KARYA ILMIAH Sex Bebas Di Kalangan Remaja Amir
KARYA ILMIAH Sex Bebas Di Kalangan Remaja Amir
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang
Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas pembuatan karya ilmiah ini dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini, saya menyajikan karya ilmiah tentang perlunya pendidikan
pengetahuan tentang sex di kalangan remaja dan bagaimana cara penanggulangan
sex bebas. Semoga apa yang kami kedepankan pada karya ilmiah ini dapat berguna
bagi pembacanya.
Bila mana dalam penulisan karya ilmiah ini ada kesalahan atau kekurangan,
saya sebagai penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena pada hakekatnya
kesempurnaan itu hanya milik Tuhan semata dan kekurangan datangnya dari kita.
Maka dari itu saya selaku penulis karya ilmiah ini meminta saran dan masukan
demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah saya ini.
Amlapura,Oktober 2012
Penyusun
I Md Pt Suwena
DAFTAR ISI
ii
I Md Pt Suwena
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Perilaku seks bebas yang terjadi pada
remaja dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak yang
disebabkan karena kesibukan masing-masing sehingga anak tidak memperoleh
pengetahuan tentang seks bebas dari orang tua dan oleh sebab itulah kadang kala
anak terjerumus pada pergaulan yang salah. Perilaku seks bebas juga dapat terjadi
jika remaja kurang mempunyai pemikiran yang matang untuk berbuat sesuatu
ditambah lagi karena dorongan dari teman sebaya.
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting
dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis.
Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya
mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari
sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian
informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada
dalam potensi seksual yang aktif, Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya
bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi
yang tepat. Maka dalam makalah ini akan di bahas pendidikan seks bagi remaja.
B. RUMUSAN MASALAH
Mengapa perlu pendidikan seks bagi ramaja ?
Apa tujuan pendidikan seks bagi remaja ?
Bagaimana penaggulangan seks bebas remaja ?
I Md Pt Suwena
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa
pentingkah pendidikan sex itu harus diketahui oleh kalangan remaja dan
bagaimana cara-cara penanggulangannya untuk mengantisipasi terjadinya sex
bebas di kalangan generasi muda.
D. METODE
Dalam hal ini metode yang saya gunakan untuk pembuatan karya ilmiah ini
adalah dengan mencari dan mengumpulkannya dari media-media informasi seperti
dari internet, Koran dan buku-buku pustaka yang kami ringkas, juga dengan
melakukan wawancara kepada sebagian remaja dan dari opini-opini yang kami
milikin sendiri.
I Md Pt Suwena
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERLUNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA
Dewasa ini pergaulan bebas di Indonesia sangat memprihatinkan, oleh
karana itu perlunya pendidikan sex bagi remaja. Pendidikan seks sebenarnya
mempunyai pengertian yang jauh lebih luas, yaitu upaya memberikan pengetahuan
tentang
perubahan
biologis,
psikologis,
dan
psikososial
sebagai
akibat
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada
daasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi organ
reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agama agar tidak
terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut. Dengan demikian, pendidikan
seks ini bisa juga disebut pendidikan kehidupan berkeluarga.
Menurut Sarlito dalam bukunya Psikologi Remaja (1994), secara umum
pendidikan seksual adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia
yang jelas dan benar, yang meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan
sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek
kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan. Masalah pendidikan seksual yang
diberikan sepatutnya berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat,
apa yang dilarang, apa yang dilazimkan dan bagaimana melakukannya tanpa
melanggar aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.
Pendidikan Seks Terdiri Dari Dua Segi:
Pertama, pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat
reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan
kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
Kedua, pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal
seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan
hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan
hubungan seks.
I Md Pt Suwena
Dalam hal ini pendidikan seksual idealnya diberikan pertama kali oleh orangtua di
rumah, mengingat yang paling tahu keadaan anak adalah orangtuanya sendiri.
