangnya dari kita.
Maka dari itu saya selaku penulis karya ilmiah ini meminta saran dan masukan
demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah saya ini.

Amlapura,Oktober 2012
Penyusun

( I Made Putu Suwena )

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................ii
BAB I .......................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ...............................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................1
C. TUJUAN ..................................................................................2
D. METODE .................................................................................2
BAB II ......................................................................................................3
PEMBAHASAN .......................................................................................3
A. Perlunya Pendidikan Sex Bagi Remaja ...............................3
B. Tujuan Pendidikan Sex Bagi Remaja ...................................4
C. Cara Penanggulangan Sex Bebas Bagi Remaja .................8
BAB III .....................................................................................................13
PENUTUP ...............................................................................................13
A. KESIMPULAN .........................................................................13
B. SARAN ....................................................................................13

ii

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Perilaku seks bebas yang terjadi pada
remaja dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak yang
disebabkan karena kesibukan masing-masing sehingga anak tidak memperoleh
pengetahuan tentang seks bebas dari orang tua dan oleh sebab itulah kadang kala
anak terjerumus pada pergaulan yang salah. Perilaku seks bebas juga dapat terjadi
jika remaja kurang mempunyai pemikiran yang matang untuk berbuat sesuatu
ditambah lagi karena dorongan dari teman sebaya.
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting
dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis.
Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya
mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari
sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian
informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada
dalam potensi seksual yang aktif, Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya
bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi
yang tepat. Maka dalam makalah ini akan di bahas pendidikan seks bagi remaja.
B. RUMUSAN MASALAH
Mengapa perlu pendidikan seks bagi ramaja ?
Apa tujuan pendidikan seks bagi remaja ?
Bagaimana penaggulangan seks bebas remaja ?

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa
pentingkah pendidikan sex itu harus diketahui oleh kalangan remaja dan
bagaimana cara-cara penanggulangannya untuk mengantisipasi terjadinya sex
bebas di kalangan generasi muda.
D. METODE
Dalam hal ini metode yang saya gunakan untuk pembuatan karya ilmiah ini
adalah dengan mencari dan mengumpulkannya dari media-media informasi seperti
dari internet, Koran dan buku-buku pustaka yang kami ringkas, juga dengan
melakukan wawancara kepada sebagian remaja dan dari opini-opini yang kami
milikin sendiri.

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

BAB II
PEMBAHASAN
A. PERLUNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA
Dewasa ini pergaulan bebas di Indonesia sangat memprihatinkan, oleh
karana itu perlunya pendidikan sex bagi remaja. Pendidikan seks sebenarnya
mempunyai pengertian yang jauh lebih luas, yaitu upaya memberikan pengetahuan
tentang

perubahan

biologis,

psikologis,

dan

psikososial

sebagai

akibat

pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada
daasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi organ
reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agama agar tidak
terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut. Dengan demikian, pendidikan
seks ini bisa juga disebut pendidikan kehidupan berkeluarga.
Menurut Sarlito dalam bukunya Psikologi Remaja (1994), secara umum
pendidikan seksual adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia
yang jelas dan benar, yang meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan
sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek
kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan. Masalah pendidikan seksual yang
diberikan sepatutnya berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat,
apa yang dilarang, apa yang dilazimkan dan bagaimana melakukannya tanpa
melanggar aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.
Pendidikan Seks Terdiri Dari Dua Segi:
Pertama, pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat
reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan
kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
Kedua, pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal
seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan
hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan
hubungan seks.

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

Dalam hal ini pendidikan seksual idealnya diberikan pertama kali oleh orangtua di
rumah, mengingat yang paling tahu keadaan anak adalah orangtuanya sendiri.
Tetapi sayangnya di Indonesia tidak semua orangtua mau terbuka terhadap anak di
dalam membicarakan permasalahan seksual. Selain itu tingkat sosial ekonomi
maupun tingkat pendidikan yang heterogen di Indonesia menyebabkan ada orang
tua yang mau dan mampu memberikan penerangan tentang seks tetapi lebih
banyak yang tidak mampu dan tidak memahami permasalahan tersebut. Dalam hal
ini maka sebenarnya peran dunia pendidikan sangatlah besar.
Jika para orang tua dapat secara arif dan bijaksana menyikapi permasalahan yang
dialami oleh anak-anak dan lingkungan sekitarnya terhadap masalah seks ini, arti
seks itu sendiri akan berubah menjadi sangat indah dan berarti bagi kelangsungan
hidup manusia [ 1 ].
Pendidikan seks yang hanya berupa larangan atau berupa kata tidak boleh tanpa
adanya penjelasan lebih lanjut adalah sangat tidak efektif. Dikatakan tidak efektif
karena pendidikan seperti ini tidak cukup untuk mempersiapkan remaja dalam
menghadapi kehidupannya yang semakin sulit. Dengan menjalin komunikasi
terbuka antara orang tua dan anak , beban masalah yang dirasakan si anak semakin
berkurang [ 2 ].

