Anda di halaman 1dari 5

Dwi Rizqi Febriyanti

15/384882/TK/43544

Parametrik Urban Desain dalam Rancang Kota


a. Konsep
Konsep dari parametrik desain, menggunakan parameter dalam mendefinisikan
bentuk (Monedoro, 2008). Dalam bidang arsitektur, parametrik memadukan berbagai unsur
titik sampai garis pada sebuah tapak. Sedangkan dalam urban desain, hal yang mendasar
tersebut adalah berupa solid (bangunan), void (ruang kosong), dan linkage (sirkulasi), yang
nantinya akan berkembang dengan dipadukan dengan cara-cara pengembangan berbeda
sesuai dengan top-down dan bottom-up prinsip. Parametrik urban desain mendasari distribusi
spasial dari cara berpikir dalam membuat bangunan di area terbangun yang mempengaruhi
terciptanya aktivitas dalam ruang dan sequence.
Konsep utama dapat di tingkatkan dengan menyediakan informasi yang akurat
tentang kesesuaian konteks desain dan proses desain. Ide ini seperti dalam awal disebutkan
telah berubah dari pertimbangan aspek bentuk menjadi sebuah hasil analisis dari
perkembangan konteks desain. Parametrik saat ini mengarah kepada hal-hal bersifat density,
sustainable, dan compact.
b. Metode
Dalam memahami metode urban desain, perlu memahami prinsip-prinsip yang
tersedia didalam sebuah aplikasi software seperti Grasshopper, CityDesign atau ArcGIS
untuk menganalisis karakteristik kota atau urban seperti ruang terbuka, permukiman, fasilitas,
bangunan tua dan karakteristik dalam suatu wilayah. Jadi, dalam metode ini pendekatan
diarahkan pada keteknikan bagaimana menyusun sebuah site agar proporsional. Langkah
pertama merupakan analisis dalam mengidentifikasi karakter, langkah kedua penyusunan
alternatif bagi karakter, dan yang ketiga implementasi dalam karakter urban. Sekilas contoh
metode dalam perencanaan Livable City in Barcelona.

Dwi Rizqi Febriyanti


15/384882/TK/43544

Gambar 1. Merupakan metode dari 8 parametrik dalam mengidentifikasi karakteristik di


Barcelona untuk mengenal lebih ruang dengan pendekatan software. Delapan karakteristik itu
ialah :
a. Aksesibilitas orang tua (jumlah rumah orang tua dan servis)
b. Aksesibilitas anak-anak (jumlah dan lokasi taman kanak-kanak dan sekolah dasar)
c. Popularitas (jumlah lokasi ruang ketiga)
d. Visibilitas (site line and number of 3rd spaces or streets within 5m of open space)
e. Bayangan (shaded / shaded + exposed = building height / tan 0 / width of block. 0 is
simplified as the 12pm sun angle on June 21st.)
f. Keamanan (SF 1 = 1 lane of traffic, buffered, wide sidewalk; and SF 8 = 3+ lanes of
traffic, unbuffered, narrow, sidewalk. Overall safety factor = safety factor / shortest
distance. 0.36 = SF 9/25 m)
g. Kapasitas (Ukuran): Size of open space complies with a minimum of 10% block area
requirement; and Size of open space support 35% (youth + elderly percentage) of
residents
h. Keterjangkauan: proximity ke ruang terbuka terdekat (area of proposed open space
to existing open space, 0m-160m)
Dengan mengidentifikasi delapan parametrik tersebut penelitian dapat diaplikasikan
dalam identifikasi neighborhood dan macam-macam distrik untuk investigasi desain yang
strategis.

Dwi Rizqi Febriyanti


15/384882/TK/43544

Gambar 2. Bagaimana cara memanfaatkan setiap ruang dalam sembilan blok di atas.
Pada parametrik di Barcelona dapat disimpulkan untuk mendapatkan sebuah ruang
yang dapat diidentifikasi neighborhood, pemetaan terhadap cahaya, kebisingan, skala
bangunan, kepadatan orang, pedestrian, bagaimana ruang terbuka difasilitasi bagi pengguna
pedestrian way dan pesepeda.

Gambar 3. Terlihat bahwa ruang-ruang yang telah terstruktur memberi manfaat bagi pejalan
kaki.
Struktur ruang yang ada di Barcelona membentuk blok-blok besar dengan jalan yang
relatif lebar namun memiliki plaza yang cukup memadai sehingga hal ini perlu diperbaiki
dalam mewujudkan Barcelona sebagai Livable City. Dengan struktur ruang yang membentuk
blok, perlu adanya peningkatan dalam jalur pesepeda dan pedestrian seperti yang ditunjukkan
dalam perbaikan Barcelona pada gambar 3.

Dwi Rizqi Febriyanti


15/384882/TK/43544

Gambar 4. Sebelah kiri menunjukkan bagaimana ruang secara horizontal dan sebelah kanan
menunjukkan ruang secara vertikal.

Gambar 5. Fasad dari cafe, bagaimana pengguna jalan memandang hal tersebut dari luar.
Gambar 6. Blok besar Barcelona sumber gambar https://airpano.com/barcelonaview

Dwi Rizqi Febriyanti


15/384882/TK/43544

Sumber
Gambar dan Referensi :
Speranza, Philip. Using Parametric Method to Understand in Urban Design Courses.
University of Oregon, co-director of Urban Interactions Lab. (Online Papper, diakses
tanggal 18 April 2016 pukul 18.19)
Referensi lain pada online papper Sydney 2050: A Sustainable City Vision for
Greater Sight by Philip Vivian.

Anda mungkin juga menyukai