Tetapi sayangnya di Indonesia tidak semua orangtua mau terbuka terhadap anak di
dalam membicarakan permasalahan seksual. Selain itu tingkat sosial ekonomi
maupun tingkat pendidikan yang heterogen di Indonesia menyebabkan ada orang
tua yang mau dan mampu memberikan penerangan tentang seks tetapi lebih
banyak yang tidak mampu dan tidak memahami permasalahan tersebut. Dalam hal
ini maka sebenarnya peran dunia pendidikan sangatlah besar.
Jika para orang tua dapat secara arif dan bijaksana menyikapi permasalahan yang
dialami oleh anak-anak dan lingkungan sekitarnya terhadap masalah seks ini, arti
seks itu sendiri akan berubah menjadi sangat indah dan berarti bagi kelangsungan
hidup manusia [ 1 ].
Pendidikan seks yang hanya berupa larangan atau berupa kata tidak boleh tanpa
adanya penjelasan lebih lanjut adalah sangat tidak efektif. Dikatakan tidak efektif
karena pendidikan seperti ini tidak cukup untuk mempersiapkan remaja dalam
menghadapi kehidupannya yang semakin sulit. Dengan menjalin komunikasi
terbuka antara orang tua dan anak , beban masalah yang dirasakan si anak semakin
berkurang [ 2 ].
Ajen Dianawati, Pendidikan Seks Untuk Remaja, Depok, Penerbit Kawan Pustaka,
I Md Pt Suwena
seksual,
penyimpangan
seksual
dan
dampaknya,
serta
perkawinan.
2. Menepis pandangan minir khalayak umum tentang pendidikan seks yang
dianggap
tabu,
seronok,
non-etis
dan
sebagainya,
dan
memahami bahwa pendidikan seks adalah etis dan penting jika diterapkan
pada usia peserta didik yang sesuai.
I Md Pt Suwena
http://belajarpsikologi.com/pendidikan-seksual-pada-remaja/
di akses tanggal 6 Maret 2013
ketakutan
dan
kecemasan
yang
berkaitan
dengan
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198178-tujuan-pendidikan-seks-bagi-
I Md Pt Suwena
yang
kurang
memiliki
pengetahuan
tentang
seks
dan
usaha
Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV/ AIDS, Raja
singa, dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat
membahayakan dan sampai sekarang masih belum ada obatnya.
Apabila menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap di hadapi akan
datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
I Md Pt Suwena
Nama baik keluarga akan tercoreng. Keluarga akan menghadapi masalah yang
di buat dari efek buruk dari seks bebas ini.
Apabila hamil dan pasangan tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan
lakukan? Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu , seperti ingin
bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau
gila.
I Md Pt Suwena
7. Cara Bergaul, dengan bergaul atau punya banyak teman memang akan
memberikan kemudahan bagi anda untuk menjalani hidup, tapi jangan
sampai kalian itu salah bergaul. Oleh karena itu sebelum anda memutuskan
berteman dengan orang cari tahu dulu apakah orang yang akan menjadi
teman anda itu akan membawa pengaruh atau dampak baik buat hidup anda
kedepannya. Jika menurut anda baik untuk hidup anda kedepannya, silakan
berteman dengan orang tersebut. Buat orang tua juga harus selalu memantau
perkembangan anaknya terutama dalam hal pergaulan, seperti kata saya
diatas jika sampai sedikit saja anak anda salah bergaul maka akibatnya akan
patal. Maka dari itu peran orang tua juga di perlukan untuk mencegah
maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja.