B. TUJUAN PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA


Pendidikan seks selain menerangkan tentang aspek-aspek anatomis dan
biologis juga menerangkan tentang aspek-aspek psikologis dan moral. Pendidikan
seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Juga nilai-nilai
kultur dan agama diikutsertakan sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan
moral juga.

Ajen Dianawati, Pendidikan Seks Untuk Remaja, Depok, Penerbit Kawan Pustaka,

2003, hlm. 7-8.


2

I Md Pt Suwena

Ibid, hlm. 9-10

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

Pendidikan seksual selain menerangkan tentang aspek-aspek anatomis dan


biologis juga menerangkan tentang aspek-aspek psikologis dan moral. Pendidikan
seksual yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Juga nilainilai kultur dan agama diikutsertakan sehingga akan merupakan pendidikan akhlak
dan moral juga.
Menurut Kartono Mohamad pendidikan seksual yang baik mempunyai tujuan
membina keluarga dan menjadi orang tua yang bertanggungjawab (dalam Diskusi
Panel Islam Dan Pendidikan Seks Bagi Remaja, 1991). Beberapa ahli mengatakan
pendidikan seksual yang baik harus dilengkapi dengan pendidikan etika,
pendidikan tentang hubungan antar sesama manusia baik dalam hubungan keluarga
maupun di dalam masyarakat.
Juga dikatakan bahwa tujuan dari pendidikan seksual adalah bukan untuk
menimbulkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba hubungan seksual antara remaja,
tetapi ingin menyiapkan agar remaja tahu tentang seksualitas dan akibat-akibatnya
bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama dan adat istiadat serta
kesiapan mental dan material seseorang. Selain itu pendidikan seksual juga
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mendidik anak agar berperilaku
yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan norma agama, sosial dan kesusilaan
(Tirto Husodo, Seksualitet dalam mengenal dunia remaja, 1987) 3 .
Adapun tujuan pendidikan seks meliputi:
1. Memberikan pemahaman dengan benar tentang materi pendidikan seks
diantaranya memahami organ reproduksi, identifikasi dewasa atau baligh,
kesehatan

seksual,

penyimpangan

seksual

dan

dampaknya,

serta

perkawinan.
2. Menepis pandangan minir khalayak umum tentang pendidikan seks yang
dianggap

tabu,

seronok,

non-etis

dan

sebagainya,

dan

memahami bahwa pendidikan seks adalah etis dan penting jika diterapkan
pada usia peserta didik yang sesuai.

I Md Pt Suwena

http://belajarpsikologi.com/pendidikan-seksual-pada-remaja/
di akses tanggal 6 Maret 2013

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

3. Dengan pemahaman yang benar tentang seks, diharapkan remaja mampu


mengantisipasi dampak buruk yang merupakan akibat dari penyimpangan
seksual.
4. Remaja mampu mengendalikan dorongan seks yang timbul sesuai dengan
ajaran agama.

Sedangkan disebutkan dalam Harian Suara Merdeka tanggal 7 November


2004 bahwa tujuan pendidikan seks adalah:
a) Menyediakan pengetahuan yang cukup bagi peserta didik tentang proses
pematangan fisik, mental, dan emosional.
b) Menghapus

ketakutan

dan

kecemasan

yang

berkaitan

dengan

perkembangan dan penyesuaian masa perkembangan.


c) Membangun pemahaman dan sikap terhadap seks.
d) Memberikan wawasan tentang hubungan dengan lawan jenis.
e) Memunculkan pemahaman hidup berkeluarga.
f) Membangun pengertian dan norma dalam menentukan kebijakan dalam
rumah tangga.
g) Memahami penyimpangan seks secara fisik maupun psikis dan dampaknya
terhadap kehidupan 4 .
Untuk membekali diri tentang pengetahuan yang berkaitan dengan segala
sesuatu yang menyangkut dengan pribadi wanita khususnya yang berkaitan dengan
urusan kewanitaan, seperti masa subur, kehamilan, penyakit kelamin, akibat dari
pergaulan bebas, dan sebagainya. Pengetahuan seperti ini dimaksudkan agar
remaja memahami apa yang akan terjadi pada dirinya, jika melakukan pergaulan
bebas, atau melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, sehingga mereka mampu
membekali diri untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang mengarah kepada
perbuatan tercela dan membahayakan.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198178-tujuan-pendidikan-seks-bagi-