8. Orang Tua Lebih Akrab Dengan Anak
Jika orang tua sudah bisa akrab dengan anak layak seorang sahabat secara
tidak langsung anda akan mengetahui kegiatan dan pergaulan anak anda
5
http://www.berbagaihal.com/2011/03/mencegah-prilaku-seks-bebas-pada-remaja.html
di akses tanggal 6 Maret 2013
I Md Pt Suwena
sehari - hari. Karena biasanya jika anak sudah dekat dengan orang tuanya jika
anak tersebut ada masalah atau ada hal baru pasti akan di ceritakan kepada
orang tuanya. Nah disinilah kesempatan orang tua untuk mengarahkan anak
untuk menjadi anak yang baik, karena jika anak anda sudah dirasa mau
bersikap tidak benar berilah anak anda masukan - masukan yang positif
secara lembut, ini bertujuan agar si anak tidak menolak sugesti atau masukan
positif yang anda berikan. Karena bagaimanapun juga anak yang masih
remaja itu keingin tahuannya masih sangat besar, dan semakin dilarang akan
semakin berniat mencoba. Jadi beri anak anda masukan secara santai dan
tanpa di marahi. Jadi mulai sekarang dekatkanlah diri anda dengan anak anda
agar secara tidak langsung anda mampu mengontrol tingkah laku anak anda.
9. Lingkungan
Ini merepukan peran terbesar orang tua agar anak anda nantinya tidak
terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena jika anak anda di tempatkan
atau tinggal di lingkukang yang tidak baik maka kemungkinan anak anda
menjadi tidak baik juga sangat besar, karena bagaimanapun selain keluarga
yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan. Karena
biasanya di lingkungan tempat tinggalnyalah si anak akan menemukan
sesuatu yang baru, yaw kalau sesuatu yang bru nantinya akan berdampak
baik, bagaimana jika berdampak buruk? Jawabannya pasti sudah anda tau
jika lingkungan tempat tinggal anak anda memberi pengaruh yang tidak baik
pastinya anak anda juga akan menjadi tidak baik juga. Jadi tempatkan anak
anda dilingkungan yang baik agar kedepannya bisa anak anda bisa menjadi
orang yang baik, bagi yang muslim mungkin bisa menaruh anak anda di
pesantren.
10. Membatasi Waktu Anak Keluar Rumah
Dengan membatasi waktu anak keluar rumah di harapkan kesempatan anak
menemukan sesuatu hal yang baru itu semakin sedikit, karena seperti kata
saya pada tips no 4 jika di lingkungan atau pergaulannya si anak lebih banyak
mendapatkan sesuatu hal baru yang memberi pengaruh negatif maka anak
10
I Md Pt Suwena
anda akan menjadi tidak baik. Jadi lebih baik membatasik waktu anak keluar
rumah daripada mengambil resiko yang patal nantinya.
11. Dilarang Pacaran
Jika kamu yang masih belum cukup umur lebih jangan pacaran dulu, karena
selain menggang pelajaran kamu, nantinya kamu bisa terjerumus ke hal yang
tidak - tidak seperti sex bebas yang nantinya kalau sudah begitu kamu bisa
kena virus HIV AIDS yang akan membuat umur kamu menjadi lebih singkat,
karena sampai saat
ini
belum
ada obatnya
untuk
penyakit
ini.
Buat orang tua juga kalau bisa anaknya jika masih di bawah umur jangan di
kasih pacaran dulu jika tidak ingin anak anda masuk kedalam sex bebas.
Karena bagaimanapun rasa ingin tahu dan mencoba anak remaja itu masih
sangat besar sehingga jika sudah pacaran bukan tidak mungkin akan mencoba
berhubungan badan dan jika sudah begini akan kecanduan dan terjerumus
kedalam sex bebas.
12. Pengamanan Pemerintah
Saya sendiri tau kalau pemerintah juga sudah berjuang keras untuk
mengurangi angka sex bebas dan pemakain obat - obatan terlarang, tapi kalau
bisa tolong setiap bebrapa hari sekali dalam seminggu mengadakan razia obat
- obatan terlarang ke sekolah - sekolah sehingga kedepannya bangsa ini bisa
jauh dari yang namanya sex bebas dan obat - obatan terlarang. 6
Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk menanggulangi perilaku yang
menyimpang antara lain :
1) Selalu menegakkan tata aturan baik aturan agama maupun aturan dalam
keluarga yang mengarah kepada batas menutup aurat. Remaja yang memiliki
iman yang kuat, memahami ajaran Islam secara sempurna akan memiliki budi
pekerti yang baik dan memiliki kemampuan untuk menghindari hal-hal yang
dilarang oleh Allah. Demikian juga aturan dalam keluarga, bahwa orang tua
6
http://www.iniloh.net/2012/06/7-cara-menghindari-dan-mengatasi.html
diakses tanggal 6 Maret 2013
11
I Md Pt Suwena
selalu mengajarkan agar berpakaian yang rapi dan sopan sehingga tidak
mengundang fitnah.
2) Anak selalu diberi bimbingan tentang seks dan fungsinya, serta cara
menanggulangi diri dari penyimpangan seks yang dianggap tabu. Pendidikan
seks bagi remaja, diberikan jika mereka benar-benar siap dan ingin
mengetahui tentang seks dan problematikanya.
3) Selalu dibiasakan menjaga diri dalam keluarga, sehingga mereka mampu
memiliki iman yang kuat dan budi pekerti yang luhur. Dalam hal ini peran
orang tua dituntut agar menjadi teladan yang baik bagi anggota keluarganya,
khususnya bagi anak-anaknya yang sedang menginjak remaja. Mereka harus
selalu diberi bimbingan tentang perilaku yang baik dan menghindarkan diri
dari perilaku yang tidak sopan dan mengarah kepada pergaulan bebas, karena
hal itu sangat dilarang oleh Islam.
4) Memberi pengetahuan dan bimbingan tentang perkembangan biologisnya
khususnya menyangkut seks dan auratnya yang sedang dialami anak-anak
mereka, sehingga anak-anak tersebut tidak akan mengalami salah pergaulan
yang mengarah kepada pelanggaran seksualitas. Dengan pengetahuan seperti
ini, mereka akan semakin siap dan mampu menjaga diri serta memiliki
pengetahuan yang cukup untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan
yang cerah, khususnya persiapan untuk berumah tangga.
5) Selalu menanamkan pemahaman bahwa dibolehkannya melakukan hubungan
seks dengan lawan jenisnya jika telah melaksanakan akad nikah atau
perkawinan, karena hal ini memiliki tujuan yang utama yaitu membentuk
keluarga bahagia san sejahtera. Dalam hal ini remaja dibekali tentang larangan
hubungan seks sebelum nikah, dan dibekali pula kewajiban-kewajiban seorang
wanita jika telah memiliki suami atau telah sah menjadi suami istri.
6) Memberi penjelasan kepada anak usia remaja bahwa pemenuhan hasrat seks
tidak sekedar mendapatkan kesenangan saja, tetapi agar ditanamkan pula
bahwa seks merupakan kodrat Tuhan yang harus kita lakukan dengan
mengikuti aturan yang telah ditentukan agar tetap berada dalam jalan
kebenaran.
12
I Md Pt Suwena
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa remaja adalah masa peralihan dimana seseorang berpindah dari
kanak-kanak menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah,
rohaniah, dan sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai oleh
bernacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapakannya jiwa
remaja untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak
dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan remaja itu
sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan bila problema itu
tidak terselesaikan maka akan muncul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat
dibutuhkan perhatian orang tua dan masyarakat dalam menghadapi problema
remaja agar tidak menjurus pada kenakalan remaja dan perilaku-perilaku yang
menyimpang seperti halnya perilaku sex bebas.
B. SARAN
Dalam karya ilmiah ini, diharapkan pembaca tidak puas sehingga pembaca
masih terus menggali atau mencari referensi dari sumber-sumber lain. Jika dalam
penulisan karya ilmiah ini terdapat banyak kekurangan, harap dimaklumi karena
penyusun masih dalam tahap belajar.
Kritik dan saran akan kami terima,dermi perbaikan kualitas dari karya
ilmiah saya ini.
13
I Md Pt Suwena