remaja/#ixzz2MiZu55x0 di akses tanggal 6 Maret 2013

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

Jika pendidikan seks bagi remaja tidak diberikan, maka terdapat


kecenderungan bahwa mereka akan melakukan hal-hal yang mengarah kepada
perbuatan zina, karena pada masa remaja merupakan masa mulai berkembang dan
berfungsinya organ tubuh khususnya organ yang mengarah kepada berfungsinya
alat kelamin. Secara otomatis mereka akan terdorong ingin tahu tentang hal-hal
yang berkaitan dengan hubungan seks dan terdorong ingin ikut mencobanya. Bagi
remaja

yang

kurang

memiliki

pengetahuan

tentang

seks

dan

usaha

menanggulanginya, maka akan sangat mudah terjerumus ke jalan yang tersesat,


bahkan mereka besar kemungkinan akan mengalami hamil sebelum nikah atau
terjerumus kepada jalan menuju perzinaan. Sebagai contoh dengan pergaulan yang
kurang terkendali terhadap teman kencannya, akhirnya mereka melakukan hal-hal
yang dilarang oleh Allah, dan ditambah iman yang kurang kuat, akhirnya mereka
justru masuk ke lembah prostitusi.
Pendidikan seks bagi remaja diberikan memiliki tujuan utama yaitu agar
mereka memiliki bekal yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan
hubungan seks, pergaulan bebas, serta memahami akibat dari semua perbuatan
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mereka memiliki iman yang kuat, sehingga
mampu menanggulangi diri dari perbuatan yang tercela bahkan mengarah kepada
pergaulan bebas dan kebebasan seksualitas. Karena hal ini sangat dilarang oleh
Tuhan Yang Maha Esa dan akan diberi laknat sampai di akherat nanti.
Beberapa bahaya dari pergaulan bebas dapat di jabarkan antara lain :

Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV/ AIDS, Raja
singa, dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat
membahayakan dan sampai sekarang masih belum ada obatnya.

Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila


masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua akan sangat kesal. Maka akan
takut untuk jujur kepada orang tua akhirnya memutuskan untuk melakukan
dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri.

Apabila menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap di hadapi akan
datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

Nama baik keluarga akan tercoreng. Keluarga akan menghadapi masalah yang
di buat dari efek buruk dari seks bebas ini.

Apabila hamil dan pasangan tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan
lakukan? Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu , seperti ingin
bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau
gila.

C. CARA PENANGGULANGAN SEKS BEBAS BAGI REMAJA


Dewasa ini, permasalahan remaja kita merupakan persoalan yang sangat
serius. Jika permasalahan remaja yang ada di negeri ini tidak dikurangi dan
diselesaikan dengan cepat maka dapat menyebabkan hancurnya tatanan bangsa di
masa depan. Beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia sekolah SMP dan
SMA melakukan hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh
liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan faktor keluarga
yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa.
Seks bebas adalah perilaku seks di luar hubungan pernikahan. Menurut
Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia lahir. Sejak
lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki libido (enerji
seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral, anal, falik dan
genital.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah
prilaku seks bebas pada remaja:
1. Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta
pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
2. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
3. Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
4. Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan
kesehatan produksi.

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

5. Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan


terhadap pelaku seks bebas. 5
6. Mengisi Waktu Kosong Dengan Kegiatan Positif ( Buat Anak Remaja )
Daripada kalian yang masih remaja ini membuang waktu kalian dengan
malas - malasan atau keluyuran tidak jelas yang nantinya bisa terjerumus
kedalam pergaulan bebas lebih baik gunakan waktu kalian dengan kegiatan
positif seperti belajar, sembahyang, belajar ke agamaan atau membuat
kegiatan sosial lainnya yang berguna seperti mengumpulkan bantuan untuk
korban bencana alam atau dari hal yang sepele kamu bisa kumpulkan teman teman kamu untuk diajak kerja bakti. Yang jelas jangan buang waktu kalian
dengan percuma dan jangan sampai masuk ke pergaulan bebas akibat sering
keluyuran sana sini.

7. Cara Bergaul, dengan bergaul atau punya banyak teman memang akan
memberikan kemudahan bagi anda untuk menjalani hidup, tapi jangan
sampai kalian itu salah bergaul. Oleh karena itu sebelum anda memutuskan
berteman dengan orang cari tahu dulu apakah orang yang akan menjadi
teman anda itu akan membawa pengaruh atau dampak baik buat hidup anda
kedepannya. Jika menurut anda baik untuk hidup anda kedepannya, silakan
berteman dengan orang tersebut. Buat orang tua juga harus selalu memantau
perkembangan anaknya terutama dalam hal pergaulan, seperti kata saya
diatas jika sampai sedikit saja anak anda salah bergaul maka akibatnya akan
patal. Maka dari itu peran orang tua juga di perlukan untuk mencegah
maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja.
8. Orang Tua Lebih Akrab Dengan Anak
Jika orang tua sudah bisa akrab dengan anak layak seorang sahabat secara
tidak langsung anda akan mengetahui kegiatan dan pergaulan anak anda
5

http://www.berbagaihal.com/2011/03/mencegah-prilaku-seks-bebas-pada-remaja.html
di akses tanggal 6 Maret 2013

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

sehari - hari. Karena biasanya jika anak sudah dekat dengan orang tuanya jika
anak tersebut ada masalah atau ada hal baru pasti akan di ceritakan kepada
orang tuanya. Nah disinilah kesempatan orang tua untuk mengarahkan anak
untuk menjadi anak yang baik, karena jika anak anda sudah dirasa mau
bersikap tidak benar berilah anak anda masukan - masukan yang positif
secara lembut, ini bertujuan agar si anak tidak menolak sugesti atau masukan
positif yang anda berikan. Karena bagaimanapun juga anak yang masih
remaja itu keingin tahuannya masih sangat besar, dan semakin dilarang akan
semakin berniat mencoba. Jadi beri anak anda masukan secara santai dan
tanpa di marahi. Jadi mulai sekarang dekatkanlah diri anda dengan anak anda
agar secara tidak langsung anda mampu mengontrol tingkah laku anak anda.
9. Lingkungan
Ini merepukan peran terbesar orang tua agar anak anda nantinya tidak
terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena jika anak anda di tempatkan
atau tinggal di lingkukang yang tidak baik maka kemungkinan anak anda
menjadi tidak baik juga sangat besar, karena bagaimanapun selain keluarga
yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan. Karena
biasanya di lingkungan tempat tinggalnyalah si anak akan menemukan
sesuatu yang baru, yaw kalau sesuatu yang bru nantinya akan berdampak
baik, bagaimana jika berdampak buruk? Jawabannya pasti sudah anda tau
jika lingkungan tempat tinggal anak anda memberi pengaruh yang tidak baik
pastinya anak anda juga akan menjadi tidak baik juga. Jadi tempatkan anak
anda dilingkungan yang baik agar kedepannya bisa anak anda bisa menjadi
orang yang baik, bagi yang muslim mungkin bisa menaruh anak anda di
pesantren.
10. Membatasi Waktu Anak Keluar Rumah
Dengan membatasi waktu anak keluar rumah di harapkan kesempatan anak
menemukan sesuatu hal yang baru itu semakin sedikit, karena seperti kata
saya pada tips no 4 jika di lingkungan atau pergaulannya si anak lebih banyak
mendapatkan sesuatu hal baru yang memberi pengaruh negatif maka anak

10

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

anda akan menjadi tidak baik. Jadi lebih baik membatasik waktu anak keluar
rumah daripada mengambil resiko yang patal nantinya.
11. Dilarang Pacaran
Jika kamu yang masih belum cukup umur lebih jangan pacaran dulu, karena
selain menggang pelajaran kamu, nantinya kamu bisa terjerumus ke hal yang
tidak - tidak seperti sex bebas yang nantinya kalau sudah begitu kamu bisa
kena virus HIV AIDS yang akan membuat umur kamu menjadi lebih singkat,
karena sampai saat

ini

belum

ada obatnya

untuk

penyakit

ini.

Buat orang tua juga kalau bisa anaknya jika masih di bawah umur jangan di
kasih pacaran dulu jika tidak ingin anak anda masuk kedalam sex bebas.
Karena bagaimanapun rasa ingin tahu dan mencoba anak remaja itu masih
sangat besar sehingga jika sudah pacaran bukan tidak mungkin akan mencoba
berhubungan badan dan jika sudah begini akan kecanduan dan terjerumus
kedalam sex bebas.
12. Pengamanan Pemerintah
Saya sendiri tau kalau pemerintah juga sudah berjuang keras untuk
mengurangi angka sex bebas dan pemakain obat - obatan terlarang, tapi kalau
bisa tolong setiap bebrapa hari sekali dalam seminggu mengadakan razia obat
- obatan terlarang ke sekolah - sekolah sehingga kedepannya bangsa ini bisa
jauh dari yang namanya sex bebas dan obat - obatan terlarang. 6
Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk menanggulangi perilaku yang
menyimpang antara lain :
1) Selalu menegakkan tata aturan baik aturan agama maupun aturan dalam
keluarga yang mengarah kepada batas menutup aurat. Remaja yang memiliki
iman yang kuat, memahami ajaran Islam secara sempurna akan memiliki budi
pekerti yang baik dan memiliki kemampuan untuk menghindari hal-hal yang
dilarang oleh Allah. Demikian juga aturan dalam keluarga, bahwa orang tua
6

http://www.iniloh.net/2012/06/7-cara-menghindari-dan-mengatasi.html
diakses tanggal 6 Maret 2013

11

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

selalu mengajarkan agar berpakaian yang rapi dan sopan sehingga tidak
mengundang fitnah.
2) Anak selalu diberi bimbingan tentang seks dan fungsinya, serta cara
menanggulangi diri dari penyimpangan seks yang dianggap tabu. Pendidikan
seks bagi remaja, diberikan jika mereka benar-benar siap dan ingin
mengetahui tentang seks dan problematikanya.
3) Selalu dibiasakan menjaga diri dalam keluarga, sehingga mereka mampu
memiliki iman yang kuat dan budi pekerti yang luhur. Dalam hal ini peran
orang tua dituntut agar menjadi teladan yang baik bagi anggota keluarganya,
khususnya bagi anak-anaknya yang sedang menginjak remaja. Mereka harus
selalu diberi bimbingan tentang perilaku yang baik dan menghindarkan diri
dari perilaku yang tidak sopan dan mengarah kepada pergaulan bebas, karena
hal itu sangat dilarang oleh Islam.
4) Memberi pengetahuan dan bimbingan tentang perkembangan biologisnya
khususnya menyangkut seks dan auratnya yang sedang dialami anak-anak
mereka, sehingga anak-anak tersebut tidak akan mengalami salah pergaulan
yang mengarah kepada pelanggaran seksualitas. Dengan pengetahuan seperti
ini, mereka akan semakin siap dan mampu menjaga diri serta memiliki
pengetahuan yang cukup untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan
yang cerah, khususnya persiapan untuk berumah tangga.
5) Selalu menanamkan pemahaman bahwa dibolehkannya melakukan hubungan
seks dengan lawan jenisnya jika telah melaksanakan akad nikah atau
perkawinan, karena hal ini memiliki tujuan yang utama yaitu membentuk
keluarga bahagia san sejahtera. Dalam hal ini remaja dibekali tentang larangan
hubungan seks sebelum nikah, dan dibekali pula kewajiban-kewajiban seorang
wanita jika telah memiliki suami atau telah sah menjadi suami istri.
6) Memberi penjelasan kepada anak usia remaja bahwa pemenuhan hasrat seks
tidak sekedar mendapatkan kesenangan saja, tetapi agar ditanamkan pula
bahwa seks merupakan kodrat Tuhan yang harus kita lakukan dengan
mengikuti aturan yang telah ditentukan agar tetap berada dalam jalan
kebenaran.

12

I Md Pt Suwena

I MADE PUTU SUWENA - NIM

: 12.0123.0.02.101 -I MADE PUTU SUWENA - NIM : 12.0123.0.02.101

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa remaja adalah masa peralihan dimana seseorang berpindah dari
kanak-kanak menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah,
rohaniah, dan sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai oleh
bernacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapakannya jiwa
remaja untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak
dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan remaja itu
sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan bila problema itu
tidak terselesaikan maka akan muncul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat
dibutuhkan perhatian orang tua dan masyarakat dalam menghadapi problema
remaja agar tidak menjurus pada kenakalan remaja dan perilaku-perilaku yang
menyimpang seperti halnya perilaku sex bebas.
B. SARAN
Dalam karya ilmiah ini, diharapkan pembaca tidak puas sehingga pembaca
masih terus menggali atau mencari referensi dari sumber-sumber lain. Jika dalam
penulisan karya ilmiah ini terdapat banyak kekurangan, harap dimaklumi karena
penyusun masih dalam tahap belajar.
Kritik dan saran akan kami terima,dermi perbaikan kualitas dari karya
ilmiah saya ini.

13

I Md Pt Suwena

Anda mungkin juga menyukai